1 Tipe Bukti Audit dan Prosedur Audit Ada delapan tipe bukti audit yang harus diperoleh auditor auditor dalam auditnya: pengendalian intern, bukti fisik, bukti dokumenter, catatan akuntansi, perhitungan, bukti lisan, perbandingan dan ratio, serta bukti dari spesialis. Untuk memperoleh bukti audit, auditor melaksanakan prosedur audit yang merupakan instruksi terperinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dipakai oleh auditor untuk memperoleh bukti audit adalah inspeksi, pengamatan, wawancara, konfirmasi, penelusuran, pemeriksaan bukti pendukung, penghitungan, dan scanning. Dalam situasi tertentu, risiko terjadinya kesalahan dan penyajian yang salah dalam akun dan dalam laporan keuangan jauh lebih besar dibandingkan dengan situasi yang biasa. Oleh karena itu, auditor harus waspada jika menghadapi situasi audit yang mengandung risiko besar, seperti contoh berikut ini: pengendalian intern yang lemah, kondisi keuangan yang tidak sehat, manajemen yang tidak dapat dipercaya, penggantian auditor publik yang dilakukan oleh klien tanpa alasan yang jelas, perubahan tarif atau peraturan pajak atas laba, usaha yang bersifat spekulatif, dan transaksi perusahaan yang kompleks. ewaspadaan ini perlu dimiliki oleh auditor untuk menghindarkan dirinya dari pernyataan pendapat wajar atas laporan keuangan klien yang berisi ketidakjujuran. Dalam proses pengumpulan bukti audit, auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang sating berkaitan, yaitu penentuan prosedur audit yang akan digunakan, penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu, penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi, dan penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut. Keputusan Bukti Audit Ada empat keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan berapa banyak: !.
Progra Program m Audit Audit adalah adalah daftar daftar prosed prosedur ur audit audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audit. Program audit selalu memuat daftar prosedur audit, dan biasany)a biasany)a mencakup ukuran sampel, item & item yang dipilih, dan penetapan waktu audit. Persuasivitas Bukti Ada dua penentu persuasi(itas bukti audit !.
Ketetapan Ketetapan bukti, bukti, adalah adalah ukuran ukuran mutu mutu bukti. bukti. *ang *ang rele(an rele(an dan reliabi reliabilita litasny snya a memenu memenuhi hi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang berkaitan.
".
ecu ecuku kupa pan n bukti, bukti, diuku diukurr teruta terutama ma oleh oleh ukuran ukuran samp sampel el yang yang dipi dipilih lih oleh oleh audit auditor or.. Dala Dalam m menentuka menentukan n ketetapan ketetapan ukuran ukuran sampel sampel dalam audit ada dua factor yang paling penting adalah ekspetasi auditor atas salah saji dan keefektifan pengendalian internal klien.
Jenis – enis Bukti Audit Dalam Dalam menent menentuka ukan n prosed prosedur ur audit audit mana mana yang yang akan akan digunakan, auditort dapat memilihnya dari + kategori yang luas, luas, yang yang disebu disebutt sebaga sebagaii jenis jenis & jenis jenis bukti. bukti. %etiap %etiap prosedur audit mendapat satu atau lebih jenis & jenis bukti berikut: !.
Pemeri Pemeriksa ksaan an fisik fisik phy physica sicall e-am e-amina inatio tion n
".
konf konfir irma masi si con confir firma mati tion on
#.
doku dokume ment ntas asii do docu cume ment ntat atio ion n
$.
prosed prosedur ur analisi analisis s ana analyti lytical cal proced procedure ures s
/.
wawanc wawancara ara deng dengan an klien klien in0 in0uiri uiries es of the client client
).
reka rekalku lkulas lasii rec recalc alcul ulat atio ion n
1.
pela pelaksa ksana naan an ulan ulang g repe reperfo rform rman ance ce
+.
obse obser( r(as asii obse obser( r(at atio ion n
prosedur au audi t
".
uku ra ran sampel
#.
item item yang ang dipil ipiliih
$.
pnetapan wa waktu
Prosedur Audit adalah Audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh selama audit. Ukuran Sample. Sample. %etelah memilih prosedur audit, auditor dapat mengubah ukuran sampel dari hanya satu hingga semua item dalam populasi yang sedang diuji. Item yang Dipilih. Dipilih . %etelah %etelah menentukan menentukan ukuran sampel untuk suatu prosedur prosedur audit, auditor harus memutuskan memutuskan item & item mana dalam populasi yang akan diuji. Peneta Penetapan pan 'aktu 'aktu.. 'aktu 'aktu pelaks pelaksana anaan an audit audit dapat dapat ber(ariasi dari awal periode akuntansi hingga berakhirnya periode akuntansi itu. eputusan penetapan waktu audit sebagian dipengaruhi oleh kapan klien menginginkan agar audit diselesaikan.
Pemer Pemerik iksa saan an !isi !isik k, adalah inspeksi atau perhitungan yang dilakukan auditor atas akti(a berwujud. 2enis bukti ini paling sering berkaitan dengan persediaan dan kas, tretap tretapii juga juga dapat dapat ditera diterapka pkan n pada pada (erifik (erifikasi asi sekuritas, wesel tagih, dan akti(a tetap berwujud. Kon"irmasi, Kon"irmasi, menggambra menggambrakan kan penerimaan penerimaan respon respon tertulis atau lisan dari pihak ketiga yang independent yang mem(erifikasi mem(erifikasi keakuratan keakuratan informasi informasi yang diajukan diajukan oleh auditor. Permintaan ini ditujukan kepada klien dan klien memi memint nta a piha pihak k keti ketiga ga yang yang inde indepe pend nden entt untu untuk k meresponny meresponnya a secara langsung kepada kepada auditor. auditor. artena konformasi konformasi bersumber dari sumber sumber yang independent independent terhadap terhadap klien, jenis bukti audit ini sangat sangat dipercaya dipercaya dan merupakan jenis bukti yang serig digunakan. Dokumentasi, Dokumentasi, adalah adalah inspeks inspeksii oleh oleh audito auditorr atas atas dokumen dokumen dan catatan klien untuk mendukung mendukung informasi informasi yang yang tersaj tersaji, i, atau atau seharu seharusny snya a tersaj tersaji, i, dalam dalam lapora laporan n keuangan. Dokumen yang diperiksa oleh auditor adalah cata catata tan n yang yang digun digunak akan an klie klien n untu untuk k meny menyed ediak iakan an inform informasi asi bagi bagi pelaks pelaksana anaan an bisnis bisnis denga dengan n cara cara yang yang terorganisir, yang bias juga dalam bentuk kertas, bentuk elektronik, atau media lain. arena setiap transaksi dalam organi organisas sasii klien klien biasan biasanya ya diduku didukung ng paling paling tidak tidak oleh oleh
2 selembar selembar dokumen, jenis bukti audit ini tersedia tersedia dalam jumlah besar. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai dokumen internal dan eksternal. Dokumen internal adalah dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam organisasi klien dan disimpan disimpan tanpa tanpa pernah pernah disampaikan disampaikan kepada pihak luar sedangkan dokumen eksternal adalah dokumen yang ditangani oleh seseorang dilur organisasi klien yang merupa merupakan kan pihak pihak yang yang melakuk melakukan an transak transaksi, si, tetapi tetapi dokume dokumen n terseb tersebut ut saat saat ini berada berada ditang ditangan an klien klien atau atau dengan segera dapat diakses oleh klien. Prosedur Prosedur Analisis Analisis,, mengambar mengambarkan kan perbanding perbandingan an dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data lainnya lainnya tampak tampak wajar wajar diband dibanding ingkan kan dengan dengan harapa harapan n auditor. Prosedur analisis yang digunakan untuk tujuan berbeda pada suatu audit adlah: adlah: memahami memahami industri dan bisnis klien, klien, menila menilaii kemamp kemampuan uan entita entitas s untuk untuk terus terus 3oing 3oing 4oncern, 4oncern, menunjukka menunjukkan n adanya adanya kemungkina kemungkinan n salah saji dalam laporan laporan keuangan, keuangan, mengurang mengurangii pengujian pengujian audit yang terinci. Tanya Tanya Ja#ab dengan Klien, Klien, adalah upaya untuk memperoleh memperoleh informasi secara lisan maupun tertulis tertulis dari klien klien sebaga sebagaii respon respon atas atas pertan pertanyaa yaan n yang yang diajuk diajukan an auditor. 'alaupun banyak bukti yang didapat, namun bukti itu tidak dapat dianggap dianggap debagai debagai bukti yang meyakinkan meyakinkan karena bukan dari sumber yang independent dan mengkin menduk mendukung ung pihak pihak klien. klien. arena arena itu, itu, apabil apabila a audito auditor r memperoleh bukti melalui 5anya jawab, biasanya auditor juga memperoleh bukti pendukung melalui melalui prosedur lain. $ekalkulasi, $ekalkulasi, meliba melibatka tkan n pengec pengeceka ekan n ulang ulang atsa atsa sempel kalkulasi yang dilakukan oleh klien. Pengecekan ulan ulang g kalku kalkula lasi si klien klien ini ini terd terdir irii dari dari peng penguj ujia ian n atas atas keakuratan keakuratan perhitunga perhitungan n klien dan mencakup mencakup prosedurt prosedurt sepe sepert rtii perk perkal alia ian n fakt faktur ur penj penjua uala lan n dan dan pers persed edia iaan an,, penj penjum umla laha han n jurn jurnal al dan dan buku buku tamb tambah ahan an,, sert serta a pengec pengeceka ekan n kalkul kalkulasi asi beban beban penyus penyusuta utan n dan beban beban dibayar di muka. Pelaksanaan Ulang, Ulang , pengujia pengujian n independ independent ent yang dilakuk dilakukan an audito auditorr atas atas prosed prosedur ur atau atau pengen pengendal dalian ian akuntansi akuntansi klien, yang semua semua dilakukan dilakukan sebagai sebagai bagian bagian dari system akuntansi dan pengendalian eksternal klien. 2ika rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang atas suatu perhitungan, pelaksanaan ulang melibatkan pengecekan atas prosedur lain. %beservasi, %beservasi, adal adalah ah peng penggu guna naan an inde indera ra untu untuk k menilai menilai akti(itas akti(itas klien. %elama menjalani penugasan dari klien, klien, audito auditorr mempun mempunyai yai banyak banyak kesemp kesempata atan n untuk untuk menggunaka menggunakan n inderanya inderanya & penglihatan penglihatan,, perasaan, perasaan, dan penciuaman penciuaman & guna menge(aluasi menge(aluasi berbagai berbagai item. 2enis obser(asi kurang dapat diandalkan karena resiko personil klien klien akan akan mengub mengubah ah perila perilakuny kunya a akibat akibat kehadi kehadiran ran audit auditor or.. 6ere 6ereka ka mung mungkin kin mela melaksa ksana naka kan n tang tanggu gung ng jawabnya sesuai dengan kebijakan perusahaan dihada dihadapan pan audito auditor, r, tetapi tetapi melaku melakukan kan hal yang yang biasa biasa dilakuk dilakukan an setela setelah h audito auditorr tidak tidak ada. ada. arena arena itu, itu, perlu perlu untuk untuk menind menindak ak lanjut lanjutii kesan kesan pertam pertama a yang yang dipero diperoleh leh dengan jenis bukti pendukung lainnya. 7amun demikian, obser(asi obser(asi berguna berguna dalam pelaksanaan pelaksanaan sebagian sebagian besar audit.
D%KU&'(TASI AUDIT %tan %tanda darr aud auditin iting g meny menyat atak aka an bahw ahwa dokum dokumen enta tasi si audit audit adal adalah ah cata catata tan n utam utama a pros prosed edur ur auditi auditing ng yang yang diteta ditetapka pkan, n, bukti bukti yang yang dipero diperoleh leh,, dan kesimpulan kesimpulan yang dicapai auditor auditor dalam melaksanakan melaksanakan penugasan. 5ujuan dokumentasi audit secara keseluruhan adalah adalah untuk untuk memban membantu tu audito auditorr dalam dalam member memberikan ikan kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakuk dilakukan an sesuai sesuai dengan dengan standa standarr audit. audit. %ecara %ecara lebih lebih khusus, dokumentasi audit yang berkaitan dengan audit tahun berjalan memberikan: !.
Dasar bagi Peren)anaan Peren)anaan Audit. Audit . 2ika auditor auditor akan akan mere merenc ncan anaka akan n audi auditt yang yang mema memada dai, i,
inform informasi asi tentan tentang g refere referensi nsi yang yang diperl diperluka ukan n harus tersedia tersedia dalam file audit yang meliputi meliputi bermac bermacam am inform informasi asi perenc perencana anaan an sebaga sebagaii info inform rmas asii desk deskrip ripti tiff tent tentan ang g peng pengen enda dali lian an inte intern rnal al,, angg anggar aran an wakt waktu u untu untuk k masi masing ng & masing masing area area audit, audit, progra program m audit, audit, dan hasil hasil audit tahun sebelumnya. ".
*atatan Bukti yang Dikumpulkan dan +asil Penguian. Penguian. 2ika mencul mencul kebutu kebutuhan han,, audito auditor r harus mampu memperlihatkan kepada lembaga pembuat pembuat peraturan peraturan dan pengenda pengendalian lian bahwa audit audit telah telah direnca direncanak nakan an denga dengan n baik baik dan diaw iawasi asi seca secarra mema memada dai8 i8 bukt buktii yang ang dikumpulkan dikumpulkan telah tepat dan mencukupi8 mencukupi8 dan laporan audit tepat, dengan mempertimbangkan hasil audit.
#.
Data untuk &enentukan Jenis ,aporan Audit yang Tepat. Tepat . Dokumentas Dokumentasii audit menyediakan menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakah bukti yang tepat dan mencukupi mencukupi telah dikumpulkan dikumpulkan guna menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi terten tertentu. tu. Data Data yang yang ada dalam dalam file memilik memilikii keguna kegunaan an yang yang sama sama untuk untuk menge( menge(alu aluasi asi apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, berdasarkan bukti audit tersebut.
$.
Dasa Dasarr bagi bagi $evi $evie# e# oleh oleh Supe Superv rvis isor or dan dan Partner . 9ile audit adalah adalah kerangka kerangka referensi referensi utam utama a yang yang digu diguna naka kan n supe super(i r(iso sorr untu untuk k mere(ie mere(iew w pekerj pekerjaan aan asisten asisten.. e(iew e(iew yang yang cermat oleh super(isor juga memberikan bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai.
