UPACARA TRADISI SURAN DI KUWARISAN, DESA PANJER, KEBUMEN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Mas Masala alah h
Setiap bangsa yang berada di dunia ini selalu memiliki memiliki budaya masing-masing, masing-masing, meskipun budaya itu masih dapat digolongkan dalam taraf berkembang. Manusia dan budaya merupakan dua hal yang saling mempengaruhi, karena manusia selalu berhubungan dengan kebudayaan. Hasil pemikiran, cipta, rasa, dan karsa manusia merupakan kebudayaan yang berkembang pada masyarakat. Pikiran dan perbuatan yang dilakukan oleh manusia secara terus menerus pada akhirnya akan menjadi sebuah tradisi, yang akan menimbulkan upacara-upacara tertentu, karena upacara merupakan pusat dari system religi dan kepercayaan masyarakat. Upacara Tradisional pada hakekatnya dilakukan untuk menghormati, memuja, mensyukuri dan minta keselamatan kepada leluhur yang bermula dari perasaan takut, sega segan n dan dan horm hormat at terh terhad adap ap lelu leluhu hurn rny ya. Pera Perasaa saan n ini ini timb timbul ul kare karena na masy masyara araka katt memp memperc ercay ayai ai adan adanya ya sesua sesuatu tu yang yang laur laur biasa biasa yang bera berada da di luar luar keku kekuas asaan aan dan dan kemampuan kemampuan manusia yang tidak nampak oleh mata. Penyelengg Penyelenggaraan araan upacara adat dan aktifitas ritual ini mempunyai arti bagi arga masyarakat yang bersangkutan, sebagai penghormatan terhadap leluhur dan rasa syukur terhadap Tuhan, Tuhan, juga sebagai sarana sosial sosialisas isasii dan pengok pengokoha ohan n nilai-n nilai-nila ilaii buday budayaa yang yang sudah sudah ada, ada, yang yang berlak berlaku u dalam dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Upacara adat tradisional mengandung berbagai aturan yang dipatuhi oleh setiap anggot anggotaa masyarak masyarakat at penduk pendukung ungny nya. a. !tura !turan n itu tumbuh tumbuh dan berkem berkemban bang g di dalam dalam kehidupan masyarakat. !turan tersebut berpengaruh terhadap kepatuhan setiap anggota
1
masyarakat, sehingga menimbulkan sangsi yang bersifat sakral. "engan demikian upacara tradisional dapat dianggap sebagai bentuk pranata social yang tidak tertulis, namun ajib dikenal dan diketahui oleh arga masyarakat pendukungnya, untuk mangatur sikap dan tingkah laku mereka agar tidak melanggar adat kebiasaan dalam kehidupan masyarakat. Selain hal tersebut upacara tradisional juga mengandung pesan pesan sosial seperti ajaran agama. #ilai-nilai budaya dan moral yang disampaikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menciptakan kondisi masyarakat yang tenteram, rukun dan damai. Perlu diketahui, masyarakat $ndonesia, khususnya masyarakat %aa, baik masyarakat %aa lokal atau klasik maupun masyarakat $slam %aa, mereka masih banyak yang mau memperingati dan meyakini baha &ulan Syuro sebagai bulan sakral. Malam satu Syuro dalam kalender %aa atau tanggal satu Muharram dalam kalender $slam memiliki makna spiritual sebagai perujudan perubahan aktu yang diyakini akan berdampak pada kehidupan manusia. ' Sejalan dengan konsepsi atau kepercayaan ini, orang %aa memandang nilai-nilai spiritual itu erat dengan tahun baru %aa. &ulan Syuro yang diyakini sebagai bulan pantangan untuk melakukan upacara siklus kehidupan, dari sebaliknya. "ianjurkan untuk melakukan introspeksi diri dengan menyucikan diri secara ritual. Pandangan orang %aa tentang ritual &ulan Syuro juga tidak jauh berbeda dengan pandangan orang $slam tentang ritual nilai spiritual dalam menyikapi bulan Muharram, yaitu sebagai bulan introspeksi diri, yakni laku prihatin dan membersihkan diri dari perbuatan yang tidak baik.(
1
Harsapandi, ")). Suran !ntara )uasa dan *kspresi Seni. +ogyakarta Pustaka Mara, (/0
hlm /. 2
$bid, hlm '-'' 2
1atar belakang yang mendasari masyarakat )uarisan melaksanakan tradisi Suran adalah sebagai penghormatan kepada leluhur, juga untuk berdoa bersama mencari keselamatan bagi semua arga yang ada di desa maupun yang berada di luar desa tersebut. &ahkan ada masyarakat yang menyebutnya sebagai upacara syukuran bagi keselamatan dan kesejahteraan yang mereka dapatkan kepada !llah S.2.T. Selain itu juga, sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada tokoh spiritual yaitu )yai Syekh $brahim !smarakandi. &eliau merupakan pensyiar $slam di tanah %aa dan seorang ulama besar yang berasal dari daerah !sia Timur. "alam melaksnakan syiarnya Syekh $brahim !smarakandi yang konon katanya selalu ditemani oleh binatang piaraannya yaitu seekor kuda yang digunakan sebagai alat trasportasi dan juga hean piaraan seekor harimau &eliau pula yang pertama kali mendirikan masjid di )abupaten )ebumen yang .
