DEFINISI Tuberkulosis ekstraparu adalah pasien dengan gambaran klinis sesuai dengan tuberkulosis aktif atau pasien dengan kelainan histologis atau pasien dengan satu sediaan dari organ ekstraparunya menunjukkan hasil bakteri Mycobacterium tuberculosis. 1 Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru yaitu saluran napas bagian atas (epiglotis, laring, faring), mulut, tonsil, lidah, selaput otak, perikardium, kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, saluran kemih, alat kelamin, usus/peritoneal, mata, adrenal, kulit dan jaringan di bawah kulit (abses). 1,2 EPIDEMIOLOGI Lebih sering ditemukan di negara berkembang dengan penyakit tuberkulosis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. 1, !asus total dari tuberkulosis ekstraparu dari suatu negara ditemukan antara "###/tahun. " Tuberkulosis ekstraparu terjadi apabila terdapat daya tahan tubuh yang rendah. $isiko tinggi untuk mendapat tuberkulosis ekstraparu meningkat pada orang yang terinfeksi %&', anakanak, dan pada orang tua. ari *#+ pasien yang mempunyai tuberkulosis aktif ditemukannya penyakit tuberkulosis ekstraparu dan 2*+ dari pasien yang didiagnosis tuberkulosis ekstraparu biasanya selalu mempunyai riwayat tuberkulosis dan sering dengan terapi yang tidak adekuat. *, -enelitian di merika membuktikan bahwa anakanak dengan usia di bawah 1* tahun, dan orang tua dengan usia di atas * tahun, perempuan, penduduk asing suatu negara lebih mudah untuk mendapatkan tuberkulosis ekstraparu.
",
ETIOLOGI Tuberkulosis ekstraparu disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis sebagai tuberculosis sebagai basil tuberkel merupakan salah satu dari tiga puluh genus Mycobacterium. Mycobacterium. Lebih dari #+ Mycobacterium tuberculosis menyerang tuberculosis menyerang paru dan sebagian ke0il mengenai organ tubuh lain.
2,
!uman tuberkulosis berbentuk batang ramping lurus berukuran panjang #," mm, mempunyai dinding sel lipid sehingga tahan terhadap asam, ketika dilakukan pewarnaan iehl 3eelson kuman berwarna merah dengan latar belakang berwarna biru. 4leh karena itu kuman ini disebut sebagai 5asil Tahan sam (5T). !uman tuberkulosis 0epat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat hidup dalam beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. alam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman, tertidur lama dalam beberapa tahun.
,6,
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS EKSTRAPARU Tuberkulosis ekstraparu di klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terinfeksi. alam tinjauan pustaka ini akan dibahas se0ara tersendiri. 6,7,1# TUBERKULOSIS PADA SALURAN NAPAS BAGIAN ATAS: EPIGLOTIS, LARING, FARING %ampir semua tuberkulosis pada traktus respiratoris atas merupakan komplikasi penyakit paru. Terapi infeksi se0ara hematogen kadang menyebabkan tuberkulosis laring sering didiagnosis salah sebagai kanker laring. !elainan epiglotis dan faring sering diikuti tuberkulosis laring.
6,11
1. Gambaran Klinis 1. -enderita batuk dan keluar keluar spuntum spuntum selama selama beberapa beberapa waktu waktu karena karena penyakit penyakit laring lebih sering tejadi pada tuberkulosis lanjut. -enderita menurun berat badannya. 2. 8uara 8uara serak dan dan perubaha perubahan n suara menjad menjadii serak serak serak basah. basah. . 4talgia ". 4dinofagia 4dinofagia (sakit telan) biasanya epiglotis terkena. terkena. $asa sakit dapat dapat berat. berat. *. -ada tingkat tingkat lanju lanjutt ditemuka ditemukan n ulkus ulkus pada pada lidah lidah . -enelitian menunjukkan menunjukkan ulkus ulkus pada pita suara suara atau area lain lain traktus traktus respiratorius respiratorius atas. 6,7,12,1 2. Dian!sis 1. -emer -emeriks iksaa aan n sputum sputum tuber0 tuber0ulo ulosis sis 2. 9oto tora toraks ks.. . 5iopsi.
6,12
". Dian!sis Ban#in -enyakit utama yang dibedakan dari tuberkulosis adalah kanker. -enyakit keganasan laring jarang mengeluh mengeluh sakit. sakit. 8putum 8putum biasanya biasanya positif diagnosis diagnosis dapat dapat ditegakkan ditegakkan dari dari pemeriksaan pemeriksaan biopsy pada kasus yang sulit. :ika anda tidak dapat melakukan biopsi dan memperkirakan kemungkinan penyakitnya tuberkulosis, 0obalah efek 4T. 6,1
$. P%na&ala'sanaan Tuberkulosis laring mempunyai respon yang baik dengan 4T. 5ila nyeri tidak segera berkurang dengan 4T, tambahkan prednisolon 1# mg dua kali sehari selama 2 sampai minggu. 8esudah itu turunkan dosis harian * mg perminggu. 6
TUBERKULOSIS PADA MULUT, TONSIL #an LIDA( Tuberkulosis mulut jarang terjadi. 5iasanya terdapat pada gusi, berupa pembengkakan yang tidak nyeri dan sering kali menjadi ulkus. Lesi primer disertai pembengkakan kelenjar limfe regional. Tuberkulosis mulut dan tonsil penularannya lewat susu yang terinfeksi, kadang dari makanan maupun droplet lewat udara. 6,1" Lesi lidah biasanya merupakan lesi skunder dari tuberkulosis paru. Lesinya berbentuk ulkus dan mungkin sangat nyeri. $espon terhadap 4T baik.
6,1*
TUBERKULOSIS MENINGITIS Tuberkulosis meningitis merupakan masalah besar dan penting sebagai penyebab kematian di beberapa negara. Human Mycobacterium tuberkulosis merupaka penyebab, tetapi mikobakteria lain terjadi pada penderita Acquired Immuno Deficiency Syndrome (&8).6 1. Pa&!%n%sis danya fo0us primer tuberkulosis atau tuberkulosis milier yang menyebar, menyebabkan adanya tuberkel ke0il di otak atau selaput meningen. 5iasanya juga menyebar ke tulang tengkorak atau ;ertebra. 5ila tuberkel ini pe0ah ke ruang subaraknoid, menyebabkan<
6,16
1. -eradangan selaput meningen 2. Terbentuknya masa abuabu seperti jeli di dasar otak . -eradangan dan penyempitan arteri, sehingga terjadi kerusakan lokal pada otak. !etiga kejadian tersebut menyebabkan tampaknya gejala klinik. 2. G%)ala Klinis 5iasanya terjadi penurunan keadaan umum 2 sampai minggu, berupa< malaise, kelelahan, iritabel, perubahan tingkah laku, nafsu makan turun, penurunan berat badan dan demam ringan. !emudian karena proses< 6,7
1. =eningitis menyebabkan nyeri kepala, muntah dan kaku kuduk 2. >ksudat abuabu pada dasar otak menyebabkan gangguan 3.&&'&&& berupa gangguan penglihatan, paralisis kelopak mata, pupil anisokor, ketulian. 4edem papil terjadi pada "#+ penderita. . !erusakan arteri menyebabkan gangguan berbi0ara, gangguan motorik anggota gerak. 5eberapa area otak mungkin mengalami kerusakan bersama. ". !adang terjadi hidrosefalus. &ni terjadi karena tersumbatnya saluran 0airan serebrospinal oleh eksudat. %idrosefalus merupakan penyebab utama gangguan kesadaran. !erusakan yang ditimbulkan mungkin permanen dan merupakan tanda prognosis yang buruk. *. 5lo0kade spinal oleh eksudat dapat menyebabkan kelemahan ’upper motor neuron’ atau paralisis tungkai. . -erlu di0ari tuberkulosis di lain tempat diseluruh tubuh< 1. Tuberkulosis kelenjar getah bening 2. ari pemeriksaan foto rontgen dapat ditemukan tuberkulosis paru, tuberkulosis milier. . -embesaran hati dan lien. ". Tuberkulosis koroid, tuberkel terlihat pada pemeriksaan retina. ?ji tuberkulin mungkin negatif, khususnya pada penyakit stadium lanjut. ". Dian!sis !eadaan yang terutama yang harus dibedakan dengan meningitis bakterial, meningitis ;irus dan meningitis kriptokokus yang berhubungan dengan %&'. =eningitis bakterial dan ;iral onsetnya lebih akut. !riptokokus onsetnya lebih lama. $iwayat keluarga yang tuberkulosis paru atau tuberkulosis lain perlu di0urigai. Tetapi bukti utama adalah dengan pemeriksaan 0airan serebrospinal dengan pungsi lumbal. %alhal penting< 6 1. Tekanan< biasanya meningkat
2. !ejernihan < mulamula jernih dan kemudian membentuk jaring labalaba. =ungkin kekuningan bila terjadi blokade spinal. . 8el 2####/m . =ulamula banyak sel neutrofil (tapi tidak sebanyak infeksi baktrial) ada akhirnya banyak limfosit. ". @lukosa< rendah pada 7#+ penderita, tetapi mungkin normal pada tahap awal. &ni penting untuk membedakan dengan infeksi ;irus yang glukosanya normal. *. 5akteriologi< preparat hapus (A) hanya pada 1#+ penderita, ke0uali jika ;olumenya banyak (1#12ml) dan disentripus kuat dan lama. :ika diamati selama # menit, maka hampir 7#+ penderita hasilnya (A). 5iakan bias dilakukan bila mungkin. 5iasanya (A), tetapi ini hanya untuk konfirmasi diagnosis yang terlambat karena prosesnya lama. iagnosis bakteriologis banya ditegakkan bila dijumpai kuman di spesimen, seperti sputum dan pus. $. P%na&ala'sanaan $espon dengan 4T baik ditambah dengan kortikosteroid (prednisolon) # mg dua kali sehari selama " minggu, kemudian diturunkan se0ara bertahap selama beberapa minggu. Tindakan bedah dapat diperlukan untuk mengurangi tekanan berlebihan dalam 0airan serebrospinal di dalam ;entrikel otak.
