ETIKA BISNIS MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA DAN FAKTOR-FAKTOR AKTOR-FAKTOR YANG YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL
NAMA : KELAS :
KARTIKA SANDI UTAMI
(14212035)
4EA19
Program Sarjana Ekonom Un!"r#$a# G%na&arma '()*+'()
a. Immoral Manajemen Immoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam
menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya. Para pelaku bisnis yang tergolong pada tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan-kelemahan dan kelengahan-kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri, baik s ecara individu atau kelompok mereka. Kelompok manajemen ini selalu menghindari diri dari yang disebut etika. Bahkan hukum dianggap sebagai batu sandungan dalam menjala nkan bisnisnya. asil penyelidikan oleh aparat hokum dan juga oleh beberapa !"M pecinta alam. Berulang-ulangnya kebakaran hutan belakangan ini karena beberapa palanggaran hokum oleh para perusahaan kayu dan perkebunan kelapa sa#it. Biasanya para pelaku memiliki beberapa motif dalam menjalankan aktivitasnya.
Motif pertama adalah mendapatkan kayu secara illegal. Beberapa perusahaan yang sengaja membakar hutan tersebut sebenarnya adalah Perusahaan yang telah melakukan pencurian kayu, sehingga untuk menghilangkan jejaknya mereka melakukan penebangan hutan secara sengaja. al ini dibuktikan dengan melihat tunggal pohon bekas potongan gergaji mesin.
Motif kedua adlah mempecapat pembersihan lahan. Misalnya bagi perusahaan yang memiliki perkebunan kelapa sa#it di Kalimantan $engah. asil temuan dari !"M "ave %ur Borneo &"%B' aktifitas pembakaran ini di lakukan pada malam hari pada blok yang baru dibuka dan berdekatan dengan hutan cara itu adalah slah satu cara untuk menghilangkan jejak yaitu bila api menyebar kehutan, maka yang disalahkan adalah komunitas yang melakukan pembakatan.
Motif Ke tiga adalah (gar kenaikan P tanah. Pada lahan )ambut biasanya P tanah berkisar pada *-+. Kondisi ini Komunitas perkebunan kelapa sa#it dan (K("I tidak cocok tumbuh. engan melakukan pembakaran, apa yang tersisa mampu menaikkan P, $anah menjadi - sehingga layak untuk di $anami
/ontoh lain adalah munculnya teknologi p., dengan menggunakan p setiap orang bisa berkomunikasi jarak jauh dimanapun dia berada, (palagi sekarang berkembang sebuah teknologi baru yang disebut dengan teknologi *) (ThirddGeneration), dimana komunikasi tatap muka akan bias kita nikmati dari jarak jauh. 0amun disisi lain, kemudahan yang diperoleh dengan kemajuan teknologi informasi ini banyak juga dimanfaatkan untuk memperkaya kepentingan pribadi sebagian orang. b. Ammoral Manajemen
$ingkatan kedua dalam aplikasi etika dan moralitas dalam manajemen adalah amoral manajemen. Berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe manajemen seperti ini sebenarnya bukan tidak tahu sama sekali etika atau moralitas. (da dua jenis lain manajemen tipe amoral ini, yaitu Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat amoral &unintentional amoral manager'. $ipe ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bah#a dalam segala keputusan bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberikan efek pada pihak lain. %leh karena itu, mereka akan menjalankan bisnisnya tanpa memikirkan apakah aktivitas bisnisnya sudah memiliki dimensi etika atau belum. Manajer tipe ini mungkin saja punya niat baik, namun mereka tidak bisa melihat bah#a keputusan dan aktivitas bisnis mereka apakah merugikan pihak lain atau tidak. $ipikal manajer seperti ini biasanya lebih berorientasi hanya pada hukum yang berlaku, dan menjadikan hukum sebagai pedoman dalam beraktivitas. Kedua, tipe manajer yang sengaja berbuat amoral. Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus dijalankan, namun terkadang secara sengaja melanggar etika tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain. 0amun manajer tipe ini terkadang berpandangan bah#a etika hanya berlaku bagi kehidupan pribadi kita, tidak untuk bisnis. Mereka percaya bah#a aktivitas bisnis berada di luar dari pertimbangan-pertimbangan etika dan moralitas. 1idyahartono &23345+' mengatakan prinsip bisnis amoral itu menyatakan 6bisnis adalah bisnis dan etika adalah etika, keduanya jangan dicampur-adukkan7. asar pemikirannya sebagai berikut 4 Bisnis adalah suatu bentuk persaingan yang mengutamakan dan mendahulukan kepentingan ego-pribadi. Bisnis diperlakukan seperti permainan &game' yang aturannya sangat berbeda dari aturan yang ada dalam kehidupan sosial pada