kemudian dinamakan Masjid &anyumudal. Sebagai rasa hormat kepada Tokoh Ulama besar secara rutin setiap bulan Syura3Muharam tepatnya jatuh pada %um4at )lion atau apabila tidak ada hari jum4at )lion akan tetap dilaksanakan pada hari %um4at Pon, dilakukan Tradisi Suran yang bertempat di Masjid &anyumudal )uarisan Panjer )ecamatan )ebumen )abupaten )ebumen yang dilakukan dengan membuat ingkung ayam dan tumpeng beserta lauk-pauknya yang nantinya di bagikan kepada masyarakat yang menghadiri acara tersebut. &agi orang %aa, hidup ini penuh dengan upacara, baik upacara-upacara yang berkaitan dengan lingkaran hidup manusia sejak dari dalam perut $bu keberadaannya sampai dengan kematiannya, atau juga upacara-upacara yang berkaitan dengan akti5itas kehidupan sehari-hari dalam mencari nafkah, khususnya para petani, pedagang, dan nelayan, serta upacara-upacara yang berhubungan dengan tempat tinggal, seperti membangun gedung, pindah rumah, meresmikan rumah tinggal dan lain sebagainya. 3 3
M. "arori !min, $slam dan )ebudayaan %aa ogyakarta 6ema Media, (0. Hlm '7-'7'
3
Upacara-upacara itu dimaksudkan sebagai penangkal agar senantiasa terlindung dari pengaruh buruk dari suatu kekuatan gaib yang membahayakan dari kelangsungan kehidupan manusia agar hidup senantiasa dalam keadaan selamat. Sebelum dilaksanakannya tradisi Suran ini didahului dengan ritual ber8iarah ke makam Syeh $brahim !smorokondi pada 9abu Pon malam )amis 2age dan penjamasan+pencucian0 peninggalan beliau di rumah juru kunci, kemudian dilanjutkan dengan lek-lek-an di makam tersebut bagi orang yang ingin ngalap berkah. Sementara itu di masjid dikumandangkan puji-pujian semalam suntuk oleh para pemuda dan lakilaki deasa yang dapat membaca !l:ur;an. Pada %um;at pagi para tokoh masyarakat menyembelih !yam %antan atau jengger yang sehat dan tidak cacat atau boleh ayam betina tetapi belum pernah bertelur tentunya yang sehat,tidak cacat dan bersih. )emudian ibu-ibu memasaknya dengan cara digulai dan memasukan ayamnya dalam keadaan diingkung . selama proses memasak tersebut tidak boleh dicicipi sampai sebelum diberi doa tahlil setelah sholat jum;at. Usai sholat %um;at, Tumpeng dan $ngkung dibaa ke Masjid bersama keluarga. Penulis mengkaji tradisi Suran di )uarisan karena mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda dengan tradisi Suran di desa lain yaitu pada tata cara atau pelaksanaan upacaranya antara lain yaitu ajib mengumpulkan ingkung ayam bagi setiap keluarga dan keturunannya yang berada di ilayah )uarisan maupun di luar daerah tersebut yang kemudian dikumpulkan di pelataran Masjid &anyumudal, mereka percaya apabila ada yang tidak membuat ingkung, suatu saat akan menemui malapetaka atau musibah yang tidak diinginkan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menyambut datangnya bulan Syuro dan sekaligus memperingati haul Syekh Ibrahim Asmorokondi . Tradisi Suran di )uarisan yang sampai saat ini masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat, belum ada yang melakukan penelitian.
