Faktor Risiko Risi ko Te Terkait Masalah KIA KI A Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor risiko dari masalah eklampsia digunakan metode mind map dengan model Fish model Fish Bone yang mengacu pada konsep HL Blum. Langkah-langkah dalam membuat mind map yaitu map yaitu dimulai dengan meletakkan masalah eklampsia tersebut di tengah dengan ukuran yang lebih besar dan selanjutnya ditulis empat unsur menurut konsep HL Blum yaitu genetik, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan. Faktor risiko yang mengarah ke kejadian eklampsia dituliskan pada cabang-cabangnya caban g-cabangnya menjadi sebuah kerangka mind map. map. Berdasarkan mind map yang map yang telah dibuat (lampiran- (lampiran-!, !, diperoleh diperoleh berbagai berbagai faktor faktor risiko risiko yang mengarah mengarah pada kejadian kejadian eklampsia. eklampsia. Faktor risiko risiko tersebut tersebut adalah perilaku, perilaku, lingkungan, lingkungan, genetik, dan pelayanan pelayanan kesehatan. kesehatan. Faktor perilaku perilaku meliputi meliputi pengetahuan ibu hamil, praktek dan sikap. Faktor lingkungan meliputi lingkungan sosial dan lingkungan biologi. Untuk lingkungan sosial misalnya tempat kerja dan lingkungan sekitar tempat tinggal. Faktor genetik meliputi ri"ayat penyakit, kehamilan ganda, dan ri"ayat eklampsia. #an faktor pelayanan kesehatan meliputi pelayanan puskesmas, pelayanan bidan serta pelayanan dokter. $emudian $emudian faktor risiko tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner guna mengidentif mengidentifikasi ikasi faktor risiko risiko dengan dengan frekue frekuensi nsi tertin tertinggi ggi yang mengar mengarah ah pada kejadia kejadian n eklamp eklampsia sia.. $uesio $uesioner ner memuat memuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor risiko eklampsia ek lampsia sesuai dengan den gan konsep HL Blum. %ebelum kuesioner ditanyakan ke masyarakat, dilakukan uji kelayakan instrumen kepada beberapa responden yang telah dipilih sesuai musya"arah kelompok. Berdasarkan hasil uji kelayakan diperoleh kuesioner kuesioner yang akan digunakan untuk memperoleh memperoleh data. Untuk memperoleh memperoleh data tersebut, tersebut, digunakan digunakan populasi sebagai objek penelitian. &opulasi adalah kumpulan atau keseluruhan anggota dari objek penelitian dan memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan dalam penelitian. &opulasi yang digunakan dalam penelitian yaitu ibu hamil. &engambilan responden berupa ibu hamil dikarenakan ibu hamil merupakan kelompok risiko tinggi terkena kejadian eklampsia. 'umlah responden yang digunakan dalam pengambilan data adalah seluruh populasi yaitu total ibu hamil di #esa %idorejo, $ecamatan %ayung, $abupaten #emak sebanyak ) ibu hamil.
*alaupun *a laupun masalah $+ sudah didapatkan, namun faktor risiko terkait masalah $+ itu sendiri belum diketahui. Faktor-faktor risiko dapat berdiri sendiri dalam mempengaruhi kejadian suatu masalah $+ atau faktor tersebut tersebut saling terkait terkait sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan permasalahan permasalahan kesehatan kesehatan atau outcome $+.
leh karena itu, diperlukan proses penelusuran faktor-faktor risiko yang terkait masalah $+ dengan cara yang sistematis dan berdasar pada teori, data atau fakta serta logic thinking. Berdasarkan konsep H.L Blum yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerangka dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya masalah $+ antara lain dengan diagram pohon masalah atau how-how diagram, demikian halnya dengan metode analisis diagram peta pikiran (mind map diagram! . Identifikasi Faktor Risiko Terkait Masalah KIA
una memenuhi keakuratan data serta ketersediaan data terkait faktor risiko masalah $+, maka dilakukan sur/ei untuk mengidentifikasi faktor risiko yang terkait masalah $+. $egiatan identifikasi faktor risiko yang terkait masalah $+ dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan instrumen sur/ei yang /alid dan reliabel berdasar kerangka faktor risiko masalah $+. Langkah yang dilakukan terkait kegiatan sur/ei masalah $+ berguna untuk mengidentifikasi faktor risiko yang betul 0 betul ada di masyarakat. %ubjek atau objek sebagai sasaran, dalam hal ini adalah bumil, bayi, dan balita yang sedang didiagnosis dalam k urun "aktu tertentu beserta perilaku, pelayanan kesehatan, lingkungannya dan genetiknya. #ata penderita penyakit yang sedang didiagnosis dalam masyarakat dapat diperoleh dari data $+ puskesmas, bidan desa dan data pendukung gambaran lokasi setempat.
Alternatif Penyelesaian Masalah KIA Berdasarkan data sekunder Laporan &rogram +bu dan nak #esa %idorejo, $ecamatan %ayung,
$abupaten #emak )121 terdapat ) kematian ibu yang disebabkan oleh eklampsia pada bulan 3aret dan bulan pril tahun )121. Berdasarkan hasil sur/ei di lapang an, didapatkan indikasi yang mengarah pada terjadinya eklampsia pada ibu hamil yaitu masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil karena gejala eklampsia, kurangnya kunjungan tenaga kesehatan terutama bidan kepada ibu hamil dan akti/itas ibu hamil yang tidak berkurang atau tetap.
#ari penghitungan menggunakan tabel 34U prioritas faktor risiko masalah eklampsia, diperoleh faktor risiko terbesar yaitu ibu hamil tidak mengetahui gejala eklampsia.
Berdasarkan kesepakatan kelompok dan hasil diskusi dengan bidan koordinator puskesmas, diberikan beberapa alternatif penyelesaian masalah melalui How-How Diagram. Berikut ini adalah How-How Diagram untuk menemukan alternatif solusi pencegahan terjadinya eklampsia. lternatif penyelesaian masalah tersebur antara lain 5
a.
&enyuluhan kesehatan
3elalui penyuluhan kesehatan, diharapkan masyarakat mendapat pengetahuan tentang eklampsia dan cara pencegahan gejala eklampsia. #alam hal ini ibu hamil sebagai sasaran utama penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan kepeduliannya terhadap perencanaan kehamilan sampai melahirkan. leh karena itu, bidan harus memberdayakan ibu dan keluarga dengan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat mera"at dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. %elain penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh pihak bidan atau puskesmas, penyuluhan dapat dilakukan dengan menggunakan adat kebiasaan masyarakat %idorejo seperti +stighosah, 3auludan, acara ibu-ibu &$$ atau saat kegiatan posyandu. 3elalui media adat kebiasaan #esa %idorejo, penyuluhan bisa lebih masuk ke masyarakat dan tidak terasa membosankan.
b.
&emantauan Langsung BU3+L oleh 6$7%
$esehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor pelayanan kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. suhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu. %etiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam ji"anya. leh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya8. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dibutuhkan tenaga kesehatan terampil yang didukung tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. %alah satu tenaga kesehatan tersebut adalah bidan. Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan maternal. %alah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas, agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan diakhiri dengan persalinan yang selamat9. 3elalui pemantauan ibu hamil oleh tenaga bidan desa akan lebih mendekatkan bidan desa dengan masyarakat sekitar, terutama ibu hamil, sehingga ibu hamil bisa lebih percaya dengan bidan untuk memantau kesehatannya. %elain itu, pemantauan langsung ibu hamil oleh bidan, dapat diketahui kondisi perkembangan kesehatan ibu hamil tiap bulannya. #iperlukan pemeriksaan secara teratur kepada ibu hamil karena semakin tua usia kehamilannya, semakin sering intensitas pemeriksaan dilakukan. #an pada setiap kunjungan antenatal tersebut, ibu hamil perlu mendapatkan informasi yang
penting seperti asuhan maternal:.
mso-fareast-font-family5 ;; lang?;+6;@c.