umumnya. %rang yang mematuhi aturan moral dan ketanggapan sosial &sosial responsiveness' akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah persaingan ketat yang tak mengenal 6values7 yang menghasilkan segala cara. Kalau suatu praktek bisnis dibenarkan secara legal &karena sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan karena la# enforcement-nya lemah', maka para penganut bisnis amoral itu justru menyatakan bah#a praktek bisnis itu secara 6moral mereka7 &kriteria atau ukuran mereka' dapat dibenarkan. Pembenaran diri itu merupakan sesuatu yang 7#ajar8 menurut mereka. Bisnis amoral dalam dirinya meskipun ditutup-tutupi tidak mau menjadi 6agen moral7 karena mereka menganggap hal ini membuang-buang #aktu, dan mematikan usaha mencapai laba. c. Moral Manajemen $ingkatan tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika atau moralitas dalam bisnis
adalah moral manajemen. alam moral manajemen, nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku namun juga terbiasa meletakkan prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinannya. "eorang manajer yang termasuk dalam tipe ini menginginkan keuntungan dalam bisnisnya, tapi hanya jika bisnis yang dijalankannya secara legal dan juga tidak melanggar etika yang ada dalam komunitas, seperti keadilan, kejujuran, dan semangat untuk mematuhi hukum yang berlaku. ukum bagi mereka dilihat sebagai minimum etika yang harus mereka patuhi, sehingga aktifitas dan tujuan bisnisnya akan diarahkan untuk melebihi dari apa yang disebut sebagai tuntutan hukum. Manajer yang bermoral selalu melihat dan menggunakan prinsip-prinsip etika seperti, keadilan, kebenaran, dan aturanaturan emas &golden rule' sebagai pedoman dalam segala keputusan bisnis yang diambilnya.
d. Agama, Filosofi, Budaya dan Hukum (gama, sumber dari segala moral dalam etika apapun dengan kebenarannya yang
absolut. $iada keraguan dan tidak boleh diragukan nilai-nilai etika yang bersumber dari agama. (gama berkorelasi kuat dengan moral. "etiap agama mengandung ajaran moral atau etika yang di jadikan pegangan bagi para penganutnya. Pada umumnya, kehidupan beragama yang baik akan menghasilkan kehidupan moral
yang baik pula. Bermula dari buku Ma9 1eber $he Protestant :thic and "pirit of /apitalism &23;+-' menjadi tegak a#al keyakinan orang adanya hubungan erat antara ajaran agama dan etika kerja, atau anatara penerapan ajaran agama dengan pembangunan ekonomi. :tika sebagai ajaran baik-buruk, slah-benar, atau ajaran tentang moral khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber terutama dari ajaran agama. Itulah sebabnya banyak ajaran dan paham dalam ekonomi Barat menunjuk pada kitab Injil &Bibble', dan etika ekonomi yahudi banyak menunjuk pada $aurat. emikian pula etika ekonomi Islam termuat dalam lebih dari seperlima ayat-ayat yang muat dalam (l-;;; tahun yang lalu. (jaran ini sangat komplek yang menjadi tradisi klasik yang bersumber dari berbagai pemikiran para fisuf-filsuf saat ini. (jaran ini terus berkembanga dari tahun ke tahun i 0egara barat, ajaran filosofi yang paling berkembang dimulai ketika ?aman @unani kuno pada abd ke 5 diantaranya "ocrates &+5; "m-*33 "M' "ocrate percaya bah#a manusia ada untu suatu tujuan, dan bah#a salah dan benar memainkan peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya sebagai seorang pengajar, "ocrates dikenang karena keahliannya dalam berbicara dan kepandaian pemikirannya. "ocretes percaya bah#a kebaikan berasal dari pengetahuan diri, dan bah#a manusia pada dasarnya adalah jujur, dan bah#a kejahatan merupakan suatu upaya akibat salah pengarahan yang membebani kondisi seseorang. Pepatah yang terkenal mengatakan. 