KERANGKA ACUAN PELATIHAN MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT PERKEBUNAN 2018
RUMAH SAKIT PERKEBUNAN JL BEDADUNG NO 2 JEMBER 68118
TOR PELATIHAN PELATIHAN MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT PERKEBUNAN 2018
PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit pada era global saat ini haruslah dapat menjamin tercapainya keselamatan pasien, oleh karena tanpa keselamatan pasien pelayanan kesehatan dapat dikatakan pelayanan yang tidak mengedepankan aspek mutu. Keselamatan pasien baru dapat dijamin atau diyakini tercapai apabila rumah sakit merubah paradigma pelayanan lama yang hanya berorientasi pada penyakit dengan paradigma pelayanan baru yaitu pelayanan berfokus pasien ( Patient Centered Care). Selain itu rumah sakit yang ingin menjamin keselamatan pasiennya, haruslah melaksanakan manajemen risiko secara komprehensif. Rumah sakit perlu menyadarkan seluruh staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien akan risiko yang mungkin terjadi terkait asuhan yang mereka berikan pada pasiennya. Sedangkan staf non klinis termasuk staf administrasi yang juga berpartisipasi dalam menunjang pelayanan pasien harus pula ikut mengelola risiko yang terkait dengan keberhasilan pelayanan pasien. adi kesimpulannya manajemen risiko di rumah sakit ( Hospital Risk Management) terbagi menjadi dua kelompok pengelolaan yaitu manajemen risiko klinis ( Clinical Risk Management) dan manajemen risiko non klinis ( Corporate Risk Management). !anajemen risiko adalah merupakan pendekatan budaya organisasi di rumah sakit dalam mengupayakan keselamatan pasien, yang menghendaki setiap anggota organisasi berpartisipasi secara aktif. "alam konteks budaya keselamatan pasien dengan pendekatan manajemen risiko ini dikenal ada lima le#el budaya yang didasari cara berpikir dan cara bertindak seorang staf di rumah sakit. $e#el yang paling rendah adalah le#el apatis atau patologis dimana seorang staf tidak punya perhatian terhadap upaya manajemen risiko dan keselamatan pasien. Sedangkan le#el tertinggi adalah le#el generatif dimana konsep manajemen risiko dan keselamatan pasien telah mendarah daging pada seorang staf, dimana dalam setiap kegiatannya sudah mempertimbangkan semua aspek risko dan keselamatan pasien.
!anajemen risiko rumah sakit harus dimulai dengan kegiatan asesmen risiko, yang dilakukan oleh semua unit kerja yang ada di rumah sakit, dengan melakukan identi%kasi risiko melalui proses brain storming pada seluruh anggota unit tentang insiden apa saja yang mungkin terjadi pada unit mereka dengan menggunakan pendekatan berdasarkan area operasional, &inansial, S"!, Strategis, $egal Peraturan dan 'eknologi. Selanjutnya melakukan analisa risiko dengan membuat matriks dari semua insiden yang telah didenti%kasi yang mengalikan antara probabilitas insiden dengan dampak dari insiden, kegiatan ini akan menghasilkan peringkat risiko. Setelah didapat peringkat risiko maka dilakukan e#aluasi risiko dengan melakukan prioritas risiko berdasarkan pertimbangan untung rugi dari setiap peringkat risiko, sehingga dapat diputuskan apakah risiko akan diambil atau dihindari. Pada akhirnya akan dilakukan pengelolaan risiko. Semua kegiatan diatas akan menghasilkan Risk Register yaitu Program pengelolaan risiko di rumah sakit, yang dibuat setiap tahun. Asesmen Risiko Infeksi di Rm!" S!ki# $I%RA& aitu upaya mengidenti%kasi risiko terjadinya infeksi pada seluruh unit kerja atau pada jenis pelayanan di rumah sakit. !isalnya risiko pada upaya Penerapan Pencegahan dan Pengendalian nfeksi (PP), teridenti%kasi risiko seperti * kegagalan melaksanakan tindakan pencegahan, kegagalan terlaksananya kegiatan kebersihan tangan, kegagalan terlaksananya edukasi PP terhadap pengunjung rumah sakit. Sedangkan pada asuhan pasien teridenti%kasi risiko seperti * kejadian +s ( Hospital Asociated Infections), -/' (Infeksi saluran kemih), 0P (Ventilator Asociated Pnemonia), +P (Hospital Asociated Pnemonia), SS (Infeksi daerah operasi) Setelah risiko infeksi teridenti%kasi maka rumah sakit harus membuat program pengelolaan dalam rangka mencegah terjadinya infeksi. Asesmen Risiko K'inis d!n Risiko Non K'inis di Rm!" S!ki#
Risiko Klinis di rumah sakit adalah segala sesuatu kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari proses asuhan pasien, mulai dari infeksi, kegagalan fungsi organ, kehilangan organ sampai dengan kematian. Risiko non klinis adalah semua potensi terjadinya kerugian pada rumah sakit sebagai akibat hal hal yang dikerjakan saat ini diluar asuhan pasien, mulai kerugian 1 kerusakan %sik, kerugian keuangan atau kerugian nam baik rumah sakit. Sehingga perlu juga dilakukan identi%kasi terhadap potensi ketrugian tersebut sehingga tersusun risk register rumah sakit, serta upaya mencegah atau mengurangi dampak kerugian tersebut. !emperhatikan segala aspek terkait pengelolaan risiko baik yang bersifat klinis maupun non klinis di rumah sakit, maka Komite !utu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Perkebunan mengajukan kerangka acuan pelatihan manajemen risiko untuk semua unit di lingkungan Rumah Sakit Perkebunan. TUJUAN 1(
!eningkatnya kemampuan pimpinan rumah sakit membangun konsep manajemen risiko pada seluruh staf rumah sakit.
