TUGAS KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN
TREND DAN ISSUE PATIENT SAFETY; SAFETY; HAND H AND HYGIENE HYG IENE
FATIMA URA PABANNE ABAN NE
2017 01 013
JENITA L. SARANGA
2017 01 016
PROGRAM STUDI SS -2 KEPERAWATAN PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAINT CAROLUS JAKARTA 2018
1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR ISI
................................................................... ............................................. ........................ .. Halaman Judul ............................................
1
Daftar Isi ........................................... .................................................................. ............................................. ................................... .............
2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................ .................................................................. ................................ ..........
3
2. Tujuan ........................................... .................................................................. ............................................. ........................ ..
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hygiene...................................................... .................................. ........... 1. Defenisi Hand Hygiene...............................
6
Hygiene................................................... ......................................... ................. 2. Tujuan Hand Hygiene...........................
6
........................................................ .............. 3. Indikasi Hand Hygiene......... ..........................................
7
................................................................. ................... 4. Tekhnik Hand Hygiene ..............................................
8
................................ 5. Langkah-Langkah Hand Hygiene................. ................................
9
6. Faktor yang Mempengaruhi Hand Hygiene Perawat....... .............
11
BAB III PEMBAHASAN
................................................................... ........................ .. 1. ANALISA JURNAL .............................................
16
2. PEMBAHASAN ......................................... ............................................................... ................................ ..........
22
BAB IV P E N U T U P
A. Kesimpulan ............................................ .................................................................. ....................................... .................
25
B. Saran ........................................... ................................................................. ............................................ ............................ ......
25
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN JURNAL
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan secara efisien dan efektif yaitu dengan menyesuikan standart profesi, standar pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, pemanfaatan teknologi tepat guna dan hasil penelitian untuk mengembangkan pelayanan kesehatan/keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal (Nursalam, 2012). Indikator keselamatan pasien (IPS) bermanfaat untuk mengidentifikasi area-area pelayanan yang memerlukan pengamatan dan perbaikan lebih lanjut, misalnya untuk menunjukkan; Adanya penurunan mutu pelayanan dari waktu ke waktu, bahwa suatu pelayanan ternyata tidak memenuhi standar klinik atau terapi sebagaimana yang diharapkan, tingginya variasi antar rumah sakit dan antar pemeberi pelayanan, ketidaksepahaman ketidaksepah aman antar unit pelayanan kesehatan; misalnya pemerintah dengan swasta atau urban dengan runal (Nursalam, 2011). Peningkatan mutu pelayanan di Rumah sakit dapat dilakukan dengan pengembangan akreditasi rumah sakit dimana indikator utamanya adalah International Patient Safety Goals atau Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) The Joint Commision International (JCI, (JCI, 2011) Keselamatan pasien ( patien patien safety) merupakan suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan keperawatan yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan (Nursalam, 2011). Keselamatan merupaka prioritas, isu penting dan global dalam pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien merupakan penghindaran dan perbaikan dari kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera-cedera dari proses pelayanan kesehatan. Menurut Nursalam (2011) dalam Triwibono (2013) program keselamatan pasien adalah suatu usaha untuk menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD) yang sering terjadi pada pasien selama dirawat di rumah sakit sehingga sangat merugikan baik
