Tahap-tahap Pembuatan Mahkota-Jembatan Metal Porselen Pembuatan gigi tiruan jembatan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut. . 1. Preparasi Preparasi merupakan suatu tindakan pengerindaan atau pengasahan gigi untuk tujuan tujuan menyed menyediak iakan an tempat tempat bagi bagi bahan bahan restora restorasi si mahko mahkota ta tiruan tiruan atau atau sebagi sebagian an pegangan gigi tiruan jembatan. Tujuan preparasi: 1) 2) 3) 4) ) !)
Menghi Menghilang langkan kan daerah daerah gerong gerong Memberi Memberi tempa tempatt bagi bahan bahan retai retainer ner atau atau mahkota mahkota Menyesu Menyesuaik aikan an sumbu sumbu mahkot mahkotaa Memungkink Memungkinkan an pembentu pembentukan kan retainer retainer sesuai sesuai bentuk bentuk anatom anatomii Memb Memban angu gun n bentu bentuk k reten retensi si Menghilangk Menghilangkan an jaringan jaringan yang lapuk oleh karies karies jika jika ada ada
a. Pers Persya yara rata tan n prepa prepara rasi si 1. "emirin "emiringan gan dindin dinding#d g#dind inding ing aksi aksial al Preparasi dinding aksial yang saling sejajar terhadap poros gigi sulit untuk
menentukan arah pemasangan. $isamping itu, semen juga sulit keluar dari tepi retainer sehingga jembatan tidak bisa duduk sempurna pada tempatnya. %ntuk itu, dibuat kemiringan yang sedikit konus ke arah oklusal. &raige '1(*) mengatakan bah+a kemiringan dinding aksial optimal berkisar 1#1 derajat. -ementara menurut menurut Martanto Martanto '1(*1), '1(*1), menyatakan menyatakan bah+a kemiringan kemiringan maksimum dinding dinding aksi aksial al prep prepar aras asii dera deraja jat. t. -eda -edang ngka kan n Pray Prayit itno no / '1(( '1((1) 1) mema memand ndan ang g kemiiringan kemiiringan dinding aksial preparasi preparasi #! derajat sebagai sebagai kemiringan kemiringan yang paling ideal. "emiringan yang lebih ke0il sulit diperoleh karena dapat menyebabkan daerah gerong yang tidak terlihat dan menyebabkan retainer tidak merapat ke permukaan gigi. /etensi sangat berkurang jika derajat kemiringan dinding aksial aksia l preparasi meningkat. "egaga "egagalan lan pembua pembuatan tan jembat jembatan an akibat akibat hilang hilangnya nya retensi retensi sering sering terjadi terjadi bila bila kemiri kemiringa ngan n dindin dinding g aksial aksial prepara preparasi si melebih melebihii 3 derajat derajat.. Prepar Preparasi asi gigi gigi yang yang terlalu konus mengakibatkan terlalu banyak jaringan gigi yang dibuang sehingga dapat menyebabkan terganggunya italitas pulpa seperti hipersensitiitas, pulpitis, dan bahkan nekrose pulpa. "ebanyakan literatur mengatakan kemiringan dinding aksial preparasi berkisar # derajat, namun kenyataaannya sulit dli0apai karena aktor keterbatasan se0ara intra oral. 2. "ete "eteba bala lan n prepa prepara rasi si
aringan gigi hendaklah diambil seperlunya karena dalam melakukan preparasi kita kita harus harus mengam mengambil bil jaring jaringan an gigi gigi semini seminimal mal mungki mungkin. n. "eteba "etebalan lan prepar preparasi asi berbeda sesuai dengan kebutuhan dan bahan yang digunakan sebagai retainer maka ketebalan pengambilan jaringan gigi berkisar antara 1#1, mm sedangkan jika menggunakan logam porselen pengambilan jaringan gigi berkisar antara 1, 2 mm. Peng Pengam ambi bilan lan jarin jaringa gan n gigi gigi yang yang terlal terlalu u berl berleb ebih ihan an dapa dapatt meny menyeb ebak akan an terganggu terganggu italitas pulpa seperti hipersensiti hipersensitiitas itas pulpa, pulpa, pulpitis, pulpitis, dan nekrosis nekrosis pulpa.
