A. Gold dan Gold Alloy
Emas murni adalah logam gigi yang paling murni, jarang berubah warna atau berkarat di rongga mulut. Secara kimiawi tidak aktif dan tidak terpengaruh oleh udara, panas, kelembaban, dan sebagian besar bahan pelarut. Emas adalah logam yang yang paling bisa ditarik memanjang (duktilitas tinggi), dan juga paling bisa dibentuk. Emas murni sangat lunak, tetapi setelah didinginkan kekerasannya setara dan bahkan melebihi logam campur emas konvensional Tipe (dalam bentuk lunak yaitu !" #$%), dan setelah pengerasan, kekerasannya mencapai kekerasan logam campur emas Tipe (&" #$%). 'eskipun 'eskipun persentasi kepanjangannya (duktilitas) meningkat selama pendinginan, emas murni mempunyai nilai yang cukup tingi selama kondensasi untuk memungkinkan perubahan ke arah lateral sehingga dihasilkan baji yang diperlukan untuk un tuk menambah retensi. arena sifatsifat ini dan nilai positif lainnya, emas murni merupakan bahan restorasi gigi yang hampir ideal untuk mempertahankan struktur gigi secara permanen diareaarea yang tidak membutuhkan estetika dan mendapat tekanan rendah. kerugian utamanya adalah warnanya, sifat pengantar panasnya yang tinggi, dan kesulitan teknis didalam membentuk tambalan yang padat. Emas murni memiliki kepadatan yang tertinggi dari semua unsur lain (*&,+ gcm+). -an ini merupakan hambatan dari sudut pandang ekonomis karena dibutuhkan massa emas yang lebih banyak untuk menambal sebuah lubang gigi dibandingkan logamlogam lain yang memiliki kepadatan yang lebih rendah. ngka kekerasan yang rendah dari emas murni bisa menyebabkan logam ini dipandang sebagai kontraindikasi bila digunakan sebagai bahan restorasi. /agaimanaun juga, kemampuan tempanya dan kurangnya permukaan oksida setelah degassing memungkinkan memungkinkan restorasi dipadatkan langsung ke dalam kavitas. Selama proses pemadatan, kekuatan emas akan ditingkatkan melalui pendinginan atau pengerasan. Tidak adanya permukaan oksida pada emas dan beberapa logam lain memungkinkan dilakukan cold welding , yaitu welding tambahan tambahan lapisan secara bersamaan dibawah tekanan pada suhu mulut dan bukan dengan melelehkannya, seperti yang terjadi pada pengelasan sebagian besar logam lain. 0otonganpotongan emas ditempatkan pada kavitas yang sudah dipreparasi dan dilas menjadi satu dengan tekanan dari alat penekan (kondensor) yang sesuai. 0roses ini dikenal sebagai pemadatan sebagai pemadatan atau ataukondensasi kondensasi,, dan tambalan emas dibangun menjadi sebuah massa yang koheren melalui teknik cold-welding . ohesi terjadi dari pengikatan logam antara lapisanlapisan tambahan emas dibawah tekanan pemadatan. 0roses ini menekan atomatom emas sehingga berkontak erat dengan atomatom dilapisan emas berikutnya dan jelas mensyaratkan bahwa atomatom permukaan yang tidak bersih, lapisan gas, sisa minyak, atau kontaminasi lainnya dihindari atau dihilangkan sebelum digunakan.
Komposisi Dental Casting Gold Alloy
Emas murni tidak pernah dipakai dalam pengerjaan crown dan bridge, tetapi selalu dalam bentuk alloy atau logam campur. 0encampuran logamlogam lain pada emas ini berdasarkan teori substitusionil, dimana atomatom logam yang ditambahkan akan mengganti tempat atomatom emas didalam space latticenya. Teori ini memerlukan beberapa syarat antara lain 1 *. tomatom tomatom kedua logam harus sama besar atau hampir sama 2. Space Space lattice latticenya nya kisi kisi krist kristal al sama sama atau miri mirip p +. 0arameter 0arameter kisi kisi tidak tidak banyak berbeda. berbeda. 0arameter 0arameter kisi kisi adalah adalah jarak jarak antara kedua kedua atom yang yang berdekatan dalam unit cell. -engan teori substitusionil, maka atom tersebut baik dalam keadaan cair maupun dalam keadaan padat dapat larut dalam semua perbandingan dan akan larut membentuk solid solution. -alam edokteran 3igi yang penting adalah ad alah alloy emas dengan logam g, 4u dan sering d engan tambahan salah satu atau lebih dari logam 0t, 0d, %i, r, 5n yang disesuaikan dengan keperluan tertentu. 0engaruh unsurunsur tambahan pada emas adalah sebagai berikut 1 *. g 1
a. 'empengaruhi 'empengaruhi warna,
sampai sampai ! 6 berwarna berwarna pucat
sampai +" 6 berwarna kehijauan sampai !" 6 berwarna silver white b. 'enambah kekerasan c. 'enambah tensile strength *. 4u 1
a. 'ere 'erend ndah ahkan kan titi titik k cair cair
b. 'enambah kekerasan *. 0t 1
a. 'empengaruhi 'empengaruhi warna, kalau kadarnya kadarnya tinggi tinggi menyebabkan menyebabkan warna kelabu.
b. 'enambah kekerasan, memperkecil daya tahan korosi oleh karena 0t menyerap oksigen dengan mudah. *. 0d 1
a. 'emp 'empen engar garuhi uhi warn warnaa
b. mempertinggi titik cair c. menambah kekerasan d. menyerap oksigen oleh karena itu daya tahan korosi berkurang
*. %i 1
a. 'empengaruhi warna
b. to7ic di dalam mulut *. r 1
a. 'enambah kekerasan
b. memperbesar daya tahan terhadap korosi *. 5n 1
a. 'enambah kekerasan
b. menambah kekuatan c. anti oksidasi
Klasifikasi Gold Alloy
da beberapa jenis logam campur untuk dipergunakan di kedokteran gigi yang sekarang ini tersedia dipasaran dunia. Sebagian logam campur ini dirancang untuk keperluan mahkota logam penuh, jembatan, onlay dan inlay. 'enurut American Dental Association (ADA) Specification No. 5 logam emas diklasifikasikan berdasarkan kekuatan dan kandungan emasnya ke da lam 8 tipe, yaitu1 Tipe I (Lunak)
-ental casting logam emas tipe ini merupakan logam campur emas dengan 9&&2.! 6 emas. omposisi dari logam ini terbatas dari emas, perak, tembaga, dan seng ditambah platinum. Titik cair logam emas tipe ini relatif tinggi berkisar &8""4 (*22!" :). ;ogam emas tipe memiliki kekerasan antara 8"9! Brinell Hard Number (/$%). ;ogam ini pada umumnya sedikit sedikit ductil, menunjukan proportional limit yang rendah, dengan nilai elongasi yang berkisar 2!6 < +"6. ield strengt! dari logam emas ini berkisar antara *""**" 'pa, yang menunjukan bahwa aloi tipe ini dapat langsung dibentuk dengan tekanan dari instrument kedokteran gigi.
