TUGAS MATA KULIAH MUTU KEBIDANAN
Peningkatan Kualitas Pendidikan dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer
OLEH : Kelompok 1 Aish Aisha a Hann Hannif ifaj ajri rina na Z
P071 P07124 241 114001 4001
Kartika Wijaanti
P07124114014
!"r"l Anisa
P071241140
#
$%&%'A! KE()*A!A! POL)+EK!)K KE'EHA+A! KE,E!+E&)A! KE'EHA+A! -O.-AKA&+A 201/
A. Latar Belakang Terbentuknya Layanan Kesehatan Primer Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh orld Health !rgani"ation (H!)
sekitar
tahun
#$%an& dengan tu'uan untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. i ndonesia& PHC memiliki * (tiga) strategi utama& yaitu ker'asama multisektoral& partisipasi masyarakat& dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat (dr. Endang, Menkes saat membuka secara resmi the 14 Medical Association of South East Asian Nation (MASEAN) Mid-term Meeting di Sao! "omann, #andung (1$%&'). Menurut eklarasi Alma Ata (+,#-) PHC adalah kontak pertama indiidu& keluarga& atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian ini sesuai dengan de/inisi 0istem Kesehatan 1asional (0K1) tahun 2$$,& yang menyatakan bah3a 4paya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan dasar dimana ter'adi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan primer menitikberatkan pada promosi dan preensi. i mana kedua program tersebut dibuat dengan tu'uan untuk membantu masyarakat agar dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan dengan mudah dan agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas dan setara bagi semua 'en'ang tanpa memandang status sosial ekonomi dan semua hal tersebut diharapkan dapat ter3u'ud le3at usaha pelayanan kesehatan primer yang diselenggarakan untuk menun'ang pelaksanaan 0istem 5aminan 0osial 1asional (0501) dan 0istem Kesehatan 1asional (0K1). ari /akta%/akta tersebut dapat kita ketahui bah3a Primary Health Care di ndonesia memilki banyak tu'uan yang ingin di6apai. 1amun&
seiring dengan perkembangan "aman yang mulai bertrans/ormasi ke dunia modern Primary Health Care negara ndonesia 'auh tertinggal dari negara lain& sedangkan menurut
4ndang undang 1o.+# Tahun 2$$# tentang
7en6ana Pembangunan 5angka Pan'ang 1asional (7P5P%1)& Tahun 2$$8% 2$28 dinyatakan untuk me3u'udkan bangsa yang berdaya saing& pembangunan nasional diarahkan untuk mengedepankan pembangunan 0umber aya Manusia. (7osdiana H 7& 2$+9) ( Primar Health are Pelaanan kesehatan primer
Pelayanan
kesehatan
primer
adalah
pelayanan
kesehatan
berdasarkan bukti ilmiah dan dapat diterima masyarakat serta dapat diakses atau di'angkau oleh komunitas melalui partisipasi penuh masyarakat dengan harga yang ter'angkau dan bertu'uan untuk ketahanan dan kemandirian. Primary Health Care atau pelayanan kesehatan primer adalah pelayanan kesehatan yang diterima di masyarakat& biasanya dari dokter keluarga& komunitas pera3at& sta/ di klinik lokal atau pro/esional kesehatan lainnya. ni harus dapat diakses se6ara uniersal bagi indiidu dan keluarga dengan 6ara yang dapat diterima bagi mereka& dengan partisipasi penuh dan dengan biaya yang masyarakat dan negara mampu. Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis& ilmiah dan sosial yang dapat diterima se6ara umum baik oleh indiidu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya& serta dengan biaya yang dapat ter'angkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (sel/ relian6e) dan menentukan nasib sendiri (sel/ determination).
