Tindakan anestesi dan operasi.docx

Tindakan anestesi dan operasi Pre operatif: 1. Anamnesis:  Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan dan makanan.  Pasien pernah mendapat anestesi sebelumnya dan riwayat operasi 

sectio caesarea 1x Pasien tidak memiliki penyakit asma, jantung, DM dan hipertensi

2. Pemeriksaan fisik 

Airway paten, nafas spontan, tidak ada ronkhi, tidak ada

   

wheezing Mallampati 2 ( Uvula dan palatum mole terlihat ) Leher ekstensi maksimal Buka mulut > 2 jari Tidak ada gigi goyang, tidak ada gigi palsu

Teknik Anestesi: 1. Jenis anestesi 2. Teknik anestesi

: RA (Regional Anestesi) : Anestesi spinal , posisi duduk L3-L4 , LCS (+) jernih, Darah (-), atraucan no. 26 G 3. Lama anestesi : 13.30 – 15.00 4. Lama operasi : 13.45 – 15.00 5. Cara pemberian :  Pasien dipersiapkan diruang operasi dengan duduk pada meja operasi.  Pasang manset pada tangan pasien sebelum dilakukan tindakan spinal 

anestesi Persiapkan alat spinal anestesi ( handscun steril, spuit 3cc, spuit 1 cc,



atraucan no.26 G, Lidokain HCL, Bunascan, Fentanyl) Menentukan lokasi crista iliaka kanan dan kiri kemudian tarik garis ke



medial dan beri tanda dengan spidol pada area tersebut. Lakukan sepsis antisepsis dengan menyemprotkan alkohol pada daerah



yang akan di tusuk dan sekitarnya. Setelah lokasi penyuntikan disemprotkan dengan alcohol, dihapus

  

dengan kasa steril. Dengan spuit 1 cc diambil lidokain HCL sebanyak 1cc Dengan spuit 3cc diambil fentanyl 25 mcg dan Bunascan 10 mg Informed consent pada pasien jika akan disuntik dan meminta pasien



sedikit membungkukkan badannya. Dengan lidocain 1 cc, disuntikan di daerah yang sudah diberi tanda terlebih dahulu sebagai anestesi lokal.