MAKALAH PEMBORAN UNTUK PELEDAKAN BATUAN
Oleh:
TROY SETIAWAN 1309055006
S1 Teknk Pe!"#$%#nn
PRO'RAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBAN'AN (AKULTAS (AKULTAS TEKNI TE KNIK K UNI)ERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA *016
BAB I PENDAHULUAN
1+1 L#"#! Bel#k#n& Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah lubang ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah bahan peledak untuk diledakkan. Bukan hanya untuk pembuatan lubang ledak tetapi pemboran memiliki fungsi lain seperti pengumupulan data sebaran cadangan. Karena pentingnya kegiatan pemboran maka perlu adanya materi yang menjelaskan tetang pemboran serta segala sesuatu yang ada di dalam kegiatan kegiatan pemboran secara terperinci terperinci sebagai bahan pembantu pembantu atau penuntun dalam melakukan kegiatan pemboran. Sistem pemboran berdasarkan dengan tingkat keterterapannya dibagi menjadi 8 (delapan) macam yaitu : . !ekanik
: perkusif" rotari" rotari#perkusif
$. %ermal %ermal
: pembakaran" plasma" cairan panas" pembekuan
&. 'idroulik
: pancar (jet)" erosi" caitasi
. Sonik
: ibrasi frekuensi tinggi
*. Kimia+i Kimia+i
: microbl microblast" ast" disolu disolusi si
,. -lektrik
: elektric arc" induksi magnetis
. Seismik
: sinar laser
8. /uklir
: fusi" fisi
!eskipun banyak sistem pemboran yang dapat dipilih" kegiatan pemboran untuk penyediaan lubang ledak pada saat ini umumnya dilakukan dengan mesin sistem mekani mekanik k (perku (perkusif" sif" rotari rotari"" dan rotari# rotari#per perkus kusif) if) dengan dengan berbag berbagai ai ukuran ukuran dan kemampuan" tergantung pada kapasitas produksi yang diinginkan yang didasarkan pula pada pertimbangan teknik dan ekonomi" sistem pemboran secara mekanik lebih applicable dari applicable dari pada sistem pemboran yang lain. 0leh sebab itu maka sangat penting untuk mengetahui produktiitas alat bor untuk pembuatan lubang ledak
untuk masing#masing jenis batuan" sehingga di peroleh hasil yang maksimal dalam proses produksi.
Pemboran memiliki banyak fungsi antaralain: a. -1plorasi tubuh bijih b. 2nformasi stratigrafi c. Surey seismik (pembacaan gelombang pada batuan) d. 3erifikasi interpretasi geofisika dan geokimia e. Kontrol kadar bijih f. Perhitungan cadangan bijih g. 4eskripsi tubuh bijih (penyebaran" bentuk" butir dll)
1+* T,-,#n
!engerti apa yang di maksud dengan pemboran
!engerti manfaat dari pemboran
!engeti mekanisme pemboran
!engetahui hal 5 hal yang mempengaruhi kinerja alat bor
!engetahui macam alat bor
!ampu memilih alat bor sesuai keadaan dilapangan
BAB II PEMBAHASAN
*+1 Pen&e!"#n Pe$%.!#n Pemboran
adalah
salah
satu
kegiatan
penting
dalam
sebuah
industri
pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya penambangan. 6dapun kegiatan pengeboran antara lain: Pemboran 7eotek adalah untuk menentukan karakteristik tanah dan batuan" dalam beberapa hal digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi alami dan posisi mauka air tanah.Pemboran Kontruksi adalah untuk menetukan batas antara batuan dasar (base meaf) dan batuan diatas yang umumnya sudah mengalami deformasi pelapukan.
*+* (#k".! Y#n& Me$/en!,h Kne!-# Pe$%.!#n Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh faktor#faktor sifat batuan yang dibor" rock drillability" geometri pemboran" umur dan kondisi mesin bor" dan ketrampilan operator.
*+*+1 S#" B#",#n Sifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi pada pemilihan metode pemboran yaitu: kekerasan" kekuatan" elastisitas" plastisitas" abrasiitas" tekstur" struktur" dan karakteristik pembongkaran.