2(
!eningkatnya wawasan dan pemahaman seluruh staf rumah sakit baik staf medis, staf klinis dan staf non klinis akan manajemen risiko
)(
!eningkatnya kemampuan seluruh staf dalam melakukan asesmen risiko pada unit kerja masing masing
SASARAN . 'erlaksananya asesmen risiko di setiap unit kerja 2 3. Peserta mampu melakukan identi%kasi risiko. 4. Peserta mampu melakukan analisa risiko 5( 'ersusunnya Program Pengelolaan Risiko RS ( risk register) 3. Peserta tingkat pimpinan mampu melakukan e#aluasi risiko dan pengelolaan risiko. 4. Peserta mampu melakukan R- berikut menyusun dokumen 6. Peserta mampu melakukan &!7 berikut menyusun dokumen
8. Peserta mampu membuat -R PESERTA 3. Kepala Rumah Sakit dan Kepala "i#isi Rumah Sakit Perkebunan 4. Kepala Sub "i#isi Rumah Sakit 6. Komite !edis 8. Staf !edis Rumah Sakit Perkebunan 9. Staf Keperawatan Rumah Sakit Perkebunan
NARASUMBER "r.nita &adhilah, !!RS selaku Ketua Komite !utu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Perkebunan
METODE PELATIHAN 3. -eramah 4. Presentasi contoh contoh dokumen 6. "iskusi, tanya jawab. 8. $atihan membuat asesmen risiko unit kerja. 9. $atihan membuat laporan R- :. $atihan membuat $aporan &!7 ;. $atihan membuat dokumen -R <. Presentasi hasil kerja peserta berupa Risk asesmen,R-,&!7,-R
MATERI PELATIHAN 3. Pemahaman konsep !anajemen Risiko Rumah Sakit 4. !etode Pengelolaan risiko 6. Penyusunan Kebijakan dan Strategi !anajemen Risiko Rumah Sakit 8. Penyusunan laporan R- 9. Penyusunan laporan &!7 :. Penyusunan "okumen -R
;. !anajemen &asilitas dan Keselamatan Pasien (Risiko =on Klinis) <. !anjemen Risiko Keuangan
*AKTU d!n TEMPAT PELAKSANAAN +ari1'anggal
2 Kamis139 =o#ember 4>3<
am
2 ><.>> ?5 s1d selesai
'empat
2 ula Poliklinik 'erpadu Rumah Sakit Perkebunan
JAD*AL d!n MATERI K!mis + 1, No-em.e/ 2018 *AKTU
>;.6>@ ><.>>
MATERI KEIATAN Registrasi
NARASUMBER
><.>>><.3>
Pengantar dan Pembukaan
"r. Suratini,!!RS !-
><.3>>A.>>
Sesi 3 2 Pemahaman konsep manajemen risiko rumah sakit
"r nita &adhilah,!!RS
>A.>>3>.>>
Sesi 42 !etode Pengelolaan risiko dan Strategi !anajemen risiko RS
"r nita &adhilah,!!RS
3>.>>33.>>
Sesi 6 2 Penyusunan "okumen -RR-&!7
"r nita &adhilah
33.>>33.6>
Sesi 82 $atihan penyusunan dokumen
"r nita &adhilah,!!RS
33.6>34.6> 34.6> @ 36.>> 36.>>36.6>
shoma Sesi 9 2 Presentasi kelompok Penutup
"r nita &adhilah,!!RS
!-
An!/!n Bi!3! Konsumsi Snack dan ir mineral
Rp.;9>> B 8>
Rp.6>>.>>>,
!akan Siang
Rp. 49>>>B 8>
Rp. 3.>>>.>>>,
PENUTUP "emikian kerangka acuan pelatihan manajemen risiko rumah sakit ini kami buat agar dapat memberikan dampak yang optimal terhadap pelayanan bagi pasien dengan berfokus pada upaya peningkatan mutu serta selalu berorientasi terhadap keselamatan pasien .
Jem.e/+ No-em.e/ 2018
Ke#! Komi#e M# d!n Kese'!m!#!n P!sien
D/( Ani#! 4!d"i'!"+ MMRS
Men3e#5i+ Ke6!'! Rm!" S!ki# Pe/ke.n!n
D/( S/!#ini+ MMRS