5ujua 5ujuan n menyel menyeluru uruh h audit audit lapora laporan n keuang keuangan an adalah adalah menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan klien telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum atau dikenal dengan 3AAP. Untuk itu, auditor harus memper memperole oleh h bahan bahan bukti bukti yang yang cukup cukup dan kompet kompeten en seba sebaga gaii dasa dasarr yang yang mema memada daii untu untuk k meny menyat atak akan an pend pendap apat at.. Di samp samping ing itu itu pilih pilihan an akan akan bukt buktii audi auditt dipengaruhi oleh : !.
Pemaha Pemahaman man auditor auditor atas atas bisnis bisnis dan indust industri ri klien.
".
Perban Perbandin dingan gan antara antara harapa harapan n audit auditor or atas atas laporan keuangan dengan buku dan catatan klien.
#.
eputu eputusan san tent tentang ang asersi asersi yang yang materi material al bagi bagi laporan keuangan.
$.
eputu eputusan san tent tentang ang risiko risiko bawa bawaan an dan dan risik risiko o pengendalian.
TopTop-Do Do#n #n Audit udit 'vid 'viden en)e )e .S Bott Bottom om-U -Up p Audit udit 'viden)e Top down : down : 6enge(aluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari pengetahuan tentang entitas, bisnis, dan industrinya ;aporan euangan
3 bottom up : 6enge(aluasi bukti yang mendukung transaksi dan akumulasinya dalam laporan keuangan
eputusan penting tentang bukti audit menyangkut :
nterim audit atau year end audit < Luas pengujian ?erkaitan dengan berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh < Penerapan staf audit <5erkait dengan due audit care <5im audit < >ndependensi < Penggunaan tenaga spesialis Tuuan Audit Khusus dan Bukti Audit 5erdapat / lima kelompok umum asersi laporan keuangan , yaitu : <eberadaannya atau keterjadiannya existence or occurrence Asersi tentang keberadaan atau terjadinya berhubungan dengan apakah aktiva atau utang perusahaan benar–benar ada pada tanggal neraca dan transaksi–transaksi yang tercatat telah benar–benar terjadi selama periode tertentu. eberadaan eksistensi suatu akti(a tidak hanya dilihat dari ujud fisiknya saja, seperti kas , persediaan dan akti(a tetap , namun ada pula yang tidak ada ujud fisiknya , misalnya piutang dan utang usaha. %ehubungan dengan saldo piutang di atas , manajemen hanya menyatakan bahwa piutang yang terdiri dana piutang usaha , benar & benar ada pada tanggal neraca. 6anajemen tidak menyatakan bahwa p!@.@@@.@@@,& adalah jumlah yang benar <elengkapannya completeness Asersi tentang kelengkapannya berhubungan dengan apakah telah memasukkan semua transaksi dan akun ( rekening yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan. Asersi manajemen tentang saldo piutang p. !@.@@@.@@@,& mempunyai arti bahwa jumlah tersebut telah meliputi semua transaksi dan kejadian yang mempengaruhi saldo piutang tersebut , tidak ada piutang yang tidak dilaporkan under stated atau dinyatakan lebih o(er stated. Auditor sangat memperhatikan terhadap asersi kelengkapan ini dalam kaitannya untuk menentukan kemungkinan adanya penyajian komponen laporan keuangan yang kurang dari yang seharusnya dengan menghilangkan sesuatu atau transaksi yang seharusnya ada. <= ak dan kewajiban right and obligations Asersi tentang hak(rights dan ke!ajiban(obligations berhubungan dengan apakah aktiva tersebut benar – benar milik perusahaan dan semua utang adalah benar" benar ke!ajiban perusahaan pada tanggal neraca. Asersi ini menyatakan ,bahwa manajemen secara implisit menyatakan bahwa piutang dan akti(a & akti(a lainnya yang dilaporkan pada neraca benar & benar milik perusahaan , dan utang & utang yang dilaporkan pada neraca benar & benar kewajiban perusahaan secara sah. Dengan demikian asersi
ini hanya berkaitan dengan komponen & komponen neraca khususnya akti(a dan utang.
4 5ujuan audit spesifik lebih diarahkan untuk Bukti kurang kompeten
$
2enis kepemilikan perusahaan.
!aktor Kompetensi
Bukti ,ebih Kompeten Dari luar perusahaan independen
Dari dalam perusahaan
Pengendalian intern baik
SU&B'$
Pengendalian intern lemah Perolehan atau pengetahuan tidak langsung
Perolehan langsung
ele(an tidak langsung %ubyektif
%B0'KTI.ITAS
?ukti di terapkan pada selain pada tgl neraca
SAAT12AKTU
Bukti Audit ?ukti audit adalah segala informasi yang mendukung data yang disajikan dalam laporan keuangan , yang terdiri dari data akuntansi dan informasi pendukung lainnya , yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dasar pembahasan bukti audit adalah %tandar Pekerjaan ;apangan khususnya standar ketiga ,mendasari pembahasan bukti audityang berbunyi : B ?ukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit B.
&ipe #ukti Audit <5ipe Data Akuntansi < Pengendalian >ntern. < 4atatan Akuntansi. <5ipe >nformasi Penguat corroborating information
2udgement atau pertimbangan yang dilakukan auditor dipengaruhi berbagai faktor , yaitu : ! Pertimbangan profesional auditor. " >ntegritas manajemen. # 5ransaksi yang terjadi di perusahaan.
atau
pengetahuan
ele(an langsung
$','.A(SI
pengujian terhadap pos pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang merupakan asersi manajemen.
yg
Obyektif ?ukti diterapkan pada tgl neraca
/ ondisi keuangan perusahaan. Prosedur audit yang dapat digunakan untuk memperoleh bukti yang kompeten atau dapat dipercaya adalah :
>nspeksi
Pembuktian (ouch
Obser(asi
alkulasi embali
onfirmasi
'awancara
ekonsiliasi
Perbandingan
Penjajagan
Pengkajian ulang
Perhitungan count
Penilaian
Pengujian test
Cerifikasi
%canning
Penelusuran
Analisis
valuasi bukti harus lebih teliti bila menghadapi situasi audit yang mengandung resiko besar. Situasi tersebut adalah sebagai berikut ) a.
Pengawasan intern yang lemah .
b.
ondisi keuangan klien yang tidak sehat.
c.
6anajemen yang tidak dapat dipercaya.
d.
Penggantian kantor akuntan publik.
e.
Perubahan peraturan perpajakan.
f.
Usaha yang bersifat spekulatif.
g.
5ransaksi yang kompleks.
P$%/$A& AUDIT
5 %tandar Auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam Prosedur analitis merencanakan audit, Prosedur awal auditor harus mempertimbangkan Pengujian estimasi sifat, luas, dan saat akuntansi peker jaan yang Pengujian pen!ajian harus dilaksanakan dan pengungkapan serta harus Pengujian mempersiapkan pengendalian suatu program audit Pengujian transaksi tertylis untuk setiap Pengujian saldo audit. 6aksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksankan selama audit berlangsung. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. ?iasanya auditor berusaha menyeimbangkan prosedur audit topdown dan bottomup ketika mengembangkan suatu program audit. 2enis pengujian yang termasuk dalam program audit meliputi : !.
Prosedur Analitis Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt diterima antara data keuangan dan data non keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.
!.
Pro sedu r awal *akni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas ! faktor persaingan bisnis dan industri klien, " struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan prosedur awal untuk memastikan bahwa catatancatatan dalam buku pembantu sesuai dengan akun pengendali dalam buku besar.
!.
Pengujian stimasi Akuntansi Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo.
!.
Pengujian pengendalian Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari auditor.
!.
Pengujian transaksi Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau (ouching transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.
!.
Penguji an %aldo ?erfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta itemitem yang membentuk saldo tersebut.
!.
Pengujian penyajian dan pengungkapan
6enge(aluasi penyajian secara wajar semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh 3AAP. Elemen Kunci Program Audit dapat digambarkan sebagai berikut : Top-do#n : 6enge(aluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari pengetahuan atas entitas serba bisnis dan industrinya.
bottom-Up : 6enge(aluasi bukti transaksi pendukung dan akumulasinya dalam laporan keuangan K'$TAS K'$JA AUDIT 32%$KI(/ PAP'$4 ertas kerja audit merupakan kertaskertas yang diperoleh akuntan selama melakukan pemeriksaan dan dikumpulkan untuk memperlihatkan pekerjaan yang telah dilaksanakan, metode dan prosedur pemeriksaan yang diikuti serta kesimpulankesimpulan yang telah dibuatnya. 4ontoh kertas kerja antara lain )*atatan memo + ,asil analisa ja!aban konfirmasi% *lients -epresentation Letter + 'omentar yang dibuat atau didapat oleh akuntan pemeriksa + &embusan (copy dari dokumen penting dari suatu daftar baik yang diperoleh ataupun yang didapat dari klien dan diverifikasi oleh akuntan. Dengan kata lain kertas kerja audit dapat berasal dari pihak klien, hasil analisis yang dibuat auditor atau dari pihak ketiga yang independen baik secara langsung maupun tidak langsung. ?erkas kertas kerja yang berasal dari klien dapat berupa :7eraca %aldo 5rial balance, ekonsiliasi bank ?ank reconciliation, Analisa Umur Piutang Accounts ecei(able Aging %chedule, incian Persediaan 9inal >n(entory ;ist, incian Utang, incian ?iaya Umum dan Administrasi, incian ?iaya Penjualan, %urat Pernyataan ;angganan. =asil analisis yang dibuat oleh auditor , misalnya : ?erita Acara as Opname 4ash 4ount %heet, >nternal 4ontrol Euestionare dan e(aluasi serta hasil analisis pengendalian interen. Analisis Akti(a 5etap, Analisis kecukupan allowance for bad debt penyisihan piutangFcadangan kerugian piutang, 'orking 5rial ?alance , atau dapat dipecah menjadi dua yaitu 'orking ?alance sheet dan 'orking Profit and ;oss, 5op %chedule, %upporting %chedule, onsep ;aporan Audit . ?erkas yang diperoleh dari pihak ketiga yang independen meliputi antara lain : =asil konfirmasi piutang, =asil konfirmasi utang, >nformasi dari bank, Pernyataan dari penasihat hukum. 'ertas kerja yang dikumpulkan oleh akuntan merupakan data"data rahasia yang menjadi milik perusahaan% oleh karenanya akuntan berke!ajiban untuk menjaga kerahasiaan tersebut jangan sampai data tersebut jatuh pada pihak"pihak yang tidak diinginkan perusahaan. si Kertas Kerja Audit ertas kerja harus cukup memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan atau informasi lain yang dilaporkan serta standar auditing yang dapat diterapkan telah dilaksanakan. Dalam %A ##G dikemukakan bahwa kertas kerja biasanya berisi dokumentasi yang memperlihatkan :
6 menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan. ukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan yang telah diterapkan dan pengujian yang telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, yang menunjukkan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan yang ketiga. Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit H Untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap pengauditan H %ebagai pendukung yang penting terhadap pendapat akuntan atas laporan keuangan yang diauditnya H %ebagai penguat kesimpulan akuntan dan kompetensi pengauditannya. H %ebagai Pedoman dalam pengauditan berikutnya. Teknik "asar Pembuatan Kertas Kerja Audit Ada empat tehnik dasar yang digunakan dalam pembuatan kertas kerja. eempat tehnik tersebut adalah :
'orking 5rial ?alance 6erupakan suatu daftar yang memuat saldo dari seluruh rekening buku besar pada akhir tahun yang diperiksa dari akhir tahun sebelumnya, koreksi yang diusulkan serta saldo menurut hasil pemeriksaan. ertas kerja ini dapat pula dipisahkan menjadi 'orking ?alance %heet dan 'orking Profit and ;oss.
H
%ummary of adjusment journal entries ingkasan ini merupakan daftar yang berisikan journaljournal koreksi yang diusulkan kepada klien yang diperoleh selama pemeriksaan berlangsung.
H
5op %chedules 6erupakan kertas kerja pemeriksaan yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam daftar pendukung untuk rekeningrekening yang berhubungan.
H
%upporting schedules 6erupakan kertas kerja yang memuat detail dari pada temuan hasil pemeriksaan, serta koreksi koreksi yang ada, serta memuat berbagai informasi dan teknik pemeriksaan yang dilaksanakana oleh akuntan. Dengan kata lain supporting schedule merupakan rincian dari pada top schedule.
TA+AP P'(0USU(A( AUDIT'D !I(A(*IA, STAT'&'(TS5 a. Pembuatan atau pengumpulan daftar pendukung supporting schedules sebagai langkah pengumpulan bukti pemeriksaan. b. Penyusunan daftar utama lead schedules atau top schedules dengan cara meringkas supporting schedules dan summary of adjustment journals entris. c. 6eringkas informasi yang tercantum dalam daftar utama dan daftar pendukung ke dalam 'orking 5rial ?alance. d. 6enyusun Audited 9inancial %tatements. SUSU(A( K'$TAS K'$JA AUDIT5 a. Draft laporan pemeriksaan audit report . b. Audited financial statements. c. ingkasan informasi bagi penelaah. d. Program pemeriksaan. e. ;aporan keuangan atau neraca lajur yang dibuat klien. f. ingkasan journal adjustment. g. 'orking trial balance. h. 5op schedule. i. %upporting schedule. P'(/A$SIPA( K'$TAS K'$JA AUDIT5 %urrent #ile, yaitu arsip pemeriksaan tahunan yang diperoleh dari pemeriksaan tahun berjalan, informasi dari current file pada umumnya mempunyai manfaat untuk tahun yang diperiksa.4ontoh : 7eraca saldo, ?erita acara kas opname, ekonsiliasi bank, incian piutang, incian persediaan incian utang, incian biaya dan lain lain. Permanent #ile, merupakan arsip kertas kerja yang secara relatif tidak mengalami perubahan. Arsip ini dapat digunakan berulang ulang untuk beberapa periode pengauditan. 4ontoh : Akte pendirian,Accounting manual pedoman akuntansi, ontrak kontrak,7otulen rapat &ujuan dari permanent file : H %ebagai acuan yang digunakan untuk pemeriksaan tahuntahun mendatang. H 6emberikan ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staff yang baru pertamakali menangani pemeriksaan laporan keuangan. H Untuk menghindari pengulangan pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun. %orespondence file, merupakan arsi surat menyurat, facsimili dan lain lain. K'P'&I,IKA( K'$TAS K'$JA AUDIT5 ertas kerja audit akuntan yang disusun selama pelaksanaan audit, baik yang disusun oleh auditor sendiri maupun yang disusunkan oleh klien untuk auditor, adalah milik auditor akuntan publik 8 oleh karena itu semua kertas kerja tersebut harus disimpan oleh auditor dengan sebaikbaiknya, dalam arti disimpan secara teratur sesuai dengan urutan yang logis. 'alaupun kertas kerja tersebut milik auditor, tetapi auditor dilarang memperlihatkan atau membocorkan informasi yang ada pada kertas kerja tersebut kepada
7 pihak ketiga tanpa seiIin kliennya, kecuali atas perintah pengad ilan atau profesi ak untan. %el ama melaksanakan audit, auditor memperoleh sejumlah informasi yang sifatnya rahasia antara lain berupa informasi tentang gaji karyawan penting key personels, rencana ad(ertensi, data biaya produksi dan metode penentuan harga jual produk. 2ika auditor membocorkan informasiinformasi pada pihak ketiga atau kepada karyawan kliennya, maka auditor tersebut dapat dimintai pertanggung jawabannya atau dituntut ke pengadilan.