. Kekerasan Kekerasan adalah daya tahan permukaan batuan terhadap goresan. Batuan yang keras akan memerlukan energy yang besar untuk menghancurkanya. Pada umumnya batuan yang keras mempunyai kekuatan yang besar pula.
$. Kekuatan (strength) Kekuatan mekanik suatu batuan merupakan daya tahan batuan terhadap gaya dari luar" baik bersifat static maupun dinamik. Kekuatan batuan dipengaruhi oleh komposisi
mineralnya"
terutama
kandungan
kuarsa.
Batuan
yang
kuat
memerlukan energi yang besar untuk menghancurkanya. &. Bobot isi Berat jenis Bobot isi (density) batuan merupakan berat batuan per satuan olume. Batuan dengan bobot isi yang besar untuk membongkarnya memerlukan energy yang besar pula. . Kecepatan 9ambat 7elombang Seismik Batuan yang masif mempunyai kecepatan rambat gelombang yang besar. Pada umumnya batuan yang mempunyai kecepatan rambat gelombang yang besar akan mempunyai
bobotisi
dan
kekuatan
yang
besar
pula
sehingga
sangat
mempengaruhi pemboran. *. 6brasiitas 6brasiitas adalah sifat batuan yang dapat digores oleh batuan lain yang lebih keras. Sifat ini dipengaruhi oleh kekerasan butiran batuan" bentuk butir" ukuran butir" porositas batuan" dan sifat heterogenitas batuan. ,. %ekstur %ekstur batuan dipengaruhi oleh struktur butiran mineral yang menyusun batuan tersebut. kuran butir mempunyai pengaruh yang sama dengan bentuk batuan" porositas batuan" dan sifat#sifat batuan lainya. Semua aspek ini berpengaruh dalam keberhasilan operasi pemboran. . -lastisitas Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan modulus elastisitas atau modulus ;oung (-). !odulus elastisitas batuan bergantung pada komposisi mineral dan porositasnya. mumnya batuan dengan elastisitas yang tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghancurkanya. 8. Plastisitas Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi permanen setelah tegangan dikembalikan ke kondisi a+al" dimana batuan tersebut
belum hancur. Sifat ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusunya" terutama kuarsa. Batuan yang plastisitasnya tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghancurkannya. <. Struktur 7eologi Struktur geologi seperti sesar" kekar" dan bidang perlapisan akan berpengaruh terhadap peledakan batuan. 6danya rekaha#rekahan dan rongga#rongga di dalam massa batuan akan menyebabkan terganggunya perambatan gelombang energy akibat peledakan. /amun adanya
rekahan#rekahan
tersebut juga sangat
menguntungkan untuk mengetahui bidang lemahnya" sehingga pemboran akan dilakukan berla+anan arah dengan bidang lemahnya.
*+*+* D!l#%l"# B#",#n 2 Drillability of Rock 4rilabilitas batuan adalah kecepatan penetrasi rata#rata mata bor terhadap batuan. /ilai drilabilita s ini diperoleh dari hasil pengujian terhadap toughness berbagai tipe batuan oleh Sieers dan =urby. 'asil pengujian mereka memperlihatkan kesamaan nilai penetration speed dan net penetration rate untuk tipe batuan yang sejenis.
*+*+3 U$,! 4#n K.n4 Men B.! 6lat yang sudah lama digunakan biasanya dalam kegiatan pemboran" kemampuan mesin bor akan menurun sehingga sangat berpengaruh pada kecepatan pemboran. mur mata bor dan batang bor ditentukan oleh meter kedalaman yang dicapai dalam melakukan pemboran. ntuk menilai kondisi suatu alat dapat dilakukan dengan mengetahui empat tingkat ketersediaan alat" yaitu:
a. Ketersediaan !ekanik ( Mechanical Availability" !6) Ketersediaan mekanik adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanik yang sesungguhnya dari alat yang digunakan. Kesediaan mekanik (!6) menunjukkan ketersediaan alat secara nyata karena adanya +aktu akibat masalah mekanik. Persamaan dari ketersediaan mekanik adalah !6 > 1 ??@
Keterangan: A > umlah jam kerja alat" yaitu +aktu yang dipergunakan oleh operator untuk melakukan kegiatan pemboran. 9 > umlah jam perbaikan" yaitu +aktu yang dipergunakan untuk perbaikan dan +aktu yang hilang akibat menunggu saat perbaikan termasuk juga +aktu penyediaan suku cadang serta +aktu pera+atan. b. Ketersediaan =isik ( Physical Availability" P6) Ketersediaan fisik menunjukkan kesiapan alat untuk beroperasi didalam seluruh +aktu kerja yang tersedia. Persamaan dari ketersediaan fisik adalah:
P6 > 1 ??@
Keterangan: S > umlah jam siap yaitu jumlah jam alat yang tidak dipergunakan padahal alat tersebut siap beroperasi (AC9CS) > jumlah jam tersedia" yaitu jumlah seluruh jam jalanmatau jumlah jam kerja yang tersedia dimana alat dijad+alkan untuk beroperasi. c. Penggunaan -fektif Penggunaan efektif menunjukkan berapa persen +aktu yang dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Persamaan dari kesediaan penggunaan efektif adalah: - > 1 ??@ d. Pemakaian Ketersediaan (Use of Availability" 6) Ketersediaan Penggunaan menunjukkan berapa persen +aktu yang dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif -sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Persamaan dari ketersediaan penggunaan adalah:
6 > 1 ??@
Penilaian Ketersediaan alat bor dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan alat bor untuk menyediakan lubang ledak. Kesediaan alat dikatakan sangat baik jika persen D@" dikatakan sedang jika berkisar antara ?@#8?@" dikatakan buruk (kecil) jika persen kesediaan alat E?@.
*+*+ 'e.$e"! Pe$%.!#n . 4iameter Fubang ledak =aktor#faktor yang mempengaruhi penentuan diameter lubang ledak adal ah: a. 3olume batuan yang dibongkar b. %inggi jenjang dan konfigurasi isian c. %ingkat =ragmentasi yang diinginkan d. !esin bor yang tersedia e. Kapasitas alat muat yang akan menangani material hasil peledakan.
$. 6rah Fubang ledak Pada kegiatan pemboran ada dua macam arah lubang ledak yaitu arah tegak dan arah miring. Pada tinggi jenjang yang sama" kedalaman lubang ledak miring G dari pemboran tegak selain itu pemboran miring penempatan posisi a+al lebih sulit karena harus menyesuaikan dengan kemiringan lubang ledak yang direncanakan.
&. Kedalaman Fubang ledak Penentuan kedalaman lubang ledak disesuaikan dengan tinggi jenjang" dimana kedalaman lubang ledakGtinggi jenjang. Kelebihan kedalaman lubang bor (subdrilling) dimaksudkan untuk memperoleh jenjang yang rata.
*+3 Pe$lh#n Al#" B.! 6dapun kondisi batuan yang akan digali atau dimanfaatkan bermaca#macam karakteristik" tekstur" struktur dan kekerasannya" maka dalam usaha#usaha tersebut perlu diterapkan suatu metode yang tepat. !isalnya terhadap batuan yang keras (andesit)" maka proses pemanfaatannya dapat dilakukan dengan metode
peledakan. %etapi sebelum pelaksanaan keputusan pekerjaan peledakan" perlu dipertimbangkan terlebih dahulu adanya fakto#faktor pemilihan bahan peledak dan factor#faktor teknis yang mempengaruhi hasil dari suatu proses tersebut" sehingga ketetapan pekerjaan dapat tercapai.
!etode pemboran yang utama dipergunakan dalam tambang terbuka atau quarry adalah pemboran pertikal atau miring. 4alam pekerjaan tambang" pemboran ini dilakukan untuk media bahan peledak. Sehingga dapat difungsikan sebagaimana mestinya dan juga pemboran ini sangat berpengaruh terhadap bentuk permukaan tambang khususnya bentuk bench yang diledakkan. 0leh karena itu" agar hasil dari suatu proses peledakan baik itu dilihat dari fragmentasi batuan dan kondisi dari tambang yang terbentuk terkoordinasi dengan baik" maka pola pemboran yang baik" aman dan efisien adalah HStaggered Dill PatternI dan pola peledakan yang digunakan adalah HStaggered !" #ut I.
Sedangkan dalam pemilihan alat bor untuk tambang terbuka dan quarry yang memakai metoda peledakan jenjang" ada beberapa factor yang harus diperhatikan" antara lain: ukuran dan kedalaman lubang ledak" jenis batuan" kondisi lapangan dan lain sebagainya" a.
enis Batuan" dimana menentukan pemilihan alat bor" percussive atau rotary$ rushing% dipakai untuk batuan yang keras" rotary$cutting dipakai untuk batuan sedimen.
b.
%inggi enjang" parameter yang dihubungkan dengan ukuran lainnya. %inggi jenjang ditentukan terlebih dahulu dan parameter lainnya disesuaikan atau ditentukan setelah mempertimbangkan aspek lainnya. 4alam tambang terbuka dan quarry diusahakan tinggi jenjang ditentukan terlebih dahulu" dengan beracuan pada peralatan bor yang tersedia. %inggi jenjang jarang melebihi * meter" kecuali ada pertimbangan lain.
c.
4iameter Fubang Fedak" faktor penting dalam menentukan ukuran diameter lubang ledak adalah besarnya target produksi. 4iameter yang lebih besar akan memberikan laju produksi yang tinggi. =aktor lain yang mempengaruhi
pemilihan ukuran diameter lubang ledak adalah fragmentasi batuan yang dikehendaki dan batasan getaran yang diijinkan. d. Kondisi Fapangan" kondisi lapangan sangat mempengaruhi pemilihan peralatan. e.
=ragmentasi" adalah istilah yang menggambarkan ukuran dari pecahan batuan setelah peledakan dan pada umumnya fagmentasi dipengaruhi oleh proses selanjutnya.
*+ 'e.$e"! Pe$%.!#n 7eometri pemboran meliputi diameter lubang bor" kedalaman lubang tembak" kemiringan lubang tembak" tinggi jenjang dan juga pola pemboran.
*++1+ D#$e"e! l,%#n& "e$%#k 4iameter lubang tembak yang terlalu kecil menyebabkan faktor energi yang dihasilkan akan berkurang sehingga tidak cukup besar untuk membongkar batuan yang akan diledakkan" sedang jika diameter lubang tembak terlalu besar maka lubang tembak tidak cukup untuk menghasilak fragmentasi yang baik" terutama pada batuan yang banyak terdapat kekar dengan jarak kerapatan yang tinggi. 4iameter lubang tembak yang kecil juga memberikan patahan atau hancuran yang lebih baik pada bagian atap jenjang. 'al ini berhubungan dengan stemming" dimana lubang tembak yang besar maka panjang stemming juga aka semakin besar dikarenakan untuk menghindari getaran dan batuan terbang" sedangkan jika menggunakan lubang tembak yang kecil maka panjang s temming dapat dikurangi. kuran diameter lubang ledak yang akan dipilih akan tergantung pada: . 3olume massa batuan yang akan dibongkar (ulome produksi) $. %inggi jenjang dan konfigurasi isian &. %inggi fragmentasi yang diinginkan . 6lat muat yang digunakan
*++*+ Ke4#l#$#n l,%#n& "e$%#k Kedalaman lubang tembak biasanya disesuaikan dengan tinggi jenjang yang diterapkan. 4an untuk mendapatkan lantai jenjang yang rata maka hendaknya kedalaman lubang tembak harus lebih besar dari tinggi jenjang" yang mana kelebihan daripada kedalaman ini disebut dengan sub drilling.
*++3+ Ke$!nn l,%#n& "e$%#k 2#!#h /e$%.!#n 6rah pemboran yang kita ketahui ada dua" yaitu arah pemboran tegak dan arah pemboran miring. 6rah penjajaran lubang bor pada jenjang harus sejjajar untu k mrnjamin keseragaman burden yang ingin didapatkan dan spasi dalam geometri peledakan. Fubang tembak yang dibuat tegak" maka pada bagian lantai jenjang aan menerima gelombang tekan yang besar" sehingga menimbulkan tonjlan pada lantai jenjang" hal ini dikarenakan gelombang tekan seagian akan dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi akan diteruskan pada abgian ba+ah lantai jenjang. Sedangkan dalam pemakaian lubang tembak miring akan membentuk bidang bebas yang lebih luas" sehingga akan mempermudah proses pecahnya batuan karena gelombang tekan yang dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan yang diteruskan pada lantai jenjang yang lebih kecil.