4 6 Kenalilah dirimu7 dia yang memperkanalkan ide-ide bah#a hukum moral lebih inggi daripada hukum manusia. Budaya, Aeferensi penting lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan etika bisnis adalah pengalaman dan perkembangan budaya, baik budaya dari suatu bangsa maupun budaya yang bersumber dari berbagai negara &/racken, 23'. Budaya yang mengalami transisi akan melahirkan nilai, aturanaturan dan standar-standar yang diterima oleh suatu komunitas tertentu dan selanjutnya di#ujudkan dalam perilaku seseorang, suatu kelompok atau suatu komunitas yang lebih besar. Budaya adalah suatu sistem nilai dan norma yang
diberikan pada suatu kelompok atau komunitas manusia dan ketika itu disepakati atau disahkan bersama-sama sebagai landasan dalam kehidupan &Ausdin, >;;>'. ukum, dalah perangkat aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. ukum menentukan ekspektasi-ekspektasi etika yang diharapkan dalam komunitas dan mencoba mengatur serta mendorong para perbaikan-perbaikan masalah-masalah yang dipandang buruk atau tidak baik dalam komunitas. "ebenarnya bila kita berharap bah#a dengan hukum dapat mengantisipasi semua tindakan pelanggaran sudah pasti ini menjadi suatu yang mustahil. Karena biasanya hukum dibuat setelah pelanggaran yang terjadi dalam komunitas.
e. Leadership !eadership dalam bisnis sangat diperlukan karena berpengaruh dalam
perkembangan bisnis yang dilakukan. Bahkan ada yang mengatakan bah#asanya leadership atau kepemimpinan merupakan sebuah karakter utama yang diperlukan dalam bisnis. al ini tidak lain karena peran kepemimpinan berpengaruh terhadap jalannya bisnis dan juga kinerja karya#an. $idak setiap orang memiliki leadership yang baik. 0amun ada pula orang yang sejak masih kecil sudah terlihat ji#a kepemimpinannya. (khirnya seiring perkembangannya ia pun terbiasa mengatur dan membuat keputusan yang berpengaruh pada sekitarnya. al ini sangat memiliki peran penting dalam dunia bisnis. unia bisnis tidak selamanya berjalan mulus. (dakalanya bertemu masalah yang harus diselesaikan dengan berbagai risiko. Nah, disinilah peran penting seorang pemimpin akan memba#a pengaruh.
(da beberapa hal yang harus dilakukang oleh seorang pemimpin yang beretika yaitu 4 2. Mereka berperilaku sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuannya dan organisasi. >. Mereka berlaku sedemikian rupa sehingga secara pribadi, dia merasa bangga akan perilakunya. *. Mereka berperilaku dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan yang diambilnya dan dirinya sendiri.
+. Mereka berperilaku dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara etika sepanjang #aktu, bukan hanya bila dia merasa nyaman untuk melakukannya. . "eorang pemimpin etika, menurut Blanchard dan peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapai apa yang dicitacitakannya. . Mereka berperilaku secara konsisten dengan apa yang benar-benar penting. engan kata lain dia tetap menjaga perspektif Jia Leadership Berperan Menyelesaikan Masalah $idak sedikit permasalahan yang harus dihadapi oleh suatu organisasi atau
perusahaan bisnis. Peran penting seorang pemimpin perusahaan diperlukan untuk menyelesaikannya. $idak sekedar hadirnya seorang pemimpin namun yang benar benar memahami bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut. "elain itu juga tetap mampu mendorong para ba#ahan atau anak buah untuk tetap bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan. Ci#a kepemimpinan memang tidak selalu harus dimiliki pemimpin perusahaan tersebut. 0amun setiap orang yang memperoleh tanggung ja#ab memba#ahi orang lain maka perlu meningkatkan kemampuan leadership-nya. al ini diperlukan untuk mengelola bagaimana kerjasama antar anak buah atau rekan kerja. "elain itu juga harus menemukan formula yang tepat untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan hal tersebut bisa dipahami dan dilakukan oleh anak buah dengan baik.
