BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Casting adalah suatu proses untuk membuat / membentuk restorasi atau rehabflitasi rehabflitasi gigi dengan bahan logam. Casting juga merupakan merupakan suatu tekn teknik ik yang yang serin sering g dila dilaku kuka kan n di kedo kedokt ktera eran n gigi gigi dalam dalam pemb pembua uata tan n tempatan tempatan gigi, mahkota mahkota gigi tiruan, jembatan rangka gigi tiruan dan lainlain dengan bahan logam. Proses casting ini menggunakan metode yang disebut lost wax process.
1.2
Tujuan
Untuk Untuk mengga mengganti nti bahan bahan restora restorasi si atau atau rehabi rehabilita litasi si yang yang tidak tidak mungkin dilakukan dengan bahan selain logam dan untuk mendapatkan kekuatan / daya tahan yang lebih besar dan bahan yang lain. isalnya acrylic resin atau amalgam.
1.3
Manfaat
!gar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bagaimana proses casting alloy
1
BAB II PEMBAHASAN
1. Penge Pengert rtian ian tenta tentang ng a!ti a!ting ng
enurut "ablowsy, #., $%&', yang dimaksud dengan casting adalah suatu proses untuk membuat / membentuk restorasi atau rehabflitasi gigi dengan bahan logam. Casting Casting juga juga merupa merupakan kan suatu suatu teknik teknik yang yang sering sering dilaku dilakukan kan di kedokt kedokteran eran gigi gigi dalam dalam pembua pembuatan tan tempat tempatan an gigi, gigi, mahkot mahkotaa gigi gigi tiruan tiruan,, jembatan rangka gigi tiruan dan lain-lain dengan bahan logam. logam. Proses Proses casting casting ini menggu menggunak nakan an metode metode yang yang disebut disebut lost lost wax process. Pada prinsipnya pola malam dan bentuk restorasi atau rehabilitasi gigi ditanam dalam adonan bahan in(estmen gigi )dental in(esment* yang ada di dalam casting ring. +emudian poia malam ini dihilangkan dengan jalan dipanaskan pada suhu tertentu, sampai pola malam hilang sama sekal sekali, i, sehi sehing ngga ga meni mening ngga galk lkan an ruan ruang g ceta cetak k )mou )mould ld space space** di dalam dalam aclonan in(esmen. #elanjutnya logam dilelehkan / dicairkan dengan pemanasan dan lelehan logam tersebut dituangkan kedalam ruang cetak dengan tekanan sentri sentri fugal fugal / tekana tekanan n udara, udara, sehing sehingga ga ruang ruang cetak cetak tersebu tersebutt terisi terisi oleh oleh lelehan dengan bentuk sesuai dengan pola malamnya. •
+egunaan dan tujuan casting dibidang kedokteran gigi dan tujuannya
a* +egu +eguna naan an casti casting ng dibi dibida dang ng kedo kedokt kter eran an gigi gigi adal adalah ah untu untuk k pemb pembuat uatan an restora restorasi, si, rehabi rehabilita litasi si atau rekons rekonstru truksi ksi pada pada gigi gigi dengan dengan bahan bahan logam logam yang dilakukan dengan proses casting. isalnya untuk pembuatan inlay crown and bridge atau gigi tiruan rangka logam, dll. b* ujuannya ujuannya adalah untuk mengganti bahan restorasi atau rehabilitasi yang tida tidak k mung mungki kin n dila dilaku kuka kan n deng dengan an baha bahan n sela selain in loga logam m dan dan untu untuk k mendapatkan kekuatan / daya tahan yang lebih besar dan bahan yang lain. isalnya acrylic resin atau amalgam. 2
'. Maa"#"aa" k$"%$nen &ang "enunjang %r$!e! a!ting 'an %engertiann&a