4
B. Batasan an R!"!san Masalah
Penelitian ini merupakan kajian budaya, membahas suatu tradisi Suran yang dilaksanakan oleh masyarakat )uarisan, "esa Panjer, )abupaten )ebumen dalam rangka mengenang perjuangan hidup Syekh $brahim !smorokondi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penelitian ini, maka rumusan masalahnya adalah '. &agaimana latar belakang Upacara Tradisi Suran di )uarisan, "esa Panjer, )ebumen< (. &agaimana pelaksanaan Upacara Tradisi Suran di )uarisan,"esa Panjer, )ebumen< 7. !pa makna dan fungsi bagi masyarakat )uarisan mengenai Upacara Tradisi Suran di )uarisan< C. T!#!an an Keg!naan Penel$t$an
Penelitian ini bertujuan untuk '. Menjelaskan latar belakang munculnya tradisi Suran di )uarisan . (. Memaparkan pelaksanaan tradisi Suran. 7. Mengungkapkan fungsi dan makna Tradisi Suran bagi masyarakat )uarisan. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah '. Memberikan pengetahuan dan penjelasan pada masyarakat luas tentang upacara tradisi Suran di )uarisan secara menyeluruh serta menunjukkan adanya nilainilai $slam di dalamnya. (. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan tradisi Suran. 7. Melengkapi kha8anah kebudayaan yang ada di nusantara yang berasal dari kebudayaan local. D. T$n#a!an P!staka &erdasarkan pengamatan penulis, dari beberapa karya-karya maupun tulisan yang membahas tentang apa saja yang berhubungan dengan upacara tradisi-tradisi %aa yang tumbuh dalam masyarakat sebenarnya sudah banyak, akan tetapi masing-masing peneliti disamping mempunyai objek yang berbeda, lokasi yang diambil sebagai lokasi
5
juga berbeda. &eberapa karya tulis belum ada yang membahas secara utuh tentang Upacara Tradisi di )uarisan, "esa Panjer )ebumen. Hersapandi, dkk dalam buku yang berjudul Suran, Antara Kuasa dan Ekspresi Seni, masyarakat %aa meyakini &ulan Syuro sebagai aktu yang tepat untuk introspeksi diri atas perbuatan yang telah mereka lakukan selama setahun. "alam buku tersebut, lebih ditekankan baha upacara tradisi itu erat hubungannya dengan budaya seni. Hal ini tampak diantaranya dalam menyambut pergantian tahun baru %aa ini diselenggarakan ritual dan pertunjukan seni. Skripsi )arya !flakhah yang berjudul “Tradisi Upacara Suran di Desa anyuraden Kecamatan !amping, Kabupaten Sleman" . Skripsi tersebut memfokuskan pembahasannya mengenai pelaksanaan tradisi upacara Suran di "esa &anyuraden yang dilaksanakan setiap tanggal = suro. Tujuan penyelenggaraan upacara ini untuk mengenang jasa )i "emang >akradikromo dengan cara ngalap berkah air dari sumur yang dulu dipakai mandi )i "emang >akradikromo. "alam skripsi !flakhah dibahas pula perkembangan serta nilai-nilai yang terkandung di dalam upacara Suran tersebut. &ahasan dalam penelitian ini meski ada bagian yang sama, tetapi tidak seluruhnya sama. Pelaksanaan tradisi Suran di "esa Panjer ada yang berbeda dengan Suran di &anyuraden, misalnya pelaksanaan upacara Tradisi Suran di )uarisan dilaksanakan setiap %um;at )lion pada bulan Syuro atau Muharram. Selain itu, dalam Tradisi tersebut juga diadakan ritual membuat ingkung ayam setiap satu keluarga yang berada di ilayah "esa Panjer yang kemudian ingkung ayam tersebut dikumpulkan di Masjid. Skripsi karya Sri 1estari ?Pengaruh Tradisi Upacara Suroan Terhadap Masyarakat "esa Traji, )ecamatan Parakan, )abupaten Temanggung. Skripsi tersebut memfokuskan pembahasannya mengenai pengaruh upacara suroan terhadap masyarakat "esa Traji, baik dalam bidang agama, sosial maupun budaya. Penelitian ini tidak akan
