pada orang tua dengan distress. Sayangnya ruang lingkup gerontology masih relatif baru, keinginan untuk membicarakan tentang therapy modalitas yang spesifik dengan usila pada banyak kasus didahului evaluasi dari efektifitas. Sebagai konsekwensinya, dalam bahasan berikut harus betul-betul memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan suatu metode therapy. therap y. Tanpa memandang tingkat kepopuleran suatu s uatu tehnik te hnik yang diberikan, keefektifan pencapaian tujuan haruslah yang pertama terdefinisikan dalam ingatan seseorang, begitupun halnya tujuan/sasaran klien usila. Sekarang ini banyak pendekatan yang ada untuk individu usila yang membutuhkan pertolongan (baik dimasyarakat maupun diinstitusi). Sungguhnpun Sungguhnpun demikian suatu model khusus untuk pemilihan therapy telah diajukan oleh Gottesman, Quarterman dan Cohn (1973) (dalam kenyataannya tidak ada criteria untuk suatu therapy dan gangguan), Penulis ini menyatakan bahwa faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan therapy haruslah selalu mencakup : 1. Kapasitan (fisik, emosi, kognitif) dari orang usila. 2. Kebutuhan bermasyarakat (social demand) yang menyangkut “penyesuaian” perilaku untuk orang usila. 3. Harapan (keinginan-keinginan) dari orang tertentu lainnya 4. Harapan-harapan
(keinginan-keinginan)
dari
usila
sendiri
untuk
dirinya
sendiri)Misalnya, seperti yang dibecarakan Gottesman dkk, usila ingin ingin mengemudi mobil, akan tetapi ia tidak cukup kuat untuk mengemudi secara fisik (post stroke), penolong harus lebih menganjurkan untuk lebih menyadari keterbatasan fisiknya atau merekomendasikannya dengan suatu rancangan lain yang cocok (misal : meminta teman atau anggota keluarganya untuk mengendarai atau menggunakan bus). Kemungkinan sumber masalah barangkali berkaitan masalah social (batasan usia yang diijinkan untuk mengemudi) atau beristirahat dengan anggota keluarga (mereka mungkin mungkin mengharapkan mengharapkan agar anggota keluarga keluarga yang telah tua tetap senantiasa dapat mandiri karena masing-masing anggota selalu mandiri). Intervensi dalam kasus begini diarahkan pada pengubahan yang memungkinkan usila dapat mengemudi atau berfokus pada mengubah harapan/keinginan keluarga yang mempunyai anggota yang berusia lanjut. Kemungkinan, Gottesman (1980) mengjarkan bahwa perhatian utama haruslah berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas kualitas dan tidak hanya pada kuantitas hidup.