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kerja perawat yang tinggi, alur komunikasi yang kurang tepat, pengunaan sarana kurang tepat dan lain sebagainya. Tujuan penanganan keselamatan pasien patient (patient safety) menurut Joint Commission International terdiri dari 6 sasaran yaitu 1) Ketepatan identifikasi pasien, 2)
Meningkatkan komunikasi yang efektif, 3) Meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai (high alert medication), 4) Memastikan benar tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi, 5). Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan 6) mencegah mencegah risiko cedera akibat terjatuh (JCI,2011). Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan sebuah tantangan di lingkungan fasilitas kesehatan. Kenaikan angka infeksi terkait pelayanan kesehatan menjadi keprihatinan bagi pasien dan petugas kesehatan. Secara umum, infeksi terkait pelayanan kesehatan terjadi di semua unit layanan kesehatan, termasuk infeksi saluran kencing disebabkan oleh kateter, infeksi pemuluh/aliran darah terkait pemasangan infus baik perifer maupun sentral, dan infeksi paru- paru paru terkait penggunaan ventilator (SNARS, 2017) Infeksi nosokomial atau yang biasa dikenal dengan Health-Care Associated Infection (HAIs) merupakan masalah besar bagi pasien sehingga diperlukan pengawasan dan pencegahan agar pasien lebih terlindungi. Persentase kejadian infeksi nosokomial di dunia bervariasi yaitu berkisar 3-21%. Kejadian infeksi nosokomial di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1977 berkisar 5-10%, sedangkan kejadian infeksi nosokomial di Indonesia, terutama di daerah Yogyakarta secara sebesar 5,9%. Rumah sakit harus memiliki program pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian menyatakan bahwa rumah sakit yang memiliki program pencegahan dan pengendalian infeksi dapat menurunkan tingkat infeksi sekitar 32%. Universal precaution merupakan salah satu cara paling ampuh untuk mencegah infeksi nosokomial. Salah satu cara adalah dengan melakukan proses mencuci tangan sesuai prosedur yang berlaku pada setiap penanganan pasien di rumah sakit. Girou et al membuktikan bahwa dengan mencuci tangan dapat mengurangi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Upaya terpenting menghilangkan masalah infeksi ini dan infeksi lainnya adalah dengan menjaga kebersigan tangan melalui cuci tangan. Pedoman kebersihan tangan (hand hygiene) tersedia dari World Health Organization (WHO). Rumah sakit mengadopsi pedoman kebersihan tangan tersebut untuk dipublikasikan di seluruh rumah sakit. Staf diberi pelatihan bagaimana melakukan cuci tangan dengan benar dan prosedur menggunakan sabun, desinfektan, serta handuk sekali pakai (towel ) tersedia di lokasi sesuai dengan pedoman (SNARS, 2017). 2. Tujuan a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menganalisis Trend dan Issue Patient Safety; Hand Hygiene untuk mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. b. Tujuan Khusus 1) Mahasiswa mampu menganalisis Trend dan Issue Patient Safety; Hand Hygiene
untuk
mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
2) Mahasiswa mampu menganalisis penelitian terkait Trend dan Issue Patient Safety;
Hand Hygiene untuk
mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
3) Mahasiswa mampu mensistensis Trend dan Issue Patient Safety; Hand Hygiene
untuk
mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
TINJAUAN TEORI
ygiene 1. Pengertian H and H ygiene Cuci tangan ( hand hand hygiene) adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013). Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga berkontrubusi menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E. Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan membuat bakteri lepas dari tangan (IKAPI, 2007).
Hand hygiene merupakan membersihkan tangan dengan sabun dan air (handwash) atau handrub berbasis alkohol yang bertujuan mengurangi atau mencegah berkembangnya mikroorganisme ditangan (WHO, 2009). 2. Tujuan Hand Hygiene
Tujuan dilakukan hand hygiene adalah untuk menghilangkan mikroorganisme (Kozier, 2003 cit. Zulpahiyana, 2013). Hand hygiene dilakukan untuk menghilangkan kotoran bahan organik dan membunuh mikroorganisme yang terkontaminasi di tangan yang diperoleh karena kontak dengan pasien terinfeksi/ kolonisasi dan kontak dengan permukaan lingkungan.