?ukti audit dapat dikelompokkan ke dalam G jenis bukti. ?erikut ini dikemukakan ke %embilan jenis bulti tersebut: !. %truktur Pengendalian >ntern %truktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi. uat lemahnya struktur pengendalian intern merupakan indicator utama yang menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan. Oleh karena itu, struktur pengendalian intern merupakan bukti yang kuat untuk menentukan dapat atau tidaknya informasi keuangan dipercaya. ". ?ukti 9isik ?ukti fisik banyak dipakai dalam (erifikasi saldo berwujud terutama kas dan persediaan. ?ukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan akti(a berwujud. Pemeriksaan langsung auditor secara fisik terhadap akti(a merupakan cara yang paling obyektif dalam menentukan kualitas yang bersangkutan. Oleh karena itu, bukti fisik merupakan jenis bukti yang paling dapat dipercaya. ?ukti fisik diperoleh melalui prosedur auditing yang berupa inspeksi penghitungan, danobser(asi. Pada umumnya biaya memperoleh bukti fdisik sangat tinggi. ?ukti fisk berkaitan erat dengan keberadaan atau kejadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi. #. 4atatan Akuntansi 4atatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan obyek yang diperiksa dalam audit laporan keuangan. >ni bukan berarti catatan akuntansi merupakan obyek audit. Obyek audit adalah laporan keuangan. 5ingkat dapat dipercayanya catatan akuntansi tergantung kuat lemahnya struktur pengendalian intern. $. onfirmasi onfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi lansgung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsure tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. onfirmasi merupakan bukti yang sangat tinggi reliabilitasnya karena berisi informasi yang berasal dari pihak ketiga secara langsung dan tertulis. onfirmasi sangat banyak menghabiskan waktu dan biaya. Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu: a. onfirmasi positif b. ?lank confirmation c. onfirmasi negati(e onfirmasi yang dilakukan auditor pada umumnya dilakukan pada pemeriksaan: a. as di bank dikonfirmasikan ke bank klien b. Piutang usaha dikonfirmasikan ke pelanggan c. Persediaan yang disimpan di gudang umum. Persediaan ini dikonfirmasikan ke penjaga atau kepala gudang d. =utang lease dikonfirmasikan kepada lessor /. ?ukti Dokumenter ?ukti documenter merupakan bukti yang paling penting
dalam audit. 6enurutr sumber dan tingkat kepercayaannya bukti, bukti documenter dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. ?ukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor secara langsung b. ?ukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor melalui klien c. ?ukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien ?ukti documenter kelompok a mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripada kelompok b. ?ukti documenter kelompok b mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripada kelompok c. bukti documenter meliputi notulen rapat, faktur penjualan, rekening oran bank bank statement, dan bermacam macam kontrak. eliabilitas bukti documenter tergantung sumber dokumen, cara memperoleh bukti, dan sifat dokumen itu sendiri. %ifat dokumen mengacu tingkat kemungkinan terjadinya kesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkan kecacatan dokumen. ?ukti documenter banyak digunakan secara luas dalam auditing. ?ukti documenter dapat memberikan bukti yang dapat dipercaya reliabel untuk semua asersi. ). ?ukti %urat Pernyataan 5ertulis %urat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani seorang indi(idu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai rekening, kondisi, atau kejadian tertentu. ?ukti surat pernyataan tertulis dapat berasal dari manajemen atau organisasi klien maupun dari dari sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis. eprentation letter atau representasi tertulis yang dibuat manajemen merupakan bukti yang berasal dari organisasi klien. %urat pernyataan konsultan hokum, ahli teknik yang berkaitan dengan kegiatan teknik operasional organisasi klien merupakan bukti yang berasal dari pihak ketiga. ?ukti ini dapat menghasilkan bukti yang reliable untuk semua asersi. 1. Perhitungan embali sebagai ?ukti 6atematis ?ukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh auditor. Penghitungan yang dilakukan auditor merupakan bukti audit yang bersifat kuantitatif dan matematis. ?ukti ini dapat digunakan untuk membuktikan ketelitian catatan akuntansi klien. Perhitungan tersebut misalnya: a. 9ooting untuk meneliti penjumlahan (ertical b. 4rossfooting untuk meneliti penjumlahan horiIontal c. Perhitungan depresiasi ?ukti matematis dapat diperoleh dari tugas rutin seperti penjumlahan total saldo, dan perhitugnan kembali yang rumit seperti penghitungan kembali anuitas obligasi. ?ukti matematis menghasilkan bukti yang handal untuk asersi penilaian atau pengalokasian dengan biaya murah. +. ?ukti ;isan Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia, sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. 6asalah yang ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi yang tidak laIim, kemungkinan adanya utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak tertagih. 2awaban atas pertanyaan yang ditanyakan merupaka bukti lisan. ?ukti lisan harus di catat dalam kertas kerja audit. ?ukti ini dpat menghasilkan bukti yang berkaitan dengan semua asersi. G. ?ukti Analitis dan Perbandingan ?ukti analitis mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data klien dengan anggaran atau standar prestasi, trend industry, dan kondisi ekonomi umum. ?ukti analitis menghasilkan dasar untuk menentukan kewajaran suatu pos tertentu dalam laporan keuangan dan kewajaran hubungan antas pospos dalam laporan keuangan. eandalan bukti analitis sangat tergantung
8 pada rele(ansi data pembanding. ?ukti analitis berkaitan serta dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian. ?ukti analitis meliputi perbandingan atas pospos tertentu antara laporan keuangan tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. Perbandingan in dilakukan untuk meneliti adanya perubahan yang terjadi dan untuk menilai penyebabnya. eferensi http:FFwartaekonomi.blogspot.comF"@!@F!!Fjenisjenis buktiaudit.html
Dimaksudkan untuk berfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup dibutuhkan oleh standar pekerjaan lapangan dan memutuskan bahan bukti yang pantas untuk dikumpulkan sesuai dengan penugasan. Ada / tujuan audit yaitu:
•
5ujuan ini berkenaan dengan apakah transaksi yang tercatat memang secara aktual terjadi.
•
*hapter 6 7 Bukti Audit8 Tuuan Audit8 Program Audit8 dan Kertas Kera 2uly !!, "@!# by fitrirahmay ?ukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor dalam pembuatan kesimpulan opini dibuat. ?ukti audit termasuk di dalamnya adalah: !. catatan akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan, dan ". >nformasi lainnya yang berhubunganFterkait dengan catatan akuntansi dan pendukung alasan logis dari auditor tentang laporan keuangan yang layak. Untuk itu, auditor harus memperoleh bahan bukti audit yang cukup dan kompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. %ebagai contoh, catatan akuntansi termasuk di dalamnya :
elengkapan
5ujuan ini menyangkut apakah seluruh transaksi yang seharusnya ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan. 5ujuan eksistensi dan kelengkapan mempunyai penekanan yang berlawanan, sebab eksistensi berkaitan dengan lebih saji o(erstatement dengankan kelengkapan berkaitan dengan kurang saji understatement.
•
Akurasi
5ujuan ini menyangkut keakuratan informasi untuk transaksi akuntansi tercatat dengan nilai yang benar.
• •
ksistensi
4utoff
4ek dan catatan transfer dana elektronik. 5ujuan ini untuk mencatat transaksi ke dalam periode akuntansi yang benar.
•
9aktur
•
ontrakFperjanjian
•
?uku besar umum dan buku besar anak perusahaan.
5ujuan ini untuk mencatat semua transaksi s esuai dengan kelompok dan golongan yang tepat.
2urnal entri dan penyesuaian lain untuk laporan keuangan yang tidak tercermin dalam jurnal entri resmi.
". 5ujuan audit berkaitsaldo
•
5erdapat lima asersi manajemen yang di jelaskan dalam 3AA% 3enerally Accepted Auditing %tandard, yaitu: !. ksistensi atau keterjadian -istence or Occurrence ". elengkapan 4ompleteness #. =ak dan ewajiban ights and Obligations $. Penilaian atau alokasi Caluation or Allocation /. Penyajian dan pengungkapan Presentation dan Disclosure Adapun tujuan dari audit secara spesifik dibagi menjadi # kelompok, yaitu: !. 5ujuan audit berkaittransaksi.
•
lasifikasi
5ujuan dari audit berkait saldo di terapkan kepada saldo akun, sedangkan tujuan audit berkait transaksi diterapkan kepada jenis atau golongan transaksi. 5ujuan audit berkaitsaldo terbagi menjadi:
•
ksistensi
5ujuan ini menyangkut apakah angkaangka yang dimasukkan dalam laporan keuangan memang seharusnya dimasukkan.
•
elengkapan
5ujuan ini menyangkut apakah semua angkaangka yang seharusnya dimasukkan memang diikutsertakan secara lengkap.
•
=ak dan ewajiban
Akti(a harus dimiliki sebelum dapat diterima untuk dicantumkan dalam laporan keuangan, demikian pula dengan kewajiban harus menjadi milik suatu entitas. =ak
9 biasanya berhubungan dengan akti(a dan kewajiban dengan hutang.
•
Penilaian atau alokasi
o Pemeriksaan bukti pendukung (ouching meliputi: ! Pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi.
Pengklasifikasian dan penilaian terhadap pospos sesuai dengan alokasi yang tercatat secara akurat sesuai dengan pisah batas dan realisasi.
" 6endapatkan serta memeriksa dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk menentukan (aliditas dan ketelitian pencatatan akuntansi.
#. Pengungkapan tujuan audit
Prosedur (ouching digunakan untuk mendeteksi adanya salah saji berupa penyajian yang lebih tinggi dari seharusnya dalam catatan akuntansi.
5ujuan ini terbagi menjadi:
•
ksistensi dan =ak J ewajiban.
•
elengkapan
•
lasifikasi dan dapat dimengerti.
•
Akurat dan Penilaian.
•
o Penelurusan tracing yang sering disebut sebagai penelusuran ulang, auditor :
! 6emilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan. " 6enentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi jurnal dan buku besar.
4UUPA7 ?U5> AUD>5 ?erkaitan dengan kuantitas bukti audit. 9aktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit , meliputi :
Arah pengujian ini berawal dari dokumen menuju ke catatan akuntansi.
•
•
6aterialitas.
•
esiko audit.
•
Ukuran dan karakteristik populasi.
O6P57%> ?U5> AUD>5 ompetensi bukti adalah berkaitan dengan kuantitas atau mutu dari bukti&bukti tersebut. ?ukti yang kompeten adalah bukti yang dapat dipercaya , sah , obyektif , dan rele(an. Untuk menentukan kompetensi bukti harus mempertimbangkan berbagai faktor , yaitu :
•
•
•
ele(ansi bukti audit. 9aktor lain yang berhubungan dengan keandala bukti audit.
>nspeksi akti(a berwujud inspection of tangible assets
6eliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumberdaya berwujud. Dengan melakukan inspeksi atas dokuen, auditor dapat menetukan ketepatan persyaratan dalam faktur atau kontrak yang memerlukan pengujian atas transaksi akuntansi tersebut.
•
Pengamatan obser(tion
?erkaitan dengan memperhatikan pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern.
•
Permintaan keterangan >n0uiry
6eliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor, umumnya berupa pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis kepada manajemen atau karyawan dan meminta keterangan pada pihak ekstern seperti penasehat hukum.
Penilaian profesional. •
onfirmasi confirmations
PO%DU AUD>5 Prosedur audit audit procedures adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan menge(aluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Adapun jenisjenis prosedur audit adalah:
•
>nspeksi dokumen dan catatan inspection of documents and records. 5erbagi menjadi ":
Adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien pihak ke #.
•
Perhitungan ulang ecalculation
6emeriksa perhitungan matematika yang akurat atas dokumen atau catatan. ?iasanya auditor menggunakan
10 audit software dalam melakukan perhitungan ulang d an membandingkannya dengan catatan yang terdapat di buku besar.
klien dan itemitem yang dilaporkan dalam laporan keuangan. o
•
Pelaksanaan ulang eperformance
Perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien dilakukan pengecekan dan di hitung ulang, untuk menentukan proses yang telah sesuai dengan pengendalian intern yang telah dirumuskan.
o
• •
Prosedur analitis analytical procedures
5erdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan antara data. Prosedur ini meliputi perhitungan dan penggunaan rasiorasio sederhana, analisis (ertikal atau laporan persentase, perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran. %eperti penggunaan model matematis dan statistik analisis regresi.
•
5eknik audit berbantuan komputer 4omputer assisted audit techni0uesF4AA5
?ila catatan akuntansi klien menggunakan media elektronik, maka auditor harus memeriksa prosedur analitis, menge(aluasi, memilih sampling transaksi dan mencoba data uji program klien untuk menentukan apakah pengendalian intern telah berfungsi.
•
6aksud suatu program audit adalah untuk mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksanakan selama audit berlangsung. Auditor menentukan tujuan audit spesifik yang telah dikembangkan berdasarkan asersi audit ketika mengembangkan program audit. ertas erja 'orking Papers ertas kerja sebagai catatan yang disimpan oleh auditor tentang prosedur audit yang ditetapkan pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit. Adapun jenis kertas kerja meliputi:
•
ertas kerja neraca saldoF merupakan kertas kerja yang paling penting di dalam audit. o
arena menjadi mata rantai penghubung antara akun buku besar
6engidentifikasi kertas kerja spesifik yang memuat bukti audit bagi setiap item laporan keuangan.