6
menekankan bahasan tentang pengaruh tradisi Suroan terhadap masyarakat, tetapi akan lebih memfokuskan bahasan mengenai makna dan fungsi dalam tradisi suran bagi masyarakat )uarisan. Tradisi Suran di desa Panjer ini belum ada yang membahas. Penelitian ini membahas secara lebih lengkap tradisi Suran di desa Panjer ditinjau dari latar belakang munculnya tradisi Suran, serta makna dan fungsi tradisi Suran bagi masyarakat, selanjutnya diungkapkan juga nilai sosial-budaya, ekonomi dan keagamaan. E. Lanasan Te%r$
Teori merupakan alat terpenting dari suatu pengalaman. Tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak aka nada ilmu pengetahuan. Teori adalah landasan dasar keilmuan untuk menganalisis berbagai fenomena. Teori adalah rujukan
utama
dalam
memecahkan masalah penilitan
didalam
ilmu
pengetahuan. Tradisi upacara mengandung arti serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat kepada aturan-aturan tertentu menurut adat istiadat atau agama. Serangkaian tindakan yang ada dalam tradisi upacara tersebut diariskan dari generasi secara turuntemurun. )ebiasan yang diariskan mencakup berbagai nilai budaya seperti adatistiadat, sistem masyarakat, sistem kepercayaan, dan sebagainya. "alam kajian ini, tradisi yang dimaksud adalah Suran. ?Suran@ berasal dari kata ?Suro@ berarti bulan pertama kalender Saka ciptaan Sultan !gung Hanyokrokusumo yang permulaannya ditandai dengan ' Suro bertepatan dengan ' Muharram. A %adi, yang dimaksud dengan Tradisi Upacara Suran dalam kajian ini adalah upacara yang dilaksanakan untuk memperingati dan bertujuan untuk mengenang kembali perjuangan hidup Syekh $brahim !smorokondi di )uarisan "esa Panjer )ebumen.
4
*nsiklopedi #asional $ndonesia %ilid B$C. +%akarta PT >ipta !di Pustaka, 'DD'0. Hlm. A'A 7
Untuk melihat fungsi dan makna upacara tradisi suran bagi masyarakat di )uarisan penulis menggunakan teori #ungsionalisme Kebudayaan yang dipelopori oleh &ranisla Malinoski. Teori fungsionalisme adalah salah satu teori yang dipergunakan dalam ilmu sosial, yang menekankan pada saling ketergantungan anatara institusi-institusi +pranata-pranata0 dan kebiasaan-kebiasaan pada masyarakat tertentu. !nalisis fungsi menjelaskan bagaimana susunan sosial didukung oleh fungsi institusiinstitusi seperti #egara, agama, keluarga, aliran, dan pasar terujud. Eungsi dari satu unsur budaya adalah kemampuannya untuk memenuhi beberapa kebutuhan dasar yaitu kebutuhan sekunder dari para arga suatu masyarakat. )ebutuhan pokok adalah seperti makanan, reproduksi +melahirkan keturunan0, keamanan, kesantaian, gerak dan pertumbuhan. &eberapa aspek dari kebudayaan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar itu./ Model analisis fungsional memungkinkan secara pragmatik tentang suatu symbol dan untuk membuktikan baha dalam realitas budaya tindakan 5erbal maupun tindakan yang lain baru menjadi jelas setalah melalui efek yang dihasilkannya. Titik terpenting dari fungsionalisme adalah analisis budaya berdasarkan pada analogi organisme. Maksudnya, system fenomena budaya tak jauh berbeda dengan organisme yang
bagian-bagiannya
tidak
sekedar
saling
berhubungan
melainkan
saling
memberikan andil bagi pemeliharaan, stabilitas, dan kelestarian hidup organisme tersebut. !sumsi fungsionalisme adalah semua system budaya memliki syarat fungsionalisme
tertentu
untuk
memungkinkan
eksistensi
hidupnya. F "engan
