BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan di dalam praktek keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi. Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teoriteori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke empat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”, yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau “melebihi” dan merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004).
1
Model
konseptual
keperawatan
dikembangkan
oleh
para
ahli
keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam praktek keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi Middle Range Theories? 2. Bagaimana Pengelompokan Teori Middle Range Theories ? 3. Bagaimana Penggunaan Middle Range Theory? 4. Bagaimana Kontroversi Tentang Middle Range Teori? 5. Bagaimana Middle Range Theory Menurut Carolyn L Wiener?
C. Rumusan Masalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Middle Range Theories. 2. Untuk Mengetahui Pengelompokan Teori Middle Range Theories. 3. Untuk Mengetahui Penggunaan Middle Range Theory. 4. Untuk Mengetahui Kontroversi Tentang Middle Range Teori. 5. Untuk Mengetahui Middle Range Theory Menurut Carolyn L Wiener.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Middle Range Theories
Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/ gagasan yang saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan (Smith dan Liehr, 2008). Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat digambarkan dalam suatu model. praktek
dan
Middle range theories dapat dikembangakan pada tatanan riset
untuk menyediakan pedoman
dalam
praktik
dan
riset/penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu keperawatan. Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris. Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin praktik, selain itu Walker and Avant (1995) mempertahankan bahwa mid-range theories menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep secara normal yang nampak dalam grand teori. Mid-range
teori
memberikan
manfaat
bagi
perawat,
mudah
diaplikasikan dalam praktik dan cukup abstrak secara ilmiah.Teori Middle Range, tingkat keabstrakannya pada level pertengahan, inklusif, diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji secara langsung. Kramer (1995) mengatakan bahwa mid-range theory sesuai dengan lingkup fenomena yang relatif luas tetapi tidak mencakup keseluruhan fenomena yang ada dan merupakan masalah pada disiplin ilmu.
3
B. Pengelompokan Teori
Berdasarkan pengelompokkannya Middle Range Theory dikelompokkan oleh beberapa penyusun buku menurut: 1. Peterson & Bredow (2004) mengklasifikasikan middle range theories ke dalam tipe-tipe : a. Tipe fisiologis b. Tipe kognitif c. Tipe emosional d. Tipe sosial e. Tipe integrative 2. Tomey & Alligood (2006), berdasar tema masing-masing teori: a. Tidal Model (Phil Barker, 2001) b. Comfort (Kolcaba, 1992) 3. Menurut Mc. Kenna h.p. (1997) : a. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi b. Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori c. Tanpa indikator pengukuran d. Masih cukup abstrak e. Konsep dan proposisi yang terukur f. Inklusif g. Memiliki sedikit konsep dan variabel h. Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik i.
Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara induktif menggunakan studi kualitatif
j.
Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak merupakan hal ilmiah yang menarik
k. Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat. l.
Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori
m. Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik.
4
4. Menurut Meleis, A. I. (1997) : a. Ruang lingkup terbatas, b. Memiliki sedikit abstrak, c. Membahas fenomena atau konsep yang lebih spesifik, dan d. Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran) 5. Menurut Whall (1996) : a. Konsep dan proposisi spesifik tentang keperawatan b. Mudah diterapkan c. Bisa diterapkan pada berbagai situasi d. Proposisi bisa berada dalam suatu rentang hubungan sebab akibat
C. Penggunaan Middle Range Theory
Middle range theory telah digunakan dalam bidang praktik dan penelitian. Teori ini mampu menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari penelitian.serta membimbing dalam pemilihan variable dan pertanyaan penelitian.(Lenz,1998.p.26) Middle range Teori dapat membantu praktik dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien dan memungknkan untuk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi Review mengungkapkan
terhadap
beberapa
penggunaan
Middle
penelitian Range
yang
Teori
dipublikasikan
dalam
penelitian
keperawatan masih cukup luas. Dan sebagian besar Middle Range Teori berasal dari disiplin ilmu lain.Hal ini sangat jelas ketika kita membandingkan seberapa sering Middle Range Teori dan Grand Teori dikutip dalam literatur penelitian keperawatan. Dari 173 penelitian, yangdiidentifikasi menggunakan teori adalah 79 (45%). Dan dari 79 penelitian tersebut diidentifikasi hanya 25 penelitian yang benar-benar menggunakan teori keperawatan dan 54 lainnya menggunakan mengadopsi dari disiplin ilmu lainnya dan kebanyakan dari ilmu psikologi.
