Amin Nur Rasyid mencoba untuk selalu tersenyum..
Skip to content •
Home
•
Aku
•
Di Bua Buang ng Say Sayang ang
•
Gallery
Teori Perencanaan TOPIK : “Penelitian Aspek Perparkiran dalam Rencana Sistem Transportasi di Kota Bandung”
Sebagaimana yang diketahui, topik diatas merupakan salah satu aspek dari sekian banyak aspek yang berkaitan langsung dengan sistem transportasi di Kota Bandung. Sebelum kita masuk kedalam materi topik yang ingin dibahas, maka kita akan membahas sedikit mengenai rencana sistem transportasi di Kota Bandung beserta halhal yang terkait. Namun sebelumnya, dalam setiap perencanaan dibutuhkan suatu teori yang seharusnya diketahui dalam setiap proses perencanaan agar produk rencana tersebut dapat sesuai dengan keinginan seluruh masyarakat. Dalam teori perencanaan menyebutkan bah!a tu"uan dari perencanaan salah satunya adalah membuat keputusan yang mengarahkan kegiatan di masa depan agar men"adi lebih se"ahtera dan baik. Selain itu, perencanaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh seluruh stakeholders seluruh stakeholders untuk untuk membuat rencana yang lebih baik secara berkesinambungan.
#erencanaan pun mengharuskan stakeholders mengharuskan stakeholders yang yang terkait senantiasa melakukan monitoring dan dan e$aluasi terhadap keber"alanan rencana. Konsep dalam perencanaan yang memntingkan masa depan, khususnya dalam suatu rencana adalah % •
Kese"ahteraan &wellbeing &wellbeing '
•
Keadilan sosial & social justice' justice'
•
Kesetaraan &equity &equity''
Berdasarkan teorinya pun, diketahui bah!a peran kepentingan publik dalam perencanaan &merupakan salah satu konsep perencanaan yang sangat melibatkan peran masyarakat' adalah% (. )elegitima )elegitimasi si perencanaan perencanaan sebagai sebagai kegiatan kegiatan pemerin pemerintahan tahan * negara negara +. Suatu norma dalam praktek praktek perencanaa perencanaan n perseps persepsii praktis praktisii -. Kepentingan Kepentingan publik publik sebagai sebagai kriteria kriteria utk utk menge$aluasi menge$aluasi perencanaan perencanaan dan dan produknya produknya &kebi"akan, proyek, dan rencana' Setelah kita melihat beberapa teori mengenai konsep perencanaan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli maka dapat kita kaitkan dengan aplikasi dalam perencanaan itu sendiri yaitu berupa produk perencanaan &RR/ dll'. Apabila dilihat dari rencana tata ruang !ilayah kota bandung, khususnya dari segi sistem transportasinya dapat dilihat diba!ah ini % #ada intinya, rencana pengembangan struktur "aringan transportasi yang disusun dalam RR/ adalah untuk % (. me!u"udkan me!u"udkan pelayanan pelayanan aksesibil aksesibilitas itas yang yang merata merata di seluruh seluruh !ilayah !ilayah Kota Bandung, Bandung, +. dan mengarahk mengarahkan an pertumbuhan pertumbuhan !ilayah !ilayah dengan dengan mempertah mempertahankan ankan keseimb keseimbangan angan lingkungan dan ketersediaan sumberdaya daerah. Dari rencana sistem transportasi itu pula telah dibahas mengenai Rencana sistem transportasi Kota Bandung yang terdiri dari %
•
Rencana pengembangan transportasi "alan
•
Rencana pengembangan angkutan umum
•
Rencana pengembangan bandar udara
•
Rencana pengembangan kereta api
Berdasarkan pen"elasan diatas mengenai teori perencana an dan rencana sistem transportasi Kota Bandung ternyata sistem transportasi merupakan sistem yang sangat kompleks dengan berbagai macam rincian permasalahannya. 0leh karena itu, diambil satu aspek yang cukup signi1ikan dalam mempengaruhi rencana sistem transportasi di Kota Bandung. 1. Tuuan
ugas ini dimaksudkan agar peneliti dapat membangun keterkaitan antara material substanti1 perkuliahan dengan konsep dan praktek perencanaan d i 2ndonesia. Secara khusus, riset makalah ini bertu"uan untuk % (. )embandingkan )embandingkan antara konsep perencan perencanaan aan $ersi $ersi teori teori perencanaan perencanaan dengan dengan praktek praktek perencanaan $ia dokumen perencanaan atau a tau melalui rencana aksi yang dilakukan oleh perencana. +. )elakukan )elakukan riset*pandan riset*pandangan gan dari sudut sudut yang lebih lebih spesi1ik spesi1ik mengenai mengenai produk Rencana Rencana at ataa Ruang /ilayah Kota Bandung pada sistem transportasi yaitu aspek perparkiran dalam sistem transportasi secara luas serta dikaitkan dengan kondisi sesungguhnya dalam hal penerapan rencana. !. "usti#ikasi Pemili$an Topik
Berdasarkan rencana sistem transportasi pada Rencana ata Ruang /ilayah /ilayah Kota Bandung, Bandun g, terdapat rencana pengembangan transportasi "alan yaitu % (. #enetapan #enetapan disinsenti disinsenti11 berupa biaya biaya dampak dampak pembangunan pembangunan bagi kegiatan kegiatankegiat kegiatan an yang menimbulkan gangguan bagi kepentingan umum, seperti kemacetan, kebisingan, keselamatan, keindahan, bau, dan gangguan lainnya. +. #enyediaan #enyediaan lahan lahan dan atau gedung gedung parkir parkir di pusatpu pusatpusat sat kegiatan kegiatan.. -. )enghilangkan )enghilangkan secara secara bertahap bertahap kegiatan kegiatan parkir parkir di badan badan "alan khususny khususnyaa pada ka!asan ka!asan ka!asan ra!an macet.
Dari beberapa rencana pengambangan transportasi "alan diatas terdapat hal yang menyinggung mengenai masalah perparkiran di Kota Bandung. 0leh karena itu, hal ini merupakan salah satu "usti1ikasi yang membuat peneliti mengambil topik mengenai perparkiran. Selain itu, peneliti "uga menemukan beberapa masalah mengenai aspek perparkiran dalam hal penerapannya di lapangan. Banyak sekali surat kabar yang memberitakan masalah mengenai perparkiran di Kota Bandung seperti berita pada 2nilah 3abar. Kemudian, dari kebi"akan sistem transportasi menyebutkan bah!a 1asilitas parkir harus disediakan secara memadai dan terintegrasi dengan pusatpusat kegiatan. Dengan begitu, telah menandakan bah!a masalah parkir "uga merupakan salah satu masalah utama dalam hal sistem transportasi di Kota Bandung. %. &etode'Pendekatan (ang )igunakan
Dalam riset makalah ini, metode penelitian yang digunakan adalah melakukan pencarian data sekunder dari berbagai macam sumber seperti RR/ Kota Bandung, 4ndang4ndang serta #eraturan Daerah yang terkait. Setelah mendapatkan datadata tersebut maka hal yang dilakukan adalah % •
)embaca dan memahami mengenai sistem transportasi Kota Bandung
•
)elakukan analisis perbandingan antara rencana sistem transportasi Kota Bnadung, khususnya permasalahan perparkiran dengan konsep teori perencanaan serta dengan kondisi realita yang ada pada tahap implementasi.