Pengamnbilan jaringan yang terlalu sedikit dapat mengurangin retensi
retainer sehingga menyebabkan perubahan bentuk akibat daya kunyah. 3. "esej "esejaja ajaran ran prep prepara arasi si Preparsi harus membentuk arah pemasangan dan pelepasan yang sama antara satu gigi gigi penyan penyangga gga dengan dengan gigi gigi penyan penyangga gga lainny lainnya. a. 5rah 5rah pemasan pemasangan gan harus harus dipi dipili lih h yang yang pali paling ng sedik sedikit it meng mengor orba bank nkan an jari jaring ngan an keras keras gigi gigi,, teta tetapi pi dapa dapatt menyebabkan jembatan duduk sempurna pada tempatnya. 4. Preparas Preparasii mengi mengikut kutii anatom anatomii giigi giigi Preparasi ynag tidak mengikuti anatomi gigi dapat membahayakan italitas pulpa juga dapat mengurangi retensi retainer gigi tiruan jembatan tersebut. Prepar Preparasi asi pada pada oklusal oklusal harus harus disesua disesuaika ikan n dengan dengan morol morologi ogi oklusa oklusal. l. 5pabil 5pabilaa preparsai tidak mengukuti morologi gigi maka pulpa dapat terkena sehingga menimbulkan reaksi negati pada pulpa. . Pembul Pembulatan atan sudut#s sudut#sudu udutt prepa preparasi rasi Prepar Preparasi asi yang yang dilaku dilakukan kan akan akan men0ip men0iptak takan an sudut# sudut#sud sudut ut yang yang merupak merupakan an pertemuan dua bidang preparasi. -udut#sudut ini harus dibulatkan karena sudut yang tajam dapat menimbulkan tegangan atau stress pada restorasi dan sulit dalam pemasangan jembatan. b. Tahap-tahap preparasi gigi penyangga
1. Pemb Pembua uata tan n galur galur %ntuk gigi anterior, galur proksimal dapat dibuat dengan baik bila gigi bagian labiopalatal 0ukup tebal. 6alur berguna untuk men0egah pergeseran ke lingual atau labial dan berguna untuk mendapatkan ketebalan preparasi di daerah tersebut. 6alur pada gigi anterior dapat dibuat dengan bur intan berbentuk silinder.
2. Prep Prepara arasi si bagi bagian an pro proks ksima imall
Tujuannya untuk membuat bidang mesial dan distal preparasi sesuai dengan arah pasang jembatannya. -elain itu untuk mengurangi ke0embungan permukaan proksimal yang menghalangi pemasangan jembatan. Preparasi bagian proksimal dilakukan dengan menggunakan bur intan berbentuk keru0ut. Pengurangan bagian proksimal membentuk konus dengan kemiringan #1 . 3. Preparasi permukaan insisal atau oklusal Pengurangan permukaan oklusal harus disesuaikan dengan bentuk tonjolnya.
Preparasi permukaan oklusal unruk memberi tempat logam bagian
oklusal pemautnya, yang menyatu dengan bagian oklusal pemaut. $engan demikian, gigi terlindungi dari karies, iritasi, serta raktur. 4. Preparasi permukaan bukal atau labial dan lingual Pengurangan permukaan bukal menggunakan bur intan berbentuk silinder. Preparasi permukaan bukal bertujuan untuk memperoleh ruangan yang 0ukup untuk logam pemaut yang memberi kekuatan pada pemaut dan supaya beban kunyah dapat disamaratakan. . Pembulatan sudut preparasi bidang aksial !. Pembentukan tepi serikal. 7atas serikal harus rapi dan jelas batasnya untuk memudahkan pembuatan pola malamnya nanti. 5da beberapa bentuk serikal: a. Tepi demarkasi ' feater edge) b. Tepi pisau 'knife edge) 0. Tepi lereng 'beel) d. Tepi bahu liku 'chamfer ) e. Tepi bahu ' shoulder )
2. Pencetakan
-ebelum pen0etakan dilakukan, keadaan geligi dan jaringan lunak sekitarnya perlu di0ek, apakah semua dalam keadaan sehat dan bebas dari radang. Terdapat berbagai
ma0am bahan 0etakan, seperti: hidrokoloid, rubber base, polysulide rubber base, sili0on rubber base, dan polyeter rubber base.