5
D. Kontroversi Tentang Middle Range Teori
Identifikasi middle Range Teori telah cukup jelas. Disisi lain ,Chenitz, seorang penulis utama dari Entry into a Nursing Home as Status Passage, memasukan teori ini ke dalam praktikal teori ini, sedangkan yang lainnya memasukkan ke dalam middle range teori. Dalam analisis dasar Middle Range Teori “Pertanyaan tentang Middle Range teori bukanlah merupakan sesuatu pernyataan hitam dan putih namun memiliki definisi yang jelas. Middle Ra nge Teori mengandung nilai abstrak, tidak terlalu luas namun juga tidak terlalu sempit, tetapi berada pada kondisi dipertengahan. Untuk mencegah salah penafsiran dalam pemahaman terhadap teori, para penemu
teori harus
memberikan Identitas Teori terhadap komponen konsep dalam teori tersebut. Ketidakakuratan dari middle range teori hanya salah satu dari sekian banyak kritik terhadap teori ini. Selain hal tersebut, ketidakjelasan definisi middle range teori telah dikritisi untuk membedakannya dengan Grand Teori,karena mampu untuk diuji meggunakan ide postif – logis.
E. Middle Range Theory Menurut Carolyn L Wiener
Hidup disituasikan dalam konteks biografi,konsepsi diri berakar pada kondisi fisik dan diformulasikan berdasarkan kemampuan menerima untuk membentuk kebiasaan atau aktifitas yang diharapkan dalam mencapai tujuan dari aturan yang berbeda.Interaksi dengan orang lain adalah pengaruh utama (major influence) untuk membentuk suatu konsep diri. Sebagai ragam peran perilaku,seseorang memonotor reaksi orang lain dan merasakan dirinya merupakan bagian yang terintegrasi dari proses yang dibentuk/dihasilkan. Pengalaman tentang sakit selalu ditempatkan alam konteks biografi oleh karena itu kondisi sakit adalah pengalaman yang masih berlanjut.Domain dari kondisi sakit adalah berhubungan dengan ketidakpastian bervariasi dalam dominasi di lintasan penyakit melalui aliran dinamis dari persepsi tentang diri dan interaksi dengan orang lain. Aktifitas dari hidup dan kehidupan seseorang dalam kondisi sakit merupakan bentuk kerja .Lingkungan dari kerja termasuk individu dan yang lainnya dengan semua interaksi,termasuk keluarga dan
6
pelayanan kesehatan. Semua komponen yang berperan tersebut disebut total organisasi. Seorang yang sakit (pasien) merupakan pekerja utama namun semua pekerjaan yang diambil didalamnya dipengaruhi oleh total organisasi. Identity/Identitas,temporality/hal keduniawian dan Tubuh adalah elemen kunci dalam konteks biografi sebagai berikut: 1. Identity : Pembentukan diri sendiri yang memberikan waktu utnuk menyatukan multtipel aspek dari diri dan situasi didalam tubuh kita. 2. Temporality : Biografi waktu yang direfleksikan didalam aliran kehidupan terhadap pembelajaran kejadian, persepsi masa lalu,saat ini dan masa depan untuk membentuk diri 3. Body : Aktifitas kehidupan dan pembentukan persepsi berdasarkan pada tubuh. Pengalaman tentang sakit selalu ditempatkan alam konteks biografi oleh karena itu kondisi sakit adalah pengalaman yang masih berlanjut.Domain dari kondisi sakit adalah berhubungan dengan ketidakpastian bervariasi dalam dominasi di lintasan penyakit (table 30.1) melalui aliran dinamis dari persepsi tentang diri dan interaksi dengan orang lain. Aktifitas dari hidup dan kehidupan
seseorang
dalam
kondisi
sakit
merupakan
bentuk
kerja
.Lingkungan dari kerja termasuk individu dan yang lainnya dengan semua interaksi,termasuk keluarga dan pelayanan kesehatan. Semua komponen yang berperan tersebut disebut total organisasi. Seorang yang sakit (pasien) merupakan pekerja utama namun semua pekerjaan yang diambil didalamnya dipengaruhi oleh total organisasi. Tipe pekerjaan yang diorganisasikan meliputi 4 line dari lintasan kerja yang dibentuk oleh pasien dan keluarganya : 1. Illness related work : diagnostic, manajemen gejala,regimen perawatan dan pencegahan krisi 2. Everyday
life
mempertahankan
work suatu
:Aktifitas
sehari,
kemampuan
berkesinambungan dan rekreasi.