*. )eskripsi )iskusi
Sebagaimana yang telah di"elaskan pada pen"elasan sebelumnya, salah satu masalah dalam sistem transportasi adalah masalah perparkiran. Berdasarkan berita yang ada, akibat sistem transportasi yang buruk, Kota Bandung setiap tahun mengalami kerugian Rp +,56 triliun. Selain kerugian materi, tingkat emisi gas buang kendaraan "uga sangat mengkha!atirkan, mencapai 66,-5 persen. 4ntuk memperbaiki buruknya transportasi di Kota Bandung, Badan #erencanaan #embangunan Daerah &Bappeda' Kota Bandung sedang menyusun masterplan transportasi. )asterplan ini diharapkan dapat men"adi acuan bagi semua pihak untuk melaksanakan perannya masingmasing. 7Kaitannya dalam proses re1ormasi, untuk menciptakan sistem transportasi Kota Bandung yang nyaman,8 kata Kasubbid 2n1rastruktur dan #rasarana Kota Bappeda Kota Bandung, Gingin Ginan"ar kepada !arta!an, Rabu &9*:'. 2a mengatakan, masterplan transportasi dibuat untuk me!u"udkan $isi Kota Bandung sebagai kota "asa yang bermartabat. Dukungan sistem transportasi yang andal dan bermartabat akan
mendorong terciptanya $isi tersebut. “Nantinya, reformasi sistem transportasi Kota Bandung tidak hanya pada aspek fisik saja, seperti struktur jaringan jalan, manajemen lalu lintas, dan pelayanan angkutan umum. Tapi, aspek non fisik seperti pengaturan, kelembagaan, pendanaan, dan juga perilaku pengguna jalan, paparnya. Berdasarkan hal diatas, dapat diketahui bah!a pada nantinya akan dilakukan mana"eman lalu lintas serta aspek non 1isik seperti perilaku pengguna "alan. Hal ini sangat berkaitan erat dengan masalah perparkiran yang sudah sangat pelik di Kota Bandung. Ditambah lagi dengan minimnya 1asilitas umum serta luas "alan yang dapat dipakai oleh para pengguna "alan. )asalahmasalah ini "uga dibahas pada rencana tata ruang !ilayah kota Bandung. 0leh karena itu, hal ini dapat dilakukan diskusi secara mendalam. Bahkan ada berita terbaru yang menyebutkan bah!a Kepala Dinas Kota Bandung #ri"o Subandiono mengambil keputusan untuk membersihkan area depan #asar Baru dari #K;, becak, dan parkir kendaraan. Dan dia pun tak peduli "ika Kota Bandung kehilangan pendapatan asli daerah AD' dari parkir . )inggu &9*(+, inilah "abar' Hal ini men"adi tamparan yang cukup keras bagi Dinas #erhubungan Kota Bandung dalam melayani masyarakat kota Bandung dalam sistem transportasi ini. Kemacetan yang ada di daerah pasar baru tersebut telah menggugah hati kepala Dinas #erhubungan Kota Bandung untuk bertindak secara tegas. Dengan adanya beberapa berita mengenai masalah ini maka sebenarnya masalah perparkiran merupakan hal yang cukup urgent dan harus segera diselesaikan oleh pemerintah Kota Bandung. Dengan begitu, sebuah rencana yang telah disusun pun harus ditin"au kembali serta dilakukan tindakan yang responsi1 terhadap masalah yang ada didalam masyarakat kota Bandung. 0leh karena itu, selan"utnya akan dibahas pada bagian analisis bagaimana masalah perparkiran ini benarbenar sesuai dengan masalah dalam konsep teori perencanaan dan pada produk perencanaan tersebut yaitu RR/ Kota Bandung dan peraturanperaturan lainnya. +. Analisis
Apabila dilihat perbandingan antara antara rencana sistem transportasi Kota Bnadung, khususnya permasalahan perparkiran dengan konsep teori perencanaan serta dengan kondisi realita yang ada pada tahap implementasi. )aka dapat dilakukan analisis pandangan secara komprehensi1 melalui konsep teori perencanaan yang telah men"abarkan bah!a parencanaan merupakan salah satu upaya untuk membangun suatu rencana atau menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masa mendatang. Selain itu, perencanaan "uga sangat memperhatikan selruh stakeholders yang terkait dengan suatu rencana yang dibuat.
