Tren dan Isu Keperawatan Maternitas 1. Peruba Perubahan han lingk lingkung ungan an perawa perawatan tan keseh kesehata atan n Adanya program pembatasan biaya mempunyai dampak berarti pada perawatan obstetrik, dimana pasien dianjurkan pulang dalam 2 jam dari melahirkan per!agina atau "2 jam persalinan sesaria tak terkomplikasi. 2. Kemaju Kemajuan an dal dalam am tek tekno nolo logi gi #engan adanya kemajuan teknologi, timbul dilema etik dan biaya yang lebih besar. $. Popu Popula laii Khu Khusus sus Masalah%masalah yang berhubungan dengan perawatan kesehatan pada populasi ini meliputi hambatan bahasa, kurangnya pengetahuan&pemahaman dan keunikan postnatal. 'al ini supaya meningkatkan kesadaran budaya budaya mereka sehingga dapat menjadi beradaptasi se(ara kreati) dan berpengetahuan dalam menangani sesuai kebutuhan klien. . Keha Kehami mila lan n para para remaj remajaa *emaja memilih untuk mengakhiri&mempertahankan kehamilan sampai (ukup bulan dan mempertahankan bayi atau memberikan bayi untuk diadopsi, program pendidikan khusus, meliputi in)ormasi mengenai K+, P', perawatan bayi dan menjadi orang tua. -. a anita nita menund menundaa kehamilan kehamilan karena karena pendidik pendidikan an dan karier +ertambahnya usia waktu menunda kehamilan karena karier dapat menyebabkan primigra!ida menjadi sudah lansia, hal tersebut mempunyai dampak peningkatan peningkatan risiko terhadap komplikasi selama prenatal, intranatal dan postnatal serta keluarganya. /. Drug abuse, abuse, 'I0, P' Pengguna drug abuse meningkat abuse meningkat pada wanita usia subur 1-%2- tahun yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas perinatal perina tal yang (ukup tinggi. 'I0 merupakan )aktor ke - penyebab kematian wanita pada usia reproduksi, menyebabkan mortalitas pada anak. #engan demikian, perlu dilakukan dilakukan pen(egahan primer melalui program pendidikan kesehatan yang ditunjukkan ditunjukkan pada tingkat # dan MP. MP. Penelitian dilakukan terus%menerus untuk menemukan !aksin baru untuk meli ndungi janin dari an(aman tersebut. ". Part Partisi isipa pasi si kons konsum umen en Partisipasi konsumen adalah menuntut konsumen untuk aserti) men(ari in)ormasi. Mempunyai harapan untuk persalinan yang lebih spesi)ik, proses kelahiran dan pengalaman postpartum khusus, seperti pendekatan yang yang berpusat pada keluarga dalam proses kelahiran dan pengurangan inter!ensi medis menyebabkan biaya perawatan rendah, di samping menuntut perawatan maternitas untuk memiliki memiliki pengetahuan dan pengalaman serta pelayanan yang berkualitas berkualitas dan pro)esional. . Masa Masala lah h mor moral al&e &eti tiss
•
+ayi berat badan lahir rendah dapat hidup, tetapi bagaimana dengan kualitas
•
hidup keturunan selanjutnya )ek jangka panjang dari prematuritas dapat menimbulkan ke(a(atan )isik dan mental selama masa hidup, dapat menghambat keterbatasan )isik, emosional, )inansial keluarga, peningkatan perselisihan keluarga, pen(eraian dan penyiksaan anak serta penyakit )isik lainnya dan psikologis.