7
kegiatan kerja,
rumah
hubungan
tangga, yang
3. Biografikal
work :Pertukaran
informasi,ekspresi
dari
emosi,
divisi
tugas,termasuk interaksi dengan total organisasi 4. Uncertainty abatement work: aktifitas berlaku untuk mengurangi dampak ketidakpastian temporality,body dan identity. Keseimbangan dalam tipe kerja adalah responsive dan dinamis,fluktuatif seiring waktu,situasi,persepsi dan beberapa variasi player dalam total organisasi dalam rangka mengatasi masalah ketidakseimbangan. Semua itu saling mempengaruhi tipe kerja membentuk tekanan yang ditandai dengan bagian yang paling dominan dari tipe kerja.Diseluruh lintasan.Ingatlah, meskipun konteks biografi bersumber dari tubuh,perubahan tubuh melalui perjalanan penyakit dan penanganannya,kapasitas untuk membentuk kepastian tipe kerja mengharuskan satu identitas telah terbentuk. Itulah yang membuat strategi mempengaruhi pembentukan diri termasuk dipantau respon lain terhadap strategi ketika mereka mencoba untuk mengatur kehidupan seseorang yang menderita penyakit. Illnes Trajectory : Kondisi ketidakpastian DOMAIN
SUMBER
DIMENSI
KETIDAKPASTIAN
KETIDAKPASTIAN
-Hidup adalah penerimaan untuk
-Kehilangan dari
kondisi yang konstan at temporality flux berhubungan dengan sakit dan pengobatannya Uncertain
-Diri pada saat lampau
tempotaly…
dipandang berbeda (jalan untuk mencapainya) -Harapan saat ini dipengaruhi oleh kesakitan dan pengobatannya
8
Durasi:berapa lama Pace :seberapa cepat Frekuensi: berapa sering pengalaman waktu yang terdistorsi(berbar ing, terpaksa,dibatasi)
-Antisipasi dimasa depan meningkat
Uncertain Body :
-Guncangan jiwa
Perubahan
(kegagalan tubuh)
Berhubungan dengan -Konsepsi dari penyakitnya dan
pembentukan
Ambigu dalam membaca tanda tubuh Perhatian terhadap sekeliling:
penanganan berfokus tubuh(cara pada satu kemampuan penggunaannya) datang untuk membentuk aktifitas
-Apa yang akan terjadi dengan perubahan
terhadap tubuh
status biasa,melibatkan
tubuh saat ini dan
-Membahayakan
penampilan,fungsi
harapan berubah
resistensi tubuh
fisiologis dan respon bagaimana melakukan -Keberhasilan dan resiko terhadap pengobatan di masa depan. pengobatan -Penyakit yang berulang Uncertain Identity :
-Kehidupan yang
Interpretasi dari diri terdistorsi sebagai
-Kegagalan tubuh dan
tubuh yang gagal
kesulitan membaca
untuk melakukan
pengaturan tubuh
kegiatan seperti biasa membentuk konsepsi dan harapan yang
diri
berhubungan dengan
-Skewed temporality
kejadian
merubah kehidupan
(temporality)yang
yang diharapkan.
berubah karena sakit
diharapkan telah hancur -Bukti yang diperoleh dalam membaca tubuh tidak mampu ditafsirkan dalam kerangka pemahaman biasa -Harapan adalah suatu yang berkesinambungan meskipun terjadi perubahan keadaan
dan pengobatan.