menggunakan teori ini diharapkan dapat memahami fungsi dan makna dari upacara Tradisi Suran di Desa $an%er sehingga masih begitu kuat dipertahankan hingga
5
T.G. $hroni, Pokok-Pokok !ntropologi &udaya +%akarta ayasan Gbor, (F0 hlm. F Suardi *ndarasara, &etodologi $enelitian Kebudayaan +ogyakarta 6adjah Mada Uni5ersity Press, (0 hlm. '(. 6
8
sekarang, mampu memaparkan diskripsi dengan jelas baik latar belakang dan prosesi Upacara. "alam skirpsi ini, penulis beranggapan baha penyelenggaraan upacara adat dan akti5itas ritual ini mempunyai arti sebagai penghormatan terhadap roh leluhur dan rasa syukur terhadap Tuhan bagi arga masyarakat yang bersangkutan, juga sebagai sarana sosialisasi dan penokohan nilai-nilai budaya yang sudah ada dan berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya Upacara Suran yang diadakan setiap tahunnya oleh masyarakat )uarisan. Gleh karena itu, dapatlah menjadi bukti baha upacara adat masih mempunyai fungsi bagi masyarakat. Untuk memperoleh penjelasan tentang Upacara Tradisi Suran di Ku'arisan ini penulis dalam penelitiannya menggunakan pendekatan !ntropologi, yaitu suatu pendekatan yang menggunakan nilai-nilai yang mendasari perilaku sosial masyarakat, status dan gaya hidup, system kepercayaan yang mendasari pola hidup dan sebagainya. = Pendekatan ini menyeluruh dilakukan bagi manusia, tetapi juga dipelajari pengalaman pengalaman manusia itu sendiri, lingkungan, cara kehidupan kelompok, system ekonomi dan politik agama dan lain sebagianya. "alam pendekatan antropologi ini, penulis berusaha mempelajari sikap dan perilaku yang ditemukan dari pengalaman dari lapangan, artinya yang berlaku sesungguhnya dalam kehidupan dehari-hari dengan menitikberatkan pada kajian tertentu. &.
Met%e Penel$t$an
Suatu kegiatan, untuk lebih terarah dan rasional diperlukan suatu metode. )arena metode berfungsi sebagai cara mengerjakan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, disamping itu metode merupakan cara bertindak supaya penelitian berjalan dan mencapai hasil yang maksimal. 7
Sartono )artodirjo, Pendekatan $lmu Sosial dan Pendekatan Sejarah +%akarta PT. Media Pustaka Utama, 'DD'0, hlm. A. 9
Penelitian ini adalah penelitian lapangan +field research0 yaitu penelitian lapangan yang mengungkapkan fakta kehidupan social masyarakat di lapangan secara langsung dengan pengamatan secara langsung, aancara dan juga menggunakan data kepustakaan. "alam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian budaya dengan pendekatan antropologi dan menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang itu sendiri. !dapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut '. Met%e Peng!"(!lan Data
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Teknik-teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut a(
)bser*asi
Gbser5asi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang diteliti. "alam obser5asi ini peneliti akan langsung terjun ke lapangan untuk mencari data yang terkait dengan pembahasan penelitian. aitu dengan cara mengamati pelaksanaan tradisi seren taun serta fungsi dan makna yang terdapat di dalamnya. b( Inter*ie' atau 'a'ancara $nter5ie atau aancara adalah pengumpulan data dengan cara berdialog langsung dengan informan, inter5ie ini dipergunakan untuk memperoleh fakta secara lisan, yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan disertai daftar pertanyaan. !dapun orang-orang yang diaancarai adalah para pemuka arga seperti kepala dusun, ketua 9T392, ketua pemuda, sebagian masyarakat, dll.
