BAB I PENDAHULUAN
1. LAT LATAR BELA BELAKA KANG NG
John Dollard dan Neil E. Miller keduanya mengabdi di Institute Of Human Relation , antara Dollard dan Neil E. Miller berbeda dalam mengambil suatu gagasan namun dengan pendekatan psikoanalisis antropologi dan sosial keduanya melakukan sebuah gagasan teori yang yang nantin nantinya ya sangat sangat berpen berpengar garuh uh di bidang bidang psikol psikologi ogi yang yang dikena dikenall dengan dengan stimulus-
response theory yang berkaitan dengan teori belajar. Dari teori yang diketemukan oleh Dollard dan Miller bahwa mereka beranggapan bahwa bahwa kebias kebiasaan aan merupak merupakan an salah salah satu satu elemen elemen dalam dalam strukt struktur ur keprib kepribadi adian, an, kemudi kemudian an bag bagaim aiman anaa
Dolla Dollard rd
dan dan
Miller Miller menj menjela elask skan an
dina dinamik mikaa
kepr keprib ibadi adian, an, perk perkemb emban anga gan n
kepribadian serta tingkah laku abnormal.
2. RUMU UMUSAN SAN MASA MASALA LAH H Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalahnya seperti apa dinamika kepribadian dalam teori stimulus respon Hull, Dollard dan Miller.
3. TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah agar dapat mengerti lebih jauh tentang teori stimulus respon Hull, Dollard dan Miller.
4. MANFAAT AAT Maka Makala lah h ini ini diha diharap rapka kan n mampu mampu memb memberi erika kan n manf manfaat aat yang yang posi positif tif yait yaitu u dapa dapatt menambah wawasan yang lebih mendalam tentang teori stimulus respon Hull, Dollard dan Miller.
1
BAB II PEMBAHASAAN 2.1. 2.1. Clar Clark k L. L. Hul Hulll 2.1.1. 2.1.1. Biogra Biografi fi Leonard Clark Hull dilahirkan di Akron, New York pada 24 Mei 1884. Ia dibesarkan di Michigan, dan mendiami satu kelas selama bertahun-tahun. Hull mempunyai masalah kesehatan di mata. Orang tuanya miskin, dan Hull pernah menderita polio. Pendidikan yang ditempuhnya beberapa kali terputus karena sakit dan masalah keuangan. Tetapi setelah lulus, dia memenuhi syarat sebagai guru dan menghabiskan banyak waktunya untuk mengajar di sekolah negeri yang kecil di Sickle, Michigan. Setelah memperoleh bachelor dan gelar master di Universitas Michigan, ia beralih ke psikologi, dan menerima Ph.D. psikologi di tahun 1918 dari University of Wisconsin, Wisconsin, dimana dia tinggal selama sepuluh tahun sebagai instruktur. Penelitian doctor- nya pada "Aspek kuantitatif kuantitatif dari Evolution of Concepts" telah diterbitkan dalam Psychological Psychological Monographs. Selama Selama waktu waktu itu, itu, Hull Hull mempel mempelajar ajarii efek dari dari meroko merokok k tembak tembakau au pada pada kinerja kinerja,, yang yang kemudian dibahasnya pada beberapa literatur yang disertai dengan pengujian, selanjutnya mulai penelitian tentang saran dan hipnose. Pada 1929, Clark Hull melanjutkan penelitiannya di Yale University dan mulai serius terhadap perkembangan teori perilakunya. Sampai akhir karirnya, Hull dan mahasiswa didominasi behavioristik psikologi. Clark Hull meninggal pada 10 Mei 1952, di New Haven, Connecticut. Hull Hull adalah adalah seoran seorang g tokoh tokoh teori teori belajar belajar behavi behavioris oristik tik.. Hull Hull tertarik tertarik dengan dengan teori teori belajar yang membuat dia menghasilkan beberapa buku yang berhubungan dengan teori belajar, antara lain Mathematico Deductive Theory of Role Learning yang ditulis bersamabersamasama dengan Hovland, Perkins, dan Fitch. Hull juga menulis Principles of Behavior and
Essentials of Behavior. Behavior. Buku terakhir yang ditulisnya adalah A Behavior System. Selain menulis buku Hull juga menulis sejumlah artikel bagi majalah-majalah profesional.
2.1.2. 2.1.2. Konsep dan Teori Teori Belajar Belajar Clark L. Hull mendasarkan teori belajarnya pada tingkah laku yang diselidiki dengan hubungan perkuatan S- R. Metode yang digunakan merupakan metode matematika, deduktif, dan dapat dites atau diuji. Teori dari Hull sebenarnya tidak jauh beda dengan teori belajar lainnya lainnya.. Beberap Beberapaa persama persamaan an teori teori belajar belajar Hull Hull dengan dengan teori teori belajar belajar sebelum sebelumnya nya adalah adalah 2
sebagai berikut: a) Berd Berdas asark arkan an aso asosi sias asii S-R S-R b) Berdas Berdasark arkan an cara melangs melangsung ungkan kan hidup hidup.. c) Berdasarkan Berdasarkan kebutuhan kebutuhan biologis biologis dan pemenuhann pemenuhannya. ya. d) Orient Orientasi asinya nya kepad kepadaa teori Pavlo Pavlov v. Hull juga mengembangkan beberapa definisi, antara lain:
1. Kebutuhan ( Need ) Kebutu Kebutuhan han merupa merupakan kan keadaa keadaan n organi organisme sme yang yang menyim menyimpan pang g dari dari kondi kondisi si bio biolo logi giss opti optimu mum m pada pada umum umumny nyaa yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k melan melangs gsun ungk gkan an hidupnya. Jika kebutuhan tersebut timbul maka organisme akan bertindak untuk memenuhi kebutuhannya, hal tersebut dinamakan mereduksi kebutuhan dan teori belajarnya disebut teori reduksi kebutuhan atau need reduction theory .
2. Dorongan ( Drive) Kondisi Kondisi kekosonga kekosongan n ganda organism organismee sehingga sehingga mendorong mendorong untuk untuk melakukan melakukan sesuatu. Istilah lain dari dorongan adalah motif. Adakalanya seseorang merasa ingin melakukan sesuatu namun orang tersebut tidak memiliki dorongan untuk melakukannya.
3. Perkuatan ( Reinforcement Reinforcement ) Sesuatu yang dapat memperkuat hubungan S- R, dan respon terhadap stimulus tersebut tersebut dapat mengurangi mengurangi ketegangan ketegangan kebutuhan. kebutuhan. Perkuatan biasanya berupa berupa hadiah. Kebutuhan yang timbul akan menyebabkan terbentuknya suatu perilaku yang akan mereduksi mereduksi kebutuhan kebutuhan secara berangsur berangsur-angs -angsur ur yang dapat dipelajari dipelajari responnya. responnya. Stimulus yang dapat menimbulkan respon adalah stimulus yang mengenai saraf sensoris atau reseptor kemu kemudi dian an meni menimb mbul ulka kan n impu impuls ls yang yang masu masuk k afferent , yait yaitu u sara saraff gerak erak dan dap dapat mengaktifkan otot- otot maskuler. maskuler. S dengan dengan huruf huruf besar besar merupa merupakan kan stimul stimulus us dan obyekn obyeknya. ya. s dengan dengan huruf huruf kecil kecil meru merupak pakan an stim stimul ulus us dalam dalam orga organi nism sme, e, stim stimul ulus us yang yang suda sudah h beru berupa pa impu impuls ls.. Impu Impuls ls merupakan perangsang atau stimulus yang sudah ada dan bekerja dalam saraf. Dalam teori kali ini yang akan kita pakai S dengan huruf besar. Hull membedakan tendensi untuk timbulnya R dan r. R untuk respon yang nampak, faktual, dan r adalah predisposisi respon yang masih dalam aktivitas saraf. r merupakan respon yang masih ada didalam organisme, jadi tidak nampak, tapi mempengaruhi tingkah 3
laku. Hull mengganti S- R menjadi SHR, dimana H merupakan habit. Hull membedakan antara learning dengan performance. Tindakan dipengaruhi oleh banyak hal, tetapi belajar hanya dipengaruhi oleh faktor jumlah waktu, respon khusus terjadi karena kontinu dengan perkuatan. Menurut Hull tingkah laku bersumber pada kebutuhan yang merupakan tuntutan hidup.
2.1.3. 2.1.3. Postulat Postulat yang Diajukan Diajukan Oleh Oleh Hull Hull mengajukan enam belas postulat dalam cakupan enam hal yakni sebagiai berikut: a. Tanda anda-t -tan anda da luar luar yang yang mend mendor oron ong g atau atau memb membim imbi bing ng ting tingka kah h laku laku dan dan representasi neuralnya atau saraf. Postul Postulat at 1: Impuls Impuls saraf saraf affere afferent nt dan bekas bekas lanjut lanjutann annya. ya. Jika Jika suatu suatu perang perangsan sang g mengen mengenai ai resept reseptor or,, maka maka timbul timbullah lah impuls impuls saraf saraf afferen afferentt dengan dengan cepat cepat mencap mencapai ai puncak intensitasnya dan kemudian berkurang secara berangsur-angsur. Sesaat saraf afferent berisi impuls dan diteruskan kepada saraf sentral dala beberapa detik dan seterusnya timbul respon. S- R diubah menjadi S- s- R atau S- s- r- R. Simbol s adalah impuls impuls atau stimulus trace dalam saraf sensoris, dan simbol r adalah impuls respon yang masih dalam saraf fferent. Postulat 2: Interaksi saraf afferent. Impuls dalam suatu saraf afferent dapat diteruskan ke satu atau lebih saraf afferent lainnya. R timbul tidak hanya karena satu stimulus, tetapi lebih dari satu S yang lalu terjadi kombinasi berbagai stimulus. Rumusnya akan berubah menjadi S- r- R. b. Respon Respon terhadap terhadap kebutuh kebutuhan, an, hadiah hadiah dan dan kekuatan kekuatan kebiasa kebiasaan. an. Postul Postulat at 3: Respon Respon-re -respo spon n bawaan bawaan terhad terhadap ap kebutu kebutuhan han (tingk (tingkah ah laku laku yang yang tidak tidak dipelajari). Sejak lahir organisme mempunyai hierarki respon penentu kebutuhannya yang timbul karena ada rangsangan-rangsangandan dorongan. Respon terhadap kebutuhan tertentu buk bukan an meru merupa pakan kan respo respon n pilih pilihan an seca secara ra rando random, m, tetap tetapii resp respon on yang yang mema memang ng ditentukan oleh kebutuhannya, misalnya mata kena debu maka mata berkedip dan keluar air mata. Postul Postulat at 4: Hadiah Hadiah dan kekuat kekuatan an kebias kebiasaan aan;; kontig kontiguit uitas as dan Reduks Reduksii Doron Dorongan gan sebagai kondisi-kondisi untuk belajar. belaja r. c. Keku Kekuat atan an kebi kebias asaan aan akan akan bert bertam amba bah h jika jika kegia kegiata tan-k n-keg egia iatan tan rese resept ptor or dan dan efek efekto torr terja terjadi di dalam dalam pers persam amaan aan wakt waktu u yang yang meny menyeb ebab abkan kan hubu hubung ngan an
4
kont kontig igui uiti tiff deng dengan an hadi hadiah ah pert pertama ama dan dan hadi hadiah ah kedu kedua. a. Simb Simbol ol keku kekuat atan an kebiasaan adalah sHs. Stimulus pengganti (ekuaivalen) Postulat 5: Generalisasi (penyamarataan) Kekuat Kekuatan an kebias kebiasaan aan yang yang efekti efektiff timbul timbul karena karena stimul stimulus us lain lain daripa daripada da stimul stimulus us pertama yang menjadi persyaratan bergantung kepada penindakan stimulus kedua dari yang pertama dalam kesatuan yang terus menerus dari ambang perbedaan, dengan kata kata lain lain yang yang ingi ingin n diben dibentu tuk k meru merupak pakan an hasil hasil rata-r rata-rat ataa pers persya yara rata tan n stim stimul ulus us berikutnya. d. Dorongan-d Dorongan-doron orongan gan sebagai sebagai akitivator akitivator respon. respon. Postulat 6: Stimulus dorongan. Hubungan dengan tiap-tiap dorongan adalah stimulus dorongan dorongan karakteristik karakteristik yang intensitasny intensitasnyaa meningkat meningkat dengan dengan kekuatan kekuatan dorongan. dorongan. Postul Postulat at 7: Potens Potensii reaksi reaksi yang yang ditimb ditimbulk ulkan an oleh oleh dorong dorongan. an. Kekuat Kekuatan an kebiasa kebiasaan an disintesiskan kedalam potensi reaksi dengan dorongan-dorongan primer yang timbul pada saat tertentu. e. Faktor Faktor-fak -faktor tor yang yang melaw melawan an respon respon-re -respo spon n Postulat 8: Pengekangan reaksi. Timbulnya suatu reaksi menyebabkan pengekangan reaksi reaksi yang yang lain. lain. Suatu Suatu kejemu kejemuan an untuk untuk mengul mengulang angii respo respon. n. Pengek Pengekang angan an reaksi reaksi adalah penghamburan waktu yang spontan. Postulat 9: Pengekangan yang dikondisikan (diisyaratkan). Stimuli yang dihubungkan dengan penghentian respon menjadi pengekangan yang dikondisikan. Postulat 10: Osilasi pengekangan. Potensial pengekangan dihubungkan dengan potensial reaksi yang bergoyang terus menerus pada waktu itu. f. Bang Bangki kitn tnya ya resp respon on.. Postulat 11: Reaksi ambang perangsang. Potensi reaksi efektif yang momentum harus melamp melampaui aui reaksi reaksi ambang ambang perang perangsan sang g sebelu sebelum m stimul stimulus us memban membangki gkitka tkan n reaksi reaksi.. Postulat 12: Kemungkinan reaksi diatas ambang perangsang. Kemungkinan respon adal adalah ah fung fungsi si norm normal al dari dari pote potens nsii reak reaksi si efek efekti tiff mela melamp mpau auii reak reaksi si amba ambang ng perangsang. Postul Postulat at 13: Latens Latensii (keada (keadaan an diam diam atau atau berhen berhenti). ti). Makin Makin potens potensii reaksi reaksi efektif efektif melampaui reaksi ambang perangsang makin pendek latensi respon, artinya respon makin cepat timbul. Postulat 14: Hambatan berhenti (ekstingsi). Makin besar potensi reaksi efektif, makin besar respon yang timbul tanpa perkuatan, sebelum berhenti atau ekstingsi. 5
Postulat 15: Amplitudo respon (besarnya respon). Besarnya dorongan dilantari atau diseba disebabka bkan n oleh oleh pening peningkat katan an kekuat kekuatan an potens potensii efektif efektif reaksi reaksi dalam dalam sistem sistem saraf saraf otonom. Postulat 16: Respon-respon yang bertentangan. Jika potensi-potensi reaksi kepada dua atau lebih respon-respon yang bertentangan terjadi dalam organisme pada waktu yang sama, maka hanya reaksi yang mempunyai potensi reaksi yang lebih besar akan terjadi responnya. Hull Hull mengaj mengajuka ukan n postu postulatlat- postul postulat at tersebu tersebutt dengan dengan maksud maksud ingin ingin mempel mempelajar ajarii terbentuknya tingkah laku secara sistematis dan matematis. Dari enam belas postulat yang menjadi inti adalah postulat nomor empat, yakni mengenai hadiah dan kekuatan kebiasaan. Peningkata Peningkatan n dari hadiah hadiah yang berturut- turut memuncak memuncak terbentukny terbentuknyaa kombinasi kombinasi kekuatan kebiasaan yang bergantung kepada peningkatan hadiah. Jika ditarik esensi teori belajar pada analisis Hull adalah operasi dasar hadiah, pengaruh ulangan, dan gradiasi hadiah. Hull mengemukakan ada tiga fungsi yang berbeda mengenai dorongan, yaitu:
Tanpa anpa adan adanya ya suat suatu u doro dorong ngan an tida tidak k akan akan ada ada perk perkua uata tan n prim primer er,, seba sebab b perkuatan primer akan menyebabkan penurunan cepat dari dorongan.
Tanpa anpa adanya adanya dorong dorongan an tidak tidak akan akan timbul timbul respon respon,, sebab sebab dorong dorongan an akan akan mengaktivir kebiasaan dalam potensi reaksi. Hull berasumsi bahwa dorongan akan melipatgandakan kekuatan kebiasaan.
Tanpa stimulus dorongan yang jelas, tidak akan terjadi regulasi kebiasaan dari kebutuhan pada organisme, maka tidak ada cara untuk mempelajari.
2.1.4. 2.1.4. Hypotetico Hypotetico Deductive Deductive Theory Teori belajar ini dikembangkan Hull dengan menggunakan metode deduktif. Hull percaya bahwa pengembangan ilmu psikologi harus didasarkan pada teori dan tidak sematamata berdasarkan fenomena individual atau secara induktif. Teori ini terdiri dari beberapa postulat yang menjelaskan pemikirannya tentang aktivitas otak, reinforcement, habit, reaksi potensial, dan lain sebagainya (Lundin, ( Lundin, 1991, pp.193-195). pp.193-195). Sumbangan utama Hull adalah pada ketajaman teorinya yang detil, ditunjang dengan hasil-hasil eksperimen yang cermat dan ekstensif. Akibatnya ide Hull banyak dirujuk oleh para ahli behavioristik lainnya dan dikembangkan. Namun walaupun demikian Hull juga mendapatkan banyak kritikan yang diberikan padanya, diantaranya sebagai berikut: 1.
Teori eoriny nyaa dian diang ggap gap terl terlal alu u kompl omplek ekss dan dan suli sulitt dim dimenge engert rti. i. Dala Dalam m setia etiap p
6
pen peneli elitia tiann nnya ya Hull Hull sela selalu lu meng mengem emba bang ngka kan n sist sistem em yang yang rumi rumitt dan dan sang sangat at bergantung kepada matematika elaborasi. 2.
Iden Idenya ya tent tentan ang g pros proses es inte interna rnall dian diangg ggap ap abst abstra rak k dan dan suli sulitt dibu dibukti ktika kan n melal melalui ui eksperimen empiris.
3.
Partikularis Partikularistic, tic, usaha usaha untuk untuk menggeneral menggeneralisasi isasi hasil eksperimen eksperimen secara secara berlebih berlebihan. an.
2.1.5. 2.1.5. Mathematico Mathematico Deducti Deductive ve Hull Teori belajar ini merupakan satu perlakuan sistematis dari belajar berdasarkan teori pengkondisian klasik dan dinyatakan dalam bentuk postulat- postulat deduktif dan akibatakibatnya yang bersifat wajar. Hukum asasi dari perolehan kemahiran beranggapan bahwa kekuata kekuatan n kebias kebiasaan aan itu dibang dibangun un secara secara berans beransur ur-- angsur angsur dalam dalam bentuk bentuk tambah tambahan an atau atau kenaikan- kenaikan kebiasaan, lewat penguatan yang berdekatan dari unit- unit S- R atau stimulus- respon. Kekuatan kebiasaaan itu bisa dibuat peka kedalam bentuk daya guna atau prestasi oleh dorongandorongan- dorongan dorongan ( drives ). Apabil Apabilaa tidak tidak terdapa terdapatt unsur unsur dorong dorongan, an, presta prestasi si akan akan menurun sampai angka nol. Bila tidak ada kekuatan kebiasaan, prestasi juga akan menurun sampai titik nol karena dorongan dan kekuatan kebiasaaan itu saling berhubugnan dalan satu fungsi yang multiplikatif (fungsi perkalian). Oleh karena semua teori- teori yang berdasarkan prinsip-prinsip pengkondisian ternyata benar, maka Hull menggunakan teori pemusnahan dan pen pengh ghamb ambat atan an,, agar agar bisa bisa mene meneran rangk gkan an dan dan meng menghi hitu tung ng masa masala lah h peny penyus usut utan an reaks reaksi. i. Pemusnahan jelas disebabkan oleh pengulangan tanpa upaya penguatan pada reaksi-rekasi. Perangsang Perangsang yang berasosiasi berasosiasi dekat dengan dengan satu reaksi yang mengalami proses pemusnaha pemusnahan n atau pemadaman, akan mampu menghambat munculnya reaksi tersebut. Peristiwa lupa akan material verbal atau hal- hal lisan, diduga merupakan satu kemunduran atau kerusakan fungsi sepanjang perjalanan waktu. Untuk mengukur jalannya proses belajar, Hull mengemukakan beberapa kemungkinan diantaranya: a.
Late Latens nsii (terse (tersemb mbun unyi yi,, belum belum keliha kelihata tan) n) reaks reaksi, i, atau atau kecepa kecepatan tan deng dengan an mana mana satu satu reaksi muncul mengikuti penyajian perangsangnya.
b.
Kemungkinan reaksi.
c.
Jumlah Jumlah ulan ulangan gan-ula -ulanga ngan n yang yang diperlu diperlukan kan untuk untuk bisa bisa menga mengakib kibatka atkan n pemus pemusnah nahan. an.
7
2.2. 2.2. Doll Dollar ard d & Mill Miller er 2.2.1. 2.2.1. Biogra Biografi fi 2.2.1.1 John Dollard
John Dollard dilahirkan di Menasha, Wisconsin, pada tanggal 29 Agustus 1900. Ia menerima gelar A.B. dari Universitas Wisconsin pada tahun 1922 dan berturut-turut meraih M.A. (1930) dan Ph.D.-nya (1931) dalam bidang sosiologi di Universitas Chicago. Dari tahun tahun 1926 1926 sampai sampai dengan dengan 1929 1929 la menjad menjadii salah salah seoran seorang g pembant pembantu u rektor rektor Univer Universit sitas as Chicago. Pada tahun 1932 ia menerima jabatan rektor di bidang antropologi di Universitas Yale dan pada pada tahun tahun beriku berikutny tnyaa menjadi menjadi rektor rektor di bidang bidang sosiol sosiologi ogi pada pada Instit Institut ut of Human Human Relations yang baru saja didirikan. Pada tahun 1935, ia menjadi peneliti pada institut tersebut dan pada tahun 1948 menjadi peneliti dan profesor di bidang psikologi. Ia dipensiunkan sebagai sebagai profes profesor or pada pada tahun tahun 1969. 1969. Ia memper memperoleh oleh pendid pendidikan ikan dalam dalam psikoa psikoanal nalisi isiss dari dari Institut Institut Berlin dan menjadi menjadi anggota anggota dari Western New England Psychoanalytic Society. Keyakinan Dollard dan dedikasi pribadinya terhadap penyatuan ilmu-ilmu pengetahuan sosial tercermin tidak hanya dalam tulisan- tulisannya tetapi juga dalam fakta bahwa ia pernah mengemban tugas- tugas akademik di bidang antropologi, sosiologi, dan psikologi pada satu universitas. Dollard telah menulis banyak artikel teknis dalam ilmu-ilmu pengetahuan sosial mulai dari etnologi sampai psikoterapi. sampai psikoterapi. Ia telah mengarang sejumlah buku yang juga mencer minkan minatnya yang luas itu. Caste and class in a Southern town (1937) adalah suatu penelitian lapang lapangan an yang yang sangat sangat diharg dihargai ai mengen mengenai ai perana peranan n orangorang- orang orang kulit kulit hitam hitam dalam dalam suatu suatu masyarakat di bagian selatan di AS dan merupakan salah satu contoh karya awal analisis kebuda kebudayaan yaan dan keprib kepribadi adian. an. Karya Karya ini disus disusul ul oleh oleh sebuah sebuah buku buku serupa serupa,, Childr Children en of
bondage (1940), yang ditulis bersama Allison Davis. Ia menerbitkan dua buku berisi analisis psikologis tentang rasa takut: Victory over fear (1942) dan Fear in battle (1943); dan suatu monograf monograf penting penting mengenai mengenai penggunaan penggunaan bahan sejarah kehidupan, kehidupan, Criteria Criteria for the life
history (1936). Bersama Frank Auld dan Alice White ia menerbitkan Steps in psychotherapy (1953), sebuah buku yang menyajikan suatu metode psikoterapi yang mencakup pendeskripsian yang rinci tentang individu yang sedang dalam perawatan, dan bersama Frank Auld menerbitkan Scoring human motives (1959).
8
2.2.1.2. Neil Miller
Neal Miller dilahirkan di Milwaukee, Wisconsin, pada tanggal 3 Agustus 1909 dan meraih gelar B.S.-nya dari Universitas Washington pada tahun 1931. Ia meraih gelar M,.A.nya dari dari Univer Universit sitas as Stanfo Stanford rd pada pada tahun tahun 1932 1932 dan Ph.D.Ph.D.-nya nya di bidang bidang psikol psikologi ogi dari dari Universitas Yale pada tahun 1935. Dari tahun 1932 sampai dengan tahun 1935 ia menjadi asisten di bidang Psikologi pada Institute Institute of Human Relations dan antara tahun 1935-1936 ia mendap mendapat at beasis beasiswa wa dari dari Social memanfaatk aatkann annya ya untuk untuk Social Science Science Resear Researcc Council Council dan memanf mengikuti pendidikan analisis pada Institut Psikoanalisis Wina. Dari tahun 1936 sampai t ahun 1940, menjadi asisten dosen dan selanjutnya lektor pada Institute of Human Relations. Ia menj menjad adii pene peneli liti ti dan dan lekto lektorr pada pada tahu tahun n 1941 1941.. Dari Dari tahu tahun n 1942 1942 samp sampai ai tahun tahun 1946 1946,, ia memimpin suatu proyek penelitian psikologi untuk Angkatan Udara AS. Pada tahun 1946, ia kembali ke Universitas Yale, menjadi profesor dalam program kuliah James Rowland Angell di bidang psikologi pada tahun 1952. Ia menetap di Yale Yale sampai tahun 1966n dan selanjutnya menjadi profesor psikologi dan kepala Laboratorium Psikologi Fisiologis pada Universitas Rockefeller. Selain Selain karena karena kerjasa kerjasaman manya ya dengan dengan John John Dollar Dollard, d, Miller Miller juga juga sangat sangat terkena terkenall di kalangan psikologi berkat karya eksperimental dan teoritisnya yang cermat tentang proses pemer pemerole olehan han dorong doronganan- doron dorongan gan,, hakika hakikatt perkua perkuatan tan,, dan penelit penelitian ian tentan tentang g konflik konflik.. Penelitian awalnya semata- mata bersifat behavioral, tetapi sejak tahun 1950-an Miller mulai menaruh perhatian pada mekanisme- mekanisme fisiologis yang mendasari dorongan dan perkuatan serta gejala- gejala sejenis lainnya. Karya ini disajikan secara rinci dalam terbitanterbitan jurnal, meskipun banyak di antaranya telah pula diringkaskan dalam tiga bab buku pegan pegangan gan yang yang sangat sangat elok elok (Miller (Miller,, 1944, 1944, 1951a, 1951a, 1959). 1959). Pengha Pengharga rgaan an atas atas sumba sumbanga ngannsumb sumban anga gann nnya ya terce tercerm rmin in pada pada berb berbag agai ai tanda tanda jasa jasa yang yang diter diterim iman anya ya.. Ini Ini melip meliput utii keanggotaannya dalam National Academy of Science yang bergengsi itu, terpilih menjadi ketua American Psychological Association (1959), menerima medali Warren dari Society of
Experimental Psychologist (1957), dan menerima Medal of Science dari Presiden (1965), suatu tanda kehormatan yang hanya dimilikinya bersama dua ilmuwan behavioral lain. Miller dan Dollard bersama- sama telah menulis dua buku yang berisi penerapan versi yang disederhanakan disederhanakan dari teori Hull pada masalah- masalah yang menjadi menjadi garapan garapan psikolog psikolog 9
sosial sosial (Social 1941) dan pada pada masalah masalah-- masala masalah h yang yang menjadi menjadi Social leraning leraning and imitatio imitation n , 1941) perhatian psikolog klinis atau psikolog kepribadian ( Personality and psychotherapy, 1950).
2.2.2. Teori Belajar Teori ini termasuk dalam aliran Behaviorisme moderat dan merupakan modifikasi serta penyederhanaan Teori Perkuatan Leonard Clark Hull yang dihasilkan oleh kerjasama dari John Dollard dan Neal Miller. Selain itu, teori ini juga bertolak dari Teori Psikoanalitis serta temuan- temuan dan generalisasi dari antropologi sosial. Maka tidak diragukan lagi teori ini bercorak klinis dan sosial. Teori Perkuatan Perkuatan Dollard Dollard dan Miller dihasilkan dari eksperimen eksperimen laboratorium laboratorium dengan dengan menggunakan tikus. Dalam eksperimen, seekor tikus laboratorium dimasukkan dalam kotak persegi dengan lantai berjaringan kabel listrik dan sebuah sekat rendah yang memisahkan kotak tersebut menjadi dua. Sebuah bel listrik dipasang dan diatur sedemikian rupa sehingga pada saat percobaan percobaan berlangsun berlangsung, g, bel listrik listrik tersebut tersebut berbunyi berbunyi bersamaan bersamaan dengan dialirinya dialirinya listrik yang terputus-putus melalui kabel listrik pada kotak tersebut. Tikus yang terkejut karena aliran listrik listrik melakukan melakukan variasi respon, respon, hingga hingga akhirnya akhirnya tikus melakukan melakukan respon respon melompati sekat rendah tersebut dan listrik berhenti mengalir serta bel berhenti berbunyi. Percobaan Percobaan ini diulang diulang terus dan didapatkan didapatkan bahwa bahwa respon respon melompati melompati sekat rendah sejak bel berbunyi dan listrik mengalir waktunya semakin lama semakin berkurang. Pada percobaan berikutnya, tikus dimasukkan lagi ke dalam kotak dan bel dibunyikan tapi listrik tidak mengalir. Bel ini terus berbunyi dan baru berhenti ketika tikus melompati sekat rendah di tengah kotak. Akhirnya, tikus ini melakukan respon melompati sekat rendah dan berpindah ke ruang lain di kotak tersebut ketika hanya bel saja yang dibunyikan. Sesi percobaan berikutnya pun dilakukan oleh Dollard dan Miller. Kali ini, sebuah pengu pengungk ngkit it ditamb ditambahk ahkan an dalam dalam kotak. kotak. Tikus ikus lalu dimasu dimasukka kkan n ke dalam dalam kotak kotak dan bel dibunyikan. Tikus Tikus tersebut melompati sekat rendah, namun bel listrik tidak berhenti berbunyi. Berbagai variasi respon pun dilakukan oleh tikus hingga akhirnya tikus menekan pengungkit dan bel berhenti berbunyi. Percobaan terus diulang dan tikus semakin lama semakin cepat melakukan respon menekan pengungkit segera setelah bel listrik dibunyikan.
10
Eksperimen ini secara keseluruhan menggabungkan antara pengkondisian klasikal dan pengk pengkond ondisi isian an operan operan.. Ketika Ketika aliran aliran listri listrik k (stimu (stimulus lus tidak tidak terkond terkondisi isi/ST /ST)) dipasa dipasangk ngkan an dengan bunyi bel listrik (stimulus terkondisi/SK) dan tikus mengasosiasikan bunyi bel listrik dengan dengan aliran aliran listrik listrik,, maka maka pengko pengkondi ndisia sian n klasik klasikal al telah telah terjadi terjadi.. Kemudi Kemudian an ketika ketika tikus tikus berhasil melakukan respon (R) yang tepat untuk menghindari aliran listrik dan bunyi bel tersebut, yaitu dengan melompati sekat rendah, maka pengkondisian operan juga telah terjadi. Dan gabungan dari keduanya menyebabkan tikus akan melakukan respon melompati sekat rendah (R) ketika ia hanya mendengar bunyi bel listrik saja (SK) yang telah menggantikan fungsi aliran listrik (ST). Respon yang mendapat perkuatan saja (dalam hal ini terbebas dari rasa sakit akibat aliran listrik dan juga asosiasinya (bunyi bel listrik) yang cenderung diulang. Hal ini bisa kita lihat dari perubahan respon melompati sekat rendah menjadi respon menekan pengungkit ketika respon melompati sekat rendah tidak lagi bisa dilakukan untuk mendapat perkuatan. Satu hal lagi yang penting untuk diperhatikan dalam teori Dollard dan Miller dari percobaan ini adalah adanya sesuatu yang disebut respon internal (r) yang kemudian menjadi dorongan ( drive/SD) sebagai isyarat ( cue) untuk melakukan respon terbuka (R). Respon internal (r) ini berupa rasa takut akan rasa sakit yang timbul dari aliran listrik (rasa sakit ini sendiri adalah dorongan yang bersifat bawaan; contoh lainnya adalah rasa lapar, haus, dan seks. Menurut Dollard dan Miller, asosiasi yang terjadi antara stimulus terkondisi (SK) dengan respon internal (r) inilah yang disebut kebiasaan ( habit ) dan membentuk serangkaian proses berikutnya sampai individu melakukan respon terbuka (R) yang mendapat perkuatan. Respon internal (r) ini bisa berupa rasa takut dan kecemasan dalam diri individu. Doll Dollar ard d dan dan Mill Miller er meng mengem emuk ukak akan an bahw bahwaa tiku tikuss dala dalam m perc percob obaa aan n pert pertam amaa menggeneralisasikan stimulus, sehingga setiap kali bel berbunyi dengan variasi intensitas yang berbeda-beda sekali pun, tikus tetap merespon melompati sekat rendah. Namun tikus bisa juga melakukan diferensiasi stimulus, jika percobaan dilakukan dengan mengaliri listrik tepat hanya pada bunyi bel dengan intensitas tertentu, dan pada intensitas yang lain bel berbunyi tapi tidak ada aliran listrik; sehingga tikus hanya merespon pada stimulus yang spesifik.
2.2.3. Struktur Kepribadian Dollard dan Miller kurang menaruh minat pada unsur-unsur struktural atau unsur11
unsur unsur yang relatif tidak berubah berubah dalam kepribadian kepribadian,, tetapi berminat pada proses belajar dan perke perkemba mbanga ngan n keprib kepribadi adian. an. Kebias Kebiasaan aan adalah adalah konsep konsep strukt struktura urall kunci kunci dalam dalam teori teori ini sebagaimana telah dijelaskan dalam eksperimen bahwa kebiasaan merupakan asosiasi antara stimulus (baik eksternal maupun internal) dan respon. Susunan dari kebiasaan yang telah dipelajari tersebut membentuk kepribadian. Sejuml Sejumlah ah kebias kebiasaan aan melibat melibatkan kan respon respon intern internal al yang yang memban membangki gkitka tkan n stimul stimulus us internal yang bersifat dorongan ( drive ). Dorongan itu sendiri merupakan stimulus yang cukup kuat untuk mengaktifkan perilaku. Dorongan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Doro Doron ngan gan Pri Prime merr ( primary primary drives) Adalah dorongan-dorongan yang berkaitan dengan kondisi fisik atau fisiologis, seperti lapar, haus, seks, dan sebagainya. Dorongan primer ini dianggap kurang penting oleh Dollard dan Miller dalam tingkah laku manusia karena fungsinya telah tergantikan oleh dorongan sekunder. sekunder. b. b. Doro Dorong ngan an Seku Sekund nder er ( secondary drives) Merupakan asosiasi pemuasan dari dorongan primer, seperti kecemasan, rasa takut, gelisa gelisah, h, dan sebaga sebagainy inya. a. Dorong Dorongan an sekund sekunder er ini diband dibanding ingkan kan dengan dengan dorong dorongan an primer dianggap memiliki peranan yang lebih penting dalam tingkah laku manusia karena lebih tampak secara nyata dan dipandang sebagai bagian-bagian kepribadian yang bersifat menetap.
2.2.4. Dinamika Kepribadian Dollar Dollard d dan Miller Miller sangat sangat ekspli eksplisit sit dalam dalam mendefi mendefinis nisika ikan n sifat sifat motiva motivasi. si. Mereka Mereka mengur menguraik aikan an secara secara rinci rinci perkem perkemban bangan gan dan perlua perluasan san motif-m motif-moti otif, f, tetapi tetapi mereka mereka tidak tidak membahas membahas taksonomi taksonomi dan klasifikasi klasifikasi motif. Mereka berfokus pada motif-motif motif-motif tertentu, misalnya kecemasan, dan analisis motif dibuat untuk menjelaskan proses umum yang berlaku untuk untuk semua semua motif. motif. Pengar Pengaruh uh dorong dorongan-d an-doro oronga ngan n pada pada manusi manusiaa menjad menjadii rumit rumit karena karena munculn munculnya ya sejuml sejumlah ah dorong dorongan an baru. baru. Doron Dorongan gan-do -doron rongan gan yang yang baru baru merupa merupakan kan hasil hasil penurunan atau pemerolehan sama seperti dorongan yang dipelajari. Selama proses pertumbuhan, tiap individu mengembangkan sejumlah besar dorongan sekunder yang bertugas membentuk tingkah laku. Dorongan-dorongan yang dipelajari ini diperoleh diperoleh dari dorongan-d dorongan-dorong orongan an primer, primer, yang merupakan merupakan perluasan perluasan dorongan-d dorongan-dorong orongan an tersebut, dan merupakan bentuk luar dimana tersembunyi fungsi-fungsi dorongan-dorongan bawaan bawaan yang mendasarinya. mendasarinya. Stimulus Stimulus dorongan dorongan sekunder sekunder umumnya umumnya telah menggantik menggantikan an 12
fungsi fungsi asli asli stimul stimulus us dorong dorongan an primer primer.. Dorong Dorongan-d an-doro oronga ngan n yang yang dipero diperoleh leh misaln misalnya ya kecemasan, rasa malu, dan keinginan untuk menyenangkan orang lain, mendorong sebagian besar perbuatan manusia. Implikasi peranan dorongan-dorongan primer dalam banyak hal tidak dapat diamati lagi dalam situasi biasa pada seorang dewasa yang memasyarakat. Hanya dalam dalam proses proses perkem perkemban bangan gan,, atau atau pada pada masa-ma masa-masa sa kritis kritis (gagal (gagal dalam dalam penyes penyesuai uaian an diri menurut menurut tuntutan tuntutan kultural kultural masyarakat), masyarakat), orang dapat mengamati dengan jelas bekerjanya dorongan-dorongan primer.
2.2.5. Perkembangan Kepribadian Dollard dan Miller menganggap bahwa manusia pada saat lahir dan beberapa saat sesudahnya hanya memiliki sejumlah kapasitas tingkah laku yang terbatas, yaitu: pertama, sejuml sejumlah ah kecil kecil respon respon khusus khusus yang yang sebagi sebagian an terbesa terbesarr berupa berupa respon respon terhad terhadap ap satu satu atau segolongan stimulus spesifik; kedua, sejumlah hierarki respon bawaan, yakni kecenderungankecenderung kecenderungan an melakukan melakukan respon-resp respon-respon on tertentu tertentu dalam situasi situasi stimulusstimulus- stimulus stimulus tertentu tertentu sebelum respon- respon tertentu lainnya; ketiga, memiliki seperangkat dorongan primer yang berup berupaa stimul stimulusus- stimul stimulus us interna internall yang yang sangat sangat kuat kuat dan tahan tahan lama, lama, serta serta umumny umumnyaa berhubungan erat dengan proses fisiologis. Dalam perkembangann perkembangannya, ya, manusia mengalami mengalami proses belajar yang oleh Dollard Dollard dan Miller dikemukakan empat konsep penting di dalamnya, yaitu: dorongan, sebagaimana telah dijelaskan di awal; isyarat (cue), adalah suatu stimulus yang membimbing respon organisme dengan mengarahkan atau menentukan ketepatan sifat responnya (isyarat ini menentukan kapan organisme harus merespon, mana yang harus direspon, dan respon mana yang harus diberikan); respon, merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar, sebagaimana dijelaskan oleh Dollard dan Miller bahwa sebelum suatu respon tertentu dapat dihubungkan dengan suatu isyarat tertentu maka respon harus terjadi dahulu, dan tahap yang menentukan dalam dalam pros proses es bela belajar jar adala adalah h mene menent ntuk ukan an resp respon on mana mana yang yang coco cocok; k; dan dan perkuatan (reinforcement ). ). Proses Proses-pr -prose osess belajar belajar yang yang terjadi terjadi mendas mendasari ari perole perolehan han dorong dorongan an sekund sekunder er yang yang merupakan perluasan dari dorongan primer. Stimulus yang kuat dapat me mbangkitkan respon internal yang kuat, yang lalu menghasilkan stimulus internal yang lebih lanjut lagi. Stimulus internal lanjutan ini bertindak sebagai isyarat untuk membimbing atau mengontrol dorongan yang memaksa organisme bertindak sampai ia mendapat perkuatan atau suatu proses lain yag menghalanginya. Proses perkuatan membuat respon atau perilaku dapat berulang, sedangkan 13
proses lain yang menghalangi dapat secara berangsur-angsur menghapus respon tersebut. Penghapusa Penghapusan n respon tersebut dapat juga dilakukan dengan counterconditioning di mana respon kuat yang tidak sesuai disesuaikan pada isyarat yang sama, misalnya stimulus (isyarat) yang menghasilkan respon takut dipasangkan dengan makanan, sehingga lama-lama respon takut tersebut bisa menghilang. Sebaga Sebagaiman imanaa ahliahli- ahli ahli psikoa psikoanali nalisis sis,, Dollar Dollard d dan Miller Miller sepaka sepakatt bahwa bahwa 6 tahun tahun pertama kehidupan merupakan faktor penentu penting bagi tingkah laku orang dewasa. Dan konflik tak sadar bisa dipelajari pada masa ini yang akhirnya menimbulkan masalah-masalah emosional di kehidupan kemudian.
2.2.6. Psikopatologi Tidak seorangpun manusia yang berfungsi dengan sedemikian efektif sehingga semua kecenderungannya harmonis dan terintegrasi dengan baik, tetapi juga dapat memunculkan masalah yang disebabkan disebabkan karena adanya adanya motif-motif motif-motif atau kecenderung kecenderungan-kece an-kecenderu nderungan ngan yang saling bertentangan yang disebut konflik. Tingkah laku konflik sendiri dijelaskan oleh Dollard dan Miller dengan lima asumsi dasar: a. Asumsi Asumsi yang menyata menyatakan kan bahwa bahwa kecenderun kecenderungan gan untuk untuk mendekati mendekati suatu suatu tujuan tujuan menjadi semakin kuat ketika individu menjadi semakin dekat dengan tujuan itu, yang disebut dengan perubahan tingkat mendekati ( gradient of approach ). b. b. Asum Asumsi si yang yang meny menyata ataka kan n bahw bahwaa kece kecend nderu erung ngan an menj menjau auhi hi suat suatu u stim stimul ulus us negatif menjadi semakin kuat ketika individu menjadi semakin dekat stimulus itu, yang disebut dengan perubahan tingkat menjauhi ( gradient of avoidance). c. Asum Asumsi si yang yang meny menyata ataka kan n bahw bahwaa peru peruba baha han n ting tingka katt menj menjau auhi hi lebih lebih tajam tajam dibandingkan perubahan tingkat mendekati. d. Asumsi Asumsi yang menyatak menyatakan an meningkatn meningkatnya ya dorongan dorongan yang yang diasosiasik diasosiasikan an dengan dengan mendekat atau menjauh akan berakibat meningkatnya bobot perubahan tingkat pada umumnya. e. Asumsi Asumsi yang yang menyatakan menyatakan bahwa bahwa jika jika ada dua respon respon yang yang bersaing bersaing maka maka yang yang lebih kuat yang akan muncul. Berdas Berdasark arkan an asumsi asumsi tersebu tersebut, t, mereka mereka dapat dapat membua membuatt predik prediksi si bagaim bagaimana ana cara individu menghadapi berbagai tipe konflik: 1. Approach- avoidance conflict (tipe konflik mendekat-menjauh) 2. Approach- approach conflict (tipe konflik mendekat-mendekat) 14
3. Avoidance- avoidance conflict (tipe konflik menjauh-menjauh) Selain itu Dollard dan Miller juga mencurahkan sebagian besar teori mereka untuk menjelaskan kondisi-kondisi yang menyebabkan berkembangnya aneka neurosis. Inti setiap neurosis adalah konflik tak sadar yang kuat dan sumber-sumber konflik itu hampir selalu ditemukan ditemukan dalam masa kanak-kanak kanak-kanak individu. individu. Menurut Menurut mereka, mereka, konflik-kon konflik-konflik flik neurotik neurotik diajarkan oleh orang tua dan dipelajari oleh anak. Karena konflik-konflik neurotik bersifat tidak sadar, sadar, maka individu individu tidak dapat mengarahkan mengarahkan kemampuan-kemamp kemampuan-kemampuanny uannyaa untuk untuk memecahkan memecahkan masalah. masalah. Selama konflik-ko konflik-konflik nflik tetap tidak disadari disadari maka konflik-ko konflik-konflik nflik tersebut tidak hanya akan terus bertahan tetapi juga akan menyebabkan berkembangannya reaksi-reaksi atau simptom-simptom yang lebih lanjut lagi yang berupa akibat-akibat dari kekacauan emosional atau berupa tingkah laku yang memungkinkan individu melarikan diri dari ketakutan-ketakutan dan kecemasan mereka untuk sementara waktu.
BAB III 15
KESIMPULAN
Sepanjang Sepanjang karirnya, karirnya, Hull mengembangkan mengembangkan ide di berbagai berbagai bidang psikologi, psikologi, terutama terutama psikolog psikologii belajar, belajar, hipnotis, hipnotis, teknik teknik sugesti. sugesti. Metode Metode yang paling sering digunakan digunakan adalah eksperimental laboratorium. Prinsip-prinsip utama teorinya: 1. Rein Reinfo force rceme ment nt adal adalah ah fakto faktorr pent pentin ing g dalam dalam bela belaja jarr yang yang haru haruss ada. ada. Namun Namun fungsi reinforcement bagi Hull lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor. 2. Dalam Dalam mempel mempelaj ajari ari hubun hubunga gan n S- R yang yang dipe diperlu rlu dikaj dikajii adala adalah h peran peranan an dari dari interv interveni ening ng variab variable le (atau (atau yang yang juga juga dikenal dikenal sebagai sebagai unsur unsur O (organisma). Faktor Faktor O adalah adalah kondis kondisii intern internal al dan sesuat sesuatu u yang yang disimp disimpulk ulkan an ( inferred ), ), efeknya dapat dilihat pada faktor R yang berupa output. Karena pandangan ini Hull dikritik karena bukan behaviorisme sejati. 3. Proses Proses belajar belajar baru terjadi terjadi setelah keseimbanga keseimbangan n biologis biologis terjadi. terjadi. Di sini sini tampak pengaruh teori Darwin yang mementingkan adaptasi biologis organisma.
Hypothetico- deductive theory adalah teori belajar yang dikembangkan Hull dengan menggunakan metode deduktif. Hull percaya bahwa pengembangan ilmu psikologi harus didasarkan pada teori dan tidak semata-mata berdasarkan fenomena individual (induktif). Teori ini terdiri dari beberapa postulat yang menjelaskan pemikirannya tentang aktivitas otak, reaksi potens potensial ial,, dan lain sebaga sebagainy inyaa (Lundi (Lundin, n, 1991, 1991, pp.193 pp.193-19 -195). 5). reinforcement , habit , reaksi Sumbangan Sumbangan utama Hull adalah pada ketajaman teorinya yang detil, ditunjang ditunjang dengan dengan hasilhasil eksperimen yang cermat dan ekstensif. Akibatnya Akibatnya ide Hull banyak dirujuk oleh para ahli behavioristik lainnya dan dikembangkan. Teori DollardDollard- Miller biasanya biasanya disebut disebut dengan dengan teori stimulus stimulus respon. respon. Walaupun alaupun jika dicermati dari biografi antara John Dollar dan Neal Miller terdapat perbedaan yang dalam hal ini ini meng mengena enaii gaga gagasa san n kedu keduaa toko tokoh h ters terseb ebut ut.. Walau alaupu pun n demi demiki kian an,, kedu keduan anya ya sang sangat at dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman di Institute of Human Relations. Dengan prinsip prinsip asosiasi, ganjaran (reinforcement menjadi penting dalam hal analisis kepribadian dan sosial kultural.
DAFTAR PUSTAKA 16
Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. 2004. Cyrilla. 2009. Teori Perkuatan Dollard Miller . http://cyrillaq.blogspot.com http://cyrillaq.blogspot.com.. 5 Maret 2010. Georee, George. Sejarah Psikologi . Yogyakarta: Yogyakarta: Primasophie. 2005. Herfis. 2009. Clark L. Hull . http://herfis.blogspot.com http://herfis.blogspot.com.. 5 Maret 2010. Supartiknya. Teori-teori Sifat dan Behavioristik. Yogyakarta: IKAPI-KANISIUS. 1998.
17