Konsep Akrual Diskresioner dalam Penelitian Managemen dan Kualitas Laba Posted on September 12, 2012 by 2012 by arierahayu 4 Komentar
Mohon pencerahan, saya meneliti tentang kualitas laba yang pengukurannya menggunakan discretionary accrual. Pendapat Dechow menyatakan DA model Jones cocok untuk mengukur manajemen laba. Lalu bagaimana hubungan manajemen laba dengan kualitas laba? saya ditanya dosen !kamu meneliti kualitas laba atau manajemen laba?! "ehe. #erima #erima kasih. Pertama kali, kamu perlu tau dulu apa makna akrual diskresioner. $ecara konsep, akrual diskresioner adalah akrual yang nilainya ditentukan oleh kebijakan%diskresi managemen. Akrual diskresioner dianggap memiliki hubungan yang terpola dengan aspek&aspek lain perusahaan, seperti akrual total, pendapatan , piutang, plant, property, property, and and equipment 'PP(). *adang, ada sejumlah nilai akrual diskresioner yang tidak cocok dengan pola hubungannya dengan aspek&aspek tersebut. +ilai ini disebut akrual diskresioner abnormal,yang sering digunakan sebagai proksi bahwa akrual diskresioner telah diutak& atik.! #ujuan akhir utak&atik akrual diskresioner tersebut, tentu saja, adalah utak&atik angka laba atau, dengan kata lain, manipulasi laba. -ontoh
Dalam contoh di atas, kita lihat bahwa dalam kasus laporan keuangan yang diutak&atik, perusahaan mengurangi jumlah akrual pengurang labanya dari /00 menjadi 12. Ada akrual diskresioner abnormal senilai 32 di sini. Dengan demikian, angka laba naik dari &20 menjadi 12. $ecara umum, in4estor dan pihak eksternal lainnya tidak memiliki sumber daya 'e.g. waktu, akses, kemampuan) untuk mengetahui apakah angka laba dimanipulasi atau tidak ataupun berapa besar jumlah manipulasinya. 5leh karenanya, mereka bergantung pada auditor untuk mengkon6irmasi angka laba tersebut. *adang kala, angka laba manipulasian itu lolos dan tersaji sebagai angka laba laporan keuangan auditan. Angka tersebut dipercaya oleh in4estor dan kemudian digunakan untuk melakukan penilaian kinerja. -ontoh
7ila in4estor menggunakan laba yang tidak dimanipulasi maka ia akan memutuskan untuk tidak menambah in4estasinya ke dalam proyek terkait. $ementara, bila in4estor menggunakan laba yang dimanipulasi maka ia justru akan memutuskan untuk menambah in4estasinya dalam jumlah besar. Logika yang sama juga berlaku bagi in4estor pasar modal. Dengan kriteria yang sama, pemegang saham mungkin sedang mempertimbangkan untuk menjual, mempertahankan (hold), ataupun membeli lagi saham perusahaan 8. Dalam kasus tersebut, in4estor akan menjual sahamnya bila ia mengetahui laba sebenarnya, tanpa manipulasi. +amun, dengan laba manipulasian, ia justru akan membeli lagi saham perusahaan 8.
Angka laba manipulasian menyebabkan in4estor keliru mengambil keputusan. Angka laba tersebut tidak berkualitas. $udah menemukan hubungannnya? Laba yang dimanipulasi adalah laba yang tidak berkualitas. Laba tersebut tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. 7icara teknis, akrual diskresioner dapat digunakan baik sebagai proksi manipulasi laba atapun sebagai proksi kualitas laba, seperti 1 sisi dari koin yang sama. #erakhir, apakah penelitianmu termasuk penelitian manipulasi laba atau kualitas laba? 9ni tidak dapat dilihat dari proksi yang kamu gunakan 'i.e. akrual diskresioner). *amu harus melihatnya dari pertanyaan penelitian yang kamu ajukan dan konteks yang melatarbelakangi pertanyaan penelitian itu (set-up).
Signed or Unsigned Total Accrual Posted on Juni 22, 2012 by arierahayu 4 Komentar
:erryandi DeLta $y menggunakan model dechow utk ngitung earning management. yg ingin saya tanyakan /.perusahaan yang rugi 'tidak laba) diikutsertakan dalam sampel atau tidak? 1.koe6isien hasil regresi yg digunakan untuk menghitung +on diskresioner akrual itu yang standardi;ed atau yang unstandardi;ed mbak? <. dalam perhitungan #otal akrual = laba > arus kas operasi, bagaimana jika laba '&) , arus kas operasi '&) laba ') , arus kas operasi '&) laba '&) , arus kas operasi ') pada ketiga kondisi laba dan arus kas operasi diatas, #otal akrual kita hitung brdasarkan aturan matematis yang sebenarnya, ' > 4s > = , 4s > = &) atau pakai dasar logika akuntansi 'memutlakkan arus kas operasi, atau bagaimana). arie
#1 Perusahaan rugi dan sampel Perusahaan rugi tetap dimasukkan ke dalam sampel. 9ni berguna menambah 4ariasi ketika menentukan kondisi 'i.e. koe6isien) normal.