#apus 3 0T no!ita, *egina.2411, Keperawatan Maternitas.+ogor.5halia Indonesia
Trend dan Issue Keperawatan Maternitas Perawatan ibu hamil ber)okus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya pada seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama setelah bayi lahir. elama periode prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu hamil dan juga memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan keluarganya dalam menghadapi persalinan. 6paya yang dilakukan perawat ini berpotensi membuat perbedaan yang signi)ikan, bukan saja dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat. 7+A5A89 Kehamilan sendiri merupakan suatu peristiwa yang sangat penting bagi ibu hamil dan pasangannya, dan hal ini juga merupakan suatu kondisi krisis maturitas. elain kehamilan akan menyebabkan suatu peristiwa perubahan dalam kondisi adanya dua kemungkinan yang akan dihadapi ibu hamil.keadaan tersebut berupa ibu hamil dapat mengalami kehamilan normal maupun kehamilan risiko tinggi. Pada saat ibu hamil dikategorikan pada kehamilan risiko tinggi, maka hal ini merupakan masalah paling kritis dalam asuhan keperawatan maupun asuhan medis. aat ibu dinyatakan hamil, tentunya harapan ibu dan pasangan adalah kehamilan tersebut normal, janin yang dikandung sehat dan pada akhirnya janin dapat lahir dalam keadaan ibu dan bayi selamat.
Kehamilan Risiko Tinggi Meningkat
Keadaan kehamilan risiko tinggi yang meningkat mengandung makna bahwa semakin banyak wanita hamil berisiko meperoleh hasil kehamilan buruk. Kondisi ini seperti di(ontohkan bahwa penggunaan alkohol selama hamil dikaitkan dengan keguguran 7aborsi spontan9, retardasi mental, +erat +adan :ahir *endah 7++:*9 dan sindrom alkohol janin. Penyakit menular seksual 7PM9 selama hamil, insiden AI# yang semakin meningkat juga dikaitkan dengan de)ek dan penyakit neonatus. +ayi yang lahir dari ibu tidak menikah memiliki kemungkinan meninggal dua kali lebih besar dibandingkan dengan dari ibu yang menikah. *emaja juga memiliki kemungkinan dua kali untuk memperoleh bayi dengan ++:*. 'al tersebut seharusnya dapat diturunkan dengan perawatan prenatal yang adekuat yang ber)okus pada kesehatan dan penurunan )aktor risiko, sehingga kondisi tersebut dapat memperbaiki hasil akhir dari kehamilan.
Upaya Safe Motherhood
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Kematian wanita usia subur di negara miskin sekitar 2-; % -4;, dan hal ini berkaitan dengan masalah kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi )aktor utama mortalitas wanita muda. :ebih dari -4; kematian yang berkaitan dengan kondisi tersebut di negara berkembang sebenarnya dapat di(egah dengan teknologi tinggi yang ada serta biaya yang relati) rendah. Perhatian dunia untuk dapat menurunkan angka kematian ibu sebagai tolak ukur kemampuan untuk memberikan pelayanan menyuluruhan dan bermutu diwujudkan dengan melakukan beberapa pertemuan diantaranya< tahun 1==4 World Summit For Children di 8ew >ork mengharapkan agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan perinatal -4; dari jumlah kematian tahun 1==4. Tahun1== dilakakun pertemuan International Conference on Population and Development 7I?P#9 di Kairo Mesir, menyatakan bahwa kebutuhan kesehatan reproduksi laki%laki dan perempuan sangat !ital untuk dapat mengangkat derajat sumber daya manusia umumnya. Tahun 1==- di +eijing ?hina dibentuk Fourth Word Conference n Women dan tahun 1==" di ?olombo ri :angka diselenggarakan Safe Motherhood !echnical Consultatio. Kedua kon)erensi Internasional ini menekan perlu diper(epatnya penurunan angka kematian ibu pada tahun 2444 menjadi separuhnya sejak 1==4 dan akan ditinjau 14 tahun kemudian. Pada tahun 1=== '@ membuat program Ma"ing Pregnanc# Safer 7MP9 