KONSEP AKTIVA AKTIVA KARAKTERISTIK AKTIVA
Karakteristik Karakteristik aktiva berkaitan berkaitan dengan dengan kriteria kriteria yang digunakan digunakan untuk menentukan menentukan apakah apakah transak transaksi si tertent tertentu u diakui diakui sebaga sebagaii elemen elemen dalam dalam lapora laporan n keuang keuangan. an. Karakte Karakterist ristik ik umum yang melekat pada aktiva antara lain : 1. Adan Adanya ya kara karakt kteri eristi stik k manfa manfaat at dima dimasa sa menda mendata tang ng ( pema pemakai kaian anaa dapa dapatt berb berbed eda=b a=bed edaa seperti potensi jasa dan sumber-sumber ekonomi) . Adanya Adanya pengorb pengorbanan anan ekonomi ekonomi untuk untuk memperoleh memperoleh aktiva !. "erkaita "erkaitan n dega degan n enti entitas tas tertent tertentu u #. $enunj $enunjukk ukkan an proses proses akuntan akuntansi si %. "erkaita "erkaitan n deng dengan an dimensi dimensi &aktu &aktu '. "erkaita "erkaitan n dengan dengan karakt karakteris eristik tik keteru keterukur kuran an A" (1*+) dalam statement no.# mendefinisikan aktiva sebagai berikut : “..sum “..sumber ber-su -sumbe mberr ekonom ekonomii perusa perusahaa haan n yang yang dikaui dikaui dan diukur diukur sesuai sesuai dengan dengan prinsi prinsip p akunta akuntansi nsi berteri berterima ma umum, umum, termas termasuk uk beban beban tanggu tangguhan han tertent tertentu u yang yang tidak tidak berben berbentuk tuk ssumber ekonomi” ,ari definisi diatas dapa diketahui bah&a definisi aktiva memiliki tiga karakteristik utama yaitu : A. Memiliki Memiliki manfaat manfaat ekono ekonomi mi di masa mendat mendatang ang esuatu esuatu dapat dikatakan dikatakan sebagai aktiva apabila memiliki manfaat potensi jasa ukup pasti di masa mendatang. Artinya sesuatu tersebut memiliki kemampuan baik seara individu atau atau bersa bersama ma-sa -sama ma deng dengan an akti aktiva va lain lain untu untuk k meng menghas hasil ilka kan n alir aliran an kas kas masu masuk k di masa masa mendatang/ baik seara langsung maupun tidak langsung. B. Diperole Diperole dan dik!as dik!asai ai ole ole !nit !nit !saa !saa esuatu esuatu dapat dikatakan dikatakan sebagai aktiva aktiva bila unit usaha tertentu tertentu dapat menggunakan menggunakan manfaat aktiva tersebut dan menguasainya sehingga dapat mengendalikan akses pihak lain terhadap aktiva tersebut. ". #asil #asil trans transak aksi si masa masa lal! lal! uatu unit unit usaha dapat dapat mengakui mengakui suatu aktiva apabila apabila telah terjadi transaksi transaksi atau peristi&a lain yang menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau pengendalian terhadap manfaat dari aktiva tersebut KONSEP PENI$AIAN
enilai enilaian an aktiva aktiva dalam dalam akunta akuntansi nsi adalah adalah proses proses penent penentuan uan jumlah jumlah rupiah rupiah untuk untuk menentukan makna ekonomi dari suatu aktiva yang akan disajikan dalam neraa. Konsep penilaian berkaitan dengan masalah penentuan makna yang ingin disampakan pada pemakai laporan terhadap aktiva yang bersangkutan.
A. T!%!an %!an Peni Penilai laian an
Kuantifikasi aktiva dalam benuk unit moneter merupakan proses penilaian yang merupakan bagian dari tujuan pelaporan keuangan. Adapun tujuan pengukuran atau penilaian aktiva adalah sebagai berikut : a) ebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba b) ebagai salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan ) $emenuhi kebutuhan informasi yang ingin diapai dalam pelaporan keuangan d) $emenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian untuk kepentingan manajemen B. Dasar Penilaian enilaian aktiva berkaitan dengan penentuan nilai pertukaran dari aktiva tersebut. 0endriksen (1) menyebutkan bah&a ada dua jenis nilai pertukaran yang dapat digunakan yaitu nilai keluaran (output value) dan nilai masukan (input values). 2ilai keluaran menunjukkan aliran kas yang diperkirakan akan diterima perusahaan di masa mendatang sesuai harga pertukaran output3produk yang dihasilkan perusahaan. 2ilai masukan menunjukkan jumlah rupiah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva yang akan digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. &' Nilai Kel!aran 2ilai keluaran didasarkan pada jumlah kas atau penghargaan lain (non kas) yang diterima suatu unit usaha bila suatu aktiva3potensi jasa akhirnya keluar dari unit usaha tersebut karena suatu pertukaran. Aktiva menunjukkan nilai uang3 klaim untuk menerima uang tersebut harus dinyatakan dalam benuk nilai sekarang. Apabila nilai tersebut tidak relevan/ ada dasar lain yang dapat digunakan yaitu : a. Dis(o!nted )!t!re "as Re(eipt ,isounted 4uture 5ash 6eeipt adalah nilai sekarang kas masa mendatang yang akan diterima perusahaan seandainya aktiva dijual. ,asar penilaian ini dapat diterapkan untuk investasi dalam bentuk obligasi/ piutang &esel jangka panjang dan deposito berjangka. Konsep penilaian tersebut memerlukan adanya taksiran terhadap adanya jumlah yang akan diterima/ faktor diskonto/ dan periode &aktu penerimaan. ehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : 1
=
1 +¿ ¿ ¿
u ¿
= 2ilai sekarang u = Kas i = 4aktor diskonto n = periode penerimaan kas *. #arga Sat!an Sekarang Apabila produk perusahaan umumnya dijual di pasar yang terorganisir/ harga pasar sekarang merupakan dasar yang rasional untuk menilai besarnya harga jual di masa mendatang. ,asar penilaian ini dapat digunakan untukmenilai surat berharga/ dan beberapa jenis persediaan. 7erdapat kelemahan yang melekat pada dasar ini yaitu dasar penilaian ini