*+++ P.l# /e$%.!#n Pola pemboran yang biasa diterapkan pada tambang terbuka biasanya menggunakan dua macam pola pemboran yaitu : . Pola pemboran segi empat (sJuare pattern) $. Pola pemboran selang#seling (staggered)
Pola pemboran segi empat adalah pola pemboran dengan penempatan lubang# lubang tembak antara baris satu dengan baris berikutnya sejajar dan membentuk
segi empat. Pola pemboran segi empat yang mana panjang burden dengan panjang spasi tidak sama besar disebut sJuare rectangular pattern. Sedangkan pola pemboran selang#seling adalah pola pemboran yang penempatan lubang ledak pada baris yang berurutan tidak saling sejajar" dan untuk pola pemboran selang# seling yang mana panjang burden tidak sama dengan panjang spasi disebut staggered rectangular pattern. Beberapa Keuntungan Pemboran !iring: #
!engurangi biaya pemboran dan konsumsi handak" karena dengan burden
# #
yang besar 6kan diperoleh jenjang yang stabil !engurangi resiko timbulnya toe dan backbreak
Beberapa Kerugian Pemboran !iring: # #
Sulit melakukan pemboran miring yang akurat 4iperlukan superisi yang ketat
Beberapa Keuntungan Pemboran 3ertikal: # # # #
Pelaksanaan pengeboran lebih mudah" cepat" dan akurat ntuk jenis batuan yang sama" asesoris bor berumur lebih panjang Bahan peledak lebih sedikit Biaya pengeboran lebih kecil
Beberapa Kerugian Pemboran 3ertikal: #
Fereng kurang stabil terhadap getaran" perlu analisis kestabilan
# #
lereng 'anya baik untuk batuan yang kompeten (kuat) Permukaan bidang bebas sering tidak rata
=aktor ;ang!empengaruhi:LKarakteristik Batuan (4ata 7eoteknik) LKarakteristik Bahan
Peledak L%eknik
Bor LKetinggian
!etode
enjang L7eometri
Peledakan 4esain
:L4iameter
Pemboran
S"
:
B"
%"
Batuan L=ragmentasi LKestabilan enjang.
*+5 S"e$ Pe$%.!#n Se#!# Mek#nk 2 Mechanical Drilling
Fubang
Sd LStruktur
Mechanical Drilling merupakan operasi pemboran yang peralatan pemborannya digerakkan secara mekanis sehingga operator pemboran dapat mengendalikan semua parameter pemboran lebih mudah. Peralatan pemboran ini disangga diatas rigs dan menggunakan roda atau ban rantai. Komponen utama pada &echanical drilling adalah" a. !esin (sumber energi mekanik) b. Batang Bor (mentransmisi energi mekanik) c. !ata Bor (menggunakan energi mekanik untuk menembus batuan) d. 'lushing ( membersihkan lubang bor dari cuttings)
Mechanical drilling terbagi menjadi tiga macam berdasarkan cara penetrasi terhadap batuan" yaitu: rotary drilling% percussive drilling " dan rotary$percussive drilling.
*+5+1 Me".4e Pe$%.!#n R."#!7 D!lln& otary Drilling adalah metode pemboran yang menggunakan aksi putaran untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Pada metode ini ada dua jenis mata bor" yaitu tricone bit dengan hasil penetrasinya berupa gerusan dan drag bit dengan hasil penetrasinya berupa potongan (cutting ).
*+5+* Me".4e Pe$%.!#n Percussive Drilling Percussive Drill adalah metode pemboran yang menggunakan aksi tumbukan untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Komponen utama Percussive drilling adalah piston. -nergi tumbukan piston diteruskan ke batang bor dan mata bor dalam bentuk gelombang kejut yang bergerak sepanjang batang bor untuk meremukkan permukaan batuan.
*+5+3 Me".4e Pe$%.!#n Rotary – Percussive Drilling
otary$Percussive Drilling adalah metode pemboran yang menggunakan aksi tumbukan yang dikombinasikan dengan aksi putaran" sehingga terjadi proses peremukan dan penggerusan batuan. !etode ini terbagi menjadi dua: a. op *a&&er Pada metode ini" aksi putaran dan tumbukan dihasilkan diluar lubang bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang bor yang menuju mata bor. b. Do+n he *ole *a&&er Pada metode ini" aksi tumbukan dihasilkan didalam lubang bor yang dialirkan langsung ke mata bor" sedangkan aksi putarannya dihasilkan diluar mata bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang bor menuju mata bor.
*+6 Pe!len&k#/#n Me".4e Pe$%.!#n Rotary-Percussive Batang bor yang digunakan pada pemboran rotary$percussive ada dua macam" yaitu integral drill steel dan e,tention drill Steel .
*+6+1 Integral Drill Steel -ntegral drill steel tidak memerlukan couplings karena mata bor dan batang bornya menjadi satu. Batang bor ini biasanya digunakan untuk jenjang yang relatie rendah atau kedalaman pemboran relatie dangkal dan diameter lubang bor antara $$# mm.Komponen Batang Bor enis -ntegral.
2.6.2 Etension Drill Steel Berbeda dengan -ntegral drill " e,tension drill memerlukan coupling untuk menghubungkan shank rod dengan e,tension rods. Selain itu" batang bor jenis e,tension dapat dipakai untuk mendapatkan kedalaman pemboran yang diinginkan komponen batang e,tension.
Perlengkapan pemboran pada alat bor rotary$percussive drilling dengan menggunakan e,tension drill steel adalah:
) hreads
Drill Steel threads berfungsi menghubungkan" shank% coupling sleeve% rods dan bits selama operasi pemboran. hreads terdiri dari macam" yaitu: a. / hread / thread digunakan pada lubang berdiameter kecil ($$#&8 mm)" $thread memiliki sebuah pitch berukuran $" mm dan mempunyai profil sudut yang besar. b. / hread 4apat digunakan pada semua kondisi pemboran dengan batang bor berukuran &8 5 * mm. $thread memiliki ukuran pitch yang lebih besar dan sudut yang lebih kecil sehingga pelepasan koplingnya lebih mudah daripada / thread. mur pakai thread tipe ini lebih panjang. c. # / hreads # / thread didesain untuk batang berukuran * mm atau lebih. Pitch pada thread ini berukuran besar dan slope angle mirip dengan $ thread . d. 0D or *1 / hread %hread ini mempunyai karakteristik diantara $ thread dan / thread . hread ini mempunyai asymmetrical Msa+toothN profil dan digunakan pada batang bor berukuran $* 5 * mm.
2) Shank Adaptor Shank
adaptor
merupakan
komponen
mesin
bor
yang
pertama
yang
menstransmisikan energi pukulan dari piston ke batang bor. Shank adaptor ini terletak didalam mesin bor dandihubungkan dengan couplings ke batang bor pertama.
&) Batang Bor Batang bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan energi pukulan dari shank adaptor ke mata bor. Pada pemboran dengan top ha&&er batang bor merupakan komponen setelah drill chuck dan dapat berbentuk he1agonal maupun round cross / section. 3) #ouplings
#oupling berguna untuk menyambungkan batang bor yang satu dengan batang bor lainnya. %ujuan penggunaan coupling untuk memperoleh kedalaman yang diinginkan.
*) !ata bor !ata bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan tumbukan dari batang bor ke batuan. 6lat bor rotary$percussive drill terdiri dari $ jenis mata bor" yaitu: a. 4utton 4it 4utton bit berbentuk silinder. Pada bagian permukaan button bit terbesar tungstan carbide dalam berbagai bentuk dengan diameter antara *? mm 5 $* mm. button bit ini lebih cocok digunakan pada rotary#percusie drilling" mempunyai kecepatan yang lebih tinggi daripada insert bit" lebih resisten terhadap pengerutan dan cold#pressing" dan mampu meneruskan energy dari batang bor secara lebih efektif. (7ambar &.?) Sleee#type Semi#bridge type =ull#bridge type 'elical# splines type. b. -nsert 4it -nsert bit ini terdiri dari dua bentuk yaitu cross bits dan 5$bits. #ross bits terdiri dari empat buah tungsten carbide yang saling membentuk sudut o sedangkan 5$ bits terdiri dari empat buah tungsten carbide yang saling membentuk sudut * o dan ?*o. -nsert bit s memiliki ukuran diameter mulai dari &* mm sampai * mm untuk cross bits dan , mm untuk 5bits.