%kedul dan analisis8 digunakan secara bergantian untuk menggambarkan setiap kertas kerja yang memuat bukti yang mendukung item item dalam kertas kerja neraca saldo. 6emoranda audit dan dokumentasi informasi penguat, merujuk pada data tertulis yang disusun oleh auditor dalam bentuk naratif. 6emoranda meliputi komentar atas pelaksanaan prosedur audit yang meliputi :
! lingkup pekerjaan " temuantemuan # kesimpulan audit.
•
PO3A6 AUD>5 %tandar audit yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit. ?entuk program audit akan sangat beragam tergantung pada kondisi audit, praktik, serta kebijakan kantor akuntan tersebut.
6emberikan dasar untuk pengendalian seluruh kertas kerja indi(idual
Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi. Ayat jurnal penyesuaian merupakan koreksi atas kesalahan klien sebagai akibat pengabaian atau salah penerapan 3AAP, sedangkan ayat jurnal reklasifikasi berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang benar dengan saldo akun yang sesuai.
66P%>APA7 5A% 2A Ada empat tehnik dasar yang digunakan dalam pembuatan kertas kerja. eempat tehnik tersebut adalah :
•
Pembuatan heading
%etiap kertas kerja haus berisi nama klien, judul deskripsi identifikasi isi dari kertas ker ja, dan tanggal neraca atau periode yang dicakup oleh audit.
•
7omor indeks
%etiap kertas kerja diberikan indeks atau nomor referensi, seperti A!, ?", dan sebagainya, untuk diidentifikasi dan mengisi tujuan.
•
4rossreferencing
Data pada kertas kerja yang diambil dari kertas kerja lain atau yang dipindahkan kekertas kerja harus diacusilang dengan nomor indeks dari mereka kerja.
•
5ick marks
11 Adalah simbol, seperti tanda cek, yang digunakan pada kertas kerja untuk menunjukkan bahwa auditor telah melakukan beberapa prosedur pada item yang terdapat tick marks, atau bahwa informasi tambahan tentang item tersebut tersedia di tempat lain pada kertas kerja. Pencantuman tanda tangan pembuat maupun penelaah, dan tanggal pembuatan serta penelaahan.
•
:5
emahiran seksama
Standar Pekeraan ,apangan
encana dan %uper(isi
Pengendalian >nternal
?ukti yang cukup kompeten
STA(DA$ P'&'$IKSAA(
%tandar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh >nstitut Akuntan Publik >ndonesia >AP>, yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan
;5
Standar Pelaporan
Prinsip Akuntansi *ang ?erlaku Umum
etidakkonsistensian
Pengungkapan >nformatif
Opini keseluruhan
lapangan dan standar pelaporan beserta interpretasinya. %tandar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. %tandar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan %tandar Auditing
P%A.
Dengan
demikian
P%A
merupakan
penjabaran lebih lanjut masingmasing standar yang tercantum didalam standar auditing. Di Amerika %erikat disebut enerally Accepted Auditing
Standar umum
Standards 3AA% yang dikeluarkan oleh the American /nstitute of *ertified Public Accountants A>4PA.
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Pernyataan Standar Auditing 3PSA4
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
P%A merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing masing standar yang tercantum didalam standar auditing. P%A berisi ketentuanketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan
audit.
epatuhan
terhadap
P%A
yang
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
diterbitkan oleh >AP> ini bersifat wajib bagi seluruh anggota >AP>.
5ermasuk
didalam
P%A
adalah
>nterpretasi
Pernyataan %tandar Auditng >P%A, yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh >AP> terhadap
Standar pekeraan lapangan
ketentuanketentuan yang diterbitkan oleh >AP> dalam P%A. Dengan demikian, >P%A memberikan jawaban atas
Pekerjaan harus direncanakan sebaikbaiknya dan jika
pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan
digunakan asisten harus disuper(isi dengan semestinya.
ketentuan yang dimuat dalam P%A sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam P%A. 5afsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota >AP>, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib. 95
Standar Umum ;atihan tehnis dan eahlian Profesi
Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh unutk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. ?ukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan,
permintaan
keterangan,
konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keungan yang diaudit.
%ikap independen
dan
12
Standar pelaporan ;aporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di >ndonesia. ;aporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan
dengan
penerapan
prinsip
akuntansi
tersebut dalam periode sebelumnya. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam
laporan auditor. ;aporan
auditor
pendapat
harus
mengenai
keseluruhan
atau
memuat laporan
suatu
asersi
suatu
pernyataan
keuangan bahwa
secara
pernyataan
demikian tidak dapat diberikan. 2ika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
(Standar Profesional Akuntan Publik), opini audit ada ma!am, yaitu " 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian Pendapat wajar tanpa penge!ualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan se!ara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di #ndonesia. #ni adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Kriteria pendapat wajar tanpa penge!ualian antara lain. $ %aporan keuangan lengkap $ &iga standar umum telah dipenuhi $ 'ukti yang !ukup telah diakumulasi untuk menyimpulkan bahwa tiga standar lapangan telah dipatuhi $ %aporan keuangan telah disajikan sesuai dengan AAP (Generally Accepted Accounting Principles) $ &idak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan paragraf penjelas atau modifikasi laporan 2. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya. Auditor menyampaikan pendapat ini jika" $ Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan AAP $ Keraguan besar akan konsep going concern $ Auditor ingin menekankan suatu hal 3.Pendapat wajar dengan pengecualian Pendapat wajar dengan penge!ualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan se!ara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di #ndonesia, ke!uali untuk dampak hal$hal yang berhubungan dengan yang dike!ualikan. 4. Pendapat tidak wajar Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan se!ara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di #ndonesia. 5. Pernyataan tidak memberikan pendapat Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. pini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.
%tandar auditing berbeda dengan prosedur auditing, yaitu KprosedurK berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan KstandarK berkaitan dengan
Tipe-tipe Audit dan Macam-macam Pendapat Auditor
kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut, dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. %tandar auditing, yang
1.
0perational audit . Audit yang berkenaan dengan efesiensi dan efektifitas sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan tugas, sebagaimana luasnya praktik dan prosedur yang berkaitan dengan kebijakan yang ditetapkan.
2.
*ompliance audit . Audit yang berkaitan dengan luasnya hukum, regulasi pemerintah dan kewajibankewajiban lain terhadap pihak eksternal yang bersangkutan.
3.
Project management and change control audit . 2enis audit yang secara formal yang disebut sebagai sistem pengembangan audit yang berkaitan dengan tingkat efesiensidan efektifitas berbagai tahap siklus hidup pengembangan sistem yang ada.
4.
/nternal control audit . Audit yang brkenaan dengan e(eluasi struktur pengendalian internal.
berbeda dengan prosedur auditing, berkaitan dengan tidak hanya kualitas profesional auditor namun juga berkaitan dengan
p er ti mb an ga n
ya ng
di guna kan
d al am
pelaksanaan auditnya dan dalam laporannya. %tandarstandar tersebut di atas dalam banyak hal saling berhubungan dan sa ling bergantung satu dengan lainnya. eadaan yang berhubungan erat dengan penentuan dipenuhi atau tidaknya suatu standar, dapat berlaku juga untuk standar yang lain. K6aterialitasK dan Krisiko auditK melandasi penerapan semua standar auditing, terutama sta ndar peker jaan lapangan dan standar pelaporan 5 Opini audit
adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini menyangkut materialitas, posisi keuangan, dan arus kas. Menurut SPAP
13 5.
6.
1inancial audit . Audit yang berkaitan dengan kewajaran laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan perusahaan, hasil dari operasi dan arus kas. 1raud audit . Proses audit yang melakukan pel acakan yang mengar ah k edal am pengumpulan bukti untuk menentukan kemungkinan terjadinya kecurangan yang sedang terjadi dan untuk memecahkan masalah dengan meningkatkan pertanggungjawaban.
d. Pendapat &idak 4ajar (Ad+erse pinion) Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan auditee tidak menyajikan se!ara wajar laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
OPINI AUDITOR Vs MANAGEMENT LETTER
e. &idak Memberikan Pendapat (*is!laimer of pinion)
*i kalangan mahasiswa, saya sering mendengar keluhan mereka yang merasa sulit dalam membedakan antara pini Auditor dengan Management %etter. Pada rubrik ini, saya ingin berbagi tentang pengertian keduanya.
Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak melaksanakan audit yang auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
Audit merupakan sebuah proses pengumpulan dan e+aluasi bukti$bukti tentang informasi dari sebuah laporan keuangan suatu entitas, yang dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten di bidangnya. Sedangkan tujuan dari audit itu sendiri adalah memberikan opini kewajaran atas sebuah laporan keuangan pini ini di sajikan dalam bagian %aporan Auditor-. adi pini Auditor adalah " suatu opini/pendapat Auditor atas %aporan Keuangan suatu Perusahaan, setelah Auditor melakukan pemeriksaan %aporan Keuangan tersebut. *an Auditor bertanggung jawab atas opini tersebut, bukan bertanggung jawab atas %aporan Keuangannya. 01#S P#1# A2*#&3 a. Pendapat 4ajar &anpa Penge!ualian (2n5ualified pinion) *engan pendapat wajar tanpa penge!ualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan se!ara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di #ndonesia. b. Pendapat 4ajar &anpa Penge!ualian dengan 'ahasa Penjelas (2n5ualified pinion with 06planatory %anguage) *alam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas (atau bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa penge!ualian atas laporan keuangan keuangan auditan. Paragraf penjelas di!antumkan setelah paragraf pendapat. !. Pendapat 4ajar dengan Penge!ualian (7ualified pinion) Pendapat wajar dengan penge!ualian diberikan apabila auditee menyajikan se!ara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di #ndonesia, ke!uali untuk dampak hal$hal yang dike!ualikan.
1aah, itu tadi masalah pini Auditor, sekarang Management %etter 'ottom of 8orm Manajemen %etter merupakan suatu surat yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), ditujukan kepada manajemen perusahaan (klien) yang yang isinya memberitahukan kelemahan dari Pengendalian #ntern Perusahaan yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan saran$saran perbaikan dari KAP. 2ntuk mempelajari dan menge+aluasi pengendalian #ntern suatu Perusahaan, Akuntan Publik bisa menggunakan" a. #nternal 9ontrol 7uestionnaires b. 8low 9hart, menggambarkan arus dokumen dalam memproses suatu transaksi, dari awal sampai akhir dengan menggunakan symbol$simbol tertentu. !. Menggunakan 1arrati+e Memo (penjelasan tertulis dari system dan prosedur akuntansi) *ari ketiga !ara tersebut, Akuntan Publik akan mendapatkan suatu gambaran mengenai Pengendalian #ntern yang ada di perusahaan , dan masih harus dibuktikan lebih lanjut dengan menggunakan 9omplien!e test (test ketaatan). *alam !omplian!e test, yang diperiksa adalah" a. &ransaksi pengeluaran kas b. &ransaksi penerimaan kas !. &ransaksi penjualan d. &ransaksi pembelian e. &ransaksi pembayaran gaji f. &ransaksi koreksi/penyesuaian *alam hal ini yang diperhatikan adalah hal$hal berikut" a. Apakah setiap transaksi didukung oleh dokumen pendukung yang lengkap b. Apakah setiap transaksi diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang !. Apakah perhitungan matematis dalam dokumen pembukuan sudah benar
14 Setelah melakukan !omplian!e test, Akuntan Publik harus menarik kesimpulan mengenai kebaikan$kebaikan dan kelemahan$kelemahan yang terdapat dalam Pengendalian #ntern perusahaan. Kemudian hasil temuan tersebut harus diberitahukan kepada manajemen perusahaan, beserta saran$ saran perbaikannya dalam sebuah surat yang disebut Manajemen %etter. Setelah mengetahui Pengertiannya, 'agaimana 9ara membuat Management %etter *alam membuat management letter, perlu diperhatikan beberapa hal penting agar dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif" a. Management letter harus tepat waktu (timely). &ujuannya, agar perusahaan masih sempat melakukan perbaikan$peraikan dalam pengendalian intern. ika management letter terlambat diberikan, kemungkinan besar kelemahan$kelemahan dalam pengendalian intern sudah mengakibatkan terjadinya kesalahan dan ke!urangan yang merugikan perusahaan. b. Management letter harus berisi saran$saran yang bermanfaat dan bisa diterapkan. !. Komentar dan saran$saran dalam management letter harus di diskusikan terlebih dahulu dengan manajemen perusahaan dan bagian yang berkaitan. d. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik, sehingga tidak menyinggung perasaan klien. e. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urutan$urutan pos nera!a dan laba rugi atau menurut hal$hal yang paling penting yang memerlukan perhatian khusus dari manajemen dan penanganan yang !epat.
MENYELESAIKAN AUDIT . Penerapan Pengujian !ambahan atas Penyajian dan Pengungkapan
Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan konsisten dengan pendekatan dalam memperoleh bukti yang berkaitan dengan transaksi dan saldo, diantaranya yaitu "
•
•
Melakka! "#$se%# !&k 'e!%a"a&ka! "e'a(a'a! a&as "e!)e!%al*a! !&k &+a! "e!,a+*a! %a! "e!)!)ka"a! se-a)a* -a)*a! %a#* "#$se%# "e!*la*a! #es*k$. Melakka! "e!)+*a! "e!)e!%al*a! ,a!) -e#(-!)a! %e!)a! "e!)!)ka"a! saa&
"e!*la*a! aal #es*k$ "e!)e!%al*a! -e#a%a %* -aa( 'aks*''. •
Melakka! "#$se%# s-&a!&*/
Prosedur untuk tujuan penyajian dan pengungkapan diintegrasikan dengan pengujian auditor atas tujuan audit : terkait transaksi dan tujuan audit : terkait saldo. 'anyak informasi yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan diaudit sebagai bagian dari pengujian auditor pada tahap awal audit. *itahap ini auditor menge+aluasi bukti yang diperoleh dari ; tahap pertama untuk menilai apakah diperlukan bukti tambahan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor juga menge+aluasi apakah keseluruhan penyajian dalam laporan keuangan dan penjelasan tambahan terkait telah mematuhi prinsip akuntansi berlaku umum.
1.
Te#%a"a& "$&e!s* "e'-a,a#a! %* 'asa 'e!%a&a!) ke"a%a "*(ak la# a&a "e!#!a! !*la* asse& ,a!) %*(as*lka! %a#* k$!%*s* seka#a!).
2.
Te#%a"a& ke&*%ak"as&*a! +'la( "e'-a,a#a! a&a "e!#!a! !*la* %* 'asa 'e!%a&a!).