Tipe II (Sedang)
-ental casting logam tipe merupakan logam campur emas dengan kandungan emas 9!9=6 emas. 0ada aloi ini mempunyai komposisi tembaga lebih banyak dari tipe dengan titik cair yang berkisar antara &""" 4 (*>!"":). ;ogam emas tipe memiliki kekerasan berkisar antara &" *8" /$%. ;ogam ini memiliki nilai elongasi hampir sama dengan alloy tipe , yang menunjukan bahwa logam ini mempunyai ductility yang cukup baik. ;ogam emas ini mempunyai "ield strengt! yang lebih tinggi dari logam emas tipe . emampuan
dari aloi tipe ini untuk dibentuk dan dimanipulasikan langsung dengan instrument kedokteran gigi tidak semudah tipe .
Tipe III (Keras)
-ental casting logam emas tipe merupakan logam campur emas dengan kandungan >29=6 emas. omposisi dari logam emas ini memiliki persentasi yang tinggi dari elemen pengeras seperti platinum dan palladium, karena logam ini me merlukan kekuatan yang besar. ;ogam emas tipe ini lebih keras dari kedua tipe di atas, sehingga dapat menggantikan penggunaan logam emas tipe dan tipe . ;ogam emas tipe memiliki kekerasan &"*8" /$%. ;ogam e mas ini memiliki titik lebur sama dengan tipe yaitu berkisar antara &"""4 (*>!"":). -engan proportional limit sebesar 2&" 'pa.
Tipe IV
-ental casting logam emas tipe # ini merupakan logam campur emas dengan kandungan >" 9*.!6. emas. omposisi dari tipe # ini mengandung jumlah logam murni sedikit sekali. ;ogam campur emas ini mempunyai sifat yang sangat keras sekali dengan kekerasan diatas *+" /$%. Titik cair dari tipe # ini dibawah dari tipe tipe lainnya =9"" 4 (*>!"":).
orositas Gold Alloy
-alam prakteknya tidak mungkin untuk menahan terjadinya porosity tetapi dapat dikurangi dengan beberapa prosedure (cara). 0orosity mengurangi kekurangan dan kekerasan hasil casting tersebut. /ila terdapat pada permukaan, po rosity tersebut merupakan tempat melekatnya foot debris (sisa makanan) dan tarnishing agent. pabila meluas dari permukaan restorasi kedinding gigi yang merupakan suatu celah akan menyebabkan terjadinya karies sekunder. $al ini dapat terjadi oleh karena hambatan logam yang mencair sepenuhnya sewaktu solidification (pengerasan). 4ontoh1 apabila saluran (canal) tertutup sebelum mold terisi penuh, akan terjadi porositi dengan porositi yang khas berbentuk irregular. Tipe dari porositi disebabkan oleh karena masuknya gas. 4opp er, silver, 0t dan 0d dapat menyerap oksigen selama mereka mencair. Setelah mengeras gasgas ini akan men yebabkan porositi dengan bentuk spherical (bulat). ?uga udara dapat tertahan dalam metal yang mencair tersebut sewaktu mereka ditekan ke dalam mold dan porositi dengan tipe yang sama terjadi.
!. Steel dan Stainless Steel
Steel dan stainless steel merupakan bagian dari dental material yang banyak digunakan pada sebagian besar alatalat kedokteran gigi. Steel didefinisikan sebagai a lloy yang terbentuk dari besi dan karbon dengan konsentrasi antara ".! 6 < 2." 6. Stainless steel adalah suatu steel yang mengandung lebih dari ** 6 chromium, biasanya antara **.! 6 < 29 6, dan bisa juga mengandung nikel, panadium, molybdenum, dan niobium dalam jumlah yang terbatas. 0ertama sekali stainless steel ditemukan oleh /rearly of shefield pada tahun *&*+ secara kebetulan ketika ditambah chromium pada steel sehingga diperoleh suatu steel yang lebih resisten terhadap tarnish dan korosi. -an pertama kali digunakan sebagai basis protesa pada tahun *&2*.
Klasifikasi dan Komposisi
/erdasarkan sifat dan konsentrasi karbonnya maka steel dapat dibagi atas 1 •
Eutectoid steel mengandung ".=6 karbon
•
$ypoeutectoid steel mengandung kurang dari ".=6
•
$ypoeutectoid steel mengandung ".=2." 6 karbon
Sedangkan stainless steel berdasarkan sifat dan konsentrasi chromiumnya dibagi atas 1 •
:erritic stainless steel (**.! < 29 6 chromium)
•
'artensitic stainless steel (**.! < *9 6 chromium)
•
ustenitic stainless steel (*> < 2> 6 chromium)
0ada ustenitic stainless steel dikenal bentuk *= < = stainless steel dengan komposisi *=6 chromium, =6 nikel dan ".*!6 karbon. Tipe inilah yang paling banyak digunakan di edokteran 3igi, karena sangat resisten terhadap tarnish dan korosi. -isamping itu berdasarkan komposisinya, S (merican ron @ Steel nstitute) membagi pula stainless steel atas ustenititc, martensitic, ferrisitic dan non standard stainless steel yang dibedakan atas beberapa seri, yaitu antara seri 2"*88>. Sedangkan non standard adalah tipe stainless steel yang tidak diberi seri tetapi juga banyak digunakan.
Sifat Steel dan Stainless Steel
Steel tidak begitu resisten terhadap korosi tetapi dengan penambahan chromium, resistensi terhadap korosi dapat meningkat. Steel mempunyai kekerasan 8""9"" /$%. :aktor yang mempengaruhi kekerasan dari steel adalah1
•
adar karbon
•
/anyaknya austenite berubah menjadi mastensit selama proses pendiginan.
•
-engan penambahan logam lain seperti cobalt, molybdenum, manganes dan silicon.
Sifat mekanis dari steel dapat berubah oleh heat treatment yaitu annealing, hardening dan tempering. Stainless steel yang banyak digunakan di edokteran 3igi adalah *== stainless steel. Sifat mekanis dari stainless steel ini 1 •
$ardness
*""2"" /
%$•
'od. Elasticity
2"" 3%m2
•
Tensile strength
*9"" '%m2
•
Aield strength
*!"" '%m2
•
-uctility
!6
*== stainless steel merupakan tipe stainless steel yang paling resisten terhadap korosi, ini merupakan efek passivity dari chromium yang memben tuk suatu o7yda layer (o7ide film) yang sangat tipis dan transparan tetapi kuat dan kedap air. ;apisan ini bisa terbentuk 4r 2B+ atau :e4r 2B+ yang mencegah terjadinya tarnish dan korosi. :aktor yang mempengaruhi resisten terhadap korosi yaitu 1 •
danya sifat passivity dari chromium
•
Cesistensi makin tinggi dengan makin banyaknya kadar chromium pada stainless steel tersebut
•
%ikel dapat menambah resistensi terhadap korosi
•
'olybdenum dapat menambah efek passivity
•
;arutan hypocloriteion chlorine dapat menyebabkan terjadinya tarnish dan korosi.
