TIGA MODEL PENGEMBANGAN MASYARAKAT
1.1 Pengertian Jack Rothman dalam sebuah tulisannya yang berjudul “Approaches to community intervention”, mengembangkan tiga model yang berguna dalam memahami konsep tentang PPM, mengartikan pengorganisasian masyarakat sebagai bentuk intervensi pada tingkat masyarakat yang diarahkan pada peningkatan atau perubahan lembaga masyarakat dan pemecahan masalahmasalah. Paradigm ini merupakan format ideal yang dikembangkan terutama untuk tujuan analisis dan konsptualisasi. Dalam praktiknya, ketiga model tersebut saling bersentuhan satu dengan yang lainnya. Setiap komponenya bisa digunakan secara kombinasi dan stimultan sesuai dengan kebutuhan situasi yang ada
1.1.1
Pengembangan Masyarakat Lokal Adalah kegiatan yang berorientasi pada proses, tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar pada masyarakat, menekankan pentingnya konsesus / kesepakatan, kerjasama, membangun identitas, kepedulian dan kebanggaan sebagai anggota masyarakat. Proses pengorganisasian masyarakat dapat optimal jika adanya partisipasi masyarakat dalam menetapkan tujuan dan pelaksanaan tindakan. Model PML memberikan perubahan dalam masyarakat dapat dilakukan sevara optimal apabila melibatkan partisipasi aktif yang luas di semua spectrum masyarakat tingkat local, baik dalam tahap penentuan perubahan PML adalah proses yang dirancang untuk mendapatkan kondisi sosial ekonomi yang lebih maju dan sehat bagi seluruh masyarakat melalui partisipasi aktif serta berdasarkan kepercayaan yang penuh terhadap prakarsa diri sendiri. Stratego dasar
1
yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini adalah usaha penciptaan dan pengembangan partisipasi yang lebih luas dari seluruh warga masyarakat. Tema – tema pokok dalam model PML mencakup penggunaan
prosedur
demokrasi
dan
kerjasama
atas
dasar
kesukarelaan, keswadayaan, pengembangan, kepemimpinan setempat, dan tujuan yang bersifat pendidikan PML pada dasarnya merupakan proses interaksi antara anggota masyarakat setempat difasilitasi oleh pekerja sosial. Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mencapai tujuantujuan yang di harapkan.
1.1.2
Perencanaan Sosial Adalah kegiatan yang mementingkan tercapainya tujuan, metoda pemecahan
masalah
yang
bersifat
rasional,
emphiris.
Proses
penekanan pada aspek teknis dalam penyelesaian masalah dengan melalui perencanaan yang baik dan rasional, sedangkan partisipasi masyarakat sifatnya bervariasi tergantung dari permasalahan yang dihadapi. Model ini menekankan proses pemecahan masalah secara teknis terhadap
masalah
sosial
substantive,
seperti
kemiskinan,
pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan dll. Selain itu, model PS unu mengungkap pentingnya menggunakaan rencana perencanaan yang matang dan perubahan yang terkendali yakni untuk mencapai tujuan akhir secara sadar dan rasional dan dalam pelaksanaannya dilakukan
pengawasan-pengawasan
yang
ketat
untuk
melihat
perubahan-perubahan yang terjadi. Strategi dasar yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan mengumpulkan atau mengungkapkan fakta dan data mengenai suatu pemasalahan.
2
Kemudian, mengambil tindakan yang rasional dan mempunyai kemungkianan-kemungkinan yang dapat dilaksanakan Berbeda dengan PML, PS lebih berorientasi pada “tujuan tugas”. Sistem klien PML umumnya kelompok-kelompok yang kurang beruntung.
1.1.3
Aksi Sosial Mosel AS ini menekankan betapa gentingnya penanganan secara terorganisasi, terararah dan sistematis terhadap kelompok yang tidak beruntung. Juga meningkatkan kebutuhan yang memadai bagi masyarakat yang lebih luas dalam rangka meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan sosial dan nilai-nilai demokratisasi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah sistem atau kebijakan pemerintah secara langsung dalam rangka menanggulangi masalah yang mereka hadapi sendiri. Dalam kaitan ini, Suharto (1996) menjelaskan tujuan dan sasaran utama AS adlaah perubahan perubahan fundamental dalam kelembagaan pada struktur masyarakat melalui proses pendistribusian kekuasaan (distribution of resources) dan pengambilan keputusan (distribution of decisison making) Adalah kegiatan yang mempunyai tujuan mengadakan perubahan mendasar pada lembaga kemasyarakatan. Sasaran utamanya adalah penataan kembali struktur kekuasaan, sumber-sumber dan proses pengambilan keputusan. Kelemahannya : a) Locality Development , sulitnya mendapatkan dukungan / partisipasi apabila bukan berasal dari wilayah geografis yang sama.
3
b) Social Planning , membutuhkan tenaga ahli dari luar, membuat masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah.
4