3.
as*l!,a aka! %*"e#$le( %a#* ke+a%*a! %* 'asa 'e!%a&a!).
15 Ketidakpastian atas pembayaran di masa mendatang dapat ber+ariasi dari sangat mungkin terjadi sampai kemungkinan besar tidak terjadi. Adapun menurut PSAK = dijelaskan tiga tingkatan kemungkinan keterjadian dan perlakuan atas laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai standard e+aluasi dalam mempertimbangkan dan melakukan penilaian se!ara profesional bagi auditor terhadap kondisi pelaporan klien. Standar audit mensyaratkan bahwa manajemen, bukan auditor, bertanggung jawab atas identifikasi dan penetuan perlakuan akuntansi yang tepat untuk kewajiban kontinjensi dan pada dasarnya dalam pengungkapan atas kontijensi dapat dilakukan atas kerjasama pihak manajemen dengan auditor. &ujuan utama auditor dalam melakukan +erifikasi kewajiban kontijensi adalah " Menge+aluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban kontinjensi yang diketahui untuk menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan kontijensi dengan benar (tujuan penyajian dan pengungkapan untuk klasifikasi). Mengidentifikasi praktek kontinjensi yang belum diidentifikasi manajemen (tujuan penyajian dan pengungkapan untuk kelengkapan). Komitmen sangat berkaitan erat dengan kewajiban kontinjensi. Komitmen meliputi hal$hal seperti perjanjian untuk membeli bahan baku atau melakukan sewa guna usaha suatu fasilitas pada harga tertentu dan penjualan barang dagangan pada harga yang sudah ditentukan. Karakteristik dalam komitmen yaitu perusahaan setuju berada dalam kondisi tertentu di masa mendatang, tanpa memperhatikan apa yang terjadi dengan laba perusahaan atau perekonomian keseluruhan. Perusahaan biasanya menjelaskan seluruh komitmen, baik dalam penjelasan tambahan terpisah maupun digabungkan, dengan sebuah !atatan mengenai kontinjensi. 1.
Prosedur udit #ntuk $enemukan "ontijensi
%angkah pertama dalam melakukan audit kontijensi adalah menentukan apakah terdapat kontijensi (tujuan penyajian dan pengungkapan atas keterjadian). Seperti pada kenyataannya lebih sulit menemukan transaski yang tidak ter!atat daripada melakukan +erifikasi atas informasi yang ter!atat. Saat auditor mengetahui terjadi kontijensi mereka akan melakukan evaluasi Materialitas dan Pengungkapan Penjelasan Tambahan. 'erikut adalah prosedur audit yang biasa digunakan oleh para auditor dalam mengaudit kewajiban kontijensi " Melakukan &anya$awab dengan pihak manajemen (langsung / tertulis) tentang ter!atatnya kontijensi. Menelaah laporan agen penerimaan internal pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya atas penentuan PPh. Menelaah notulensi pertemuan direktur dan pemegang saham bila ada indikasi tuntutan hukum atau kontijensi lainnya. Menelaah kondisi hukum untuk periode audit dan menelaah tagihan dan pernyataan dari penasihat hukum atas terjadinya kewajiban kontijensi.
Memperoleh surat dari penasihat hukum atas status kewajiban kontijensi Menelaah dokumentasi audit bila terdapat informasi yang mengindikasikan terjadinya kontijensi. Memeriksa perjanjian kredit tanggal nera!a dan meminta konfirmasi saldo yang terpakai atau tidak. 2.
%&aluasi "ewajiban "ontijensi 'ang !elah (iketahui
ika auditor menyimpulkan bahwa terdapat kewajiban kontijensi, maka harus menge+aluasi signifikansi potensi utang dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan untuk memperoleh bukti atas keterjadian atas hak dan kewajiban dalam tujuan penyajian dan pengungkapan. 2ntuk kontijensi yang membutuhkan pengungkapan , auditor juga menelaah konsep penjelasan tambahan untuk memastikan bahwa informasi yang diuangkapkan dapat dipahami dan dinyatakan dengan wajar sesuai kondisi kontijensi. 3.
Prosedur udit #ntuk $enemukan "omitmen
Penelitian untuk men!ari komitmen yang belum diketahui biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit atas masing$ masing area audit. Misalkan, dalam melakukan +erifikasi penjualan, auditor seharusnya waspada atas adanya komitmen penjualan. 4.
!anya )awab (engan Pengacara "lien
Prosedur utama yang diandalkan auditor untuk mengungkapkan tuntutan hukum yang diketahui atau klaim lain terhadap klien dan mengidentifikasi klaim tambahan yaitu &anya jawab dengan penga!ara klien. Auditor mengandalkan keahlian dan pengetahuan penga!ara mengenai masalah hukum guna memberikan pendapat professional atas hasil tuntutan hukum yang diharapkan dan kemungkinan jumlah kewajiban kewajiban termasuk biaya sidang.
.
!elaah "ejadian *etelah !anggal +eraca
&elaah kejadian setelah tanggal nera!a harus dilakukan auditor untuk menelaah transaksi dan kejadian yang mun!ul setelah tanggal nera!a untuk menentukan apakah terdapat transaksi atau kejadian yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan pada laporan periode berjalan. Prosedur audit ini disyaratkan di PSA >? (SA ?@). &anggung jawab auditor atas telaah kejadian setelah tanggal nera!a biasanya terbatas pada periode awal, yaitu pada tanggal nera!a dan berakhir pada tanggal laporan auditor. leh karena tanggal laporan auditor merupakan saat penyelesaian prosedur audit yang penting di kantor klien, maka telaah kejadian setelah tanggal nera!a harus diselesaikan mendekati akhir audit. a.
)enis,)enis "ejadian *etelah !anggal +eraca
Ada dua kejadian yang harus dipertimbangkan oleh manajemen dan die+aluasi oleh auditor yaitu"
16 1.
e+a%*a! ,a!) -e#%a'"ak la!)s!) "a%a La"$#a! ea!)a! %a! 'e'-&(ka! "e!,esa*a!.
e#)*a! "e #se%*aa! ,a!) %*as#a!s*ka! ak*-a& ke-aka#a!
•
Pe!))a-!)a! sa(a a&a ak*s*s*.
•
'eberapa kejadian setelah tanggal nera!a memberikan informasi tambahan kepada manajemen agar dapat menentukan penyajian dan pengungkapan yang wajar atas saldo akun pada tanggal nera!a. #nformasi ini membantu auditor dalam melakukan +erifikasi saldo. Kejadian setelah tanggal nera!a seperti berikut ini, memerlukan penyesuaian atas saldo akun pada laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material
•
•
•
•
Pe#!,a&aa! ke-a!)k#&a! $le( "ela!))a! a&as sal%$ "*&a!) %a)a!) ,a!) -e#e%a# ka#e!a k$!%*s* kea!)a! "ela!))a! 'e'-#k. Pe!e&a"a! "#$ses l*&*)as* "a%a !*la* ,a!) -e#-e%a %e!)a! !*la* ,a!) %*&e&a"ka! "a%a "e'-ka!.
Auditor perusahaan publik dapat juga mengidentifikasi kejadian yang berhubungan dengan pengendalian internal atas laporan keuangan yang mun!ul setelah tanggal nera!a. ika auditor menentukan bahwa kejadian setelah tanggal nera!a ini berdampak material pada pengendalian internal atas laporan keuangan perusahaan, maka laporan auditor harus memasukkan paragraph penjelasan, baik yang menjelaskan kejadian dan dampaknya atau pun yang langsung mengarahkan pemba!a kepada pengungkapan laporan manajemen dalam pengendalian internal berikut dampaknya. b.
Saat kejadian setelah tanggal nera!a digunakan untuk menge+aluasi jumlah yang dimasukkan dalam laporan keuangan akhir tahun, auditor harus memisahkan antara kondisi pada tanggal nera!a dan kondisi setelah akhir tahun. #nformasi setelah tanggal nera!a tidak boleh dimasukkan dalam laporan jika keadaan yang menyebabkan perubahan nilai terjadi setelah akhir tahun. B. Kejadian yang tidak berdampak langsung pada %aporan Keuangan, tetapi memerlukan pengungkapan. Kejadian ini memberikan kondisi yang tidak terjadi pada tanggal nera!a yang dilaporkan, tetapi tidak signifikan namun tetap memerlukan pengungkapan meskipun tidak memerlukan penyesuaian akun. Akun ini biasanya diungkapkan dengan penjelasan tambahan, tetapi terkadang bisa !ukup signifikan sehingga memerlukan pengungkapan pada laporan keuangan tambahan ( supplemental financial statements) yang memasukkan dampak kejadian seolah$olah kejadian tersebut mun!ul pada tanggal nera!a.
1.
•
•
•
Pe!#!a! !*la* "asa# a&as sek#*&as '*l*k "e#sa(aa! !&k *!es&as* se'e!&a#a a&a aka! %*+al ke'-al* Pe!e#-*&a! $-l*)as* a&a sek#*&as ek*&as Pe!#!a! !*la* "asa# a&as "e#se%*aa! se-a)a* %a'"ak %a#* &*!%aka! "e'e#*!&a( ,a!) 'e'-a&as* "e!+ala! "#$%k
P#$se%# ,a!) -*asa!,a &e#*!&e)#as* se-a)a* -a)*a! %a#* e#*kas* sal%$ ak! ak(*# &a(!.
Prosedur ini meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian perin!ian saldo. Misal auditor memeriksa transaksi penjualan dan pembelian setelah tanggal nera!a untuk menentukan apakah pisah batasnya akurat. B. Prosedur yang dilakukan khususnya untuk menemukan kejadian atau transaksi yang harus diakuai sebagai kejadian setelah tanggal nera!a. Kategori pengujian kedua adalah pengujian yang khusus menyediakan informasi untuk menguji saldo akun tahun berjalan atau penjelasan tambahan sebagai pengujian kelengkapan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengujian tersebut meliputi" $
&anya jawab dengan Manajemen
&anya jawab dengan pihak manajemen mengenai kejadian setelah tanggal nera!a harus dilakukan dengan pihak klien yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang memadai. $
Kejadian atau transaksi yang terjadi setelah tanggal nera!a yang memerlukan pengungkapan, bukan hanya penyesuaian dalam laporan keuangan, meliputi"
Pengujian udit
Prosedur audit untuk menelaah kejadian setelah tanggal nera!a terbagi dalam dua kategori yaitu"
Pe!)(e!&*a! asse& &e&a" ,a!) &*%ak %*)!aka! %ala' $"e#as* "a%a !*la* %* -aa( !*la* -k. Pe!+ala! *!es&as* "a%a (a#)a %* -aa( (a#)a "e#$le(a!.
&*%ak
Koresondensi dengan Penga!ara
Auditor berkorespondensi dengan penga!ara sebagai bagian dari pen!arian kewajiban kontijensi. Auditor biasanya meminta penga!ara untuk memberikan tanggal dan mengirimkan surat pada tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan untuk memenuhi kewajiban auditor atas kejadian setelah tanggal nera!a. $ &elaah atas %aporan #nternal yang dibuat setelah tanggal nera!a *alam menelaah laporan internal, auditor harus menekankan perubahan pada bisnis perusahaan yang dibandingkan dengan hasilnya untuk periode audit dan perubahan setelah akhir tahun. Mereka harus berhati$hati atas perubahan besar yang terjadi dalam bisnis atau lingkunganr dimana klien beroperasi. Auditor
17 harus membahas laporan intern dengan manajemen untuk menentukan apakah laporan itu dibuat dengan dasar yang sama dengan laporan periode berjalan dan melakukan &anya jawab mengenai perubahan signifikan atas hasil operasinya. $
&elaah atas pen!atatan yang dibuat setelah tanggal nera!a
Auditor harus menelaah jurnal dan buku besar untuk menentukan keberadaan dan sifat dari transaksi signifikan yang berhubungan dengan tahun berjalan. ika jurnal tidak selalu terbarui, maka auditor harus menelaah dokumen yang akan digunakan untuk menyusun jurnal tersebut.
Auditor harus memeriksa notulensi pertemuan pemegang saham dan pertemuan direksi atas kejadian$kejadian setelah tanggal nera!a yang memengaruhi pelaporan periode berjalan. $
Permintaan surat representasi
Surat represintasi dibuat oleh manajemen klien kepada auditor yang menyatakan adanya perbedaan hal$hal selama masa audit, termasuk pembahasan mengenai kejadian setelah tanggal nera!a. Surat ini harus dibuat dan men!akup hal$hal lain yang penting. c.
Penetapan !anggal -anda
'iasanya auditor menentukan bahwa kejadian setelah tanggal nera!a yang memengaruhi laporan keuangan periode berjalan terjadi setelah pekerjaan lapangan selesai, tetapi sebelum laporan audit diterbitkan. Misal jika klien audit membeli perusahaan lain setelah hari terakhir pekerjaan lapangan. *engan mengasumsikan bahwa pembelian terjadi pada B; Maret, sedangkan hari terakhir pekerjaan lapangan adalah CC Maret. *alam situasi ini, PSA >; (SA ;@) mensyarakatkan auditor untuk memperluas pengujian audit pada kejadian setelah tanggal nera!a yang baru ditemukan untuk memastikan hal itu sudah diungkapkan. Auditor memiliki dua pilihan atas perluasan pengujian kejadian setelah tanggal nera!a, yaitu"
B.
1.
Me'"e#las sel#( ke+a%*a! se&ela( &a!))al !e#aa ke -a&as &a!))al ,a!) -a#.
2.
Me'-a&as* &elaa( ke+a%*a ! se&ela( &a!))al !e#aa se(-!)a! %e!)a! ke+a%*a! -a# se&ela( &a!))al !e#aa.
ek"a! -k&* ,a!) %*k'"lka! a&as sal%$ ak! ,a!) &*%ak la*' a&a &*%ak %*(a#a" ka! a&a (-!)a! ,a !) &e#*%e!&*kas* sela'a "e#e!a!aa! a&a sela'a "elaksa!aa! a%*&.
2.
al%$ ak! ,a!) &*%ak la*' a&a &*%ak %*(a#a"ka! a&a (-!)a! ,a!) &*%ak &e#*%e!&*kas* se-el'!,a.
$ Pemeriksaan notulensi pertemuan dewan direksi setelah tanggal nera!a
1.