a* Die adalah model cetakan dari gigi pilar )abutment* yang terbuat dan gips keras )stone gyps* dan berguna untuk pembuatan pola malam. b* Wax pattern adalah pola / model yang dibuat dan malam, yang akan diganti dengan logam, sehingga terbentuk suatu restorasi atau rehabilitasi gigi yang dikehendaki. c* Srue pin adalah pin / pasak yang terbuat dan bahan tertentu yang berguna untuk pegangan pola malam pada waktu in(esting dan pembentuk sprue. d* Sprue adalah rongga / saluran yang terjadi setelah dilakukan wax elimination terhadap pola malam, yang menghubuhgkan crucible dengan mould space. e* Crucible Jormer / sprue base adalah bangunan yang terbentuk dan malam atau kayu atau karet sebagai pembentuk cruscible. f* Crucible adalah bangunan seperti corong / kawah dari adonan in(esmen, yang terdapat disalah satu ujung casting ring berguna untuk tempat melelehkan logam. g* Mould space / mold space adalah ruang cetak bekas pola malam setelah dilakukan wax elimination dan pola malam )wax pattern*. 3. Ta(a%an a!ting
alam casting ada beberapa tahapan, yaiu waxing, spruing, in(esting, pre heating, wax elamination, heating, melting, dan casting. 1) Waxing, a'ala( %e"buatan %$la 'an "ala" )*a+ %attern,
Pola malam dibuat dengan tujuan untuk
3
a* endapatkan suatu restorasi atau rehabilitasi gigi sesuai dengan ukuran dan bentuk gigi
yang
direstorasi atau
direhabilitasi. b* endapatkan adaptasi yang baik dengan gigi yang direstorasi atau direhabilitasi. c* endapatkan hubungan yang baik dengan gigi tetangganya maupun gigi antagonisnya. d* endapatkan bentuk anatomi yang baik sesuai dengan bentuk restorasi gigi atau rehabilitasi gigi. 0ax pattern berguna untuk membentuk ruang cetak )mould space* di dalam bahan in(esmen setelah malam dan pola malam )di dalam in(esn* dihilangkan )wax elimination*. Cara pembuatan pola malam ada 1 cara $* Cara langsung )direct*. Cara langsung ini dibuat seluruhnya di dalam mulut pasien, sehingga tidak memerlukan die. misalnya pembuatan tumpatan inlai kelas 2 dan kelas 3. )menurut klasifikasi 4lack* '* Cara tidak langsung. Cara tidak langsung ini pola malam dibuat seluruhnya pada die, sehingga pembuatannya diluar mulut pasien. misalnya pembuatan tumpatan inlai klas 22, klas 2ll, klas 23 )menurut klasifikasi 4lack*, onlay, mahkota penuh )full crown* dan jembatan gigi )crown and bridge*. 1* Cara langsung tidak langsung. Pada cara ini mula-mula sebagian pola malam dibuat di mulut pasien untuk mendapatkan oklusi yang baik, kemudian ditransfer ke die, dan dibuat pola malam sampai selesai, sehingga cara ini dibutuhkan die.
4
alam yang digunakan untuk pembuatan pola malam adalah casting wax atau inlay wax yang berwarna biru atau hijau. -
"enis malam pola ada ' tipe yaitu
$. ipe - 2 )tipe 4* berguna untuk pembuatan pola malam secara langsung. '. ipe - 22 )tipe !* berguna untuk pembuatan pola malam secara tidak langsung atau cara langsung tidak langsung. Perbedaan kedua malam tersebut adalah mengenai setting time dan flow-nya. -
+omposisi malam cor untuk inlay ini terdiri dari
$. alam paratin )paratin wax* '. 5um dammar )dammar gum* 1. alam karnauba )carnauba wax* 6. 4eberapa bahan pewarna
#emua substansi ini merupakan bahan alamiah asli dan deri(at dan mineral atau tumbuhan tertentu. alam parafin umumnya merupakan substansi utama, biasanya konsentrasinya antara 67 8 sampal 97 8. 5um damar atau resin damar adalah resin alamiah deri(at (aritas pohon cemara. 2a dibutuhkan malam paralin untuk mempertahankan kehalusan
dinding
ruang
cetak
)mould
space*
dan
untuk
mengembalikan resistensi yang 2ebih besar terhadap kerapuhan dan penggumpalan. alam karnauba bentuknya seperti serbuk yang halus dan (eritas pohon palm tropis. ala mini cukuo kuat dan mempunyai titik cair relatif tinggi.