*+8 Ke&#"#n D##! /#4# Pe$%.!#n Rotary-Percussive
*+8+1 Pe!,.n -nergi pukulan dihasilkan dari shock +ave yang menggerakkan piston secara berulang#ulang kemudian ditransmisikan dari ha&&er ke mata bor melalui batang bor. Button Bit Oross Bit #Bit
*+8+* R."#".n 7erakan putaran yang menghasilkan perputaran mata bor diantara energi pukulan berulang#ulang. 7erakan ini mengakibatkan terjadinya tumbukan mata bor batuan dengan posisi yang berbeda#beda. !etode Pemboran di Permukaan dan Pemakaiannya
*+8+3 (ee4 .! Th!," L.#4 rhust 1oad adalah energi yang dihasilkan oleh pull do+n motor untuk menggerakkan hammer dan kemudian diteruskan ke mata bor sehingga terjadi kontak permanen dengan batuan. 'eed adalah komponen dari rotary$percussive rock drill yang menggerakkan pneu&atic maupun hydraulic ha&&ers maju mundur. 'eed juga menyediakan thrust load yang diperlukan pada operasi pemboran.
*+8+ (l,hn& 'lushing adalah semburan udara" air" atau busa ke dalam lubang bor untuk mengeluarkan cutting dari dalam lubang bor serta bertujuan untuk membersihkan lubang bor.
*+ E"$# P!.4,k Men B.!
*++1 W#k", E4#! !"ycle #i$e% Aaktu edar yang dibutuhkan untuk membuat satu lubang.
Ot > Bt C St C 6t C Pt C 4t
Keterangan: Ot > Aaktu edar (menit) Bt > Aaktu pemboran (menit) St > Aaktu menyambung batang bor (menit) 6t > Aaktu melepas batang bor (menit)
4t > Aaktu untuk mengatasi hambatan (menit) Pt > Aaktu pindah ke lubang yang lain" dan mempersiapkan alat bor hingga siap untuk melakukan pemboran (menit)
*++* Kee/#"#n Pe$%.!#n R#"#;!#"# 2 Drilling S&ee's
Kecepatan pemboran terdiri dari beberapa definisi: ) Drilling ate Drilling ate merupakan perbandingan kedalaman lubang bor yang dicapai terhadap +aktu yang diperlukan untuk membuat atau lebih lubang bor" tanpa memperhitungkan +aktu untuk mengatasi hambatan ( delay ti&e). 4r > Keterangan: 4r: Kecepatan pemboran bersih (metermenit) ': Kedalaman lubang tembak (meter) Ot 5 4t: Aaktu edar pemboran tanpa hambatan (menit)
2) 0ross Driling ate 0ross Drilling ate merupakan perbandingan kedalaman lubang bor yang dicapai terhadap +aktu yang tersedia. 749 > Keterangan: 749 > Kecepatan pemboran (mmenit) ' > Kedalaman Fubang %embak (meter) Ot > +aktu edar pemboran (menit)
*++3 Een Ke!-# Pe$%.!#n -fisiensi kerja pemboran adalah perbandingan antara +aktu kerja produktif dengan +aktu kerja yang terjad+al dan dinyatakan dalam persen. Aaktu produktif adalah +aktu yang digunakan untuk kerja pemboran. adi efisiensi kerja dapat dinyatakan: -K > ??@
Keterangan: -K > -fisiensi kerja pemboran (@) AP > +aktu kerja produktif (jam) A% > +aktu kerja yang tersedia (jam)
*++ ).l,$e Se"#!# 3olume setara (-Juialent olume" 3eJ) menyatakan olume batuan yang diharapkan terbongkar untuk setiap meter kedalaman lubang ledak yang dinyatakan dalam m&m. 3olume setara dapat dihitung denga persamaan: 3eJ > Keterangan: 3eJ > olume setara (m&m) 3 > olume batuan yang diledakkan (m &) n > jumlah lubang tembak ' > kedalaman lubang tembak (m)
*++5 P!.4,k Pe$%.!#n Produksi pemboran tergantung kecepatan pemboran mesin bor" olume setara dan penggunaan efektif mesin bor. Produksi tersebut dinyatakan dalam m &jam. !aka persamaan produksi pemboran adalah:
P > 3eJ 1 749 1 -K 1 ,?
