3. Teknik Bercerita (Al-Qishash)
Teknik yang dilakukan dilakukan dengan dengan cara bercerit bercerita, a, mengungkap mengungkapkan kan peristiw peristiwa-per a-peristi istiwa wa bersejara bersejarah h yang mengandung ibrah (nilai moral, social dan rohani) bagi seluruh umat manusia di segala tempat dan zaman, baik mengenai kisah yang bersifat kebaikan yang berakibat baik maupun kisah kezaliman yang berakibat buruk di masa lalu. Teknik ini sangat efektif sekali, terutama untuk materi sejarah (tarikh ( tarikh), ), sirah sirah,, dan kultur Islam, dan terlebih lagi sasarannya untuk peserta didik yang masih dalam perkembangan fantasi. engan mendengarkan suatu kisah, kepekaan jiwa dan perasaan peserta didik dapat tergugah, meniru figur yang baik berguna bagi perkembangan hidupnya dan membenci terhadap tokoh antagonis atau zalim. !adi, dengan memberikan stimulasi kepada peserta didik untuk berbuat kebajikan dan dapat membentuk akhlak mulia, serta dapat membina rohani. "llah #$T berfirman % &an hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok' (#. "l-asyr "l-asyr % *+). entuk-bentu entuk-bentuk k teknik teknik dapat berupa dongeng dongeng dan legenda legenda (seperti (seperti cerita-ce cerita-cerita rita israiliyah, israiliyah, yang diadaptasika diadaptasikan n dalam dalam Islam Islam seperti seperti kezaliman kezaliman iraun), iraun), fable (seperti (seperti kisah semut semut dan burung burung hudhud yang dapat berbicara pada masa /abi #ulaiman), roman (seperti roman filsafat Ibn Thufail tentang ayy ibn 0a1dzan), 0a1dzan), no2el, cerita pendek (seperti cerita "l1amah yang durhaka pada ibunya), cerita bergambar, prosa, puisi (seperti puisi 3abiah al-"dawiyah dan al-3umi), dan dan sebagainya. 4. Teknik Metafora (Al-Amtsal)
4uhammad 3asyid 3idla dalam al-4anar bahwa al-amtsal adalah perumpamaan baik berupa ungkapan, gerak, gerak, maupun maupun melalui melalui gambar-ga gambar-gambar mbar.. alam alam konteks konteks pendidika pendidikan n Islam, Islam, teknik teknik metafor metaforaa lebih lebih mengarah mengarah kepada kepada perumpama perumpamaan an dalam dalam segi ungkapan belaka. belaka. Teknik metafora metafora mempunyai mempunyai kelebihan kelebihan karena karena dapat dapat memberi pemahaman konsep abstrak bagi peserta didik, serta dapat memberi kesan dan bekas yang mendalam terhadap perumpamaan yang diberikan membawa pemahamanrasional yang mudah dipahami dan menumbuhkan daya moti2asi untuk meningkatkan imajinasi yang baik dan meninggalkan imajinasi yang tercela.
"rtinya % & Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan perumpamaan-perumpamaan.' .' # "r-3ad % *5 Teknik metafora dapat direalisasikan direalisasikan melalui bentuk-bentuk sebagai berikut % a.
Simb Simbol olis isme me Verba erball Teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan bahasa-bahasa yang dapat menarik minat pendengar. 6ada dasarnya, bahasa simbol memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi, karena diformat dalam bahasa seni, sehingga sejarah tersebut disuguhkan dalam bahasa yang sederhana mungkin. entuk teknik simbolisme 2erbal dapat berupa puisi, prosa, pantun, syair, fable, cerpen, karikatur dan sebagainya. #emakin tinggi
tingkat pengetahuan dan tajam penalran dan perasaannya, semakin banyak pula ia memperoleh rahasiarahasia yang terkandung dalam simbol-simbol tersebut. b.
Teknik Karyaisata Teknik yang dilakukan dengan cara penyajian suatu bahan pelajaran dengan membawa peserta didik pada objek yang akan dipelajari secara langsung diluar kelas. 6enggunaan teknik karyawisata sangat realistis dalam proses belajar mengajar, karena peserta didik dibawa pada objek secara langsung, sehingga ia dapat mengamati situasi asli, memberi moti2asi untuk mengamati sendiri, mencari iklim baru dalam proses belajar mengajar, mengembangkan, menanamkan dan memupuk cinta akan ciptaan "llah #$T yang dapat mempertinggi dan mempertebal rasa keyakinannya akan keraguan-/ya. i samping itu, teknik ini merupakan perpaduan antara pendayagunaan panca indera dan rasa obser2asi, sehingga hasil yang dicapai tidak hanya didasarkan atas komunikasi 2erbal melainkan memanfaatkan metode-metode audio2isual dan pertimbangan-pertimbangan lain yang menguntungkan. $alaupun demikian teknik ini memiliki kelemahan, yaitu banyak menyita biaya dan waktu serta tenaga, baik bagi pendidik maupun peserta didik.
!. Teknik "mitasi (Al-Q#$ah)
Teknik yang dilakukan dengan cara menampilkan seperangkat teladan bagi diri pendidik untuk peserta didik melalui komunikasi transaksi di dalam kelas maupun di luar kelas. Teknik imitasi dilakukan karena ajaran Islam tidak sekedar ditransformasikan pada peserta didik, tetapi juga diinternalisasikan dalam kehidupan yang nyata, sehingga tuntutan pendidik tidak hanya berceramah, berkhotbah atau berdiskusi, tetapi lebih penting lagi, mengamalkan semua ajaran yang telah dimengerti, sehingga peserta didik dapat meniru dan mencontohnya.
"rtinya % &Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan !angat besar keben"ian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan' # "sh-#haf % 78 9ntuk merealisasikan teknik imitasi dapat digunakan bentuk-bentuk teknik sebagai berikut % a.
Teknik %sat#n &asanah Teknik uswatun hasanah dapat dijadikan sebagai teknik tersendiri, karena memiliki persyaratan sebagaimana teknik-teknik lainnya, walaupun uswatun hasanah merupakan prinsip umum yang menjadi landasan bagi teknik-teknik yang lain. Teknik uswatun hasanah adalah teknik yang digunakan dengan cara memberikan contoh teladan yang baik, yang tidak hanya memberi di dalam kelas, tetapi juga dalam haliah sehari-hari. engan begitu, peserta didik tidak segan-segan meniru dan mencontohnya, seperti shalat berjamaah, kerja social, partisipasi kegiatan masyarakat dan lain-lain. b. Teknik emonstrasi dan ramatisasi ("l-Tathbi1) Teknik yang digunakan dengan cara mengajarkan melalui kegiatan-kegiatan eksperimen, sehingga membentuk kerangka 2erbal yang dibarengi dengan kerja fisik atau pengoperasian peralatan, barang atau benda. Teknik demonstrasi biasanya dipraktikan oleh pendidik sendiri, sedangkan teknik dramatisasi diperankan oleh peserta didik. Teknik ini memiliki kelebihan khusus, yaitu adanya kreati2itas peserta didik yang semakin meningkat, memperbanyak pengalaman di samping pengetahuan, pelajarannya bertahan lama karena selalu diminati, siswa cepat menangkap pengertian karena perhatiannya terfokus pada pelajaran, serta mengurangi kesalahpahaman.