Prinsip dasar : +. pemerataan pelayanan kesehatan 2. peran serta masyarakat *. pengembangan 0M masyarakat
9. penggunaan teknologi tepat guna 8. pendekatan multi sektor (H!& +,#- dalam 7osdiana H 7& 2$+9)
0etiap hari dan dari hari ke hari& setiap indiidu& keluarga dan kelompok masyarakat semakin tergantung pada pelayanan kesehatan dasar yang semakin kompleks. Pelayanan kesehatan dasar harus terselenggara atau tersedia untuk men'amin hak a"asi semua orang untuk hidup sehat. Penyelenggaraan atau penyediaan pelayanan kesehatan dasar ini harus se6ara nyata menun'ukkan keberpihakannya kepada kelompok masyarakat risiko tinggi termasuk didalamnya kelompok masyarakat miskin. Bahkan lebih 'auh lagi& ruang lingkup pelayanan kesehatan dasar tersebut harus men6akup setiap upaya kesehatan yang men'adi komitmen komunitas global& regional& nasional maupun lokal. ( Menkes)
C. Peran Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan 5aminan Kesehatan 1asional& dimana akan mengurangi 'umlah pasien yang di ru'uk dan 'uga diharapkan dapat mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersi/at kurati/ . Pelaksanaan pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan mendukung Pembangunan Kesehatan 1asional. Tantangan strategis yang dihadapi pada pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer& antara lain : • • • •
Keterbatasan kualitas dan kuantitas 0M Akses 'angkauan dan disparitas ;okus Pelayanan Kesehatan Primer pada kurati/ 0arana& prasarana& dan alat kesehatan
Panduan Praktik Klinis Bagi okter di ;asyankes Primer (Permenkes 1o.8<2$+9) menetapkan standar
pelayanan di /asilitas
kesehatan primer. 0etiap dokter yang bertugas di ;asilitas Pelayanan Kesehatan Primer diharapkan dapat menguasai +88 'enis penyakit& dan dokter 'uga diharapkan mampu mendiagnosa& melakukan penatalaksanaan tuntas
2.Peningkatan mutu
*. 7egionalisasi ru'ukan
. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersi/at dasar dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh: a. okter 4mum (Tenaga Medis) b. Pera3at Mantri (Tenaga Paramedis) Pelayanan kesehatan primer (primary health 6are)& atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan& yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau ke6elakaan. Primary health 6are pada pokoknya ditun'ukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan& serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan ini si/atnya berobat 'alan (Ambulatory 0eri6es). iperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Contoh : Puskesmas& Puskesmas keliling& klinik.
=. Peran Tenaga Kesehatan dalam memperkuat Pelayanan Kesehatan Primer Layanan kesehatan di tingkat primer merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan di ndonesia terutama dalam era 5aminan Kesehatan 1asional (5K1). 0aat ini& terdapat sebanyak ,8,, Puskesmas tersebar di seluruh 1usantara dan para tenaga kesehatan (1akes) didalamnya memiliki peran penting dalam ter6apainya 6ita%6ita pembangunan kesehatan. 0istem pelayanan kesehatan di ndonesia digambarkan dalam piramid& yaitu pelayanan primer& sekunder& dan tersier. Bah3a sebenarnya yang paling besar peranannya adalah yang berada di posisi di ba3ah& yaitu pelayanan primer. (irektur 5enderal Bina 4paya Kesehatan& Pro/. r. dr. Akmal Taher& 0p.4(K)) ;. Pelayanan Kesehatan Primer di ndonesia 7iset Kesehatan asar (7iskesdas) pada tahun 2$$# menghasilkan berbagai peta masalah kesehatan& diantaranya: Berdasarkan gabungan hasil pengukuran >i"i Buruk dan >i"i Kurang menun'ukkan bah3a sebanyak +, proinsi mempunyai prealensi >i"i Buruk dan >i"i Kurang diatas prealensi nasional sebesar +-&9?. ni
berarti& target 7en6ana Pembangunan 5angka Menengah untuk pen6apaian program perbaikan gi"i yang diproyeksikan sebesar 2$?& dan target Millenium eelopment >oals sebesar +-&8? pada 2$+8& telah dapat di6apai pada 2$$#. i ndonesia& pelaksanaan Primary Health Care se6ara umum dilaksanakan melaui pusat kesehatan dan di ba3ahnya (termasuk sub%pusat kesehatan& pusat kesehatan ber'alan) dan banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti 7umah Bersalin esa dan Pelayanan Kesehatan esa seperti Layanan Pos Terpadu (0P atau Posyandu). 0e6ara administrati/& ndonesia terdiri dari ** proinsi& *9, Kabupaten dan ,+ Kotamadya& 8.2@* Ke6amatan dan @2.-$@ desa. 4ntuk strategi ketiga& Kementerian Kesehatan saat ini memiliki salah satu program yaitu sainti/ikasi 'amu yang dimulai se'ak tahun 2$+$ dan bertu'uan untuk meningkatkan akses dan keter'angkauan masyarakat terhadap obat%obatan. Program ini memungkinkan 'amu yang merupakan obat%obat herbal tradisional yang sudah la"im digunakan oleh masyarakat ndonesia& dapat teregister dan memiliki i"in edar sehingga dapat diintegrasikan di dalam pelayanan kesehatan /ormal. 4ntuk men6apai keberhasilan penyelenggaraan PHC bagi masyarakat& diperlukan ker'asama baik lintas sektoral maupun regional& khususnya di ka3asan Asia Tenggara. alam penerapannya ada beberapa masalah yang ter'adi di ndonesia. Permasalahan yang utama ialah bagaimana primary health 6are belum dapat di'alankan sebagaimana semestinya. !leh karena itu& ada beberapa target yang seharusnya dilaksanakan dan di6apai yaitu: +. Memantapkan
Kemenkes
berguna
untuk
menguatkan
dan
meningkatkan kualitas pelayanan dan men6egah kesalahpahaman antara pusat keehatan dan masyarakat
2.