$enge&aluasi sumsi "elangsungan #saha
Auditor membuat penilaian pada awalnya sebagai bagian dari peren!anaan, tetapi bisa saja mengubah hasil penilaian bila ada informasi baru. Misalnya, penilaian awal atas kelangsungan usaha akan dire+isi bila ada temuan auditor selama masa audit bahwa perusahaan tidak dapat membayar utang, kehilangan konsumen utama, atau memutuskan untuk menjual aset penting untuk membayar utang. Auditor menggunakan prosedur analitis, mendiskusikan dengan manajemen mengenai kemungkinan adanya kesulitan keuangan, dan mengumpulkan informasi mengenai bisnis klien selama masa audit agar dapat memberikan penilaian terhadap kemungkinan kesulitan keuangan pada tahun depan. Penilaian akhir atas kelangsungan usaha entitasdipertimbangkan setelah seluruh bukti dikumpulkan dan ren!ana penyesuaian audit diajukan kedalam laporan keuangan. Saat auditor menetapkan asumsi kelangsungan usaha, mereka harus menge+aluasi ren!ana manajemen dalam menghindari kebangkrutandan menge+aluasi kelayakan dalam realisasi ren!ana tersebut. 3.
$emperoleh *urat epresentasi $anajemen
&iga tujuan suat representasi klien tersebut adalah "
1.
Me!eka!ka! ke"a%a 'a!a+e'e! -a(a 'e#eka -e#&a!))!) +aa- a&as "e!*la*a! la"$#a! ke!)a!. Ma!a+e'e! '%a( 'el"aka! &a!))!) +aa- 'e#eka a&as "e!,a+*a! la"$#a! kea!)a! ,a!) a+a# &e#&a'a !&k "e#sa(aa! ke*l ,a!) "e#s$!el!,a k#a!) 'e'a(a'* ak!&a!s*.
2.
Me!)*!)a&ka! 'a!a+e'e! a&as "$&e!s* sala( sa+* a&a (al ,a!) &*%ak %*'askka! %ala' la"$#a! kea!)a!. M*sal!,a +*ka s#a& #e"#ese!&as* 'e'askka! #e/e#e!s* ase& ,a!) %*+a'*!ka! a&a kea+*-a! k$!&*+e!s* 'aka 'a!a+e'e! ,a!) ++# aka! %**!)a&ka! a&as kesala(a! &ak %*se!)a+a &e#(a%a" "e!)!)ka"a! la"$#a! kea!)a! sea#a 'e'a%a* ,a!) aka! 'e'-a!& 'e'e!(* kele!)ka"a! &+a! "e!,a+*a! %a! "e!)!)ka"a!. U!&k 'e'e!(* &+a! *!* s#a& #e"#ese!&as* (a#s 'e'a& "e#*!*a! sea#a 'e'a%a* !&k 'e!)*!)a&ka! 'a!a+e'e!.
3.
Me!%$k'e!&as*ka! +aa-a! %a#* 'a!a+e'e! a&as &a!,a +aa- 'e!)e!a*
kumulasi Bukti khir
&erdiri dari beberapa tahap yaitu " 1.
$elakukan Prosedur nalitis khir
Saat melakukan prosedur analitis selama tahap telah akhir, yang disyaratkan dlam standar audit, rekanan biasanya memba!a laporan keuangan, termasuk penjelasan tambahan, dan mempertimbangkan hal berikut "
18 -e#-aa)a* s"ek %ala' a%*&. D$k'e! *!* %*!a& &e#&l*s %a! 'e'a& "e#*(al ke&*%akse&+a! a& &!&&a! (k' a!&a#a a%*&$# %e!)a! kl*e!. Ole( ka#e!a (al *!* le-*( /$#'al %*-a!%*!)ka! %e!)a! ka'!*kas* la!)s!) 'aka s#a& #e"#ese!&as* +)a 'e'-a!& 'e!)#a!)* kesala("a(a'a! a!&a#a 'a!a+e'e! %a! a%*&$#. SA ;;; menyebutkan empat kategori penting yang perlu dimasukkan. Keempat kategori tersebut beserta !ontohnya, adalah sebagai berikut "
1. •
•
•
Pe!))a-!)a! sa(a a &a ak*s*s* se&ela( &a!))al !e#aa.
Surat representasi klien adalah pernyataan tertulis dari sumber yang tidak independen, karena itu tidak dapat dianggap sebagai bukti yang bisa diandalkan. Meskipun demikian, surat tersebut merupakan dokumen dimana manajemen ditanyai dengan pertanyaan tertentu untuk memastikan bahwa manajemen memahami tanggung jawabnya dan untuk melindungi auditor jika manajemen akan menuntut auditor. 4. $empertimbangkan aporan "euangan (asar
/n0ormasi
yang
$enyertai
La"$#a! kea!)a! Pe#!,a&aa! 'a!a+e'e! "e#&a!))!)+aa-a! a&as la"$#a! kea!)a! ,a!) a+a#.
-e#*s* "e!,a+*a!
e,ak*!a! 'a!a+e'e! -a(a la"$#a! kea!)a! %*sa+*ka! %e!)a! a+a# %a! sesa* %e!)a! "#*!s*" ak!&a!s* -e#&e#*'a ''.
B. Kelengkapan informasi
•
•
e&e#se%*aa! sel#( ak!&a!s* %a! %a&a &e#ka*&.
Auditor harus jelas memisahkan audit dan tanggung jawab pelaporan atas laporan keuangan utama dan untuk informasi tambahan. 'iasanya, auditor tidak melakukan audit terperin!i yang memadai untuk menyesuaikan opini atas informasi tambahan, tetapi dalam kondisi tertentu auditor dapat saja mengandalkan bahwa informasi tersebut disajikan dengan wajar. Standar pelaporan profesi mensyaratkan auditor untuk membuat pernyataan yang jelas mengenai tingkat tanggung jawab yang diambil atas informasi tambahan ini. *ua jenis opini yang diperbolehkan " opini positif yang mengindikasikan tingkat kepastian tinggi atau tidak memberikan pendapat yang mengindikasikan tidak ada kepastian.
"e!a&a&a!
ele!)ka"a! %a! ke&e#se%*aa! sel#( !$&le!s* "e#&e'a! "e'e)a!) sa(a' %*#ek&# %a! %ea! %*#eks*.
Klien kadang$kadang memasukkan informasi tambahan di luar laporan keuangan dasar yang dibuat untuk manajemen atau pengguna laporan dari luar. PSA ;? (SA ;C) merujuk pada informasi tambahan tersebut sebagai informasi yang menyertai laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan oleh auditor.
;. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
•
•
•
•
e,ak*!a! 'a!a+e'e! -a(a %a'"ak %a#* sala( sa+* la"$#a! kea!)a! ,a!) &*%ak %*k$#eks* a%ala( &*%ak 'a&e#*al -a)* la"$#a! kea!)a! kesel#(a!. I!/$#'as* 'e!)e!a* ke#a!)a! 'el*"&* a 'a!a+e'e! - ka#,aa! ,a!) -e#"e#a! "e!&*!) %ala' "e!)e!%al*a! *!&e#!al a&a la*!:la*! %*'a!a ke#a!)a! %a"a& -e#%a'"ak 'a&e#*al %ala' la"$#a! kea!)a!. I!/$#'as* 'e!)e!a* a!saks* "*(ak &e#ka*& %a! +'la( "*&a!) %a! &e#&a!) %a#* %a! ke"a%a "*(ak &e#ka*&. la*' ,a!) -el' %*a+ka! a&a "e!*la*a! %a#* "e!)aa#a kl*e! 'e'*l*k* ase#s* "e!&*!) %a! (a#s %*!)ka"ka! sesa* PA N$.57 Es&*'as* U&a!) ea+*-a! $!&*+e!s* %a! Ase& ;e#s,a#a&.
>. Kejadian setelah tanggal nera!a
•
e-a!)k#&a! k$!s'e! &a'a %e!)a! "*&a!) %a)a!) -e#+'la( -esa# "a%a &a!))al !e#aa.
Saat auditor menerbitkan opini atas informasi tambahan yang menyertai laporan keuangan, materialitasnya sama dengan yang digunakan dalam membuat opini terhadap laporan keuangan dasar. Akibatnya, prosedur tambahan yang diperlukan tidak seluas saat auditor menerbitkan opini atas informasi yang diambilnya sendiri, seperti atas laporan akun atau bagian tertentu. Auditor memberikan tambahan kata$kata pada laporan standar auditor saat menyatakan opini untuk tambahan informasi, seperti !ontoh berikut " Audit kami dilakukan dengan membentuk opini atas laporan keuangan dasar se!ara keseluruhan. #nformasi yang menyertai pada halaman 6 sampai y disajaikan sebagai analisis tambahan dan bukan bagian penting dalam laporan keuangan dasar. #nformasi ini ditujukan untuk memenuhi prosedur audit yang diterapkan pada audit laporan keuangan dasar dan, dalam opini kami, disajikan dengan wajar dalam segala hal yang sifatnya material sehubungan dengan laporan keuangan dasar se!ara keseluruhan. 1.
$embaca /n0ormasi ain (alam laporan !ahunan
PSA >> (SA @) mensyaratkan auditor untuk memba!a informasi lain yang dimasukkan dalam laporan tahunan mengenai laporan keuangan. Misalnya, asumsikan bahwa surat direktur dalam laporan tahunan menyebutkan kenaikan laba per lembar saham dari 3p.B.?@@ menjadi 3p.B.D;@. auditor diminta untuk membandingkan informasi tersebut dengan laporan keuangan atas kesesuaiannya.
19 SA @ hanya menyebutkan informasi yang bukan bagian dari laporan keuangan, tetapi dipublikasikan bersama dengan laporan ini. Misalnya, surat direktur dan penjelasan atas akti+itas perusahaan yang dimasukkan dalam laporan tahunan untuk hampir sekuruh perusahaan publik. Auditor biasanya hanya menghabiskan waktu beberapa menit untuk memastikan bahwa informasi non$laporan keuangan konsisten dengan laporannya. ika auditor menyimpulkan bahwa ada ketidakkonsistenan yang material, maka ia harus meminta klien untuk mengubah informasi tersebut. ika klien menolak, dan hal ini tidak biasa, maka auditor akan memasukkan paragraf penjelasan dalam laporan audit atau mengundurkan diri. .
%&aluasi asil
Setelah melaksanakan seluruh prosedur audit dalam setiap area audit, termasuk telaah untuk kontinjensi dan kejadian setelah tanggal nera!a serta akumulasi bukti akhir, auditor harus mengintergrasikan hasil tersebut kedalam satu kesimpulan keseluruhan mengenai laporan keuangan. Pada akhirnya, auditor harus memutuskan apakah bukti audit sudah memadai dan tepat untuk diakumulasikan untuk menjamin kesimpoulan bahwa laporan keuanga disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum, dan diaplikasikan se!ara konsisten dengan tahun sebelumnya. 0+aluasi akhir atas ke!ukupan bahan bukti adalah berupa penelaahan oleh auditor atas seluruh audit untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah !ukup diuji setelah mempertimbangkan situasi penugasan. %angkah utama dalam proses ini adalah penelaahan program audit untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian telah se!ara akurat diselesaikan dan didokumentasikan dan bahwa seluruh tujuan audit dipenuhi. a.
Bukti yang tepat dan memadahi
2ntuk membuat e+aluasi akhir apakah bukti sudah diakumulasikan dengan tepat dan memadai, auditor menelaah dokumentasi atas audit keseluruhan untuk menentukan apakah seluruh hal material dari transaksi, akun dan pengungkapan sudah diuji se!ara memadai, dengan mempertimbangkan seluruh kondisi audit. 'agian penting dalam telaah adalah memastikan bahwa seluruh bagian dari program audit dilengkapi dengan akurat dan didokumentasikandan seluruh tujuan audit terpenuhi. 2ntuk membantu dalam memutuskan apakah audit sudah memadai, auditor sering menggunakan daftar pembanding (!he!klist) penyelesaian audit, sebagi pengingat biloa ada yang terlewatkan. ika auditor memutuskan bahwa bukti yang memadai tidak terpenuhi dalam rangka memutuskan apakah laporan keuangan disajikan se!ara wajar, maka mereka memiliki dua pilihan" (C) mengakumulasikan bukti tambahan atau (B) menerbitkan opini dengan penge!ualian atau tidak memberikan opini. b.
Bukti pendukung opini auditor
'agian penting dari e+aluasi apakah laporan keuangan disajikan se!ara wajar adalah mengikhtisarkan salah saji yang ditemukan dalam audit. Manakala auditor menemukan salah saji yang material, nera!a saldo harus disesuaikan untuk menkoreksi laporan keuangan. ika auditor per!aya bahwa terdapat ke!ukupan bahan bukti tetapi tidak menjamin kesimpulan
mengenai penyajian laporan keuangan yang awajar, auditor sekali lagi mempunyai dua pilihan" laporan harus dire+isi hingga auditor puas atau memberikan pendapat wajar tanpa syarat atau menolak untuk memberikan pendapat harus diterbtikan. Perhatikan bahwa pilihan disini berbeda dengan yang dibahas dalam kasus ketidak!ukupan bahan bukti yang diperoleh. c.
Pengungkapan laporan keuangan
Sebelum menyelesesaikan audit, auditor harus membeuat e+aluasi akhir apakah pengungkapan laporan keuangan sudah memenuhi seluruh tujuan penyajian dan pengungkapan. Sebagai bagian dari telaah akhir dalam pengungkapan laporan keuangan, banyak KAP mensyaratkan adanya penyelesaian daftar pembanding laporan keuangan untuk setiap audit. Kuesioner ini didesain untuk mengingatkan auditor tentang masalah yang biasanya mun!ul dalam laporan keuangan dan memfasilitasi telaah akhir untuk keseluruhan audit oleh seorang rekanan independen. d.
!elaah dokumentasi audit
Ada tiga alasan mengapa staf firma audit yang berpengalaman harus menelaah dokumentasi audit pada saat penyelesaian audit" C) 2ntuk menge+alusi kinerja karyawan yang belum berpengalaman. 'agian yang perlu dipertimbangkan dari kebanyakan audit dilaksanakan oleh staf audit dengan pengalaman kurang dari empat atau lima tahun. B)
Memastikan bahwa proses audit memenuhi standar kinerja
*alam setiap organisasi kualitas kinerja indi+idu sangat ber+ariasi, tetapi penelaahan yang seksama oleh staf tingkat atas dalam perusahaan membantu mempertahankan kualitas audit yang seragam. ;) Menghilangkan keran!uan yang sering mun!ul dalam penilaian auditor Auditor dapat berusaha agar senantiasa objektif dalam seluruh audit, tetapi mudah untuk kehilangan perspektif yang memadai dalam audit yang panjang jika terdapat masalah kompleks yang ingin dipe!ahkan. e.
!elaah independen
Pada saat penyelesaian audit yang lebih besar, biasanya terdapat telaah untuk laporan keuangan dan keseluruhan berkas audit oleh penelaah independen yang ridak terlibat dalam audit, tetapi merupakan staf kantor akuntan yang juga melakukan audit. &elaah independen diisyaratkan oleh S09 termasuk telaah atas informasi keuangan interim dan audit pengendalian internal. 0.
ingkasan e&aluasi bukti
Auditor menge+aluasi ke!ukupan dan kelayakan bukti pada saat menge+auasi risiko audit, berdasarkan akun dan siklus, dan
20 kemudian membuat e+aluasi yang sama untuk laporan keuangan keseluruhan. Auditor juga menge+aluasi bukti pendukung atas opini audit dengan mengestimasi salah saji dalam setiap akun dan kemudian untuk laporan keuangan keseluruhan. 0+aluasi risiko audit dan estimasi salah saji dibuat pada waktu bersamaan dan berdasarkan e+aluasi tersebut, laporan audit diterbitkan untuk laporan keuangan. .
Penerbitan aporan udit
Auditor harus menunggu untuk menentukan laporan audit untuk di audit hingga seluruh bukti diakumulasi dan die+aluasi.
Berkomunikasi dengan "omite udit dan $anajemen
•
Pe'-a(asa! Te!&a!) T*!%aka! Ile)al
e#a!)a!
%a!
PSA ;B (SA ;C?) dan PSA ;C (SA ;C=) mensyaratkan auditor untuk menyampaikan seluruh ke!urangan dan tindakan illegal kepada komite audit dan kelompok lain yang sejenis, meskipun tidak material. &ujuannya adalah untuk membantu komite audit dalam melakukan tugas pengawasan atas laporan keuangan.
•
Pe'-a(asa! Te!&a!) Pe!)e!%al*a! I!&e#!al
#a!)!,a
Auditor harus menyampaikan perihal kurangnya pengendalian internal dan kelemahan material dalam desain atas pengoperasian pengendalian internal se!ara tertulis kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 2ntuk perusahaan yang lebih besar, hal tersebut disampaikan kepada komite audit dan dalam perusahaan yang lebih ke!l, dapat dilakukan kepada pemilik perusahaan atau manajemen senior.
•
Pe'-a(asa! al La*!!,a e"a%a $'*&e A%*&
PSA >E (SA ;E@) mensyaratkan auditor untuk menyampaikan informasi tambahan yang diperoleh selama audit kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, biasanya adalah komite audit. &ujuan dari penyampaian ini adalah agar komite audit dan pihak lain yang bertanggung jawab atas tata kelola mengetahui tentang informasi penting dan rele+an mengenai proses laporan keuangan dan memberikan kesempatan kepada komite audit untuk membahas hal$hal penting dengan auditor.
•
#a& Ma!a+e'e! Management Letter
Surat manajemen ditujukan untuk menginformasikan kepada klien mengenai rekomendasi KAP guna meningkatkan bisnis klien. 3ekomendasi biasanya berfokus pada efisiensi pengoperasian perusahaan. Kombinasi antara pengalaman auditor dalam berbagai area bisnis dan melalui pemahaman yang diperoleh dalam melakukan audit membuat auditor dapat memberikan pengarahan kepada managemen. Surat manajemen berbeda dengan surat yang melaporkan kurangnya pengendalian internal. Surat manajemen diperlukan karena adanya kekurangan signifikan atau kelemahan penting atas pengendalian internal dan harus mengikuti format yang diberikan dan dikirimkan sesuai dengan persyaratan standar audit. Surat manajemen merupakan suatu opsi dan ditujukan untuk membantu klien dalam mengoperasikan bisnisnya lebih efektif. .
Penemuan akta *etelah !anggal +eraca
Audit dikatakan selesai ketika auditor menerbitkan laporan audit dan menyelesaikannya seluruh pembahasan dengan manajemen dan komite audit. &erkadang auditor menemukan bahwa setelah audit laporan keuangan diterbitkan terjadi salah saji material dalam laporan keuangan. Pada saat terdapat penemuan fakta setelah penerbitan laporan audit terjadi, auditor berkewajiban untuk memastikan bahwa pengguna laporan keuangan mendapatkan informasi atas salah saji tersebut. ika auditor mengetahui salah saji sebelum pelaporan audit diterbitkan, maka auditor akan memaksa manajemen untuk melakukan koreksi salah saji atau menerbitkan laporan audit yang berbeda. ika auditor menemukan bahwa terdapat kekeliruan dalam laporan keuangan setelah diterbitkan, maka tindakan yang paling tepat adalah meminta klien untuk menerbitkan re+isi laporan keuangan yang memasukkan penjelasan atas alasannya. ika periode setelah tanggal nera!a atas laporan keuangan sudah selesai sebelum re+isi diterbitkan, maka diperbolehkan mengungkapkan salah saji tersebut dalam laporan periode setelah tanggal nera!a. ika hal tersebut penting, maka klien harus melaporkan kepada 'apepam$%K dan regulator lainnya atas salah saji laporan keuangan tersebut. ika klien menolak mengungkapkan salah saji ke dalam laporan, maka auditor harus menginformasikan kepada dewan dierksi dan harus mengingatkan kepada regulator agar membatasi klien karena laporan keuangan tidak lagi disajikan wajar dan jika memungkinkan, menyampaikan kepada semua pihak pengguna laporan keuangan. ika saham perusahaan dijual kepada publik, maka auditor dapat meminta 'apepam$%K dan pihak pasar modal untuk mengingatkan para pemegang saham mengenai hal tersebut. &anggung jawab auditor atas telaah kejadian setelah tanggal nera!a berakhir pada tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan. Auditor tidak bertanggung jawab untuk men!ari fakta$fakta, tetapi jika mereka menemukan bahwa laporan keuangan tidak dinyatakan dengan wajar, maka mereka harus melakukan tindakan koreksi.
21 istilah penting Acceptale audit ris! a%ala( sa& k#a! se-e#a"a -esa# kese%*aa! a%*&$# !&k 'e!e#*'a -a(a la"$#a! kea!)a! 'e!)a!%!) sala( sa+* 'a&e#*al se&ela( a%*& %*laksa!aka! %a! !<al*e% $"*!*$! &ela( %*&e#-*&ka!.
Audit strateg" a%ala( "e!%eka&a! kesel#(a! "a%a a%*& ,a!) 'e'"e#&*'-a!)ka! s*/a& kl*e! #*s*k$ sala( sa+* ,a!) s*)!*ka! %a! /ak&$#= la*! se"e#&* +'la( l$kas* kl*e! %a! kee/ek&*/a! "e!)e!%al*a! kl*e! %* 'asa lal.
#lient usiness ris! - #*s*k$ -a(a kl*e! )a)al 'e!a"a* &+a!!,a ,a!) -e#ka*&a! %e!)a!> 1. #ea-*l*&as "ela"$#a! kea!)a!. 2. e/ek&**&as %a! es*e!s* ke)*a&a! $"e#as*. 3. ke&aa&a! "a%a se#&a "e#a&#a!.
Anal"tical procedures - "e!))!aa! "e#-a!%*!)a! %a! (-!)a! !&k 'e!*la* a"aka( sal%$ ak!?%a&a la*!!,a &e#l*(a& a+a#
Sustanti$e test o& transaction - "#$se%# a%*& !&k 'e!)+* sala( sa+* '$!e&e# )!a 'e!e!&ka! a"aka( kee!e' &+a! a%*& ,a!) -e#ka*&a! %e!)a! a!saks* s%a( &e#"e!(* !&k se&*a" kelas a!saks*
tests o& control - "#$se%# a%*& !&k 'e!)+* kee/ek&*/a! "e!)e!%al*a! %ala' 'e!%k!) "e!)#a!)a! #*s*k$ "e!)e!%al*a!
test o& details o& alances - "#$se%# a%*& ,a!) 'e!)+* sala( sa+* '$!e&e# )!a 'e!e!&ka! a"aka( %ela"a! &+a! a%*& ,a!) -e#ka*&a! %e!)a! sal%$ &ela( %*"e!(* !&k se&*a" sal%$ ak! ,a!) s*)!*ka!.
T"pes o& test- l*'a ka&e)$#* "e!)+*a! a%*& ,a!) %*)!aka! a%*&$# !&k 'e!e&ka! a"aka( la"$#a! kea!)a! &ela( %*sa+*ka! sea#a a+a#> 1. #*sk asses'e!& "#$e%#es 2. &es& $/ $!$l
E$idence mi%- k$'-*!as* %a#* +e!*s "e!)+*a! !&k 'e'"e#$le( -k&* ,a!) &e"a&.
3. s-s&a!&*e &es& $/ a!sa&*$! 4. a!al,&*al "#$e%#es
Phases o& audit process - ' aspe! audit "ang leng!ap 1. 'e#e!a!aka! %a! 'e#a!a!) "e!%eka&a! a%*& 2. 'elaksaka! "e!)+*a! "e!)e!%al*a! %a! "e!)+*a! s-s&a!&*/ a&as a!saks* 3. 'elaksa!aka! "#$se%# a!al*&*s %a! "e!)+*a! #*!*a! sal%$ 4. 'e!,elesa*ka! a%*& %a! 'e!)ela#ka! la"$#a! a%*&
Prosedur untu! memahami pengendalian internal "#$se%# ,a!) %*)!aka! a%*&$# !&k 'e!)'"lka! -k&* &e!&a!) "e#a!a!)a! %a! *'"le'e!&as* "e!)e!%al*a! s"es*k.
sustanti& test- "#$se%# a%*& ,a!) %*#a!a!) !&k 'e!)+* sala( sa+* '$!e&e# "a%a la"$#a! kea!)a!
5. &es& $/ %e&a*ls $/ -ala!es
Acceptale ris! o& assessing control ris! too lo( )A*A#*+ #*s*k$ ,a!) %*&a!))!) a%*&$# !&k 'e!e#*'a &*!)ka& sala( sa+* '$!e&e# ,a!) %a"a& %*&$le#a!s* a"a-*la &*!)ka& "e!)eal*a! "$"las* ,a!) se-e!a#!,a le-*( -esa# %a#* &*!)ka& "e!)eal*a! ,a!) %a"a& %*&$le#a!s*. #omputed upper e%ception rate )#UE*+ -a&as a&as &*!)ka& "e!)eal*a! "$"las* ,a!) '!)k*!. &*!)ka& "e!)eal*a! &e#&*!))* %ala' "$"las* %e!)a! A*A#* &e#&e!&. Attriute a#ak&e#*s&*k ,a!) se%a!) %*+* Estimated Population E%ception *ate )EPE*+ &*!)ka& "e!)eal*a! ,a!) %*(a#a"ka! aka! %*&e'ka! a%*&$# %ala' "$"las* se-el' "e!)+*a! %*'la*. ,loc! sample selection Me&$%e "e'*l*(a! sa'"el !$!"#$-a-*l*s&*k %* 'a!a se&*a" *&e' %*"*l*( %ala' #&a! ,a!) &e#k#.
