BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Li Limba mbah Be Beracun
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia manusia atau lingku lingkunga ngan n yang yang dapat dapat menye menyebabk babkan an kematia kematian n atau sakit sakit yang yang serius serius apabil apabilaa masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut (Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999. Penentuan sifat racun untuk identifikasinya dilakukan dengan menggunakan baku mutu kons konsen entra trasi si !"LP !"LP ( Toxicity Characteristi Characteristicc Leaching Leaching Procedur Proceduree
pencem pencemar ar organi organik k dan dan
anorganik dalam limbah sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran ## pada PP No.85.1999. $pabila limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat dalam Lampiran ## peraturan ini, dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran ## peraturan pemerintah ini, maka limbah tersebut merupakan merupakan limbah %&. %ila nilai nilai konsentrasi 'at pencemar lebih kecil dari nilai ambang batas pada Lampiran ## Peraturan Pemerintah ini maka dilakukan ui toksikologi. Pada dasarnya sebetulnya, ui !"LP adalah ui yang dikembangkan oleh )*+P$, yang merupakan simulasi terburuk kondisi landfill, yang menyebabkan teradinya pencemaran pada air tanah, yang airnya digunakan secara rutin. *imulasi transportasi pencemar ini, menghasilkan batas aman yang memperhitungkan probabilitas teradinya toksisitas kronik non+kanker maupun kanker. Namun dalam -ersi #ndonesia, bila ambang batas !"LP tidak terlampaui, penghasil limbah masih tetap diharuskan melakukan ui toksisitas akut maupun kronis. Nilai ambang batas !"LP ditetapkan oleh %adan Pengendalian ampak Lingkungan. Tabel Tabel 2.1 %aku 2.1 %aku mutu mutu !"LP 'at pencemar dalam limbah untuk penentuan karakteristik sifat racun Kode
Parameter
Limbah /001 /003 /00& /00/ /005 /004 /002 002 /008 /009
$ldrin ieldrin $rsen %a % arium %en'ene %oron "admium "arbo arbon n tetra etrach chlo lori rid de "hlordane "hlor loroben'ene
Konsentrasi dalam estrasi limbah !mg"l# 0,02 5,0 100,0 0,5 500,0 1,0 0,5 0,5 0,0& 100,0
!abel 3.1 Lanjutan 3.1 Lanjutan /010 /011 /013
"hloroform "hromium "opper
4,0 5,0 10,0
/01& /01/ /015 /014 /012 /018 /019 /030 /031 /033 /03& /03/ /035 /034 /032 /038 /039 /0&0 /0&1 /0&3 /0&& /0&/ /0&5 /0&4 /0&2 /0&8 /0&9 /0/0 /0/1 /0/3 /0/&
o+"resol m+"resol p+"resol !otal "resol "yanide (free 3,/+ 1,/+ichloroben'ene 1,3+ichloroethane 1,1+ichloroethylene 3,/+initrotoluene ndrin luorides 6eptachlor 6eptachlor epo7ide 6e7achloroben'ene 6e7achlorobutadiene 6e7achloroethane Lead Lindane ercury etho7ychlor ethyl ethyl ketone ethyl Parathion Nitrate Nitrite Nitrite Nitroben'ene Nitrilotriacetic acid Pentachlorophenol Pyridine Parathio P"%s *elenium
300,0 300,0 300,0 300,0 30,0 10,0 2,5 0,5 0,2 0,1& 0,03 150,0 0,008 0,1& 0,5 &,0 5,0 0,/ 0,3 10,0 300,0 0,2 1,000,0 100,0 3,0 5,0 100,0 5,0 &,5 0,& 1,0
!abel 3.1 Lanjutan /0// *il-er /0/5 !etrachloroethylene (P" /0/4 !o7aphene /0/2 !richloroethylene (!" /0/8 !rihalomethanes /0/9 3,/,5+!richlorophenol /050 3,/,4+!richlorophenol /051 3,/,5+!P (*il-e7 /053 ynil chloride /05& :inc Sumber : Pemerintah RI 1!!!
