INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT 1.
INDIKATOR MORTALITAS : AKI, AKB, AKA A. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR). Definisi Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu. Konsep Dasar Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda. Kegunaan Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah. Rumus
dimana CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar) D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu K = Bilangan konstan 1000 Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
Catatan2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.
B.
Angka Kematian Bayi (AKB)
Definisi Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
2
Konsep Dasar Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun. Cara Menghitung
Dimana: AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR) D 0-<1th = Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang 1 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu. ∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu (lihat modul fertilitas untuk definisi kelahiran hidup). K = 1000
C.
Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)
Definisi Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi) Konsep Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun. Cara Menghitung
3
Dimana: Jumlah Kematian Balita (0-4)th = Banyaknya kematian anak berusia 0-4 th pada satu tahun tertentu di daerah tertentu Jumlah Penduduk Balita (0-4)th = jumlah penduduk berusia 0-4 th pada pertengahan tahun tertentu di daerah tertentu K = Konstanta, umumnya 1000.
D.
Angka Kematian IBU (AKI)
Definisi Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Konsep Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi, Utomo. 1985). Kegunaan Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi. Cara Menghitung Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per 100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu kematian maternal per 100.000 kelahiran Rumus
Dimana: Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.
2.
INDIKATOR UMUR HARAPAN HIDUP/AHH Definisi Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
4
oleh
Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.
Konsep Dasar Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Kegunaan Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Cara Menghitung Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat Tabel Kematian. Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesia belum berjalan dengan baik maka untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan cara tidak langsung dengan program Mortpak4.
3.
INDIKATOR MORBIDITAS. Definisi dan konsep Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Pada umumnya keluhan kesehatan utama yang banyak dialami oleh penduduk adalah panas, sakit kepala, batuk, pilek, diare, asma/sesak nafas, sakit gigi. Orang yang menderita penyakit kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya. Kegunaan Indikator ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat secara umum yang dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan terkena suatu penyakit tertentu. Pengetahuan mengenai derajat kesehatan suatu masyarakat dapat menjadi pertimbangan dalam pembangunan bidang kesehatan, yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Melalui upaya tersebut, diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Rumus AM = ( JPKK / JP ) x 100 Dimana: AM : Angka Morbiditas JPKK : Jumlah penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan terganggunya aktivitas. JP : Jumlah penduduk.
5
4.
INDIKATOR PHBS SKALA NASIONAL Pengertian, Definisi dan Aspek Kesehatan Lingkungan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaksi antara berbagai bahan, kekuatan, kehidupan, zat, yang memiliki potensi penyebab sakit yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya. Ruang Lingkup kesehatan Lingkungan meliputi : ∂
Perumahan Pembuangan Kotoran manusia (tinja) Penyediaan Air Bersih Pembuangan Sampah Pembuangan Limbah Kandang Ternak dsb
Pada Rumah, syarat-syarat rumah yang sehat, antara lain: Bahan bangunan Lantai,dinding, atap dll Ventilasi. Ventilasi alamiah dimana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, ventilasi buatan yaitu dgn mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut. Mis. Kipas angin, penghisap udara. Cahaya. Kurang cahaya merupakan media yang baik untuk hidup dan berkemb. bibit-bibit penyakit. Kelebihan cahaya menyebabkan silau dan merusak mata. Luas Bangunan Rumah sesuaikan dengan penghuninya. Fasilitas fasilitas pada rumah sehat PAB yang cukup, WC, limbah RT Pembuangan kotoran manusia, adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh berbentuk tinja (faeces), urine. Air tangan lalat tanah Tinja Makanan, Minuman, Sayur2 dll Penjamu (host) Mati Sakit Skema penyebaran penyakit yg bersumber pada tinja
∂
Syarat-syarat jamban yang sehat -
∂
Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya. Tidak mengotori air tanah disekitarnya. Tidak dapat terjangkau oleh serangga (lalat dan kecoa) Tidak menimbulkan bau Mudah digunakan dan dipelihara Sederhana desainnya Murah Dapat diterima oleh pemakainya.
Penyediaan Air Bersih Tubuh orang dewasa sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak2 sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Menurut WHO untuk negara maju air 60 – 120 liter/hari Negara sedang berkembang (Indonesia) air 30 – 60 liter/hari
6
∂
Syarat-syarat air minum yang sehat Syarat Fisik Bening (tak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya. Syarat Bakteriologis Bebas dari bakteri patogen Syarat Kimia : Mengandung Fluor, Chlor, Arsen, Tembaga, Besi, Zat organik, pH , CO2
∂
Sumber air minum Air hujan ditambahkan kalsium Air sungai dan danau air permukaan (diolah) Mata air air tanah yg muncul sec. alamiah Air sumur dangkal air yg keluar dari dlm tanah + 5 s/d 15 m dari permukaan tanah (tidak dapat diminum langsung) Air sumur dalam air yg berasal dari lapisan air kedua didalam tanah (diatas 15 meter) dpt diminum secara langsung.