Pusat Kesehatan yang bersahabat merupakan metode alernati/ untuk
menerapkan paradigma sehat pada pelaksana pelayanan kesehatan. *. Pelayanan kesehatan primer masih penting pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. 9. Pada era desentralisasi& ariasi pelayanan kesehatan primer semakin melebar dan semakin dekat pada budaya lokal.
>. Tantangan yang dihadapi dalam perkembangan kesehatan primer Tantangan strategis yang dihadapi pada pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer& yaitu :
•
Keterbatasan kualitas dan kuantitas 0M 4paya pemenuhan kebutuhan 0umber aya
Manusia (0M) Kesehatan belum memadai& baik 'umlah& 'enis& maupun kualitas tenaga kesehatan yang dibutuhkan. 0elain itu& distribusi tenaga kesehatan masih belum merata. 5umlah dokter ndonesia masih termasuk rendah& yaitu +, per +$$.$$$ penduduk bila dibandingkan dengan negara lain di A0=A1& seperti ;ilipina 8- per +$$.$$$ penduduk dan Malaysia #$ per +$$.$$$ pada tahun 2$$#.
Masalah strategis 0M Kesehatan yang dihadapi de3asa ini dan di masa depan adalah: a) Pengembangan dan pemberdayaan 0M Kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan 0M untuk pembangunan kesehatan b) Peren6anaan kebi'akan dan program 0M Kesehatan masih lemah dan belum didukung sistem in/ormasi 0M Kesehatan yang memadai 6) Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai 'enis 0M Kesehatan. Kualitas hasil pendidikan 0M Kesehatan dan pelatihan kesehatan pada umumnya masih belum memadai d) alam pendayagunaan 0M Kesehatan& pemerataan 0M Kesehatan berkualitas masih kurang. Pengembangan karier& sistem penghargaan& dan sanksi belum sebagaimana mestinya. 7egulasi untuk mendukung 0M Kesehatan masih terbatas e) Pembinaan dan penga3asan 0M Kesehatan serta dukungan sumber daya 0M Kesehatan masih kurang. Akses& 'angkauan dan disparitas • Luasnya 3ilayah indonesia dengan disparitas yang sangat beragam karena kondisi geogra/i dan iklim& memerlukan pola pendekatan •
khusus sesuai kondisi 3ilayah ;okus Pelayanan Kesehatan Primer pada kurati/ Pemahaman pelaksana maupun stake holder bah3a pelayanan kesehatan
•
primer
adalah
pelayanan
kuarti/
mengakibatkan
terbatasnya pembiayaan dan kegiatan 4KM 0arana& prasarana& dan alat kesehatan Keterbatasan pemenuhan sarana prasarana dan akses untuk mendukung pelaksanaan pelayanan seringkali akibat kurangnya pemahaman dan peren6anaan daerah dalam menter'emahkan pola pelayanan kesehatan
H. Pentinya Kualitas Pendidikan 4ntuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan Primer Pendidikan
merupakan
salah
satu
pilar
terpenting
dalam
meningkatkan kualitas manusia& yang 'uga merupakan komponen ariabel dalam menghitung ndeks Pembangunan Manusia (PM). !leh karena itu pembangunan pendidikan men'adi hal yang berperan penting terutama dalam men'adikan kualitas 0umber aya Manusia yang baik&
sehingga dari /aktor tersebut dapat mempengaruhi petugas atau tenaga kesehatan yangmelayani men'adi lebih baik sengingga diharapkan out6omenya adalah ter'adinya peningkatan pelayanan kesehatan terutama di Layanan Kesehatan Primer. alam penerapannya 'uga diperlukan untu mampu men'amin pemerataan mutu serta
kesempatan releansi
dan e/isiensi
pendidikan&
peningkatan
mana'emen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan di masa depan. (Anonim& 2$+$) . Peran Tenaga Medis dalam Peningkatan Pendidikan 4ntuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan Primer
