BAB I PENDAHULUAN 1.1 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara mempelajari cara pemeriksaan keefektifan ELCB? 2. Bagaimana cara menantukan dan mengatur besranya arus trip pada ELCB? 3. Bagamana cara mrngrtahui arus respon ELCB, bila terjadi hubungan singkat pasa ELCB? 4. Apakah definisi dari tegangan gangguan? 5. Bagaimana mengetahui besarnya arus kejut terhadap tubuh manusia? 6. Bagaiana mengetahui batas teganagn yang aman bagi manusia? 1.2 TUJUAN Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari cara pemeriksaan keefektifan ELCB. 2. Mengetahui cara menentukan dan mengatur besarnya arus trip pada ELCB. 3. Mengetahui arus respon operasi ELCB, bila terjadi hubung singkat pada suatu rangkaian. 4. Mengetahui definisi dari tegangan gangguan. 5. Mengetahui besarnya arus kejut terhadap tubuh manusia. 6. Mengetahui batas tegangan yang aman bagi manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Keselamatan manusia merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan di dalam pemakaian energy listrik. Salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian energy listrik adalah adanya tegangan sentuh yang dapat mengancam jiwa manusia. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya tegangan sentuh yang berlebihan. Metoda yang paling umum digunakan untuk mengurangi bahaya tersebut dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu : a.
Langkah-langkah
pengamanan
untuk
mencegah
terjadinya
untuk
mencegah
selungkup
tegangan sentuh : 1.
Isolasi Total Peralatan
diberi
isolasi
tambahan
bertegangan seandainya isolasi dasar gagl berfungsi. 2.
Alas Isolasi Manusia diisolir dari pembumian dan dari seluruh benda penghantar listrik yang terhubung ke benda-benda tersebut.
3.
Pengaman Dengan Pemisah Peralatan listrik dihubungkan ke saluran utama melalui sebuah trafo isolasi (radio transformasi 1:1).
4.
Tegangan Ekstra Rendah Yang Aman Peralatan disulang dengan tegangan yang aman sampai 50 volt yang misalnya berasal dari sebuah trafo isoasi, baterai, atau yang lainnya.
b.
Langkah-langkah pengamanan yang bertujuan memutuskan bahaya tegangan sentuh, yaitu : 1.
Pentanahan Pengaman Selungkup peralatan dihubungkan langsung ke pentanahan. Saat terjadi hubung singkat ke rangka, arus gangguan yang mengalir ke pentanahan sangat besar sehingga peralatan pengaman jatuh (tripped).
2.
Netralisasi (disebut juga sistem TN) Cara ini merupakan bentuk pengamanan yang merupakan cara yang paling lazim. Selungkup peralatan dihubungkan ke penghantar netral yang ditanahkan, yang selanjutnya disebut dengan penghantar PEN. Pada waktu terjadi hubung singkat ke rangka, arus gangguan yang mengalir ke pentanahan terlalu besar sehingga pemutus arus atau peralatan pengaman jatuh.
3.
Sistem Pemutus Sirkuit Gangguan Tanah Jika arus gangguan mengalir ke tanah pada salah satu titik di dalam sirkuit yang hendak diamanankan maka pemutusan sirkuit gangguan tanah segera memutuskan sirkuit tersebut.
Pada percobaan kali ini kita mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pengukuran-pengukuran proteksi manusia terrhadap daya tegangan kejut maupun arus kejut yang melebihi batas normal dari tubuh manusia adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Tabel batas arus kejut normal Kondisi Objek Manusia Binatang
AC
DC
Basah
Kering
Basah
Kering
25 V 10 V
50 V 25 V
60 V 30 V
120 V 60 V
Tegangan Gangguan Tegangan gangguan adalah tegangan yang terjadi antara bagian konduktif pada saat terjadi gangguan. Tegangan sentuh adalah bagian dari tegangan gangguan yang dapat mengalir pada tubuh manusia. Ketika kita mengadakan pengukuran tegangan gangguan dan tegangan sentuh. Kita harus mengingat kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya tegangan tersebut. Terjadinya tegangan gangguan disebabkan oleh gangguan isolasi. Tegangan ini dapat terjadi tanpa menyebabkan adanya arus gangguan. Untuk mengukur terjadinya tegangan gangguan harus menggunakan voltmeter yang memiliki resistansi dalam kira-kira sebesar 40 KΩ.