"al#$al yang dapat mempengaru$i Sifat Stainless Steel
0emanasan diatas &"""4 cenderung terjadinya prasipitas chromium dari solid solution didekat permukaan. -engan berkurangnya chromium maka akan menyebabkan p ula berkurangnya
resistensi stainless steel terhadap tarnish dan korosi. Efek pemanasan yang menyebabkan berkurangnya resistensi korosi ini disebut Delddecay. Delddecay dapat dikurangi dengan 2 cara, yaitu 1 *. 'engurangi kadar karbon pada stainless steel 2. 'enambah logam lain, misalnya Titanium dan 'iobium.
enggunaan Steel dan Stainless Steel di Kedokteran Gigi Steel antara lain digunakan untuk pembuatan bberapa jenis dental instrument, misalnya forceps, chisel, burnisher e7cavator, steel bur, cutting instrument, amalgam conden ser dan lain lain. Stainless Steel banyak digunakan pada alatalat kedokteran gigi terutama yang memerlukan resistensi terhadap tarnish dan korosi. -isamping itu dapat pula digunakan untuk basis protesa dan keperluan ortodonthi.
C. Co%alt C$romium Alloy
/ahan ini dipakai terutama untuk pembuatan metal patrial denture. $ampir 9"6 cobalt dan +"6 chromium. 0erubahan daripada ratio ini, seperti penambahan nikel menghasilkan sifat fisis dan resistensi terhadap tarnish yang lebih rendah. 4obalt berguna untuk memperbesar strength, rigidity, dan hardness.
Sifat &isis
lloyalloy ini mempunyai density yang lebih kecil daripada dental gold alloy. ?uga bahan ini lebih ringan. 4obalt 4hrom lloy lebih keras daripada gold alloy, kekerasan alloy ini yang lebih besar daripada enamel gigi sering enyebabkan abrasi pada struktur gigi. 'odulus of Elasticity daripada alloy ini lebih besar daripada gold alloy. Bleh karena itu pesawat dapat dibuat tipis sehingga lebih ringan. 0ada umumnya persentase pemanjangan daripada lloy ini sebanding dengan tipe # gold alloy.
DA&TA' STAKA
*. 0hillips. Buku A#ar $lmu Ba!an %edokteran &igi 't! ed, ?akarta. E34, 2""+1 29+&
2. Syafiar ;, Cusfian, Sumadhi S, Audhit , $arahap , diana -. /ahan jar lmu 'aterial dan Teknologi edokteran gigi. *st ed, 'edan. FSF 0ress, 2"**1 22++= +.
Catnakrishanan SS. 0eranan Emas dalam ;ogam 4ampur Emas edokteran 3igi. G http1repository.usu.ac.idbitstream*2+8!>9=&28*!=>4over.pdf H. (22 -esember 2"**) *. nonymous. 0engertian dan lasifikasi ;ogam 4ampur Emas. G http1repository.usu.ac.idbitstream*2+8!>9=&28*!=+4hapter62".pdf H. (22 -esember 2"**)
// 2. T%?F% 0FST
;ogam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik. Semua logam dan logam campur yang digunakan dalam kedo kteran gigi adalah bahan padat seperti kristal, kecuali gallium dan merkuri yang berwujud cairan pada temperatur tubuh. ebanyakan logam yang digunakan untuk restorasi gigi, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan kawat ortodonti adalah logam campur, dengan perkecualian lempeng emas murni, titanium murni komersial, dan silver point endodontik. (amus edokteran 3igi:.? $arty @ C.Bgston) Selain itu logam juga dapat diartikan sebagai ;ogam adalah segolongan unsur < unsur yang berasal dari galian tambang yang mempunyai kemampuan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. 0ada temperatur udara normal, hampir semua logam dalam keadaan padat, kecuali air raksa. Semua logam dapat mencair bila dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu ( titik cair ). Fntuk mendapatkan logam, dilakukan dengan cara penambangan ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu. 0ada umumnya, logam < logam tersebut dalam bentuk batu < batuan atau pasir dan sering disebut bijih logam. -alam penemuannya, bijih logam selalu bercampur dengan unsur < unsur lain yang bersenyawa dengannya. Sedangkan untuk mendapatkan logam yang diinginkan, bijih logam harus diolah untuk memisahkan unsur < unsur yang lain. -engan pemisahan tersebut, akan didapatkan logam murni ;ogam merupakan bahan dalam kedokteran gigi yang memiliki jenis yang bermacam < macam. /aik yang digunakan di laboratorium maupun di klinik. ;ogam murni sangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi. 0ada umumnya logam murni terlalu lunak dan terlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi. egunaan unsur logam murni cukup terbatas. ;ogam murni cenderung lunak dan seperti besi, kebanyakan logam tersebut cenderung mudah terkorosi. Fntungnya unsur logam tersebut mempertahankan sifat logamnya meskipun saat bahan tersebut tidak murni da n dapat mentoleransi penambahan unsur lain baik dalam kondisi padat maupun cair.
Fnsur logam ini dapat diperoleh baik sebagai elemen murni atau gabungan dengan element lain dalam bentuk bijih. /ijih yang terdiri dari gabungan logam bersamasama dengan bahan bumi yang tidak dikehendaki, sebelum berubah menjadi logam biasanya menempuh proses berikut I pengasahan (grinding), pengayakan (grading), harus sesuai besar dan kualitasnya serta concentrating. Sifat < sifat karakteristik logam pada umumnya adalah sebagai berikut 1 *. 'alleability (mampu tempa) 2. -uctility (mampu tarik) +. Toughness (sifat Flet) 8. $ardness (kekerasan) !. Strenght (kekuatan) >. Deldability 9. 4orrosion resistance (tahan korosi) =. Tahan mpact &. 'achinibility Selain itu, suatu logam yang digunakan dalam kedokteran gigi juga harus mempunyai syarat < syarat sebagai berikut 1 *. /iokompatibilitas 2. Secara kimia , tahan terhadap korosi dan suasana dalam saliva +. Secara fisik konduktivitas thermal dan kuat 8. /ahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat. !. Tidak berpontensi sebagai bahan karsinogenik (kanker) >. Sebagai penghantar suhu yang baik, dan memberikan penampilan natural pada gigi. 9. /erkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan. =. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak &. Tidak mengandung bahan toksik yang bisa berdifusi terlepas dan diabsorbsi dalam sisitem sirkulasi.
*". /ebas dari agen yang menyebabkan reaksi alergi **. Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik *2. Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosi *+. 'odulus elastic tinggi *8. 0ertahanan terhadap abrasi baik *!. 'udah disolder dan dipoles *>. Tahan terhadap suhu panas dan dingin
// +. 0E'/$S% 2 2.* ?enis ;ogam 2.*.* lasifikasi ;ogam J %oble metal ;ogam mulia terdiri dari emas (u), platinum (0t), 0alladium (0d), ridium (r), Chodium (Ch), Bsmium (Bs), dan Cuthenium (Cu) J ;ogam dasar (/ase 'etal) ;ogam dasar yang digunakan dalam dental alloy antara lain1 perak (silver), tembaga (4opper), seng (5inc), indium, timah (Tin), gallium, dan nickel.
2.*.2 lasifikasi lloy 'enurut nnusavice (2""2I +>"), saat ini banyak system klasifikasi alloy yang bermuculan, maka di perlukan suatu pemahaman mengenai hubungan masingmasing alloy dengan berbagai aplikasi alloy tersebut, selain itu juga pemahaman akan komposisi logam juga sangat penting karena perbedaan dalam formula akan menghasilkan perbedaan dalam sifat.
2.*.2.* lasifikasi /erdasarkan :ungsi
*. Tipe (lunak) untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan cth1 inlay kecil 2. Tipe (sedang) untuk restorasi yang terkena tekanan sedang cth1 mahkota K, abutment, pontik, dan mahkota penuh. +. Tipe (keras) utuk restorasi dengan tekanan besar cth1 mahkota K yang tipis, abutment, pontik, mahkota penuh, basis gigi tiruan, gigi tiruan sebagian cekat yang pendek 8. Tipe # (ekstra keras) untuk keadaan dengan tekanan yang sangat besar. 4ontoh1 inlay yang terkena tekanan sangat besar, termasuk lempeng basis dan cengkeram gigi tiruan, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan gigi tiruan sebagian cekat yang panjang. !. lloy untuk mahkota dan jembatan cocok digunakan untuk restorasi vinir dengan dental porselen , coping, gigi tiruan cekat dengan span pendek. >. lloy untuk gigi tiruan sebagian lepasan (Saunders. *&&*I +>2)
omposisi yang khas dari alloy ini dapat dilihat p ada tabel berikut ?enis alloy Fnsur utama u 4u g 0d Sn, n, :e, 5n, 3a Sangat mulia (u) =+ > *" ",! Seimbang Sangat mulia (u) 99 9 *8 * Seimbang Sangat mulia (u) 9! & ** +,! Seimbang 'ulia (u) 8> = +& > Seimbang 'ulia (g) !> 9" 2! Seimbang # Sangat mulia (u) *! *8 2! 8 Seimbang # 'ulia (g) !2 *8 8! 2! Seimbang (nnusavice. 2""8I+>*)
2.*.2.2 lasifikasi /erdasarkan Tingkat ekerasan
0ada tahun *&+2, kelompok bahanbahan gigi di /iro Standard %asional mensurvai berbagai logam campur dan mengelompokkannya berdasarkan angka kekerasan yaitu1 *. Tipe (lunak) angka kekerasan #ickers (#$%) !"&" 2. Tipe (sedang) angka kekerasan #ickers (#$%) &"*2" +. Tipe (keras) angka kekerasan #ickers (#$%) *2"*!" 8. Tipe # (ekstra keras) angka kekerasan #ickers (#$%) H*!" (nnusavice.2""8I +!!)
-i masa lalu spesifikasi - no. ! mengacu pada alloys berbahan dasar emas. Sejak tahun *&=&, alloys yang disetujui ada boleh mempunyai komposisi apapun asalkan lulus tes toksisitas, karat, kekuatan luluh (yield Str),@ persentasi perpanjangan (elongasi) (4raig @ 0owers. 2 ""2I 8>").
2.*.2.+ 0ada tahun *&=8 ada mengajukan sebuah klasifikasi sederhana untuk casting alloys. Spesifikasi - terbaru ini mengklasifikasikan alloy berdasarkan komposisinya membagi alloy dalam tiga kategori yaitu1 a. $igh noble lloy ($%) atau logam sangat mulia dg komposisi logam mulia HL >"6wt dan kandungan emas HL8"6 u < 0t alloy 1 Fntuk :ull 4asting, 0orcelain :use to 'etal u < 4u < g alloy 1 :ull casting
b. %oble alloy (%) atau logam mulia dengan komposisi logam mulia HL 2!6 g < u < 4u alloy 1 :ull 4asting 0d < 4u alloy 1 full casting, 0:' g < 0d alloy 1 full casting, 0:'
c. redominantly base metal lloy atau alloy berbahan utama logam dasar dengan kandungan logam mulia G 2!6 %i < based alloy 1 full casting, 0:', wrought, partial denture 4o < based alloy 1 sda Ti < based alloy 1 sda M implant
Spesifikasi terbaru juga mengikut sertakan nonnoble alloy sama seperti alloy yang tidak mengandung emas tapi memiliki kandungan palladium yang tinggi. /erdasarkan klasifikasi terbaru maka semua tipe alloy pada klasifikasi lama merupakan high noble alloy (4raig @ 0owers. 2""2I 8>"8>*).
+.*.2.8 :ungsi masingmasing elemen alloy *.4hromium, 4hromium bertanggung jawab dalam resistensi alloy terhadap tarnis dan korosi.
2.4obalt 4obalt berperan lebih baik dalam meningkatkan modulus elastisitas, kekuatan, dan kekerasan dibanding nickel (4raigh @ 0ower)
+.'olybdenum danya +6>6 molybdenum memberikan kontribusi terhadap peningkatan kekuatan alloy.
8.luminium lluminum dalam alloy yang mengandung nikel membentuk suatu senyawa %i+l yang dapat meningkatkan tensile strength dan yield strength dari alloy.
!./eryllium 0enambahan beryllium dapat mempengaruhi ductility.
>.Silicon dan mangan Silicon dan mangan ditambahkan untuk meningkatkan fluiditas, dan kemampuan alloy untuk dituang.
9.%itrogen %itrogen dapat mempengaruhi kerapuhan dari alloy. pabila kandungan nitrogen dalam suatu alloy yang suah jadi lebih dari ",*6,akan menyebabkan hasil tuangan kehilangan ductility. (4raigh @ 0ower. 2""2I 8=*)
2.2 Sifat ;ogam ;ogam merupakan elektropositif yakni memberi ion positif dalam larutan. -ari lebih *"" elemen dalam tabel periodic sebanyak >= adalah logam, = menyerupai logam (metalloid) dalam berbagai aspek (misal silikon, arsenik, dan boron) dan sisa lainnya berupa non logam. ;ogam murni sangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi.pada umumnya logam murni terlalu lunak dan terlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi. ;ogamlogam tersebut mempunyai sifatsifat yang pada umumnya adalah 1 a. eras b. /erkilat c. /erat ini berkaitan dengan berat atom elemen dan tipe struktur kisi yang menentukan bagaimana eratnya atomatom tersebut tersussun. d. 0enghantar panas dan penghantar listrik yang baik disebabkan sifat ikatan logam. e. BpaNue karena electronelektron bebas mengabsorbsi energi elektromagnetik cahaya. f. ;iat dan dapat dibentuk (4ombe,*&&2)
+.2.* Sifat sifat yang diharapkan logam *. ecocokan biologis !. Tahan tekanan 2. 'udah untuk dicairkan >. /erkekuatan tinggi +. 'udah untuk dicor, dipoles, dan dilas 9. Tahan karat dan kororsi 8. etahanan abrasive yang baik Secara ringkas logam bersifat kerasmengkilatpadat, berkaitan dengan b erat atom, elemen dan tipe struktur kisipenghantar panas dan listrik yang baik, karena sifat ikatan ogamopaNue, karena electron bebas menyerap energi elektromagnetik cahayaliat ductile dan dapat dibentuk ( ditempamalleable );ogam adalah elektropositif, menghasilkan ion positif dalam larutan ;ogam dapat berbentuk elemen murni atau gabungan dengan elemen lain4o1 Emas (logam
murni) 0erak ( logam murni, g2S, g4l Tembaga (logam murni yang jarang, 4u2, 4uS dan oksidanya) /esi (:2B+)Sebelum menjadi logam, bahan dari bumi mengalami proses1 pengasahan (grinding)penyaringan sesuai ukuran dan kualitaskonsentrasi.0embuatan logama.thermalmethodsb.hydro metallurgical methodsc.thermo electrolytic.
+.2.2 Sifat fisik logam J Titik leleh dan titik didih ;ogamlogam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam. ekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atomatomnya. ;ogamlogam golongan * seperti natrium dan kalium memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk dikontribusikan pada ikatan tetapi ada hal lain yang menyababkan hal ini terjadi, Fnsurunsur golongan * juga tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi =), karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak seperti kebanyakan logam.Fnsurunsur golongan * memiliki ukuran atom yang rekatif besar (berarti bahwa inti jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga menyebabkan lemahnya ikatan. J -aya hantar listrik ;ogam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektronelektron tersebut dapat melintasi batas butiran kristal. 'eskipun susunan logam dapat terganggu pada batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam masih tetap ada.4airan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih memiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih. J -aya hantar panas ;ogam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik (hal ini memnyebabk an elektron bergerak lebih cepat). Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak. J ekuatan dan kemampuan kerja o Sifat dapat ditempa ('alleability) dan sifat dapat diregang (-uctility) ;ogam digambarkan sebagai sesuatu yang dapat ditempa dapat dipipihkan menjadi bentuk lembaran, maksudnya bahwa logam itu mempunyai suatu sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada permukaannya, misalnya dengan hammer (palu). ?ika tekanan yang kecil dikenakan pada logam, lapisan atom
akan mulai menggelimpang satu sama lain. ?ika tekanan tersebut dilepaskan lagi, atomatom tersebut akan kembali pada posisi asalnya. 0ada kondisi seperti itu, logam dikatakan menjadi elastis. ?ika tekanan yang lebih besar dikenakan pada logam, atomatom akan menggelimpang satu sama lain sampai pada posisi yang baru, dan logam berubah secara permanen. ;ogam juga dapat diregang, dapat ditarik menjadi kawat, maksudnya bahwa suatu logam itu dapat dibentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa menunjukan gejalagejala putus. 4ontoh dari gejala putus yakni adanya pengecilan permukaan penampang pada salah satu sisi. $al ini karena kemampuan atomatom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam. o Toughness (sifat Flet) Aakni kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak. o $ardness (kekerasan) Aakni ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yan g berupa bola baja, intan piramida, dll. o Strenght (kekuatan) Aakni 1 emampuan suatu logam untuk menahan deformasi. o Deldability 'erupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrik maupun dengan las karbit (gas). o 4orrosion resistance (tahan korosi) Aakni 1 kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara, Oat Oat kimia, dll. o Tahan mpact 'aksudnya sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut. o 'achinibility emampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya 1 dengan mesin bubut o 'odulus elastisitas 'erupakan ukuran kekakuan suatu bahan ?adi semakin tinggi nilainya semakin sedikit perubahan bentuk pada suatu benda apabila diberi gaya.
o ekerasan logam 0enggelimpangan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi oleh batas butiran karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. $al ini mengakibatkan semakin banyak batas butiran (butiranbutiran kristal lebih kecil), menyebabkan logam lebih keras. Fntuk mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah dimana atomatom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam cenderung retak pada batas butiran. enaikan jumlah batas butiran tidak hanya membuat logam menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam menjadi rapuh. o 0engontrolan ukuran butiran kristal ?ika kamu memiliki bagian logam yang murni, kamu dapat mengontrol ukuran butiran kristal melalui perlakuan panas atau melalui pengerjaan logam.0emanasan logam cenderung untuk mengocok atomatom logam menjadi susunan yang lebih rapi penurunan jumlah batas butiran, dan juga membuat logam lebih lunak. 0embantingan logam ketika logam tersebut mendingin cenderung untuk memhasilkan butirn yang kecil. 0endinginan membuat logam menjadi keras. Fntuk memperbaiki kinerja ini, kamu dapat memanaskannya lagi. amu juga dapat memutuskan susunan yang atom teratur melalui penyisipan atom yang memiliki ukuran sedikit berbeda pada struktur logam. lloy seperti kuningan (campuran tembaga dan seng) lebih keras dibandingkan logam asalnya karena ketidakteraturan struktur membantu pencegahan barisan atom tergelincir satu sama lain. Sifat sifat suatu logam tergantung dari perlakuan termis dan meknis yang diken akan. Sifat suatu alloy tidak hanya tergantung pada dua faktor ini, tetapi juga pada komposisinya. Sifat < sifat mekanis suatu alloy dapat sangat berbeda dengan komponen logam atau metalloid asalnya. Sebagai contoh, suatu alloy yang terdiri dari !"6 emas (u) dan !"6 kuningan (4u) mempunyai ultimate tensile strength ynag lebih besar dari baik e mas maupun kuningan.
2.+ Syarat ;ogam Sifat kimia
Tahan terhadap korosi, tidak larut dalam cairan rongga mulut atau dalam segala macam cairan yang dikonsumsi dan tidak luntur dan berkarat atau korosi Sifat /iologi
Tidak beracun terhadap pasien, dokter gigi, perawat maupun tekniker, tidak mengiritasi rongga mulut dan jaringan pendukungnya, tidak menghasilkan reaksi alergi dan tidak bersifat mutagen maupun karsinogen.