2.2
5,0 0,2 0,5 0,5 &5,0 /00,0 3,0 1,0 0,3 50,0
Tosisitas Limbah Beracun
Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan ui hayati untuk mengukur hubungan dosis+respons antara limbah dengan kematian he;an ui, untuk menetapkan nilai L 50.
kematian pada populasi he;an ui. Nilai tersebut diperoleh dari analisis data secara grafis dan atau statistik terhadap hasil ui hayati tersebut. etodologi dan cara penentuan nilai L50 ditetapkan oleh instansi yang bertanggung a;ab. $pabila nilai L 50 secara oral lebih besar dari 50 mg>kg berat badan, maka terhadap limbah yang mengandung salah satu 'at pencemar pada Lampiran ### PP No. 85>1999 dilakukan e-aluasi sifat kronis. *ifat kronis limbah (toksik, mutagenik, karsinogenik, teratogenik dan lain+lain ditentukan dengan cara mencocokkan 'at pencemar yang ada dalam limbah tersebut dengan lampiran ### PP No.85>1999. $pabila limbah tersebut mengandung salah satu dan atau lebih 'at pencemar yang terdapat dalam Lampiran ### PP No.85>1999 tersebut, maka limbah tersebut merupakan limbah %& beracun setelah mempertimbangkan faktor+faktor di ba;ah ini ? 1. *ifat racun alami yang dipaparkan oleh 'at pencemar@ 3. Aonsentrasi dari 'at pencemar@ &. Potensi bermigrasinya 'at pencemar dari limbah ke lingkungan bilamana tidak dikelola dengan baik@ /. *ifat persisten 'at pencemar atau produk degradasi racun pada 'at pencemar@ 5. Potensi dari 'at pencemar atau turunan>degradasi produk senya;a toksik untuk berubah menadi tidak berbahaya@ 4. !ingkat dimana 'at pencemar atau produk degradasi 'at pencemar terbioakumulasi di ekosistem@ 2. Benis limbah yang tidak dikelola sesuai ketentuan yang ada yang berpotensi mencemari lingkungan@ 8. Bumlah limbah yang dihasilkan pada satu tempat atau secara regional atau secara nasional berumlah besar@ 9. ampak kesehatan dan pencemaran>kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah yang mengandung 'at pencemar pada lokasi yang tidak memenuhi persyaratan@ 10. Aebiaksanaan yang diambil oleh instansi Pemerintah lainnya atau program peraturan perundangan lainnya berdasarkan dampak pada kesehatan dan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah atau 'at pencemarnya@ 11. aktor+faktor lain yang dapat dipertanggunga;abkan merupakan limbah %&. etodologi untuk e-aluasi Lampiran ### Peraturan Pemerintah ini ditetapkan oleh instansi yang bertanggung a;ab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis dan lembaga penelitian terkait. $pabila setelah dilakukan ui penentuan toksisitas baik akut maupun kronis dan tidak memenuhi ketentuan di atas, maka limbah tersebut dapat dinyatakan sebagai limbah non %&, dan pengelolaannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh insta nsi yang bertanggung a;ab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis terkait. Pada dasarnya bahan %& dan limbah %& memiliki sifat yang hampir mirip. *ehingga untuk pengklasifikasiannya, limbah %& dapat diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi bahan %&
beradasarkan tingkat toksisitasnya. enurut Aeputusan enteri !enaga Aera No. 182>1999 pasal 9 disebutkan bah;a bahan tergolong %& beracun meliputi ? a. %ahan beracun, yaitu bahan kimia beracun dalam hal pemaangan melalui ? + ulut L50 C 35 mg>kg atau maksimum 300 mg>kg + Aulit L50 C 35 mg>kg atau maksimum /00 mg>kg + Pernapasan L50 C 0,5 mg>kg atau maksimum 3 mg>kg b. %ahan sangat beracun bahan kimia sangat beracun dalam hal pemaangan melalui? + ulut L50 D 35 mg>kg + Aulit L50 D 50 mg>kg + Pernapasan L50 D 0,5 mg>kg
Tabel 2.2 !ingkatan Eacun %& %erdasarkan Peraturan Pemerintah No.2/ tahun 3001 Urutan 1 3 & / 5 4
Kelom$o $mat sangat beracun (extremely toxic *angat beracun (highly toxic %eracun (moderately toxic $gak beracun ( slightly toxic Praktis tidak beracun ( &ractically non'toxic Eelatif tidak berbahaya (relati(ely harmless
L%&' !mg"g# D1 1 + 50 51 + 500 501 +5.000 5001 +15.000 C 15.000
Sumber : Pemerintah RI 2))1
2.(
Pengelolaan Limbah B(
Limbah %& yang dibuang langsung ke dalam lingkungan dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta makluk hidup lainnya. engingat risiko tersebut, perlu diupayakan agar setiap kegiatan
meminimalkan limbah %& yang dihasilkan
untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah pencemaran lingkungan. enurut PP 19>199/ pasal 3 pengelolaan limbah %& bertuuan untuk menghilangkan atau mengurangi sifat bahaya dan beracun limbah %& agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan untuk mencegah teradinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pengelolaan limbah %& merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, pe;adahaan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan akhir. %eberapa pihak yang terkait dalam pengelolaan limbah %&, yaitu ? penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, dan penimbun limbah %&.
Pengelolaan limbah %& perlu memperhatikan hirarki pengelolaan limbah %& antara lain dengan mengupayakan reduksi pada sumber, pengolahan bahan, substitusi bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan digunakannya teknologi bersih. %ilamana masih dihasilkan limbah %& maka diupayakan pemanfaatan limbah %& (PP No.85>1999. Pemanfaatan limbah %&, yang mencakup kegiatan daur ulang "recycling% , perolehan kembali "reco(er y dan penggunaan kembali "reuse% merupakan satu mata rantai penting dalam pengelolaan limbah %&. !eknologi pemanfaatan limbah %& di satu pihak dapat dikurangi umlah limbah %& sehingga biaya pengolahan limbah %& uga dapat ditekan dan di lain pihak akan dapat meningkatkan kemanfaatan bahan baku. 6al ini pada gilirannya akan mengurangi kecepatan pengurasan sumber daya alam. *trategi penanganan yang perlu diterapkan guna memperoleh sistem pengelolaan limbah %&, pada prinsipnya adalah untuk mengusahakan melakukan hal berikut ? 1. *a+ardous ,aste minimi+ation, adalah mengurangi sampai seminimum mungkin umlah limbah kegiatan industri. 3. aur ulang dan reco(ery. "ara ini dimaksudkan memanfaatkan kembali sebagai bahan baku dengan metoda daur ulang &. Proses pengolahan. Proses ini untuk mengurangi kandungan unsur beracun sehingga tidak berbahaya dengan cara mengolahnya secara fisik, kimia dan biologis. /. Secured land$ill . "ara ini mengkonsentrasikan kandungan limbah %& dengan fiksasi kimia dan pengkapsulan, untuk selanutnya dibuang ke te mpat pembuangan aman 5. Proses detoksifikasi dan netralisasi untuk menetralisasi kadar racun. 4. Incinerator yaitu memusnahkan dengan cara pembakaran pada alat pembakar khusus. 2.-.1
Pengemasan Limbah - To/si/ Pengemasan limbah %& dilakukan dengan tuuan untuk memisahkan limbah %& yang
tidak kompatibel sehingga tidak teradi kecelakaan dan kesalahan dalam penanganan. Penyimpanan limbah %& harus dilakukan ika limbah %& tersebut belum dapat diolah dengan segera. Aegiatan penyimpanan limbah %& dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya limbah %& ke lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindarkan. )ntuk meningkatkan pengamanannya, maka sebelum dilakukan penyimpanan limbah %& harus terlebih dahulu dikemas ( %adan Pengendali ampak Lingkungan, 1995. %erdasarkan )) no.18>1999 pasal 38 ayat 1 dan 3, dikatakan bah;a setiap kemasan limbah %& ;aib diberi simbol dan label yang menunukkan karakteristik dan enis limbah %&. Aetentuan lebih lanut mengenai simbol dan label limbah %& sebagaimana dimaksud pada ayat
(1 ditetapkan oleh kepala instansi yang bertanggung a;ab. engingat keragaman karakteristik limbah %&, maka dalam pengemasannya perlu pula diatur tata cara yang tepat sehingga limbah dapat disimpan dengan aman. Aetentuan syarat pengemasan limbah %& berdasarkan Aeputusan %apedal tanggal 5 *eptember 1999 berlaku bagi kegiatan pe;adahan limbah %& di fasilitas? a. Penghasil, untuk disimpan sementara di dalam lokasi penghasil@ b. Penghasil, untuk disimpan sementara di luar lokasi penghasil tetapi tidak sebagai pengumpul@ c. Pengumpul, untuk disimpan sebelum dikirim ke pengeloh@ d. Pengolah, sebelum dilakukan pengolahan dan atau penimbunan. Pengemasan yang baik mempunyai kriteria? %ahan tersebut selama pengangkutan tidak terlepas ke luar • Aeefektifannya tidak berkurang • !idak terdapat kemungkinan pencampuran gas dan uap • Aemasan yang telah diisi atau terisi penuh dengan limbah %& harus ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan mengenai penandaan pada kemasan limbah %&. Aemasan tersebut selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dapat dibuka ika akan dilakukan penambahan atau pengambilan limbah dari dalamnya, kemudian disimpan di tempat yang memenuhi persyaratan untuk penyimpanan limbah %& serta mematuhi tata cara penyimpanannya. Fambar berikut adalah contoh drum pengemas limbah %&.
