MAKALAH PERAWATAN LUKA TERKINI MODERN WOUND ULTRASOUND ASSISTED WOUND TREATMENT
Nama Kelompok : Ana Clara De Ornay
: 11620585
Dwi Septian Wijaya
: 11620592
Theresia Ose Kherans
: 11620609
Yayan Afriska M
: 11620613
Ditulis Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Ajar ”Trend” Dan ”Issue” Dalam Perawatan Dalam Perawatan Luka
PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI 2013
1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost effectiveness. effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut. Hal
ini
ditunjang
dengan
semakin
banyaknya
inovasi
terbaru
dalam
perkembangan produk-produk produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka. Dalam hal ini, perawat dituntut untuk memahami produk-produk tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada dasarnya, pemilihan produk yang tepat harus berdasarkan pertimbangan biaya (cost), kenyamanan (comfort), keamanan keamanan (safety). Secara umum, perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan pada intervensi yang yang melihat sisi klien dari berbagai dimensi, yaitu dimensi fisik, psikis, ekonomi, dan sosial. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan perawatan luka modern kepada
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
a. Definisi Luka b. Klasifikasi Luka c. Proses Penyembuhan Luka d. Factor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka e. Perawatan Luka Dengan Ultrasound Assisted Wound Treatment
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Secara definisi suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. 2.2 Klasifikasi
Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan 2.2.1 Luka Berdasarkan Sifat
Abrasi, kontusio, insisi, laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dll 2.2.2 Luka Berdarkan Struktur Lapisan Kulit
Superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, thickness, yang melibatkan lapisan epidermis dan dermis; dan full thickness thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang. Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikan dikategorikan menjadi tiga, yaitu: a. Healing by primary intention Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke ekseternal. b. Healing by secondary intention Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya. c. Delayed primary healing (tertiary healing) Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi, diperlukan penutupan luka secara manual.
Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu: akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam jangka waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa dikategorikan luka akut
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.4 Proses Penyembuhan Luka
a. Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap) b. Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut c. Fase penyembuhan luka : 1. Fase inflamasi :
Hari ke 0-5
Respon segera setelah terjadi injuri
pembekuan darah
untuk mencegah
kehilangan darah
Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa
Fase awal terjadi haemostasis
Fase akhir terjadi fagositosis
Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi
2. Fase proliferasi or epitelisasi
Hari 3 – 3 – 14 14
Disebut juga dengan fase granulasi o.k adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka luka nampak merah segar, mengkilat
Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid
Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka
Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi
3. Fase maturasi atau remodelling
Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2 tahun
Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength)
Terbentuk jaringan parut (scar tissue)
50-80% sama kuatnya dengan jaringan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.5 Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka
a. Status Imunologi b. Kadar gula darah (impaired white cell function) c. Hidrasi (slows metabolism) d. Nutritisi e. Kadar albumin darah (‘building blocks’ for repair, colloid osmotic pressure – oedema) oedema) f. Suplai oksigen dan vaskularisasi g. Nyeri (causes vasoconstriction) h. Corticosteroids (depress immune function)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III TREND DAN ISU PERAWATAN LUKA
3.1 Kecendrungan Kecendrungan Perawatan Perawatan Luka Saat Saat ini