9
Uncertainty Abatemen Work/Ketidakpastian penurunan kerja Tipe aktifitas
Perilaku yang muncul
-Pacing
-Berbaring atau perubahan aktifitas rutin -Menggunakan istilah-istilah berhubungan
Menjadi pasien professional
dengan sakit dan pengobatan -Melakukan perawatan diri langsung -Mengembangkan kemampuan dengan supermedikalisasi
-Mencari dan memperkuat perbandingan
-Membandingkan diri dengan orang lain yang kondisinya lebih buruk untuk meyakinkan diri baha tidak akan menjadi lebih buruk. -Melihat kebelakang untuk
Terlibat dalam
menginterpretasikan gejala atau kondisi
tinjauan/review
emergency dan interaksi dengan yang lain dalam organisasi.
Menetapkan tujuan
-Melihat jauh kedepan untuk membangkitkan gairah hidup -Menutupi kondisi sakit atau emosi
Menutupi/covering up
-Bucking up untuk mencegah stigma atau melindungi yang lain -Mengemukakan tempat dimana,atau siapa
Mencari tempat yang
orangnya, emosi yang sesungguhnya dan
aman untuk melepaskan
perasaan harus bisa diekspresikan dengan suasana yang mendukung
Memilih jaringan
-Selektif dalam memilih seorang yang mampu
pendukung
mendukung secara positif
Mengambil tanggung
-menegaskan hak untuk menjalankan
jawab
pengobatan
Asersi Teori/Pernyataan Teri
Fokus dalam konteks sosial untuk bekerja dan hubungan sosial mempengaruhi kehidupan seseorang dalam teori Illness Trajectori berdasarkan
10
seminal kerja dari Corbin dan Strauss(1988).Sebagai pekerj sentral,aksi diambil oleh seseorang yang mengatur dampak dari seorang yang sakit,termasuk Biografi(Concept of self) dan sosiologi ( interaksi dengan orang lain).Dari perspektif ini mengatur gangguan yang muncul (Koping ketidakpastian) mempengaruhi beberapa pemain yang berperan dalam organisasi sebaik kondisi sosial. Adanya kompleksitas termasuk interaksi multi konteks dan dengan pengalaman pemain yang berperan dalam trajectory Illnes, koping merupakan proses yang sangat bervariasi dan dinamis. Secara alami hal ini diantisipasi bahwa lintasan kehidupan pada seseorang dengan kanker memiliki fase yang bisa dilihat atau tingkatan yang mungkin diidentifikasi oleh pergeseran utama,keluhan yang dilaporkan,tantangan dan aktifitas. Hal ini secara rasional dilihat dari data kualitatif tiga point selama pengobatan kemoterapi. Konsep penulis ketidak pastian dengan kehilangan control
menjelaskan
sebagai
masalah
utama
dalam
kondisi
sakit
kanker(Wiener dan Dodd.1993 hal.18). Asersi teorinya adalah merefleksikan lebih jauh dalam mengidentifikasi core sosial-psikologi proses kehidupan dari penderita
kanker
mentoleransi
ketidakpastian
yang berkaitan
dengan
penyakit.Faktor yang mempengaruhi derajat ekspresi ketidakpastian oleh pasien dan keluarga berdasarkan teori kerangka kerja dari total organisasi dan kondisi eksternal sosial termasuk dukungan alami keluarga, sumber keuangan dan kualitas bantuan dari petugas kesehatan. Logical Form
Bentuk logis utama yang menghasilkan teori dasar adalah induktif. Membaca anlisis dari interview untuk mengidentifikasi proses utama yang menyatukan pernyataan teori : toleransi ketidakastian. Sistematik koding proses yang digunakan untuk melakukan kesepakatan dengan penyakit dan konsekuensinya dan kemudian memberi wawasan karena diuji dalam pengembangan teori dan ditulis untuk pengembangan pemahaman dari Trajectory Illnes untuk mengembangkan ilmu pengetahuanPenerimaan Dari Komunitas Keperawatan.