Dengan begitu, pada hakikatnya seluruh rencana harus mengikuti teori perencanaan sesungguhnya sehingga dapat menghasilkan produk perencanaan yang berguna bagi selruh !arga masyarakat. Kemudian apabila ditin"au dari Rencana ata Ruang /ilayah Kota Bandung, rencana mengenai sistem transportasi ini setidaknya sudah melihat dokumendokumen sebelumnya untuk di"adikan sebagai acuan. Akan tetapi, dalam kenyataannya masih ada kemungkinan ter"adinya halhal yang tidak dinginkan dalam hal penerapan rencana. Dan "ika dilihat kaitannya antara salah satu permasalahan sistem transportasi yaitu perparkiran dengan sistem transportasi itu sendiri sudah cukup berkaitan antara d okumen dengan kondisi dilapangan. Namun, masih "uga adanya ketidakserasian atau ketidakcocokan seperti yang telah dicontohkan dalam pembahasan deskripsi diskusi diatas. Akan tetapi, hal itu memang sudah men"adi ke"adian yang cukup lumrah ter"adi pada pemerintah kota di setiap daerah. Hal itu disebabkan kerena seiring berubahnya seluruh kegiatan*akti$itas manusia pada setiap harinya. ,. Kesimpulan
#ada pembahasan mengenai kesimpulan ini, halhal yang diungkapkan merupakan statement yang men"a!ab dari tu"uan a!al. Kesimpulannya adalah sebagai berikut % (. Konsep perencanaan menurut $ersi teori perencanaan merupakan salah satu kondisi yang ideal dalam melakukan suatu perencanaan. Akan tetapi, dalam penerapannya atau rencana aksi dari suatu rencana yang telah disusun sebelumnya terkadang tidak mencerminkan konsep*teori yang sebenarnya ada. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa 1aktor antara lain 1aktor legitimasi berupa pembuatan kebi"akan yang sah dalam suatu pemerintahan, biasanya berupa perda atau yang lainnya. Selain itu, masih banyaknya perilaku masyarakat yang memang tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh pemerintah. +. Berdasarkan beberapa tin"auan literatur yang sudah dilakukan, salah satu masalah yang cukup pelik dalam sistem transportasi di Kota Bandung adalah masalah perparkiran. Hal itu ditandai dengan banyaknya pemberitaan mengenai permasalahan perparkiran sebagaimana yang telah dibahas pada pen"elasan sebelumnya. )A-TAR PSTAKA
Slide #resentasi Kuliah eori #erencanaan, AA 2B Bandung, +<(< Slide #resentasi Kuliah eori #erencanaan, BBS 2B Bandung, +<(< http%**"abar.inilah.com*read*detail*(<-(-9+*dishubrelakehilanganpadparkirpasarbaru
http%**!!!.ahmadherya!an.com*lintaskabupatenkota*kotabandung*6+5<transportasiburuk bandungrugirp+5t.html
teori perencanaan Kategori% /elcome Diposting oleh merry=mas!arita pada Rabu, <9 )ei +<(< >-?++ Dibaca@ >9 Komentar @ TEORI PERENCANAAN
A. PENDAHULUAN
Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah satu dari fungsi management yang sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan. Karena lingkungan lembaga pendidikan selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman, maka diperlukan komunikasi dalam hal sistem perencanaan pendidikan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, penyusunan perencanaan, pengawasan, ealuasi, serta perumusan kebijakan yang sangat
memerlukan komunikasi sebagai bahan pendukung pada perencanaan pendidikan. !alam hal ini diperlukan suatu sistem pendekatan yaitu perencanaan pendidikan partisipatori. !alam perencanaan pendidikan memerlukan beberapa konsep mengenai perubahan lingkungan pendidikan, kebutuhan organisasi pendidikan akan perencanaan akibat perubahan lingkungan, ciri-ciri sistem yang akan dipakai dalam perencanaan, dan beberapa teori perencanaan. "udson menunjukkan # teori perencanaan yaitu radikal, adocacy, transactie, synoptik, dan incremental yang dikatakan sebagai ta$onomy. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa yang berkepentingan dalam merencanakan sesuatu yang dipertentangkan dengan merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas dasar wewenang kedudukan, seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala kantor pendidikan di daerah. Perencanaan partisipatori banyak melibatkan orang- orang daerah yang memiliki kepentingan atas obyek yang direncanakan. Karena itu perencanaan partisipatori, memerlukan informasi dari masyarakat dalam arti perlu pendekatan pada masyarakat untuk melaksanakan perencanaan pendidikan pada satu tempat %daerah&. !alam arti hubungan lembaga pendidikan dengan komunikasinya merupakan dasar untuk memudahkan pelaksanaan perencanaan pendidikan partispatori seperti kebiasaan lembaga pendidikan dan masyarakat bekerja sama membangun pendidikan. Komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat merupakan realisasi teori common sense dalam komunikasi, bukan teori kompetisi atau teori kontrol. !alam makalah ini akan dibahas beberapa masalah terkait dengan perencanaan pendidikan partisipatori yang melibatkan beberapa teori perencanaan seperti teori radikal, teori adocacy, teori transactie, teori sinoptik, teori incremental dan teori star.
B. P/&BA0ASA
(. #NGR2AN , 4RGNS2 DAN R4ANG ;2NGK4# Dalam in$estor!ord.com dide1inisikan 7The process of setting goals , de!eloping strategies , and outlining tasks and schedules to accomplish the goals. #lanning adalah proses menetapkan tu"uan, mengembangkan strategi, dan menguraikan tugas dan "ad!al untuk mencapai tu"uan. Dari pengertian diatas dapat diketahui bah!a sebuah planning atau perencanaan adalah merupakan proses menu"u tercapainya tu"uan tertentu. Atau dalam istilah lain merupakan persiapan yang terarah dan sistematis agar tu"uan dapat dicapai secara e1ekti1 dan e1isien.
Kau1man &(?+' sebagaimana dikutip Har"anto, #erencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tu"uan absah dan bernilai. Bintoro "okroaminoto mende1inisikan perencanaan sebagai proses mempersiapkan kegiatankegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tu"uan tertentu. #ramu"i Atmosudird"o mende1inisikan perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan di"alankan dalam rangka mencapai tu"uan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaiman melakukannya. S#. Siagiaan mengartikan perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut halhal yang akan diker"akan di masa datang dalam rangka mencapai tu"uan yang telah ditentukan sebelumnya. C.Dior berpendapat perencanaan perencanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada !aktu yang akan datang , dalam rangka mencapai sasaran tertentu. Berbagai pendapat diatas menyiratkan bah!a perencanaan merupakan proses yang berisi kegiatankegiatan berupa pemikiran, perhitungan, pemilihan, penentuan dsb. Cang semuanya itu dilakukan dalam rangka tercapainya tu"uan tertentu. #ada hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan atas se"umlah alternati$e &pilihan' mengenai sasaran dan cara cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tu"uan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan dan berkesinambungan. #erencanaan memiliki urgensi yang sangat berman1aat dalam ha l antara lain (' Standar pelaksanaan dan penga!asan +' #emilihan berbagai alternati1 terbaik -' #enyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan 5' )enghemat peman1aatan sumber daya organisasi