-
#yarat-syarat casting wax untuk pola malam
enurut !merican ental !ssociation #pecincation )!!#* :o. 6 )cit.Peyton and Craig, $%;$* menyatakan bahwa casting wax atau
5
inlay casting wax yang digunakan untuk pola malam harus mempunya syarat - syarat sebagai berikut a. warnanya berbeda dengan warna jaringan disekitar gigi. b. pada waktu dilunakan harus bersifat kohesit. c. tidak mudah patah atau rapuh pada waktu dipotong atau diukir untuk membentuk anatomi gigi sesual. d. pada waktu dibakar atau dipanasi pada suhu tertentu harus habis tak tersisa atau menguap semuanya tanpa meninggalkan bekas sedikitpun.
2) Spruing, a'ala( %e"buatan !%rue %in atau !%rue t$r"er 'an
a!ting *a+ )"ala" $r,.
a. +egunaan sprue pin untuk $* Pembentukan #prue di dalam in(esmen. '* Pegangan pola malam pada waktu in(esting. b. Pembuatan sprue pin dapat dibuat dan bahan $*
+euntungan #prue pin yang terbuat dan logam apabila dilekatkan pada pola malam, maka pegangannya lebih erat dan kuat.
+erugiannya #prue pin dan logam apabila tidak dilapisi malam, maka akan sukar dikeluarkan atau dilepaskan dan pola malam sesudah in(esting.
'* 2nlay casting wax seluruhnya #prue pin yang terbuat seluruhnya dan malam inlal )inlay casting wax* maka pada wax elimination tidak perlu diambil 6
karena sprue pin akan hilang bersama - sama dengan pola malamnya.
+euntungannya $. Pada wax elimination sprue pin akan menguap bersama = sama dengan pola malamnya, sehingga tidak meninggalkan malam sedikitpun dalam mould space. '. Perlekatannya dengan pola malam kuat dan tidak mudah lepas.
+erugiannya udah patah, karena malam inlai apabila
sudah keras bersitat getas. 1* Plastik / resin #prue pin yang terbuat seluruhnya dan malam inlai )inlay casting wax* maka pada wax elimination tidak perlu diambil karena sprue pin akan hilang bersama - sama dengan pola malamnya.
+erugiannya $. #ukar dilepaskan dan pola malam sesudah in(esting dan dibiarkan tidak diambil pada waktu wax elimination. '. bahan plastik / resin apabila dipanasi akan memuat lebih besar, sehingga akan merusak dinding in(esmennya. 1. #uhu cair plastik 2ebih besar daripada malam, sehingga pada waktu wax elimination malam pola sudah mencair dan menguap, tetapi plastik / resin belum cair atau menguap, akibatnya ada sisa plastik di dalam sprue dan ini akan menyumbat aliran logam cair
c. iameter sprue pin
7
iameter sprue pin tidak ada ketentuan yang pasti, tergantung dan pertama, besarnya pola malam yang dibuat dan yang kedua, jenis casting machine yang digunakan untuk casting. #ebagai standar diameter sprue pin sebagai berikut a. untuk inlai yang kecil > $,1 mm b. untuk inlai yang besar > 2 ,b mm c. untuk mahkota penuh > $,9 mm d. untuk inlai yang paling besar > ',9 mm enurut #kinner )$%97* dan Peyton and Craig enurut #kinner )$%97* dan ?@eyton and Craig. )$%;$* menyatakan bahwa diameter sprue pin, menurut 4rown adalah gauge no. $7 atau 7,'A% cm, sedangkan menurut #harpe adalah gauge no. $9 atau 7,$'% cm.
d. Pemasangan sprue pin Pemasangan #prue pin pada pola malam hendaknya pada daerah yang tebal dan jauh dan pinggiran pola malam. #edangkan posisinya pada pola malam dapat tegak )%78* atau miring )6A7* terhadap permukaan pola malam. Penempatan sprue pin pada pola malam dengan posisi tegak lurus apabila daerah yang ditempati cukup ketebalannya. Penempatan sprue pin pada pola malam dengan posisi miring, apabila daerah yang ditempati sprue pin pada pola malam tidak cukup ketebalannya atau tipis. Bal ini ada hubungannya dengan gerakan turbolensi yang diakibatkan adanya back presser / tekanan baik.