/iokompatibel
Tidak mengandung substansi toksik yang dapat larut dalam saliva, tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak, bebas dari bahan yang berpotensi dalam menimbulkan sensitifitas atau respon alergi dan tidak memiliki potensi karsinogen. Fji biokompatibilitas dikelompokkan menjadi + kelompok1 Fji primer, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invitro yang dilakukan dalam
laboratorium Fji sekunder, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo yang dilakukan dalam
laboratorium dengan menggunakan bahan coba sel atau hewan coba atau kultur jaringan. Fji penggunaan praklinis, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo tetapi
menggunakan hewan secara sistemik. Syarat 'ekanis
/erkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan. Syarat Estetik
memberikan penampilan natural pada gigi. Secara :isik
konduktivitas thermal dan kuat /ahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat, biaya tidak mahal baik
biaya harga bahan maupun laborat. Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosi Sebagai klamer atau cengkram 'odulus elastic tinggi 0ertahanan terhadap abrasi baik 'udah disolder dan dipoles
2.8 'anipulasi ;ogam +.8.* 0roses pembuatan dan penbentukan logam adalah 1
*. penuangan penuangan ini meliputi pekerjaan mencairkan logam dan membentuknya di dalam cetakan. 'isal1 besi, kuningan, alumunium, dll dapat dituang ke dalam cetakan yang terbuat dari pasir dan tanah liat. 4etakan dari tanah liat dan pasir ini rusak setiap kali setelah pe makaian. -ie casting mempergunakan cetakan permanen dari logam.
2. 0ekerjaan dingin 0ada umumnya logam dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik atau digulung. ;ogam dapat ditarik melalui suatu die untuk mendapatkan bentuk kawat.
+. Serbuk metalurgi Suatu bentuk logam dapat dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan degan bentuk yang dikehendaki. $asil ini tidak kuat karena hasil adhesi. -engan melakukan sintering kekuatan dapat ditingkatkan, dimana pemmresan dipanaskan dalam atmosfir yang tidak teroksidasi dibawah titk cair dan menggumpalkan partikel.
8. Electro forming Suatu logam dapat dilapiskan pada permukaan yang bersifat penghantar dengan proses elektrolisa.
!. 0endinginan logam cair 0ada kurva suhuwaktu pendinginan, terlihat tiga bagian1 a. /agian 1 Fntuk pendinginan cairan logam b. /agian 1Suatu plateu bagian horiOontal selama waktu ini logam mengeras dan mengimbangi panas yang hilang kesekitarnya c. /agian 1pendinginan logam yang telah mengeras 0engerasan dimulai pada bagian tengah atau pada pusat kristalisasi yang disebut nuclei a tau inti. 0ertumbahan kristal inti terjadi dalam bentuk + dimensi dalam b entuk dendritik atau struktur struktur cabang. emudian pertumbuhan berlanjut sampai terbentuk kontak dengan kristal
pertumbuhan lainnya, dan pemadatan mencapi sempurna setelah katupkatup cairan antara tangantangan dendrit mengalami kristalisasi. -alam pembuatan logam dilakukan beberapa tahapan, tahapan itu diantaranya adalah 1 *. Tahap pembuatan model sprue, ventilasi dan kawah 0ada pembuatan model logam menggunakan inlay wa7 dengan bentuk lingkaran dengan
diameter * cm, jari < jari ! mm dan tebal 2 mm. Sprue terbuat dari malam inlay dalam bentuk seperti model pipa dengan diameter 2,! mm dan
panjang * cm. #entilasi dibuat dari malam merah dengan bentuk model pipa, ukuran diameter * mm,
panjang *,! cm. awah terbuat dari malam merah dengan bentuk model kerucut dengan kemiringan 8!P.
dapun tujuan dari pembuatan sprue adalah menyediakan saluran melalui mana logam cair akan mengalir ke cetakan yang sudah ada didalam cincin cor setelah model malamnya dibuang, untuk tambalan yang besar protesa misalnya gigi tiruan sebagian lepasan dari logam dan untuk gigi tiruan cekat. Sedangkan tujuan diberikannya ventilasi adalah untuk menghindari terjadinya back pressure, sehingga mengurangi dari hasil tuangan dan mungkin juga akan menghindari ledakan, sehingga aman bagi operator. 0ada ujung sprue dibuat bentukan yang disebut reservoir. Ceservoir pada ujung sprue bertujuan untuk mencegah terjadinya porositas yang dapat terbentuk oleh karena adanya kontraksi bila ruangan untuk reservoir yang ditempati oleh malam mempunyai ukuran melintang sebesar atau lebih besar dari ukuran ruangan, maka alloy yang ada dalam reservoir akan lebih lambat mengeras dari pada ruangan utama dan berlaku sebagai cadangan alloy cair yang siap untuk mengisi ruangan atau mould space. 0emilihan sprue seringkali bersifat empiris tetapi ada lima prinsip utama dalam menentukan pilihan, sebagai berikut 1 0ilihlah sprue dengan diameter yang kira < kira sama dengan ukuran daerah yang paling tebal
dari model malamnya. ?ika model malamnya kecil, tangkai sprue juga harus kecil karena tangkai sprue yang besar yang direkatkan pada model yang kecil dan halus dapat menyebabkan perubahan bentuk. Tetapi, jika diameter sprue terlalu kecil, daerah ini akan memadat terlebih dahulu sebelum tuangannya sendiri dan bisa terbentuk porositas penyusutan setempat (porositas Q tersedot Q). Fntuk mengatasi masalah ini diperlukan area cadan gan pada sprue. ?ika mungkin, tangkai sprue harus direkatkan pada bagian model malam yang penampang
melintangnya terluas. kan lebih baik bagi logam cair untuk mengalir dari bagian yang tebal ke
daerah daerah tipis di sekelilingnya. Cancanga n ini mengurangi risiko aliran logam ke daerah mendatar dari bahan tanam atau daerah < daerah kecil seperti garis sudut. 0anjang sprue harus cukup panjang untuk memposisikan model malam dengan tepat didalam
cincin cor dengan jarak sekitar > mm dari tepi ujung cincin tetapi cukup pendek sehingga logam campur cair tidak memadat sebelum mengisi penuh mold. ?enis sprue yang dipilih mempengaruhi teknik pembakaran yang digunakan. Tangkai sprue
yang terbuat dari malam lebih sering digunakan daripada yang plastik. ?ika digunakan sprue atau model dari plastik, dianjurkan untuk menggunakan teknik pembakaran 2 tahap untuk memastikan pembuangn karbon yang sempurna, karena sprue plastik melunak pada temperatur diatas titik cair malam inlay. 'odel malam dapat diberi sprue secara langsung ataupun tidak langsung. 0ada pemberian
sprue langsung, tangkai sprue akan menyediakan hubungan langsung antara daerah model dengan basis sprue atau daerah crucible former. 0ada yang tidak langsung, diletakkan sebuah penghubung atau batang cadangan diantar model atau crucible former. 0ada pembuatan sprue harus diperhatikan perlekatan tangkai sprue, posisi tangkai sprue panjang serta arah dari tangkai sprue dan pelepasan model malam. 0anjang sprue tergantung pada panjang cincin cor. ?ika tangkai sprue terlalu pendek, maka model malam akan terlalu jauh dari ujung luar cincin sehingga gas < gas tidak dapat dialirkan secara memadai untuk memungkinkan logam cair mengisi seluruh ruang cincin.jika gas tidak dapat dikeluarkan secara menyeluruh, akan terjadi porositas. arena itu, panjang ha rus disesuaikan sedemikian rupa sehingga ujung atas model malam berada sekitar > mm dari ujung terbuka dari cincin untuk bahan tanam gipsum.
