Teknik Te knik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah, dimana rintangan ini biasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu lintas biasa (Struyk, 1995). Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat kepentingan yang yang berbed berbeda-be a-beda da tiap orangn orangnya ya (Supri (Supriyad yadi, i, 2). 2). !enuru !enurutt "r. "r. #r. #r. $amban $ambang g Supriyadi, jembatan bukan hanya kontruksi yang ber%ungsi menghubungkan suatu tempa tempatt ke tempat tempat lain lain akiba akibatt terh terhala alang ngny nyaa suat suatu u rint rintan angan gan,, namu namun n jemba jembata tan n merupakan suatu sistem transportasi, jika jembatan runtuh maka sistem akan lumpuh. &ipe &ipe jemba jembata tan n meng mengala alami mi perk perkem emba bang ngan an yang yang sejala sejalan n deng dengan an sejar sejarah ah peradaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks, dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatan yang terus berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorang peren'ana harus tepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu. eren' eren'ana anaan an sebuah sebuah jembat jembatan an menjad menjadii hal yang yang pentin penting, g, terutam terutamaa dalam dalam menentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan metode metode pelaksa pelaksanaa naan n apa yang yang akan akan diguna digunakan kan.. enggu enggunaa naan n metode metode yang yang tepat, tepat, praktis, 'epat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target & yaitu tepat mutu*kualitas, tepat biaya*kuantitas dan tepat +aktu sebagaimana ditetapkan, dapat ter'apai. embangunan in%rastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk mendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang +ilayah (enstra (enstra ementerian ementerian 21-21/ 21-21/,21 ,21), ), sehingga sehingga pembangunan pembangunan in%rastruktur in%rastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu 0 tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiata kegiatan n pemban pembangun gunan an yang yang dilaks dilaksanak anakan an pasti pasti menimb menimbulk ulkan an dampak dampak terhad terhadap ap lingkungan baik dampak positi% maupun dampak negati%, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan man%aat yang maksimum dengan dampak negati% terhadap lingkungan yang minimum.
Teknik Te knik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 2
1.2.
Rumusan Masalah
1. $agaimana metode pelaksanaan yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi Jembatan. 2. $agaimana metode pelaksanaan Jembatan $eton . $agaimana metode pelaksanaan Jembatan angka
1.3.
Tujuan dan Manaat
2. ntuk mengetahui mengetahui metode metode pelaksana pelaksanaan an yang digunakan digunakan dalam dalam suatu suatu proyek proyek konstruksi Jembatan. 2. ntuk mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan pada Jembatan $eton. . ntuk mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan pada Jembatan angka.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 3
BAB 2 !EMBATAN 2.1.
Pengert"an !em#atan
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. intangan ini biasanya jalan lain berupa jalan air atau lalu lintas biasa. Jembatan yang berada diatas jalan lalu lintas biasanya disebut viaduct . Jembatan dapat digolongkan sebagai berikut 0 1. Jembatan jembatan tetap. 2. Jembatan jembatan dapat digerakkan. edua golongan jembatan tersebut dipergunakan untuk lalu lintas kereta api dan lalu lintas biasa ( Struyk dan een, 193/). Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang sungai*saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya. "alam peren'anaan dan peran'angan jembatan sebaiknya mempertimbangkan %ungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-arsitektural yang meliputi 0 4spek lalu lintas, 4spek teknis, 4spek estetika (Supriyadi dan !untohar, 2). !enurut (4siyanto 23) jembatan rangka baja adalah struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang batang baja yang dihubungkan satu dengan yang lain. $eban atau muatan yang dipikul oleh struktur ini akan diuraikan dan disalurkan kepada batang batang baja struktur tersebut, sebagai gaya gaya tekan dan tarik, melalui titik titik pertemuan batang (titik buhul). 6aris netral tiap tiap batang yang bertemu pada titik buhul harus saling berpotongan pada satu titik saja, untuk menghindari timbulnya momen sekunder. 2.2.