Tahanan Listrik Tubuh Manusia Tahanan tubuh manusia tergantung pada sejumlah parameter, parameter yang amat penting adalah : kelembaban kulit, daerah sentuhan dan tegangan yang ada. Tahanan tubuh manusia merupakan gabungan dari tahanan kulit dan tahanan internal tubuh manusia. Tahanan kulit ada bermacam-macam antara beberapa ratus ohm untuk kulit yang kering, kemungkinan juga menebal karena pembengkakan, dan lalin-lainnya. Penyelidikan dan penelitian telah dilakukan oleh beberapa orang ahli untuk mendapatkan tahanan tubuh manusia, hasil yang diperoleh adalah sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.2. Tabel Berbagai Harga Tahanan Tubuh Manusia Peneliti
Tahanan
Keterangan
Dalziel
(Ohm) 500
Dengan tegangan 60 cps
AIEE
2.330
Dengan tegangan 21 Volt
Committee
Tangan ke tangan lk = 9mA
Report
1.130
Tangan ke kaki
1958
1.680
Tangan ke tangan dengan arus searah
800 Laurent
Tangan ke kaki dengan 50 cps
3000
Tegangan ekstra rendah Tegangan ekstra rendah adalah skema tipe proteksi dengan rangkaian yang mempunyai tegangan rata-rata 50 V AC dan 120 V DV. Tegangan ini dioperasikan pada basis yang tidak ditanahkan dan supply dari rangkaian yang tegangannya lebih tinggi diisolasikan dari rangkaian tersebut. Arus yang melalui tubuh Apabila manusia memegang suatu bagian yang bertegangan maka sesuai dengan hukum ohm akan mengalir arus dimana besarnya adalah pembagian
tegangan dengan tahanan tubuh orang tersebut. Batasan arus dan pengaruhnya pada manusia menurut DR. Hanz Prinz disusun dalam tabel dibawah ini : Tabel 2.3. Batasan-batasan Arus dan Pengaruhnya Pada Manusia Batasan Arus 0 – 0,9 mA
Pengaruh pada Tubuh Manusia Belum dirasakan pengaruhnya, tidak menimbulkan reaksi apa-apa. Baru terasa adanya arus listrik, tetapi tidak
0,9 – 1,2 mA
menimbulkan akibat kejang. Konstraksi atau kehilangan kontrol
1,2 – 1,6 mA
Mulai terasa seakan-akan ada yang merapat
1,6 – 6,0 mA
didalam tangan. Tangan sampai ke siku merasa kesemutan.
6,0 – 8,0 mA
Tangan mulai kaku, rasa kesemutan makin
13 – 15 mA
bertambah. Rasa sakit tidak tertahankan, penghantar masih
15 – 20 mA
dapat melepaskan dengan gaya yang besar sekali. Otot tidak sanggup lagi melepaskan penghantar.
20 – 25 mA
Dapat
mengakibatkan
kerusakan
pada
tubuh
50 – 100 mA
manusia. Batas arus yang dapat menyebabkan kematian.
ELCB ELCB adalah proteksi terjadinya arus bocor yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik. Cara memeriksa masih baiknya ELBC yaitu dengan menekan tombol trip, bila ELCB trip maka ELCB masih layak pakai. Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) memiliki sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang. Inti ini melingkari semua hantaran suplai ke mesin atau sistem yang diamankan, termasuk penghantar netral.