Menurut Susianti (2008) dalam Zulpahiyana (2013), tujuan dilakukannya hand hygiene yaitu; 1) Menekan atau mengurangi jumlah dan pertumbuhan bakteri pada tangan, 2) Menurunkan jumlah kuman yang tumbuh dibawah sarung tangan, 3) Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme ke perawat dan pasien serta kontaminasi silang kepada pasien lain, anggota keluarga, dan tenaga kesehatan lain, 4) Memberikan perasaan segar dan bersih. Menurut Hidayat, et al (2011) tujuan hand hygiene antara lain: 1) Untuk memutus transmisi mikroba melalui tangan, diantaranya : a) diantara area perawatan dan zona pasien
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
c) pada daerah tubuh pasien yang berisiko infeksi (contoh: membran mukosa, kulit non-intak, alat invasif) d) dari darah dan cairan tubuh. 2) Untuk mencegah: a) kolonisasi patogen pada pasien (termasuk yang multiresisten) b) penyebaran patogen ke area perawatan c) infeksi yang disebabkan oleh mikroba endogen d) kolonisasi dan infeksi pada tenaga kesehatan. 3. Indikasi Hand Hygiene
WHO (2016), menyatakan bahwa hand hygiene yang efektif melibatkan kesadaran kesehatan pekerja, indikasi, dan kapan waktu melakukan hand hygiene. Aksi hand hygiene dapat dilakukan dengan handrubbing dengan produk berbasis alkohol atau dengan mencuci tangan dengan sabun dan air (handwashing). Terdapat “5 momen” dimana tenaga kesehatan harus melakukan hand hygiene yaitu:
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4. Tekhnik Hand hygiene
Hand hygiene menjadi lebih efektif bila tangan be bas luka, kuku bersih, pendek dan tangan dan pergelangan bebas dari perhiasan dan pakaian. Menurut WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care , First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care,
(2009) macam-macam cara cuci tangan yaitu: a. Antiseptic handwashing, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air atau deterjen lain
yang mengandung antiseptik. b. Antiseptic handrubbing (or handrubbing), yaitu antiseptik yang digunakan untuk
mengurangi atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme tanpa memerlukan sumber air dan tidak memerlukan pembilasan atau pengeringan dengan handuk atau perlengkapan lainnya lainn ya c. Hand antiseptic/decontamination/degerming, bersifat mengurangi atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme dengan penerapan antiseptik handrub atau dengan antiseptik handwash. d. Hand care, yaitu tindakan untuk mengurangi resiko iritasi atau kerusakan kulit. e. Handwashing yaitu tindakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun biasa atau
sabun antimikroba dengan air. f.
Hand cleansing, yaitu tindakan melakukan kebersihan tangan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran atau mikroorganisme secara fisik atau mekanis.
g. Hand disinfection, dapat berupa antiseptic handwash, antiseptic handrubbing, dan
handsanitizer maupun mencuci tangan dengan sabun anti miroba dan air. h. Hygienic hand antiseptic, yaitu antiseptic handrub atau antiseptic handwash dalam
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
k. Surgical hand antiseptic/surgical hand preparation/presurgical hand preparation,
antiseptic handwash, atau antiseptic handrub dilakukan sebelum operasi oleh tim operasi. 5. LangkahLangkah-langkah Hand Hygiene
a. Ada 6 langkah yang menjadi pedoman dari WHO dalam melakukan cuci tangan
dengan sabun dan air. Praktek kebersihan tangan ini dapat dilakukan selama 40-60 detik. berikut langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO (2016) adalah:
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
b. Kebersihan tangan dengan larutan berbasis alkohol/handrub dilakukan bila tangan c. secara kasat mata tidak tampak kotor dan tidak terpapar cairan tubuh/bahan infeksius.