11
Pentingnya
teori
Illnes
Trajectory
untuk
keperawatan
praktis
dikembangkan dalam kerangka kerja untuk memahami bagaimana pasien kanker
mampu
bertoleransi
terhadap
kondisi
ketidakpastian
yang
memunculkan seuatu kehilangan control.Identifikasi tipe ketidakpastian khususnya dapat digunakan untuk strategi pasien onkologi untuk memanage hidupnya secara normal dan sebisa mungkin bangkit dari ketidakpastian akibat diagnose kanker. Kesadaran atas kondisi ini berhubungan dengan managemen strategi untuk pasien dan keluarga yang sedang mendapat pengobatan kemoterapi.
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori keperawatan merupakan suatu teori yang berkembang atas dasar ilmu keperawatan bukan berdasarkan pengetahuan ilmu lain. Perkembangan teori muncul sebagai produk dari ilmu professional dan proses pertumbuhan dari pemimpin keperawatan, administrator, pendidik, dan praktisioner yang telah mendapat pendidikan tinggi dan melihat keterbatasan dari disiplin ilmu lain. Salah satu Middle Range Theory antara lain Teori Eakes, Burke & Hainsworth: Theory of Chronic Sorrow yang menekankan pada fenomena yang holistic pada manusia dan keperawatan yaitu tentang masalah- masalah yang timbul dari penyakit kronis mencakup proses berduka, kehilangan, faktor pencetus dan metoda manajemennya. Peran utama perawat dalam aplikasi teori ini antara lain memberikan empati, caring, educator,dan kompetensi dalam perawatan. Sehingga perawat mampu memberikan pedoman untuk mencegah kejadian dari kesedihan kronis.
B. Saran
Bagi perawat yang melakukan asuhan keperawatan di pelayanan klinik dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit kronik maupun akut ataupun pada pasien gangguann jiwa, hendaknya melakukan pengkajian secara lengkap dan lebih difokuskan pada kebutuhan fisiologis, koping dan support system pasien. Perawat dapat mengembangkan penelitian-penilitian yang mendukung aplikasi dari Teori Chronic sorrow misalnya peran perawat atau tenaga kesehatan dalam membantu mengatasi masalah pasien yang berkaitan dengan Teori middle-range of Sorrow dengan metode kualitatif dan terfokus pada identifikasi terjadinya konsep dalam populasi baru.
13
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Cheryl Tatano.2006. Postpartum mood and anxiety disorders : a clinician’s guide. Sudbury: Jones and Bartlett Publishers. McKenna, Hugh.1997. Nursing Theories and Models. New York: Routledge. Meleis, Afaf Ibrahim. 2010.Transitionstheory: middle-range and situation specific theories in nursing research and practice. New York: Springer Publishing Company. Peterson,Sandra J. & Bredow, Timothy S.2009. Middle Range Theories, Application to Nursing Research. Second edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins. Sieloff, Christina Leibold and Frey, Maureen A. 2007. Middle Range Theory Development Using King’s Conceptual Syst em. New York: Springer Publishing Company . Smith,Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd ed. New York: Springer Publishing Company.
14
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas penulis dalam mata kuliah ini, yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini. Mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa, penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi. Salah dan khilaf penulis mohon maaf. kepada Allah, penulis mohon ampun. Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bengkulu,
Penulis
i
15
Desember 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
2
C. Tujuan penulisan .................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Middle Range Theories. .........................................................
3
B. Pengelompokan Teori. .........................................................................
5
C. Penggunaan Middle Range Theory. .....................................................
5
D. Kontroversi Tentang Middle Range Teori. ..........................................
6
E. Middle Range Theory Menurut Carolyn L Wiener..............................
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................
13
B. Saran .....................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
ii 16
MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN “Teori Kepewaratan Weiner dan Dood ”
Disusun Oleh :
1. Ririn repri ardiansya 1780200001 2. Widya Sri Utami
1780800037
3. Nur Hasanah
1780200029
4. Dera Putriani
1780200029
5. Feddy Meriyansyah 1780200017
Dosen Pengampu : Ns. FERASINTA, S.Kep., M.Kep
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU TAHUN 2017 17