e. Pembuatan #prue pin yang berhubungan dengan casting machine yang digunakan. !pabila menggunakan choriontal casting macnine pada casting, maka sprue pin diameternya harus besar dan pendek, sebab pelelehan logam dilakukan pada fire clay. !pabila menggunakan 8
hand casting sistem )slinger aparat* yang gerakannya (ertikal maka diameter sprue pin kecil dan panjang serta ditambah reser(oir former / reser(oir former karena pelelehan logam dilakukan pada sprue hold )crucible*. Pada sprue pin tidak harus ditambah / dibuat reser(oir modul. Untuk sprue pin yang diameternya besar tidak perlu ditambah reser(oir modul, tetapi sprue pin yang diameternya kecil perlu ditambah reser(oir modul. Ukuran panjang sprue pin juga tidak ada ketentuan yang pasti, karena tergantung dan besar kecilnya dan bentuknya pola malam
3) Investing - a'ala( %enana"an %$la "ala" 'ala" a'$nan ba(an
ine!"en )&ang a'a 'i 'ala" a!ting ring,.
Dang perlu diperhatikan pada in(esting a.
9
$. 4erdasarkan bahan pengikatnya, maka ada 1 jenis in(esmen yaitu a* 5ypsum bonded in(esmen materials adalah in(esmen yang mengandung bahan pengikat gip. 2n(esmen ini digunakan pada proses casting untuk pengecoran logam yang titik cairnya kurang dan $7777 C, sebab apabila logam yang dicor itu 2ebih besar dan $777F C, maka in(esmen akan retak-retak. 4ahan pengencernya adalah air )aGuadestilata*. b* Phospate / sulfate bonded in(esment materials adalah bahan in(esmen yang mengandung bahan pengikat as. phosphat atau as. sulfat. 2n(esmen ini digunakan pada proses casting untuk pengecoran logam yang titik cairnya lebih besar dan $7777. 4ahan pengencernya adalah liGuit, yang merupakan satu paket dengan puder in(esmennya.
c* #ilicate bonded in(esment materials adalah bahan in(esmen yang mengandung bahan pengikat silikon )silica*. 2n(esment ini digunakan pada proses casting untuk pengecoran logam yang titik cairnya lebih besar dan $7777. 4ahan pengencernya adalah liGuit, yang merupakan satu paket dengan puder in(esmennya.
'. 4erdasarkan titik cair logam yang di casting )dicor* ada ' jenis in(esmen, yaitu a* 5ypsum bonded in(esment materials, digunakan untuk mengecor logam yang mempunyat titik cair kurang dan $7777 C. b* Phosphate / silicale bonded in(esment materials digunakan untuk mengecor logam yang mempunyai titik cair lebih dari $7777C
10
c. Cara 2n(esting Casting yang dilakukan di kedokteran gigi proses yang disebut lose wax proccess terdapat ' teknik in(esting, yaitu $. anual )hand* in(esting technic eknik ini ada ' cara, yaitu a* Single investing Pada pninsipnya puder in(esmen kering dicampur dengan air )aGuades* dengan w/p ratio tertentu. +emudian diaduk selanjutnya dituangkan ke dalam casting ring, apabila konsistensinya
sudah
baik.
#elanjutnya
pola
malam
dimasukkan / ditanam kedalam casting ring yang
b* Double investing Prinsipnya puder in(esmen kering dibagi menjadi bagian, misalnya ! dan 4. 4agian ! dibagi menjadi ' bagian, ialah bagian !$ dan !'. 4agian !l dicampur dengan air )aGuades* sampai rata dan bersifat encer. #elanjutnya dengan kuas halus,
adonan
in(esmen
!,
dioleskan
pada
seluruh
permukaan pola malam secara merata. +emudian in(esmen !' yang kering ditaburkan diatas seluruh permukaan pola malam, yang telah diolesi dengan in(esmen !$ tadi, sehingga berbentuk seperti buah talok / cherry. Pada in(esmen 4 kering dicampur dengan air diaduk sarnpai mendapatkan konsistensi yang baik dan lebih kental dan adonan in(esmen !l. !donan 4 ini ditungakan ke dalam casting ring sampai penuh, yang sebelumnya pola malam sudah dimasukkan / diletakkan ke dalam casting ring dan ditunggu sampai kering. Pada double in(esting ini terdapat 1 lapisan, yaitu
lapisan adonan in(esmen yang encer
11
lapisan in(esmen kening
lapisan adonan in(esmen yang agak kental
Pada kedua cara tersebut diatas pencampuran antara puder in(esmen kering dan air dilakukan pada rubber bowl dan alat pengadukannya spalula. Pengadukan dan penuangannya dalam casting ring dilakukan dengan tangan. Pencampuran juga dapat dilakukan pada rubber bowl khusus dan pengadukan dilakukan dengan alat yang disebut (acuum mixer )pengadukan dengan hampa udara*. Penuangan adonan in(esmen ke dalam casting ring dilakukan dengan tangan diatas alat yang disebut (ibrator )alat penggetar* agar gelembung - gelembung udara di dalam adonan in(esmen dapat keluar.