!ri"eria Memiliki Jia !epemimpinan (da beberapa kriteria orang-orang yang memang memiliki ji#a kepemimpinan
atau leadership. Mungkin anda memiliki salah satu diantaranya atau mungkin semuanya dari tiga kriteria berikut ini yaitu Mampu memberikan inspirasi dan memberikan motivasi kepada orang lain misalnya kepada ba#ahan. Memiliki kemampuan yang membuat orang lain merasa segan sehingga ketika berada dalam sebuah organisasi maupun perusahaan ia pun disegani baik oleh rekan kerja maupun rekan bisnis. Memiliki ke#iba#aan dan kebijaksanaan sehingga selain mampu menyelesaikan masalah juga tetap disegani oleh para ba#ahan.
Baka" !epemimpinan Bisa #ikembangkan
"etiap orang sebenarnya memiliki bakat kepemimpinan. 0amun kesuksesannya tentu tinggal bagaimana masing-masing orang tersebut mengembangkan bakat yang dimilikinya. Pada dasarnya seorang pemimpin akan memberikan pengaruh terhadap orang-orang yang dipimpinnya. (rtinya bagaimana pengaruh pemimpin perusahaan terhadap perusahaannya tersebut bisa dilihat bagaimana perkembangan perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya tersebut. (pakah perusahaan mampu memiliki prestasi yang baik misalnya memberikan banyak keuntungan atau justru mengalami kerugian. Keberhasilan atau kegagalan bisnis perusahaan pasti akan berkaitan dengan pemimpin yang bersangkutan. engan demikian leadership dalam bisnis merupakan suatu hal yang harus diperhatikan karena perannya tidak
bisa dianggap sebelah mata.
f. $"ra"egi dan %erformance Manajemen o Compliance Management . Pemenuhan atas semua aturan atau regulasi
akan memberikan suatu tekanan baru untuk mencari metoda-metoda yang lebih baik, misalnya untuk mengakses berbagai kebijakan dan proses, mulai dari bagian keuangan hingga operasional. Penilaian terhadap pemenuhan regulasi itu & compliance assessment ' akan sangat membutuhkan sistemsistem yang mengotomatisasikan review dan analisis secara manual, dan proaktif dalam pemantauan berbagai kegiatan dan proses bisnis, yang pada akhirnya akan menurunkan biaya audit. ubungan yang efisien antara orang dan proses sangat perlu diterapkan dalam suatu perusahaan, terutama untuk kepentingan pemenuhan regulasi, dan juga jika menerapkan suatu o
sistem dan teknologi informasi yang baru. Profitability Management orongan untuk mengelola biaya dan mengoptimalkan pendapatan akan lebih menajamkan fokus perhatian perusahaan terhadap peningkatan profitabilitas di perusahaan secara keseluruhan. Pengaruh keuangan di luar prosesb!dgeting akan menciptakan suatu ketegasan baru dalam berbagai bentuk profitabilitas, termasuk di
dalamnya, keuntungan yang diperoleh dari pelanggan, produk, operasi dan bagian keuangan. Karenanya, perusahaan-perusahaan perlu mengembangkan suatu fondasi BI & b!siness intelligence ' yang kuat untuk mendukung berbagai aplikasi dan sistem, khususnya untuk o
kepentingan profitability management . Process "mprovement Perusahaan-perusahaan juga semakin dituntut untuk lebih fokus dalam menilai dan meningkatan proses-proses operasional yang telah dimiliki, sebelum (nda mengotomatisasikannya dengan menerapkan sistem :AP & enterprise reso!rce planning ' atau /AM & c!stomer relationship management '. Meski disadari, bahkan mengukur, memantau dan meningkatkan kinerja berbagai proses bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi hal itu sangat penting dalam
o
penerapan performance management . Cost Management Menghindari dan mengurangi biaya agar dapat memenuhi persyaratan keuangan dan perusahaan seharusnya menjadi bagian dari proses operasional standar. Bisnis harus selaras dengan proses proses operasional dan mendukung peningkatan efisiensi. Dntuk itu, $I harus terus-menerus melakukan konsolidasi terhadap ta#aran vendor agar dapat memenuhi tujuan-tujuan pengelolaan biaya yang telah ditetapkan. Meningkatkan pemanfaatan investasi yang telah dilakukan dalam /AM dan :AP dan juga melakukan penilaian dan pengintegrasian semua aset data menjadi suatu informasi yang kontekstual, relevan dan tepat. al ini, tentu,