yang didukung oleh badan%badan Internasional seperti 68PA, 68I? dan ord +ank. Pada program tersebut diharapkan pemerintah dan masyarakat disetiap 8egara untuk a. Menetapkan Safe Mothehood sebagai prioritas utama dalam ren(ana pembangunan nasional dan internasional. b. Menyusun a(uan nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. (. Mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang telah disusun. d. Memperbaiki akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, keluarga beren(ana, aborsi legal, baik publik maupun swasta. e. Meningkatkan upaya kesehatan promoti) dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengendalian )ertilitas pada tingkat keluarga dan lingkungannya. ). Memperbaiki sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. #i Indonesia awal tahun 1=== #epkes mengadakan :okakarya Kesehatan *eproduksi yang menunjukkan komitmen Indonesia untuk melaksanakan upaya kesehatan
reproduksi dengan melun(urkan 5erakan sayang Ibu 75I9, yaitu upaya ad!okasi dan mobilisasi sosial untuk mendukung upaya per(epatan penurunan AKI. Inter!ensi stategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood , yaitu Keluarga +en(ana 7K+9, pelayanan antenatal, persalinan yang aman dan pelayanan obstetri esensial. 7+A5A89 Keluarga Berencana 3 memastikan bahwa setiap orang&pasangan mempunyai akses
dan pelayanan K+ agar dapat meren(anakan waktu yang tepat untuk kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak. Pelayanan antenal 3 untuk men(egah adanya komplikasi obstetri( bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani se(ara memadai. Persalinan yang aman 3 memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih , serta memberikan pelayanan ni)as kepada ibu dan bayi. Pelayanan obstetic esensial 3 memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkannya. Pendekatan yang dianjurkan menurut pakar yang akti) dalam upaya Safe Motherhood adalah menganggap bahwa semua kehamilan itu berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan obstetri(. #iperkirakan 1-; kehamilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetri(. 'al tersebut akan sangat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai. Trend Perawatan Bertehnologi Tinggi Kemajuan ilmu pengetahuan dan angka kehamilan berisiko tinggi yang meningkatkan
membuat sistem perawatan kesehatan menekan pada perawatan bertehnologi tinggi. 8amun hal tersebut juga menjadikan adanya kendala bahwa dengan adanya perawatan yang bertehnologi tinggi, maka biaya perawatan kesehatan menjadi lebih meningkat Akses Perawatan Prenatal Terdapat peningkatan jumlah wanita yang tidak mendapat perawatan antenal, selain
hal tersebut juga masih banyak wanita yang mempunyai akses ke perawatan prenatal tetati terlambat datang ke pelayanan kesehatan atau datang hanya sesekali. Akibatnya satu dari tiga wanita hamil tidak memperoleh perawatan antenatal yang adekuat. elain hal tersebut, juga banyak wanita yang tidak mampu membayar biaya perawatan
kesehatan, sehingga akses klien untuk menjangkau pelayanan kesehatan juga menurun. Trend Keterlibatan Pasien alam Perawatan iri +erdasarkan perkembangannya, klien mulai menuntut in)ormasi dan tehnologi
kesehatan yang lebih tinggi. 'al ini dikarenakan masyarakat memiliki kesadaran yang meningkat untuk dapat menolong dirinya sendiri, sehingga klien akan menjadi lebih akti) untuk men(ari bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. Kesadaran ini menjadikan situasi bahwa klien datang ke pelayanan kesehatan dalam kondisi baik, sehingga )okus keperawatan kita arahnya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan klien. Keadaan ini sejalan dengan konsep yang telah dikembangkan oleh @rem yaitu Konsep Self care. Perubahan alam Praktik Melahirkan Perawatan maternitas memainkan peran akti) dalam, membentuk sistem perawatan