9' )embantu manager menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan 6' Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait ' Alat meminimalkan peker"aan yang tidak pasti )an1aat yang lain dari perencanaan adalah (' )en"elaskan dan merinci tu"uan yang ingin dicapai +' )emberikan pegangan dan menetapkan kegiatankegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tu"uan tersebut. -' 0rganisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakan sesuai tugas pokok 1ungsi yang telah ditetapkan. 5' )en"adi ru"ukan anggota organisasi dalam melaksanakan akti$itas yang konsisten prosedur dan tu"uan 9' )emberikan batas !e!enang dan tanggung "a!ab bagi seluruh pelaksana 6' )emonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensi1 sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini. ' )emungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal :' )enghindari pemborosan Dengan adanya standar pelaksanaan &S0#' dan penga!asan,skala prioritas, tu"uan, batasan !e!enang, pedoman ker"a dsb. memungkinkan seluruh personil yang terlibat dalam
organisisasi atau tim akan dapat beker"a lebih transparan dan penuh tanggung "a!ab, e1ekti1 dan e1isien. Kegiatan perencanaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas terkait demensi !aktu, spasial, dan tingkatan dan teknis perencanaannya. Namun demikian ketiga demensi tersebut saling kaitterkait dan beriteraksi. )asingmasing demensi tersebut adalah sebagai berikut (. #erencanaan dari demensi !aktu Dari demensi !aktu perencanaan mencakup &a' #erencanaan "angka pan"ang &long term planning' ber"angka (< tahun keatas, bersi1at prospekti1, idealis dan belum ditampilkan sasaran sarana yang bersi1at kualitati1. &b' #erencanaan "angka menengah &medium term planning' ber"angka - sampai : tahun, merupakan pen"abaran dan uraian rencana "angka pan"ang. Sudah ditampilkan sasaransasaran yang diproyksikan secara kuantitati1, meski masih bersi1at umum. &c' #erencanaan "angka pendek &sort term planning' ber"angka ( tahunan disebut "uga perencanaan "angka pendek tahunan &annual plan' atau perencanaan operasional tahuanan &annual opperasional planning' +. #erencaan dari demensi spasial #erencanaan ini terkait dengan ruang dan batas !ilayah yang dikenal dengan perencanaan nasional &berskala nasional', regional &berskala daerah atau !ilayah', perencanaan tata ruang dan tata tanah &peman1aatan 1ungsi ka!asan tertentu'. -. #erencanaan dari demensi tingkatan teknis perencanaan Dalam demensi ini kita mengenal istilah &a' perencanaan makro &b' perencaan mikro &c' perencanaan sektoral &d' perencaan ka!asan dan &e' perencaan proyek. #erencaan makro meliputi peningkatan pendapatan nasional, tingkat konsumsi, in$estasi pemerintah dan masyarakat, ekspor impor, pa"ak, perbankan dsb. #erencanaan mikro disusun dan disesuaikan
dengan kondisi daerah. #erencanaan ka!asan memperhatikan keadaan lingkungan ka!asan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparati1 dan kompetiti1. #erencanaan proyek adalah perencanaan operasional kebi"akan yang dapat men"a!ab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa. 5. #erencanaan demensi "enis )enurut Anen &+<<<' sebagaimana dikutip Syai1ul sagala meliputi &a' #erencanaan dari atas ke ba!ah &top do!n planning', &b' perencanaan dari ba!ah ke atas &botton up planning', &c' perencanaan menyerong kesamping &diagonal planning', dibuat oleh pe"abat bersama dengan pe"abat ba!ah diluar struktur &d' perencanaan mendatar &horiEontal planning', yaitu perencanaan lintas sektoral oleh pe"abat sele$el &e' perencanaan menggelinding &rolling planning' berkelan"utan mulai rencana "angka pendek,menengah dan pan"ang.&1' perencanaan gabungan atas ke ba!ah dan ba!ah ke atas &top do!n and button up planning', untuk mengakomodasi kepentingan pusat dengan !ilayah*daerah. Dalam kegitan pendidikan lingkup perencanaan meliputi semua komponen administrasi sekolah dalam hal kurikulum, super$isi, kemuridan, keuangan, sarana dan prasarana, personal, layanan khusus, hubungan masyarakat, media bela"ar, ketata usahaan sekolah dsb. Atau berupa penentuan sasaran, alat, tuntutantuntutan, taksiran, pospos tu"uan, pedoman, kesepakatan &commitment' yang menghasilkan programprogram sekolah yang terus berkembang
+. 0R2 dan K0NS# #RNFANAAN
)enurut Hudson dalam anner &(?:(' teori perencanaan meliputi, antara lain sinoptik, inkremental, transakti1, ad$okasi, dan radial. Selan"utnya di kembangkan oleh tanner &(?:(' dengan nama teori S2AR sebagai penggabungan dari taksonomi Hudson. (. eori Sinoptik Disebut "uga system planning, rational system approach, rasional comprehensi$e planning. )enggunakan model ber1ikir system dalam perencanaan, sehingga ob"ek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tu"uan yang disbebut $isi. ;angkah langkah dalam perencanaan ini meliputi &a' pengenalan masalah, &b', mengestimasi ruang lingkup problem &c' mengklasi1ikasi kemungkinan penyelesaian, &d' mengin$estigasi problem, &e' memprediksi alternati$e, &1' menge$aluasi kema"uan atas penyelesaian spesi1ik. +. eori incemental Didasarkan pada kemampuan institusi dan kiner"a personalnya. Bersi1at desentralisasi dan tidak cocok untuk "angka pan"ang. 3adi perencanaan ini menekankan perencanaan dalam "angka pendek sa"a. Cang dimaksud dengan desentralisasi pada teori ini adalah si perencana dalam merencanakan ob"ek tertentu dalam lembaga pendidikan, selalu mempertimbangkan 1aktor1aktor lingkungan. -. eori transacti$e )enekankan pada harkat indi$idu yang men"un"ung tinggi kepentingan pribadi dan bersi1at desentralisasi, suatu desentralisasi yang transacti$e yaitu berkembang dari indi$idu ke indi$idu secara keseluruhan. 2ni berarti penganutnya "uga menekankan pengembangan indi$idu dalam kemampuan mengadakan perencanaan. 5. eori ad$ocacy
)enekankan halhal yang bersi1at umum, perbedaan indi$idu dan daerah diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari pengamatan secara empiris, tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai &ad$ocacy mempertahankan dengan argumentasi'. Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara nasional. Karena ia meningkatkan ker"a sama secara nasional, toleransi, kemanusiaan, perlindungan terhadap minoritas, menekankan hak sama, dan meningkatkan kese"ahteraan umum. #erencanaan yang memakai teori ini tepat dilaksanakan oleh pemerintah* atau badan pusat. 9. eori radikal eori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan. #erencanaan ini bersi1at desentralisasi dengan partisipasi maksimum dari indi$idu dan minimum dari pemerintah pusat * mana"er tertinggilah yang dapat dipandang perencanaan yang benar. #artisipasi disini "uga mengacu kepada pentingnya ker"a sama antar personalia. Dengan kata lain teori radikal menginginkan agar lembaga pendidikan dapat mandiri menangani lembaganya. Begitu pula pendidikan daerah dapat mandiri menangani pendidikannya.