hanya dapat diterapkan untuk aktiva yang pemilikannya dimaksudkan untuk dijual/ dasar penilaian ini merupakan pengganti harga jual masa mendatang sehingga relevansi pemakaiannya menimbulkan masalah/ dan aktiva tidk dapat dinilai atas dasar harga jual sekarang. ehingga/ metode penilaian yang berbeda harus digunakan untuk menilai aktiva yang berbeda pula. (. Nilai Setara Kas Sekarang 2ilai setara kas sekarang menunjukkn jumlah kas atau daya beli umum yang dapat diperoleh dengan menjual seiap aktiva berdasarkan keadaan perusahaan normal. 2ilai ini dapat diukur dari kutipan harga pasar barang sejenis yang kondisinya sama. Konsep ini dinggap relevan karena menunjukkan kondisi perusahaan dalam hubungan penyesuaian keadaan lingkungan. Kesulitan dari konsep ini perlu adanya penyesuaian untuk memisahkan pos yang tidak memiliki harga pasar sekarang. d. Nilai $ik!idasi 2ilai likuidasi sama dengan harga jual sekarang atau nilai setara kas sekarang/ dengan perbedaan bah&a nilai keluarannya diperoleh dari kondisi pasar yang berbeda. Konsep ini didasarkan pada anggapan penjualan dilakukan seara terpaksa/ dengan kata lain unit usaha tidak menjual produk atau aktivanya dalam kondisi penjualan normal sehingga harga jualnya diba&ah cost. +' Nilai Mas!kan 2ilai masukan sering dinggap lebih tepat daripada nilai keluaran/ karena nilai tersebut dapat diuji kebenarannya atau nilai tersebut tidak memungkinkan dilakukannya pelaporan pendapatan sebelum pendapatan benar-benar terealisir. ,asar penilaian yang digunakan untuk nilai masukan adalah sebagai berikut : a. "ost #istoris 5ost menunjukkan semua pengorbanan ekonomi dalam bentuk unit moneter yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh barang atau jasa sampai siap digunakan untuk operasi perusahaan. Kebaikan konsep ini adalah ost dapat diuji kebenarannya/ karena merupakan harga kesepakatan antara pembeli dan penjual dalam kondisi bebas. ementara kelemahannya/ nilai aktiva akan berubah sepanjang &aktu sehingga ost tersebut tidak dapat menunjukkan nilai yang sebenarnya dari aktiva yang bersangkutan. *. "ost Mas!kan Terkini Konsep ini menunjukkan hraga pertukaran yang harus dikorbankan pada saat sekarang untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama. ,engan adanya bukti pendukungyang kuat/ maka dapat ditentukan besarnya ost masukan terkini. (. Dis(o!nted )!t!re "ost ,asar penilaian ini menunjukkan nilai sekarang pengorbanan ekonomi di masa mendatang seandainya potensi jasa tertentu diperoleh sekaligus pada masa sekarang. yarat utama digunakanny dasar penilaian ini adalah adnya kepastian tentang harga petensi jasa di masa mendatang atau setidaknya dapat ditaksir dengan ukup pasti.
d. Standar "ost
Konsep ini menunjukkan ost sekarang dalam kondisi perusahaan beroperasi pada tingkat efisiensi dan kapasita produksi normal. ,asar penilaian ini dapat diterapkan pada perediaan barang jadi dan beberapa fasilitas fisik. Kelemahan konsep ini terletak pada jenis ost standar yang digunakan dan ara untuk menerapkannya. Konsep ini pada akhirnya menyebabkan aktiva dinilai terlalu rendah karena adanya usaha untuk mengeluarkan ost yang berasal dari inefisiensi dan kapasitas menganggur. PEN,AK-AN AKTIVA
4A" (1#) dalam Statement of Financial Accountin Concepts No. menyatakan bah&a terdapat empat pengakuan suatu pos yaitu : &. Definisi uatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila memenuh isyarat definisi elemen laporan keuangan. +. Keter!k!ran uatu pos harus memiliki makna tertentu yang relevan dan dapat diukur jumlanya dengan reliabilitas yang tinggi. . Rele/ansi 8nformasi yang terdapat dalam pos tersebut memiliki kemampuan untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan yang diambil pemakai laporan keuangan. 0. Relia*ilitas 8nformasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang digambarkan atau direpresentasikan/ dapat diuji kebenarannya dan netral.
,alam 4A4 2o. 1! disebutkan bah&a kapitallisasi lease hanya dilakukan bila salah satu riteria berikut dipenuhi : 1. Adanya transfer hak milik kepada pembeli . Kontrak menyebutkan adanya hak boleh pilih untuk membeli dengan syarat yang menguntungkan pembeli !. 9angka &aktu leasing *% atau lebih dari sisa taksiran umur ekonomi pada saat kontrak ditandatangani #. 2ilai sekarang dari pembayaran se&a minimum sama dengan + dari harga pasar yang &ajar dari aktiva yang dise&a terhitung sejak kontrak dimulai. Adapun riteria yang diajukan oleh Kam sebagai berikut : a. !idasari "ada hukum engakuan aktiva tergantung pada konsep legal dari aktiva yang bersangkutan. enatatan piutang dagang pada saat penjualan dan pembelian aktiva menunjukkan hak legal untuk menggunakan manfaat yang ada pada aktiva. b. "emakaian "rinsip #onse$atif rinsip konservatif mensyaratkan perlu mengantisipasi kerugian dari pada keuntungan. $aka rugi atau hutang dapat diakui atau diatat lebih a&al meskipun masih dalam tahap kemungkinan akan terjadi/ sebaliknya aktiva diatat apabila benar-benar terealisasi. . %akna&Substansi 'konomi Suatu (ransaksi Kriteria ini dimaksudkan untuk makna ekonomi dari suatu transaksi yang berhubungan dengan pelaporan informasi yang relevan dengan mempertahankan faktor materialitas.
d. #emampuan %engukur nilai Akti$a Kondisi ini merupakan alasan utama mengapa sumber daya manusiatidak diatat sebagai suatu aktiva. Keterukuran ini berhubungan dengan reliabilitas informasi. MASA$A#1MASA$A# K#-S-S A. Be*an Tangg!an 2 Deffered Chrges' $asalah yang timbul adalah/ apakah beban tangguhan dapat digolongkan sebagai aktiva; 9enis tangguhan yang mana yang dapat digolongkan sebagai aktiva; $enurut (he Committee on (erminology yang dituangkan dalam Accounting(erminology )ulettin No. * (1%!)/ beban tangguhan bukan merupakan aktiva dalam arti umum. Akan tetapi jika beban tersebut dimakasudkan untuk ditandingkan dengan pendapatan masa mendatang/ maka dalam struktur akuntansi/ beban tersebut dapat diklasifikasikan sebagai aktiva dalam neraa. Kriteria umum yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan beban tangguhan adalah sebagai berikut: 1. Apakah cost +asa tersebut merupakan pengeluaran yang sah dan a+ar . Apakah cost +asa tersebut merupakan suatu faktor yang manfaatnya dimasa mendatang dapat diantisipasi dengan mudah !. Apakah cost +asa tersebut merupakan +enis pengeluaran yang ter+adi berulang-ulang setiap periode B. Kapitalisasi B!nga $asalah ini munul terutama bila perusahaan sedang membangun fasilitas fisik yang dibiayai dengan dana pinjaman dan jangka &aktunya ukup lama. $asalahnya adalah/ apakah bunga untuk perjanjian tersebut dapat dikapitalisasi dan masuk elemen ost fasilitas fisik tersebut; Ada beberapa perlakuan akuntansi terhadap bunga tersebut/ yaitu (0endriksen/ 1): &. B!nga tidak dikapitalisasi Alasan yang mendukung tidak adanya kapitalisasi bunga adalah bunga merupakan ost pendanaan dan bukan elemen ost. ,ilihat dari konsep kesatuan usaha/ bunga merupakan pembagian laba bukan merupakan upaya untuk memperoleh pendapatan. +. B!nga dikapitalisasi dan dimas!kkan se*agai elemen (ost fasilitas fisik 3ang di*ang!n sendiri Alasan yang mendukung perlakuan ini adalah: ,efinisi ost menunjukkan seluruh pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh •
•
barang dan jasa/ dengan demikian bunga merupakan elemen ost fasilitas fisik yang dibangun. "ila fasilitas fisik tersebut tidak dibangun sendiri/ maka jumlah yang dibayar pada
•
kontraktor termasuk juga bagian untuk menutup bunga yang dibayar oleh kontraktor tersebut. embebanan bunga sebagai beban pendapatan pada tahun terjadinya justru akan
menimbulkan distorsi laba/ dengan demikian perlakuan ini tidak sesuai dengan konsep matching . . B!nga dikapitalisasi tetapi tidak dimas!kkan se*agai elemen (ost fasilitas fisik 3ang di*ang!n
Alasannya adalah bah&a bunga merupakan biaya pendanaan. sementara di 8ndonesia didasarkan pada AK 2o. ' tentang A kuntansi )unga untuk "eriode #onstruksi. alah satu faktor yang harus diperhatikan dalam kapitalisasi adalah manfaat yang diperoleh dari kapitalisasi. Apabila manfaat yang diperoleh dari kapitalisasi lebih besar dibandingkan dengan mengurangkan seara langsung sebagai biaya periode ( period e0pense)/ maka kapitalisasi merupakan pilihan yang paling baik. Ada beberapa pedoman yang diatur dalam standar akuntansi di atas/ yaitu: a. Akti/a 3ang Memen!i S3arat Kapitalisasi bunga dapat dilakukan untuk aktiva berikut ini: Aktiva yang dibangun3diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan/ termasuk •
•
aktiva yang dibangun oleh pihak lain atas pesanan perusahaan dimana pembiayaannya dilakukan dengan uang muka dan sisanya dibayar bertahap. Aktiva yang dibangun3diproduksi dengan tujuan untuk dijual sebagai unit3proyek yang berdiri sendiri.
edangkan aktiva yang tidak dapat dijadikan kapitalisasi/ yaitu: Aktiva yang bersangkutan sudahsiap digunakan sesuai dengan tujuan pembangunan atau • •
sedang digunakan dalam kegiatan menghasilkan pendapatan. Aktiva yang bersangkutan belum digunakan untuk tujuan menghasilkan pendapatan dan juga tidak sedang mengalami penyelesaian3perbaikan atau aktivitas lain yang diperlukan untuk menjadikan aktiva tersebut siap digunakan lagi dalam operasi.
*. Besarn3a Kapitalisasi "esarnya bunga yang dikapitalisasi seara teoritis adalah tambahan bunga yang diperkirakan terjadi selama satu periode akibat adanya konstruksi. "unga tersebut adalah bunga yang dapat dihindari seandainya konstruksi tidak dilaksanakan. ,engan demikian jumlah bunga yang dikapitalisasi adalah tingkat kapitalisasi (capitaliation rate) dikalikan dengan rata-rata pengeluaran dana selama periode konstruksi. "esarnya tarif kapitalisasi ditentukan sebagai berikut: Apabila dana rata-rata yang tertanam dalam konstruksi tidak melebihi dana pinjaman/ • •
maka tarif yang digunakan adalah tingkat bunga pinjaman untuk konstruksi tersebut. Apabila dana rata-rata yang tertanam dalam konstruksi melebihi besarnya dana pinjaman untuk konstruksi tersebut/ maka tarif kapitalisasi untuk kelebihan dana yang tertanam adalah rata-rata tertimbang (eighted a$erage) dari tingkat bunga sumber dana lainnya.
(. Periode Kapitalisasi Kapitalisasi bunga dapat terus dilakukan stiap periode selama ketiga syarat berikut dipenuhi: uang muka untuk konstruksi telah dibayar
kegiatan konstruksi tetap berlangsung dan tidak terhenti ukup lama selama periode bersangkutan ost bunga telah terhimpun (accrued ) atau terjadi bersamaan dengan berjalannya pembangunan konstruksi periode kapitalisasi berakhir apabila konstruksi tersebut seara substansial telah selesai dan siap dioperasikan. ementara bunga yang dikapitalisasi harus dibebankan sedemikian rupa sehingga sejalan dengan program depresiasi konstruksi tersebut. d. Pen3a%ian dan Peng!ngkapan engungkapan perlu dilakukan berhubung kapitalisasi bunga mengakibatkan adanya sebagian informasi bunga yang hilang karena digabungkan dengan obyek ost yang lain. Adapun hal yang perlu diungkapkan sebagai penjelasan dalam laporan keuangan adalah: 7otal bunga yang terjadi selama periode • "agian dari total bunga yang dikapitalisasi • 7otal bunga yang dibebankan ke periode bersangkutan kalau selama periode tersebut •
tidak ada bagian bunga yang dikapitalisasi. ". Pengel!aran Kapital4-nt!k Akti/a 2Capital Expenditure' Capital '0penditure adalah pengorbanan sumber ekonomik yang berkaitan dengan obyek jasa (fasilitas fisik) baik saat diperoleh maupun saat digunakan dalam operasi. $asalah yang perlu dipeahkan adalah menentukan kapan suatu pengorbanan ekonomik dianggap sebagai pengeluaran kapital/ sehingga memungkinkan untuk dilakukan kapitalisasi. $asalah ini menyangkut penentuan kriteria kapitalisasi/ adapun aturan umum yang digunakan untuk menentukan pengorbanan ekonomi sebagai pengeluaran kapital adalah: 1. ?ntuk aktiva non moneter yang baru diperoleh3dibeli/ suatu pengeluaran akan dikapitalisasi jika pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh aktiva sampai aktiva siap digunakan untuk operasi perusahaan . ?ntuk aktiva yang telah dipakai (aktiva lama)/ pengeluaran akan dikapitalisasi bila memenuhi syarat berikut: a. $enambah kapasitas produksi aktiva yang bersangkutan b. $enambah umur ekonomi . $enambah nilai aktiva
uatu pengeluaran mungkin saja tidak memenuhi kriteria atau aturan tersebut/ tetapi dapat dikapitalisasi karena jumlahnya material. ,ilain pihak suatu pengeluaran mungkin memenuhi kriteria tersebut tetapi langsung dibebankan sebagai biaya (e0pense) pada periode berjalan/ karena jumlahnya tidak material. ,isamping itu apabila pengeluaran tersebut terjadinya tidak berulang-ulang maka pengeluaran tersebut dapat dikapitalisasi. D. Akti/a Donasi4S!m*angan $eskipun aktiva sumbangan diperoleh tanpa pengorbanan ekonomi/ aktiva tersebut harus tetap diatat sesuai dengan nilai &ajarnya atau nilai tunai implisitnya. 0al ini disebabkan pengakuan terhadap suatu aktiva tidak didasarkan pada asal3sumber diperolehnya suatu aktiva/ tetapi didasarkan pada manfaat yang melekat pada aktiva tersebut.
E. Transaksi Akti/a Non Moneter $asalah lain timbul apabila pengorbanan ekonomi untuk memperoleh suatu aktiva bukan berupa kas tetapi berbentuk aktiva non moneter. ada kasus demikian/ pengukuran yang umum digunakan untuk menentukan aktiva non moneter tersebut adalah jumlah uang tunai yang akan diperoleh seandainya aktivanon moneter tersebut dijual lebih dahulu seara tunai di pasar umum.
Apabila aktiva yang diterima adalah aktiva yang tidak sejenis/ aktiva tersebut dinilai atas dasar nilai &ajarnya. edangkan untuk aktiva yang sejenis/ penilaian dapat dilakukan sebagai berikut: a. 9ika ada unsur rugi dalam transaksi tersebut/ maka nilai aktiva yang diterima adalah nilai &ajar dari aktiva yang diserahkan ditambah jumlah kas tertentu yang dikeluarkan b. 9ika ada unsur untung dalam transaksi tersebut/ nilai aktiva yang diterima adalah nilai buku aktiva yang diserahkan ditambah sejumlah kas tertentu yang dikeluarkan . 9ika ada untungdan diterima sejumlah kas/ maka nilai aktiva yang diterima adalah nilai buku aktivayang diserahkan dikurangi proporsi tertentu dari nilai buku aktiva yang dijual. roporsi tersebt dihitung sebagai berikut: kas yangditerima kas yang diterima + nilaiwajar aktiva yangditerima @ nilai buku aktiva yang dijual
KONSEP #-TAN, 0utang merupakan elemen laporan keuangan yang berkaitan dengan pihak di luar perusahaan yaitu kreditor. KARAKTERISTIK #-TAN,
$enurut 4A" dalam 4A5 2o. '/ hutang didefinisikan sebagai berikut : 0utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena ke&ajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu>. ,ari definisi yang dikemukakan di atas/ pengertian hutang memiliki dua komponen utama/ yaitu : 1. Adanya ke&ajiban sekarang dalam bentuk pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang dari penyerahan barang3jasa. . "erasal dari transaksi3peristi&a masa lalu. A. Ke5a%i*an Sekarang Ke&ajiban sekarang memiliki arti bah&a ke&ajiban tersebut timbul karena pada saat sekarang suatu entitas memiliki tanggung ja&ab yang tidak dapat dihindari untuk menyerahkan barang3jasa. Ke&ajiban tersebut mungkin timbul dari pembelian barang3jasa/ kerugian-kerugian yang dialami dan harus ditanggung oleh perusahaan/ dan lain-lain. 0utang sering juga disebut dengan klaim3hak tertentu pihak lain terhadap aktiva suatu perusahaan.
TER6ADIN7A #-TAN, 0utang tidak hanya terjadi karena faktor kontraktual yang didasarkan pada aspek yuridis/ tetapi juga karena faktor lain yang memenuhi kriteria pengakuan hutang. Apabila ditinjau dari substansi ekonomi suatu transaksi3peristi&a memenuhi kriteria hutang/ otomatis hutang akan diakui dan disajikan dalam neraa. A. Keadaan 3ang Dapat Menim*!lkan #!tang ,ua komponen dari definisi hutang yang dikemukakan oleh 4A" yang penting adalah ke&ajiban tersebut sudah ada pada saat itu dan harus merupakan hasil transaksi masa lalu. 9adi timbulnya hutang tergantung pada terjadinya suatu transaksi3kejadian yang bersifat eksternal. ?ntuk menentukan suatu transaksi sebagai hutang atau bukan sangat tergantung pada kemampuan untuk menafsirkan transaksi3kejadian yang menimbulkannya. Kohler (1*+:hal.'!) menyatakan bah&a hutang adalah suatu jumlah yang harus dibayar dalam bentuk uang/ barang atau jasa khususnya hutang yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. 7erjadi atau telah terjadi b. 7erjadi pada suatu saat tertentu di masa mendatang . 7erjadi karena tidak dilaksankannya suatu tindakan di masa yang akan datang Atas dasar hal di atas/ dapat dirumuskan bah&a hutang dapat terjadi karena beberapa faktor berikut ini : &. Ke5a%i*an $egal4Kontrak Ke&ajiban legal adalah hutang yang timbul karena adanya ketentuan formal berupa peraturan hukum untuk membayar kas atau menyerahkan barang jasa kepada entitas tertentu. +. Ke5a%i*an Konstr!ktif Ke&ajiban konstruktif timbul karena ke&ajiban tersebut sengaja diiptakan untuk tujuan3kondisi tertentu/ meskipun seara formal tidak dilakukan melalui perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah tertentu di masa yang akan datang. . Ke5a%i*an Ek!ita*el
Ke&ajiban ekuitabel adalah hutang yang timbul karena adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena alasan moral3etika dan perlakuannya diterima oleh praktik seara umum. B. -n(onditional Rigt of Offset
Ke&ajiban yang berasal dari kontrak berjalan untuk memperoleh suatu barang dan jasa di masa mendatang dapat dikatakan sebagai suatu transaksi hutang atau sebaliknya bukan hutang. ebelum barang benar-benar ada dan terikat dnegan kontrak/ maka terdapat suatu hak tak bersyarat untuk menguasai aktiva. ebaliknya jika barang atau jasa tersebut terikat menurut kontrak/ pembeli tidak dapat membatalkan kontrak tanpa membayar barang dan jasa yang disepakati dalam kontrak/ meskipun barangnya belum diterima. ,alam kondisi tertentu/ kontark yang harus dilaksanakan atas pembelian barang3jasa dapat tidak diatat bila ke&ajiba terhadap komitmen pembelian tersebut melebihi nilai barang yang diperoleh.
Atas dasar berbagai sumber terjadinya hutang/ seara umum dapat dirumuskan bah&a hutang haru diakui dalam laporan keuangan apabila memenuhi kriteria berikut ini : 1. Ada kemungkinan bah&a pengorbanan potensi jasa3manfaat ekonomi masa mendatang akan dilakukan atau akan terjadi. . 9umlah hutang dapat diukur dengan ukup pasti.
PEN,-K-RAN #-TAN,
,asar pengukuran hutang adalah jumlah rupiah sumber ekonomi yang harud dikorbankan apabila pada saat penilaian (pelaporan)/ hutang dilunasi. ,asar penilaian yang digunakan adalah nilai sekarang pengeluaran kas3pengorbanan sumber ekonomi dimasa mendatang untuk melunasi hutang tersebut sampai tanggal jatuh tempo. Atau dengan kata lain/ besarnya nilai hutang tersebut harus didiskontokan dengan tingkat bunga tertentu dengan rumus sebagai berikut: B = 4(1Cr) -t B = nilai sekarang dari hutang pada tanggal penilaian 4 = aliran kas masa mendatang pada periode t dari tanggal penilaian r = tingkat bunga Deil (1+) menyebutkan bah&a pendiskontoan terhadap elemen laporan keuangan hanya dapat dilakukan bila : 1. Elemen tersebut menunjukkan klaim kepada atau ke&ajiban untuk membayar sejumlah tertentu yang dapat ditaksir dengan ukup pasti . erusahaan akan membayar jumlah tersebut dalam periode lebih dari satu tahun setelah tanggal neraa !. a. Klaim3ke&ajiban timbul dari transaksi/ keuali transaksi e@eutory ontrat. b. ,an perusahaan telah merevaluasi elemen neraa karena adanya informasi baru. PEN7E$ESAIAN #-TAN,
0utang dianggap selesai 3dilunasi apabila suatu perusahaan telah melakukan ke&ajiban untuk menyerahkan aktiva3jasa kepada pihak lain. elunasan suatu hutang hanya terjadi apabila terdapat penyerahan aktiva3jasa kepada pihak lain. eara konseptual/ pelunasan hutang dengan menggunakan saham tidak dapat dikatakan sebagai pelunasan hutang. 0al ini disebabkan saham tersebut bukan kelompok aktiva3jasa. Keadaan tersebut berlaku juga untuk pelunasan hutang yang dilakukan dengan menggunakan dividen saham. enyelesaian ke&ajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai ara/ misalnya : embayaran kas • enyerahan aktiva • emberian jasa • eggantian ke&ajiban tersebut dengan ke&ajiban yang lain/atau • Konversi ke&ajiban menjadi ekuitas • A. In8S!*stan(e Defesean(e
8nFubstane ,efeseane adalah suatu renana perjanjian dimana seorang debitur menempatkan sejumlah tertentu harta monoter seukupnya yang bebas resiko pada kuasa badan per&alian (trust) tertentu untuk digunakan sebagai pembayaran hutang dimasa mendatang. ,alam 7ehnial "ulletin no.#-#/ 4A" menyatakan bah&a hutang tidak dapat dianggap lunas melalui in-substane defeseane apabila aktiva yang ditempatkan3diserahkan pada badan per&alian diperoleh pada saat yang sama dengan saat terjadinya hutang. Kasus in-substane defeseane sering terjadi masalah akan kapan hutang berhenti diakui; dari definisi hutang terlihat bah&a hutang dapat dianggap lunas apabila ada aktiva3jasa yang diserahkan pada pihak lain. "eberapa akuntan juga meragukan perlakuan terhadap hutang yang dilunasi dengan ara in-substane defeseane . keraguan tersebut timbul terutama bila aktiva yang diserahkan tidak sesuai atau hilang. ,alam kondisi demikian/ bila ternyata aktiva yang diserhkan tidak memenuhi syarat/ maka hutang harus diantumkan kembali dalam neraa. B. Kredit Tangg!an 2Deferred "redit'
0utang didefinsikan sbagi ke&ajiban ekonomi yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Atas dasar hal tersebut/ kredit tangguhan yang bukan merupakan ke&ajiban juga harus dikelompokkan sebagai hutang apabila kredit tangguhan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. ,alam laporan keuangan seringkali timbul masalah yang berkaitan dengan perlakuan kredit tangguhan tertentu yang dimasukkan sebagai hutang. Kredit tangguhan yang sering menjadi masalah laba kotor belum direalisir yang timbul dari penjualan angsuran. Apabila prinsip pengakuan pendapatan atas penjualan angsuran diterapkan/ laba hanya akan diakui bila terdapat kas yang diterima atas penjualan angsuran tersebut. Gaba kotor belum direalisir sebenarnya bukan merupakan hutang. 0al ini disebabkan perusahaan tidak memiliki ke&ajiban untuk menyerahkan aktiva3 jasa kepada pihak lain dimasa mendatang. ". #!tang dan R!gi Konti%ensi 2(ontigent loss4lia*ilities'
Kontijensi adalah suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan ketidakpastian akan timbulnya kemungkinan hutang3rugi suatu perusahaan/ dimana timbulnya kemungkinan tersebut tergantung pada terjadi3tidaknya satu peristi&a atau lebih dimasa mendatang. 6ugi kontijensi sering menjadi masalah dalam pengakuan hutang terutama menyangkut ke&ajiban sekarang atau masa mendatang. 0utang kontijensi (bersayarat) harus diungkapkan dalam laporan keuangan apabila kemungkinan pembayaran tidak besar dan juga tidak keil.
KONSEP EK-ITAS Ekuitas pemilik pada dasarnya bukan ke&ajiban/ tetapi merupakan klaim sisa (residual laim) terhadap aktiva. ,ua karakteristik ekuitas adalah sebagai berikut : a) Ekuitas sama dengan aktiva neto/ yaitu selisih antara aktiva perusahaan dengan hutang perusahaan b) Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya ) maupun investasi oleh pemilik atau dostribusi kepada pemilik. A. Teori Ek!itas 7eori akuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. enyusunan dan penyajian laporan keuangan sangat tergantung pada sudut pandang yang digunakan yaitu siapa yang dianggap paling berkepentingan terhadap laporan keuangan. emakaian sudut pandang yang berbeda dapat menghasilkan format pelaporan yang berbeda pula. &. Teori Proprietar3 7eori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. 9adi dalam akuntansi/ tujuan perusahaan/ jenis modal/ makna rekening dan lain-lain semuanya dilihat dari sudut pandang pemilik. ersamaan akuntansi yang digunakan :
Aktiva F hutang = modal 7eori proprietary sangat ook diterapkan untuk organisasi perusahaan perseorangan dan firma oleh karena dalambentuk organisasi ada hubungan personal antara manajemen perusahaan dengan pemilik perusahaan. 0al ini disebabkan laba bersih atau net inome ditambahkan setiap periode ke rekening modal pemilik &alaupun perhitungan laba bersih tidak mengukur kenaikan bersih kekayaan (&ealth). ementara itu/ Kam (1+) mengatakan bah&a hutang dapat diakui berdasarkan kondisi berikut ini : a. !idasarkan pada hukum Adanya dasar hukum yang menyebabkan terjadinya hutang merupakan syarat legal untuk mengakui hutang/ meskipun seringkali dapat terjadi karena ke&ajiban ekuitabel. b. "emakaian konsep konser$atisme rinsip konservatisme mensyaratkan untuk mengantisipasi kerugian daripada keuntungan. 9adi rugi3hutang akan segera diakui kalau ada kemungkinan akan terjadi. enatatan terhadap rugi3hutang semaam ini merupakan praktik yang diterima umum. c. Substansi ekonomi suatu transaksi Apabila suatu transaksi ditnjau dari makna ekonominya telah terjadi/ maka hutang dapat segera diakui dan dilaporkan dalam laporan keuangan. ubstansi ekonomi berkaitan dengan relevansi informasi akuntani. d. #emampuan mengukur nilai hutang Kriteria ini berkaitan dengan reabilitas informasi. Apabila pengukuran terhadap hutang sangat subjektif/ maka lebih baik tidak dilakukan pengukuran dan hutang tidak diatat dalam neraa.
Makna la*a 2In(ome'
"erdasarkan sudut pemilik/ pendapatan diartikan kenaikan modal pemilik/ sementara biaya diartikan sebagai penurunan modal pemilik. ,engan demikian/ laba merupakan kenaikan kekayaan3kemakmuran pemilik selama satu periode yang menjadi hak bagi pemilik. emakaian teori proprietary dalam akuntansi memberikan implikasi sebagai berikut : •
emua kejadian3transaksi yang mempengaruhi perubahan kekayaan3kemakmuran pemilik
•
dalam satu periode harus dimasukkan sebagai penentu laba erusahaan merupakan alat bagi pemilik untuk menapai tujuannya bukan sebagai entitas
• • •
yang berdiri sendiri terpisah dari pemilik ,ividen merupakan distribusi laba bagi pemilik "unga pinjaman dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya Haji yang dibayarkan pada pemilik sebagai karya&an tidak dapat diperlakukan sebagai biaya karena pemilik dianggap sama dengan perusahaan
+. Teori Entitas 2 Kesat!an -saa'
7eori entitas munul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori proprietary. Kenyataan menunjukkan bah&a perkembangan kegiatan usaha menyebabkan perusahaan menjadi unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. 0al ini berarti terdapat pemisah antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. erusahaan dianggap "ertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik. 7eori entitas didasarkan atas persamaan akuntansi: Akti$a 1 2utang 3 %odal atau Akti$a 1 %odal 42utang 3 %odal "emilik5 9adi hutang adalah ke&ajiban khusus perusahaan/ dan aktiva menunjukkan hak perusahaan menerima barang dan jasa khusus atau manfaat lainnya. Ada versi teori entitas / yaitu : a5 6ersi (radisional $enurut pandangan tradisional/ perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas (euity holders) yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. ,engan demikian perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi investasi yang dilakukan pemilik. b5 6ersi )aru andangan ini menyatakan bah&a perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
$eskipun kedua pandangan diatas memusatkan perhatiannya pada kesehatan usaha ( entitas yang independen)/ namun pandangan tradisional melihat pemegang ekuitas sebagai partner dalam kegiatan usaha yang dijalankan. edangkan pandangan baru melihat pemegang ekuitas sebagai pihak luar perusahaan.
-
Aktiva perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit usaha
-
Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai yang sama
-
Aktiva adalah milik perusahaan
-
0utang merupakan ke&ajiban perusahaan bukan ke&ajiban pemilik
-
Aktiva non monoter lebih relevan bila diukur dengan ost histories karena nilai total aktiva sama dengan umlah pasivanya.
Makna la*a
,alam pendekatan entitas ini/ laporan rugi laba relevan dibandingkan neraa/ alasannya: • • • • •
emegang ekuitas lebih tertarik pada laba yang merupakan hasil dari investasi mereka erusahaan didirikan dengan maksud menari laba Gaba merupakan perubahan dalam aktiva bersih perusahaan endapatan adalah aliran masuk aktiva karena transaksi yang dilakukan perusahaan "iaya adalah ost aktiva atau jasa yang digunakan perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan
$a*a ditaan
%enurut pandangan tradisional 7 •
"unga pinjaman adalah distribusi laba ditahan atas pemakaian pinjaman modal bukan biaya bagi kreditor
•
,ividen merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham
•
ajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan
%enurut pandangan baru 7 Kreditor dan pemegang saham dianggap sebagai pihak luar. "unga pinjaman/ dividen/ dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya perusahaan karena menurunkan jumlah ekuitas unit usaha tersebut. . Teori Ek!itas Resid!al
,alam pandangan teori entitas/ pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnya/ tetapi pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik. 9adi/ teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas. ,alam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi: Akti$a 8 'kuitas khusus 1 'kuitas 9esidual Ekuitas khusus meliputi klaim kreditur dan ekuitas pemegang saham preferen. 7ujuan pendekatan ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi. emegang saham biasa pada umumnya dianggap memiliki ekuitas residual di dalam laba perusahaan dan di dalam aktiva bersih pada saat likuidasi. 0. Teori Enterprise
7eori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori entitas. ,idalam teori entitas/ perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi pemegang saham. edangkan dalam teori enterprise/ perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan. ,alam arti luas pihak-pihak yang berkepentingan meliputi pemegang saham/ kreditur/ pega&ai/ konsumen/ pemerintah dan masyarakat seara umum. 9. Teori Dana 2)!nd'
$enurut teori dana/ unit aktivitas operasi merupakan dasar akuntansi. ?nit aktivitas operasi ini disebut dana yang meliputi sekelompok aktiva/ ke&ajiban/ dan restriksi atau batasan-batasan yang menggambarkan fungsi atau aktivitas ekonomi. 7eori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut: Akti$a 1 9estriksi Akti$a Aktiva menggambarkan jasa prospektif kepada dana atau unit operasi. 0utang merupakan restriksi aktiva khusus atau umum dari dana. $odal yang diinvestasikan menerminkan retriksi legal atau finanial untuk menggunakan aktiva. Konsep teori dana ini banyak digunakan di sektor pemerintah dan lembaga nirlaba. Posisi )ASB
4inanial Aounting tandard "oard (4A") sangat jelas mengadopsi teori ekuitas residual ketika berhubungan dengan ekuitas pemilik yang menyatakan hak residual pada aktiva suatu entitas yang tersisa setelah di kurangi hutang>. andangan ini sejalan dengan tujuan akuntansi yang dinyatakan oleh 4A" yaitu menyediakan informasi khususnya kepada investor atau lebih khusus kepada peemegang saham biasa. A. Konsep Nilai Tam*a Konsep nilai tambah pertama kali diperkenalkan oleh para ekonom pada akhir abad ke-1. Konsep ini dipakai sebagai alat untuk mengukur output bersih suatu perusahaan. ,alam tahun 1%+an/ konsep nilai tambah dikembangkan lebih lanjut oleh para ahli statistik
dan ahli manajemen sebagai alat untuk mengukur produktivitas.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung nilai tambah/ yaitu: 1. $etode substrative/ nilai tambah perusahaan dapat dihitung dari besarnya nilai penjualan atau output kotor perusahaan/ yaitu dengan ara hasil penjualan (0) dikurangi dengan beban input ("8) yang terdiri dari bahan baku atau jasa yang dibeli dari luar perusahaan yang dipakai untuk menghasilkan penjualan tersebut. N( 1 2" - )/ . $etode additive/ nilai tambah perusahaan dapat dihitung dari laporan laba operasi/ yaitu dengan ara menjumlahkan semua input produksi yang berasal dari modal dan tenaga kerja dalam rangka menghasilkan penjualan. N( 1 ): 3 4 ;< 8 N" 5 N( 7 nilai tambah ):7 beban ga+i dan upah ;<7 laba operasi 4sebelum pa+ak, bunga dan pos-pos luar biasa5 N"7 beban operasi dan laba yang berasal dari kegiatan non produksi $etode additive memiliki beberapa kelebihan dibandingkan metode substrative dalam hal penyusunannya yang lebih mudah karena ukup dengan memodifikasi laporan laba rugi. ,isamping itu/ metode additive mudah diterapkan untuk segala jenis bidang usaha. ". Pen3!s!nan $aporan Nilai Tam*a Gaporan nilai tambah disusun atas dasar konsep akrual dan mathing priniple. ,engan metode additive/ laporan keuangan nilai tambah dapat disusun dengan mengubah laporan laba rugi. "esarnya laba yang ditahan perusahaan dapat dihitung dengan ara mengurangkan berbagai maam beban/ pajak dan dividen dari hasil penjualan. ;! 1 2" 8 )/ 8 !ep 8 ): 8 / 8 !i$ 8 (
;! 7 laba ditahan 2" 7 hasil pen+ualan )/ 7 total beban input bahan baku dan +asa lain !ep 7 beban depresiasi ): 7 beban ga+i dan upah pegaai / 7 beban bunga !i$ 7 di$iden yang dibayar ( 7 pa+ak penghasilan
2ilai tambah bersih: 2" 8 )/ 8 !ep 1 ): 3 / 3 !i$ 3 ( 3 ;! 2ilai tambah kotor: 2" 8 )/ 1 ): 3 / 3 !i$ 3 ( 3 ;! 3 !ep erbedaan antara nilai tambah bersih dan nilai tambah kotor terletak pada perlakuan beban depresiasi. D. Manfaat $aporan Nilai Tam*a &. Peng!ngkapan Gaporan nilai tambah merupakan usaha untuk memberikan informasi yang lengkap dan relevan tentang kegiatan perusahaan dengan memasukkan informasi beberapa kelompok orang yang berkepentingan terhadap perusahaan/ seperti pemilik/ kreditur/ pega&ai/ dan pemerintah. +. Sederana dan )leksi*el Gaporan nilai tambah sangat mudah disusun hanya dengan memodifikasi laporan laba rugi. ,isamping itu/ bentuk dan isi laporan nilai tambah lebih mudah dipahami dibandingkan laporan laba rugi/ khususnya bagi para pega&ai/ pemilik modal dan pemerintah/ karena laporan tersebut mengelompokkan pihak-pihak yang ikut menyumbang teriptanya nilai tambah perusahaan. . #!*!ngan Ind!strial Gaporan nilai tambah dimaksudkan dapat menerminkan adanya team spirit > di dalam organisasi perusahaan. $asing-masing pihak yang ikut menyumbangkan teriptanya kekayaan atau nilai tambah perusahaan akan mengetahui berapa besarnya sumbangan mereka terhadap peniptaan nilai tambah. edangkan laporan laba rugi hanya menitikberatkan pada besarnya laba yang tidak lain adalah penghasilan bagi pemegang saham. 0. Ke*i%akan Ekonomi Gaporan nilai tambah berperan dalam memperbaiki kegiatan analisa ekonomi/ oleh karena konsep nilai tambah konsisten dengan analisa input-output yang sering dipakai para ekonom untuk menghitung pendapatan nasional. 9. Analisis Komparasi Gaporan nilai tambah memberikan tambahan riteria yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai dan membandingkan prestasi suatu perusahaan dengan perusahaan lain. ,engan mengetahui besarnya rasio antara nilai tambah dan gaji pega&ai akan dapat diprediksi sehat tidaknya suatu perusahaan. ,i samping itu laporan nilai tambah dapat pula dipakai sebagai alat untuk mengukur besar dan pentingnya suatu perusahaan. E. Kelemaan $aporan Nilai Tam*a "agi para pemakai yang tidak memahami konsep laporan keuangan/ laporan nilai •
•
tambah dapat membingungkan mereka karena besarnya nilai tambah suatu perusahaan baik sebaliknya laba perusahaan turun. Ada keenderungan bah&a manajemen akan selalu memaksimumkan besarnya nilai tambah yang pada gilirannya akan menyesatkan dalam pengambilan keputusan.