Gambar 2.1. Gambar ELCB Dalam keadaan normal, jumlah arus yang dilingkari oleh inti transformator sama dengan nol. Kalau ada arus bocor ketanah, keadaan seimbang akan terganggu. Karena itu dalam inti transformator akan timbul suatu medan magnetik yang membangkitkan tegangan dalam kumparan sekunder. Apabila arus bocor tersebut mencapai pada suatu harga tertentu maka relay pada ELCB akan bekerja melepaskan kontak-kontaknya. Berdasarkan PUIL 2000 pada bagian 3.15.1.2 pemilihan ELCB untuk proteksi tambahan dari sentuhan langsung dipilih ELCB dengan arus operasi arus sisa pengenal 30 mA. Hal yang perlu diketahui pada ELCB 1. Tidak semua sistem proteksi instalasi bekerja secara efektif apabiladigabungkan dengan pemakaian ELCB 2. ELCB / GPAS dengan nilai sensitivitas arus gangguan 30 mA akan bekerja dibawah nilai arus tersebut, dan hal ini sesuai dengan ketetapan dalam PUIL 2000 yng menyatakan penggunaan gawai proteksi arus sisa, dengan arus operasi arus sisa pengenal tidak lebih dari 30 mA. 3. Waktu pemutusan ELCB sangat singkat yaitu rata-rata selama 0,02275 detik dimana waktu tersebut jauh dibawah ketentuan dalam PUIL 2000 yang menyatakan waktu memutusan GPAS paling lambat 0,4 detik.
4. ELCB tidak akan bekerja apabila keseimbangan arus yang melewati ELCB tetap terjaga yaitu tidak melebihi 30 Ma. Hal yang perlu diingat pada ELCB 1. Pada penggunaan dilapangan sebaiknya sbelum dipasang pada instalasi ELCB dicoba dulu untuk memastikan kondisinya dalam keadaan baik. 2. Sebelum memasang ELCB pada instalasi listril hendaknya instalasi yang sudah ada diperiksa dulu untuk dapat memastikan tidak ada kebocoran arus ke tanah karena apabila ada kebocoran arus yang melebihi 30 mA sebagaimana setting arus gangguan ELCB dengan sensitivitas arus gangguan 30 mA maka ELCB akan jatuh dan instalasi akan padam walaupun tidak ada aliran arus gangguan yang disebabkan oleh tegangan sentuh. 3. Pemasangan sebuah ELCB sebaiknya jangan dihubungkan dengan terlalu banyak rangkaian akhir sehingga kalau ELCB bekerja. Miniature Circuit Breaker (MCB) Miniatur Circuit Breaker merupakan suatu pengaman untuk memutuskan rangkaian listrik. Didalam MCB dilengkapi dengan pengaman thermis yang berupa logam bimetal sebagai pengaman gangguan arus beban lebih dan pengaman elektromagnetik sebagai pengaman hubung singkat. Kerja MCB : pengaman thermis yang berupa bimetal adalah 2 buah logam yang mempunyai koefisien muai yang berbeda dan disatukan pada ujungnya. Jika terkena panas yang diakibatkan oleh adanya beban lebih, maka bimetal akan mengerjakan kontak relai, dan kontak relai inilah yang akan memutuskan kontak MCB. Jika terjadi gangguan hubung singkat, maka rangkaian elektromagnetik akan ter-energize, sehingga akan menggerakkan kontak relai. Kontak relai ini kemudian memutuskan kontak MCB yang akhirnya memutuskan rangkaian.
Gambar 2.2. Gambar MCB BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Peralatan praktikum
3.2.
Praktikum ELCB 1. System infeed 2. Load connection 3. System earth 4. Current operated ELCB 5. Measuring instrument 6. Single phase 7. Tes potensio meter Praktikum VDE 1. System infeed 2. Load connection 3. System earth 4. Body resistor 5. Measuring Instrument
1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah
2GA2376-4A 2GA2376-4C 2GA2376-4M 2GA2376-4G 2GA2376-SU 2GA2376-4E 2GA2376-4X
1buah 1buah 1buah 1buah 1buah
2GA3276-4A 2GA3276-4C 2GA3276-4M 2GA3276-4T 2GA3276-SU
Kondisi Rangkaian Praktikum ELCB 1. Line resistance RLI = 1 Ω 2. PEN Resistance RPEN = 1 Ω 3. System earth RB = 2 Ω Praktikum VDE 1. Line resistance RLI = 1Ω 2. PEN Resistance RPEN = 1Ω 3. System earth RB = 2Ω 4. Contact resistance RU = 500Ω/50KΩ 5. Load with fault to exposed 6. Conductive port RK = 0Ω
3.3. Prosedur Kerja 1. Merangkai peralatan yang tersedia pada panel seperti pada gambar percobaan, dengan semua power supply dalam keadaan OFF. 2. Sebelum power supply diONkan menanyakan pada instruktur apakah rangkaian percobaan yang dipasang sudah benar. 3. Meminta persetujuan instruktur untuk melanjutkan percobaan.
4. Mengamati dan mencatat hasil pengukuran pertama sesuai dengan lembar tugas pengukuran. 5. Melanjutkan pengukuran sesuai dengan keadaan yang ada pada lembar pengukuran. 6. Mematikan power supply dan merapikan kembali alat percobaan yang digunakan pada tempat yang telah disediakan. 3.4. Prosedur Keselamatan 1. Perhatikan setiap langkah kerja yang akan saudara kerjakan semua harus sesuai dengan SOP (standart operasi prosedur). 2. Sebelum merangkai pastikan power dalam keadaan off atau mati. 3. Periksa semua peralatan dan komponen dalam keadaan aman digunakan. 4. Dalam melakukan pekerjaan rangkaian dilarang bercanda dan bercakap yang tidak ada hubungannya dengan praktikum. 5. Sebelum mencoba pastikan dicek terlebih dahulu dengan menghubungi instruktur bengkel/laboratorium. 3.5. Gambar Kerja Dilakukan 3 kali rangkaian praktikum pada praktikum Tegangan Sentuh ini, sehingga terdapat 3 gambar kerja, yaitu sebagai berikut :
Gambar Rangkaian Praktikum 1 (VDE)
Gambar Rangkaian Praktikum 2
Gambar Rangkaian Praktikum 3 (ELCB)
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Praktikum Tabel 4.1. Data Hasil Percobaan 2 RL1
R PEN
RB
RU
UF
US
(Ω) 1 20 400
(Ω) 1 1 1
(Ω) 2 2 2
(Ω) 5 5 5
(V) 22,47 19,74 3,97
(V) 8,03 7,04 1,13
Ampere 0 0 0
Tabel 4.2. Data Hasil Percobaan 1 RK = 0 Ω
RL1 R PEN
RB
RU
(Ω)
(Ω)
(Ω)
(Ω)
Im(mA)
1
1
2
50
20
1
2
400
1
2
RK = 1 kΩ
Uf(V
Ub(V
)
)
2,60
22,38
7,98
2,62
22,39
7,98
50
2,19
18,96
6,75
2,16
18,91
6,67
50
0,38
4,34
1,41
0,37
4,36
1,37
Im(mA)
Uf(V )
Ub(V)
Tabel 4.3. Data Hasil Percobaan 3 ULN
220 V
Pengukuran
RP (%)
1 A(mA)
R (kΩ)
1
0
-
0,713
2
10
-
1,006
3
20
-
1,125
4
30
-
1,730
5
40
-
1,849
6
50
13,45
2,200
7
60
11,50
2,275
8
70
10,48
2,332
9
80
9,53
2,802
10
90
8,85
3,952
11
100
8,21
3,175
4.2. Tugas Laporan Resmi
Untuk Percobaan 2 : 1.
Hitung berapa nilai dari Im, Ub, Uf secara matematis dan bandingkan dengan hasil pengukuran?
2.
Berapa prosentasi kesalahan antara keduanya, mengapa bisa terjadi perbedaan, jelaskan?
3.
Bandingkan hasil pengukuran RK = 0 Ω dengan RK = 1K Ω, mengapa bisa terjadi perbedaan, jelaskan tabel 1!
Untuk Percobaan 1 : 4. Jelaskan apa yang terjadi apabila rangkaian pada skema proteksi tegangan ekstra rendah memilki tegangan dibawah 5.
dari tegangan rata-ratanya? Buatlah penilaian dari pengukuran dari percobaan di
tabel 2! Untuk Percobaan 3 : 6. Amati dan analisa hasil pengukuran yang anda dapat! 7.
Kalkulasi (hitung) secara teoritis yang ada, dari data-data yang anda peroleh dan jika ada perbedaan jelaskan mengapa hal tersebut terjadi di tabel 3!