Peranan Tem#atan Terhada$ Trans$%rtas"
Jalan merupakan alat penghubung antara daerah yang penting sekali bagi penyelenggaraan pemerintah, ekonomi kebutuhan sosial, perniagaan, kebudayaan, pertahanan. &rasportasi sangat penting bagi ekonomi dan pembangunan 7egara dan bangsa. !aju mundurnya suatu negara, terutama dalam bidang ekonomi sangat tergantung pada baik dan tidaknya sistem transportasi yang ada. $aik tidaknya atau lan'ar tidaknya transportasi sangat tergantung pada alat alatnya, antara lain yang terpenting kendaraan kendaraannya, sistem transportasi, tranportation policy dan pada keadaan jalannya. Jembatan adalah bagian dari jalan itu. Jembatan sangat menentukan pula kelan'aran transportasi. eranan jembatan yang sangat penting dalam menopang
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 4
sistem transportasi darat yang ada, maka jembatan harus kita buat 'ukup kuat dan tahan, tidak mudah rusak. erusakan pada jembatan dapat menimbulkan gangguan terhadap kelan'aran lalu lintas jalan, terlebih lebih di jalan yang lalu lintasnya padat seperti di jalan utama, di kota, dan di daerah ramai lainnya. ema'etan lalu lintas dalam kota bias terjadi karena adanya suatu perbaikan jembatan. $erpuluh puluh bahkan ratusan kendaraan berhenti berderet deret menunggu giliran untuk le+at jembatan. $erapakah kerugian yang diderita sebagai akibat dari +aktu yang hilang itu8. $eberapa kerugian yang nyata itu dapatlah kita sebut, diantaranya penghambatan ke'epatan angkut dari kendaraan kendaraan. e'epatan angkut sangat penting pengaruhnya dalam bidang ekonomi, kestabilan harga harga, kelan'aran distribusi dan lain sebagainya (Subarkah, 199). 2.3.
!em#atan Rangka &truss bridge'
!enurut (Satyarno, 2) jembatan rangka dibuat dari struktur rangka yang biasanya terbuat dari bahan baja dan dibuat dengan menyambung beberapa batang dengan las atau baut yang membentuk pola-pola segitiga. Jembatan rangka biasanya digunakan untuk bentang 2 m sampai 5 m. 4da banyak tipe jembatan rangka yang dapat digunakan diantaranya sebagai berikut, seperti ditunjukkan pada 6ambar 2.1.
(am#ar 2.1. T"$e ) T"$e !em#atan Rangka 2.*.
Baja +%nstruks"
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 5
!enurut (Spiegel dan imbrunner, 1991) baja konstruksi adalah alloy steels (baja paduan), yang pada umumnya mengandung lebih dari 93 : besi dan biasanya kurang dari 1 : karbon. omposisi aktual kimia+i sangat ber;ariasi untuk si%at si%at yang diinginkan, seperti kekuatannya dan ketahanannya terhadap korosi, baja dapat juga mengandung elemen paduan lainnya, seperti sili'on, magnesium, sul%ur, %os%or, tembaga, krom, dan nikel, dalam berbagai jumlah. $aja tidak merupakan sumber yang dapat diperbaharui (renewable), tetapidapat mempunyai daur ulang (recycled ), dan komponen utamanya, besi, sangat banyak. $aja tidak mudah terbakar, tetapi harus anti api.
Pr%ses Peren-anaan !em#atan 2.,.1
Bangunan truktur Ba/ah (Substructure)
$angunan struktur ba+ah ber%ungsi untuk menerima atau menaha bebanbeban yang disalurkan dari beban struktur atas, dan kemudian beban beban tersebut disalurkan ke pondasi. Struktur ba+ah ini terdiri dari 0 1. ondasi ondasi pada jembatan memiliki %ungsi yang sama dengan pondasi yang ada pada struktur bangunan gedung, dimana %ungsi dari pondasi itu sendiri adalah menyalurkan beban-beban yang di tahan ke tanah. ondasi memiliki 2 bagian yaitu 0 a. &iang an'ang * $ore ile * Sumuran b. ile =ap
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 6
6ambar 2.1 &iang an'ang dan ile =ap
2. olom ier a. ier b. ier
6ambar 2.2 Struktur $a+ah (Sub Structure) pada ier
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 7
. 4butment 4butment merupakan bagian dari bangunan pada ujung-ujung jembatan, yang memiliki %ungsi sebagai pendukung untuk bangunan struktur atas dan juga ber%ungsi untuk penahan tanah. 4butment mempunyai bagian sebagai berikut 0 a. 4butment b. >ing >all '. elat #njak d. $a'k >all
6ambar 2. Struktur $a+ah (Sub Structure) pada 4butment /. ?prit ?prit adalah akses penghubung antara jembatan dengan jalan yang ada. peren'anaan konstruksi oprit ini sangat perlu diperhatikan agar design oprit yang dihasilkan nantinya dapat aman dan a+et sesuai dengan umur ren'ana yang telah ditentukan
6ambar 2./ Struktur $a+ah (Sub Stru'ture) pada ?prit
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 8
6ambar 2.5 &ak 4tas ?prit
6ambar 2.@ !elintang ?prit 2.,.2.
Bangunan truktur Atas (Upper Structure)
$angunan struktur atas ber%ungsi untuk menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang, kendaraan, dan lain sebagainya. $angunan atas biasanya terdiri dari pelat, lapisan permukaan jalan, dan gelagar dari jembatan.
6ambar 2. Struktur 4tas (Upper Structure) pada "e'k
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 9
Struktur 4tas (Upper Structure) terdiri dari 0 1. omponen a. "e'k Jembatan "e'k Jembatan ini bisah berupa # 6irder, 6irder , $oA 6irder , &russ, dll.
b. $earing $earing adalah bantalan yang bertujuan untuk mengurangi gesekan untuk benda*poros yang bergerak se'ara rotasi ataupun linier.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 10
'. BApansion Joint BApansion Joint adalah suatu sabungan yang bersi%at %leAible, sehingga saluran yang disambungkan memiliki tolerasi gerak.
2. embagian Span ($entang) "alam pembagian bentang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu 0 a. 4pproa'h Span b. !ain Span
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 11
2.,.3.
Taha$an Peren-anaan
!enurut (Supriyadi dan !untohar, 2) perbedaan antara ahli satu dengan yang lainnya sangat dimungkinkan terjadi, dalam peren'anaan jembatan, tergantung latar belakang kemampuan dan pengalamannya. $elajar dari perbedaan pandangan inilah seharusnya para ahli dapat menyimpulkan suatu permasalahan yang ada pada peren'anaan jembatan, dan dapat menemukan suatu penyelesaian dalam sebuah peren'anaan. erbedaan tersebut harus tidak boleh menyebabkan gagalnya proses peren'anaan. Seorang ahli atau peran'ang paling tidak harus telah mempunyai data baik sekunder maupun primer yang berkaitan dengan pembangunan jembatan, sebelum sampai pada tahap pelaksanaan konstruksi.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 12
/. eraturan
(am#ar 2.2. kema Pr%ses Peren-anaan
Sumber 0 Supriyadi dan !untohar, 2
2.,.*. Pem"l"han L%kas" !em#atan
enentuan lokasi dan layout jembatan tergantung pada kondisi lalu lintas. mumnya, suatu jembatan ber%ungsi untuk melayani arus lalu lintas dengan baik, ke'uali bila terdapat kondisi-kondisi khusus. rinsip dasar dalam pembangunan jembatan menurut (&roitsky, 199/) dalam (Supriyadi dan !untohar, 2) adalah jembatan untuk jalan raya, tetapi bukan jalan raya untuk jembatan. ondisi lalu lintas yang berbeda-beda dapat mempengaruhi lokasi jembatan. anjang - pendeknya bentang jembatan akan disesuaikan dengan lokasi jalan setempat. enentuan bentangnya dipilih yang sangat layak dari beberapa alternati% bentang pada beberapa lokasi yang telah diusulkan. ertimbangan terhadap lokasi akan sangat didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang menggunakan jembatan. ada penentuan lokasi jembatan akan dijumpai suatu permasalahan apakah akan dibangun di daerah perkotaan ataukah pinggiran kota bahkan di pedesaan. eren'anaan dan peran'angan jembatan di daerah perkotaan terkadang tidak diperhatikan dengan 'ermat dan tepat. ehadiran jembatan di tengah kota sangat mempengaruhi landscape atau tata kota tersebut. eren'anaan dan peran'angan tipe jembatan modern di daerah perkotaan, seorang ahli sebaiknya mempertimbangkan %ungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-arsitektural (Supriyadi dan !untohar, 2).
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 13
1. 4spek lalu lintas ersyaratan transportasi meliputi kelan'aran arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki yang melintasi jembatan tersebut. eren'anaan yang kurang tepat terhadap kapasitas lalu lintas perlu dihindarkan, karena akan sangat mempengaruhi lebar jembatan. entingnya diperoleh hasil yang optimum dalam peren'anaan lebar optimumnya agar didapatkan tingkat pelayanan lalu lintas yang maksimum. !engingat jembatan akan melayani arus lalu lintas dari segala arah, maka mun'ul kompleksitas terhadap eAisting dan ren'ana, ;olume lalu lintas, oleh karenanya sangat diperlukan ketepatan dalam penentuan tipe jembatan yang akan digunakan. endekatan ekonomi selayaknya juga sebagai bahan pertimbangan biaya jembatan perlu dibuat seminimum mungkin. !elihat beberapa kasus biaya in;estasi jembatan di daerah perkotaan adalah sangat tinggi.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 14
esesuaian estetika dan arsitektural akan memberikan nilai lebih kepada jembatan yang dibangun di tengah-tengah kota. Jembatan pada kota-kota besar di dunia banyak yang mempunyai nilai estetika yang tinggi disamping kekuatan strukturalnya (Supriyadi dan !untohar, 2). 2.,.,. Layout jem#atan
ariabel yang penting, setelah lokasi jembatan ditentukan adalah mempertimbangkan layout jembatan terhadap topogra%i setempat. erkembangan sistem jalan raya, pada a+alnya mempunyai standar yaitu jalan raya lebih rendah dari jembatan. $iaya in;estasi jembatan merupakan proporsi terbesar dari total biaya jalan raya. onsekuensinya, struktur tersebut hampir selalu dibangun pada tempat yang idela untuk memungkinkan bentang jembatan sangat pendek, %ondasi dapat dibuat sehematnya, dan melintasi sungai dengan layout berbentuk squre layout (Supriyadi dan !untohar, 2). roses peren'anaan jembatan akan dihadapkan pada dua sudut pandang yang berbeda antara seorang ahli jalan dan ahli jembatan menurut (&roitsky, 199/) dalam (Supriyadi dan !untohar, 2). #lustrasi perbedaan D kepentingan antara seorang ahli jalan dan ahli jembatan adalah sebagai berikut0 1. andangan ahli jembatan erlintasan tegak lurus sungai, jurang atau jalan rel lebih sering dipilih, dari pada perlintasan yang membentuk alinemen yang miring. enentuan ini didasarkan pada aspek teknis dan ekonomi. !enurut (>addel, 191@) dalam (Supriyadi dan !untohar, 2) menyatakan bah+a struktur yang dibuat pada alinemen miring adalah abominasi dalam lingkup rekayasa jembatan. 2. Struktur jembatan sederhana enyataan untuk struktur jembatan yang relati% sederhana sering diabaikan terhadap alinemen jalan. ara ahli jalan raya yang sering menempatkan alinemen sedemikian sehingga struktur jembatan merupakan bagian penuh dari alinemen ren'ana jalan tersebutm, sehingga apabila melalui sungai seringkali kurang memperhatikan layout se'ara 'ermat. . Layout jembatan bentang panjang Struktur bertambahnya tingkat kegunaan jalan dan panjang bentang merupakan hal yang 'ukup penting untuk menentukan layout . asus seperti ini, dalam menentukan bagaimana layout jembatan yang sesuai perlu diselaraskan oleh kedua ahli tersebut guna menekan biaya konstruksi.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 15
$anyak %aktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah sudut yang dibentuk terhadap bidang alinemen. 2.0.
Peraturan Peraturan Peran-angan !em#atan
Struktur baja yang ada saat ini, telah berkembang pesat dengan berbagai aturan yang berbeda pada tiap negara. onsep pemikiran dalam perhitungannya adalah sama tetapi aturan yang terjadi adalah lain, dan itu tergantung dari 7egara yang memakainya. !enurut &im eneliti dan engembangan >ahana omputer, 2, struktru baja yang saat ini, telah berkembang pesat dengan berbagai aturan yang berbeda pada tiap negara. "iantara peraturan perhitungan struktur baja yang dipakai pada S4 2 adalah sebagai berikut 0 1. American institute of Steel onstruction!s "Allowable Stress #esi$n and Plastis #esi$n Spesification for Structural Steel %uildin$s"& A'S AS# (A'S& *+*), 2. American institute of Steel onstruction!s -Load and .esistance /actor#esi$n Spesification for Structural Steel %uildin$s"& A'S L./# (A'S&**0), . American Assotiation of State 1i$2way an$ Transportation 3fficiall -AAS1T3 L./# %rid$e #esi$n Spesification"& AAS1T3 L./# (AAS1T3& **4), /. anada 'nstitute of Steel onstruction!s -Limit State #esi$n of Steel Structures"& A5'SA s6, *0 ('S& **7), 5. %ritis2 Standart 'nstitution!s -Structural Use of Steelwork in %uildin$"& %S7*78 (%S'& **8), @. 9uropean ommittee for Standarditation!s -9urocode : ; #esi$n of Steel Structures Part , ; ), (&im enelitian dan engembangan >ahana omputer, 2) $adan Standarisasi 7asional (25) mempunyai peraturan peraturan yang digunakan di #ndonesia, untuk meran'ang struktur jembatan. eraturan yang digunakan $adan Standarisasi 7asional (25) dalam peran'angan jembatan adalah sebagai berikut 0 1. edoman eren'anaan embebanan Jembatan Jalan aya (JJ, 193) 2. eraturan eren'anaan $angunan $aja #ndonesia ($$#) . eraturan eren'anaan &eknik Jembatan ( %rid$e ?ana$ement System, 1992) /. e;isi S7# -23-1992, tentang eren'anaan etahanan 6empa untuk Jembatan. 5. S7# &--25, tentang eren'anaan Struktur $aja untuk Jembatan. 2..
Peren-anaan Pem#e#anan
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 16
eren'anaaan pembebanan jembatan jalan raya didasarkan pada pedoman eren'anaan embebanan Jembatan Jalan aya (J, 193) dan %ri$de ?ana$ement System 1992. 1. $eban primer $eben primer merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap peren'anaan jembatan. $eban primer meliputi beban mati, beban hidup, beban kejut dan gaya akibat tekanan tanah. 2. $eban sekunder $eban sekunder merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam perhitungan tegangan pada setiap peren'anaan jembatan. $eban sekunder meliputi beban angin, gaya akibat perbedaan selip, gaya akibat rangka susut, gaya rem, gaya akibat gempa bumi, gaya gesekan pada tumpuan yang bergerak. . $eban khusus $eban khusus merupakan beban-beban khusus untuk perhitungan tegangan pada peren'anaan jembatan. $eban khusus meliputi gaya sentri%ugal, gaya tumbuk pada jembatan layang, gaya dan beban selama pelaksanaan, dan gaya akibat air.
BAB 3 !ALAN
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 17
3.1
Pengert"an !alan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di ba+ah permukaan tanah dan*atau air, serta di atas permukaan air, ke'uali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabelE •
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umumE
•
Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usa ha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiriE
•
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya di+ajibkan membayar tolE
Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder. •
Sistem jaringan jalan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua +ilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang ber+ujud pusat-pusat kegiatan.
•
Sistem jaringan jalan sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam ka+asan perkotaan. Jalan umum menurut %ungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.
•
Jalan arteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jalan umum yang ber%ungsi melayani angkutan utama dengan 'iri perjalanan jarak jauh, ke'epatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi se'ara berdaya guna.
•
Jalan kolektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jalan umum yang ber%ungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan 'iri perjalanan jarak sedang, ke'epatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
•
Jalan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jalan umum yang ber%ungsi melayani angkutan setempat dengan 'iri perjalanan jarak dekat, ke'epatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
•
Jalan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jalan umum yang ber%ungsi melayani angkutan lingkungan dengan 'iri perjalanan jarak dekat, dan ke'epatan rata-rata rendah.
•
Jalan 4rteri primer melayani angkutan utama yang merupakan tulang punggung tranasportasi nasional yang menghubungkan pintu gerbang utama (elabuhan tama dan atau bandar dara elas tama).
•
Jalan olektor # adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 18 •
Jalan olektor ## adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota
•
propinsi dengan ibukota kabupaten*kota. Jalan olektor ### adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten*kota .
3.2
Tekn"k Pem#angunan !alan 1. Penjelasan Umum elaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan dia+asi langsung konsultan penga+as dan "epartemen ekerjaan mum. elaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesi%ikasi tekhnik umum dan khusus yang telah ter'antum dalam dokumen kontrak, ren'ana kerja F syarat-syarat (S) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang di'apai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek 2. Pekerjaan Pers"a$an
ekerjaan persiapan dilaksanakan sebelum pekerjaan %isik dimulai. 4dapun pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan tersebut, yaitu 0 a. ekerjaan pematokan dan pengukuran ulang ekerjaan pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan penge'ekan ulang pengukuran. emasangan patok pengukuran untuk pro%il memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter. b. Sur;ey kelayakan struktural konstruksi perkerasan. elayakan struktural konstruksi perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destrukti% yaitu suatu 'ara pemeriksaan dengan menggunakan alat $enkelman.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 19
'. engadan direksi keet ntuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya disekitar lokasi proyek. "ireksi keet ini ber%ungsi untuk tempat beristirahat para pekerja dan penyimpanan material serta peralatan pekerjaan. d. enyiapan badan jalan ekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan jalan dan lainnya. Sehingga pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lan'ar.
3. Pekerjaan (al"an dan T"m#unan
(am#ar truktur Pekerjaan Tanah
•
Pekerjaan (al"an
1. ekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta ele;asi permukaan sesuai dengan gambar yang telah diren'anakan. 2. okasi yang akan dipotong ('utting) haruslah terlebih dahulu dilakukan pekerjaan 'learing dan grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi dari akar-akar pohon dan batu-batuan. . ntuk mengetahui ele;asi jalan ren'ana, sur;eyor harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur (theodolit). 4pabila ele;asi tanah tidak sesuai maka tanah dipotong kembali dengan menggunakan alat berat (motor grader), sampai ele;asi yang diinginkan. /. !emadatkan tanah yang telah dipotong dengan menggunakan ibrator oller. 5. !elakukan pengujian kepadatan tanah dengan tes kepadatan (uji"density Sand =one test) di lapangan.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 20
ekerjaan galian dapat diklasi%ikasikan menjadi beberapa bagian 0 a. 6alian $iasa =ommond BA'a;ation) "alam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan eA'a;ator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar ren'ana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump tru'k. b. 6alian $atuan * adas ekerjaan galian batu (padas) men'akup galian bongkahan batu dengan ;olume 1 meter kubik atau lebih. ada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan. '. 6alian Struktur ada pekerjaan galian struktur ini men'akup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. ekerjaan galian ini hanya terbata s untuk galian lantai pondasi jembatan. •
Pekerjaan T"m#unan dan Pemadatan
erlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan pekerjaan 'learing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan dilakerjakan tidak mengandung bahan organik dan benda benda yang mengganggu proses pemadatan. &imbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan dilakukan proses pemadatan. roses penimbunan dapat diklasi%ikasikan menjadi 2, yaitu 0 1. &imbunan $iasa ada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat. 2. &imbunan ilihan ada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar yang biasa disebut borro+pitt. &anah ini digunakan apabila nilai =$ tanah dari timbunan kurang dari @:.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 21
roses pemadata tanah dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar sebelum melakukan proses penghamparan material untuk memenuhi kepadatan 95:, dengan menggunakan alat berat seperti ibrator oller, "ump &ru'k, !otor 6rader. 4dapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu 0 1. !engangkut material dari Guary menuju lokasi dengan menggunakan "ump &ru'k. 2. !enumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan penimbunan. . !eratakan material menggunakan !otor 6rader sampai ketebalan yang diren'anakan. Sebagai panduan operator 6rader dan ;ibro maka dipasang patok tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan tinggi hamparan. /. !emadatkan tanah denga menggunakan ibrator oller yang dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm keadaan memanjang, sedangkan pada tikungan (alinyemen horiContal) harus dimulai pada bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang tinggi, pemadatan tersebut dipadatkan dengan @ pasing (12 A lintasan) hingga didapatkan tebal padat 2 'm hingga didapat ele;asi top subgrade yang sesuai dengan ren'ana. •
Penguj"an +e$adatan Tanah Penguj"an and %ne
engujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan peren'anaan pekerjaan.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 22
(am#ar T"t"k Pengam#"lan am$el
•
Pekerjaan La$"s P%ndas" Ba/ah
apisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar dinamakan lapis pondasi ba+ah yang ber%ungsi sebagai 0 1. $agian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda ke tanah dasar. "engan nilai =$ 2: dan lastisitas indeks (#) H 1:. 2. !aterial pondasi ba+ah relatip murah dibandingkan dengan lapisan perkerasan diatasnya. . !engurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal. /. apisan perkerasan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi. 5. apisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lan'ar. @. apisan untuk men'egah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik kelapis atas. &ebal ren'ana lapisan pondasi ba+ah ini adalah 2 'm. apisan pondasi agregat kelas $ yang digunakan dalam proyek ini memiliki komposisi sebagai berikut 0 1. Split 5* 2. Split *5 . Split 2* /. 4bu $atu &eknik pelaksanaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari $ase $ adalah 0 •
engangkutan material base $ ke lokasi proyek dengan menggunakan "ump &ru'k.
•
Setelah sampai di lokasi, 'ampuran ditumpuk menjadi lima sampai enam tumpukan disepanjang lokasi yang telah siap untuk dihampar base $.
•
enghamparan material base $ dilakukan dengan menggunakan alat motor grader dengan kapasitas ,@ m. Setelah badan jalan terbentuk, kemudian dipadatkan dengan alat ;ibrator roller dengan kapasitas 1@ ton.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 23 •
Jika disuatu lokasi ada 'ampuran material yang kurang baik ikatannya maka dapat ditambahkan abu batu dengan bantuan tenaga manusia untuk mengikat material tersebut ketika dipadatkan kebali dengan ;ibrator roller.
ntuk mengetahui apakah tebal penghamparan base $ dan : kemiringan telah sesuai dengan yang diren'anakan maka digunakan +aterpass agar dapat menemukan ele;asinya.
•
Peralatan
"alam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi atas digunakan alat alat sebagai berikut 0 •
>heel oader ber%ungsi untuk mengambil tumpukan agregat dari tempat pengambilan material, selanjutnya dimasukkan kedalam dunp tru'k.
•
"ump tru'k ber%ungsi untuk mengangkut material agregat base $ ke lokasi pekerjaan.
•
!otor grader ber%ungsi untuk memadatkan material base $.
•
•
>ater tank tru'k ber%ungsi untuk menyiram agregat base $ setelah penghamparan.
Bahan dan Mater"al
4gregat baru pe'ah kelas $ yang sesuai dengan persyaratan (table agregat base $)
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 24
•
Penga/asan Pekerjaan
enga+asan pekerjaan dilaksanakan olek konsultan penga+as.
enghamparan lapis pondasi agregat, baik kelas 4 maupun kelas $ tidak boleh mempunyai ketebalan kurang dari dua kali ukuran maksimum bahan.
•
enghamparan lapis pondasi kelas 4 maupun kelas $ tidak boleh lebih dari 2 'm dalam keadaan loose, hal ini dapat mempengaruhi proses pemadatan sehingga pemadatan yang dilakukan tidak men'apai keadaan optimal.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 25 •
ermukaan lapis pondasi agregat harus rata sehingga air tidak dapat menggenang akibat permukaan yang tidak rata. "e;iasi maksimum untuk kerataan permukaan adalah 1 'm.
•
&oleransi terhadap tebal total lapis pondasi agregat adalah 1 'm dari tebal ren'ana.
•
apis pondasi yang terlalu kering atau terlalu basah untuk pemadatan yaitu kurang dari 1: atau lebih dari : pada kadar air optimum, diperbaiki dengan 'ara menggali dan mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat kadar air tersebut.
BAB * PENUTUP
*.1.
+es"m$ulan
$erdasarkan pembahasan diatas mengenai metode pelaksanaan konstruksi Jembatan didapat kesimpulan sebagai berikut0 1. $erdasarkan struktur metode pelaksanaan jembatan terdiri dari metode pelaksanaan Jembatan $eton dan metode pelaksanaan Jembatan angka.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 26
2. !etode pelaksanaan Jembatan $eton dibedakan menjadi 2 yaitu ast insitu dan Precast se$mental, !etode ast insitu terdiri dari 0 a. !SS ( ?ovable Scaffoldin$ System) b. #! ( 'ncreamental Launc2in$ ?et2od ) '. %alanced antilever dengan /ormTraveller d. able Stayed dengan /ormTraveller !etode Precast Se$mental terdiri dari 0 a. %alanced antilever 9rection @it2 Launc2in$
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umumE
•
Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usa ha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiriE
•
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya di+ajibkan membayar tolE
Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder. •
Sistem jaringan jalan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua +ilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang ber+ujud pusat-pusat kegiatan.
•
Sistem jaringan jalan sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam ka+asan perkotaan.
*.2.
aran
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 27
1. Setiap pembangunan Jembatan harus menggunakan metode pelaksanaan yang tepat dan sesuai dengan standar yang berlaku. 2. Setiap pemilihan metode pelaksanaan harus disesuikan dengan kondisi alam dilokasi pembangunan. . eselaman kerja menjadi hal penting dalam pemilihan metode konstruksi.
DA4TAR PUTA+A
1. Spesifikasi Umum %idan$ Jalan dan Jem batan, "irektorat Jenderal $ina !arga "epartemen ekerjaan mum, "esember 25E 2. Panduan Pen$awasan Pelaksanaan Jembatan %rid$e ?ana$ement System , "irektorat Jenderal $ina !arga "epartemen ekerjaan mum, &ahun 199E . ?ekanika Tana2 dan Teknik Pondasi, aCuto 7akaCa+a dkk, & radnya aramita, &h 2E /. /oundation #esi$n and onstruction, !J &omlinson, Iourth Bdition, the itman ress ondon, 193E
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 28
5. Principles of /oundation 9n$ineerin$ , $raja !."as, >S ublishing =ompany $oston, Se'ond Bdition, 199E @. %a2an Publikasi, = ile, &. >ijaya arya $etonE . 4, June 1999E 3. Load ell Test Pada Pondasi %ored Pile Jembatan Suramadu, SS embinaan &eknik embangunan Jembatan Suramadu =ore &eam-!anajemen onstruksi &ahap ##E 9. Test #aya #ukun$ Tian$ Pancan$ #en$an ?etode %eban #inamis (#LT) , ile Ioundation "iagnosti' Ser;i'esE 1. ?odul Pelati2an Supervisi Pelaksanaan Pekeraan Jembatan, embinaan !anajemen ebinamargaan , "irektorat Jenderal $ina !arga, !ay 2@E 11. ?odul Pelaksanaan Bonstruksi Jembatan, Ja%ung &eknik Jalan dan Jembatan usat endidikan dan atihan "epartemen ekerjaan mum, &ahun 2@.