#2 Standardized atau unstandardized coefcients 9ni tergantung model yang anda gunakan. *alau model anda mengandung konstan maka gunakan unstandardized coefficients. $ementara kalau model anda tidak mengandung
konstan maka gunakan standardi;ed coe66icients. @ntuk lebih jelasnya, anda bisa lihat pos saya tentang koe6isien Model Jones.
# Signed or unsigned total accrual @mumnya penelitian dengan model Jones menggunakan signed accruals. 9ni berarti tanda positi6 ') ataupun negati6 '&) digunakan sebagaimana mestinya. *hususnya bila hipotesis penelitian memprediksi arah tertentu, seperti perusahaan cenderung mengin6lasi laba.B '9n6lasi peningkatan tidak nyata.) @ntuk kasus semacam itu, tentu saja signed accruals yang digunakan. Anda ingin tahu apakah benar bahwa akrual diskresioner abnormal anda cenderung bernilai positi6 '), sebagai pertanda terjadinya pengin6lasian. +amun demikian, beberapa penelitian memiliki konteks umum yang di dalamnya terjadi manipulasi positi6 dan sekaligus negati6 'i.e. mengin6lasi dan mende6lasi laba). *atakanlah saya ingin tahu apakah perusahaan di 9ndonesia melakukan manipulasi laba untuk tahun 10/0. Masalah penelitian ini sangat umum karena manipulasi bisa dilakukan untuk mengin6lasi ataupun mende6lasi laba. @ntuk itu, agar mencakupi kedua arah manipulasi laba 'in6lasi C dan de6lasi C & ) maka penelitian ini menggunakan akrual yang diabsolutkan, yaitu Elaba > arus kas operasiE
Akrual Diskresioner Posted on April 8, 2012 by arierahayu 15 Komentar
$upriyono wrote De6inisi akrual diskresioner yang lebih eksplisit itu apa ya?
Akrual secara teknis merupakan selisih laba dengan kas. Pengertian konseptual agak susah dicari karena laba sendiri hanya dide6inisi secara teknis dalam standar akuntansi, yaitu sebagai hasil pendapatan dikurangi biaya. Akrual muncul karena aturan&aturan akuntansi seperti depresiasi, cadangan kerugian, dsb. *eputusan mengenaik aturan akuntansi tersebut tentu saja dibuat oleh managemen. *alau kebijakan akrual diputuskan%dibuat oleh managemen maka mengapa ada istilah diskresioner&nondiskresioner? $ebagai catatan, diskresioner berarti kebijakan sehingga akrual diskresioner berarti akrual yang timbul akibat kebijakan managemen. $ecara umum, walaupun diputuskan oleh managemen, akrual terikat dengan 6enomena ekonomik perusahaan. *atakanlah, perusahaan 8 mempunyai rata&rata cadangan kerugian piutang sekitar /0F. 7ila piutang perusahaan 8 naik atau turun Gp 10 miliar maka cadangan kerugian piutang juga akan cenderung naik atau turun secara berkesesuaian 'accordingly).