4.3. Analisa dan Pembahasan Setelah melakukan praktikum Tegangan Sentuh dengan tiga kali percobaan, dilakukan analisa dan pembahasan dengan menjawab tugas laporan resmi adalah sebagai berikut : 1. Nilai Im, Ub, Uf pada percobaan pertama a) Hasil Perhitungan Untuk RU= 0
Im =
= = = Ub = = = Uf = =
0,07323 A 73,23 mA Im x RM 0,07323 A x 3000 Ω 219,70 V Im x ( RM + RU ) 0,07323 A x ( 3000 + 0 ) Ω
dan RL1 = 1 Ω
= 219,70 Volt
b) Hasil Perhitungan Untuk RU= 0
Im =
= = = Ub = = = Uf = = =
0,07277 A 72,77 mA Im x RM 0,07277 A x 3000 Ω 218,32 V Im x ( RM + RU ) 0,06244 A x ( 3000 + 0 ) Ω 218,32 Volt
c) Hasil Perhitungan Untuk RU= 0
dan RL1 = 20 Ω
dan RL1 = 400 Ω
Im =
= = = Ub = = = Uf = = =
0,06464 A 64,64 mA Im x RM 0,06464 A x 3000 Ω 193,94 V Im x ( RM + RU ) 0,06464 A x ( 3000 + 0 ) Ω 193,94 Volt
Setelah melakukan perhitungan Im, Ub, dan Uf secara teoritis pada RL1 1Ω, 20Ω dan 400Ω, hasil menunjukan bahwa nilai Im, nilai Ub dan nilai Uf secara teoritis lebih besar atau lebih kecil dari nilai hasil percobaan yang telah dilakukan.
2. Prosentase kesalahan pada percobaan pertama a) Prosentase kesalahan pada RL1 = 1 Ω
Prosentase kesalahan Im untuk RK = 0
% Error =
= = 3,23 %
= = 2,55 %
= = 7,19 %
x 100 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Uf untuk RK = 1 k
% Error =
= = 7,05 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Uf untuk RK = 0
% Error =
x 100 %
Prosentase kesalahan Im untuk RK = 1 k
% Error =
x 100 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Ub untuk RK = 0
% Error =
x 100 %
= = 2,04 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Ub untuk RK = 1 k
% Error =
= = 2,13 %
x 100 %
x 100 %
b) Prosentase kesalahan pada RL1 = 20 Ω
Prosentase kesalahan Im untuk RK = 0
% Error =
= = 12,4 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Im untuk RK = 1 k
% Error =
= = 15,01 %
x 100 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Uf untuk RK = 0
% Error =
x 100 %
= = 70,82 %
Prosentase kesalahan Uf untuk RK = 1 k
% Error =
= = 9,17 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Ub untuk RK = 0
% Error =
= = 13,47 %
x 100 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Ub untuk RK = 1 k
% Error =
= = 13,33 %
x 100 %
x 100 %
c) Prosentase kesalahan pada RL1 = 400 Ω
Prosentase kesalahan Im untuk RK = 0
% Error =
= = 77,87 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Im untuk RK = 1 k
% Error =
= = 77,87 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Uf untuk RK = 0
% Error =
= = 92,62 %
x 100 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Uf untuk RK = 1 k
% Error =
= = 76,53 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Ub untuk RK = 0
% Error =
= = 78,1 %
x 100 %
x 100 %
Prosentase kesalahan Ub untuk RK = 1 k
% Error =
x 100 %
= = 78,1 %
x 100 %
Terjadinya perbedaan antara hasil perhitungan dengan hasil percobaan tersebut disebabkan karena pembacaan alat yang tidak tepat dan karena faktor dari peralatan ukur itu sendiri. 3. Analisa perbandingan pengukuran RK = 0 Ω dan RK = 1 k Ω Hasil pengukuran RK = 0 Ω dengan RK = 1 kΩ menunjukkan bahwa nilai Uf, Im,dan Ub berbeda, namun perbedaan keduanya tidak jauh berbeda/saling mendekati. Terjadinya perbedaan antara RK = 0 Ω dengan RK = 1 kΩ adalah karena hambatan yang diberikan bertambah sehingga hasil pengukuran tegangan juga semakin besar karena tegangan berbanding lurus dengan hambatan. Berdasarkan
dari
percobaan
pertama
yang
telah
dilakukan
menunjukkan bahwa tegangan gangguan lebih besar dari pada tegangan sentuh karena selain adanya resistansi dari manusia, juga ada resistansi kontak alas kaki yang di pakai manusia yang akan menaikan tegangan gangguan (Uf). 4. Akibat jika tegangan rendah memiliki tegangan dibawah dari tegangan rata-rata pada percobaan kedua Jika rangkain pada skema proteksi tegangan ekstra rendah memiliki tegangan di bawah tegangan rata-rata rangkaian tersebut aman bagi manusia karena besar arus yang dihasilkan kecil dan berada dibawah nilai arus maksimal yang membahayakan manusia.
