MAKALAH PENGORGANISASIAN INFORMASI/ PENGETAHUAN DALAM INGAT INGATAN MANUSIA
Disusun Oleh: Siti Aulia Rahmah, SP!
P"#$"am Pen!i!i%an P"#&esi Gu"u !alam 'a(atan Gel#m(an$ II P"#$"am Se"ti&i%asi Pen!i!i%an Kimia Uni)e"sitas Ne$e"i 'a%a"ta *+-
.A. I PENDAHULUAN A Lata" .ela%an$ Ingatan dan berpikir termasuk salah satu faktor yang erat hubungannya dengan proses belajar. Jika proses belajar berjalan dengan baik maka hasil belajar juga akan baik. Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Jika kita tidak dapat mengingat apa pun mengenai pengalaman kita maka tidak ada satu hal pun yang dapat dipelajari. Kemampuan mengingat peserta didik erat kaitannya dengan kegiatan belajar. Pada saat belajar peserta didik menggunakan kemampuan mengingat untuk memahami pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Tanpa ingatan, sulit bagi kita untuk merefleksikan diri karena pemahaman diri tergantung dari kesadaran dan hanya dapat terlaksana dengan adanya ingatan. Pengolahan informasi yang terjadi di dalam sistem koordinasi disimpan dalam memori berupa sebuah pengalaman belajar. Informasi terus memasuki pikiran melalui panca indera kita, sebagian ada yang di simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian dilupakan. Pentingnya pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia agar mempermudah kegiatan belajar dan tetap konsisten dalam sistem penyelesaian masalah tiap individu. Tanpa adanya pengolahan informasi dari pengalaman yang ada maka sulit bagi setiap orang untuk melaksanakan kegiatan belajar sebab tidak semua informasi yang kita peroleh dapat tersimpan dalam waktu lama di dalam ingatan. alam makalah ini penulis bermaksud menjabarkan tentang pentingnya pengorganisasian informasi atau pengetahuan dalam ingatan manusia. . Rumusan Masalah !dapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah "#agaimana pengorganisasian informasi$ pengetahuan dalam ingatan manusia%& Tu0uan Penulisan 'akalah ini bertujuan untuk memenuhi memenuhi tugas akhir 'odul #elajar ( pada Kuliah aring Program PP) dalam Jabatan serta untuk menambah wawasan pengetahuan tentang
Teori
Pengorganisasian
Informasi
.A. II
dalam
'emori
'anusia.
PEM.AHASAN A Pen$e"tian Mem#"i Konsepsi awal tentang memori manusia menganggap bahwa memori hanya sekedar tempat penyimpanan atau kolektor informasi yang pasif selama periode waktu yang lama. Tetapi, pada tahun *+-an periset mulai memandang memori manusia sebagai sistem kompleks yang memproses dan mengorganisasikan semua pengetahuan kita. /ara kerja memori manusia meliputi tiga macam sistem penyimpanan ingatan, yaitu memori sensori 0sensory memory 1, memori jangka pendek 0 short term memory 1 dan memori jangka panjang 0 long term memory 1. . Pem"#sesan In"masi !alam Mem#"i !da tiga proses pengolahan informasi yang dilakukan di dalam memori yaitu, encoding, merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah informasi menjadi bentuk yang dapat diproses dan digunakan oleh otak. Tahap ini melibatkan alat indera untuk mempersepsi stimulus yang masuk. alam
proses ini dibutuhkan perhatian. 2eseorang bisa
memasukkan pengalamannya baik secara sengaja atau tidak sengaja. Pengalaman yang sengaja misalnya ilmu pengetahuan, sedangkan pengalaman yang tidak disengaja misalnya pengalaman yang terjadi seharihari. Tahap kedua adalah storage, yaitu menyimpan pengalaman yang telah dipersepsikan, sehingga suatu saat dapat ditimbulkan kembali. Pengalaman yang sudah dipersepsikan tadi akan meninggalkan jejak dimemori sebagai memory traces yang disimpan dalam ingatan. 'emory traces bisa hilang ataupun rusak karena proses lupa. 2ehingga memory traces tidak sepenuhnya bisa bertahan dalam ingatan. Tahap ketiga adalah retrieval. 'enimbulkan kembali pengalaman yang sudah disimpan dalam memori sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Proses ini bisa dilakukan dengan mengingat kembali 0recall1 atau mengenal kembali 0recogni3e1. 'engenal kembali menunjukkan hasil yang lebih baik daripada mengingat kembali. 'engingat kembali menuntut seseorang untuk bekerja dua kali, yaitu membangkitkan kembali informasi yang mungkin sesuai, atau mengenalinya sebagai informasi yang sebelumnya sudah disimpan. 2edangkan mengenal kembali, informasi yang akan dipanggil akan langsung dikenali melalui penelusuran isyarat terhadap pilihan item yang disajikan. Tin$%at Pem"#sesan In"masi
Informasi akan lebih cepat terlupakan jika diproses pada tingkat yang dangkal, tapi akan lebih lama diingat jika diproses pada tingkat yang lebih dalam. *. Tingkat Pemrosesan Informasi angkal alam pemrosesan informasi tingkat dangkal, informasi yang diterima didasarkan pada kualitas tampilan fisik sesuatu hal. Infromasi hanya disimpan pada ingatan jangka pendek. 4. Tingkat pemrosesan Informasi 'endalam alam Pemrosesan informasi tingkat yang lebih dalam, informasi yang diterima didasarkan pada pemahaman terhadap arti dari sebuah kata dan makna dari kata yang diucapkan. Informasi pada tingkat ini akan disimpan pada ingatan jangka panjang. Tingkat pemprosesan informasi mendalam juga membantu proses recall. D
Fa%t#" 1an$ mem2en$a"uhi In$atan 5aktor yang mempengaruhi ingatan 6 *. 'ood dan emosi !da tiga hal dimana mood dan emosi dapat mempengaruhi ingatan, antara lain 6 a. 'anusia akan mengingat stimulus yang menyenangkan lebi akurat dari stimulus lain. b. Proses recall akan lebih akurat jika mood seseorang cocok dengan mood alamiah sesuatu hal. c. Proses recall akan lebih mudah jika mood selama proses encoding cocok dengan mood selama retrieval. 4. !tensi !tensi merupakan sebuah konsentrasi dari aktifitas mental. Ketika indera menerima stimulus, tidak semua akan dipertahankan. 2timulus yang dipilih akan diproses lebih detil. 2timulus yang tidak mendapat perhatian akan dibuang dan tidak akan di proses. Kesamaan 2emantik
(.