Pada tatanan pelayanan keperawatan, khususnya dalam perawatan luka, banyak diteliti metode – metode – metode metode penyembuhan luka, baik penyembuhan secara medis, maupun secara komplementer
dengan menggunakan media yang yang ada di alam untuk untuk mempercepat
penyembuhan luka. Semua hasil penelitian memiliki evidence based yang cukup kuat dan bisa dibuktikan. Namun pada prinsipnya, secara keilmuan seorang perawat professional harus mengetahui bagaimana proses penyembuhan luka secara alami, kenapa terjadi luka, proses apa yang terjadi pada luka, berapa lama luka akan sembuh dan kenapa luka tersebut bisa sembuh dengan meninggalkan jaringan parut atau bahkan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut. Hal ini akan mempengaruhi persepsi dan kemampuan perawat dalam melaksanakan perawatan luka, semakin mengerti proses yang terjadi pada luka, kualitas seorang perawat akan semakin baik dalam melakukan perawatan luka dan outcomenya juga akan baik, kepuasan pasien meningkat. Perawatan luka dewasa ini, cenderung menggunakan metode balutan kasa ”wet to-dry”, to-dry”, digunakan khusus untuk debridemen pada dasar luka, normal salin digunakan untuk melembabkan kasa, kemudian dibalut dengan kasa kering. Ketika kasa lembab menjadi kering, akan menekan permukaan jaringan, yang berarti segera harus diganti dengan balutan kering berikutnya. Hal ini mengakibatkan tidak hanya pertumbuhan jaringan sehat yang terganggu, tetapi juga menimbulkan rasa nyeri yang berlebihan, metode wet to dry dianggap sebagai metode debridemen mekanik dan diindikasikan bila ada sejumlah jaringan nekrotik
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
berbagai aspek tersebut demi mencapai perawatan luka yang efektif, proses penyembuhan yang cepat, outcome yang berkualitas dan biaya yang lebih murah. 3.2 Ultrasound Assisted Wound Treatment
Dewasa ini, teknologi perawatan luka telah mengalami perkembangan pesat dalam menunjang praktik ilmu kedokteran. Pasien-pasien yang mengalami penyakit degeneratif dan kelainan metabolik tentunya membutuhkan manajemen perawatan luka yang tepat agar proses penyembuhan dapat tercapai optimal. Utrasonic Assisted Woundtreatment adalah alat perawatan luka modern yang menggunakan kekuatan gelombang suara dengan media air. Terapi pengobatan dengan UAW berfungsi untuk menghilangkan jaringan tubuh yang telah mati agar tidak terjadi infeksi yang lebih parah. Keuntungan menggunakan alat ini jika dibandingkan dengan penyembuhan luka metode konvensional seperti gunting dan pisau adalah dapat meminimalkan terbuangnya jaringan yang sehat, juga tidak merusak pembuluh darah. Biasanya, dengan gunting dan pisau akan terjadi perdarahan dan timbul rasa sakit, namun tidak demikian dengan alat UAW. “ Sejauh ini, pasien yang terapi dengan alat ini adalah pasien yang mengalami luka yang sulit kering karena mengidap kencing manis, sehingga lama-kelamaan menjadi borok.& rdquo; Kata dr. Yan Efrata Sembiring Sp. B(K) T.Kv. Penggunaan alat ini ditangani secara langsung oleh dokter spesialis RSUA. Dokter akan menyemprotkan air yang mengandung gelombang suara pada bagian yang sakit. Keluarnya cairan berwarna putih susu adalah tanda bahwa terdapat jaringan yang mati, penyemprotan ini dilakukan sampai cairan putih tadi tidak keluar dan keluar darah, itu artinya jaringan yang mati sudah hancur. Alat ini dapat digunakan untuk merawat luka basah di bagian tubuh mana pun tanpa rasa sakit. sakit . Rumah Sakit Universitas Airlangga melayani mela yani terapi perawatan luka dengan Ultrasonic Assisted Woundtreatment di Poli Bedah Unit Rawat Jalan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Gelombang ultrasound pada alat UAWT ini dihasilkan dari gelombang listrik yang diubah menjadi gelombang ultrasonik oleh piezo ceramic element dengan konversi sebesar 90% sehingga keunggulannya bisa dipakai dalam jangka waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan alat serupa yang menggunakan metode kumparan. Pada metode kumparan, konversi gelombang listrik menjadi gelombang ultrasound hanya 60-70% dan sisanya menjadi panas. Akibatnya, alat menjadi cepat panas ketika dipakai terlalu lama. Indikasi pemakaian UAWT adalah pada luka lokal yang terinfeksi, luka dengan gangguan
sirkulasi,
dan
luka
yang
perlu
debridement
dan
irigasi.