5. Penilaian dari pengukuran pada percobaan kedua Dari hasil pengukuran yang dilakukan tegangan yang melewati manusia sangat kecil karena instalasi tegangan esktra rendah memiliki tegangan dibawah rata-rata sehingga instalsi ini aman bagi manusia.
Dari percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa batas tegangan maksimal atau tegangan aman bagi manusia pada instalasi tegangan ekstra rendah yaitu 50V AC dan 120 V DC. 6. Analisa hasil percobaan ketiga Dari data hasil pengukuran yang telah dilakukan, ketika RP di naikkan atau RP semakin besar, arus yang melewati ELCB semakin kecil akan tetapi pada saat RP = 0 ohm, pada pengukuran ke-5 (40%s), arus yang melewati ELCB tidak sempat terukur karena hanya dalam beberapa saat saja ELCB sudah trip. Hal ini disebabkan arus yang lewat terlalu besar karena tidak ada hambatan, dan arus yang besar ini menyebabkan suhu semakin tinggi dan hanya dalam beberapa saat saja ELCB langsung bekerja untuk memutus rangkaian. 7. Perhitungan dari percobaan ketiga Untuk RP = 30,90 kΩ (100 %)
IA =
= Untuk RP = 30,86 kΩ (90 %)
=
0,00711 mA
=
0,00712 mA
=
0,00714 mA
IA =
= Untuk RP = 30,8 kΩ (80 %)
IA =
= Untuk RP = 30,48 kΩ (70 %)
IA =
= Untuk RP = 30,09 kΩ (60 %)
=
0,00721 mA
=
0,00731 mA
=
0,00997 mA
IA =
= Untuk RP = 22,05 kΩ (50 %)
IA =
= Setelah
melakukan
perhitungan
arus
secara
teoritis,
hasil
menunjukkan perbedaan yang besar terhadap hasil pengukuran. Terjadinya perbedaan tersebut, antara hasil perhitungan dengan hasil percobaan disebabkan oleh pembacaan alat yang kurang tepat karena ketika pada waktu pengukuran hasil yang terbaca pada alat terus berubah-ubah. Pada percobaan ketiga ini menunjukkan bahwa ELCB bekerja berdasarkan besar arus yang melewatinya, sehingga besar arus trip pada ELCB dapat ditentukan dan diatur, semakin besar arus trip pada ELCB maka waktu pemutusan atau waktu trip juga semakin cepat.
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil praktikum Tegangan Sentuh adalah sebagai berikut : 1. Semakin besar RU pada praktikum VDE, maka arus dan tegangan yang masuk pada manusia menjadi semakin kecil. 2. Sedangkan besar UF dan UB pada praktikum VDE relatif tetap karena tidak terpasangi resistor. 3. batas tegangan maksimal atau tegangan aman bagi manusia pada instalasi tegangan ekstra rendah yaitu 50V AC dan 120 V DC. 4. Semakin besar RP pada praktikum ELCB, semakin kecil arus yang bocor. 5. ELCB bekerja berdasarkan besar arus yang melewatinya, semakin besar arus trip pada ELCB maka waktu pemutusan atau waktu trip juga semakin cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Hendro Agus Widodo, Modul Ajar Praktikum Teknik Listrik, 2013, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya.
Tim revisi PUIL 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000, LIPI, Jakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK TEGANGAN SENTUH
Oleh Kelompok 8 Margareta Citra Resdianti (6512040074) Handi Aulia Rahman (6512040084) Candima Setyasa (6512040092) Fiki Raga Siwi (6512040093)
K3 IV C
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2014