+amun demikian, ada kalanya managemen membuat keputusan terkait akrual yang tidak sesuai dengan 6enomena ekonomik perusahaan. -ontohnya kasus Luscent #echnologies '$ender 1001 dalam Le4 100<). Luscent membuat biaya kerugian piutang sebesar H/I1 juta pada kuartal pertama 1001. Padahal untuk kuartal yang sama tahun sebelumnya '100/), biaya kerugian piutang Luscent sebesar H320 juta. Dengan kondisi perekonomian yang cenderung memburuk, tampak aneh bila 'cadangan) kerugian piutang Luscent justru mengecil secara signi6ikan dari H320 juta ke H/I1 juta. 9nilah yang disebut akrual diskresioner, yaitu akrual yang tidak memiliki hubungan dengan 6enomena ekonomik perusahaan dan, tampaknya, muncul dari kebijakan managemen saja. $ecara operasional dalam riset akuntansi, akrual diskresioner merupakan error term yang muncul dalam persamaan akrual total. Akrual total adalah seluruh akrual yang timbul 'i.e. laba dikurangi kas) dalam satu periode waktu. #otal akrual dapat dikategori dalam 1 kelompok nondiskresioner dan diskresioner. Akrual nondiskresioner adalah bagian akrual yang 4ariasinya dapat dijelaskan oleh 4ariasi 6enomena ekonomik perusahaan. *etika aset makin besar maka akrual terkait aset 'e.g. depresiasi) juga akan makin besar. Porsi inilah yang dimaksud dengan akrual diskresioner. 7ila anda menggunakan model Jones '/II/), misalnya, maka ada < 6enomena ekonomik yang dianggap berpengaruh pada akrual nondiskresioner yaitu aset, perubahan pendapatan, dan property, plant, and equipment 'PP(). Contoh:
#ahun ini perusahaan 8 memiliki akrual total sebesar Gp100 juta. $etelah melalui berbagai perhitungan, kita menemukan bahwa Gp /32 juta&nya terjadi karena 6enomena ekonomik perusahaan 'e.g. terkait aset, pendapatan, PP(). $isanya, Gp 12 juta, merupakan akrual diskresioner. Akrual diskresioner Gp 12 juta ini adalah bagian yang tidak dapat dijelaskan oleh 6enomena ekonomik perusahaan yang ada dalam model. Mungkin kemudian anda bertanya, apakah Gp 12 juta tersebut menunjukkan akrual yang tidak terkait 6enomena ekonomik alias diada&adakan oleh managemen alias terkait manipulasi laba?B $ebelum itu, istilah model! di sini perlu memperoleh catatan tersendiri. Model adalah penyederhanaan suatu 6enomena dan, oleh karenanya, memiliki peluang cukup besar untuk tidak sempurna. 7isa jadi, akrual diskresioner yang kita peroleh dari model sebenarnya masih terkait dengan 6enomena ekonomik, namun tidak tertangkap dengan baik secara statistis. 5leh karenanya, akrual diskresioner, dalam artian operasional, tidak memiliki arti khusus kecuali bahwa tia merupakan bagian akrual yang tidak dapat dijelaskan oleh model.
Bagaimana dengan manipulasi laba Dalam bahasa ringan, manipulasi laba baru diduga terjadi bila akrual diskresioner perusahaan aneh/abnormal. *atakanlah perusahaan 8 tadi memiliki rata&rata akrual diskresioner tiap tahun sebesar Gp 1< > 13 juta. Dengan demikian, akrual diskresioner sebesar Gp 12 juta di tahun ini tidaklah aneh. +amun, bagaimana bila akrual diskresioner di tahun ini ternyata Gp 20 juta? 9ni tampak aneh kan? Perbandingan lainnya, bagaimana bila ternyata rata&rata perusahaan dalam industri terkait hanya memiliki akrual diskresioner sebesar Gp /0 juta? 7ila ini terjadi maka akrual
perusahaan 8 tadi pun menjadi tampak aneh. Dalam&dalam kondisi tersebut, barulah akrual diskresioner dapat dianggap sebagai indikator manipulasi laba. Akrual diskresioner dalam kondisi tersebut disebut akrual diskresioner abnormal (abnormal discretionary accrual).
!" Koesien Model $ones dan Sampel Managemen Laba Posted on !ebruari 24, 2012 by arierahayu " Komentar
Daniel $aya mau nanya ni, koe6isien a/, b/ dan b1 kalau di output spss nya dilihat di mana ya? #rus kalau mau memilih perusahaan yang dijadikan estimator gimana? *an kita belum tau perusahaan yang tidak melakukan manipulasi laba? Dan maksud periode sebelum manipulasi laba! itu apa ya?
Koefisien a1, b1 dan b2 di output SPSS $etelah anda run data di $P$$ maka akan muncul tampilan berikut
*oe6isien persamaan bisa anda lihat di tabel Coeffi!ient". Agar lebih mudah, gunakan
nama 4ariabel yang deskripti6 pada data anda seperti / /ASSES , !!E/ASSES , dan sebagainya. 9ni membantu anda untuk cepat mengetahui nilai koe6isien untuk suatu 4ariabel. +ah yang perlu anda perhatikan, ada 1 jenis koe6isien yang berbeda di sana yaitu #nstandardi$ed Coeffi!ients" dan Standardi$ed Coeffi!ients". Perbedaan keduanya terletak pada ada atau tidak adanya konstan. @ntuk itu, anda perlu merujuk pada model empiris yang anda gunakan. Jika anda mengikuti model Jones '/II/) maka ia tidak menggunakan konstan. +amun, beberapa model adaptasinya mungkin menggunakan konstan.