6,16
*. Pr!n!sis !ematian terjadi bila tidak diobati. 8emakin dini diagnosis dibuat dan di obati, semakin baik pemulihannya tanpa disertai kerusakan permanen. 8emakin baik kesadarannya saat awal pengobatan, semakin baik prognosisnya. 5ila penderita koma, prognosisnya untuk pulih sangat jelek. 1##+ yang selamat biasanya menderita beberapa kerusakan seperti paralisis (3 kranial), serangan epilepsi atau gangguan intelektual. 6 !arena tingginya angka kematian bila diagnosis terlewatkan, maka obatilah segera bila diagnosisnya mirip atau 0uriga meningitis tuberkulosis.
6
TUBERKULOSIS PERIKARDIUM -enyakit ini jarang dijumpai, hanya di daerah tertentu khususnya bila infeksi %&' tersebar luas, antara lain di Transkei. 6,7 1. Pa&!%n%sis
!uman men0apai perikardium lewat darah (bila dijumpai tuberkulosis di organ lain) tetapi umumnya timbul karena pe0ahnya kelenjar getah bening mediastinal ke rongga perikardial. :arang terjadi bersamaan dengan tuberkulosis paru. 6 2. G%)ala Klini' 1. -erikarditis kering berupa<6 1. 3yeri akut dibelakang sternum, yang akan membaik bila penderita duduk 0ondong kedepan 2. Terdengar suara gesekan pada saat bunyi jantung . >!@< perubahan gelT melebar. ". >fusi perkardial< 6 1. 8esak napas saat kegiatan (ataupun istirahat) 2. 3adi 0epat dan paradoksial, atau terjadi penurunan tekanan darahdan tekanan nadi saat inspirasi. (normalnya tekanan rongga dada yang negatif saat inspirasi akan mema0u darah dari ;ena ke jantung, tetapi hal ini dihambat oleh 0airan efusi). %al ini jarang dijumpaiB . Tekanan darah rendah (kadang berat) ". :'- meningkat *. -embesaran hati . Cairan dalam rongga perut 6. emam (ber;ariasi) . 8uara gesekan mungkin hilang bila 0airannya banyak, tapi biasanya tetap terdengar. 7. ?ji tuberkulin biasanya positif.
P%ri'ar#i&is '!ns&ri'&i+
-eradangan perikardium dapat menyebabkan penebalan dan kalsifikasi. !alsifikasi tampak pada foto sebagai garis putih tipis ireguler sepanjang tepi bayangan jantung. %al ini menghambat dilatasi jantung saat diastole, sehingga jantung tidak mendapat 0ukup darah dari ;ena untuk dipompa. !onstriksi mungkin timbul beberapa bulan atau minggu setelah efusi. !adang timbul beberapa tahun kemudian dan mungkin tak pernah didiagnosis efusi sebelumnya. @ejala yang ada< 1. 8esak napas. 8elama paru belum edema. -enderita bisa tiduran tanpa menimbulkan sesak selama belum edema paru tidak terdengar krepitasi. 2. >dema kaki dsb, terjadi karena hambatan 0urahan darah ;ena sistemik. . %ati mungkin sangat besar, mungkin ada asites dan pembesaran lien. ". :antung ke0il dan lemah. Lemahnya suara jantung berbeda dengan kasus gagal jantung kongestif yang jantungnya melebar *. :'- meningkat selama inspirasi menurun . Terjadi nadi paradoksikal 6. Cari tanda tuberkulosis di organ lain !ebanyakan perikarditis konstriktif terjadi oleh karena Tuberkulosis. -atut di0urigai bila jantung ke0il dan edema anggota gerak tanpa disertai edema paru. 5ila mungkin terjadi ambilan foto rontgen yang dapat menunjukkan kalsifikasi sebagai konfirmasi. 6 ". Dian!sis iagnosis tuberkulosis perikarditis bila< 6 1. da tuberkulosis di bagian tubuh manapun 2. !ultur 0airan perikardium (#+ positif) . 5iopsi perikardium, (6#+ positif) %arus dibedakan dengan penyakit otot jantung, gagal jantung, dan keganasan.
$. P%na&ala'sanaan $espons terhadap 4T standar baik. 5ila perlu prednisolon * mg " kali sehari dapat diberikan selama 12 minggu. &ni akan mengurangi tindakan aspirasi 0airan dan menurunkan angka kematian. rainase terbuka jarang diperlukan. 6 -embedahan perikardium kadang diperlukan bila terjadi konstriksi . tetapi 0oba dahulu dengan 4T. 5ila tidak mungkin dilakukan pembedahan maka yang terbaik yang dapat dilakukan adalah 4T. 6
TUBERKULOSIS KELEN-AR GETA( BENING 1. G%)ala Klini' Tuberkulosis kelenjar getah bening pada orang dewasa mirip tuberkulosis kelenjar pada anak. 3amun ada sedikit 0atatan yang perlu diperhatikan< 6,7 1. -ada orang dewasa mengingat kemungkinan bahwa perluasan nodus mungkin disebabkan timbunan karsinoma yang berasal dari karsinoma primer dari tempat lain (area pindahan). !elenjar yang keras di medial bagian dalam kla;ikula sering dihubungkan dengan kanker paru. i beberapa negara kejadian ini berkembang sering dengan kebiasaan merokok yang meluas. 2. -ada dewasa, seperti pada anakanak, biasanya tanpa disertai demam, kadangkadang subfebril. -ada keadaan tertentu terdapat demam yang sangat tinggi pada orang dewasa yang dengan foto rontgen toraks menunjukkan pembesaran kelenjar getah bening di leher. ?ji tuberkulin biasanya positif, tapi mungkin negatif, jika ada malnutrisi. 2. P%na&ala'sanaan 4T standar dapat diberikan, perhatikan reaksi pada kelenjar getah bening ketika memberikan pengobatan. 8ekitar 2*+ kelenjar getah bening mungkin membesar pada pengobatan. !elenjarkelenjar baru mungkin tumbuh. -ada sekitar 2#+ akan timbul abses dan kadang kadang timbul sinus. !ejadian tersebut diatas dimungkinkan oleh reaksi hipersensiti;itas pada tuberkulin yang dilepaskan dari kuman yang mati. :angan mengubah terapi jika hal ini terjadi. !elenjarkelenjar tersebut akan berkurang jika anda meneruskan terapi sebelumnya.
,6
8ekitar
*+ penderita anda mungkin masih dapat merasakan kelenjarkelenjar pada akhir terapi, tapi biasanya tidak memberikan kesulitan lebih jauh. -emberian prednisolon, se0ara rutin, tidak perlu. Tapi jika timbul abses luas, prednisolon mungkin men0egah timbulnya sinus dan membantu penghilangan abses tanpa pembedahan. @unakan prednisolon, jika ada kelenjar
mediastinum yang masif. %al ini membantu menge0ilkan kelenjar. spirasi abses sebaiknya dihindari jika mungkin sebab sinus mungkin berkembang pada daerah bekas suntikan. 5edah insisi lebih dianjurkan dilakukan untuk mengeluarkan pus. 6,16 aman dahulu banyak pembedahan dikerjakan pada tuberkulosis kelenjar getah bening dan banyak operasi untuk menghilangkannya. engan adanya 4T hal tersebut tidak begitu perlu. las an utama untuk menghilangkan kelenjar adalah jika benarbenar ragu terhadap diagnosis.
6
". Pr!n!sis -rognosis adalah baik sejauh perkembangan terus diperhatikan. Tapi jika ada banyak terjadi fistulasi akan mengakibatkan banyak bekas luka. 6
TUBERKULOSIS TULANG #an SENDI !uman tuberkulosis dapat menyebar dari kompleks primer ke tulang atau sendi manapun. $isiko kejadian tersebut semakin besar pada anak dengan usia semakin muda. !ebanyak dari tuberkulosis tulang atau sendi terjadi dalam waktu tahun sesudah terjadinya infeksi pertama, tetapi dapat saja timbul lebih lama sesudahnya. 8ekalipun tulang atau sendi manapun dapat terkena, tetapi yang menahan berat badan 0enderung lebih sering terkena adalah tulang belakang, kemudian pinggul, lutut, serta tulangtulang kaki, sedangkan tulangtulang lengan atau tangan lebih jarang terkena. -embengkakkan pada sendi mun0ul se0ara perlahantanpa adanya rasa panas atau nyeri akut seperti pada infeksi septik (sekalipun sendi terkadang teraba sedikit lebih hangat, dibandingkan dengan sendi tungkai sebelahnya). -embengkakan yang mun0ul se0ara perlahan pada daerah di sekitar tulang atau sendi perlu mengarahkan anda pada kemungkinan adanya tuberkulosis. 1,,6,16 5erhubung temuan klinis tuberkulosis tulang dan sendi pada orang dewasa dan anak serupa, keduanya akan dibi0arakan bersama pada bagian berikut ini.6,16
Tb%r'l!sis Tlan B%la'an 1. Pa&!%n%sis Tuberkulosis tulang belakang timbul akibat penyebaran kuman tuberkulosis melalui aliran darah. -ada sekitar 6#+ dari pasien, dua ruas tulang belakang (;ertebra) terkena< pada 2#+, tiga atau lebih. Tuberkulosis tulang belakang berawal di sudut anterior superior (depan, atas) atau inferior (bawah) dari badan ;ertebra dan meluas ke ;ertebra yang berdekatan. iskus terkena dan ruang antar diskus akan menyempit. 8ejalan dengan perkembangan penyakit, terbentuk abses yang dapat menjalar ke rongga dada bagian bawah atau ke bawah ligament inguinal (abses psoas). %al ini juga dapat menekan susunan saraf tulang belakang. Lokasi yang
paling sering terkena adalah torakal 1# (T1#). Tulang belakang yang semakin jauh dari T1#, baik ke atas maupun kebawah, semakin jarang terkena. 6 2. G%)ala Klinis -enyakit tuberkulosis tulang belakang tidak di temukan pada bayi usia di bawah satu tahun. -enyakit ini baru mun0ul setelah anak tersebut belajar berjalan dan melompat. 8etelah itu penyakit ini dapat timbul pada usia berapa saja. 6 1. @ejala pertama adalah rasa nyeri, untuk mengurangi rasa tersebut, anak atau orang dewasa yang sakit enggan menggerakkan punggungnya, sehingga seakanakan kaku. 4rang tersebut akan menolak untuk membungkuk atau mengangkat barang dari lantai. 5ila diminta, orang tersebut akan menekuk lututnya agar punggung tetap lurus. 3yeri tersebut berkurang bila orang tersebut beristirahat. 6 2. Tandatanda pada berbagai lokasi< 6,7 1. -ada leher< bila ;ertebra ser;ikal terkena, pasien akan enggan menoleh dan mungkin menumpangkan dagunya pada tangan bila duduk. 4rang tersebut dapat saja merasakan nyeri pada leher dan bahunya. 8esuai jalur abses, dapat timbul benjolan lunak yang berfluktuasi pada salah satu sisi leher di belakang otot strenomastoideus atau menonjol di bagian belakang mulut (faring). 2. -ada punggung ke bawah hingga ke tulang rusuk terakhir (region torakalis). engan adanya penyakit pada daerah tersebut, pasien merasa punggungnya kaku. 5ila orang tersebut memutar tubuhnya, ia akan memutar kakinya ketimbang memutar pinggulnya. 5ila mengenai sesuatu dari lantai, pasien akan menekuk lututnya sementara punggungnya tetap kaku. i kemudian hari, dapat tampak benjolan atau lekukan pada tulang belakang (@ibbus) yang menandakan lokasi kolapsnya badan ;ertebra. . bses dapat meluas membentuk jalur yang dapat mengelilingi dada ke kiri atau ke kanan dan mun0ul sebagai benjolan yang lunak ada dinding dada. (abses dingin yang serupa dapat ditimbulkan oleh tuberkulosis kelenjar getah bening interkostal). 5ila abses tersebut menekan punggung susunan saraf tulang belakang dapat tertekan dan mengakibatkan paralisis (paraplegia).
". 5ila tulang belakang di bawah dada yang terkena (region lumbal), letaknya juga di tulang belakang bagian bawah, tetapi nanah dapat masuk ke dalam otototot yang sama sebagaimana terjadi pada tulang belakang yang lebih tinggi. 5ila hal ini terjadi, tuberkulosis tersebut dapat tampak sebagai benjolan lunak di atas atau di bawah ligament lipat paha atau lebih di bawah lagi pada sisi dalam dari paha (abses psoas). 3anah dapat menyusuri pel;is hingga men0apai permukaan di belakang sendi pinggul, hal ini jarang terjadi. i negaranegara dengan pre;alensi tinggi, pada 1 dari " pasien dengan tuberkulosis spinal terdapat abses yang dapat di raba se0ara klinis. *. -ada pasien yang kurang giDi. apat timbul demam (terkadang demam tinggi). -enurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan. -ada sebagian orang frika, juga dapat ditemukan pembesaran kelenjar getah bening, tuberkel subkutan, pembesaran hati dan limpa. 6 . -ada penyakit yang sudah lanjut, terkadang tidak hanya terdapat gibbus(punggung bungkuk membentuk sudut). apat juga ditemukan kelemahan tungkai bawah dan paralisis (paraplegia) akibat tekanan pada saraf tulang belakang atau pada pembuluh darah terkait. 6,7 . Dian!sis 1. 5ila mungkin, ambil foto rontgen anteroposterior dan lateral. Ciri0iri awal yang seringdi jumpai adalah hilangnya sudut anterior superior atau inferior dari badan ;ertebra dan hilangnya rongga antar ;ertebra (diskus). &ngat bahwa lesi multiple/ganda dapat ditemukan pada sekitar 1#+ dari pasien. bses lokal akan mengikis permukaan anterior badan ;ertebra. bses intratorakal dapat menyerupai aneurisma aorta. 2. Tes darah terhadap titer antistafilokokus dan antistreptolisin hemolisin, tifoid, paratifoid, dan bruselosis dapat membantu penegakkan diagnosis pada kasus sulit dan pada pusatpusat dengan fasilitas yang memadai. . 5iopsi jarum juga dapat bermanfaat pada kasus sulit, namun membutuhkan pengalaman serta pemeriksaan histologi yang baik.
". :angan berupaya membuka abses. bses tersebut akan menghilang dengan pengobatan. 6
". K!m/li'asi !omplikasi utama adalah kelemahan atau kelumpuhan tungkai, hilangnya kekuatan terkadang terjadi dalam waktu yang sangat 0epat. 5ila diobati dengan segera, sering kali 0epat menunjukkan perbaikan (dibandingkan dengan kelumpuhan akibat tumor).
6
*. Dian!sis Ban#in -ada kebanyakan kasus diagnosis langsung jelas, tetapi terkadang tuberkulosis sulit di bedakan dengan< &nfeksi piogenik &nfeksi enterik Tumor. 6 . P%na&ala'sanaan @unakan 4T standar, dapat berobat jalan, tanpa istirahat di tempat tidur. -enelitian disertai kontrol membuktikan bahwa penyakit selalu dapat dihentikan dengan 4T. kan tetapi jika terdapat destruksi yang luas, pembedahan se0ara terampil dapat mengurang & deformitas di kemudian hari melalui tindakan operasi se0ara dini. hli bedah membersihkan jaringan abses dan jaringan mati, lalu melakukan pemasangan/penguatan tulang. -as0a operasi pasien istirahat selama minggu di tempat tidur. Tindakan operasi kadangkadang perlu, guna mengurangi tekanan pada sarafsaraf spinal. 6
Tb%r'l!sis Tlan Pinl -inggul merupakan letak Tuberkulosis tulang yang paling sering di jumpai setelah tuberkulosis tulang/sendi. -enyakit tersebut juga lebih sering di temukan setelah usia * tahun dari pada sebelumnya. nakanak ke0il dapat tampak menderita, berhenti berjalan, dan menolak berjalan bila diminta. nakanak yang lebih besar dan orang dewasa terkadang berjalan pin0ang dan mengeluh nyeri yang terkadang beralih ke lutut. 4tot paha umumnya menge0il. 6 -emeriksaan foto rontgen harus dibuat dari kedua pinggul. !ebanyakan penyakit mulai pada bagian dalam kapsul sendi, tetapi terkadang sendi tersebut tampak sehat dan penyakit berada pada leher femur. -ada awalnya terdapat penyempitan dari ruang sendi antara asetabulum dan kepala
femur, tetapi kemudian dapat timbul perubahan pada tulang sejalan dengan berlangsungnya penyakit. -ada kasus yang sudah berat, sendi rusak berat, dan terjadi dislokasi femur.
6
-enatalaksanaan diawali dengan istirahat hingga spasme menghilang. 8emakin muda umur, semakin banyak regenerasi tulang yang dapat diharapkan, pengobatan anti tuberkulosis yang teratur dan lama akan menghasilkan kesembuhan yang 0ukup berarti.
6
Tb%r'l!sis S%n#i L&& -enyakit pada sendi lutut umumnya mun0ul perlahan dengan pembengkakan yang diikuti rasa nyeri. -embengkakan mun0ul akibat adanya 0airan di dalam sendi. -ada perabaan hangat dan dapat teraba penebalan sino;ia di atas patella. 4tot paha umumnya menyusut. -ada foto rontgen mungkin tidak akan tampak adanya perubahan pada tulang.
6
Tb%r'l!sis P%r%lanan Ka'i #an Tlan0&lan K%il Ka'i @ejala klinis awal rasa nyeri dan pin0ang. -embengkakan pada tulang atau sendi yang terkena menandakan pembentukan suatu abses. 4tot betis sering kali mengalami penyusutan. Tulang yang sama dapat terkena pada setiap sisi. 6 -embengkakan 0epat reda dengan pengobatan. 5ila kulit di atas daerah yang bengkak menjadi merah dan berfluktuasi, keluarkan nanah dengan alat suntik. %al ini dapat men0egah terbentuknya sinus yang mengeluarkan nanah.
6
Tb%r'l!sis L%nan #an Tanan nggota gerak atas lebih jarang terkena di bandingkan dengan yang bawah. $asa nyeri lebih jarang. -ada pundak, siku, dan pergelangan tangan mulamula terdapat keterbatasan gerak dan kemudian pembengkakan di sekitar sendi. 5ila tulangtulang ke0il pada pergelangan tangan atau jarijari terkena, lesi dapat mengenai tulang yang sama pada setiap sisi. Tuberkulosis jarijari (daktilitis) dapat tampak sebagai pembengkakan jari yang memanjang, dengan pembengkakan sedikit o;al dan pembengkakan lebih ringan di sekitar falang proksimal dan terminal. 5eberapa jari dapat terkena pada setiap tangan. Tanda awal dari infeksi tuberkulosis pada pergelangan tangan hampir selalu merupakan benjolan yang tidak nyeri pada punggung tangan. 6 8eperti halnya pada sendisendi besar yang lain, tuberkulosis pada pundak dapat mun0ul dalam bentuk 0airan di dalam sendiatau fokus tulang pada kepala humerusB dengan terbatasnya gerak, otot pundak menjadi lunak dan menyusut. Tuberkulosis sendi siku mengikuti pola yang serupa, dengan keterbatasan gerak, pembengkakan sendi, rasa nyeri lebih ringan di bandingkan dengan tuberkulosis tulang tungkai. 6
Tb%r'l!sis Tlan0&lan Lainna Tuberkulosis dapat mengenai tulang manapun. ?mumnya akan tampak sebagai bengkak yang tidak nyeri. Lambat laun bengkak tersebut dapat menjadi merah dan mengeluarkan nanah dari sinus. apat ditemukan lebih satu dari pembengkakan. Terkadang ditemukan adanya abses tulang multipel se0ara bersamaan, disertai demam, terkadang tidak nyeri tetapi beberapa penelitian di jumpai abses yang terasa sakit dan nyeri tekan pada orang dewasa, sekalipun kulit tidak terlalu memerah. 9oto rontgen menunjukkan berkurangnya bayangan tulang pada lokasi pembengkakan. 6
Tb%r'l!sis Kis&i' #ari Tlan Tuberkulosis kistik ditemukan di daerah yang banyak terdapat tuberkulosis seperti frika. Tampak sebagai pembengkakan yang lebih keras dan tidak nyeri se0ara perlahan yang tidak mengenai kulit di atasnya yang tidak mengeluarkan nanah ataupun membentuk abses. !elainan tersebut terutama ditemukan pada tangan, kaki, tulang tengkorak, dan tulang panjang, terutama pada kepala humerus dekat sendi pundak atau pada kepala tibia. 9oto rontgen menujukkan pembengkakan memiliki ronggarongga yang menyerupai kista dengan dindingnya yang menyerupai sarang labalaba. !ista tersebut berisi perkijuan dan mengandung kuman tuberkulosis dalam jumlah yang besar. iperlukan pengobatan yang lengkap.
1,6
TUBERKULOSIS GIN-AL #an SALURAN KEN3ING 1. Pa&!%n%sis Tuberkulosis ginjal disebabkan oleh penyebaran hematogen dari infeksi primer. -enyakit biasanya berkembang lambat, *1* tahun setelah infeksi pertama. -enyakit ini tidak tampak seperti bentuk tuberkulosis umumnya, bahkan di negaranegara dengan pre;alensi tuberkulosis yang tinggi. :arang terjadi pada anakanak. 5asanya terjadi hanya pada salah satu ginjal.