0ambar
2.1. #rum
Penyim&anan Limbah -
Fambar $ merupakan penyimpanan limbah %& cair, dan gambar % merupakan penyimpanan untuk limbah sludge. Aemasan yang digunakan untuk pengemasan limbah dapat berupa drum>tong dengan -olume 50 liter, 100 liter atau 300 liter, atau dapat pula berupa bak kontainer berpenutup dengankapasitas 3 m &, / m & atau 8 m&. rum>tong atau bak kontainer yang telah berisi limbah %& dan disimpan di tempat penyimpanan harus dilakukan pemeriksaan
kondisi kemasan sekurang+kurangnya 1 (satu minggu satu kali. $pabila diketahui ada kemasan yang mengalami kerusakan (karat atau bocor, maka isi limbah %& tersebut harus segera dipindahkan ke dalam drum>tong yang baru, dan tumpahan limbah tersebut harus segera diangkat dan dibersihkan, kemudian disimpan dalam kemasan limbah %& terpisah. Aemasan bekas mengemas limbah %& dapat digunakan kembali untuk mengemas limbah %& yang mempunyai karakteristik sama (kompatibel dengan limbah %& sebelumnya. Gadah limbah %& beracun berbeda untuk tiap bentuk 'atnya, dengan kata lain ;adah untuk limbah ber;uud gas berbeda dengan limbah ber;uud cair dan limbah ber;uud padat. Limbah %& beracun padat dan cair disimpan di dalam drum atau kontainer yang terbuat dari bahan plastik (6P, PP atau P" atau bahan logam (teflon, baa karbon, **&0/, **&14, atau **//0 dengan syarat bahan kemasan yang digunakan tidak bereaksi dengan limbah toksik yang disimpannya. Gadah penyimpanan limbah %& beracun uga dipastikan harus kedap air untuk mencegah kebocoran. Pengisian limbah toksik padat dan cair diatur untuk tidak sampai memenuhi container yang digunakan. 6al ini dilakukan guna menampung gas yang mungkin timbul selama penyimpanan. *ementara untuk limbah %& toksik yang ber;uud gas disimpan dalam tabung -acuum yang terbuat dari tabung gas yang kedap udara dan tahan pecah. Pengisian limbah toksik gas harus diisi penuh untuk mencegah kebocoran yang mungkin teradi.
(a
(b
. (c
(d
0ambar 2.2 adah &enyim&anan limbah - to/si/ "a% limbah &adat dan cair "b% limbah &adat "c%gas "d%detail tutu& tabung limbah gas
a.
*imbol Limbah %& %eracun
0ambar 2.- Simbol Limbah eracun
*imbol berbentuk buur sangkar diputar /5 deraat sehingga membentuk belah ketupat. !empat penyimpanan kemasan %& harus ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut (Permen L6, 3008 ?
a *imbol %& berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada tempat penyimpanan kemasan %&, mudah penggunaannya dan tahan lama. *imbol uga terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam@ b *imbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan kemasan %& yang tidak terhalang@ c Benis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi %& yang disimpannya@ dan d )kuran minimum simbol yang dipasang adalah 35 cm 7 35 cm atau lebih besar, sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat elas dari arak 30 meter. *imbol limbah beracun berbahan dasar putih dengan blok segilima ber;arna merah. *imbol berupa tengkorak manusia dengan tulang bersilang ber;arna hitam. Faris tepi simbol ber;arna hitam. Pada sebelah ba;ah gambar terdapat tulisan H%E$")NI ber;arna hitam. b.
Label Gadah Label %& merupakan uraian singkat yang menunukkan antara lain klasifikasi dan enis %&.