!rti dari katakata akan mempengaruhi jumlah kata yang akan
tersimpan pada short term memory. 2elain itu ada juga proactive interference bahwa orang akan kesulitan belajar hal yang baru karena hal yang lama akan mengganggu hal yang baru dipelajari. 7. Prinsip pengkodean spesifik #ahwa recall akan lebih baik jika konten dalam retrieval sama dengan konten encoding.
8. 9mur
9mur dapat mempengaruhi
ingatan seseorang. !nakanak tidak dapat mengingat peristiwa sebelum umur 4 atau ( tahun. :rang yang lebi tua akan lebih baik dalam mengingat ketika mereka memiliki kemampuan verbal yang tinggi dan berpendidikan tinggi. :rang yang lebih tua juga akan lebih akurat dalam mengingat dibanding orang yang lebih muda. . 'etamemory 'etamemory akan membantu seseorang untuk menggunakan strategi yang efektif untuk dipakai karena tidak semua strategi mengingat itu sama.
E Pen$#"$anisasian In"masi/ Pen$etahuan !alam In$atan Manusia
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. ;al yang demikian juga dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi dapat dikatakan sebagai bentuk respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan dapat memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. )agasannya mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke rinci yang sering disebut sebagai subsumptive se
informasi.
Pendekatan
organisasi
untuk
belajar
dan
memori
mengasumsikan bahwa kita mencoba untuk mengorganisir informasi ke dalam beberapa pola yang bermakna, dan merancang strategi, rencana dan merumuskan hipotesis tentang informasi yang dikodekan dan strored dalam memori. Informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang diasumsikan sangat terorganisir untuk memanfaatkan kapasitas
penyimpanan
yang tersedia
dan
membantu
dalam
pencarian
dan
pengambilan informasi. !kibatnya, informasi yang masuk biasanya hatihati mengatur kembali sehingga informasi baru yang terintegrasi dan dibuat kompatibel dengan organisasi yang ada di memori jangka panjang. #elajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. 2ebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. 2iswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. =ingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, bendabenda atau halhal yang dijadikan bahan belajar. Ketika individu belajar, berlangsung proses mengingat, untuk menyimpan informasi ke
dalam
longterm memory
0materi
memory
atau ingatan1 dan strategi umum
pemecahan masalah 0materi kreativitas1. Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam memori jangka panjang dalam bentuk skema skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap stimulus. 5aktor stimulus adalah
karakteristik dari elemenelemen desain pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video. !ntara belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling melengkapi. !sumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. 'enurut )agne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar alam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisikondisi internal dan kondisikondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. 2edangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses belajar yang dijalankan oleh individu tersebut 0peserta didik1. Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar berasumsi bahwa memori manusia itu suatu sistem yang aktif, yang mampu menyeleksi, mengorganisasi dan mengubah menjadi suatu sandisandi informasi dan keterampilanbagi penyimpananya untuk di pelajari. alam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian danpengubahan terhadap informasi yang di dapat menjadi suatu sandisandi yang berguna untuk memudahkan individu dalam proses belajar yang akan dijalani dirinya. 'engenai hal di atas, para ahli kognitif juga berasumsi bahwa belajar yang berhasil sangat bergantung pada tindakan belajar daripada halhal yang ada di lingkungannya. Ini menunjukan bahwa dalam proses belajar ini tindakan dari peserta didik adalah hal utama yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari peserta didik, dalam hal ini menyangkut aspek perubahan perilaku seperti6 aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Komponen belajar menurut teori pengolahan informasi seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, bahwa komponen belajar adalah perhatian yang ditujukan pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan dan mendapatkan kembali 0retrival1. !tas dasar komponen dasar tersebut, selanjutnya hal yang esensial dari pembelajaran adalah a. 'embimbing untuk menerima stimulus b. 'emperlancar pengkodean c. 'emperlancar penyimpanan dan retrival
.A. III
KESIMPULAN Kesimpulan dari pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat disimpulkan6 *.
Penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang diberikan oleh lingkungan di sekitarnya.
4.
Tahap pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja
berfokus pada
bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. (. alam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. 7.
engan adanya pengorganisasian informasi atau pengetahuan akan memudahkan individu untuk menjalani proses pembelajaran secara maksimal.