2. Tahap 0enanaman 0ada tahap penanaman model malam harus dibersihkan dari kotoran, debu, dan minyak. Fntuk itu dapat digunakan pembersih model malam komersial atau deterjen sintetik yang diencerkan. Sisa cairan dapat dihilangkan dengan dikibaskan dan model dibiarkan mengering diudara terbuka, sementara bahan tanam disiapkan. ;apisan tipis pembersih yang tertinggal pada permukaan model malam dapat mengurangi tegangan permukaan dari malam dan pembasahan yang lebih baik dari bahan tanam sehingga terjadi perlekatan yang sempurna, termasuk pada bagian < bagian model yang kecil dan tipis. Sementara model malam dikeringkan di udara terbuka, jumlah air destilasi (bahan tanam gipsum) atau cairan silika koloiadal khusus (bahan tanam fosfat) diukur. 4airan ini dituang kedalam mangkuk karet yang bersih dan kering, kemudian bubuk ditambahkan ke dalam cairan secara bertahap dan hati < hati untuk mencegah terjebaknya udara didalam adukan. 0engadukan
dilakukan dengan lembut sampai semua bubuk basah, atau bubuk yang tidak tercampur terdesak keluardari mangkuk secara tidak sengaja. /ahan tanam ditunggu sampai mencapai final setting, lalu kawah di lepas dari bumbung tuang dan dibiarkan selama 28 jam. Aang perlu diperhatikan dalam proses penanaman adalah 1 pengadukan hampa udara, berfungsi untuk mengeluarkan gelembunggelembung udara yang terbentuk selama pengadukan dan mengeluarkan gasgas berbahaya yang dihasilkan dari reaksi kimia yang digunakan sebagai bahan tanam kompensasi penyusutan, kadangkadang perubahan dimensi mould memang diperlukan terutama untuk mahkota cor penuh. Teknik pengendalian dengan peambahan air, ekspansi mikroskopik linear akan meningkat sejalan dengan jumlah air yang ditambahkan sampai tercapai ekspansi maksimal.
+. Tahap burning out dan 0reheating Tahap burning out dimulai dengan menghidupkan kompor gas dan letakkan bumbung tuang diatas dengan bagian kawah menghadap ke api, biarkan hingga semua malam terbuang dan pastikan seluruh mould space bersih dari malam. Sememtara itu siapkan furnice, lalu naikkan suhunya hingga mencapai 9"" R 4 kemudian masukkan bumbung tuang kedalam furnice, lalu dilanjutkan dengan tahap preheating naikkan suhu furnice hingga mencapai suhu &""R 4, pada saat bahan tanam sudah terlihat membara, model sudah siap di casting. Selama pembakaran, sejumlah malam yang mencair akan diserap oleh bahan tanam dan sisa karbon akibat pembakaran malam cair menjadi terperangkap di dalam bahan tanam yang berpori < pori. /urning out akan mengubah karbon menjadi karbon monoksida atau karbon dioksida. 3as < gas ini akan keluar melalui celah sisa malam yang mencair.
8. Tahap 4asting 4asting menggunakan 2 logam 4u alloy. ;ogam campur dicairkan dengan semburan api dalam crucible yang terpisah. emudian dituang kedalam mould dengan gaya centrifugal. Setelah bumbung tuang telah mencapai suhu normal, lalu logam dikeluarkan dengan cara membongkar bahan tanam. $asil logam dicuci dan dibersihkan sampai sisa bahan tanam tidak ada.Setelah pencucian, terlihat adanya bitikbintik tidak teratur pada logam (logam masih kasar) dan tidak sesuai dengan ukuran semula. /itikbintik ini disebabkan oleh beberapa hal terutama kesalahan dalam penuangan. Terjadinya oksidasi pada logam sebelum penuangan dapat menyebabkan permukaan logam menjadi kasar. dapun oksidasi ini dapat disebabkan beberapa hal yaitu
penggunaan api yang bukan berwarna biru atau kehijauan atau loga m yang terlalu lama dipanaskan sehingga terjadi over heating. -apat terjadi beberapa kesalahankegagalan lain selama proses pembuatan logam ini, antara lain adanya gelembung udara pada pola malam oleh karena busa sabun yang dapat menjadikan bentuk permukaan logam kasar, dapat pula bentuk permukaan mould space retak atau pecah pecah. $al ini disebabkan oleh karena adonan gips dan air yang terlalu encer sehingga gips tidak terlalu kuat atau dapat pula karena pemanasan pada oven terlalu lama sehingga permukaan mould space retak. 4asting atau yang sering disebut proses pengecoran atau penuangan dalam kedokteran gigi dapat diartikan suatu proses pendorongan logam yang sedang mencair ke dalam mould sehingga menjadi suatu tuangan yang sering disebut logam tuang. Sehingga pada akhir dari casting alloy dapat dihasilkan suatu bentukan yang terbentuk dari logam yang terjadi di dalam mould. (amus edokteran 3igi:.? $arty @ C.Bgston). 0engecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. ;ogam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 0roses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional casting dan nontraditionalcontemporary casting. J Teknik traditional terdiri atas 1 *. Sand'old 4asting 8. :ull'old 4asting 2. -rySand 4asting !. 4ement'old 4asting +. Shell'old 4asting >. #acuum'old 4asting J Teknik nontraditional terbagi atas 1 o $igh0ressure -ie 4asting o 0ermanent'old 4asting o 4entrifugal 4asting o 0laster'old 4asting o nvestment 4asting o Solid4eramic 4asting -alam proses casting diperlukan 1
J Cuang 4etak o 4etakan sekali pakai yang terbuat dari pasir @ tanah liat. o /ahan pendam berbasis gisum o /ahan pendam berbasis fosfat o /ahan pendam berbasis silica J pi 0engencer ;ogam o pi dari semburan bahan bakar torch o pi dari induksi listrik J 'esin 0engecoran o lami dengan bantuan gravitasi o 'anual dengan tangan o 4entrifugal 4asting 'achine J Cuang laboratorium yang cukup ventilasi. ?enis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi bersamasama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam lainnya.