3. Pembuatan die/model kerja
$ie adalah reproduksi positi dari gigi yang telah dipreparasi dan yang dibuat dari bahan stone gips keras atau logam atau plastik. Menurut hubungan dengan model kerja die dibagi menjadi solitair die dan remoable die. a. $ie -oliter $ie soliter merupakan die yang berdiri sendiri, digunakan untuk pembuatan mahkota tiruan. 8Tinggi hasil penge0oran 9 2 kali panjang mahkota;. Pembuatan solitair die: 1) -etelah 0etakan untuk die dibuka dengan pisau ukir yang tajam, gelembung yang terjadi dibuang se0ara hati#hati. 2) 7atas preparasi serikal dipertegas dengan pinsil merah yang tajam 3) 7uat garis pedoman ertikal keba+ah untuk pemotongan batas proksimal dengan memperlihatkan sumbu panjang gigi dan diuat knergen 4) 6aris dibuat pada permukaan bukal
) Pemotongan dengan gergaji khusus atau dapat dengan gergaji triplek B
A
C
Gambar 14 (A), (B), (C). Pemotongan dengan Gergaji Khss.
!) asil pemotongan dirapikan ) $aerah serikal dipertegas batas dengan membuat grooe memakai round akrilik.
Gambar 1!. Cara "empertegas #aerah $er%i&a' dengan ond A&ri'i&
$ie siap digunakan setelah mengolesinya dengan 8die spacer ;. Die spacer berungsi sebagai : a) Menutup pori stone gips, sehingga memudahkan melepas pola malam yang telah dibuat b) Mempekeras permukaan die 0) Melindungi batas serikal d) -ebagai kompensasi kontraksi logam dan ruangan untuk sementasi
b. /emoable $ie Merupakan die yang terletak pada model kerja dan dapat dilepas dari model kerja. &ara membuat removable die : 1. -istem $i#=ok Tray -uatu bentuk kotak untuk tempat model kerja. $asar model kerja dike0ilkan sampai masuk di-lok t ray kemudian dibuat undercut berupa groove memanjang sesuai
lengkung gigi. Model kerja ditanam pada $i#lok tray dengan stone. "emudian dipisah dengan gergaji dari gigi tetangga halus sampai 2#3 mm dari dasar stone. $ie dapat dilepas dan disatukan lagi
Gambar 1. $*$T+" #*-K TA
2. Menggunakan $o+el Pin A
B
Gambar 1/ (A), (B). emo%ab'e #ie "enggna&an #o0e' Pin.
Persiapan : a) $o+el pin dengan 0akram retensi
aselin dan kuas ) 6ergaji die
Boxin dan pembuatan basis
$engan menggunakan selembar +a? 0etakan dibo?ing hingga setinggi ujung pin yang telah diberi bulatan +a?. 5duk gips putih kemudian tuangkan kedalam 0etakan yang telah dibo?ing setelah keras kemudian dilepas dari 0etakan. !. Pembuatan Pola "ilin
Cang diartikan dengan pola lilin atau wax-pattern ialah: suatu model dari retainer atau restorasi yang dibuat dari lilin yang kemudian direproduksi menjadi logam atau akrilik. Tujuan pembuatan pola lilin : 1) Mendapatkan retainer atau restorasi yang tepat, pas dan mempunyai adaptasi yang sempurna dengan preparasi. 2) Memperoleh bentuk anatomi. 3) Menghasilkan suatu 0oran 'casting ) yang merupakan reproduksi yang tepat 'bentuk dan ukuran) dari pola lilin itu. 4) Men0apai hubungan yang tepat dengan gigi sebelahnya dan gigi la+an.
Membuat pola lilin dapat dengan 0ara a) =angsung 'dire0t). b) Tidak langsung 'indire0t). 0) =angsung # tidak langsung 'dire0t indire0t).
