Tugas Akhir M3
: Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
Nama
: Ahmad Mufid Ridlo, S.S
Sekolah
: SMP Diponegoro 1
Cobalah buat suatu makalah singkat berisi 5-8 halaman yang dapat memberikan
penjelasan
tentang
pengorganisasian
informasi/
pengetahuan dalam ingatan manusia! manusia! Bila perlu, lengkapi dengan contoh! Cara mengerjakan tugas: 1. Makalah diketik dalam format DOC atau DOCX. DOCX. 2. Isi makalah terdiri dari pendahuluan, pembahasan, simpulan. 3. diketik dengan dengan menggunakan font arial 11, 1,5 spasi. 4. Jumlah halaman halaman minimal 5 maksimal maksimal 7 halaman. 5. Kumpulkan makalah disini.
MAKALAH PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA
Di susun oleh :
Ahmad Mufid Ridlo, S.S Sekolah: SMP Diponegoro 1
Program Profesi Guru Dalam Jabatan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR. HAMKA 2019
i
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia
lebih
dari
sekedar
kerja
organ
tubuh
yang
disebut
otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan melibatkan perasaan dan kehendak manusia. manusia. Memikirkan sesuatu sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek tertentu, menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai wawasan tentang
obyek
Indonesia
tersebut.
(KBBI),
Berpikir
adalah
dalam
Kamus
menggunakan
akal
Besar budi
Bahasa untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan. Proses berpikir merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Menurut Suharnan, 2005, persepsi adalah suatu proses penggunaan penggunaan pengetahuan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan dalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti, mata, telinga dan hidung . Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa persepsi adalah proses penginterpretasian informasi yang diterima menggunakan alat indera. Ketika individu memperoleh suatu informasi, secara tidak langsung otak akan memproses informasi tersebut. Apabila dalam pemrosesan tersebut terdapat perhatian (attention ( attention)) pada informasi yang diperoleh, maka akan menghasilkan suatu pemahaman. Pengolahan
informasi
mengandung
pengertian
tentang
bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan.
Hal
yang
demikian
juga
dapat
dikatakan
bahwa
penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon
1
individu
terhadap
informasi
yang
di
berikan
oleh
lingkungan
disekitarnya. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan rumusan masalah dalam dalam makalah ini ini adalah: 1. Apa yang dimaksud teori pengolahan informasi ? 2. Bagaimana
pengorganisasian
informasi/pengetahuan informasi/ pengetahuan
dalam
ingatan manusia? C. Tujuan Adapun tujuan penulisan penulisan dalam makalah makalah ini adalah agar kita dapat dapat mengetahui dan memahami: 1.
Teori pengolahan informasi
2.
Pengorganisasian Pengorgani sasian informasi dalam ingatan manusia BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Pengolahan Informasi Pengolahan bagaimana
seorang
informasi
mengandung
individu
mempersepsi,
pengertian
tentang
mengorganisasi,
dan
mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan.
Hal
yang
demikian
juga
dapat
dikatakan
bahwa
penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif. Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Dalam teori pengolahan informasi memiliki sutu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang individu. Teori informasi memberikan persfektif baru pada pengolahan pembelajaran
yang
akan
menghasilkan
belajar
yang
efektif.
Dalam teori pengolahan informasi terdapat persepsi, pengkodean, dan
2
penyimpanan di dalam memori jangka panjang. Teori ini mengajarkan kepada siswa untuk memecahkan masalah. Teori ini memandang bahwa belajar adalah proses memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Pada titik ini sejarah psikologi mencatat pertama kalinya sejak jaman filsafat Yunani terjadi penolakan total terhadap konsep soul dan mind. Menurut gagne belajar dipandang
sebagai
proses
pengolahan
informasi,
Gagne
adalah
seorang psikolog pendidikan berkebangsaan amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa condition of learning. Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran pembelajaran merupakan
faktor
yang
sangat
penting
dalam
perkembangan.
Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses belajar yang dijalankan oleh individu tersebut (peserta didik).
B. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia Dalam wikipedia tertulis bahwa Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir. Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terusmenerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran. Ingatan atau memory merujuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi yang telah diperoleh seorang individu sepanjang masa. Hampir semua aktivitas manusia baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor pasti melibatkan ingatan. Oleh karena itu ingatan
3
menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai proses yang dialami manusia.(Ellis dan hunt, 1993; Matlin, 1989). Secara Umum pendekatan tentang Memori dibagi menjadi dua yaitu pendekatan Model Asosiasi Model Asosiasi (association model) dan Model Kognitif (Cognitive Model ). ). 1. Model Asosiasi (association model). Teori awal mengenai Memori dikenal sebagai Associati sebagai Association on Model (Model (Model Asosiasi). Menurut model ini, memori merupakan hasil dari koneksi mental antara ide dengan konsep. Tokoh yang terkenal mendukung teori ini antara lain adalah Ebbinghaus yang melakukan beberapa penelitian, antara lain mengenai fungsi lupa serta savings. savings. 2. Model Kognitif (Cognitive Model). Cognitive Model (Model Kognitif) mengatakan bahwa Memori merupakan bagian dari information processing . Teori ini mencoba menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga macam Memori sebagai berikut:
Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori) Memori) Rangsangan yang diterima oleh indera yang kemudian akan diteruskan sebagai informasi ke sistem memori selanjutnya. Informasi yang terdapat pada stimulus atau rangsangan dari luar akan diterima manusia melalui panca inderanya. Informasi tersebut akan tersimpan di dalam ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. Ingatan sekilas atau sekelebat yang didapat melalui panca indera ini biasanya dise but ’sensory memory’ atau ‘ingatan inderawi’. Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut.