6
-enyakit biasanya mulai dari bagian terluar ginjal (korteks). 8eiring dengan penyebarannya akan merusak jaringan ginjal dan membentuk ka;itas. 5ila material inflamasi menghambat hubungan antar ginjal dan ureter, tekanan balik mungkin mengakibatkan kerusakan lebih luas pada ginjal. &nfeksi menyebar melalui ureter (menimbulkan obstruksi). &nfeksi dapat menyebar melalui ureter (menimbulkan obstruksi). &nfeksi dapat menyebar ke kandung ken0ing di mana ulserasi mungkin terbentuk di prostat, ;esikula seminalis, dan epididimis. 6 2. G%)ala Klinis
1. !en0ing yang sering 2. 8akit ketika ken0ing . 8akit pada ginjal, biasanya lemah, kadangkadang akut (kolik ginjal). ". arah dalam air kemih. 5ila penyakit utama pada ginjal, dengan sedikit infeksi pada kandung ken0ing, darah dalam air kemih mungkin merupakan satusatunya gejala. &ngat akan kemungkinan tumor ginjal. &ngat akan kemungkinan tumor ginjal. *. -embengkakan pada epididimis . 3anah di dalam air kemih. 6. bses pinggang pada kasus yang lanjut. 6 ". Dian!sis 5eberapa pemeriksaan yang harus diperhatikan<
6
1. ?rin< periksa untuk nanah dan Tuberkulosis. -emeriksaan apusan dapat ditunda/diabaikan. 5akteri tahan asam nontuberkolosis yang tak ganas umumnya terdapat dalam air kemih. :angan bertumpu pada hal di atas untuk diagnosis ke0uali jika ada tandatanda lain mengarah pada tuberkulosis. 5iakan untuk tuberkulosis, jika mungkin merupakan metode yang dapat diper0aya. Tapi tentu butuh waktu beberapa minggu. 2. 9oto rontgen dari ginjal< metode terbaik, yaitu pielogram intra;ena dapat membantu jika tersedia. . -emeriksaan klinik untuk epididimis dan testis dapat sangat berguna. -eriksa prostat melalui rektum. isamping permukaan yang lunak, anda dapat merasakan daerah berbatubatu atau tidak rata pada satu atau dua sisi. ". 9oto rontgen toraks< biasanya tidak ada kelainan. *. ?ji tuberkulin< tidak begitu membantu
. ?reum darah (jika tersedia) akan menggambarkan apakah ginjal yang lain fungsinya normal. 5ila hanya sedikit pemeriksaan yang tersedia< jika anda tidak dapat melakukan biakan air kemih atau foto rontgen anda harus memutuskan atas dasar klinis apakah akan memulai pengobatan atau tidak. 9rekuensi dan nyeri pada saat ken0ing biasanya berkurang se0ara bertahap. %al tersebut mungkin terjadi selama seminggu atau sebulan sebelum anda bertemu penderita, seperti sistitis akut biasanya bermula se0ara tibatiba dan penderita harus segera mendapat pertolongan. 1 -eriksalah se0ara teliti tandatanda tuberkulosis di daerah yang lain, terutama di epididimis. :ika raguragu, berikan terapi standar untuk sistitis sederhana, jika perderita tidak menunjukkan perbaikan anda boleh men0oba 4T antituberkulosis. @ejalagejala biasanya membaik setelah 1# hari. 6,16
TUBERKULOSIS SALURAN GENITALIA 4ANITA 1. Pa&!%n%sis Tuberkulosis genitalia wanita sebagai akibat penyebaran aliran darah dari infeksi primer. Tuberkulosis menginfeksi endometrium dan tuba falopi. 6 2. G%)ala Klinis 1. &nfertilitas, merupakan alasan umum untuk men0ari pertolongan. iagnosis sering ditegakkan sebagi hasil pemeriksaan rutin untuk infertilitas. %al ini seharusnya termasuk men0ari tandatandatTuberkulosis. 2. 8akit perut bawah, rasa tak enak, gangguan siklus menstruasi. . -erkembangan membentuk abses tuba falopi kadangkadang dengan massa abdomen yang besar. ". !ehamilan ektopik ". Dian!sis
6
1. -emeriksaan pel;is, massa yang ke0il atau besar dapat dirasakan diatas daerah tuba falopi. 2. 9oto rontgen dari saluran genitalia.
6
$. P%na&ala'sanaan -enderita membaik dengan 4T. =assa yang luasEbias menghilang. -embedahan tidak diperlukan untuk ini. Falaupun penyakit sering tertahan, jika 4T diberikan dengan benar, kerusakkan pada tuba falopi ini dapat menutup lumen yang sangat ke0il sehingga penderita tetap infertil. 4leh karena o;um mungkin tidak dapat melalui tuba yang menyempit maka kehamilan ektopik tuba dapat terjadi (tidak dalam uterus namun dalam tuba). -erawatan atau terapi pembedahan yang terampil dari tuba yang menutup, jika tersedia kadangkadang dapat memperbaiki fertilitas. 6,16
TUBERKULOSIS SALURAN GENITALIA LAKI0LAKI 1. Pa&!%n%sis -rostat, ;esikula seminalis dan epididimis terlibat se0ara terpisah atau bersamasama. &nfeksi mungkin dari aliran darah atau dari ginjal melalui saluran ken0ing. 6,1,16 2. G%)ala Klinis -enderita datang dengan keluhan ada sesuatu yang tidak beres dengan salah satu testis. 5iasanya pada epididimis bukan testis. >pididimis membesar dan menjadi keras dan tak rata, biasanya bermula dari ujung atas. !adang hanya sedikit mengeras. >pididimitis tuberkulosis akut biasanya sangat membengkak dan nyeri. Lesi dari epididimis dapat menjadi abses menembus kulit dan menghasilkan suatu sinus. 8eharusnya juga diperiksa ;esikula seminalis melalui re0tum. -rostat mungkin terasa tak rata dan and dapat merasakan ;esikulasi seminalis pada tiap sisi, proksimal dan lateral dari prostat. 5ila ;esikula seminalis dapat diraba, biasanya berarti ada kelainan. -ada "#+ kasus penderita juga mempunyai gejalagejala dan tandatanda dari tuberkulosis saluran kemih.
6,16
". Dian!sis 1. ?rin untuk men0ari adanya kuman tuberkulosis 2. 9oto rontgen ginjal . ?ji tuberkulin jarang membantu
6
$. Dian!sis Ban#in 1. >pididimitis akut< seperti demam, nyeri lokal akut 2. Tumor< biasanya li0in dank eras, permukaan massa dari tuberkulosis biasanya khas. 6 *. P%na&ala'sanaan 4T akan memberikan hasil yang memuaskan jika diberikan dengan baik. -embedahan hanya diperlukan jika di0urigai adanya tumor.
6
TUBERKULOSIS USUS5GASTROINTESTINAL5PERITONEAL 1. Pa&!%n%sis da tiga bentuk tuberkulosis abdomen< tuberkulosis primer, skunder dan tuberkulosis ileo 0ae0al hiperplastik. 8e0ara klinis, bentukbentuk primer dan skunder hampir serupa.