cara mencuci tangan dengan menggunakan handrub ini dapat dilakukan selama 20-30 detik. Langkah-langkah mencuci tangan meggunakan handrub adalah sebagai berikut:
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
patuhnya perawat untuk cuci tangan. Perawat yang bekerja di rumah sakit mempunyai karakter yang berbeda beda dan sangat beragam baik tingkat pendidikan, umur, masa kerja, maupun tingkat pengetahuannya. Perbedaan karakteristik ini tentunya akan berpengaruh terhadap penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional seorang perawat dalam menjalankan perannya. Beberapa ahli sebagaimana dikemukakan oleh Smet, mengatakan bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kepatuhan dapat berupa tidak lain merupakan karakteristik perawat itu sendiri. Karakteristik perawat merupakan ciri-ciri pribadi yang dimiliki seseorang yang memiliki pekerjaan merawat klien sehat maupun sakit (Adiwimarta, et.al. 2009 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia). Data demografi yang mempengaruhi ketaatan misalnya jenis kelamin wanita, ras kulit putih, orang tua dan anak -anak terbukti memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi. Latar belakang pendidikan juga akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam melaksanakan etos kerja. Semakin tinggi pendidikan seseorang, kepatuhan dalam pelaksanaan aturan kerja akan semakin baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan hand hygiene perawat (Lankford, 2005): a. Usia
Usia berpengaruh terhadap pola pikir seseorang dan pola fikir berpengaruh terhadap perilaku seseorang. seseoran g. Umur seseorang secara garis ga ris besar menjadi indikator indik ator dalam setiap mengambil keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya, dengan semakin banyak usia maka dalam menerima sebuah instruksi dan dalam melaksanaan suatu
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
banyak pada kelompok usia dewasa (68,8%). Pada rentang usia dewasa ini dilihat dari sisi tugas tahap perkembangannya, yaitu mempunyai pola kooperatif dan kompetitif serta apabila dihubungkan dengan pelaksanaan aktifitas hand hygiene dapat dilakukan dengan memanfaatkan tahapan perkembangan yang berorientasi pada pendidikan perawat per awat yang ada. 2.
Tingkat Pendidikan Menurut Notoadmodjo (2007), mengatakan bahwa pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak didik menuju kedewasaan. Pendidikan seseorang menentukan luasnya pengetahuan seseorang dimana orang yang berpendidikan rendah sangat sulit menerima sesuatu yang baru. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku perawat. Program pendidikan perawat p erawat dalam bidang bi dang kesehatan dan keselamatan keselamata n kerja dapat memberikan landasan yang mendasar sehingga memerlukan partisipasi secara efektif dalam menemukan sendiri pemecahan masalah ditempat bekerja. Arifien (2007) mengatakan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi perilaku manusia dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa yang sudah diterimanya dalam pendidikan. Pendidikan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
akan semakin tinggi, prestasi yang tinggi di dapat dari perilaku yang baik. Teori dari Max Weber menyatakan bahwa seseorang individu akan melakukan suatu tindakan berdasarkan pengalamannya. pen galamannya. Petugas kesehatan yang berpengalaman akan melakukan melaku kan tindakan sesuai dengan kebiasaan yang telah diterapkan setiap harinya berdasarkan dari pengalaman yang didapat selama bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Siagian (2012) yang menyatakan bahwa kualitas dan kemampuan kerja seseorang bertambah dan berkembang melalui dua jalur utama yaitu pengalaman kerja yang didapat dan dari pelatihan pendidikan. Sedangkan menurut Anderson (Hidayat, 2009), seseorang yang telah lama bekerja mempunyai wawasan yang lebih luas dan mempunyai pengalaman lebih banyak dalam peranannya pembentukan p embentukan petugas petu gas perilaku kesehatan. Selanjutnya menurut Hersey dan Blancard (Hidayat, 2009) mengatakan bahwa lama tugas seseorang akan mempengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan tugas yang diberikan. Masa kerja yang berorientasi pada permasalahan dasar dan berorientasi pada tugas dapat meningkatkan ketaatan dalam melakukan hand hygiene. Dengan demikian masa kerja mempengaruhi tingkat seorang perawat dalam pelaksanaan prosedur hand hygiene, dalam hal ini adalah sebelum dan sesudah kontak dengan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3) Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 4) Analisa (analysis) Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu dengan yang lain. 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis
menunjukkan