∂
Pengolahan air minum secara sederhana Pengolahan sec. alamiah : penyimpanan endapan. Pengolahan air dgn menyaring dgn kerikil, ijuk,pasir Pengolahan air dgn menambahkan zat kimia (Tawas Pengendapan, Chlor membunuh bibit penyakit Pengolahan air dgn mengalirkan udara menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak dan menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan. Pengolahan air dgn memanaskan sampai mendidih membunuh kuman2 yg terdpt pada air.
∂
Pembuangan sampah Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Menurut ahli kesmas Amerika Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dgn sendirinya.
∂
Sumber-sumber sampah -
∂
Jenis-jenis sampah -
∂
Sampah yg berasal dari pemukiman RT Sampah yg berasal dari tempat umum Pasar, terminal dll Sampah yg berasal dari perkantoran kertas, plastik, dll Sampah yg berasal dari jalan raya kertas, debu, batu, pasir dll Sampah yg berasal dari industri logam, plastik, kayu dll Sampah yg berasal dari pertanian jerami, batang padi dll Sampah yg berasal dari pertambangan batu-batuan, cadas, dll Sampah yg berasal dari peternakan dan perikanan
Sampah Padat Sampah Cair limbah Sampah dlm bentuk gas asap kendraan
Sampah padat: Berdasarkan zat kimia sampah anorganik (tdk busuk) mis. Logam, plastik dll, organik (busuk) mis. Sisa makanan, daun-daunan dll. Berdasarkan dpt dan tidaknya dibakar Mudah terbakar kertas, karet, kayu dll Tidak dapat terbakar kaleng, besi atau logam dll Berdasarkan karakteristik sampah :
7
Garbage (sampah hasil pengolahan yg mudah membusuk), rabish (sampah yg berasal dari perkantoran yg mudah dan tidak mudah terbakar), abu, sampah jalanan, sampah industri, bangkai binatang, sampah pembangunan. ∂
Cara Pengelolaan Sampah -
∂
Pengumpulan dan pengangkutan sampah Pemusnahan dan pengolahan sampah Ditanam dimasukkan kedalam lubang Dibakar open dumping, incenerator Dijadikan pupuk kompos
Air Limbah Air limbah adalah sisa air yg dibuang yg berasal dari RT, industri maupun tempat2 umum, dan pd umumnya mengandung bahan2 yg dapat membahayakan kesehatan manusia shg mengganggu lingkungan hidup. Air limbah adalah kombinasi dr cairan & sampah cair yg berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang memungkinkan ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985)
∂
Sumber air limbah berasal Domestic Wastes limbah yg berasal dari pemukiman penduduk (tinja dan urine) Industrial Wastes Water limbah yg berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi dibutuhkan pengolahan lebih lanjut. Munikal Wastes Water limbah yg berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, STTU, tempat ibadah dsb.
∂
Karakteristik Air Limbah Karakteristik air limbah perlu dikenal, krn hal ini akan menentukan cara pengolahan yg tepat, shg tidak mencemari lingkungan hidup. Karakteristik Fisik Karakteristik Kimia Karakteristik Bakteriologis
∂
Cara Pengolahan air limbah sec. Sederhana Pengenceran (Dilution) Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yg cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan air. Kolam Oksidasi (Oxidation Pound) Dengan memanfaatkan sinar matahari, ganggang (algae) bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Irigasi-Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk kedlm tanah melalui dasar dan dinding parit tersebut.
∂ Dampak yg ditimbulkan air limbah terhadap kesmas dan lingkungan bila tidak diolah dengan benar Menjadi transmisi (media) penyebaran berbagai penyakit terutama kolera, Menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme patogen Menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainnya. Mengurangi produktivitas manusia, krn orang bekerja dgn tidak nyaman.
8
Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni :
1.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan
disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. 2.
Memberi bayi ASI Eksklusif : Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI
Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan. 3.
Menimbang Balita setiap bulan : Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan
dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut. 4.
Menggunakan Air Bersih : Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari
seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. 5.
Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai
sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi. 6.
Gunakan Jamban Sehat : Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai
fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih. 7.
Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Lakukan Pemeriksaan Jentik
Berkala
(PJB)
di
lingkungan
rumah
tangga.
PJB
adalah
pemeriksaan
tempat
perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).
9
8.
Makan buah dan sayur setiap hari : Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan
karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. 9.
Melakukan aktifitas fisik setiap hari : aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun
kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya. 10.
Tidak merokok di dalam rumah : Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan
dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO). Perilaku Sehat: Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.