4) Ta(a% pre heating, wax elamination, heating
-
Pengertian pre heating
12
Pre heating adalah pemanasan permulaan pada casting ring agar adonan bahan tanam lebih kering -
Pengertian wax elamiination wax elimination adalah penghilangan malam dart pola malam yang tertanam dalam adonan bahan in(esmen )yang ada di dalam casting ring
-
Pengertian heating Heating adalah pemanasan casting ring )yang berisi adonan bahan in(esmen* sampai suhu tertentu. #ebelum wax elimination, dilakukan dahulu preheating pada
temperatur kamar sampai $A77 C dalam waktu $A menit di dalam alat pemanas yang disebut furnace, yang dapat distel mengenam temperatur dan waktunya. Pre heating dilakukan dengan tujuan agar adonan in(esmen betul-betul kering. asih di dalam furnace, lalu dilakukan wax elimination dari $A77C dinaikkan sampai 1A77C dengan perlahan = lahan dalam waktu 17 menit. Pada temperature 1A77C diperkirakan seluruh malam yang ada di dalam adonan in(esmen sudah hilang tak bersisa. #etelah wax elimination yang menghasilkan mould space di dalam in(esmen, kemudian dilakukan heating yaitu temperatur dinaikkan dan 1A7F C sampai ;77F C dalam waktu 17 menit. Beating ini bertujuan agar terjadi baik pemuaian in(esmen maupun pemuaian mould space dapat maksimal. Pemanasan hanya sampai ;77F C, karena stabilitas bahan in(esmen jenis gypsum bonded in(esmen materials diperkirakan dalam keadaan stabil. #elanjutnya pada temperatur ;777C C didiamkan selama 17 menit, kemudian casting ring diambil dari casting machine.
5) Melting dan casting
-
Pengertian melting
13
Melting adalah pelelehan logam yang dtlakukan pada sprue - hold atau fire clay -
Pengertian casting Casting adalah pengecoran lelehan logarn ke dalam ruang cetak )mould space*
#etelah didiamkan selama 17 menit pada ;777 C dengan cepat dipindah ke alat casting macnine dan selanjutnya dilakukan melting. a* acam = macam casting machine $* Centri fugal casting machine Casting machine macamnya ada ' jenis a* Horizontal centri fugal casting machine Casting machine ini gerakan memutarnya secara horiontal / mendatar. b* !ertical centrifugal casting machine Casting machine ini gerakan memutarnya secara (ertical / tegak lurus. '* !ir pressure casting machine !lat casting yang menggunakan tekanan udara. 4ekerjanya alat ini pnnsipnya sama dengan bekerjanya alat casting (ertikal )(ertical centri fugal casting machine* hanya bedanya (ertical casting machine menggunakan gaya sentri tugal, tetapi air pressure casting machine menggunakan tenaga / tekanan udara. Pada melting )pelelehan* terhadap logam yang akan dicor, dilakukan dengan alat penyemprot api yang disebut blow pipe atau blow torch.
