MAKALAH TREND DAN ISU PADA SISTEM INTEGUMEN
Oleh Kelompok 7 :
I Putu Rama Candra
(1102105001)
Ni Putu Sri Wiratini
(1102105003)
Ni Luh Putu Yuliastini
(1102105021)
Ni Luh Putu Nopita Apsari
(1102105033)
Kadek Linda Dwi Savitri
(1102105035)
Ni Made Gita Anindita Nirmala .P.
(1102105038)
Ni Putu Ratih Febriana Dewi .L.
(1102105042)
I Gede Meyantara Eka .S.
(1102105065)
Ni Putu Aniek Ratna Sari
(1102105057)
Ni Made Ayu Komala Sari
(1102105074)
Ni Wayan Mas Utami Garniswari
(1002105054)
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2013
WOUND CARE DENGAN MENGGUNAKAN MADU
1. Jelaskan pengertian ! Jawab : Luka merupakan terputusnya kontinuitas jaringan, yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi tubuh. Luka dapat dibedakan berdasarkan sifat kejadian dan berdasarkan penyebabnya. a. Berdasarkan sifat kejadiannya :
Luka disengaja : luka terkena radiasi/bedah
Luka tidak disengaja : luka akibat trauma Dapat dibagi menjadi : Luka terbuka : apabila terdapat robekan pada Luka tertutup : apabila tidak terdapat robekan pada luka
b. Berdasarkan penyebabnya :
Luka mekanik : Vulnus scissum : luka sayatan Vulnus contusum : luka memar Vulnus kaceratum : luka robek Vulnus punctum : luka tusuk Vulnus seroferadum : luka tembak Vulnus morcum : luka gigitan Vulnus abrasio : luka terkikis
Luka non mekanik : luka akibat zat kimia, radiasi atau serangan listrik
Luka dirawat dengan tujuan untuk melindungi luka dari trauma mekanik, mengimobilisasi luka, mengabsorbsi drainase, mencegah kontaminasi dari kotoran – kotoran tubuh, membantu hemostasis, menghambat mikroorganisme, memberikan lingkungan fisiologi yang sesuai untuk penyembuhan luka, dan mencegah perdarahan.
Madu mengandung 40% glukosa, 40% fruktosa, 20% air dan asam amino, vitamin biotin, asam nikotinin, asam folit, asam pentenoik, proksidin, tiamin, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor dan kalium yang efektif dalam peningkatan jaringan granulasi dan kolagen serta dalam epitelisasi. Madu juga mengandung zat antioksidan dan hydrogen peroksida sebagai penetral radikal bebas. Salah satu madu yang dipakai dalam perawatan luka adalah Manuka Honey. Madu yang dipergunakan dalam perawatan luka sebanyak 20 ml setiap 10 cm permukaan luka. Madu dioleskan pada permukaan luka sebanyak 3 – 4 x/hari. Jadi, perawatan luka dengan menggunakan madu merupakan tindakan meningkatkan, memperbaiki, dan mempercepat proses penyembuhan luka dengan menggunakan madu yang memiliki beberapa macam kandungan yang memiliki peran dalam proses granulasi. 2. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi ! Jawab : Indikasi : a. Semua jenis luka khususnya luka bakar Kontraindikasi : a. Madu yang tidak diindikasikan untuk perawatan luka b. Orang yang sensitive terhadap sengatan lebah c. Pada luka nekrotik karena madu dapat mengakibatkan pengeringanyang lebih lanjut d. Pada penggunaan inflamasi dan nyeri akut e. Pada kondisi dimana balutan tidak dapat diganti dalam waktu tertentu
3. Jelaskan cara penatalaksanaannya (dimulai dari persiapan, tindakan, akhir tindakan pada pasien dan perawat) ! Jawab : Proses tindakan : A. Persiapan alat dan bahan
Pinset anatomis dan cirurgis masing – masing 1 buah
Bengkok
Larutan NaCl 0,9%
Sarung tangan steril 1 pasang
Kassa steril
Madu
Plester/balutan
Gunting perban
Gunting jaringan
B. Persiapan pasien
Perawat memperkenalkan diri
Berikan penjelasan kepada pasien seperlunya
Bantu pasien dalam posisi nyaman selama proses perawatan luka
C. Pelaksanaan
Mencuci tangan
Sebelum dilakukan perawatan dengan madu, lihat keadaan luka
Luka dibersihkan dengan menggunakan pinset dan kassa steril dari arah dalam ke luar
Cuci luka dengan menggunakan NaCl 0,9% sambil digosok secara lembut
Keringkan luka dengan kassa steril
Setelah luka bersih, oleskan madu pada luka secara merata
Balut luka dengan balutan yang sudah diolesi dengan madu
Evaluasi perasaan pasien
4. Jelaskan efek samping ! Jawab : Tidak ditemukan efek samping yang ditimbulkan pada pasien yang mendapatkan perawatn luka dengan menggunakan madu.
5. Carilah 1 jurnal yang terkait topic yang kelompok peroleh, kemudian dianalisa dengan menggunakan PICOT ! Jawab : Judul jurnal : “Randomized clinical trial of honey – impregnated dressings for venous leg ulcers”
Analisa
:
P
: Pasien yang berumur 18 tahun atau lebih yang telah didiagnosa ulserasi vena. Terdapat 368 peserta, 187 peserta kelompok kontrol dan 181 peserta perawatan biasa.
Criteria inklusi : a. Pasien yang berumur 18 tahun atau lebih yang telah didiagnosa ulserasi vena b. Indeks tekanan brachial lebih besar dari 0,8 c. Pasien yang mampu mentolerir kompresi d. Pasien yang mampu memberikan informed concent Criteria eksklusi : Pasien yang memiliki riwayat : a. Diabetes mellitus b. Rheumatoid arthritis c. Penyakit arteri perifer d. Pasien yang alergi terhadap kalsium alginate atau madu manuka I
: Peserta dalam kelompok kontrol menerima perawatan luka dengan madu manuka ditambahkan dengan kalsium alginate dimana balutan diganti sesuai kebutuhan. Sedangkan kelompok perawatan biasa menerima perawatan luka hanya dengan kalsium alginate dimana balutan diganti sesuai kebutuhan.
C
: Dalam jurnal ini membandingkan waktu penyembuhan, perubahan di daerah ulkus pada kelompok kontrol dan kelompok perawatan biasa.
O
: Tidak ada perbedaan hasil yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perawatan biasa.
T
: penelitian dilakukan antara mei 2004 dan September 2005
KESIMPULAN Madu merupakan cairan alami yang dihasilkan oleh lebah dari sari bunga tanaman. Penggunaan madu sebagai obat telah dikenal sejak puluhan ribu tahun lalu. Karena kandungannya, madu sangat efektifan digunakan sebagai alternative perawatan luka. Perlu dilakukan beberapa pertimbangan untuk menggunakan madu dalam perawatan luka yakni : jumlah madu yang diperlukan, frekuensi pergantian balutan, dan sifat dari madu itu sendiri. Terdapat beberapa kontraindikasi dalam perawatan luka dengan menggunakan madu. Sampai saat ini perawatan luka dengan menggunakan madu masih diteliti keefektifannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aljady A.M, M.Y. Kamaruddin, A.M. Jamal, M.Y. Mohd. Yassim, 2000. Biochemical study on the efficacy of malaysian honey on inflicted wounds: an animal model. Medi. Journal of Islamic Academy Sciences.,13:3,125-132.
Bergman A, J. Yanai, J. Weiss, D. Bell and M.P. David. 1983. Acceleration of wound healing by topikal application of honey: An animal model. Am. J. Surg., 145: 374-376.
Clinical Trials Research Unit, University of Auckland, Auckland and 2Honey Research Unit, University of Waikato, Hamilton, New Zealand