5da 2 ma0am tipe lilin pola yang biasa dipakai : a) %ntuk 0ara langsung dipilih type 1 yang mempunyai siat menjadi sangat plastis pada suhu sedikit lebih tinggi di atas suhu mulut, sehingga dapat memasuki sela#sela preparasi. b) %ntuk pola#pola indire0t sebaiknya dipakai type @@ yang membeku keras pada suhu kamar.
=ilin pola yang baik harus dapat memenuhi persyaratan#persyaratan yang ter0antum dalam 5meri0an Dental Association Specification No. 4 for Dental nlay casting wax, mengenai pemuaian, pen0iutan, lo+ elastisitas, dan plastisitas.
a. Pembentukan mahkota lilin untuk mahkota penuh menurut 0ara tidak langsung 'indire0t) -ebagai pedoman dapat dipakai model penelitian 'study model) yang menunjukkan dentuk gigi sebelum direparasi. Cang perlu diperhatikan ialah ke0embungan permukaan bukal dan lingual, bentuk dan ukuran bonjolan#bonjolan '0usp) dan letaknya daerah kontak diproksimal. Pembentukan pola lilin pada die dapat dilakukan sebagai berikut :'6ambar 1* a, b, 0, d, e)
Gambar a Pembuatan dinding dari pita matriks: 1. 2. 3. 4.
Gambar b Pita dilepaskan dari dei 1. 2.
Lipatan yang dibuka Jika terdapat kekurangan dapat
Gambar d Lilin diberi bentuk dan ukuran sesuai dengan bentuk anatomi sebelum
Model kerja pada artikulator Pita matriks Sambungan lipatan Model / die yang telah diulas dengan bahan separasi
Gambar c Buntuk oklusal disesuaikan dengan gigi lawan pada artikulator
Gambar e Pola lilin yang telah selesai dibentuk permukaan lilin dengan dipoles dengan
Gambar a Mencelupkan die yang telah diulas dengan bahan Gambar b Pembubuhan lilin cair pada lapisan lilin yang telah
Gambar 12. Pembent&an Po'a "ah&ota 3.
Gambar c %! Lilin cair terpegang di antara kedua ujung
Gambar d Pengukiran pola sampai mencapai bentuk dan ukuran natomis!
Gambar e Pola mahkota " untuk incisi# yang telah selesai dibentuk!
#ambar 2$. Pembuatan Pola Malam denan Pembentukan "apis %emi "apis. Gambar a $ara pembuatan pola dengan pembentukan lapis demi lapis
Gambar b %! Permukaan lilin oklusal dilunakkan kemudian artikulator ditutup sehingga gigi lawan yangtelah terseparasi membentuk permukaan oklusal pola! &! Pola lilin yang oklusalnya telah dibentuk dan dipoles!
Gambar a Preparasi mahkota " untuk dibuat pola lilin langsung!
Gambar b 'edudukan pita matriks sebelum diisi(lilin!
Gambar c engan jari tangan lain segumpal lilin lunak ditekan ke dalam ruangan di antara ita dan re arasi!
Gambar a )abung cetak yang dibuat dari pita matriks! %! Lipatan sambungan &! Pinggiran ser*ikal disesuaikan dengan bentuk gusi! +! Pinggiran oklusal yang dikurangi sampai tidak tergigit oleh gigi lawan! Gambar b Bentuk oklusal setelah kelebihan lilin dibuang!
Gambar c Lipatan ,tinner-s joint. dibuka untuk melepaskan tabung cetakan!
Gambar d Pola lilin siap untuk dibentuk!
Gambar e 'elebihan lilin dibuang dengan alat yang sedikit panas atau dengan cara mengeruk! %! Jurusan gerak alat!
Gambar g Pinggiran yang terbuka dapat disentuh dengan alat yang panas untuk menutupinya!
Gambar h Pengrataan permukaan dilakukan dengan menggosok alat yang licin pada llilin!