kepada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
menghubungkan bagian bagian di dalam keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan faktor rendahnya pengetahuan perawat tentang pelaksanaan hand hygiene diantaranya adalah karena ketidaktahuan perawat tentang bagaimana mencegah terjadinya kontaminasi pada tangan, kurang mengerti tentang teknik melakukan hand hygiene yang benar dan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III PEMBAHASAN
1. ANALISA JURNAL mult imodal intervention to improve hand hygiene compliance in a tertiary care a. A multimodal center, India - American Journal of of Infection Infection Control 2018
1) Fenomena
Kebersihan tangan (HH) diakui sebagai cara paling efektif untuk mengurangi infeksi terkait perawatan kesehatan (HAI). Berbagai penelitian di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa meningkatkan kepatuhan dengan prinsip- prinsip prinsip HH dicapai dengan intervensi aktif yang spesifik sasaran. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebutkan berbagai metode pengukuran praktik - praktik praktik HH, seperti observasi langsung, pengukuran penggunaan produk, pelaksanaan survei, pengawasan yang berpusat pada pasien, dan penggunaan modalitas elektronik,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2) Tujuan Penelitian
Studi ini mengukur perbedaan dalam kepatuhan HH sebelum dan setelah berbagai intervensi multimodal, termasuk kelas dan diskusi skenario kasus, pengingat visual, dan demonstrasi praktis. Penelitian ini dilakukan di 2 unit perawatan intensif dari Agustus 2016 hingga Oktober 2016. Ini terdiri dari 3 fase: pra-intervensi (20 hari), intervensi (1 bulan), dan pasca-intervensi (20 hari). Sebanyak 53 petugas kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan staf rumah tangga, dilibatkan dalam audit HH. Audit dianalisis dengan observasi langsung dan dengan mengisi kuesioner pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) 3) Hasil Penelitian
Sebanyak 6350 peluang HH dicatat; hasilnya adalah 34,7%, 35%, dan 69,7% untuk tingkat kepatuhan total kebersihan tangan (HHCAR), tingkat kepatuhan parsial kebersihan tangan (HHPAR), dan tingkat kepatuhan kebersihan tangan (HHAR), masing-masing. The HHCAR dalam fase pra-intervensi dan pasca-intervensi adalah 3% dan 70,1%, masing-masing. HHCAR tertinggi di antara perawat (3,6% pada fase pra-intervensi dan 80,7% pada fase pasca-intervensi). Temuan lain adalah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
compliance system is associated with decreased decreased rates of of b. An automated hand hygiene compliance health care-associated infections
American Journal of Infection
Control 2018
1) Fenomena
Infeksi terkait perawatan kesehatan (HAI) terus mengancam kesehatan dan keselamatan pasien di rumah sakit AS1 dan tetap menjadi beban ekonomi bagi sistem perawatan kesehatan.2 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa selama tinggal di rumah sakit , sekitar 1 dari 25 pasien kontrak setidaknya 1 HAI.1 Infeksi saluran kemih terkait kateter (CAUTIs) dan infeksi aliran darah terkait- pusat pusat (CLABSIs) adalah salah satu dari 5 HAI yang dianggap memiliki pengaruh tertinggi pada sistem perawatan kesehatan. CLABSI
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
diandalkan untuk mengukur HHC.6 Dibandingkan dengan pengamat manusia, HHCS otomatis menangkap secara signifikan lebih banyak peluang HH dan memastikan bahwa hospi-tal mencapai Target HHC sebesar 95%. Ada juga kecenderungan ke arah HAI yang lebih sedikit selama periode intervensi HHCS.6 Setelah studi percontohan tersebut, kami memperluas penggunaan HHCS otomatis dari 2 unit ke semua unit rumah sakit. Dalam penelitian ini, tujuan kami adalah untuk menguji hubungan antara implementasi HHCS tanpa mobil di seluruh rumah sakit dan tingkat HAIs, termasuk CAUTI dan CLABSI. 2) Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian non-acak (nonrandomized), pra- pasca pasca intervensi adalah untuk menentukan apakah menerapkan HHCS rumah sakit secara otomatis
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3) Hasil Penelitian
Hasil: Periode pre-intervensi dan intervensi mencakup 14.297 dan 36.890 pasien, masing-masing. HHCS mencatat rata-rata 696.928 peluang HH / bulan. Penurunan signifikan dalam tingkat infeksi saluran kemih terkait kateter diamati selama intervensi: IRR, 0,55; 95% CI, 0,35-0,87. Demikian pula, penurunan yang signifikan dalam tingkat infeksi aliran darah yang berhubungan dengan garis pusat diamati: IRR, 0,45; 95% CI, 0,23-0,89. Temuan ini menunjukkan bahwa pemantauan praktik HH dengan sistem otomatis, di samping tindakan pengendalian infeksi lainnya, dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi HAI.