kesehatan, sehingga sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan klien. eringkali ibu hamil dapat memilih penolong persalinan sesuai dengan salah satunya adalah daya embank ekonominya. Tempat melahirkan yang merupakan pilihan dapat berupa kamar bersalin di rumah sakit $hospital labor room%, klinik bersalin $birthing room% atau di rumah. Melalui perawatan yang berpusat pada keluarga , suami, kakek% nenek, saudara kandung dan teman teman boleh hadir saat ibu melahirkan. Ayah boleh mendampingi selama ibu dalam proses persalinan, neonatus tinggal bersama ibu dan ibu dapat menyusui se(ara dini. Asuhan keperawatan berubah menjadi perawatan maternitas kamar tunggal yang memungkinkan ibu bersalin melahirkan dan menjalani masa pemulihan di ruang yang sama $labor&deliver#&recover#'(D)%. Buga terdapat rumah sakit yang memberikan pelayanan dimana seluruh masa inap suatu kelahiran berlangsung di ruang yang sama $labor&deliver#&recover#&postpartum'(D)P%. elain hal tersebut pelayanan yang diberikan dalam bentuk neonatus tinggal bersama bayinya 7rawat gabung9. Bika sebelumnya ibu bersalin tinggal dirumah sakit selama $% hari setelah melahirkan, sekarang ibu dapat dipulangkan dalam /% jam setelah melahirkan. 6ntuk mengidenti)ikasi kelanjutan keperawatan pada klien ini, dapat dilakukan follow up dengan !ia telepon atau kunjungan rumah $home visite%. Trend i Masa epan Trend terbaru mengidenti)ikasikan bahwa suatu pendekatan baru terhadap kesehatan
wanita selama siklus masa usia subur sangat penting untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayinya se(ara menyeluruh. 'al tersebut terutama di)okuskan pada perawatan pre!enti). !aktor " !aktor Malpraktek alam Perawatan Perinatal Pendokumentasian pengalaman menolong persalinan dan perkembangannya yang
kurang jelas sangat mendorong terjadinya liabilitas dalam perawatan perinatal. Terjadinya kelalaian yang dilakukan oleh perawat maternitas, hasilnya bisa terjadi (edera pada klien 7apalagi bila penjelasan minimal dan kurang komunikasi9 #su $tika Kemajuan dalam ilmu kebidanan dan neonatologi telah menimbulkan dilema. Issue
etik pada perawatan perinatal bahwa kondisi ini merupakan hal unik karena ada 2 pasien yaitu ibu dan janin. ehingga haruslah dilakukan suatu pertimbangan yang lebih dalam bila akan memutuskan hal%hal yang bersi)at etis dalam bidang ini. aat ini yang berkembang dan mulai dipahami adalah bahwa wanita hamil dan melahirkan adalah pengalaman yang sehat, bukan keadaan sakit. Terdapat / area yang sering menimbulkan terjadinya kon)lik etika, 'al tersebut antara lain adalah ?on)li(t beetween mother and )etus, In)ormed (onsent, ?on)identiality, ?ultural (on)li(t, ?on)li(ts asso(iated with managed (are. ?on)li(ts in (hiidbith edu(ation. Keluarga suatu unit perawatan #e)inisi keluarga meliputi penjelasan tentang struktur, )ungsi, dan ikatan kasih dalam keluarga. #ikatakan sebagai keluarga bila orang yang menempati sebuah unit rumah membentuk suatu rumah tangga. riedman 71==29 menekankan pentingnya keterlibatan emosi sebagai karakteristik. Adapun keluarga tersebut memiliki beberapa )ungsi yaitu )ungsi biologi, )ungsi ekonomi, )ungsi pendidikan, )ungsi psikologi dan )ungsi sosiobudaya. kelahiran anak merupakan salah satu peristiwa penting dalam keluarga. 'al ini akan membutuhkan kematangan orangtua, kematangan psikologis dan kematangan intelektual. ehingga kondisi ini merupakan penyebab timbulnya periode krisis dalam keluarga. +erdasarkan keadaan tersebut maka perawat memiliki tanggungjawab untuk memberikan dukungan agar indi!idu berperan akti) s ebagai orangtua. #ukungan yang diberikan perawat dapat berupa suatu in)ormasi, dukungan biologis dan psikologis. Pada peristiwa kehamilan perawat akan menjalin hubungan yang unik dengan klien dan keluarganya. 'al ini menjadikan suatu pemikiran bahwa sangat memungkinkan bila peristiwa perawatan dan kehamilan adalah berpusat pada keluarga. Karena selama periode kehamilan sampai dengan peristiwa kelahiran akan membantu proses pertumbuhan pada seluruh anggota keluarga. Adapun dalam
memberikan asuhan keperawatan matemitas termasuk pada periode kehamilan, perawat pendekatan model konsep dalam proses keperawatan dengan menggunakan skema 1.2. BAB ## Konsep Keperawatan Maternitas Berfokus Pada Keluarga%!amily centered Maternity &are !&M&' Keluarga adalah salah satu institusi masyarakat yang paling penting. Keluarga
mengemban tanggung jawab utama dalam memperkenalkan dan mensosialisaikan indi!idu. Keluarga menerus kan latar belakang budaya dasar suatu keluarga kepada anggota%anggotanya. 5una memberikan perawatan yang aman, komprehensi) dan holisti( datam konteks proses keperawatan, perawat memerlukan pemahaman yang baik tentang keluarga sebagai suatu institusi dalam masyarakat. Keluarga pada penjelasannya dapat men(akup struktur, )ungsi, unsur dan ikatan kasih sayang dalam keluarga. riedman 71==29 mende)inisikan keluarga se(ara luas dengan menekankan pentingnya keterlibatan emosi sebagai karakteristik yang penting. elanjutnya keluarga tersebut dalam )ungsinya dapat diidenti)ikasi meliputi )ungsi biologis, )ungsi ekonomi, )ungsi pendidikan, )ungsi psikologi dan )ungsi sosio%budaya. alah satu pendekatan dalam memberikan pelayanan keperawatan maternal dan perinatal adalah melalui pelayanan yang ber)okus pada keluarga atau )amily (entered (are. Konsep keperawatan maternitas ber)okus pada keluarga merupakan suatu )iloso)i yang mendasari adanya suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan klien sebagai indi!idu yang unik dan melihat setiap anggota keluarga sebagai indi!idu yang menilai kebutuhan dan keinginan khusus yang dapat dipenuhi melalui proses keperawatan7Philips, 1==/9. Konsep keperawatan maternitas ber)okus pada keluarga juga diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan ibu dan keluarga pada masa kehamilan, persalinan dan ni)as, mempromosikan dan melindungi kesejahteraan ibu dan bayinya dengan melibatkan keluarga dan lingkungan dalam inter!ensi keperawatan baik inter!ensi edukasi maupun kebutuhan ibu pada saat menjalani kehamilan, persalinan dan ni)as7Pilliteri, 244$9, 6ntuk mewujudkan pelayanan maternitas yang berpusat pada keluarga, perawat harus berupaya merubah sikap dan perilaku dalam hal pemberian pelayanan. Perawat diharapkan menggali apa yang klien dan bekerja bersama klien untuk men(apai pelayanan kesehatan yang optimal. epuluh pendekatan yang digunakan pada model amily ?are Maternity ?are adalah sebagai berikut3 19 Peristiwa
persalinan dan kelahiran dipandang sebagai suatu keadaan yang sejahterah, bukan suatu keadaan sakit. Pelayanan dengan pendekatan konsep maternitas yang berpusat pada keluarga ini dilakukan untuk mempertahankan persalinan, kelahiran atau masa serta merawat bayi sebagai peristiwa kehidupan normal yang melibatkan perubahan )isik, emosional dan sosial yang dinamis< 29 Pelayanan perinatal bersi)at personal disesuaikan dengan kebutuhan psikososial, latar belakang pendidikan, spiritual dan budaya dari tiap%tiap wanita dan keluarganya. $9 Program komprehensi) edukasi perinatal mempersiapkan keluarga untuk akte kehamilan, persalinan sepanjang periode perinatal3 konsepsi, dan kelahiran serta masa menjadi orangtua3 9 Para penyedia pelayanan kesehatan membantu keluarga agar dapat membuat keputusan untuk perawatan mereka dan membantu keluarga memiliki pengalaman positi) sesuai dengan harapan mereka< -9 Pasangan&suami atau orang%orang yang diper(aya ibu untuk memberikan bantuan kepadanya se(ara akti) melibatkan diri selama proses edukasi persalinan, kelahiran, ni)as dan merawat bayi< /9Memenuhi kebutuhan% kebutuhan sesuai dengan keinginan ibu dan keluarganya selama perawatan di ruang rawat inap termasuk selama proses persalinan dan kelahiran3 "9 Perawatan rooming% in diberikan ke(uali ibu dengan persalinan se(tio (aesaria< 9 Para ibu adalah CperawatD untuk bayinya sendiri. Peran penyedia layanan adalah mem)asilitasi pelayanan tersebut, bukan pemberi perawatan langsung untuk bayi mereka3 =9 Penyedia pelayanan mem)asilitasi pasangan ibu dan bayi sebagai satu unit single )amily yang menjadi tanggung jawabnya3 149 orangtua diijinkan merawat bayi mereka yang sakit&beresiko tinggi setiap waktu dan mereka diikut sertakan dalam merawat bayinya dengan kondisi tersebut7PhillipsE Fwelling, 24419. amily (entered maternity (are juga dide)inisikan sebagai melahirkan se(ara aman dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas sambil mengenali, mem)okuskan dan mengadaptasikan terhadap kebutuhan%kebutuhan baik klien, keluarga dan bayinya. Penekanannya adalah pada pelayanan maternitas7ibu9 dan bayinya yang mendukung kesatuan keluarga sambil mempertahankan keamanan dan kesehatan )isik7Mahlmeister, 1===9, +erdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa asumsi yang mendasari konsep keperawatan maternitas ber)okus pada keluarga meliputi3 19 Peristiwa persalinan dan kelahiran adalah peristiwa normal dan peristiwa yang sehat dalam kehidupan, 29 Peristiwa kelahiran dan persalinan merupakan awal pembentukan baru
bagi suatu hubungan keluarga< $9 Keluarga memiliki kemampuan untuk membuat keputusan tentang perawatan selama masa (hildbearing, memberikan in)ormasi adekuat dan dukungan kepada klien. Implementasi konsep keperawatan maternitas yang berpusat pada keluarga dapat dilaksanakan di rumah sakit maupun di rumah dengan mengakti)kan keluarga sebagai unit dasar suatu masyarakat. konsep keperawatan maternitas yang berpusat pada keluarga di rumah sakit, dilakukan dengan memberikan perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan yang menerapkan konsep single room maternity (are, dimana perawatan ibu nya mulai dari proses persalinan dan perawatan post partum dilakukan dalam ruangan yang sama. *uangan tersebut diatur suasananya seperti suasana rumah7homelike9 7*eedE (hmid, 1=/< (rompton et al, 1===9. edangkan implementasi konsep keperawatan maternitas yang berpusat pada keluarga di rumah 7home birth9 akan dijelaskan pada konsep 'ome +irth Konsep 'ome +irth Persalinan di rumah7home birth9 bisa juga dilakukan dengan berbagai proses pertimbangan. *umah merupakan tempat yang bisa dipilih sebagai alternati) tempat persalinan disamping rumah sakit, rumah bersalin atau pelayanan kesehatan untuk pertolongan persalinan lainnya. Persalinan di rumah dapat dilakukan pada kasus kehamilan normal atau risiko rendah dengan didukun in)rastruktur yang adekuat 7*emeG, 1==", 2, http3&&)ind galegroup. (om&it& yanan in)omark. diperoleh tanggal 1 Agustus 244/9. Kehamilan normal berlangsung selama 24 hari 74 minggu atau = bulan " hari9 dihitung dari hari pertama haid terakhir 7ai)udin, 24419. Pada kondisi kehamilan yang berlangsung normal diharapkan persalinan juga akan berjalan normal. etiap Kelahiran normal menurut '@ 71==/9 dalam a)e Mother 'ood ndisi dide)inisikan sebagai kelahiran se(ara spontan, resiko rendah pada awal persalinan maupun proses persalinan berikutnya, bayi dilahirkan se(ara spontan dengan posisi !erteH, usia kehamilan antara $" dan 2 minggu. etelah kelahiran ibu dan bayi dalam suasana yang baik. 8amun, seperti halnya persalinan dari banyak perempuan dalam resiko tinggi, dokumentasi keperawatan juga harus dilakukan pada perempuan dengan persalinan normal. #isampaikan oleh :eap72449, bahwa tidak hanya dokter yang dapat memberikan pertolongan persalinan normal, oleh karena itu tenaga kesehatan selain dokter sebagai penolong persalinan normal perlu meningkatkan perhatian yang tentang ketrampilan