6
1. 9okus primer. ahulu di >ropa disebabkan oleh tuberkulosa 5o;inus melalui infeksi dari susu sapi. Lesi primer mungkin terjadi pada dinding usus besar tetapi lesilesi pada kelenjar limfe mesenterika dan penyebarannya yang menyebabkan timbulnya gejal gejala klinik. -ada beberapa kasus, penyakit timbul dari penyebaran hematogen melalui kelenjar limfe atau peritoneum. %al ini mengkin sama dengan yang terjadi di sia frika, dimana penyakit bo;ines jarang di0urigai, meskipun di banyak negara kita tidak mempunyai informasi yang 0ukup. !elenjar limfe membesar dan jika kelenjar ini pe0ah, infeksi akan menyebar ke ka;um peritoneum dan dapat terjadi asites. -erlekatan dari kelenjarkelenjar usus besar, menyebabkan terjadinya obstruksi. 9istula mungkin terjadi antara usus dan kandung ken0ing atau usus dengan dinding perut. 2. -ada bentuk skunder, pasien dengan tuberkulosis paru menelan sputumnya. !uman tuberkulosis pada sputum menginfeksi dinding usus, biasanya ileum dan menyebabkan ulserasi . 9istula dapat terjadi. &nfeksi dapat menyebar ke ka;um abdomen dan menyebabkan asites. . Tuberkulosis ileo0ae0al hiperplastik, merupakan bentuk yang jarang terjadi pada penyakit ini. Terjadi pada daerah katup ileo0ae0al. 6,1#,11 2. G%)ala Klinis @ejala klinis dari tuberkulosis usus yaitu< 6
1. !ehilangan berat badan, kehilangan nafsu makan sering terjadi. 2. 3yeri samar abdomen, demam, keringat malam hari, diare, memendeknya masa menstruasi . =assa abdomen sering terasa lunak, sering juga terdapat 0airan abdomen (asites), kadangkadang banyak terdapt 0airan, sehingga tidak dapat dirasakan adanya suatu massa, sehingga asites merupakan satusatunya tanda. -ada Tuberkulosis ileo0ae0al hiperplastik terdapat nyeri dan massa yang dirasakan di perut kanan bawah. =ungkin tidak ditemukan tandatanda ditempat lain ". 8erangan obstruksi gastrointestinal dengan nyeri akut dan distensi abdomen. *. 5atuk dengan sputum, jika kelainan usus besar ini disebabkan oleh tertelannya sputum dari tuberkulosisi paru bentuk skunder. ". Dian!sis !e0urigaan adanya tuberkulosis abdominal pada penderita yang kehilangan berat badan, demam, nyeri samar abdomen. Lebih di0urigai lagi jika ditemukan massa di abdomen atau 0airan di abdomen. !adangkadang anda dapat menentukan diagnosis dari gambaran klinik, diperlukan pemeriksaan tambahan antara lain< 6 1. 9oto rontgen di usus besar 2. 5iopsi kelenjar limfe atau peritoneum dengan operasi atau laparoskopi. . 5iakan bahan aspirasi 0airan abdomen atau pus dari sinus. !adangkadang penderita hanya merasakan nyeri samar di abdomen yang berulang. =ungkin tidak dirasakan adanya 0airan atau massa, hanya demam ringan. :ika tidak mungkin melakukan pemeriksaan diatas maka 4T dapat diberikan. :ika penyakitnya tuberkulosis maka gejalagejalanya akan menghilang dan keadaan akan membaik. $. P%na&ala'sanaan 4T mempunyai efektifitas yang tinggi. 5ahkan massa yang besar dapat hilang. !adang kadang penyembuhan dari penyakit ini meninggalkan perlekatan di antara usus atau jaringan parut yang menyebabkan obstruksi mekanik yang memerlukan tindakan bedah. :ika terdapat
banyak 0airan, seharusnya dilakukan aspirasi. 8ebaiknya diberikan prednisolon bersamaan dengan 4T jika memungkinkan. 6 *. K!m/li'asi 9istula anus, merupakan komplikasi dari tuberkulosis abdominal. Tetapi mungkin juga merupakan satusatunya gejala yang terlihat. i negara dengan pre;alensi tuberkulosis tinggi, tuberkulosis merupakan penyebab yang paling sering. 3amun hal ini dapat terjadi bersamaan dengan kolitis ulserati;a, Gcrohn diseasesH, dan kelainan yang lain. :ika oleh karena tuberkulosis maka perbaikan akan segera terjadi dengan pemberian 4T.
6
TUBERKULOSIS MATA Tuberkulosis menyerang mata lebih sering dari pada yang diduga. !uman dapat tertanam di bawah kelopak mata melalui debu atau dari batuk orang yang terinfeksi, atau men0apai mata melalui aliran darah berasal dari fokus primer atau tempat lain. 6 8elain itu, terdapat juga keadaan yang disertai nyeri hebat, yaitu konjunkti;itis fliktenularyang tidak di akibatkan oleh infeksi langsung, tetapi kemungkinan terjadi akibat Gsensiti;itasH terhadap tuberkulin yang dihasilkan dari lokasi fokus primer pada paru atau lokasi lain. 6
In+%'si Prim%r /a#a Ma&a 6K!n)n'&i7a8 5ila kuman tuberkulosis tertanam di bawah kelopak mata atas atau bawah dari seorang anak yang selama ini belum terkena infeksi primer pada paru atau abdomen, kuman tersebut dapat berkembang biak dan membentuk lesi tuberkulosis. !eadaan ini sama halnya seperti infeksi primer pada tempat lain. -erkembangbiakan kuman diikuti oleh timbulnya perkejuan. 5ila anda membalik kelopak mata, maka tampak bintikbintik kuning ke0ilke0il. 6 $eaksi ini tidak menimbulkan rasa nyeri atau gangguan pada anak. =ata anak tersebut dapat berair dan mungkin ada sedikit iritasi dan kelopak dapat sedikit membengkak. 3amun sejalan dengan perkembangan proses pada mata, aliran limfe dari bagian tubuh tersebut akan melalui kelenjar getah bening ke0il tepat di depan telinga. !elenjar getah bening terkena tuberkulosis, membesar, dan dapat melunak. -embengkakan atau perlunakan tersebut atau bahkan pe0ahnya absess kelenjar getah bening yang membawa anak tersebut untuk datang berobat. %al ini menjadi 0ontoh yang baik bagaimana infeksi primer tuberkulosis selalu terdiri dari dua hal, tempat masuknya kuman dan pembesaran kelenjar getah bening terdekat. 6 ari jenis infeksi ini, kuman tuberkulosis juga dapat lolos ke dalam aliran darah dan terbawa ke jaringan tubuh lainnya, seperti tulang, sama halnya seperti yang terjadi setelah infeksi primer di paru. -engobatannya sama seperti pada infeksi primer di manapun. 6
6
6
K!n)n'&i7i&is Fli'&%nlaris $eaksi yang sangat menyakitkan ini dapat terjadi kapan saja pada perjalanan infeksi tuberkulosis, tetapi paling sering dijumpai pada tahun pertama setelah infeksi. -enyakit tersebut diawali oleh nyeri, rasa gatal, lakrimasi (mata berair) dan fotofobia (rasa silau yang berlebihan) pada salah satu atau kedua mata. itemukan satu atau lebih bintik kelabu atau kuning disekitar limbus dimana kornea berbatasan dengan sklera. 8ejumlah pembuluh darah ke0il mengalir dari tepi kantung konjunkti;a menuju bintikbintik tersebut. Tiaptiap bintik bertahan selama sekitar satu minggu kemudian perlahanlahan menghilang. 3amun bintik itu dapat digantikan oleh bintikbintik yang baru. 6 -ada serangan yang berat, kornea dapat mengalami ulserasi, bila hal ini terjadi, timbul nyeri hebat dan pasien tidak tahan menatap 0ahaya, sehingga menutupi atau memejam matanya atau duduk pojok yang gelap. 6 5ila timbul infeksi sekunder, dapat terjadi pernanahan dan kornea dapat terkena 0a0at menetap berupa bintik bintik putih di lokasi bekas ulkus. 6 !eadaan yang sangat nyeri dan berulang ini terutama mengenai usia *1* tahun dan sering dijumpai di frika, &ndia, dan sia tenggara. !eadaan ini umumnya diakibatkan oleh tuberkulosis, tetapi dapat juga terjadi pada infeksi Streptococcus haemolyticus. 7 -engobatan< pupil harus dalam keadaan dilatasi dengan salep atropine #,2*+, bila tidak ditemukan tanda tanda infeksi sekunder, pemberian tetes mata hidrokortison 1+ dapat memberikan rasa nyaman dengan 0epat, tetapi pengobatan ini tidak dapat diberikan bila terdapat infeksi atau ulkus kornea. Lanjutkan pengobatan terhadap infeksi primer. 6
Tb%r'%l K!r!i# 6r%&ina8 -emeriksaan retina dengan oftalmoskop setelah pupil diperlebar dengan salep atropine #,2*+ terkadang dapat menegakkan diagnosis tuberkulosis. -emeriksaan tersebut terutama penting dikerjakan bila dibutuhkan diagnosis se0epatnya seperti pada kasus tuberkulosis milier atau pada meningitis tuberkulosis. -ada seorang anak yang sakit dan rewel, pemeriksaan retina se0ara menyeluruh baru dapat dilaksanakan bila anak tersebut dibius total. %al ini layak dikerjakan pada kasus yang sulit. 6,7 8aat anda melihat kedalam bola mata, perhatikan diskus optikus dan arteri retina sentralis yang meluas dari pusat retina. Coba ikuti tiaptiap 0abang utama saat menyebar ke dalam retina. Tuberkel baru akan tampak sebagi ber0akber0ak 1 mm yang kekuningan, bula, dan sedikit menonjol. 5atasbatasnya membaur ke dalam retina yang se0ara umum berwarna merah muda. 5er0akber0ak tersebut terutama di temukan di dalam daerah dengan diameter dua kali diskus pada pusat diskus optikus. Tuberkel yang sudah semakin tua akan berbatas tegas dengan pusat yang berwarna putih. 6 5ila pengobatan dimulai
saat tuberkel masih berwarna kuning, tuberkel tersebut dapat lenyap seluruhnya tanpa meninggalkan bekas, namun bila ber0ak sudah berwarna putih dengan batas yang tegas pada saat pertama kali ditemukan, ber0ak akan menetap dan daerah yang berwarna putih dapat perlahanlahan semakin dipenuhi oleh bintikbintik pigmen berwarna hitam. 6
Pan!+&almi&is Tb%r'l!sis A'& !eadaan ini merupakan abses yang sangat destruktif yang mengenai seluruh mata. -asien akan kehilangan penglihatannya se0ara progresif dan seluruh mata menjadi berawan. -ada akhirnya mata tersebut mungkin harus diangkat seluruhnya. 6
U7%i&is !elainan “mutton fat dapat mun0ul pada belakang kornea dan iris. 6
R%&ini&is Lapisan berwarna putih kelabu mun0ul pada retina dan pembuluh darah balik mungkin membengkak dengan perdarahanperdarahan lokal. 6
P%n!ba&an Tb%r'l!sis ma&a: 8emua penyakit tuberkulosis mata yang diuraikan diatas menunjukkan respons yang baik terhadap pengobatan dengan 4T. 4bat kortikosteroid juga dapat berguna pada tahaptahap awal dari penyakit yang destruktif yang mengan0am penglihatan mata.
6
TUBERKULOSIS ADRENAL 1. G%)ala 'linis i negara dimana tuberkulosis sering terjadi, diduga menjadi penyebab *#+ dari kasus insufisiensi adrenal (ddison disease). !uman tuberkulosis sampai di adrenal melalui aliran darah. 6 @ejala utamanya< kelelahan yang sangat dan kelemahan umum. 8ering muntahmuntah dan diare berulang. -igmentasi kulit terutama terjadi di daerah yang banyak mengalami penekanan, misalnya siku atau punggung bagian bawah. :uga timbul ber0akber0ak disekitar mulut, terutama dapat dinilai pada ras kulit putih. Tekanan darah turun. !adangkadang uji tuberkulin dapat membantu.
6
2. Dian!sis :ika dapat diperiksa, maka kadar 3a dalam serum sering dibawah normal dan ! plasma yang tinggi sering terjadi. 6 9oto rontgen abdomen menunjukkan adanya kalsifikasi di bagian adrenal
kirakira pada 2#+ kasus. Tuberkulosis kelenjar adrenal biasanya meluas tetapi hanya bias diamati dengan ?8@ atau tomografi yang sering tersedia.
6
". P%na&ala'sanaan Tuberkulosis bisa diobati dengan 4T namun perlu diberikan pengganti hormonhormon yang hilang. 8eharusnya penderita di rujuk ke dokter ahli yang tepat.
6
TUBERKULOSIS KULIT #an ABSES 6-arinan #i Ba9a Kli&8 Tuberkulosis kulit tidak begitu banyak dijumpai. Tetapi diagnosisnya sering keliru. :ika anda dapat menegakkan diagnosis yang benar pada kulit, maka juga akan membantu menemukan tuberkulosis di bagian tubuh yang lain. 5eberapa ma0am jenis kelainan akibat tuberkulosis.
6
1. L%si Prim%r Tuberkulosis dapat menginfeksi kulit baik pada stadium infeksi primer maupun sewaktu kuman menyebar dalam aliran darah. &nfeksi primer jarang diketahui karena tidak menyakitkan dan kebanyakkan terlewatkan. !uman masuk ke kulit melalui irisan atau abrasi ini sering terjadi pada permukaan yang terbuka seperti muka, tungkai bawah lutut/kaki, tangan dan lengan. &risan atau abrasi mulamula menyembuh kemudian se0ara perlahan setelah waktu tertentu dapat pe0ah membentuk suatu ulkus yang dangkal. 3odus limfatikus regional membesar dan dapat mengalami perlunakan. -embesaran kelenjar dapat terlihat sebagai penebalan kulit dan di kelilingi oleh bintikbintik kekuningan ke0il pada kulit. 6,1 2. Eri&%ma N!#!sm =erupakan jenis hipersensiti;itas tuberkulin. 5iasanya terjadi bersamaan dengan infeksi primer. !ulit putih lebih sering dari kulit hitam. >ritema nodosum tidak hanya disebabkan oleh tuberkulosis. -enyebab lain meliputi< infeksi streptokokus, obatobatan, sarkoidosis, lepra, histoplasmosis dan koksidiodomikosis. 6,1 :arang terjadi pada usia kurang 6 tahun, sering terjadi pada wanita, pada semua umur. 8ering didahului dengan demam yang dapat tinggi pada wanita muda. -ada wanita mungkin didapatkan nyeri pada sendisendi besar, yang mungkin terasa panas dan lunak seperti pada demam reumatik. 6,1#,11 Iang lebih sering ditemukan yaitu perlunakan, merah kehitaman, lesi noduler yang tipis pada bagian depan kaki di bawah lutut. iameter *2# mm dan tepinya tidak tegas. Lesilesi tersebut mun0ul bersamaan dan menyatu, biasanya di atas pergelangan kaki. Lesi akan membentuk suatu batas yang tegas. Lesi terasa perih berwarna merah kehitaman. 6 ?ji tuberkulin biasanya memberikan hasil yang positif. -ada dosis normal tuberkulin dapat menimbulkan reaksi kulit yang berat atau bahkan reaksi umum dengan demam. -ertama berikan sepersepuluh dari dosis normal, jika reaksinya negatif berikan
dosis normal. :ika tuberkulosis, maka eritema nodosum biasanya akan segera membaik dengan pengobatan tuberkulosis. 6,1
". L%si Mili%r Lesi jarang terjadi, tetapi mungkin banyak ditemukan pada penderita dengan infeksi %&' dan tuberkulosis. apat atau tidak dapat berhubungan dengan tuberkulosis millier generalisata. da bentuk < 1. 3odulnodul ke0il, multiple, berwarna keperakan, 2. -apula multiple, 0ekung di tengah dan membentuk pustule . bses subkutan multiple, pada tangan dan kaki, dinding dada atau abses perianal. 6,1 $. Tb%r'l!sis ;%r'!sa Lesilesi terjadi pada penderita dengan imunitas yang baik terhadap tuberkulosis, terutama terlihat pada pekerja kesehatan. Lesilesi yang menyerupai kutil terlihat pada bagian tubuh yang terpapar. !elenjar getah bening tidak membesar. 6,1 *. L'a /a#a ml&, i#n #an ans !adangkadang terjadi pada penderita dengan tuberkulosis lanjut. Luka dirasakan sangat nyeri. 6,1 <. S'r!+l!#%rma =erupakan hasil pendesakkan langsung dan kerusakkan kulit dari lesi tuberkulosis yang mendasari. 5iasanya kelenjar limfe, tulang atau epididimis. 8inus biasanya membesar dan meninggalkan jaringan parut setelah sembuh. 6,1 . L/s ;laris 5iasanya pada kepala dan leher. 8ering juga pada batang hidung dan pipi. Tampak gambaran nodul seperti jeli. !adangkadang mengalami ulserasi. %al ini akan menimbulkan jaringan parut yang luas dan kerusakkan jaringan wajah. !uman tuberkulosis jarang terlihat tetapi uji tuberkulin biasanya positif. ?mumnya penyakit ini kronik. iagnosisnya dapat terlewatkan selama sekian tahun. 6,1 =. Tb%r'li# 5erupa penebalan kulit yang berbentuk bundar, bersifat lo0al, warna merah kebiruan, agak menonjol dan agak nyeri. Terutama terdapat pada bagian belakang dari betis. Tes tuberkulin hampir selalu positif. Lesi demikian tidak selalu disebabkan oleh tuberkulosis.
