1. Jelaskan pandangan Behaviorisme tentang belajar? Jawaban:
Menurut teori behviorisme belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dimana belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. 2. Deskripsikan dan jelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan teori classical conditioning dari Pavlov? Jawaban:
Teori classical conditioning memaknai bahwa belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kuat dengan perangsang yang lebih lemah. Proses belajar terjadi jika ada interaksi antara organisme dengan lingkunga. Belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syaratsyarat (conditions) yang kemudian menimbulkan respons. Belajar erat hubungannya dengan prinsip penguatan pengu atan kembali atau dengan perkataan lain dan ulangan dalam hal belajar adalah ad alah penting. Setiap perangsang akan ak an menimbulkan aktivitas otak US dan CS akan menimbulkan aktivitas otak. Aktivitas yang ditimbulkan US lebih dominan daripada yang ditimbulkan CS. Oleh karena itu US dan CS harus di pasang bersama-sama, yang lama kelamaan akan terjadi hubungan. Hukum-hukum yang berkaitan dengan teori classical conditioning dari Pavlov yaitu:
a. Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. b. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer , maka kekuatannya akan menurun 3. Jelaskan pandangan connectionisme mengenai belajar? Jawaban:
Connectionisme merupakan teori yang paling awal dari rumpun Behaviorisme. Teori belajar koneksionisme dikembangkan oleh Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indra. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atua gerakan/tindakan. Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat didominasi oleh pengaruh dari Thorndike teori belajar Thorndike di sebut “Connectionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and error” dalam rangkan menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu. Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya terhadap tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa. Objek penelitian di hadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan objek melakukan berbagai pada aktivitas untuk merespon situasi itu, dalam hal ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu reaksi dengan stimulasinya. 4. Deskripsikan
hukum-hukum
yang
mendasari
terjadinya
asosiasi
pada
teori
connectionism? Jawaban:
Thorndike merumuskan hasil eksperimennya ke dalam tiga hukum dasar dan lima hukum tambahan. Ketiga hukum dasar tersebut yaitu: a. Law of Readness(Hukum Kesiapan)
Ketika seseorang dipersiapkan (sehingga siap) untuk bertindak, maka melakukan tindakan merupakan imbalan (reward) sementara tidak melakukannya merupakan hukuman (punishment) (Schunk: 2012). Semakin siap suatu individu terhadap suatu tindakan, maka perilaku-perilaku yang mendukung akan menghasilkan imbalan (memuaskan). Kegiatan belajar dapat berlangsung secara efisien bila si pelajar telah memiliki kesiapan belajar. b. Law of Exercise(Hukum Latihan) Koneksi antara kondisi dan tindakan akan menjadi kuat karena latihan dan akan menjadi lemah karena kurang latihan. Dalam belajar, pelajar perlu mengulang-ulang bahan pelajaran. Semakin sering suatu pelajaran diulangi semakin dikuasai pelajaran tersebut. Hukum ini dibagi dua , yaitu hukum penggunaan ( the law of use ) dan hukum tidak ada penggunaan ( the law of disuse ).Untuk hukum penggunaan dinyatakan, dengan latihan yang berulang – ulang, hubungan stimulus dan respons makin kuat. Untuk hukum tidak ada penggunaan dinyatakan, hubungan antara stimulus dan respons bila latihan dihentikan. c. Law of Effect(Hukum Akibat) Kegiatan belajar yang memberikan efek hasil belajar yang menyenangkan (hadiah) cenderung akan diulangi, sedangkan kegiatan belajar yang memberikan efek hasil belajar yang tidak menyenangkan (hukuman) akan dihentikan. Dalam pembelajaran hukum ini biasa diterapkan dengan pemberian reward and punishment. Selain hukum dasar di atas, ada lima hukum tambahan, yaitu :