dan pengalaman dalam melakukan inter!ensi. #isebutkan lebih lanjut oleh :eap 244 perlunya penyedia pelayanan masyarakat untuk mempromosikan persalinan di rumah home birth. #agomes71==9, mengemukakan tiga syarat persalinan di rumah3 19 kondisi kehamilan normal atau )isiologis, artinya tidak terdapat kelainan $P, yakni power atau kekuatan dari si (alon ibu yakni kondisi yang akan melaluinya< 29 tersedianya tenaga penolong persalinan yang andal< $9 tersedianya satu kamar atau ruang bersalin di rumah, tidak perlu ruangan khusus, tetapi (ukup sebuah kamar tidur keluarga dapat dipersiapkan merangkap sebagai kamar bersalinD. Kamar ini hendaknya bersih, tenang dengan penerangan dan !entilasi udara yang baik dan memadai 7#agomes, 1==, 1$, http(hwww.indomedia.(om& maretsalin.htm, diperoleh tanggal 11 eptember 244/9. Persalinan di rumah memberikan beberapa keuntungan, diantaranya ibu tetap berada pada lingkungan keluarganya yang sudah )amiliar meningkatkan tumbuh kembang seluruh anggota keluarga, sibling atau anak anak yang lain tidak perlu terpisah dengan ibunya sehingga mendukung penerimaan mereka terhadap anggota keluarga yang baru lahir 75orrie, et all. 1==9. Kemudahan lain untuk persalinan di rumah juga disampaikan :esti 7244-9, bahwa kamar selalu tersedia dan tidak memerlukan pengangkutan ke rumah sakit. 'al yang lebih penting lagi adalah biaya bersalin di rumah jauh lebih murah 7:esti, 244-, 1 $, http3Iwww.balipost.(o.id&balipost(etak 1244-&&1"lkel1.html, diperoleh 2- Mei 244/9. alaupun persalinan di rumah disebutkan memiliki berbagai keuntungan. 8amun sulit untuk menilai keberhasilan persalinan di rumah. Ketidaktepatan atau ketiadaan pelaporan yang baik dari kelahiran di rumah, terutama tentang kematian ibu dan bayi baru lahir maupun komplikasi neonatal dan maternal, adalah suatu kesulitan untuk melakukan e!aluasi. +agaimanapun, tenaga kesehatan penolong persalinan harus melakukan sistem pengawasan yang telah dilatih untuk menentukan kasus resiko tinggi untuk dirujuk ke rumah sakit dan menyiapkan transportasi untuk mengangkut perempuan kerumah sakit jika mengalami komplikasi persalinan. Proses rujukan ke rumah sakit dapat dilakukan dengan baik jika jalan dan alat transportasi ada di semua desa, hal tersebut akan dapat meminimalisai permasalahan yang mun(ul akibat kondisi kegawat daruratan persalinan di rumah 7i(k, 24429
:ebih lanjut i(k 724429, melaporkan beberapa studi yang telah dilakukan sebelumnya. tudi tersebut menunjukkan bahwa tenaga kesehatan melakukan pendekatan )isiologis dalam pertolongan persalinan di rumah, tindakan hanya dilakukan ketika diperlukan. Mereka (enderung untuk tidak melakukan pemeriksaan !aginal yang sering, peme(ahan selaput membran dini, maupun melakukan episiotomi. Mereka mendampingi perempuan selama proses persalinan, memberikan dukungan dan monitoring perubahan yang ditunjukan ibu, reaksi, beserta status psikologis ibu. Tenaga kesehatan juga harus memiliki ketampilan yang tinggi dalam memberikan asuhan persalinan kepada ibu dan bayi di rumah. Tidak banyak studi yang melaporkan kasus komplikasi persalinan di rumah yang diren(anakan sebelumnya. Penelitian yang dilaporkan +ritish Medi(al Bournal juga menyampaikan bahwa lebih dari -.444 kelahiran di rumah yang di ?anada dilakukan untuk perempuan hamil dengan resiko yang rendah dan menggunakan tenaga pro)esional sebagai penolongnya7M((artney, 244/9.