o
sangat penting dalam menjalankan performance management . Performance "mprovement $ujuan utama performance management adalah meningkatkan hasil-hasil bisnis, namun kenyataannya tak banyak perusahaan yang benar-benar telah menerapkan performance management proces s sebagai suatu bagian penting dalam semua kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Melakukan penilaian dan memperbaiki berbagai proses bisnis, sehingga dapat lebih efisien dan efektif, sangat membutuhkan penyelarasan antara informasi dan sistem. Kurangnya dukungan dalam menghubungkan antara strategi, perencanaan dan eksekusinya di hampir semua perusahaan masih menjadi suatu kendala utama untuk merealisasikan peningkatan
o
performansi secara optimal. #!siness "nnovation Mentransformasikan atau menerapkan berbagai proses bisnis yang inovatif, agar dapat lebih kompetitif, seharusnya lebih
diprioritaskan. "ayangnya, umumnya aset dan ide-ide di perusahaan tak dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai &val!e ' perusahaan. Karenanya, pengelolaan berbagai proses bisnis harus dioptimalkan untuk bagaimana memanfaatkan $I dan sistem informasi untuk memunculkan berbagai inovasi bisnis yang baru, dan harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap perusahaan. "alah satu peluang terbesar yang belum banyak dimanfaatkan adalah bagaimana meningkatkan ide-ide dan pengetahuan untuk mentransformasikan berbagai proses bisnis ke dalam suatu inovasi yang terus menerus dilakukan.
g. !arak"er Indi&idu "etiap individu mempunyai karakteristik ba#aan &heredity' dan karakteristik yang
dipengaruhi oleh lingkungan. Karakteristik ba#aan merupakan karakteristik keturunan yang diba#a sejak ia lahir baik yang berhubungan dengan faktor biologis maupun sosial psikologis. Keyakinan masa lalu mengatakan bah#a kepribadian terba#a pemba#aan dan lingkunganE merupakan dua faktor yang terbentuk karena dua faktor yang terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu ba#aan dan lingkungan dengan caranya masing-masing. 0amun setelah disadari bah#a apa yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang atau apa yang dirasakan oleh siapapun merupakan hasil dari perpaduan dari apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan. "eorang anak memulai pendidikan formalnya di tingkat $K kira-kira pada usia +- tahun. $anpa memperdulikan berapa umur anak, karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang diba#a ke sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampak sebagai pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kemudian hari. Nat!re dan n!rt!re merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Karakteristik yang berhubungan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
"eorang bayi merupakan pertemuan antara dua garis keluarga, yaitu keluarga ayah dan ibu. "aat terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan yang membantu mengembangkan potensi-potensi biologis demi terbentuknya tingkah laku manusia yang diba#a sejak lahir. al tersebut bisa membentuk pola karakteristik tingkah laku yang dapat me#ujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik bebrbeda dengan individu-individu yang lainnya.
h. Budaya %erusahaan Pengetian Budaya Perusahaan 4 Budaya adalah satu set nilai, penuntun kepercayaan akan suatu hal, pengetian dan
cara berpikir yang dipertemukan oleh para anggota orgaanisasi dan diterima oleh anggota baru seutuhnya. &1. Cack uncan dalam 6%rgani?ational /ulture4 )etting a =i9 on an :lusive /oncept7, (cademy of Managemenr :9ecutive * F 233'.
Beriku" '( karak"eris"ik Budaya )rganisasi * '. Inisia"if indi&idual efinisi inisiatif individual adalah tingkat tanggung ja#ab &responsibility', kebebasan
& freedom' atau independensi &independent ' yang dimiliki setiap individu dalam berpendapat. Kelompok khususnya pimpinan sebaiknya menghargai dan memang perlu dihargai inisiatif individu dalam suatu organisasi selama ide dan inisiatif tersebut berguna dalam memajukan dan mengembangkan organisasi atau perusahaan. +. oleransi erhadap indakan Berisiko "etiap pega#ai dan anggota atau kader perlu ditekankan tentang batas batas dalam bertindak agresif, inovatif dan mengambil risiko. "ebuah budaya organisasi yang baik adalah sebuah budaya yang memberikan toleransi terhadap anggota atau para pega#ai dalam bertindak inovatif dan agresif dalam mengembangkan dan memajukan organisasi atau perusahaan serta mendorong untuk berani dalam mengambil risiko terhadap apa yang akan dilakukannya. -. %engarahan Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasiGperusahaan dapat membuat dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. "asaran dan harapan tersebut haruslah secara jelas tercantum visi, misi dan tujuan organisasi &pengertian visi misi'.
Keadaan yang seperti ini akan memberikan pengaruh terhadap kinerja organisasi G perusahaan. . In"egrasi Integrasi dalam budaya organisasi adalah kemampuan suatu organisasi atau perusahaan dalam memberikan dorongan terhadap unit unit atau satuan dalam organisasi atau perusahaan untuk bekerja dengan terpimpin atau terkoordinasi. Melalui kerja yang kompak dan terkoordinasi dengan baik dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. /. #ukungan manajamen ukungan manajemen dalam budaya organisasi adalah tentang kemampuan tingkat manajer dalam sebuah organisasi atau perusahaan dalam berkomunikasi &baca pengertian komunikasi' kepada karya#an. Komunikasi tersebut harusnya dalam bentuk dukungan, arahan ataupun kritisi &membangun' kepada ba#ahan. engan adanya dukungan manajemen yang komunikatif, sebuah perusahaan atau organisasi dapat berjalan dengan mulus. 0. !on"rol Kontrol dalam budaya organisasi sangat penting. Kontrol yang dimaksud adalah peraturan atau norma yang digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan. %leh karena itu diperlukan sejumlah peraturan dan tenaga penga#as &atasan langsung' yang berfungsi sebagai penga#as dan pengendali perilaku pega#ai dan karya#an dalam suatu organisasi. 1. Iden"i"as Identitas dalam budaya organisasi adalah kemampuan seluruh karya#an dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian profesional tertentu. 2. $is"em Imbalan "istem imbalan tidak kalah pentingnya dalam budaya organisasi. "istem imbalan seperti pemberian kenaikan gaji, promosi &kenaikan jabatan', bonus liburan dan lainnya haruslah berdasarkan kemampuan atau prestasi karya#an dalam bekerja dan sangat tidak diperbolehkan atas alasan alasan perusak lainnya seperti senioritas, pilih kasih dan hal hal lain yang berbau korupsi &baca pengertian korupsi'. "istem imbalan dapat memberikan boost atau dorongan terhadap prestasi kerja dan memberikan peningkatan dalam perilaku inovatif dan kerja maksimal sesuai keahlian dan kemampuan yang dimiliki karya#an atau anggota dala m organisasi. 3. oleransi "erhadap %ublik alam budaya organisasi, perbedaan pendapat yang memunculkan konflik sering terjadi dalam sebuah perusahaan atau organisasi. al inilah yang harus dilakukan
sebagai upper manajement untuk mengarahkan konflik yang terbangun untuk melakukan perbaikan serta perubahan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. $oleransi terhadap konflik harus dimediasi oleh pimpinan atau karya#an superior sehingga terjadi kritis membangun dan tidak saling menyerang. '(. %ola komunikasi Pola komunikasi dalam perusahaan atau organisasi sering dibatasi oleh hierarki ke#enangan yang formal. (kan tetapi, pola yang terlalu ketat akan menghambat perkembangan organisasi karena tidakadanya hubungan emosional yang kental terhadap ba#ahan dan atasan dalam organisasi. (da lima pola kinerja komunikasi yaitu personal, passion, sosial, organi$ational politics, dan enkulturasi.