a. Hukum Reaksi Bervariasi (Multiple Respons) Pada individu diawali oleh proses trial and error yang menunjukkan adanya bermacammacam respon sebelum memperoleh respon yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. b. Hukum Sikap (Attitude) Perilaku belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh hubungan stimulus dengan respon saja tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalam diri individu baik kognitif, emosi, sosial, maupun psikomotor. c. Hukum Aktivitas Berat Sebelah (Prepotency of Element)
Individu dalam proses belajar memberikan respon hanya pada stimulus tertentu saja sesuai dengan persepsinya terhadap keseluruhan situasi (respon selektif). d. Hukum Respon by Analogy Individu dapat melakukan respon pada situasi yang belum pernah dialami karena individu sesungguhnya dapat menghubungkan situasi yang belum pernah dialami dengan situasi lama yang pernah dialami. e. Hukum Perpindahan Asosiasi (Associative Shifting) Proses peralihan dari situasi yang dikenal ke situasi yang belum dikenal dilakukan secara bertahap dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit unsur lama. 5. Jelaskan jenis-jenis respon dari teori operant conditioning? Jawaban
Operant conditioning (tingkah laku) adalah hubungan antara perangsang dan respon. Tingkah laku terjadi apabila ada stimulus khusus. Skinner berpendapat, pribadi seseorang terbentuk dari akibat respon terhadap lingkungannya. Skinner membedakan adanya dua macam respon, yaitu: a. Respondent response (reflexive response), yaitu respom yang ditimbulkan oleh suatu perangsang-perangsang tertentu. Misalnya, keluar air liur saat melihat makanan tertentu. Perangsang-perangsang yang demikian itu disebut eliciting stimuli, menimbulkan responrespon yang relatif tetap. Pada umumnya, perangsang-perangsang yang demikian mendahului respon yang ditimbulkannya b. Operant response (instrumental response), yaitu respon yang timbul dan berkembangnya diikuti
oleh
perangsang-peerangsang
tertentu.
Perangsang
yang
demikian
itu
disebut reinforcing stimuli atau reinforcer, karena perangsang itu memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme. Jadi, perangsang yang demikian itu mengikuti (dan karenanya memperkuat) sesuatu tingkah laku tertentu yang telah dilakukan. Jika seorang anak belajar (telah melakukan perbuatan), lalu mendapat hadiah, maka ia akan menjadi lebih giatbelajar (intensif/ kuat). Pada kenyataannya, respon jenis pertama (respondent/reflexive response/behavior) sangat terbatas adanya pada manusia. Sebaliknya operant response/behavior merupakan bagian terbesar dari tingkah laku manusia dan kemungkinan untuk memodifikasinya hampir tak terbatas. Oleh karena itu, fokus teori Skinner adalah pada respons atau jenis tingkah laku
yang kedua ini. Persoalannya adalah bagaimana menimbulkan, mengembangkan dan memodifikasi tingkah laku-tingkah laku tersebut (dalam belajar atau dalam pendidikan). 6. Buatkan komparasi ketiga teori behaviorisme (classical conditioning, connectionisme dan operant conditioning) Jawaban:
Berikut table komparasi ketiga teori behaviorisme (classical conditioning, connectionisme dan operant conditioning)
No
Perbedaan
PAVLOV (Classical Conditioning)
SKINNER (Operant Conditioning)
THORNDIKE (Connectionism)
1
Pengkondisian
Classical conditioning
Operant conditioning
Instrumental condition
2
Waktu
-
menggunakan tingkat respons sebagai variabel terikatnya.
Thorndike tertarik mengukur seberapa lama waktu yang dibutuhkan binatang untuk melakukan tugas yang perlukan untuk membebaskan diri dari kurungan.
3
Reinforcement Reinforcement berada Reinforcement boleh diawal, dan digunakan diberikan tetapi untuk pengkondisian jangan berlebihan, hindari punishment
Reinforcement berada di akhir, dan digunakan untuk menimbulkan perilaku
4
Pengertian belajar
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon.
Segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil daripada conditioning
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur.