Tugas Kuliah Ilmu Hukum PPS UNSRI 2010 Mata Ku Kuliah
: Teori Hukum
Dosen Pengajar : Abdullah Gofar, SH, MH Mahasiswa
: Mualimin, SH
NIM
: 20102505100
KRITIK ATAS TEORI HUKUM HANS KELSEN
a.
Pokok-Pokok Pemikiran Hans Kelsen
Pemi Pemiki kira ran n yang yang dike dikemu muka kaka kan n Hans Hans Kels Kelsen en me meli lipu puti ti tiga tiga masa masala lah h utam utama, a, yait yaitu u tent tentan ang g teor teorii huku hukum, m, nega negara ra,, dan dan huku hukum m internasional.
Ketiga
masalah
tersebut
saling
terkait
dan
dikemb dikembang angkan kan secar secara a konsis konsisten ten berdas berdasark arkan an logika logika hukum hukum secara secara formal formal.. Logika Logika formal formal ini telah telah lama lama dikemb dikembang angkan kan dan me menja njadi di karakteristik utama filsafat Neo-Kantian yang kemudian berkembang menjad menjadii aliran aliran struk struktur turali alisme sme.. Teori Teori umum umum tentan tentang g hukum hukum yang yang dikembangkan Kelsen meliputi dua aspek penting, yaitu aspek statis (nomostatics) nomostatics) yang melihat perbuatan yang diatur oleh hukum, dan aspek dinamis (nomodinamic (nomodinamic)) yang melihat melihat hukum hukum yang mengatur mengatur perbuatan tertentu. Pendekatan yang dilakukan oleh Kelsen disebut The Pure Theory of Law (Teori Hukum Murni). Teori Teori Hukum Hukum Murni Murni dari dari Kelsen Kelsen muncul muncul setela setelah h muncu munculny lnya a teori hukum kodrat, pemikiran tentang moral yang disebut "the Golden Rule", Rule", mazhab sejarah hukum, mazhab utilitarianisme hukum, mazhab sosiologi hukum, Analytical Jurisprudence dari Austin dan mazhab realisme hukum Amerika Serikat dan Skandinavia. Teori Hukum Murni adalah suatu suatu teori positivisti positivistik k di bidang bidang hukum hukum dan merupa merupakan kan kritik kritik terhad terhadap ap teori teori hukum hukum kodrat kodrat,, teori teori
1
tradisional di bidang hukum, sosiologi hukum dan Analytical Jurisprudence. Teori Hukum Murni juga tidak sependapat dengan pemikiran realisme hukum Amerika Serikat. Sebagai kritik terhadap teori hukum kodrat, Teori Hukum Murni melepaskan hukum dari relik-relik animisme yang menganggap alam sebagai legislator dan melepaskan hukum dari karakter ideologis menyangkut konsep keadilan dan atau value judgment . Dalam kritiknya terhadap sosiologi hukum dan teori tradisional di bidang hukum, Teori Hukum Murni melepaskan hukum dari bidang empiris, pertama-tama bidang poiltik, dan juga dari karakter ideologis menyangkut value judgment dan konsep keadilan yang dianut bidang politik. Sebagai kritik terhadap Analytical Jurisprudence, Teori Hukum Murni memandang hukum sebagai norma pada tataran the Ought /das Sollen, yang terpisah dari bidang empiris, karena Austin mengajarkan bahwa hukum adalah perintah yang berada pada tataran the Is / das Seitz di bidang empiris. Dengan demikian, Teori Hukum Murni membebaskan hukum dari anasir-anasir non-hukum, seperti misalnya psikologi, sosiologi, etika (filsafat moral) dan politik. Pemurnian hukum dari anasir-anasir non-hukum tersebut dilakukan dengan menggunakan filsafat neo-kantian mazhab Marburg sebagai daftar pemikirannya. Neo-kantianisme mazhab Marburg memisahkan secara tajam antara the Ought / das Sollen dengan the Is / das Seitz , dan antara bentuk ( form) dengan materi (matter ). Sejalan dengan itu, Kelsen memisahkan secara tajam antara norma hukum pada tataran the Ought / das Sollen dengan bidang empiris pada tataran the Is / das Seitz , dan memisahkan secara tajam antara hukum formal dengan hukum materiil. Kelsen mengartikan hukum hanya dalam arti formal yaitu sebagai peraturan yang berlaku secara yuridis, inilah hukum dalam arti yang benar, hukum yang murni (das reine Recht ). Teori Hukum Murni hanya mengakui hukum formal sebagai obyek kajian kognitif ilmu hukum, sedangkan hukum materiil
