Apr 21, '09 2:19 Tafwidh adalah Aqidah Kaum Salaf Sebagaimana Kata Ulama dan AM Hasan Al Banna for everyone
Syaikh Hasan Al Banna mengatakan bahwa kaum salaf melakukan tafwidh terhadap Asma was Sifat, Salahkah pernyataan ini? Oleh: Farid Nu’man
Sebagian orang mencela Syaikh Al Banna karena dia menyebut bahwa kaum salaf melakukan Tafwidh. mereka mncela Syaikh Al anna tanpa ampun dan menyebutnya tidak-tidak, sesat, dan lain-lain.
Al Ustadz Hasan Al Banna Rahimahullah berkata ketika mengunggulkan madzhab salaf tentang masalah sifat-sifat Allah Ta’ala, mengatakan:
ر بسس سس ا إلسسى س سس ع ال سسذه سسس ض سسو سسكوت ال من ف ل ال رأي أ أ قد ع حن سسعده ان أ م ، ط عطال ل ة الل ل ، ب ب لىأ أ لى أع د د د عد ، نقال ب ب ج صدرهأث ، ا ا ط ط “Kami “Kami meyakini meyakini bahwa pendapat pendapat salaf yakni diam dan menyerah menyerahkan kan ilmu makna-makna makna-makna ini kepada Allah Ta’ala adalah lebih selamat dan lebih utama untuk diikuti, dengan memangkas habis takwil dan ta’thil (pengingkaran), maka jika Anda adalah termasuk orang yang telah Allah bahagiakan dengan ketenanga ketenangan n iman, iman, dan disejukka disejukkan n dadanya dadanya dengan dengan salju salju embun keyakinan, keyakinan, maka janganlah janganlah mencari gantinya (salaf).” (Al Imam Asy Syahid Hasan Al Banna, Majmu Ar Rasail , Hal. 368. Al Maktabah At
Taufiqiyah)
Tafwidh (bersi (bersikap kap diam diam dan menyer menyerahka ahkan n makna makna sifat sifat Allah Allah Ta’ala Ta’ala kepada kepada Alla Allah) h),, itul itulah ah perma permasa sala laha han n yang yang memb membuat uatny nyaa di sera serang ng oleh oleh kaum kaum sala salafi fiyy yyin in.. Tafwidhul ilmi atau ma’na, ini perlu didiskusikan; salahkah itu? Benarkah para ulama salaf tidak melakukannya? melakukannya? Benarkah Benarkah hal itu tercela, tercela, sebagaimana sebagaimana pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Taimiyah –semoga Allah meridhainya meridhainya dan mesucikan mesucikan ruhnya. Atau jangan jangan tafwidh adalah memang madzhab salaf yang sesungguhnya? Atau paling tidak itulah yang masyhur?
Yang jelas, pendapat siapapun selama bukan pendapat Rasulullah ‘Alaihi Shalatu wa Salam, bisa kita terima atau kita tolak. Perlu diketahui, tidak semua ulama setuju dengan pendapat Syaikhul Syaikhul Islam Islam Ibnu Taimiyah, Taimiyah, lantaran lantaran serangannya serangannya terhadap tafwidh ini akhirnya ada ulama yang mengkritiknya dengan buku berjudul Ibnu Taimiyah Laisa Salafiyyan yang dikarang oleh Syaikh Manshur Muhamamd al Uwais. Dengan dalil-dalil tatsbit sebagaimana yang difahaminya, naqli dia menjelaskan bahwa kaum salaf bukanlah tatsbit sebagaimana tetapi tafwidh. tafwidh.
Sete Setela lahh saya saya renu renungk ngkan, an, bisa bisa jadi jadi ini ini hany hanyal alah ah perbe perbeda daan an tafs tafsir ir dari dari kala kalang ngan an ulam ulamaa sete setela lahh masa masa sala salaf, f, terh terhada adapp sika sikapp sala salafu fush sh shal shalih ih keti ketika ka memahami sifat-sifat Allah Ta’ala. Sebagian kalangan menyebut bahwa kaum salaf itu itsbat , namun kalangan lain menyebutnya tafwidh.