6. eori S2AR )erupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut "uga complementary planning process. eori ini menggabungkan kelebihan dari teori diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu
akan diaplikasikan, maka teori ini men"adi S2ARS yaitu S terakhir adalah menun"uk huru1 a!al dari teori situational. Berarti teori baru ini di samping mengombinasikan teoriteori yang sudah ada penggabungan itu sendiri ada dasarnya ialah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lembaga pendidikan dan masyarakat. 3adi dapat kita simpulkan bah!a teoriteori diatas mempunyai persamaan dan pebedaannya. persamaannya' (. )empunyai tujuan yang sama yaitu pemecahan masalah *. )empunyai obyek perencanaan yang sama yaitu manusia dan lingkungan sekitarnya. +. )empunyai beberapa persyaratan data, keahlian, metode, dan mempunyai konsistensi internal walaupun dalam penggunaannya terdapat perbedaan penitikberatan. . )empertimbangkan dan menggunakan sumberdaya yang ada dalam pencapaian tujuan Sedangkan Perbedaannya adalah ' (. Perencanaan sinoptik lebih mempunyai pendekatan komprehensif dalam pemecahan masalah dibandingkan perencanaan yang lain, dengan lebih mengedepankan aspek-aspek metodologi, data dan sangat memuja angka atau dapat dikatakan komprehensif rasional. "al ini yang sangat minim digunakan dalam pendekatan perencanaan yang lain. *. Perencanaan incremental lebih mempertimbangkan peran lembaga pemerintah dan sangat bertentangan dengan perencanaan adokasi yang cenderung anti kemapanan dan perencanaan radikal yang juga cenderung reolusioner. +. Perencanaan transactie mengedepankan faktor faktor perseorangan indiidu melalui proses tatap muka dalam salah satu metode yang digunakan, perencanaan ini kurang komprehensif dan sangat parsial dan kurang sejalan dengan perencanaan Sinoptik dan /ncremental yang lebih komprehensif. . Perencanaan adocacy cenderung menggunakan pendekatan hukum dan obyek yang mereka ambil dalam perencanaan adalah golongan yang lemah. Perencanaan
ini bersifat sosialis dengan lebih mengedepankan konsep kesamaan dan hal keadilan social #. Perencanaan 0adikal seakan - akan tanpa metode dalam memecahkan masalah dan muncul dengan tiba-tiba %spontan& dan hal ini sangat kontradiktif dengan pendekatan incremental dan sinoptik yang memepertimbangkan aturan aturan yang ada baik akademismetodologis dan lembaga pemerintahan yang ada.
-. SRAG2 #RNFANAAN
#endekatan &strategi' perencanaan pendidikan terkait erat dengan struktur penduduk. Ada empat pendekatan dalam perencanaan pendidikan, yaitu &(' pendekatan kebutuhan sosial &social demand approach', &+' pendekatan ketenagaker"aan &manpo!er approach', &-' pendekatan untung rugi &cost and bene1it', &5' pendekatan cost ee1ecti$eness, dan &9' pendekatan terpadu. )asingmasing mempunyai kelebihan dan kelemahan. (. #endekatan kebutuhan sosial &sosial demand approach' #endekatan model ini didasarkan atas keperluan masyarakat saat ini dan menitik beratkan pada pemerataan pendidikan seperti !a"ib bela"ar &!a"ar ? tahun'. Kekurangannya pendekatan model ini adalah &(' mengabaikan alokasi dalam skala nasional, &+' mengabaikan kebutuhan perencanaan ketenagaker"aan, &-' cenderung hanya men"a!ab problem pemerataan dengan lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas pendidikan. +. #endekatan ketenagaker"aan &manpo!er approach' #endekatan ini mengutamakan keterkaitan system pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga ker"a. )embengkaknya angka pengangguran misalnya men"adi pendorong untuk
mempertemukan gape antara dunia pendidikan dengan dunia ker"a. 4paya untuk hal ini misalnya diberlakukannya system link and match, magang, pendidikan pro1esi, pengembangan smk dsb. -. #endekatan untung rugi &cost and bene1it' Dalam pendekatan ini dibuat perhitungan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk penyelengaraan pendidikan serta keuntungan yang akan siperoleh dari hasil pendidikan. #endekatan ini melihat pendidikan sebagai upaya in$estasi yang harus memberikan keuntungan nyata pada saat nanti. 5. #endekatan cost e1ecti$eness #endekatan ini menitikberatkan pada peman1aatan biaya secermat mungkin untuk mencapai hasil pendidikan seoptimal mungkin, baik secara kualitati1 maupun kuantitati1. #endidikan ini diadakan "ika benarbenar memberikan keuntungan yang relati$e pasti. Seperti dibukannya program magister management, magister bisnis administrasi, kursuskursus dsb. 9. #endekatan terpadu Caitu dengan memadukan keempat pendekatan diatas sunaryo &+<<<' Dalam hemat kami, pendekatan terpadu dapat digunakan untuk men"embatani berbagai kepentingan akan tu"uan output pendidikan. Apalagi dalam islam dikenal akan adanya dua kebutuhan dunia!i dan ukhro!i sehingga pendekatan yang digunakan untuk pendidikan tentu semestinya mencakup kedua kebutuhan tersebut.
5. )0D; #RNFANAAN #ND2D2KAN
Beberapa model perencanaan pendidikan yang patut diketahui, antara lain' a. )odel Perencanaan Komperehensif )odel ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalamsystempendidikan secara keseluruhan. !i samping itu berfungsi sebagai suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesi1k kea rah tujuan-tujuan yang lebih luas. b. )odel 2arget Setting )odel ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. !alam persiapannya dikenal' (. )odel untuk menganalisis demogra1s dan proyeksi penduduk *. )odel untuk memproyeksikan enrolmen% jumlah siswa terdaftar & sekolah +. )odel untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja. c. )odel 3osting dan keefektifan biaya )odel ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam criteria e1sien dan efekti1tas ekonomis. !engan model ini dapat diketahui proyek yang paling 4eksibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling baik di antara proyek-proyek yang menjadi alternatie penanggulangan masalah yang dihadapi. Penggunaan model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas dari masalah pembiayaan. !an, dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses pendidikan, diharapkan dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan bene1t tertentu. d. )odel PPBS PPBS %planning, programming, budgeting system& bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa ahli memberikan pengertian, antara lain' Kast 0osenzweig %(565& mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program, untuk dicapai,
menemukan besarnya biaya dan alternatie dan menggunakan proses penganggaran yang mere4eksikan kegiatan program jangka panjang. Sedangkan "arry 7. "artley %(589& mengemukakan bahwa PPBS merupakan proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget sebagai komponen utamanya. Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa' (. PPBS merupakan pendekatan yang sistematik. :leh kaena itu, untuk menerapkan PPBS di perlukan pemahaman teori dan praktek. *. PPBS merupakan suatu proses perencanaan komprehensif. Penerapannya hanya dimungkinkan untuk masalah-masalah yang kompleks dan dalam organisasi yang dihadapkan pada masalah yang rumit dan komprehensif.;ntuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat esensial dari system ini.
9. )2S2, 434AN DAN #R0GRA) #RNFANAAN
Setiap perencanaan pada umumnya memiliki satu tu"uan perencanaan yang mencakup langkah
keseluruhan
perencanaan,
mulai
perencanaan strategi
sampai
keperencanaan
operasional. Dengan demikian proses perencanaan melalui tahaptahap seperti% (. )enentukan kebutuhan dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan atau masalah yang muncul. +. )elakukan 1orecasting, menentukan program, tu"uan, misi perencanaan. -.)enspesi1ikasi tu"uan. 5. )enentukan standar per1orman. 9. )enentukan alat*metode*alternati1 pemecahan. 6. )elakukan implementasi dan menilai. . )engadakan re$iu. Karena itu perencanaan pendidikan memerlukan akuntabilitas dan kontrol agar sesuai dengan lapangan ker"a dalam perencanaan pendidikan, sehubungan dengan usaha menciptakan iklim organisasi pendidikan yang hangat. Dalam hal ini diperlukan ker"asama dengan masyarakat. Sebab kegiatan perencanaan pendidikan pada umumnya tidak pernah bisa dilepaskan dari masyarakat, terutama pada masyarakat yang ada di sekitarnya. 2tu sebabnya mengapa perlu komunikasi dengan masyarakat, semua itu ada hubungannya di mana saling memberi, saling mendukung, dan saling menguntungkan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat. Karena masyarakat turut bertanggung"a!ab terhadap kema"uan dan kelancaran proses pendidikan dalam lembaga pendidikan. Karena masyarakat sudah men"adi bagian kegiatan yang penting dalam mengendalikan roda per"alanan organisasi pendidikan.
Sehingga masalah yang muncul baik dari lembaga sendiri maupun di masyarakat dapat diselesaikan dengan mudah dan lebih tuntas. Khusus para perencana pendidikan lebihlebih perencanaan yang bersi1at partisipatori yang perencanaan dilakukan bersama di antara pecinta pendidikan yaitu lembaga pendidikan dan !arga masyarakat. )ereka yang dapat mempengaruhi pendidikan dan dapat dipengaruhi oleh pendidikan yang di sebut stakeholder.
/. K/SI&P2A
Dari berbagai pemaparan diatas dapat kita ambil kesimpulan dan poit penting antara lain •
Perencanaan adalah sangat penting baik ditinjau dari sisi management maupun dari pandangan agama islam, mengingat adanya pesan nabi )uhammad saw. !an ayat al->ur?an yang menekankan hal tersebut.
•
•
•
•
•
•
•
!iantara pengertian perencanaan adalah suatu proses menetapkan tujuan, mengembangkan strategi, dan menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai tujuan. !iantara urgensi perencanaan adalah akan memberikan guideline %framework& untuk mencapai tujuan masa datang. 0uang lingkup perencanaan mencakup berbagai demensi baik waktu, spasial,tingkatan dan teknis perencanaan. 2eori perencanaan meliputi, antara lain@ sinoptik, inkremental, transaktif, adokasi, dan radial !iantara teri-teori itu yang dipakai karena sejalan dengan konsep sistem ialah teori synoptic atau analisis sistem dan teori incremental . Kedua teori ini memakai pendekatan sistem, yang satu melaksanakan secara keseluruhan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pendekatan %strategi& yang dapat digunakan dalam perencanaan pendidikan antara lain pendekatan kebutuhan social %social demand approach&, pendekatan ketenagakerjaan %manpower approach&, pendekatan untung rugi %cost and bene1t&, pendekatan cost eefectieness, dan pendekatan terpadu. Perlu komunikasi dengan masyarakat, semua itu ada hubungannya di mana saling memberi, saling mendukung, dan saling menguntungkan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Har"anto. #erencanaan #enga"aran. 3akarta % Rineka Fipta. +<<: Sagala,syai1ul. "anagemen #trategik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bandung $ Alpabeta. +<< 4sman, Husaini, Teori, %raktik, dan &iset %endidikan Bumi Aksara, 3akarta. +<<6
Pidarta, )ade. Perencanaan Pendidikan Partisipatori !engan Pendekatan Sistem. 3et. + @ 7akarta ' 0ineka 3ipta. *==#
Tuesday !arc" #$ %$&$ Teori Perencanaan TEORI PERENCANAAN
)enurut
Lin'(up Teori Perencana /nti dari teori perencanaan adalah proses perencanaan. Suatu proses perencanaan jelas terlihat pada keputusan-keputusan indiidu mengenai karier pekerjaannya, anggaran rumah tangga, program pembangunan 1sik kota, pertahanan kota, dan pelayanan umum. 2eori perencanaan mengamati komponen-komponen dalam proses perencanaan yang mencangkup bentuknya, tahapannya, hubungannya dengan konteks daripada proses perencanaan dan keluarannya. 2eori Perencanaan juga menyangkut alasan mengapa perencanaan itu diperlukan, yang kemudian menimbulkan permasalahan mengenai etika dan nilai para perencana. De)nisi Perencanaan Adapun beberapa de1nisi tentang perencanaan dari para ahli' (.)enurut 3onyers !iana, perencanaan adalah proses yang berjalan terus menerus yang melibatkan %cyclical process decision-making& berbagai tahapan skematik dan berurutan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau dengan kata lain keputusan yang lebih rasional. *.)enurut Anthony 7. 3atanese, Perencanaan merupakan suatu aktiitas uniersal manusia, suatu keahlian dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan di antara berbagai alternatif yang ada. +.)enurut /r. )ulyono Sadyohutomo, Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang harus dilakukan oleh setiap manajer dan staf. !ari ketiga pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai tahapan skematik dan berurutan dengan mempertimbangkan berbagai batasan-batasan sehingga dapat menghasilkan keputusan yang rasional.
Selain itu perencanaan memiliki empat tingkatan de1nisi yaitu, (.2ingkatan pertama %tidak ada faktor pembatas&, di mana suatu perencanaan menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. *.2ingkatan kedua %ada faktor pembatas internal&, di mana suatu perencanaan menetapkan suatu tujuan yang dapat dicapai setelah memperhatikan faktor-faktor pembatas dalam mencapai tujuan tersebut, memilih dan menetapkan langkahlangkah untuk mencapai tujuan tersebut. +.2ingkatan ketiga %ada faktor pembatas internal, eksternal yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan tersebut&, di mana suatu perencanaan menetapkan suatu tujuan yang dapat dicapai setelah memperlihatkan pembatas internal dan
eksternal, memilih serta menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. .2ingkatan keempat %faktor pembatas ketiga internal, eksternal pengaruhnya cukup besar serta kita tidak bisa mengendalikannya&, di mana perencanaan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor noncontrollable yang relean, memperkirakan faktor pembatas, menetapkan tujuan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, serta mencari langkah untuk mencapai tujuan tersebut. ;nsur-;nsur Perencanaan Kata perencanaan %planning& merupakan istilah umum yang sangat luas cakupan kegiatannya. Para ahli telah mende1nisikan kata perencanaan dengan kalimatkalimat berbeda-beda, tergantung aspek apa yang ditekankan. Akan tetapi, dapat disimpulkan bahwa di dalam perencanaan mencakup pengertian sebagai berikut. a.Penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan b.Penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan 0encana %plan& adalah produk dari proses perencanaan yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui tahap-tahap kegiatan. Setiap rencana paling tidak memiliki + unsur pokok, yaitu a.2itik 2olak )erupakan kondisi awal dari mana kita berpijak di dalam menyusun rencana dan sekaligus dan sekaligus nantinya menjadi landasan awal untuk melaksanakan rencana tersebut b.2ujuan %Doal& Suatu keadaan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. 2ujuan yang jelas akan mempermudah perencana dalam penyusunan perencanaan. c.Arah Arah rencana merupakan pedoman untuk mencapai rencana dengan cara yang legal, e1sien, dan terjangkau oleh pelaksana. Apabila suatu rencana tidak dilengkapi pedoman yang jelas maka pencapaian tujuan tidak efektif dan terjadi pemborosan pemakaian sumber daya dan waktu. Serta beberapa beberapa unsur pendukung lainnya ' a.Ehiseses %keinginan, cita-cita& Perencanan dibuat oleh perencana untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Perencana memiliki keinginan dalam hasil yang akan dipacapai dan memiliki perencanaan yang sesuai keinginan trsebut. b. 0esources %sumber daya alam, manusia, modal, dan informasi& Sumber daya alam harus dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung
suatu perencanaan. Perencana harus mampu mendayagunakan suber daya alam dengan kemampuan sumber daya manusia yang bagus. Kelengkapan informasi juga dibutuhkan dalam pentusunan perencanan sebab, informasi yang alid memberikan masukan dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan. c.
matang yang biasanya ditangani oleh orang-orang yang terlatih secara professional sebagai perencana. +. 2ujuan dan sasarannya, serta pranata-pranata untuk mencapainya, sering teramat tidak pasti. . Para perencana kota sendiri jarang membuat keputusan, malahan sebaliknyamereka membut berbagai alternatie dan rekomendasi bagi pihak-pihak yang dipilih dan ditunjuk untuk mengambil keputusan-keputusan tertentu. #. Para perencana kota menggunakan berbagai macam alat bantu dan metodemetode khusus untuk menganalisis dan menyajikan berbagai alternatif. 8. "asil dari hampir semua aktiitas perencanan hanya dapat dilihat setelah # sampai *= tahun setelah keputusan diambil, sehingga menyulitkan umpan balik dan tindakan perbaikan. 2ujuan Perencanaan Perencanaan memiliki tujuan sebagai berikut.' (. meningkatkan e1siensi dan rasionalitas. contoh gampang dari peningkatan e1siensi adalah pengadaan publik transport. kan jadi lebih e1sien tu dari segi bahan bakar, jumlah kendaraan sampe polusi udara. *. membantumeningkatkan pasar, contoh adanya asuransi kesehatan, PHI, yang menyediakan hal-hal esensial bagi masyarakat. +. mengubahmemperlebar pilihan-pilihan, contohnya bisa dari public transport juga, jadii ada berbagai macam pilihan moda transportasi yang bisa kita pake kalo mau ke tempat* tertentu. . Sebagai pedoman dalam pembangunan #. )eminimalisasi ketidakpastian 8. )eminimalisasi ine1siensi sumber daya 6. Penetapan standard dan pengawasan kualitas *enis+*enis Perencanaan Perencanaan terdapat 9 jenis. 7enis-jenis perencanaan diantaranya adalah ' (. Perencanaan bertujuan jelas Js perencanaan bertujuan laten - Perencanaan bertujuan jelas menyebutkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur tingkat pencapaiannya. - Perencanaan bertujuan laten tidak menyebutkan sasaran dan bahkan tujuannya kurang jelas dan sulit diukur. *. Perencanaan 1sik Js perencanaan ekonomi - Perencanaan 1sik lebih terfokus pada perencanaan sarana dan prasarana. - Perencanaan ekonomi terfokus pada segi dana untuk pembangunan. +. Perencanaan alokatif Js perencanaan inoatif
- Perencanaan alokatif menyukseskan rencana umum yang telah disusun - Perencanaan inoatif dimungkinkan adanya kebebasan. . Perencanaan bertujuan jamak Js perencanaan bertujuan tunggal - Perencanaan jamak bila tujuan dan sasaran bersifat jamak - Perencanaan tunggal bila tujuan dan sasrannya bersifat tunggal #. Perencanaan indikatif Js perencanaan imperatif - Perencanaan indikatif mempunyai output indikasi %tidak tegas& sedangkan imperatif sudah diatur dengan tegas dan jelas dalam pelaksanaan di lapangan. 8. 2op !own Js Bottom up planning - 2op down adalah perencanaan yang langsung dari atas%pemerintah& ke bawah %masyarakat& - Bottom up adalah perencanaan yang mendengarkan aspirasi rakyat dan kemudian menjadi pemikiran dalam perencanaan oleh pemerintah. 6. Jertical Js "orizontal planning - Jertical mengutamakan koordinasi antar berbagai jenjang pada sektor yang sama. - "orizontal menekankan keterpaduan program antar berbagai sektor pada leel yang sama. 9. Perencanaan pertisipatif Js perencanaan non partisipatif - Perencanaan partisipatif menggunakan masyarakat sebagai subjek dan objek dalam perencanaan. !etodo,o'i Perencanaan Perencana perkotaan mengamabil metode dari berbagai bidang illmu dan memodi1kasikannya danatau mengembangkan metode-metode baru untuk memperoleh dan menyaring berbagai sumber informasi. 7enis-jenis metode ' (. Proses Perencanaan *. Perencanaan sebagai rekayasa pengetahuan +. Perencanaan sebagai problem soling . Perencanaan sebagai proses produksi
Pengaruh Pemikiran ilsafat !unia terhadap 2eori Perencanaan Pemiikiran 1lsafat dunia adalah pemikiran untuk mencari kebenaran menurut akal manusia, di mana pemikiran tersebut selalu berkembang sejalan dengan perkembangan perdaban manusia. <olusi pandangan 1lsafat dunia berpengaruh pula terhadap perkembangan teori perencanaan, dengan urutan perubahan sebagai berikut. a. 2heosentrisme - Pengaruh dalam perencanaan sebagai fungsi dari kekuatan monarki dan keagamaan
- )odel Perencanaan ' Authoritarian Planning b. ;topianisme - Pengaruh dalam perencanaan sebagai tujuan ideal manusia - )odel Perencanaan ' 0omantic Planning c. Positiisme - Pengaruh dalam perencanaan sebagai fungsi dari rekayasa sosial melalui dominasi ilmu teknik - )odel Perencanaan ' 2echnocratic Planning d. 0asionalisme - Pengaruh dalam perencanaan sebagai fungsi rekayasa sosial melalui justi1kasi ilmiah - )odel Perencanaan ' 0ational 3omprehensie Planning e. ragmatisme - Pengaruh dalam perencanaan sebagai fungsi dari market - )odel Perencanaan ' ;tilitarian Planning and Pragmatic Planning f. enomenologi - Pengaruh dalam perencanaan sebagai fungsi peguatan ekstensi nilai-nilai budaya. - )odel Perencanaan ' :rganic Planning, Adocacy Planning, Social Planning. Ke(uatan Po,iti( da,a- Perencanaan Kondisi politik menentukan arah penyusunan dan aplikasi perencanaan. Perencanaan. Perencanaan kota dan wilayah erat kaitannya dengan politik. "al itu disebabkan oleh' a. Perencanaan senantiasa melibatkan hal yang menyangkut emosi masyarakat miskin. b. Keputusan perencanaan adalah terlihat nyata sehingga kalau terjadi kesalahan keputusan tidak dapat disembunyikan dan mudah menjadi isu politik. c. Proses perencanaan harus melibatkanmayarakatsecara langsung karena menyangkut kepentingan sehari-hari masyarakat banyak. d. )asyarakat merasa mempunyai keahlian dan kedudukan yang sejajar dengan perencana. e. Keputusan perencana mempunyai dampak yang besar bagi masyarakat pemilik tanah, terutama dampak ekonomis terhadap nilai tanah dan pemanfaatannya. Berikut beberapa masalah politik yang menyebabkan perencanaan menjadi bermasalah. a. Sistem politik yang yang tidak demokratis Kondisi politik yang otokratis, sentralistis, atau fanatisme akan menghasilkan perencanaan yang tidak demokratis. b. Stabilitas politik