Memori Jangka Pendek: Pendek: Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada di Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang, misalnya rehearsal (mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya
4
kita mengingatnya) atau encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh konkret proses encoding adalah ketika kita melakukan chunking , seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah diingat. Kebanyakan orang tidak bisa mengingat memori jangka pendek dari dua puluh rangkaian angka berikut
ini:
101001000100001000100.
Namun
kalau
kita
mengelompokkannya menjadi unit-unit yang lebih besar, seperti 10, 100, 1000, 10000, 1000, dan 100, maka kita akan lebih mudah memproduksi dua puluh angka sebagai enam item yang berbeda (Miller, 1956)
Memori Jangka Panjang: Panjang: Memori
Jangka
Panjang
adalah
informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan kita untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan informasi yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan melakukan proses retrieval , yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses retrieval ini bisa berupa:
Recognition: Recognition : Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
Recall : Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recal.
Gambar
berikut
akan
menjelaskan
tentang
teori
proses
masuknya rangsangan ke penyimpanan dan ingatan.
5
https://sites.google.com/site/nugal https://sites.googl e.com/site/nugaldeed5803u1 deed5803u10a1/home/un 0a1/home/unit-1-keyit-1-keyword-and-chunking
Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh Sensory Memory (SM), sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif (selective ( selective attention) attention) informasi dipindahkan ke dalam
kesadaran
memory(STM)),
dan
memori
sedangkan
jangka
informasi
yang
pendek tidak
( short lolos
term
attention
dilupakan. dilupakan. Selanjutnya dengan Elaborative Rehearsal ( pengulangan pengulangan elaborative yang mendorong informasi STM ke LTM)
informasi yang
telah dipelajari disimpan di memori jangka panjag ( Long Term Memory). Memory). BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dilihat dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan: Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan
pemrosesan,
penyimpanan,
dan
pemanggilan
kembali pengetahuan dari otak. Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan. Selanjutnya
dengan
Elaborative
Rehearsal
informasi
yang
telah
dipelajari disimpan di memori jangka panjag ( long term memory ). ).
B. Saran Penulis menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu Penulis menyarankan untuk dilakukan suatu pengkajian yang lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah Penulis
6
selanjutnya Penulis mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah hasil karya tulis Penulis yang terangkim dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya Penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://kbbi.web.id/pikir (diakses https://kbbi.web.id/pikir (diakses tanggal 18 April 2019 Pukul 22:39) http://www.psychologymani http://www.psy chologymania.com/2011/09/me a.com/2011/09/memori-dan-pemrose mori-dan-pemrosesansaninformasi-dalam.html informasi-dal am.html ( diakses tanggal 18
April 2019 Pukul 22.45)
https://psikologikognitifdui https://psikologi kognitifduinmaliki.wordp nmaliki.wordpress.com/2016/10 ress.com/2016/10/26/kelupaan/26/kelupaandan-mengingat-14/ (diakses tanggal 18 April 2019 Pukul 22:50) https://id.wikipedia.org/wiki/Ingatan (diakses tanggal 18 April 2019 Pukul 23.00) https://sites.google.com/site/nugalde https://sites.googl e.com/site/nugaldeed5803u10 ed5803u10a1/home/uni a1/home/unit-1-key-wordt-1-key-wordand-chunking (diakses tanggal 19 April 2019 05:45) Suharnan, 2005. Psikologi Kogniti f, f, Surabaya: Surabaya: Srikandi. (online) Gagne. Robert M, 1989. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Pembelajaran . (terjemah Munandir). PAU Dirjen Dikti Depdikbud. Depdikbud. Jakarta. (online) Anderson, B.F. 1980. 1980. The Complete Thinker: A Handbook of Theniques For Creative and Critical Problem Solving . Solving . New Jersey: Englewood Cliffs (online) Frishammar,
J.
(2002).
“Characteristics
in
Information
Processing
Approaches”. Approaches”. International Journal of Information Management, 22, 143-156. (online) Ellis, H.C., dan Hunt, R.R., 1993, Fundamental of Cognitive Psycology , Madison: Brown and Benchmark. (online)
7