-
acam = macam blow torch 4erdasarkan bahan pembakarnya blow torch ada 6 macam yaitu $* 4low torch dengan menggunakan bahan pembakar bensin dan tenaga angin. 14
'* 4low torch dengan gas elpiji 1* 4low torcfl dengan gas elpiji dan H' 6* 4low torch dengan gas acetilen )gas karbit I C'B'* dan H' 4iasanya H' digunakan untuk melelehkan logam yang akan dicor dengan titik cairnya lebih besar dari $7777C. Untuk logam yang titik lelehnya kurang dan $7777 C cukup menggunakan bensin dan udara. !pi yang disemprotkan oleh blow torch ada 6 one, yaitu $. Jone 2, disebut air dan gas ane transparan. '. Jone 22, disebut combution one warnanya kering. 1. Jone 22l, disebut reduction one. Jone ini warnanya biru yang dapat mereduksi logam menjadi meleleh. 6. Jone 23, disebut oxidising one. Jone ini warnanya merah yang mengoksidasi dari logam, tetapi tidak meleleh. Pada proses casting yang menggunakan horiontal casting machine, pelelehan logam dilakukan pada fire clay, yang terbuat dari bahan ceramic yang tahan panas. !pabila pada proses casting yang menggunakan (ertical casting machine )slinger apparate* pelelehan dilakukan pada crucible, tepatnya pada sprue hold. Casting / pengecoran logam ke dalam mould space dilakukan apabila lelehan logam baik pada fire clay, maupun pada crucible sudah bergerak-gerak seperti gerakan air raksa, karena tiupan dari blow torch. #etelah casting dilakukan, kemudian casting ring diambil dan casting machine dan didiamkan sampai dingin sekali dengan sendirinya #elanjutnya hasil cor cliambil dengan merusakkan in(esmennya. 15
Basil casting yang terjadi ada ' bentuk $. 4entuknya bersih seperti warna logam sebelum dicor. Bal ini terjadi apabila logam yang dicor non precius, artinya logam tersebut tidak mengandung logam mulia sebagai dasar dan logam campur / aloy. Pada bentuk ini tidak perlu dilakukan pickling. '. 4entuknya berubah menjadi warna hitam dan tidak sama dengan warna sebelum dicor. Bal ini terjadi apabila logam campur / aloy yang dicor mengandung bahan dasar logam mulia, misalnya emas atau perak. +eadaan ini terjadi karena adanya peristiwa oksidasi pada permukaan logam cor tersebut. Untuk mengembalikan warna seperti warna semula dilakukan pickling.
6) %liking
Pengertian pickling adalah suatu cara penghilangan / pembersihan oksidasi yang terjadi pada permukaan logam cur yang mengandung logam mulia dengan larutan pickling.
hitam
diikat dengan benang dan
dipanasi dahulu.
#ebelumnya sudah dipersiapkan dahulu salah satu larutan pickling yang sudah diencerkan. #esudah panas, hasil cor dimasukkan ke dalam larutan pickling sebentar sarnpai warna hilang dan warna semula muncul. Hleh karena larutan pickling ini sangat toksis, maka untuk menetralisir, hasil cur dimasukkan ke dalam larutan sodium bicarbonat. 16
7) /ini!(ing 'an %$li!(ing
-
Pengertian finishing
?inishing adalah suatu cara untuk membentuk hasil casting menjadi suatu bangunan yang diinginkan dengan jalan menghilangkan / membuang ekses-ekses pada permukaan hasil casting dan logam yang tidak berguna. #etelah dilakukan finishing maka bentuk bangunan, misalnya yang berbentuk inlay, lull crown atau bridge work, menjadi baik tetapi masih kasar. +emudian dilakukan polishing.
-
Pengertian polishing
Polishing adalah suatu cara untuk membuat suatu bangunan, setelah dilakukan finishing, menjadi rata, halus dan mengkilap, sehingga bentuk bangunan tersebut menjadi amat bagus dan indah.
0. egagalan# kegagalan %a'a %r$!e! a!ting Maa"#"aa" kegagalan 'an %en&ebabn&a
a. Di!tr!i$n )'i!t$r!i atau %eng$letan,
istorsi ini dapat terjadi pada waktu pembuatan pola malam atau pada waktu pengambilan hasil casting dan dalam in(esmen.
penyebab
terjadinya distorsi adalah sebagai berikut $* terjadinya perubahan temperatur yang besar. '* manipulasi bahan tidak benar. 1* teknik pembuatan malam tidak benar.