10
c( Dokumentasi "alam penelitian ini penulis mengkaji bahan tertulis dan tidak tertulis yang bertujuan untuk mendapatkan data sekunder sebagai pelengkap dari kedua data di atas. Sumber tertulis tersebut berupa data monografi dan arsip-arsip yang ada rele5ansinya dengan penelitian, sedangkan sumber tidak tertulis berupa fotofoto tentang tradisi seren taun guru bumi. ). Anal$s$s Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a( &enyeleksi Data Menyeleksi data dilakukan dengan tujuan untuk menyeleksi dan mengubah data mentah yang berasal dari catatan lapangan. "alam hal ini peneliti memilihmilih data yang rele5an dan bermakna sesuai dengan pembahasan yang akan di teliti. b( &en%elaskan Data &ahan-bahan keterangan yang telah berhasil dihimpun dalam penelitian dan telah diatur dengan sebaik-baiknya, kemudian dijelaskan atau diterangkan mengenai arti atau makna yang terkandung di dalamnya. 1angkah inilah yang disebut dengan menjelaskan data. d( Kesimpulan dan +eriikasi Data "ata yang diperoleh tersebut kemudian
ditarik
kesimpulan
dengan
menggunakan metode deduktif. )esimpulan-kesimpulan yang masih kaku kemudian di5erifikasi selama penelitian berlangsung, sehingga diperoleh kesimpulan yang kredibel dan obyektif terjamin. Cerifikasi biasanya berupa pemikiran kembali yang melintas pemikiran peneliti saat mengadakan penelitian atau berupa tinjauan ulang terhadap catatan-catatan dilapangan.
11
3. La(%ran Penel$t$an
1angkah terakhir dari seluruh proses penelitian adalah penyusunan laporan. 1aporan ini merupakan langkah yang sangat penting, karena dengan laporan ini syarat keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian dapat terpenuhi. "i samping itu, melalui laporan hasil penelitian dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang proses penelitian yang telah dilakukan. "alam laporan penelitian tersebut akan dipaparkan rangkaian pembahasan penelitian yang sistematis dan saling terkait antara yang satu dengan lainnya, sehingga dapat menggambarkan dan menghasilkan penelitian yang maksimal. *. S$ste"at$ka Pe"+ahasan
"alam mendeskripsikan hasil penelitian tradisi Suran agar mempermudah pembahasan dan menghasilkan penelitian yang sistematis maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut &ab $ &erisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. &ab ini merupakan kerangka pemikiran yang dimaksudkan untuk lebih memfokuskan pada penelitian yang dilakukan. &ab $$ Membahas tentang gambaran umum menganai situasi dan kondisi masyarakat di )uarisan, "esa Panjer, )abupaten )ebumen yang meliputi letak geografis, kondisi ekonomi, pendidikan, dan kondisi social budaya dan keagamaan. &ab ini bertujuan untuk menjelaskan secara umum kondisi masyarakat )uarisan desa Panjer )abupaten )ebumen sebagai tempat dilakukannya penelitian. &ab $$$
"alam bab ini akan mendeskripsikan mengenai pengertian tradisi
suran, sejrah tradisi suran, proses pelaksanaan tradisi Suran yang meliputi persiapan,
12
pelaksanaan dari aal sampai akhir tradisi Suran. &ab $C berusaha untuk menganalisis tentang fungsi dan makna yang terdapat dalam tradisi Suran. "ari analisis tersebut, diharapkan dapat diketahui fungsi dan makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. "alam bab ini juga, akan dijelaskan alasan masyarakat )uarisan masih melaksanakan Tradisi Suran, dan juga membahas mengenai dampak yang terjadi dari Tradisi Suran bagi masyarakat di sekitar. &ab C yaitu penutup, yang berisi tentang kesimpulan dari seluruh pembahasan, yang disertai dengan saran-saran, yang diharapkan dapat menjaab permasalahan permasalahan yang ada dan menjadikan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya.
13