%stimat Koefisien Pertama sekali, ada 1 cara yang umum untuk mengetahui ada&tidaknya manipulasi laba pada kelompok yang kita uji 'i) membandingkannya dengan nilai absolut 'e.g. 0) atau 'ii) membandingkannya dengan kelompok lain yang 'semestinya) tidak memanipulasi laba. -ara mana yang harus digunakan bergantung pada rumusan masalah riset kita dan, kemudian, pada desain penelitiannya. *onsepnya cukup mudah. Pada cara pertama, anda menggunakan data perusahaan itu sendiri sebagai estimator koe6isien. *emudian, dengan koe6isien tersebut, anda memperoleh akrual diskresioner perusahaan. $esudahnya, akrual diskresioner kelompok perusahaan diuji apakah berbeda signi6ikan secara statistis dari 0. 7ila berbeda signi6ikan secara statistis dari 0 maka kelompok perusahaan tersebut melakukan manipulasi laba, "ice "ersa. -ontoh paper yang menggunakan konsep ini adalah Jones '/II/). $ementara itu, pada cara kedua, anda membandingkan 1 kelompok suspect dan nonsuspect . *elompok suspect berisi obser4asi (perusahaan, tahun) yang diduga memanipulasi laba, misalnya perusahaan A tahun 1002. $ementara kelompok nonsuspect berisi obser4asi yang tidak diduga memanipulasi laba. Pada cara ini, anda mengestimasi koefisien berdasar data kelompok nonsuspect . Alasannya, koe6isien berlaku sebagai angka rata&rata! kondisi normal, yaitu kondisi tanpa adanya manipulasi laba. $esudahnya, anda membandingkan akrual diskresioner kelompok suspect dan nonsuspect. 9ni bisa dicapai dengan berbagai cara, uji t, A+5A, regresi dengan 4ariabel dummy , dan sebagainya. $ekali lagi, pemilihannya sangat bergantung pada rumusan masalah dan desain penelitian anda.
Kelompok Suspect dan Nonsuspect Dasar pemikiran utama kelompok suspect dan nonsuspect adalah bahwa orang tidak akan berbuat kejahatan tanpa ada alasan khusus 'Lo 1003). 9ni kemudian membuat para peneliti umumnya mencari apa alasan khususB managemen memanipulasi laba. Alasannya bisa macam&macam seperti karena tidak ingin kelihatan rugi, ini kelihatan ada pertumbuhan laba, -(5 berada di akhir masa jabatannya dan hendak memberi kesan yang bagus pada pasar tenaga kerja (headhunter), dan sebagainya. *etika anda menggunakan dasar pemikiran ini maka anda menggunakan 'i) kelompok suspect yang dicurigai memanipulasi laba karena memiliki insenti6, moti6, atau dorongan tertentu dan 'ii) kelompok nonsuspect , yaitu yang dianggap tidak memiliki dorongan memanipulasi laba. Anda kemudian membandingkan keduanya dan seharusnya, bila dorongan tersebut cukup kuat, anda menemukan perbedaan signi6ikan secara statistis dari akrual diskresioner kedua kelompok tersebut. Pembagian kelompok suspect dan nonsuspect tidak dilakukan berdasar perusahaan, namun berdasar perusahaan&tahun alias obser4asi. Misalnya, perusahaan 8 diduga melakukan manipulasi laba tahun 1002, namun tidak sebelumnya. 9ni berarti data perusahaan 8 tahun 1002 masuk ke kelompok suspect. +amun, data perusahaan 8 tahun 100< dan 100K masuk ke kelompok nonsuspect.
Periode Sebelum &anipulasi Laba Perusahaan tidak selalu memanipulasi laba. 9ni terkait dengan insenti6, moti6, atau dorongan yang dijelaskan di atas. #idak setiap tahun perusahaan memiliki rugi kecil yang ingin dihapusnyaB agar tampak untung. #idak setiap tahun perusahaan ganti -(5
sehingga -(5 bersangkutan perlu memoles kinerja perusahaan agar menggambarkan dirinya secara lebih baik. *atakanlah pada tahun 1002, perusahaan 8 diduga memanipulasi laba karena ia memiliki moti6 untuk menunjukkan peningkatan kinerja. 9tu berarti, bila tidak ada pengecualian lain, sebelum tahun 1002 mungkin perusahaan tidak memanipulasi laba.
'eori %arning &anagement : (efinisi, Pola dan )aktor yang &endorong &ana*emen &elakukan %arning &anagement $cott '100<<I) mendefinisikan earning management sebagai !the choice by a manager o6 accounting policies so as to achie4e some speci6ic objecti4e! yang kurang lebih meiliki arti pilihan yang dilakukan oleh manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan tertentu. Menurut $ugiri '/II) yang dikutip oleh Nidyaningdyah '100/), definisi earning management dibagi dalam dua de6inisi, yaitu a. De6inisi sempit %arning management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. (arning management dalam arti sempit ini dide6inisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain! dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings. b. De6inisi luas %arning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan 'mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan 'penurunan) pro6itabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut. Jika $ugiri '/II) memberikan de6inisi earning management secara teknis, maka $uri6ah '/III) memberikan pendapatnya mengenai dampak earning management terhadap kredibilitas laporan keuangan. Menurut $uri6ah '/III) earning management dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan apabila digunakan untuk pengambilan keputusan, karena earning management merupakan suatu bentuk manipulasi atas laporan keuangan yang menjadi sasaran komunikasi antara manajer dan pihak eksternal perusahaan. *onsep earning management menurut $alno dan 7aridwan '1000/I) menggunakan pendekatan teori keagenan 'agency theory) yang menyatakan bahwa !praktek earning management dipengaruhi oleh kon6lik antara kepentingan manajemen 'agent) dan pemilik 'principal) yang timbul karena setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya!. Agency theory memiliki asumsi bahwa masing&masing indi4idu semata&mata termoti4asi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan kon6lik kepentingan antara principal dan agent. Pihak principal termoti4asi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan pro6itabilitas yang selalu meningkat. Agent termoti4asi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh in4estasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. *on6lik kepentingan semakin meningkat terutama karena principal tidak dapat memonitor akti4itas manajemen sehari&hari untuk memastikan bahwa manajemen bekerja sesuai dengan keinginan
pemegang saham 'pemilik). Dalam hubungan keagenan, principal tidak memiliki in6ormasi yang cukup tentang kinerja agent. Agent mempunyai lebih banyak in6ormasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. "al inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan in6ormasi yang dimiliki oleh principal dan agent. *etidakseimbangan in6ormasi inilah yang disebut dengan asimetri in6ormasi. Adanya asumsi bahwa indi4idu& indi4idu bertindak untuk memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent meman6aatkan adanya asimetri in6ormasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa in6ormasi yang tidak diketahui principal. Asimetri in6ormasi dan kon6lik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent mendorong agent untuk menyajikan in6ormasi yang tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika in6ormasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. $alah satu bentuk tindakan agent tersebut adalah yang disebut sebagai earning management 'Nidyaningdyah, 100/). Menurut "ealy dan Nahlen yang dikutip oleh Giduwan '100/)menyatakan bahwa earning management terjadi ketika para manajer menggunakan keputusannya dalam pelaporan keuangan dan dalam melakukan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan baik untuk menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholder tentang kinerja ekonomis perusahaan, ataupun untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang bergantung pada angka& angka akuntansi yang dilaporkan. Ada dua cara memahami earning management '$ari, 1002), yaitu sebagai berikut /. Memandang earning management sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, utang, dan kos politik. 1. Memandang earning management dari perspekti6 kontrak e6isien, artinya earning management memberi 6leksibilitas bagi manajer untuk melindungi diri dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian&kejadian tak terduga untuk keuntungan pihak&pihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian, manajer mungkin dapat mempengaruhi nilai pasar perusahaannya melalui earning management. Menurut Natt dan Oimmerman 'yang dikutip oleh 9ndarti et. al., 100K) tujuan yang akan dicapai oleh manajemen melalui earning management meliputi mendapatkan bonus dan kompensasi lainnya, mempengaruhi keputusan pelaku pasar modal, menghindari biaya politik. 7erdasarkan pertimbangan biaya dan man6aat, manajemen diperbolehkan memilih dan menerapkan metode&metode akuntansi. "al ini menjadi penyebab utama manajer melakukan earning management. Menurut $cott '100<<33) beberapa moti+asi yang mendorong mana*emen melakukan earning management , antara lain sebagai berikut /. Moti4asi bonus, yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih agar dapat memaksimalkan bonusnya. 1. Moti4asi kontrak, berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer menaikkan laba bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical de6ault. <. Moti4asi politik, aspek politis ini tidak dapat dilepaskan dari perusahaan, khususnya perusahaan besar dan industri strategis karena akti4itasnya melibatkan hajat hidup orang banyak. K. Moti4asi pajak, pajak merupakan salah satu alasan utama perusahaan mengurangi laba bersih yang dilaporkan. 2. Pergantian -(5 '-hie6 (ecuti4e 566icer), banyak moti4asi yang timbul berkaitan dengan -(5, seperti -(5 yang mendekati masa pensiun akan meningkatkan bonusnya, -(5 yang kurang berhasil memperbaiki kinerjanya untuk menghindari pemecatannya,
-(5 baru untuk menunjukkan kesalahan dari -(5 sebelumnya. . Penawaran saham perdana '9P5), manajer perusahaan yang going public melakukan earning management untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnya dengan harapan mendapatkan respon pasar yang positi6 terhadap peramalan laba sebagai sinyal dari nilai perusahaan. 3. Moti4asi pasar modal, misalnya untuk mengungkapkan in6ormasi pri4at yang dimiliki perusahaan kepada in4estor dan kreditor. 7anyak cara yang dapat dilakukan oleh manajer untuk mempengaruhi waktu, jumlah, atau makna transaksi dalam pelaporan keuangan dengan melakukan pemilihan metode akuntansi dan accounting judgment 'Merchant dan Gockness, /IIK), yang dikutip oleh $ari '1002). Menurut $cott '100<<<) berbagai pola yang sering dilakukan mana*er dalam earning management adalah /. #aking a bath #erjadinya taking a bath pada periode stress atau reorganisasi termasuk pengangkatan -(5 baru. 7ila perusahaan harus melaporkan laba yang tinggi, manajer dipaksa untuk melaporkan laba yang tinggi, konsekuensinya manajer akan menghapus akti4a dengan harapan laba yang akan datang dapat meningkat. 7entuk ini mengakui adanya biaya pada periode yang akan datang sebagai kerugian pada periode berjalan, ketika kondisi buruk yang tidak menguntungkan tidak dapat dihindari pada periode tersebut. @ntuk itu manajemen harus menghapus beberapa akti4a dan membebankan perkiraan biaya yang akan datang pada saat ini serta melakukan clear the desk, sehingga laba yang dilaporkan di periode yang akan datang meningkat. 1. 9ncome minimi;ation 7entuk ini mirip dengan !taking a bath!, tetapi lebih sedikit ekstrim, yakni dilakukan sebagai alasan politis pada periode laba yang tinggi dengan mempercepat penghapusan akti4a tetap dan akti4a tak berwujud dan mengakui pengeluaran&pengeluaran sebagai biaya. Pada saat pro6itabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapat perhatian secara politis, kebijakan yang diambil dapat berupa penghapusan atas barang modal dan akti4a tak berwujud, biaya iklan dan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan, hasil akuntansi untuk biaya eksplorasi. <. 9ncome maimi;ation #indakan ini bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Perencanaan bonus yang didasarkan pada data akuntansi mendorong manajer untuk memanipulasi data akuntansi tersebut guna menaikkan laba untuk meningkatkan pembayaran bonus tahunan. Jadi tindakan ini dilakukan pada saat laba menurun. Perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang mungkin akan memaksimalkan pendapatan. K. 9ncome smoothing 7entuk ini mungkin yang paling menarik. "al ini dilakukan dengan meratakan laba yang dilaporkan untuk tujuan pelaporan eksternal, terutama bagi in4estor karena pada umumnya in4estor lebih menyukai laba yang relati6 stabil. #eknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok '$etiawati dan +aBim, 1000). Pertama yaitu meman6aatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi akti4a tetap atau amortisasi akti4a tak berwujud, estimasi biaya garansi. *edua yaitu mengubah metode akuntansi. Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh mengubah metode depresiasi akti4a tetap yaitu dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. *etiga yaitu menggeser periode biaya atau pendapatan, misalnya mempercepat atau menunda pengeluaran untuk
penelitian dan pengembangan sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke pelanggan, menjual in4estasi sekuritas untuk memanipulasi tingkat laba, mengatur saat penjualan akti4a tetap yang sudah tidak dipakai. Pendekatan lain yang digunakan dalam mengendalikan net income 'Lontoh dan Lindrawati, 100K) Pertama, dengan mengendalikan transaksi&transaksi akrual, dimana transaksi akrual memiliki pengaruh terhadap pendapatan dan biaya namun tidak tampil pada arus kas. -ontoh amortisasi dan depresiasi adalah sepenuhnya dikuasai oleh perusahaan dalam hal menentukan masa man6aatnya sehingga perusahaan dapat mengatur besarnya pembebanan pada biaya sesuai keinginan manajemen dalam rangka mencapai hasil akhir pada net income yang diinginkan. #erdapat dua konsep akrual yaitu discretionary accrual dan non discretionary accrual. Discretionary accrual adalah pengakuan akrual laba atau beban yang bebas tidak diatur dan merupakan pilihan kebijakan manajemen, sedangkan non discretionary accrual adalah pengakuan akrual laba yang wajar, yang tunduk pada suatu standar atau prinsip akuntansi yang berlaku umum. *edua, dengan mengubah kebijakan akuntansi, manajemen juga dapat menentukan net income yang diinginkan, namun hasrat manajemen untuk melaksanakan hal ini tidak sekuat accrual items. Alasannya adalah manajemen harus menjelaskannya dalam disclosure pada laporan keuangan tahunan. Dan alasan ini adalah bahwa standar akuntansi tentang konsistensi mencegah terjadinya perubahan kebijakan akuntansi sesering mungkin. -ontohnya adalah merubah metode pencatatan dari L9:5 menjadi :9:5. (arning management merupakan 6enomena yang sukar dihindari karena 6enomena ini hanya dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Dasar akrual disepakati sebagai dasar penyusunan laporan keuangan karena dasar akrual memang lebih rasional dan adil dibandingkan dasar kas. $ebagai contoh, dengan dasar kas, pembelian akti4a tetap secara tunai senilai seratus juta rupiah mesti dibebankan sebagai biaya pada periode saat pembelian akti4a tersebut, meskipun akti4a tersebut akan berman6aat bagi perusahaan selama /0 tahun. Jika laporan rugi laba disusun dengan dasar kas, maka besar kemungkinan dalam periode tersebut perusahaan dinyatakan mengalami rugi. Jadi pada dasarnya, basis akrual dipilih dengan tujuan untuk menjadikan laporan keuangan lebih in6ormati6 yaitu laporan keuangan yang benar&benar mencerminkan kondisi yang sebenarnya. $ayangnya, akrual yang ditujukan untuk menjadikan laporan yang sesuai 6akta ini sedikit dapat digerakkan 'tuned)sehingga dapat mengubah angka laba yang dihasilkan. Labels Akuntansi S#$B%& ' http'(()urnal*sdm+blogspot+om(200-(08(teori*earning*management* de.nisi*pola+html
/3A/ 3A# di baah, B%&6A/7A6 mobil, sepeda motor, iPA/, dsb'
'uesday, pril 1-, 211
Mana%emen Laba Shipper 1-8-9 mende.nisi:an mana%emen laba sebagai suatu inter;ensi dengan ma:sud tertentu terhadap proses pelaporan :euangan e:sternal dengan senga)a untu: memperoleh beberapa :euntungan pribadi+ !isher dan &osen<eig 1--59 mende.nisi:an mana)emen laba sebagai tinda:an seorang mana)er dengan menya)i:an laporan yang menai:an menurun:an9 laba periode ber)alan dari unit usaha yang men)adi tanggung)aabnya, tanpa menimbul:an :enai:an penurunan9 pro.tabilitas e:onomi unit tersebut dalam )ang:a pan)ang+ Sedang:an menurut 6ealy dan ahlen 1---9, mana)emen laba ter)adi :eti:a mana)er mengguna:an pertimbangan )udgment9 dalam pelaporan :euangan dan penyusunan transa:si untu: merubah laporan :euangan, dengan tu)uan untu: memanipulasi besaran magnitude9 laba :epada beberapa sta:eholders tentang :iner)a e:onomi perusahaan atau untu: mempengaruhi hasil per)an)ian :ontra:9 yang tergantung pada ang:a* ang:a a:untansi yang dilapor:an+ 6ealy dan ahlen 1---9, menyata:an baha de.nisi mana)emen laba mengandung beberapa aspe:+ Pertama inter;ensi mana)emen laba terhadap pelaporan :euangan dapat dila:u:an dengan penggunaan )udgment, misalnya )udgment yang dibutuh:an dalam mengestimasi se)umlah peristia e:onomi di masa depan untu: ditun)u:an dalam laporan :euangan, seperti per:iraan umur e:onomis dan nilai residu a:ti;a tetap, tanggung)aab untu: pensiun, pa)a: yang ditangguh:an, :erugian piutang dan penurunan nilai asset+ /isamping itu mana)er memili:i pilihan untu: metode a:untansi, seperti metode penyusutan dan metode biaya+ Kedua, tu)uan mana)emen laba untu: menyesat:an sta:eholders mengenai :iner)a e:onomi perusahaan+ 6al ini munul :eti:a mana)emen memili:i a:ses terhadap in=ormasi yang tida: dapat dia:ses oleh piha: luar+ Ada berbagai moti;asi yang mendorong dila:u:annya mana)emen laba+ >eori a:untansi positi= Positi= Aounting >heory9 mengusul:an tiga hipotesis