c. Differences Differences in psychosocial psychosocial determinants of hand hygiene between health care professional
Insights from
mixed methods analysis, Singapore
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Dengan demikian, intervensi HH berkisar seputar penggunaan pijatan, pengingat, dan edukasi positif.10,11 Namun, penting untuk dicatat bahwa faktor kognitif, sosial, dan organisasi memainkan peran besar dalam menentukan kepatuhan HH. Beban kerja, kelupaan, keparahan infeksi yang dirasakan, dan tekanan sosial adalah faktor yang umumnya terkait dengan ketidakpatuhan HH. Lebih penting lagi, penelitian telah mengungkapkan perbedaan dalam tingkat kepatuhan antara dokter, perawat, dan ahli kesehatan bersekutu (AHPs). 14-18 Baik dilaporkan bahwa perawat cenderung memiliki tingkat kepatuhan HH yang lebih tinggi, 14 dan dokter tampaknya kurang patuh dengan HH. daripada perawat dan AHPs.15,16 Ada saran bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi kepatuhan HH di antara kelompok profesional perawatan kesehatan berbeda, 16,17 tetapi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Penelitian ini menggunanakan studi Mix Mhetod di sebuah rumah sakit perawatan tersier dewasa berkapasitas 1.600 tempat tidur di Singa-Pore. Tujuh diskusi kelompok fokus dilakukan dan data dianalisis menggunakan analisis tematik. Survei cross-sectional berikutnya melibatkan 1.064 anggota staf. Analisis komponen utama adalah per -terbentuk untuk memperoleh struktur faktor laten yang diterapkan dalam analisis multivariabel. 3) Hasil Penelitian
Semua anggota staf mengakui bahwa HH merupakan bagian integral dari pekerjaan mereka, tetapi tidak sejalan karena prioritas yang bersaing. Dokter lupa tetapi sangat menghargai pengingat. Perawat secara intrinsik termotivasi untuk HH. Setelah disesuaikan untuk jenis kelamin, kategori staf, senioritas, dan riwayat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
compliance in a tertiary care center, 2018 , pengamat mencatat 3 elemen selama
periode observasi: Peluang HH tersedia bagi petugas kesehatan, langkah-langkah HH yang sepenuhnya diikuti oleh petugas kesehatan, dan Langkah HH secara parsial diikuti oleh petugas kesehatan. Setelah semua langkah menggosok tangan atau mencuci tangan seperti yang direkomendasikan oleh WHO dianggap benar - benar benar diikuti; mengikuti lebih sedikit dari semua langkah dianggap sebagian mengikuti.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
SNARS 2018 EDISI I
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan sebuah tantangan di lingkungan fasilitas kesehatan. Kenaikan angka infeksi terkait pelayanan kesehatan menjadi keprihatinan bagi pasien dan petugas kesehatan. Secara umum, infeksi terkait pelayanan kesehatan keseh atan terjadi di d i semua unit layanan l ayanan kesehatan, kesehat an, termasuk infeksi inf eksi saluran kencing disebabkan oleh kateter, infeksi pemuluh/aliran darah terkait pemasangan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB IV PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan sebuah tantangan di lingkungan fasilitas kesehatan. Kenaikan angka infeksi terkait pelayanan kesehatan menjadi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwimarta, dkk. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Alif Bin Ibrahim M. et all (2017). Differences in psychosocial determinants of hand hygiene between health care professional groups: Insights from a mixed-methods analysis; Elsevier; Singapore
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Notoatmodjo,Soekidjo. (2005).Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Saragih, R & Rumapea N. (2010) Hubungan Karasteristik Perawat Dengan Tingkat Kepatuhan perawat Melakukan Cuci Tangan di Rumah Sakit Colombia Asia Medan. Siagian,Sondang .(2012). Manajemen Sumber daya manusia, Jakarta; Bumi Aksara Susianti M. 2013. Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan