TELAAH JURNAL KARDIOVASKULAR JURNAL 1
A. Judul HUBUNGAN HIPERURISEMIA DENGAN KARDIOMEGALI PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF B. Latar Belakang: Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi yang mana jantung gagal mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Prevalensi Prevalensi gagal jantung berdasarkan berdasarkan yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0.3%, yang mana prevalensi gagal jantung yang terdiagnosis, tertinggi berada di daerah Yogyakarta (0.25%), disusul Jawa Timur (0.19%), Jawa Tengah (0.18%) sedangkan prevalensi gagal jantung di Sulawesi Utara (0.14%) (Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar, 2013). Menurut Teori Framingham Heart Heart Study, Study, salah satu faktor pendukung gagal jantung adalah Hiperurisemia. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat diatas normal, yang jika berlebihan akan meningkatkan meningkatkan konsentrasi konsentrasi asam urat dalam darah. Peningkatan Peningkatan kadar asam urat dalam darah hingga melebihi 6.8 mg/dl pada pria dan 6.0. mg/dl pada wanita dapat dikatakan kondisi hiperurisemia (Council For International Organization Of Medical Sciences). Asam urat akan menyebabkan akumulasi kristal urat di sekitar plak aterosklerosis yang hasil akhirnya akan memicu LVH (Wowor R dkk., 2015). Peningkatan asam urat berkontribusi terhadap munculnya gangguan produksi nitrat oksida dan difungsi endotel, peningkatan kekakuan pembuluh darah, aktivitas reninangiostenin aldosterone yang tidak sesuai, peningkatan stress oksidatif, dan respon inflmasi. Semua kelainan ini menyebabkan gangguan fungsi dari pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung. C. Metode penelitian: Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain cross sectional . Variabel yang digunakan terkait dengan metode penelitian:
1
a) Variabel Independen pada penelitian ini adalah Hiperurisemia. Hiperurisemia adalah faktor pendukung terjadinya gagal jantung. b) Variable Dependen pada penelitian ini adalah penderita kardiomegali Populasi Populasi penelitian ini adalah pasien gagal jantung kongestif yang di rawat inap Irina F dan rawat inap Cardio Vaskular Brain Center RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado. Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling . Jumlah sample yang diperoleh sebanyak 30 orang. Tujuan penulisan Untuk mengetahui hubungan hiperurisemeia dengan kardiomegali pada pasien gagal jantung kongestif. D. Hasil dan pembahasan Dari 30 sampel penelitian, 15 orang dengan hiperurisemia dan kardiomegali, 7 orang dengan hiperurisemia dan tidak kardiomegali, 3 orang dengan tidak dengan hiperurisemia tetapi dengan kardiomegali, 5 orang dengan tidak hiperurisemua dan tidak dengan kardiomegali Tabel 1. Karakteristik sampel penelitian meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, kadar asam urat, tekanan darah diastoli dan tekanan darah sistolik. 1. Karakteristik sampel menurut umur Sampel berusia 51 – 70 sebanyak 23 orang (76.7%), sampel berusia 21 – 50 sebanyak 6 orang (20%), diikuti dengan sampel berusia diatas 70 tahun berjumlah 1 orang (3.3%) 2. Karakteristik sampel menurut jenis kelamin Sampel laki – laki sebanyak 20 orang (66.7%) dan sampel perempuan sebanyak 10 orang (33.3%) 3. Karakteristik sampel menurut pekerjaan
2
Sampel dari kalangan pensiunan sebanyak 10 orang (33.4%), pegawai swasta sebanyak 9 orang (30%), IRT sebanyak 7 orang (23.3%), PNS sebanyak 2 orang (6,7%), dan untuk petani dan sampel yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 1 orang (3.3%) 4. Karakteristik sampel menurut kadar asam urat Sampel dengan kadar asam urat >7mg/DL sebanyak 21 orang (70%), sedangkan sampel dengan kadar asam urat 3 -7mg/dl sebanyak 9 orang (30%) 5. Karakteristik sampel menurut TDD Mayoritas sampel dengan TTD <80 mmHg (63.3%), sedangkan minoritas sampel dengan TTD 90 – 99 mmHg (6.7%) dan >100 mmHg (6.7%) 6. Karakteristik sampel menurut TDS Mayoritas sampel denga TDS <120 mmHg sebanyak 16 orang (53.4%), sedangkan minoritas sampel dengan TDS >160 mmHg sebanyak 3 orang (100%). TABEL 2. Hasil Analisis Odds ratio dan hasil kolom uji normalitas data 1. Hasil analisis Odds ratio antara hiperurisemia dengan kardiomegali 3.571 yang artinya pasien dengan hiperurisemia beresiko kejadian kardiomegali sebesar 3.571 kali lipat dibandingkan dengan pasien tanpa hiperurisemia dengan confidence interval 95% 0.66 – 19.34 2. Uji normalitas data, dari uji kolom T-2 sisi menunjukkan nilai p = 0.020. karena nilai P lebih kecil dari α = 0.05 berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara hiperurisemia dan hipertrofi ventrikel kiri.
E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan terdapat hubungan bermakna antara hiperurisemia dengan kardiomegali pada pasien gagal jantung kongestif.