!. Tahap :inishing dan 0olishing 0ada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan dengan ukuran semula. emudian logam dipoles dengan menggunakan arkansas stone sampai permukaan model terlihat halus. ;alu dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue dengan menggunakan diamond disk kemudian dirapikan dan dipulas pada daerah bekas potongan.
+.8.2 esalahan yang sering terjadi dalam casting alloy a. $asil Tuangan Tidak kurat -imensi Tuangan terlalau kasar sehingga ekspansi mould terlalu besar Tuangan terlalu kecil ekspansi, ekspansi mould terlalu kecil
Da7 0attern berubah bentuk b. 0ermukaan asar dan Terdapat Sayap nvestmen material pecah 3elembung udara ada wa7 pattern nvestmen lunak c. 0orositas ontraksi saat pendinginan alloy 3as dalam alloy cair Tekanan balik gas d. $asil 4asting Terkontaminasi Bksidasi 1 o overheating alloy o %yala api oksidasi Oone o 0enggunaan flu7 gagal Senyawa sulfur menyebabkan pecah bila pada panas berlebihan e. $asil 4asting tidak ;engkap lloy tidak cukup /agian tiis dari mould tidak terisi 'ould terlalu dingin, alloy mengalami pemasakan dahulu Saluran tertutp benda asing misalnya1 wa7, investment material lloy tidak mencair sempurna Tekanan alloy cair terlalu rendah
2.! plikasi ;ogam -alam edokteran 3igi
0;S ;;BA - 3 J -ental amalgam 1 bahan tambal gigi , alloy yang dipergunakan adalah alloy silver J lloy emas dipergunakan untuk inlay, onlay, mahkota, dan 3T? J lloy g < 0d, dan alloy %i < 4u dipergunakan dalam inlay, onlay, mahkota, jembatan J lloy emas, alloy 4o < 4r, alloy g < 0d, aluminium bronOe dipergunakan dalam gigi tiruan sebagian tuangan J lloy emas, alloy 4o < 4r, lloy %i < 4r, beta titanium, dipergunakan untuk bentuk kawat J lloy 4o 4r dipergunakan untuk gigi tiruan sebagian tuangan, b edah implant, pisau turbin, dan busi mobil, yang berkomposisi 1 o 4obalt +! < >! 6 o 4rom 2" < +!6 o %ikel " < +"6 o 'o " < 9 6 o 4arbon " < ",8 6 Titik cair alloy ini adalah *2!" < *8!""4, sehingga bahan nvesment material yang dunakan
adalah phosphate dan silica bonded J lloy g < 0d dipergunakan untuk klammer, yang berkomposisi 1 o g 8! 6 o 0d 28 6 o u *! 6 o 4u *! 6 o 5n * 6 J aluminium bronOe 1 alloy 4u yang mengandung sampai *"6 l dan sedikit %i, :e, 'n (nusavice, .?. *&&>.) J Titanium dan titanium alloy 'ahkota dan jembatan 3igi tiruan sebagian lepasan
mplant (4raigh @ 0ower. 2""2I 8=") EF%TF%3% -% ECF3% %#EST'E% 'TEC; Setiap jenis bahan tanam masingmasing mempunyai keuntungan dan kerugian, yang ditinjau dari sifatsifat kimia dan fisis, prosedur pemakaian dan segi ekonomisnya. -alam hal ini terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari bahan tanam.* . euntungan nvestment 'aterial . /ahan 0endam 3ipsum* *. Ekspansi total dari mold biasanya cukup untuk mengimbangi besarnya kontraksi alloy emas sewaktu pendinginan (sekitar *,!6 volume) 2. /ahan pendam yang mengandung partikel silika dan kalsium sulfat hemihidrat yang lebih luas, menghasilkan permukaan hasil tuangan yang lebih licin. +. /ahan pendam gipsum mudah dimanipulasi menghasilkan konsistensi adonan yang halus. 8. Sewaktu setting bahan ini dapat dikontrol dengan mudah seperti halnya pada bahan dental stone dan gyps. !. /ahan pendam yang telah mengeras dan poreus membantu mencegah timbulnya porositas pada tuangan oleh karena adanya tekanan balik (backpressure porosity). >. ekuatan hal ini ketika dicampur dengan perbandingan airbubuk yang benar cukup untuk menerima tekanan bahan alloy cair yang masuk ke dalam cetakan. -engan alasan ini maka lebih cenderung mempergunakan kalsium sulfat hemihidrat daripada yang kalsinet. 9. -ipergunakan pada pengecoran logam tuang emas =. $arganya murah /. /ahan 0endam 0hospat* *. /ahan pendam dapat dipanaskan pada suhu tinggi (*"""**""o4) 2. /ahan yang telah mengeras bertambah kuat sewaktu dipanaskan. +. Sebagai bahan pendam dalam pekerjaan casting silver dan palladium (g0d), kronium molybdenum (4r'o) pada batas kerja gigitiruan sebagian lepasan. 4. /ahan 0endam EtilSilikat* *. -igunakan pada pengecoran kobaltkromium (4o4r) untuk landasan gigitiruan sebagian lepasan.
2. /ahan pendam dapat dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi **="o4. . erugian nvestment 'aterial* 0ada bahan pendam gipsum bahan tidak dapat dipanaskan pada suhu tinggi seperti kobalt kromium dimana pada suhu *2""o4 terjadi reaksi antara kalsium sulfat dan silika1 4aSB8 M SiB2 4aSiB+ M SB+, gas sulfur triksida yang terbentuk dapat1* a). 'enyebabkan porositas pada tuangan b). Turut serta dalam proses korosi tuangan -:TC 0FST *. ;ubis B. ompensasi gypsum bonded investmen terhadap penyusutan logam campur emas pada saat pengecoran. vailable from1 http1library.usu.ac.idinde7.phpcomponentjournalsinde7.phpU optionVcomLjournalLreview@idV8&9>@taskVview. ccessed at1 pril *=th 2""&. 2. ;usianna $. 0emakaian investment material pada pengecoran logam tuang. vailable from1 http1library.usu.ac.idinde7.phpcomponentjournalsinde7.phpU optionVcomLjournalLreview@idV!"!!@taskVview. ccessed at1 pril *=th 2""&. +. /udiman ?. 0urwoko S. lmu bahan kedokteran gigi. n1 ?uwono ;, editor. nusavice ?. 0hillipWs of dental materials *"th ed. ?akarta1 E34. 2""+. 0p. +&>8*2. 8. Shillingburg $T. $obo S. Dhitsett ;-. ?acobi C. /rackett SE. :und amental of fi7ed prosthodontics +rd ed. %orth imberly -rive1 Xuintessence 0ublishing 4o, nc. *&&9. 0. +>!. !. BWbrien, Dilliam ?. -ental materials and their selection +rd ed. 4arol stream1 Xuintessence publishing 4o,nc.2""2.0.2!&