Gambar # Pinggiran yang berlebihan dipotong dengan pisau yang tajam ,pisau bedah. b. !embuatan pola lilin secara langsung "direct#
Gambar 0 Sprue pin yang dilekatkan pada pola lilin!
$alam teknik langsung, penempatan saluran logam atau sprue dapat dilakukan di luar atau di dalam mulut. -edikit lilin ditambahkan kepada pola di tempat di mana sprue akan dilekatkan, dengan demikian pada +aktu sprue pin yang panas di tempatkan, lilin tambahan ini akan mengalir menghubungkan pola dengan sprue pin dan pola tidak terganggu. c. !embuatan pola lilin secara langsung-tidak langsung "direct-indirect# $alam 0ara kerja ketiga yang merupakan paduan dari methoda langsung dan tidak langsung, dilakukan per0obaan
Merupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menggantikan gigi asli yang hilang dan berungsi untuk mengembalikan ungsi kunyah dan bi0ara, estetis 0omort 'rasa nyaman), serta mempertahankan hubungan antar gigi tetangga à men0egah migrasi < hubungan dengan gigi la+an à ektrusi '. (pruin
-etelah tahap +a?ing sudah dilakukan dan dipastikan bah+a batas#batas bentuk dan ketebalan dari lilin malam tersebut sudah sesuai dengan bentuk abutment, kemudian dilakukan tahap spruing 'pemberian sprue). -prue dipasang dengan kemiringan sekitar 4 sampai 4.
). Pemendaman dalam *astin +in
al selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap penanaman model di dalam tabung ke0il 'bumbung tuang logam) sebelum dilakukan proses 0a sting logam.
5dapun posisi peletakan model sebelum dituangkan bahan tanam tuang 'phosphat bonded) yaitu :
7ahan tanam tuang 'phosphate bonded) dituangkan terlebih dahulu ke dalam model malam untuk mengisi bagian serikal 'bagian model malam yang membetuk gigi yang sudah dipreparasi).
-etelah dituangkannya bahan tanam tuang, tunggu sekitar kurang lebih satu sampai dua agar bahan 0or
-etelah setting, lelehkan malam di dalam 0etakan tersebut dengan meletakkannya di atas api kompor dengan posisi lubangnya menghadap api. Damun jangan terla lu lama melelehkannya, karena dikha+atirkan 0etakan di dalamnya menjadi retak 'sekitar 3 sampai 4 menit). =alu letakkan 0etakan tersebut ke dalam oen kurang lebih sekitar 2 0el0ius sampai (2 0el0ius selama kurang lebih 3 menit.
,. Pembuatan opin eranka "oam
-etelah proses pengEoenEan selesai, logam yang utuh yang telah diukur 0ukup untuk mengisi lubang dari bentuk model malam yang telah bersih di dalam 0etakan, yang nantinya akan membentuk koping 'kerangka) logam. =ogam tersebut dilele hkan.
-etelah logam dilelehkan, bagian luar dari 0etakan dipanasi juga dengan api 0asting sampai +arna 0etakan tersebut memerah. al ini dilakukan agar logam yang masuk ke dalam 0etakan koping 'kerangka) tersebut merata ke semua bagian 0etakan koping dan dapat membentuk koping dengan sempurna. -etelah itu 0etakan diletakkan di mesin 0asting 'pengisian) logam untuk dimasukkan logam 0air. Mesin 0asting 'pengisian) logam ada yang memakai 0entriugal dan ada juga yang sudah modern tanpa harus melakukan 0asting 'pengisian) logam dengan 0ara manuaF seperti 0asting 0entriugal.
-etelah 0etakan terisi logam, 0etakan tersebut ditunggu hingga dingin sekitar kurang lebih selama satu jam, agar logam tersebut benar#benar mengeras dan membentuk koping 'kerangka) se0ara sempurna. -etelah satu jam, bahan tanam tuang yang sudah dingin tadi dihan0urkan untuk mengeluarkan 0etakan dari koping 'kerangka) logam tersebut.
-etelah koping 'kerangka) diambil, sandblasting 'penggunaan kekuatan angin dan pasir halus) untuk membersihkan sisa#sisa bahan tanam tuang yang masih menempel pada koping logam. Damun, penggunaan sandblaster jangan terlalu keras kekuatan anginnya dan ujung alat sandblaster yang mengeluarkan angin jangan terlalu didekatkan dengan logam, karena dapat menyebabkan ukuran koping logam menjadi tidak pas dengan model 0etakan gigi aslinya 'logam jadi sedikit melebar).
-etelah disandblasting, segera potong bagian sprue yang masih menempel pada koping logam dengan disk logam. 7agian luar koping logam tidak boleh dipulas halus karena bagian koping logam akan ditempelkan por0elain, dan bagian dalam serikal tidak boleh dipulas kasar maupun halus karena bagian tersebut yang akan menempel pada gigi asli yang telah dipreparasi.
asil 0etakan bentuk koping logam yang didapat akan seperti ini, kemudian masukkan se0ara bergantian ke dalam mesin ultrasoni0 yang memiliki dua bagian yaitu yang berisi alkohol lalu masukkan juga ke dalam bagian yang berisi air steril 'aGuades).
. Pelapisan Porcelain
7erikut ini kita akan mulai memasuki tahap pelapisan por0elain di atas koping 'kerangka) logam. al pertama yang harus dilakukan adalah proses slurry 'pelapisan koping logam dengan sedikit pelapis dasar por0elain, digunakan sebagai pengikat untuk logam dan por0elain). -lurry bisa juga disebut bagian opaGue 'opak) yang menutupi bagian logam agar +arna gelapnya tidak menembus keramik. Proses slurry hanya dilakukan sekali dan harus merata satu lapis saja, jangan terlalu tebal.
-etelah dilapisi slurry, kemudian koping logam tersebut diletakkan di mesin urna0e 'mesin pembakaran gigi por0elain) dengan suhu untuk slurry.
-etelah dilapisi bagian opaGue 'slurry), kemudian dilapisi dengan dentin por0elain. $entin por0elain didapatkan dengan 0ara men0apurkan bubuk por0elain dengan 0airan yang khusus digunakan untuk por0elain, dengan adukan yang merata dan konsisten.
angan lupa untuk melakukan teknik kondensasi setelah membentuk gigi dengan por0elain sebelum dimasukkan ke dalam mesin urna0e 'mesin yang digunakan untuk pembakaran gigi por0elain). Teknik ini dilakukan agar air yang terserap terlalu banyak di dalam por0elain dapat dikeluarkan, karena jika terdapat banyak kandungan air di dalam bentukan por0elain tersebut akan dapat mengakibatkan keretakan '0ra0king) pada por0elain pada hasil por0elain setelah dibakar. 5dapun teknik#teknik yang dapat digunakan untuk mengkondensasi por0elain adalah : 1.
$engan teknik getar atau ketuk yaitu dengan menggetar#getarkan atau mengetuk koping logam yang telah dijepitkan pada gunting logam se0ara perlahan, agar por0elain yang menempel tidak rontok 'berjatuhan).
2.
$engan 0ara penyerapan yaitu setelah diketuk#ketuk se0ara perlahan, bentukan por0elain yang terlihat basah tersebut diserap airnya dengan menggunakan tissue halus dan ditempelkan se0ara perlahan.
Perpaduan kedua teknik di atas dapat menghasilkan bentukan por0elain yang lebih baik dibandingkan hanya dilakukan salah satunya
1.
saja.
7entukan por0elain yang telah siap dimasukkan ke dalam mesin urna0e yang telah diatur suhunya, segera diletakkan di atas tray yang tersedia untuk memasukkannya di dalam urna0e.
Masukkan por0elain tersebut ke dalam mesin urna0e, por0elain sangat memerlukan proses drying 'pengeringan) selama menit untuk mengeringkan sisa air yang masih terdapat pada por0elain. proses drying dilakukan dengan 0ara meletakkan por0elain ke dalam urna0e tetapi mesin urna0e belum tertutup rapat.
-etelah proses drying, kemudian saatnya untuk melakukan teknik pembakaran. 5dapun ma0am#ma0am ukuran suhu mesin urna0e por0elain adalah : 1.
igh using 13 o & 13 o &
-uhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada elemen gigi tiruan seperti pada logam. 2.