22 apha.ard sample selection Me&$%e "e'*l*(a! sa'"le !$!"#$-a-*l*s&*k %* 'a!a se&*a" *&e' ,a!) %*"*l*(a )a l*a& k#a! s'-e# a&a ka#ak&e#*s&*k. Nonproailistic sample selection Me&$%e "e'*l*(a! sa'"le %* 'a!a a%*&$# "ake "e#&*'-a!)a! "#$/es*$!al -a& '*l* *&e' %# "$"las* Proailistic sample selection Me&$%e "e'*l*(a! sa'"el se%e'*k*a! #"a se(*!))a *&e' "$"ls* 'e'*l*k* "#$-a-*l*&as !&k %*'aska! ke %ala' sa'"el %a! sa'"el %*"*l*( 'elal* "#$ses aak. S"stematic sample selection 'e&$%e sa'"le "#$-a-*l*s&*k %* 'a!a a%*&$# k% *&!) *!&e#al k#a! "$"las*? +'la( *&e' sa'"le ,) %**!)*!ka! %a! 'e'*l*( sa'"el -e%asa#ka! k#a! *!&e#al. Directed sample selection !$!"#$-a-*l*s&*k. se&*a" *&e' sa'"le %*"*l*( -%sa#ka! -e-e#a"a k#*&e#*a "e#&*'-a!)a! ,) %*&e&a"ka! $le( a%*&$#. Nonsampling *is! #*s*k$ -a(a a%*&$# )a)al 'e!)*%e!&*kas* "e!)eal*a! ,a!) a%a %ala' sa'"el. se-a-> ke)a)ala! !&k 'e!)e!al* "e!)eal*a! "#$se%# a%*& ,a!) )a sesa* Sampling *is! #*s*k$ 'e!a"a* kes*'"la! ,a!) sala( )a#a= "$"las*!,a '*!*' +a%* (a#s "ake k#a! sa'"el ,) le-* )e%e. *andom Sample sa'"el %* 'a!a se&*a" k$'-*!as* %# !s# "$"las* "!,a kese'"a&a! -a& +%* sa'"el *epresentati$e sample sa'"el ,a!) ka#ak&e#*s&*k!,a sa'a %e!)a! "$"las* Attriute Sampling 'e&$%e ealas* sa'"el "#$-a-*l*s&*k (as*l> es&*'as* "#$"$#s* *&e' %ala' sa& "$"las* ,a!) "!,a ka#ak&e#*s&*k a&a a*-& ke"e!&*!)a! Audit Sampling "e!)+*a! ,a!) le-*( ke*l %# 100 "e#se! "$"las*. &+a!> 'e'-a& kes*'"la! &&) "$"las* &sNonstatistical Sampling "e!))!aa! "e#&*'-a!)a! "#$/es*$!al a%*&$# -a& '*l*( *&e' sa'"el es&*'as* !*la* "$"las* %a! es&*'as* #*s*k$ sa'"l*!). Statistical Sampling "ake "e!)k#a! 'a&e'a&*k -a& (*&!) (as*l s&a&*s&*k /$#'al %a! ka!&*kas* #*s*k$ sa'"l*!) Initial Sample si.e
k#a! sa'"el ,a!) %*&e&*! sa'a "e#&*'-a!)a! "#$/es*$!al a&a &a-el s&a&*s&*k
Sample e%ception rat )SE*+ +'la( "e!)eal*a! %ala' sa'"le ? k#a! sa'"le Tolerale e%ception rate )TE*+ &*!)ka& "e!)eal*a! ,) %***!ka! a%*&$# %ala' "$"las* %a! 'as*( -e#se%*a 'e!,*'"lka! -a(a "e!)e!%al*a! &ela( -e#$"e#as* s# e/ek&*/ %a! +'la( sala( sa+* 'a&e#*al sla'a "#e!a!aa! %a"a& %*&e#*'a. ISTILAH DALAM AUDIT
uditor akuntan6 " Seseorang yang mempunyai kompetensi unuk melakukan Audit. ead uditor" Auditor yang mengatur kegiatan 7uality Audit. uditee" seseorang atau organisasi yang diaudit. +oncon0ormity" Ketidaksesuaian terhadap suatu persyaratan 7uality system atau standard lain yang menjadi referensi. /mpro&ement Opportunity / bser+ation" 'ukan 1on!onformity tapi bila tetap dilakukan kurang efektif dalam men!apai tujuan. kti&itas udit /nternal 7 Sebuah departemen, di+isi, tim konsultan, atau praktisi lain yang menyediakan layanan pemastian dan konsultasi yang independen dan objektif, yang diran!ang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Akti+itas audit internal membantu organisasi men!apai tujuannya melalui pendekatan yang sistematik dan teratur untuk menge+aluasi dan meningkatkan efekti+itas proses tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian. (ewan Board 6 7 *ewan adalah badan pengatur suatu organisasi, seperti dewan direksi, dewan komisaris, dewan pengawas, kepala badan, dewan perwalian dari sebuah organisasi nirlaba, atau badan lainnya yang ditunjuk organisasi, termasuk komite audit yang se!ara fungsional menjadi pihak yang dilapori oleh Kepala 0ksekutif Audit. -angguan Impairment 6 7 angguan terhadap independensi organisasi dan objekti+itas indi+idu dapat meliputi konflik kepentingan pribadi, pembatasan lingkup, pembatasan akses terhadap !atatan, personel, dan properti, serta pembatasan sumber daya (dana). arus Must 6 7 Standar menggunakan kata harus- untuk menentukan persyaratan tanpa kondisional. /ndependensi 7 Kebebasan dari kondisi yang mengan!am objekti+itas atau tampilan objekti+itas. An!aman terhadap objekti+itas tersebut harus dikelola pada masing$masing tingkatan indi+idu auditor, penugasan, fungsional, dan tingkat organisasi. "ecurangan Fraud 6 7 &indakan ilegal yang di!irikan dengan penipuan, penyembunyian, atau pelanggaran keper!ayaan. &indakan ini tidak tergantung pada an!aman kekerasan atau kekuatan fisik. Ke!urangan dilakukan oleh pihak$pihak dan organisasi untuk mendapatkan uang, properti, atau layanan untuk menghindari pembayaran atau kerugian atau untuk mengamankan keunggulan pribadi atau bisnis. "epala %ksekuti0 udit Chief Audit Executive 6 7 Kepala 0ksekutif Audit adalah posisi senior di dalam organisasi yang bertanggung jawab atas akti+itas audit internal. 'iasanya, posisi ini adalah direktur audit internal. *alam kasus di mana akti+itas audit internal diperoleh dari penyedia layanan eksternal organisasi, Kepala 0ksekutif Audit adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengawasi layanan kontrak dan memastikan kualitas keseluruhan kegiatan, melapor kepada manajemen senior dan *ewan tentang akti+itas audit internal, dan tindak lanjut atas penugasan. #stilah ini juga meliputi jabatan seperti auditor jenderal, kepala audit internal, inspektur jenderal, dan sema!amnya. "epatuhan 7 Kepatuhan terhadap kebijakan, peren!anaan, prosedur, hukum, peraturan, kontrak, atau ketentuan lainnya.
23 "erangka kerja Praktik Pro0esional /nternasional 7 Kerangka kerja konseptual yang mengatur pedoman resmi yang dikeluarkan oleh &he ##A. Pedoman resmi terdiri dari dua kategori : (C) wajib dan (B) sangat disarankan. "ode %tik 7 Kode 0tik dari &he #nstitute of #nternal Auditors (##A) adalah prinsip$prinsip yang rele+an dengan profesi dan praktik audit internal, dan aturan perilaku yang menjelaskan perilaku yang diharapkan dari auditor internal. Kode 0tik berlaku bagi kedua belah pihak dan entitas yang menyediakan layanan audit internal. &ujuan Kode 0tik adalah untuk mempromosikan budaya etis dalam profesi global audit internal. "on0lik "epentingan 7 Setiap hubungan yang, atau dikesankan, tidak dalam kepentingan terbaik organisasi. Suatu konflik kepentingan akan menimbulkan keraguan seseorang akan mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya se!ara objektif. ayanan "onsultasi 7 %ayanan pemberian ad+is dan kegiatan pelayanan klien lainnya, dimana sifat dan !akupan layanan disepakati dengan klien, dimaksudkan untuk menambah nilai dan meningkatkan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian organisasi tanpa auditor internal menerima pengalihan tanggung jawab manajemen. 9ontohnya termasuk nasihat, saran, fasilitasi, dan pelatihan. ayanan Pemastian Assurance6 7 0ksaminasi objektif terhadap bukti dengan tujuan memberikan penilaian independen terhadap proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian suatu organisasi. Misalnya penugasan eksaminasi atas aspek keuangan, kinerja, kepatuhan, keamanan sistem, dan due diligence. ingkungan Pengendalian 7 Sikap dan tindakan dari *ewan dan manajemen tentang pentingnya pengendalian dalam organisasi. %ingkungan pengendalian memberikan disiplin dan struktur untuk pen!apaian tujuan utama dari sistem pengendalian internal. %ingkungan pengendalian men!akup unsur$unsur berikut" •
#ntegritas dan nilai$nilai etis.
•
8ilosofi manajemen dan gaya operasi.
•
Struktur organisasi.
•
Pemberian wewenang dan tanggung jawab.
•
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
•
Kompetensi personel.
$anajemen isiko " Sebuah proses untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengendalikan kemungkinan peristiwa$ peristiwa atau situasi untuk memberikan keyakinan memadai mengenai pen!apaian tujuan organisasi. +ilai !ambah 7 1ilai ini di!iptakan dari perbaikan peluang untuk men!apai tujuan$tujuan organisasi, mengidentifikasi perbaikan operasional, dan / atau mengurangi eksposur risiko melalui layanan pemastian ataupun konsultasi. Objekti&itas 7 Suatu sikap mental yang tidak bias, yang memungkinkan auditor internal untuk melakukan penugasan dengan sedemikian rupa sehingga mereka mempunyai keyakinan yang jujur dalam hasil pekerjaan mereka, dan bahwa tidak ada kompromi kualitas se!ara signifikan. bjekti+itas mensyaratkan auditor internal tidak menundukkan penilaian mereka dalam masalah$masalah audit terhadap orang lain. akti+itas pengendalian dalam merespon risiko. Pengendalian 7 Setiap tindakan yang diambil oleh manajemen, *ewan, dan pihak lain untuk mengelola risiko dan meningkatkan kemungkinan bahwa tujuan dan sasaran yang ditetapkan akan ter!apai. Manajemen meren!anakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan pelaksanaan setiap tindakan tersebut hingga memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan dan sasaran akan ter!apai.
Pengendalian !eknologi /n0ormasi 7 Pengendalian yang mendukung manajemen dan tata kelola bisnis serta memberikan pengendalian umum dan teknis atas infrastruktur teknologi informasi seperti aplikasi, informasi, infrastruktur, dan orang$ orang. Pengendalian yang ukup 7 Ada bila manajemen telah meren!anakan dan mengorganisasikan (mendesain) dalam !ara yang memberikan keyakinan yang memadai bahwa risiko organisasi telah dikelola se!ara efektif dan bahwa tujuan dan sasaran organisasi akan di!apai se!ara efisien dan ekonomis. Penugasan 7 Sebuah pekerjaan, tugas, atau re+iew khas audit internal, seperti audit, swa$penilaian pengendalian (!ontrol self$ assessment), pemeriksaan ke!urangan, atau konsultasi. Penugasan dapat men!akup banyak tugas/ kegiatan yang diran!ang untuk men!apai seperangkat tujuan tertentu. Penyedia ayanan %ksternal 7 rang atau perusahaan di luar organisasi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman khusus dalam disiplin tertentu. Piagam Charter 6 7 Piagam audit internal adalah dokumen formal yang mendefinisikan kegiatan, tujuan, wewenang, dan tanggung jawab akti+itas audit internal. Piagam audit internal menetapkan posisi akti+itas audit internal dalam organisasi kewenangan akses terhadap !atatan, personel, dan properti fisik yang rele+an dengan penugasan, dan mendefinisikan !akupan akti+itas audit internal. Program "erja Penugasan 7 Sebuah dokumen yang berisi daftar prosedur yang harus diikuti selama penugasan, yang diran!ang untuk men!apai ren!ana penugasan. Proses Pengendalian 7 Kebijakan, prosedur, dan kegiatan yang merupakan bagian dari kerangka pengendalian, yang diran!ang untuk memastikan bahwa risiko masih berada di dalam toleransi$risiko yang ditetapkan dalam proses manajemen risiko. isiko 7 Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang akan berdampak pada pen!apaian tujuan. 3isiko diukur dalam hal dampak dan kemungkinan. isiko esidual 7 3isiko yang tersisa setelah manajemen mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa merugikan, termasuk *eharusnya *hould6 Standar menggunakan kata harus- (must) di mana kesesuaian diharapkan ke!uali, ketika menerapkan penilaian profesional, keadaan dapat membenarkan penyimpangan. *elera isiko 7 &ingkat risiko sebuah organisasi bersedia menerimanya. *igni0ikansi 7 Kepentingan relatif dari suatu masalah dalam konteks yang sedang dipertimbangkan, termasuk faktor$faktor kuantitatif dan kualitatif, seperti besar, sifat, dampak, rele+ansi, dan dampaknya. Penilaian profesional auditor internal membantu dalam menge+aluasi pentingnya hal$hal dalam konteks tujuan yang rele+an. *tandar 7 Sebuah pernyataan profesional yang dikeluarkan oleh 'adan Standar Audit #nternal yang menyatakan persyaratan untuk melakukan berbagai kegiatan audit internal, dan untuk menge+aluasi kinerja audit internal. !ata "elola Governance6 7 Kombinasi proses dan struktur yang diimplementasikan oleh *ewan untuk menginformasikan, mengarahkan, mengelola, dan memantau kegiatan$kegiatan organisasi menuju pen!apaian tujuan$tujuannya. !ata "elola !eknologi /n0ormasi 7 &erdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi, dan proses yang memastikan bahwa teknologi informasi perusahaan memperkuat dan mendukung strategi dan tujuan organisasi. !eknik udit Berbasis !eknologi 7 Setiap otomasi alat audit, seperti perangkat lunak audit umum, penghasil data pengujian, program audit terkomputerisasi, utilitas audit khusus, dan teknik audit berbantuan komputer (&A'K). !ujuan Penugasan 7 Pernyataan luas yang dikembangkan oleh auditor internal yang mendefinisikan hasil penugasan yang diharapkan. Beberapa /stilah udit Anal!e " men#analisa $ Artinya meme!ahkan suatu masalah kedalam beberapa bagian atau elemen dan memisahkan bagian tersebut untuk dihubungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain. Analisa suatu perkiraan berarti
24 memisahkan transaksi yang dibukukan kedalam golongan tertentu se!ara sistematis berikut penjelasannya. Chec% " memeri%sa " Memeriksa atau mengawasi untuk mengetahui ada/tidaknya ketelitian. 9he!k juga berarti pemberian tanda atas sesuatu setelah di+erifikasi. 9he!k dipakai juga dalam hal membandingkan data yang satu dengan yang lain yang seharusnya sama. Compare " membandingkan " Membandingkan apakah terdapat persamaan a tau perbedaan mengenai serangkaian data tertentu, sub total atau total misalnya faktur$faktur dengan buku penjualan, penjualan B@@C dengan B@@@, harga pokok B@@C dengan harga pokok B@@@, laporan keuangan B@@C deengan B@@@ dan lain$lain. Confirm" menegaskan 7 Memperoleh bukti tambahan yang berasal dari luar perusahaan atau pembukuan misalnya 3/K dari 'ank, surat konfirmasi utang piutang, surat pernyataan dan lain$ lain. Examine " memeriksa7 Menyelidiki, menginspeksi atau menguji tepat tidaknya suatu metode dan sesuai tidaknya dengan standard yang berlaku. Foot " %a%i " Mem+erifikasi ketelitian sub total dan total se!ara +ertikal (tegak lurus). Cross Foot " silan# %a%i " Mem+erifikasi ketelitian sub total dan total se!ara horiFontal (mendatar). Inspect " memeri%sa " Membahas/menyelidiki se!ara kritis (melihat dengan teliti s!an G s!rutiniFe), tanpa +erifikasi lengkap. Herifikasi lebih sempurna dari pada inspeksi.
&econcile " mendamaikan 7 Menyesuaikan dua hal yang terpisah sama sekali misalnya saldo 'uku 'ank dengan saldo 3/K 'ank. 'estin# / pengujian 7 Herifikasi suatu bagian transksi pembukuan. 'ila hasil pengujian memuaskan, data lainnya yang tidak diperiksa dapat diper!aya. 'race " jejak 7 Menentukan apakah suatu data !ukuo jelas penyelesaiannya dan sesuai dengan prosedur, didukung oleh bukti$bukti serta telah mendapat persetujuan yang berwenang. (erif " membuktikan 7 Membuktikan adanya kebenaran dan ketelitian, misalnya ketelitian penjumlahan, perkalian, pembukuan, adanya akti+a dan pemilikan atas akti+a, perhitungan depresiasi dan lain$lain. (ouch " menjamin 7 Menjawab atau menjamin : memeriksa bukti$bukti yang mendukung ketelitian suatu transaksi. Proses ini meyakinkan adanya otorisasi, pemilikan, eksistensinya dan ketelitiannya. (oucher " surat bukti 7 Seluruh dokumen yang mendukung suatu transaksi. Misal bukti +ou!her !he5ue yang telah dibayar, faktur yang diterima, bukti surat permintaan barang, order pembelian, berita a!ara penerimaan barang, otorisasi penerimaan pegawai baru, dan lain$lain. Hou!her sering dianggap sebagai otorisasi atas pengeluaran uang, sebenarnya lebih luas dari pada itu.