Penyebab ini terjadi pada pembuatan pola malam. !dapun penyebab terjadinya distorsi pada hasil cor, karena pengambilan hasil casting dan dalam in(esmen. isalnya masih dalam keadaan panas 2angsung diambil, sehingga pada waktu logam dingin akan mengkerut dan pengkerutan ini tidak ada yang menahan, akibatnya terjadi distorsi
17
b. Surfae r$ug(ne!! )%er"ukaan ka!ar,
$* !ir bubbler gelembung - gelembung udara*. Bal ini terjadi akibat pada waktu in(esting masih terdapat gelembung-gelembung udara yang terperangkap di dalam adonan in(esmen dan menempel pada permukaan pola malam. Pada waktu casting, maka bekas-bekas gelembung udara ini akan diisi oleh lelehan logam. '* oo rapid heating )pemasanan yang terlalu cepat* 1* 0 / p ratio )perbandingan antara air dan bahan in(esmen* 0 / p ratio ini adalah sangat penting. !pabila w/p ratio tidak tepat misalnya terlalu kecil atau terlalu besar dapat menimbulkan permukaan kasar dan flash casting. 6* Prolonged healing )pemanasan yang terlalu lama*
A* Casting pressure )tekanan pada waktu casting yang kurang benar* 9* Composition of the in(esment )komposisi bahan in(esmen* isalnya
bahan
in(esmen
yang
sudah
lama
atau
sudah
kadaluwarsa, sehingga terjadi kerusakan dan salah satu komponen bahan in(esmennya. ;* ?oreign body )benda-benda asing* !danya benda- benda asing yang masuk ke dalam mould space, misalnya pasir atau debu, dapat menimbulkan surface roughness pada permukaan hasil casting.
. P$r$!it& )%$r$!,
Penyebab porositas pada hasil casting, karena adanya pengaruh dari faktor = faktor teknis. !da 1 macam porositas, yaitu $*
Porositas yang terjadi pada permukaan dalam dari hasil casting. 1* icro-porosity. Penyebabnya antara lain a. besar kecilnya seprue b. panjang pendeknya seprue c. temperatur melting yang terlalu besar
'. In$"%lete a!ting )(a!il a!ting &ang ti'ak lengka%*
Penyebabnya antara lain $* 0ax elimination yang tidak sempurna sehingga masih terdapat sisa malam di dalam mould space. Bal ini terjadi apabila waktu wax elimination tergesa-gesa atau terlalu cepat. '* 4enda asing yang menyumbat sprue, misalnya sprue kemasukkan debu atau pasir atau terjadi kerontokan dan bahan in(esmen yang membatasi mould space. 1* Pemutaran casting machine yang lambat, sehingga gaya centri fugal kecil, lelehan logam tidak dapat memasuki seluruh permukaan mould space.
. ara "eng(in'ari atau "enanggulangi kegagalan %a'a a!ting
a. istorsi !pabila ada bagian yang kurang pada pembuatan wax pattern maka penambahannya tidak begitu saja ditambah dengan malam cair yang baru, agar tidak terjadi perbedaan suhu yang besar. $. anipulasi bahan harus benar. Pada pelelehan malam harus rata '. eknik pembuatan wax pattern harus benar. Pada peletakkan malam pada die )abutmen* harus benar - benar beradaptasi dengan baik tidak boleh ada bagian yang longgar. 1. Pada pengambilan hasil casting dan casting ring harus benar-benar dingin sekali. b. #urface roughness 19
$* Untuk menghindari terjadinya surface roughness, karena air bubbler ialah pada waktu in(esting dengan tangan, maka dinding casting ring diketuk - ketuk perlahan = lahan agar gelembung udara naik keatas dan hilang. #ebaiknya pada in(esting menggunakan alat (acuum mixer dan (ibrator. '* Untuk menghindari terjadinya surface roughness ini, maka preheating, wax elimination dan heating harus dilakukan dengan perlahan-lahan
20
BAB III PENUTUP
3.1
e!i"%ulan
Casting adalah suatu proses untuk membuat / membentuk restorasi atau rehabflitasi gigi dengan bahan logam. Casting juga merupakan suatu teknik yang sering dilakukan di kedokteran gigi dalam pembuatan tempatan gigi, mahkota gigi tiruan, jembatan rangka gigi tiruan dan lainlain dengan bahan logam. alam casting ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan, ialah waxing" spruing" investing" pre heating" wax elamination" heating" melting" casting" plic#ing" finishing dan polishing .
3.2
Saran
Casting alloy adalah proses untuk membuat restorasi gigi dengan bahan logam. Casting alloy adalah teknik yang sering dilakukan di kedokteran gigi untuk itu kita harus mengetahui bagaiman proses dalam casting.
21
aftar Pustaka
!nusa(ice, +. ". )'771*. Philips $u#u %&ar 'lmu $ahan (edo#teran )igi "akarta K5C.
22