moti;asi mana)emen laba, yaitu' 19 hipotesis program bonus the bonus plan hypotesis9, 29 hipotesis per)an)ian hutang the debt o;enant hypotesis9, dan ?9 hipotesis biaya politi: the politial ost hypotesis9 atts dan @immerman, 1-8"9+ $oti;asi :ontra: munul :arena per)an)ian antara mana)er dan pemili: perusahaan berbasis pada :ompensasi mana)erial dan per)an)ian hutang debt o;enant9+ Sema:in tinggi rasio hutang(e:uitas suatu perusahaan, yang e:ui;alen dengan sema:in de:atnya yaitu sema:in :etat9 perusahaan terhadap :endala*:endala dalam per)an)ian hutang dan sema:in besar probabilitas pelanggaran per)an)ian, sema:in mung:in mana)er untu: mengguna:an metode*metode a:untansi yang mening:at:an inome Bel:aoui, 20009+ $oti;asi bonus merupa:an dorongan mana)er perusahaan dalam melapor:an laba yang diperolehnya untu: memperoleh bonus yang dihitung atas dasar laba tersebut+ $ana)er perusahaan dengan renana bonus lebih mung:in mengguna:an metode* metode a:untansi yang mening:at:an inome yang dilapor:an pada periode ber)alan+ Alasanya adalah tinda:an seperti itu mung:in a:an mening:at:an persentase nilai bonus )i:a tida: ada penyesuaian untu: metode yang dipilih Bel:aoui, 20009+ Penelitian 6ealy 1-859 mengguna:an pende:atan program bonus mana)emen, yaitu baha mana)er a:an memperoleh bonus seara positi= :eti:a laba berada di antara batas baah bogey9 dan batas atas ap9+ Keti:a laba berada di baah bogey mana)er tida: mendapat:an bonus, dan :eti:a laba berada diatas ap mana)er hanya
mendapat:an
bonus
tetap+
$oti;asi regulasi politi: merupa:an moti;asi mana)emen dalam mensiasati berbagai regulasi pemerintah+ Perusahaan yang terbu:ti men)alan:an pra:ti: pelanggaran terhadap regulasi anti trust dan anti monopoli, mana)ernya mela:u:an manipulasi laba dengan menurun:an laba yang dilapor:an ahan, 1--2 Jogiyanto dan Ainun, 1--89+ Perusahaan )uga mela:u:an mana)emen laba untu: menurun:an laba dengan tu)uan untu: mempengaruhi :eputusan pengadilan terhadap perusahaan yang mengalami damage aard 6all dan Stammer)ohan, 1--C9+ Selain itu 7nome taDation )uga merupa:an moti;asi dalam mana)emen laba 3ilis, 20019+ Pemilihan metode a:untansi dalam pelaporan laba a:an memberi:an hasil yang berbeda terhadap laba yang dipa:ai sebagai dasar perhitungan pa)a:+
S#$B%& ' http'((nyariduitreeh+blogspot+om(2011(04(mana)emen*laba+html
A+AL9$9$ P(+QAG@" MA+AJ(M(+ LA7A '(AG+9+Q MA+AQ(M(+#) #(G"ADAP *9+(GJA P(G@$A"AA+ RA+Q M(LA*@*A+ 9P5 '$#@D9 PADA P(G@$A"AA+ RA+Q Q5 P@7L9- D9 7(J) 5leh ka Sari Setyaningrum 9+#9$AG9 9nitial public o66ering '9P5) merupakan saat yang penting bagi perusahaan. Penilaian in4estor terhadap kondisi dan prospek perusahaan akan menentukan besarnya dana yang dapat diakumulasi oleh perusahaan dari pasar modal. 9n6ormasi yang tersedia di pasar untuk menilai perusahaan yang baru pertama kali go public relati6 lebih sedikit dibandingkan dengan in6ormasi perusahaan yang telah lama go public. Manajemen laba 'earning management) terjadi pada saat manajemen menggunakan suatu kebijakan dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan dengan maksud mempengaruhi persepi stakeholders mengenai kinerja perusahaan atau mempengaruhi hasil kontraktual yang tergantung pada nilai akuntansi yang dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah manajemen laba 'earning management) mengakibatkan perbedaan kinerja pada periode sebelum dan setelah 9P5. #ujuan lainnya untuk mengetahui apakah manajemen laba 'earning management) mempengaruhi kinerja perusahaan yang melakukan 9P5. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. $ampel yang akan digunakan diambil dari populasi perusahaan yang listed di 7ursa (6ek Jakarta '7(J) dalam kurun waktu 1000&1002. Pengambilan sampel dengan metode purposi4e sampling dan diperoleh sebanyak 2 perusahaan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi, statistik deskripti6 dan uji asumsi klasik. "asil penelitian menunjukkan bahwa hipotesa pertama menggunakan uji statistik diskripti6 diperoleh nilai rata&rata discretionary accrual setelah 9P5 adalah 0,02KI dan nilai rata&rata net pro6it margin setelah 9P5 adalah 0,20 artinya manajemen laba 'earning management) mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan setelah 9P5. 7erdasarkan hasil pengujian signi6ikansi parameter indi4idual 'uji t) pada hipotesa kedua untuk 4ariabel discretionary accrual 'DA--it) diperoleh nilai thitung= 1,<I dengan tingkat signi6ikansi 0,010 S 0,02 artinya manajemen laba berpengaruh signi6ikan terhadap kinerja perusahaan yang melakukan 9P5. *ata kunci earning management, 9P5, discretionary accrual. S#$B%& ' http'((digilib+uns+a+id(pengguna+phpmnEdetailFdGidEC2"1