Arah politik yang berubah-ubah akan mengakibatkan perencanaan yang berubahubah pula. Perencanaan yang berubah-ubah mengakibatkan pemborosan sumber daya dan tidak terjadinya kesinambungan pembangunan. c. !ominasi sistem politik System politik yang terlalu mendominasi perencanaan akan mengalahkan pertimbangan teknis, ekonomis, maupun legalitas. "asil keputusan menjadi kurang objektif, hanya menguntungkan kelompok tertentu dan kurang berkeadilan. d. Kesadaran berpolitik masyarakat yang rendah, antara lain' - tidak dapat menerima perbedaan pendapat - emosional - tidak rasional - tidak mau mengalah - tidak dapat menerima kekalahan dalam persaingan yang sehat - fanatik !engan kesadaran berpolitik yang renndah maka dalam proses negosiasi di dalam perencanaan akan sulit mencapai consensus. Keputusan yang telah di ambil tidak dapat dijalankan karena tidak didukung oleh pihak yang tidak setuju walau telah terlibat dalam proses pengambilan keputusan tersebut. e. !ominasi masyarakat awam Keterlibatan masyarakat awam yang terlalu dominan dapat mengalahkan pertimbangan teknis perencanaan. Akibatnya, rencana kurang dijamin keilmuannya. f. )oney politics Keputusan rencana yang dipengaruhi oleh uang akan bersifat tidak adil karena hanya akan menguntungkan pihak penyuap. !i samping itu, keadaan tersebut akan menimbulkan frustasi pihak yang dirugikan atau yang memegang prinsip-prinsip idealisme. Peran perencana dalam sebuah proses politik dide1nisikan sebagai berikut ' (. Sebagai teknokrat dan engineer Peran ini dimainkan dengan mengambil posisi sebagai adisor bagi para pengambil kebijakan dengan berporos kepada rasionalitas dan pertimbangan ilmiah. /nformasi dimanfaatkan sebagai sebuah landasan dalam membangun kekuasaan dan kepentingan. *. Sebagai birokrat Perencana sebagai seorang birokrat memiliki fungsi menjaga stabilisasi organisasi dan jalannya roda pemerintahan. /nformasi dimanfaatkan sebagai sebuah alat dalam menjaga kepentingan dan keberlangsungan organisasi. Peran ini biasanya disertai oleh kekuasaan yang datang secara formal dan legal kepada perencana. +. Sebagai Adokat dan Aktiis
ungsi ini merupakan sebuah manifestasi dari usaha menjembatani masyarakat terhadap hal-hal yang bersifat teknis dari sebuah produk rencana. Selain itu terdapat peran dalam melakukan mobilisasi kekuatan dan potensi masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap dominasi Pemerintah. /nformasi dan proses komunikasi diperlakukan sebagai usaha membangun pemahaman masyarakat dan counter-opinion terhadap kebijakan yang merugikan masyarakat. . Sebagai Politikus Politikus identik dengan tujuan pragmatis dan komunalis, sehingga perencana tidak diharapkan untuk bergabung dengan dunia politik. )aksud dari peran ini adalah seorang perencana tidak bisa lepas dari kepentingan dan dalam memperjuangkan kepentingannya, perencana dituntut memiliki perspektif seorang politisi. Seorang politikus memiliki insting dalam berkomunikasi dengan kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda lebih baik. Keempat peran diatas merupakan re4eksi dari posisi perencana dalam proses politik. Proses politik yang terjadi mendesak perubahan paradigma pada dunia perencanaan di /ndonesia. 2antangan dan perubahan paradigma di dunia perencana, menuntut perencana untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan. !ominasi pemerintah terhadap masyarakat hanya melahirkan sebuah sikap apatis dari masyarakat terhadap pemerintah dan produk perencanaan. Sikap apatis yang melahirkan ketidake1sienan dari pelaksanaan perencanaan karena tidak ada dukungan dari masyarakat terhadap produk perencanaan. Perencanaan Kota di Indonesia Bila melihat eolusi perencanaan pembangunan kota di
. Belum mantapnya bidang dan proses perencanaan kota di /ndonesia, sehingga mekanisme pendukungnya belum berjalan lancer #. Beragamnya jenis kota di /ndonesia, terutama menyangkut besaran serta kompleksitas permasalahannya. "al ini bias dilihat dari beragamnya kota-kota yang ada di /ndonesia Kelima kondisi di atas berpengaruh terhadap model perencanaan yang diterapkan di /ndonesia, karena dari berbagai kondisi tersebut diupayakan penerapan model yang sesuai. Bila kita mengkaji perencanaan pembangunan kota di /ndonesia, menurut Sudjana 0ochyat, paling tidak terdapat dua pandangan dasar yang dapat diterpkan untuk mengupas permasalahan dan mengenali berbagai problematika perkotaan. Pertama, memandang kota sebagai dimensi 1sik dari kehidupan kegiatan usaha manusia yang memberikan berbagai implikasi pada aspek-aspek pembangunan. Kedua, kota dipandang sebagai bagian dari suatu sistem yang menyeluruh dari kehidupan masyarakat yang saling terkait dengan upaya pada aspek-aspek pembangunan lainnya. Iamun, dilihat dari fungsi dan peranan kota sebagai pusat pemukiman penduduk, pusat pendidikan, pusat kegiatan ekonomi, dan sebagainya, menunjukkan bahwa kota tidak hanya dipandang dari dimensi 1sik semata, tetapi lebih merupakan bagian dari suatu system yang menyeluruh, yang hal ini akan dilihat pada perjalanan pembangunan kota di /ndonesia. Datar Pusta(a
Allafa. *==9. 2eori Perencanaan. http'one.indoskripsi.comnode8=## % 5 )aret *=(= & 3atanese, A. L Synder, 7. (565. /ntroduction to ;rban Planning. !iterjemahkan oleh Susongko, /r. dengan judul' Pengantar Perencanaan Kota. 7akarta'