&enyuluhan 4alon &engantin di
$U 4alon pengantin adalah pasangan calon suami istri yang sudah terdaftar pada petugas pencatat nikah atau oleh masyarakat setempat dianggap sebagai calon pengantin. 4alon pengantin harus mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka membangun keluarga yang berkualitas, mencakup hakikat atau manfaat perka"inan, penyuluhan pra-nikah, persiapan fisik, mental, ekonomi dan perilaku serta mendapatkan informasi perencanaan dan persiapan kehamilan yang sehat dan aman, pemeliharaan kehamilan dan nifas, %+, imunisasi <<, hak-hak reproduksi dan memahami penyakit-penyakit menular seksual (&3%!A.
4alon pengantin memiliki peluang yang besar untuk memberikan tambahan angka kehamilan, sehingga perlu diberikan pengetahuan tentang kehamilan yang baik. #engan adan ya penyuluhan terhadap calon pengantin, diharapkan kelak ketika istri mengandung, dapat menghindari risiko kehamilan yang sering terjadi pada ibu hamil contohnya 7mpat
d.
=ujukan Langsung ke &elayanan $esehatan
&rioritas faktor risiko masalah $+ telah teridentifikasi. una menanggulangi dan menceg ah permasalahan kesehatan yang berlangsung, maka diperlukan alternatif penyelesaian (solusi! masalah $+. #alam mengidentifikasi dan menganalisis alternatif solusi, sebaiknya mempertimbangkan kondisi nyata yang ada di masyarakat atau lapangan. %elain itu diperlukan pula keterlibatan dari pihak lain (puskesmas,desa! yang terkait (sesuai kebijakan yang ada, rele/ansi program, ketersediaan sumber daya, kecepatan mengatasi masalah, kemudahan untuk diterapkan! sehingga diharapkan solusi yang diberikan telah mengakomodir kebutuhan dari berbagai pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik. 3etode yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi alternatif solusi adalah dengan
cara brainstorming dan penggunaan how-how diagram. Hal demikian harus didasarkan atas bukti atau data dan informasi yang kuat. $emudian dipilih tiga terbesar atau lebih yang merupaka n alternatif solusi terbaik terkait faktor risiko masalah $+ tersebut. %edangkan dalam menilai prioritas solusi dan kelayakan solusi (kekuatan yang mendukung dan menghambat sehingga alternatif rencana solusi dapat berjalan atau tidak! dapat didekati dengan metode force field analysis. %ehingga diharapkan solusi yang dita"arkan akan tepat dan dapat dikerjakan dengan sumber daya yang tersedia). $urangnya pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil tentang gejala eklampsia seperti tekanan darah tinggi, serta kejang-kejang saat melahirkan, menyebabkan masyarakat tidak tahu tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi eklampsia. leh karena itu diperlukan deteksi dini komplikasi dan rujukan k e fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai karena banyak komplikasi kehamilan seperti kejadian eklampsia yang tidak dapat ditangani di tingkat masyarakat. Hal ini sesuai dengan salah satu dari program 3aking ®nancy %afer (3&%! yaitu pada target Cpertolongan oleh tenaga kesehatan )1D dari seluruh ibu hamilE. Untuk mengantisipasi terjadinya risiko kematian akibat keterlambatan penanganan maka diperlukan peran dari bidan desa untuk langsung merujuk ibu hamil yang mengalami gejala eklampsia ke pelayanan kesehatan guna mendapatkan penang anan yang lebih baik. %ehingga risiko kematian akibat eklampsia yang tidak tertangani dapat dikurangi. Fokus pelayanan di tingkat rujukan pimer mencakup pelayanan penanganan komplikasi. %elain itu, perlu diperhatikan ketepatan "aktu karena "alaupun gejala eklampsia telah terdeteksi secara dini di tingkat masyarakat, namun keterlambatan merujuk dan memba"a ibu ke fasilitas rujukan dapat membahayakan ji"a ibu dan bayinya. Hal ini termasuk ke dalam istilah
#emak, 'a"a