3
JURNAL 2
A. Judul CARDIOMEGALY IN TROPICAL AFRICA B. Latar Belakang: Di banyak daerah tropis, penyakit Kardiovaskuler menempati urutan kedua atau ketiga penyebab morbiditas dan perawatan rawat inap di rumah sakit. Salah satu daerah tropis itu adalah Afrika. Di afrika sendiri, banyak pasien yang menderita penyakit kardiovaskuler dan tidak dapat melakukan pemeriksaan akurat dikarenakan banyak pasien yang tinggal di daerah terpencil sehingga sulit untuk mendapatkan skrinning kesehatan. Bahkan terkadang diagnosis tidak dapat dilakukan karena kurangnya peralatan diagnostik yang akurat. Dalam 5 – 7% evaluasi film sinar-X dada di afrika tropis, istilah kadiomegali digunakan. Kardiomegali adalah suatu kondisi jantung yang membesar dengan rasio kardiotoraks lebih dari 0.40. Kardiomegali memiliki beberapa factor etiologis yang menyebabkan pembesaran jantung. Dalam penelitian ini, di daerah Afrika tropis ditemukan pada sekelompok orang afrika (orang Nigeria) bahwa faktor etiologi kardiomegali adalah hipertensi arterial (39.4%) menduduki urutan pertama yang ditemukan paling sering dikaitkan dengan pembesaran jantung, yang kedua diikuti kardiomiopati dilatasi (21.76%), fibrosis endocardial (14.1%), defek katup (9.4%), pembesaran jantung selama anemia sabit (6.47%), dan schistosomal cor pulmonale (3.52%). C. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Pada tahun 2002 – 2011, penelitian ini menggunakan 170 subjek yang diantaranya kardiomegali yang terungkap oleh radiografi dada di Madonna University Teaching Hospital, Elele. Variabel yang digunakan terkait dengan metode penelitian: a) Variabel Independen pada penelitian ini adalah hipertensi arterial, kardiomio pati dilatasi, fibrosis encardial, defek katup, pembesaran jantung selama anemia sabit dan schistosomal cor pulmonale. b) Variable Dependen pada penelitian ini adalah penderita kardiomegali.
4
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kardiovaskuler yang telah diperiksa di Madonna University Teaching Hospital. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dari tahun 2002 – 2011 menggunakan 170 orang sebagaai subjek penelitian. Tujuan penulisan Penelitian ini merukana studi kasus yang dikontribusikan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih baik mengenai etiologi kardiomegali di daerah tropis dan menekankan pentingnya hipertensi arterial sebagai salah satu faktor penyebabnya. D. Hasil dan pembahasan Table 1. faktor – faktor etiologi kardiomegali di daerah tropis Afrika Dari 170 orang yang dijadikan subjek dalam penelitian ini, diantara dari mereka mengalami beberapa gejala/ faktor etiologi dari kardiomegali, yaitu: 1. Hipertensi arterial Ditemukan pasien didiagnosis left ventricular hypertrophy atau arterial hypertension sebanyak 67 orang. Namun, 23 orang diantaranya mengalami arterial hypertension dengan diabetes mellitus. 2. Kardiomiopati dilatasi Pada kasus ini ditemukan 37 pasien mengalami kardiomiopati dilatasi. Kardiomiopati dilatasi ditandai dengan dilatasi ruang jantung (terutama ventrikel) dengan miokardium hipokinetik yang parah. Permulaan penyakit dapat didahului oleh infeksi virus (terutama karena virus coxsackie Grup B). Miokarditis virus akut dapat berkembang menjadi miokarditis kronis, yang menyebabkan kardiomiopati dilatasi pada individu dengan fungsi sel T ditekan berkurang atau predisposisi genetik. 3. Endomyocardial fibrosis
5
Pada kasus ini ditemukan 24 orang menderita endomyocardial fibrosis. Fibrosis endomyocardial adalah bentuk penyakit jantung, ciri khas fibrosis pada rongga ventrikel, terutama pada daerah puncak dan subvalvular. 4. Defek katup Ditemukan sebanyak 16 orang menderita defek katup. Penyakit katup jantung yang diakuisisi sebagian besar disebabkan oleh kerusakan katup rematik. Demam reumatik adalah penyakit peradangan yang terjadi sebagai sekuel terhadap infeksi streptokokus Grup A (misalnya faringitis streptokokus, demam scarlet, pyoderma streptokokus) 5. Pembesaran jantung selama anemia sel sabit Ditemukan sebanyak 11 orang menderita pembesaran jantung selama anemia sel sabit. 6. Schistosomal cor pulmonale Sebanyak 6 orang yang menderita pennyakit tersebut. Pada schistosomiasis (bilharziasis) manifestasi jantung biasanya hasil hipertensi arterial pulmonal yang menyebabkan schistosomal cor pulmonale. Perubahan vaskular pulmonal disebabkan oleh ova (telur schistosome) yang terjebak dalam arteriol kecil. Schistosomal cor pulmonale dapat dilihat pada tiga infeksi schistosomal utama namun paling umum terjadi pada S. mansoni dan S. Japonicum E. Kesimpulan
Hipertensi arterial ditemukan sebagai kondisi paling umum yang terkait dengan pembesaran jantung dalam penelitian ini..
Tingginya prevalensi tekanan darah tinggi tampaknya mencerminkan dampak faktor terkait peradaban pada masyarakat Afrika.
6