Keterangan: P > produksi alat bor (m&jamalat) ,? > konersi dari menit ke jam
BAB III PENUTUP Berdasarkan uraian dari bab#bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:
3+1 Ke$/,l#n . Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya penambangan. Pemboran masuk dalam kegiatan eksplorasi detail yaitu pengambila conto sistematik dengan pemboran inti. $. Pemboran sangat bermanfaat dalam berbagai kegiatan dalam proses penambangan dari sebelum dilakukan kegiatan penambangan contohnya surey tinjau dan prospeksi umum yaitu sampling batuan sedangkan dalam proses pemanbangan pemboran sangan di perlukan dalam proses pembokaran burden atau tanah penutup dengan menggunakan peledak serta pemetaan geologi daerah persebaran bahan galian. &.
!ekanisme pemboran berhubungan dengan berbagai hal seperti jenis batuan di lapangan" kondisi geologi dan keahlian dari operator alat itu sendiri.
. Pemilihan alat bor didasarkan pada: a.
enis Batuan" dimana menentukan pemilihan alat bor" percussive atau rotary$rushing dipakai untuk batuan yang keras" rotary$cutting dipakai
b.
untuk batuan sedimen. %inggi enjang" parameter yang dihubungkan dengan ukuran lainnya. %inggi
jenjanditentukan
terlebih
dahulu
dan
parameter
lainnya
disesuaikan atau ditentukan setelah mempertimbangkan aspek lainnya. 4alam tambang terbuka dan quarry diusahakan tinggi jenjang ditentukan terlebih dahulu" dengan beracuan pada peralatan bor yang tersedia. c.
%inggi jenjang jarang melebihi * meter" kecuali ada pertimbangan lain. 4iameter Fubang Fedak" faktor penting dalam menentukan ukuran diameter lubangledak adalah besarnya target produksi. 4iameter yang
lebih besar akan memberikan laju produksi yang tinggi. =aktor lain yang mempengaruhi d.
pemilihan
ukuran diameter
lubang ledak
adalah
fragmentasi batuan yang dikehendaki dan batasan getaran yang diijinkan. Kondisi Fapangan" kondisi lapangan sangat mempengaruhi pemilihan
peralatan. e. =ragmentasi" adalah istilah yang menggambarkan ukuran dari pecahan batuan setelah peledakan dan pada umumnya fagmentasi dipengaruhi oleh proses selanjutnya. *.
4alam kegiatan pemboran penting agar operator dapat memilih alat bor sesui keadaan dilapangan hal ini sangat berhubungan erat dengan skil dari oporator alat bor dan pengalaman di bagian pemboran.
3+* S#!#n .
Sebaiknya saat melakukan pemboran sumber air harus benar memadai untuk menghidari kerusakan alat bor dan kesinambungan proses pemboran.
$.
ntuk mempertahankan kecepatan pemboran maka perlu adanya penajaman kembali mata bor (4it 0rinding) dengan alat yang dinamakan grinder sehingga kedalaman yang dihasilkan memuaskan dan mencapai target. 'al ini
dilakukan juga untuk memperpanjang umur mata bor. &. ntuk memperpanjang umur batang bor" diupayakan agar
operator
menggunakan A2 (6ork -nstruction) dan S0P (Standar 7perational Prosedure) pemboran yang telah ditetapkan dan tetap menjaga kestabilan penyediaan air dan angin untuk pemboran. . -fisiensi pemboran dapat kita lakukan dengan cara memperkecil +aktu hambatan yang berupa+aktu perbaikan" pera+atan" persiapan pemboran serta melakukan scalling dan +ashing secara bersamaan serta menekan +aktu persiapan pulang. !aka dengan demikian produksidapat meningkat.
DA(TAR PUSTAKA
Ainarno" 6" $??8" Pengantar %eknologi !ineral" urusan tenik pertambangan niersitas !ula+arman Koesnaryo S." ($??)" Pe&boran untuk Penyediaan 1ubang 1edak " urusan %eknik Pertambangan P/ H3-%-96/I ;ogyakarta imeno. OF." (<<*)" Drilling And 4lasting 7f ock " 66 Bakema" 9oterdam.