Berbagai studi menun'ukkan bah3a tenaga kesehatan < medis merupakan kun6i utama dalam keberhasilan pen6apaian tu'uan pembangunan kesehatan. Menurut 4ndang%4ndang 7epublik ndonesia 1omor *@ tahun 2$$, tentang Kesehatan& disebutkan pada pasal + bah3a tenaga kesehatan < medis adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta *, memiliki pengetahuan dan
tenaga kesehatan oleh institusi yang menggunakan
dan pemberian
penghargaan sesuai
dengan
ketentuan peraturan
perundang%undangan yang berlaku. Penegakan disiplin tenaga kesehatan men'adi tanggung 'a3ab penyelenggara dan
Pengembangan sistem pendidikan tenaga kesehatan adalah untuk membentuk keahlian dan keterampilan tenaga kesehatan di bidangbidang teknologi yang strategis serta mengantisipasi timbulnya kesenjangan keahlian sebagai akibat kemajuan teknologi. Pengembangan sistem pendidikan tenaga kesehatan tidak terlepas dari sistem pendidikan nasional. Pengembangan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan Nasional, namun pembinaan
teknis
pendidikan
tenaga
kesehatan
merupakan
kewenangan Kementerian Kesehatan. Dalam upaya pengembangan sistem pendidikan tenaga kesehatan, maka perlu perpaduan antara Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Kesehatan. Pada era otonomi daerah diterbitkan beberapa keputusankeputusan antara lain, Keputusan Mendiknas No. 23 !ahun 2""" tentang Pedoman Pendidikan !inggi dan Peraturan Menkes No. ##$2 !ahun 2""
tentang
Pendirian
Diploma
%idang
Kesehatan
dapat
diselenggarakan berdasarkan ijin dari Menteri Pendidikan Nasional setelah mendapat rekomendasi dari Menkes &epublik 'ndonesia. Perkembangan institusi pendidikan tenaga kesehatan (ukup tinggi. )enjang pendidikan yang besar pertumbuhannya adalah jenjang pendidikan D3 dan *#. %erikut ini adalah perkembangan program studi di bidang kesehatan dari tahun 2"" sampai dengan tahun 2""+.
%erdasarkan data aluasi Program *tudi %erbasis aluasi Diri P*%D/
tahun
2"#",
diketahui
bahwa
program
studi
bidan
merupakan yang terbanyak dibandingkan program studi tenaga kesehatan lainnya. Kondisi tersebut didorong oleh adanya kebijakan pemerintah tentang penempatan bidan pada setiap desa dalam kerangka Desa *iaga. 0al ini dapat dilihat dalam !abel ''-2 berikut ini1
'nstitusi pendidikan tenaga kesehatan yang ada saat ini masih belum memenuhi standar kualitas pendidikan. %erdasarkan data yang ada, 4 institusi pendidikan tenaga kesehatan belum terakreditasi. %ahkan institusi pendidikan untuk perawat men(apai +24 institusi yang belum
terakreditasi. Pendirian institusi pendidikan tenaga
kesehatan yang belum teren(ana sesuai dengan standar mutu dapat berdampak
terhadap
tidak
terpenuhinya
kompetensi
tenaga
kesehatan. Pada !abel ''-3 di bawah ini dapat dilihat jumlah institusi pendidikan terakreditasi.
program
studi/
tenaga
kesehatan
yang
sudah
A;TA7 P40TAKA •
bal Mubarak& ahid Ilmu Kesehatan Masyarakat; 5akarta : 0alemba
• •
medika 2$+2 Adisasmito& iku Sistem Kesehatan 5akarta : 7a'a3ali Pers 2$$# Thabrany& Hasbullah Jaminan Kesehatan Nasional 5akarta : 7a'a
•
>ra/indo Persada 2$+9 http:<<333.depkes.go.id
•
• •
berbasis%preenti/%dan%promoti/.html http:<<333.euro.3ho.int
•
• •
• •
mungkin.htmlsthash.@K96>d/C.dpu/ http:<<333.depkes.go.id
iunduh
dari
https:<<333.a6ademia.edu<++#$2-@$
nanDKesehatanD1asionalEautoFdo3nload Anonim.2$+$. http:<
•
kualitas%pelayanan.html KKK G !L. 2$+*. P=11>KATA1 K4ALTA0 K1=75A 0M T=1A>A M=0 PAA P=LAA1A1 K=0=HATA1 KAB4PAT=1 0=MA7A1> P7!I10 5AA T=1>AH. ogyakarta:DDDDDDD
Mentri Kesehatan &'. 2"##. &N56N6 PN7M%6N76N !N676 K*06!6N !608N 2"##9 2"2:. )akarta1;;;;;;;