Medium using 1( o & 12! o &
-uhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada gigi tiruan logam por0elain 'por0elain used to metal) dan juga untuk all por0elain 'semua bagiannya menggunakan por0elain, termasuk juga bagian koping atau kerangkanya). 3.
=o+ using * o & 1! o &
-uhu ini juga dapat digunakan untuk proses pembakaran pada gigi tiruan logam por0elain 'por0elain used to metal) dan juga untuk all por0elain 'semua bagiannya menggunakan por0elain, termasuk juga bagian koping atau kerangkanya). 4.
%ltra lo+ using *o &
-uhu ini digunakan untuk proses pembakaran gigi tiruan jembatan 'bridge) atau mahkota '0ro+n).
-etelah pembakaran pada bagian dentin dan pembentukan 'grinding) sesuai dengan bentuk gigi asli, kemudian lapisi bagian por0elain dengan lapisan enamel por0elain untuk menambah translusensi 'tingkat ke0erahan pada gigi por0elain) agar gigi por0elain mirip dengan gigi asli.
"emudian lakukan pembakaran sekali lagi seperti suhu pada saat pembakaran dentin por0elain. 7ila bentuk dari gigi por0elain yang sudah jadi tersebut dirasa masih belum sempurna, lakukan grinding sekali lagi.
7erikut ini adalah gambaran dari pembetukan gigi por0elain yang sudah dibakar untuk dibentuk mirip seperti gigi asli. &. inishin dan Polishin Porcelain
'. #la0in Porcelain
=alu lakukan tahapan glaAing pada gigi por0elain yang sudah jadi tersebut dengan 0ara melapisinya dengan lapisan glaAing 'lapisan yang digunakan untuk gigi por0elain agar terlihat mengkilap dan halus). =apisan glaAing akan memperke0il permukaan porselen yang terlihat kasar.
1$. Penemenan jembatan Penyemenan jembatan berarti melekatkan jembatan dengan semen pada gigi
penyangga di dalam mulut. Persiapan gigi penyangga sebelum penyemenan perlu dilakukan dengan sebaik#baiknya untuk men0egah perubahan relasi oklusal dan tepi gingia, yang mungkin juga disebabkan tekanan hidrolik yang mengganggu pulpa. al tersebut harus dihindari oleh operator. -emen yang digunakan untuk melekatkan jembatan ialah Ain0 phosphate semen, semen silikoosat, semen alumina H75, semen polikarboksilat, serta semen resin komposit. Pemilihan dilakukan berdasarkan siat biologi0, bioisik serta pengaruh pada estetiknya. Tata 0ara penyemenan dengan menggunakan Ain0 phosphate 0ement : 1. 7ubuk semen serta 0airan diletakkan diatas glass pad 2. &urkan bubuk pada 0airan sedikit demi sedikit, di aduk merata sampai ( detik. 3. 5dukan diratakan melebar pada ka0a seluas mungkin 4. 5donan kemudian diisikan kedalam pemaut meliputi dinding dalamnya tpis# tipis dan merata, sedang lekuk pada preparasi 'bila ada) diisi juga dengan adonan semen. . embatan kemudian ditempatkan pada penyangganya didalam mulut dan ditekan dengan jari se0ara kuat F dapat juga dipakai pemakai kayu untuk lebih menekan jembatan pada tempatnya.
!. Pasien diminta menggigit keras pada jembatannya, untuk menge0ek apakah oklusi sudah baik. . Pasien diminta membuka mulut sebentar dan diminta menggigit gulungan kapas, yang diletakkan pada oklusal gigi geligi. *. -etelah semen keras, kelebihan semen dihilangkan dengan s0aller. (. -ekali lagi, oklusi diperiksa dan sebelum pasien pulang, operator perlu memberitahu 0ara membersihkan jembatan tersebut. -umber: Prajitno, ./. 1((4. lmu $eligi %iruan &embatan' !engetahuan Dasar dan (ancangan !embuatan. akarta : H6&. http:<<+++.shinysmiledental0lini0.0om