6,1
>. P%na&ala'sanaan Tb%r'l!sis Kli& #an Abs%s 8emua kelainan kulit dan jaringan di bawah kulit bereaksi baik terhadap 4T anti tuberkulosis. 6,1
OAT ANTI TUBERKULOSIS -engobatan tuberkulosis dibagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif dan fase lanjutan. 4T atau 4bat nti Tuberkulosis (4T) yaitu< 1,2, Tabel 2.1 :enis dan dosis 4T osis yang
osis 4bat
(mg/ kg55/ hari)
ianjurkan %arian &ntermitten (mg/kg55/
(mg/kg55/ kali 1# 1#
$ %
12 "
%ari 1# *
>
2## 1*2#
2* 1*
* #
8
1*1
1*
1*
osis (mg)/55 (kg) osis =aks(mg)
## ##
1###
J"#
"##
K#
## 1*#
"*# ##
## "*#
6*# 6*#
1### 1###
1*## 1*##
8esuai
6*# 1### 55 International !nion A"ainst #uberkulosis and $un" Disease (&?LT) dan F%4 menyarankan untuk menggantikan paduan obat tunggal dengan kombinasi dosis tetap.
1,2,
Tabel 2.2 osis obat anti tuberkulosis kombinasi dosis tetap. 9ase intensif 55
(2 bulan) %arian %arian ($%>) 1*#/6*/"##/ 26*
9ase lanjutan /minggu
(" bulan) %arian /minggu
($%)
($%)
($%)
($%)
1*#/6*/"##
1*#/1*#/*##
1*#/6*
1*#/1*#
#6
2
2
2
2
2
*" **6# K61
" *
" *
" *
" *
" *
2.< PEN3EGA(AN
a. Terhadap &nfeksi tuberkulosis. 2,6 1. -en0egahan terhadap sputum yang infeksius %ase findin" &solasi penderita dan mengobati penderita 'entilasi harus baik, kepadatan penduduk dikurangi. 2. -asteurisasi susu sapi dan membunuh hewan yang terinfeksi oleh =ikobakterium bo;is akan men0egah tuberkulosis bo;in pada manusia b. =eningkatkan daya tahan tubuh 1. =emperbaiki standar hidup 2. ?sahakan peningkatan kekebalan tubuh dengan ;aksinasi 5C@ &munisasi 5C@ diberikan dibawah usia 2 bulan, jika baru diberikan setelah usia 2 bulan, disarankan tes Mantou& dahulu. 'aksinasi dilakukan bila hasil tes tersebut negatif.
DAFTAR PUSTAKA 1. 5ahar , min . Tuberkulosis paru. alam< 8udoyo F, 8etiyohadi 5, lwi &, 8imadibrata =, 8etiati 8, editors. 5uku jar &lmu -enyakit alam. :ilid &. >disi &'. :akarta< &lmu -enyakit alam 9!?&, 2##6< 77. 2. ditama TI, et al. -edoman iagnosis dan -enatalaksanaan Tuberkulosis di &ndonesia. :akarta< -erhimpunan okter -aru &ndonesia, 2##< 1"#. . 9au0i 8, !asper L. '&trapulmonary #uberculosis in Infectious Diseases. &n< &sselba0her !:, et al( editors. Harrison’s )rinciples of Internal Medicine . 'olume 1. 1 th >dition ?nited 8tate meri0a< =0@raw %ill, 2##*< 612".
". *. =ehta :5, utt , %ar;ill L, =athews !=. 'pidemiolo"y of '&trapulmonary #uberculosisa + A %omparati,e Analysis -ith )reAIDS 'ra . Chest 177B 77<11". *. /. lbert $!, 8piro 8@, :ett :$. 'kstrapulmonary #uberculosis &n< #uberculosis and Desease %aused by Atypical Mycobacteria . Clini0al $espiratory =edi0ine 2##"B 2<2*6. . 0. ntaD -$, ing L, %a0kman :, %ammo0k L$, 8hintani !, 80hiffer :, et al . Decreased %D* 1 $ymphocytes and Innate Immune 2esponses in Adults -ith )re,ious 'kstrapulmonary #uberculosis. : llergy Clin &mmunol 2##B 116<712. 6. Crofton :, %orne 3, =iller 9. Tuberkulosis nonpulmonal pada orang dewasa. alam< Tuberkulosis klinis. :akarta< Fidya =edika, 2##2< 1217. . lsagaff %, =ukty . Tuberkulosis paru. alam< asarasar &lmu -enyakit -aru. :akarta< ilangga, 2##2< 61#. 7. Tumer %>. Tuberkulosis paru. alam< a;ey -, editors. t a @lan0e =edi0ine. :akarta< >rlangga. 2##B 26"*. 1#. 34. $ieder %L, 8nider >, Cauthen @=. '&trapulmonary #uberculosis in the !nited States. m $e; $espir is 177B 1"1<"6*1. 11. 33. Ioon %:, 8ong I@, -ark F, Choi :-, Chang !%, !im :=. %linical Manifestations and Dia"nosis of '&trapulmonary #uberculosis . Ionsei =ed : 2##"B "*<"*1. 12. 35. Crompton @!, %aslett C. Diseases of the 2espiratory System . &n< >dwards C$F, 5ou0hier &, %aslett C, Chil;ers >$, editors. a;idsons -rin0iples and -ra0ti0e of =edi0ine. 16th edition. >dinburgh< Chur0hill Li;ingstone, 2###< *6. 1. !umar -:, Clark =L, %uskisson >C, a;ies $:. '&trapulmonary #uberculosis. &n< !umar -:, Clark =L, editors. %linical Medicine. 2sd edition. London< 5ailliere Tindall, 177< 2#7 27, "#1, 66. 1". -erhimpunan okter 8pesialis -enyakit alam &ndonesia (--&). Tuberkulosis -aru. alam< $ani , 8oegondo 8, 3asir ?, Fijaya &-, 3afrialdi, =ansjoer , editors. 8tandar -elayanan =edik &lmu -enyakit alam. >disi . :akarta< -engurus 5esar --&, 2##". 2*1*.
1*. 5ritton $, Lamb -. 2espiratorius Infection. &n< ?nderwood :C>, editors. 6eneral and Systematic )atholo"y . London< Chur0hill Li;ingstone, 2###< 7"6. 1. 3atahusada >C, juanda . 8ifilis. alam< juanda , %amDah =, !osasih , isah 8, Firyadi >, 3atahusada, et al( editor. &lmu -enyakit !ulit dan !elaminB edisi ke". :akarta< 5alai -enerbit 9akultas !edokteran ?ni;ersitas &ndonesia, 2##*< 71"1#. 16. @ardjito, Fidjoseno. Tuberkulosis ekstrapulmonal. alam< 8jamsuhidayat, :ong F, editors. 5uku jar &lmu 5edah. >disi 2. :akarta< >@C,2##*< 2*#, "1*, 62***, 71#.