Penggunaan Label %& tersebut dilakukan dalam kegiatan pengemasan %&. Label berfungsi untuk memberikan informasi tentang produsen %&, identitas %& serta kuantitas %&. Label %& berbentuk persegi panang dengan ukuran disesuaikan dengan kemasan yang digunakan, ukuran perbandingannya adalah panang ? lebar J &?1, dengan ;arna dasar putih dan tulisan serta garis tepi ber;arna hitam, sebagaimana gambar 3./. Label harus mudah terbaca, elas terlihat, tidak mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari kemasannya. )kuran label harus minimal 35 cm 7 35 cm (Permen L6, 3008.
(a
(b 0ambar 2.3 Label Limbah - "a% Permen L* no.- tahun 2))4 "b% IS5 Standart
2.-.2
Penyim&anan Limbah Penyimpanan merupakan kegiatan penampungan sementara limbah %& sampai umlahnya
mencukupi untuk diangkut atau diolah. 6al ini dilakukan dengan pertimbangan efisiensi dan ekonomis. Penyimpanan limbah %& untuk ;aktu yang lama tanpa kepastian yang elas untuk dipindahkan ke tempat fasilitas pengolahan, penyimpanan dan pengolahan tidak diperbolehkan. Penyimpanan dalam umlah yang banyak dapat dikumpulkan di lokasi pengumpulan limbah. Limbah cair dapat dimasukkan kedalam drum dan disimpan dalam gudang yang terlindung dari panas dan huan, sedangkan limbah %& berbentuk padat>lumpur dapat disimpan dalam bak penimbun yang dasarnya dilapisi dengan lapisan kedap air. Penyimpanan harus mempertimbangkan enis dan umlah limbah %& yang dihasilkan. Benis dan karakter limbah %& akan menentukan bentuk bahan pe;adahan yang sesuai dengan sifat limbah %&, sedangkan umlah limbah %& dan periode timbulan menentukan -olume yang harus disediakan. %ahan yang digunakan untuk ;adah dan sarana lainnya dipilih berdasarkan karakteristik buangan. "ontoh untuk buangan yang toksik sebaiknya tidak menggunakan ;adah yang terbuat dari bahan yang korosif. *esuai dengan )) no 18 tahun 1999 pasal 39 ayat 3, tempat penyimpanan limbah %& ;aib memenuhi syarat ? a. Lokasi tempat penyimpanan yang bebas banir, tidak ra;an bencana dan di luar ka;asan lindung serta sesuai dengan rencana tata ruang@ b. Eancangan bangunan disesuaikan dengan umlah, karakteristik limbah %& dan upaya pengendalian pencemaran lingkungan . %erdasarkan Aeputusan %apedal no.1 tahun 1995, penyimpanan limbah %& beracun harus mengikuti aturan atau syarat berikut ?
1. Penyimpanan kemasan harus dibuat dengan sistem blok dengan setiap blok terdiri atas 3 (dua 7 3 (dua kemasan. 3. Lebar gang antar blok harus minimal 40 cm untuk lalu lintas manusia ketika dilakukan pemeriksaan. &. !umpukan maksimum adalah & (tiga lapis dengan tiap lapis dialasi palet (setiap palet mengalasi / drum. Bika tumpukan lebih dan & (tiga lapis atau kemasan terbuat dari plastik, maka harus dipergunakan rak. /. Aemasan+kemasan berisi limbah %& yang tidak saling cocok harus disimpan secara terpisah, tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian penyimpanan yang sama. 5. Penyimpanan limbah cair dalam umlah besar disarankan menggunakan tangki. 4. %angunan tempat penyimpan kemasan limbah %& toksik harus? a. memiliki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai untuk limbah toksik yaitu konstruksi dinding harus dibuat mudah dilepas, guna memudahkan pengamanan limbah %& dalam keadaan darurat@ b. Aonstruksi atap terlindung dari masuknya air huan baik secara langsung maupun tidak langsung@ c. ibuat tanpa plafon dan memiliki sistem -entilasi udara yang memadai dan memiliki penerangan yang cukup. 2. Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak, serta dibuat melandai turun kearah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1=.
"a% Penyim&anan limbah dalam tang/i besar
"b% S/ema &enem&atan $entilasi
(c Penyimpanan limbah %& dalam rak
"d% #enah tem&at &enyim&anan limbah beserta $asilitas 0ambar 2.6 Syarat'syarat Penyim&anan Limbah eracun