Sedangkan
kontraindikasinya ialah pada keadaan selulitis dan pada luka yang terdapat komponen logam atau pada pasien yang mempunyai alat elektronik yang ditanam dalam tubuh seperti alat pacu jantung dan sebagainya Utrasonic Assisted Woundtreatment adalah alat perawatan luka modern yang menggunakan kekuatan gelombang suara dengan media air. Terapi pengobatan dengan UAW berfungsi untuk menghilangkan jaringan tubuh yang telah mati agar ti dak terjadi infeksi yang lebih parah. Keuntungan menggunakan alat ini jika dibandingkan dengan penyembuhan luka
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Penggunaan alat ini ditangani secara langsung oleh dokter spesialis RSUA. Dokter akan menyemprotkan air yang mengandung gelombang suara pada bagian yang sakit. Keluarnya cairan berwarna putih susu adalah tanda bahwa terdapat jaringan yang mati, penyemprotan ini dilakukan sampai cairan putih tadi tidak keluar dan keluar darah, itu artinya jaringan yang mati sudah hancur. Alat ini dapat digunakan untuk merawat luka basah di bagian tubuh mana pun tanpa rasa sakit. Rumah Sakit Universitas Airlangga melayani terapi perawatan luka dengan Ultrasonic Assisted Woundtreatment di Poli Bedah Unit Rawat Jalan Lt. 2, Jl. Mulyorejo (Kampus C Unair).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Pada tatanan pelayanan keperawatan, khususnya dalam perawatan luka, banyak diteliti metode – metode – metode metode penyembuhan luka, baik penyembuhan secara medis, maupun secara komplementer
dengan menggunakan media yang yang ada di alam untuk untuk mempercepat
penyembuhan luka. Semua hasil penelitian memiliki evidence based yang cukup kuat dan bisa dibuktikan. Namun pada prinsipnya, secara keilmuan seorang perawat professional harus mengetahui bagaimana proses penyembuhan luka secara alami, kenapa terjadi luka, proses apa yang terjadi pada luka, berapa lama luka akan sembuh dan kenapa luka tersebut bisa sembuh dengan meninggalkan jaringan parut atau bahkan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut. Hal ini akan mempengaruhi persepsi dan kemampuan perawat dalam melaksanakan perawatan luka, semakin mengerti proses yang terjadi pada luka, kualitas seorang perawat akan semakin baik dalam melakukan perawatan luka dan outcomenya juga akan baik, kepuasan pasien meningkat 4.2 Saran
Demikian makalah perawatan luka modern atau terkini semoga dapat menjadi wacana dan wawasan bagi kita, sebagai suatu trend perawatan luka dengan prinsip luka cepat sembuh, kualitas penyembuhan baik serta dapat mengurangi biaya perawatan luka, dan ini sangat penting bagi perawat untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya di lingkungan perawatan khususnya perawatan luka yang jelas sangat memberikan kepuasan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/search?q=moist+wound+healing&hl=id&start=90&sa=N, diakses http://www.google.co.id/search?q=moist+wound+healing&hl=id&start=90&sa=N, diakses tanggal 08 Desember 2013 http://www.fkep.unpad.ac.id/2009/01/perawatan-luka-modern/ diakses tanggal 08 Desember 2013 http://www.stat-med.net/product/3-clinitron-ii-air-fluidized-therapy-bed/ diakses tanggal 08 Desember 2013 http://www.cms.gov/medicare-coverage-database/details/ncddetails.aspx?NCDId=228&ncdver=1&bc=AAAAgAAAAAAA& diakses tanggal 08 Desember 2013 http://www.hill-rom.co.uk/uk/United-Kingdom/Products/Beds/Clinitron-Uplift/ diakses tanggal 08 Desember 2013 http://www.e bookspdf.org/view/aHR0cDovL3dpamF5YS1oZWFsdG bookspdf.org/view/aHR0cDovL 3dpamF5YS1oZWFsdGgtY2VudHJlLmdvb2d gtY2VudHJlLmdvb2dsZWNvZGUu sZWNvZGUu Y29tL2ZpbGVzL1RFUk0lMjBPRiUyMFJFRkV Y29tL2ZpbGVzL1RFUk0lMjBPRiUyMFJFRkVSRU5DRS5wZGY=/VG SRU5DRS5wZGY=/VGVybSBPZiBSZWZ VybSBPZiBSZWZ