2
tidak dicakupkan dalam bidang obyek kajian ilmu hukum, karena hukum materiil berisikan janji keadilan yang berada di bidang ideologis, yang pada tataran praktis dilaksanakan di bidang politik. Teori Hukum Muni memusatkan kajiannya hanya pada hukum formal berdasarkan keabsahannya, yang membentuk suatu sistem hierarki norma hukum dengan puncak "Grundnorm". Friedmann
mengungkapkan
dasar-dasar
esensial
dari
pemikiran Kelsen, sebagai berikut : 1. Tujuan teori hukum, seperti tiap ilmu pengetahuan, adalah untuk mengurangi kekacauan dan kemajemukan menjadi kesatuan; 2. Teori hukum adalah ilmu pengetahuan mengenai hukum yang berlaku, bukan mengenai hukum yang seharusnya; 3. Hukum adalah ilmu pengetahuan normatif, bukan ilmu alam; 4. Teori hukum sebagai teori tentang norma-norma, tidak ada hubungannya dengan daya kerja norma-norma hukum; 5. Teori hukum adalah formal, suatu teori tentang cara menata, mengubah isi dengan cara yang khusus.
b. Kritik atas Pemikiran Hans Kelsen Suatu system hukum bukan merupakan koleksi abstrak dari kategori yang mati, tetapi suatu susunan hidup yang bergerak secara konstan dan terdapat bahaya yang besar jika hanya melihat potonganpotongan dan menganalisis masing-masing bagian. System yang demikian tidak akan mendapatkan gambaran menyeluruh yang menunjukkan bagaimana sistem tersebut beroperasi. Pendekatan Kelsen hanya pada satu sisi ketertarikan, yaitu pada bentuk hukum (formal) sembari meletakkan isinya sebagai hal yang sekunder. Qleh karena kajiannya hanya menyangkut hukum formal berdasarkan keabsahan, maka Teori Hukum Murni Kelsen hanya melihat hukum dari aspek yuridis formal semata, artinya teori tersebut mengabaikan hukum materiil yang didalamnya terdapat cita hukum
3
dalam konsep keadilan dan pertimbangan moral. Karena hanya menekankan pada aspek yuridis formal yang membebaskan hukum dari anasir-anasir non-hukum, Teori Hukum Murni sangat potensial menimbulkan dua permasalahan pokok, yakni : 1. Kekuasaan berlebihan bagi organ pembuat dan/atau pelaksana hukum; dan 2. Hukum
akan
mengesampingkan
atau
melanggar rasa kemanusiaan dan keadilan, sehingga kesempatan para pencari keadilan untuk mendapatkan rasa keadilan sebagai substansi hukum akan semakin jauh. Walaupun demikian, Teori Hukum Murni juga membawa manfaat bagi bidang sistem tata hukum. Teori Hukum Murni juga merupakan suatu teori negara hukum dalam suatu versi tersendiri, yang berupaya mencegah kekuasaan totaliter pada satu sisi dan mencegah anarkisme murni pada sisi lain.
Daftar Pustaka Bambang Setia Merpati Praptomo, Pemikiran Hans Kelsen dalam Teori Hukum Murni , http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/detail.jsp? id=73928&lokasi=lokal Jimly Asshiddiqie dan M. Ali Safa at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI Jakarta, Jakarta, 2006 ‟
http://bhariwibowo.blogspot.com/2006/10/hans-kelsen.html - _ftn7
4