Kita akan lihat kebenaran sikap Syaikh Hasan al Banna tentang masalah ini, bahwa Salafus Shalih itu tafwidh (sebenarnya beliau tidak mutlak mengatakan demikian, sebab di halaman lain dari tulisannya, dia juga menyebut bahwa kaum salaf itu itsbat). Berikut akan saya tunjukkan sikap para Imam lain yang ternyata memiliki pandangan yang sama dengan Syaikh Hasan al Banna Rahimahullah.
Sikap Imam Al Alusi
Ketika menafsirkan Surat Al An’am ayat 158:
َّر ت ءا ض ُ عْ َ ىَ ِ ْ َ ْ أَ “Atau Kedatangan sebagian ayat Tuhanmu”
Ruhul Ma’ani : Berkata Imam Al Alusi dalam tafsir Ruhul
لسس س سس م س سس د د ف ل ال ذ مذ من ور ش ال أ أ ع ع أ أ سسف ط ال إلسسىسس م ااسس ال ض سسو سس حسسوه س سس م د قسسد ظ ة الظإرا د عد ز زال م م ب الخب “Engkau “Engkau telah telah menget mengetahui ahui,, bahwa bahwa yang yang masyhu masyhurr dari dari madzha madzhab b salaf salaf adalah adalah meniadakan takwil seperti itu, dengan cara menambahkan atau lainnya, tetapi (mereka) tafwidh (menyerahkan) maksudnya kepada Al Lathiful Khabir (maksudnya Allah Ta’ala) Ruhul Ma’ani , beserta beserta meyakininya meyakininya dengan tanpa mengkehendakinya mengkehendakinya secara literal.” literal.” ( Ruhul
Juz. 6, Hal. 80. Al Maktabah Asy Syamilah)
Begitu pula ketika menafsiri Al A’raf ayat 54:
ِ ْ عَْل ا ى ََ وَ َ ْ ا ّثُ “Kemudian Allah bersemayam di atas ‘Arys”
Berkata Imam Al Alusi:
لسس س سس م س سس ف سس ال ذ مسسذ من ور ش ال أ أ ع ع أ أ لىع ا إلى ا م مال ض الو “Engkau telah mengetahui, bahwa yang masyhur dari madzhab salaf dalam hal seperti ini adalah tafwidh (menyerahkan) maksudnya kepada Allah Ta’ala.” (Ibid, Juz. 6,
hal. 196)
JelasJelas-jel jelas as Imam Imam Al Alusi Alusi menyeb menyebut ut bahwa bahwa madzha madzhabb salaf salaf itu itu bahkan itulah yang masyhur.
Dalam tafsir surat Yunus ayat 1:
tafwidh
ِكِحَ لْا ِ َكِلْت اُ َآَ َ ْ ِ ال “Alim lam ra, inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah”
Berkata Imam Al Alusi:
{ س السس } سسى مع ض سسو ف سس ال سسن ور شسس ال أ أ سسس ع س سس أ لىع ا إلى ا ل لم أم “Engkau “Engkau telah telah menget mengetahu ahuii bahwa bahwa yang yang masyhu masyhurr dari dari salaf salaf adalah adalah tafwid tafwidh h (menyerahkan) makna dari Alif lam ra dan yang sepertinya, kepada Allah Ta’ala.” (Ibid,
Juz. 7, Hal 419)
Imam Al Alusi juga berkata:
سس و ل ال سسس سمسس : و قسسو ن السسد ء سمسسالع خ خ سس س سس مسس إلسسى س سس را س سس لع ، س سس س لسس ؤ ال م م د ا ع Syaikh kami Al ‘Allamah ‘Alauddin berkata: “Apa-apa yang dilakukan oleh orang-orang yang tafwidh adalah satu takwil, dan yang dilakukan orang-orang yang melakukan melakukan takwil takwil adalah adalah dua takwil. Ini berdasarkan berdasarkan hal yang saya dengar.” (Ibid, Juz.
12, Hal. 104)
Dalam Ruhul Ma’ani juga disebutkan:
ف سس ال لسس ؤ ل سسس ب عسسب سسف الخ س سس أ أ : س قسس ال س سس س حسسى العسن ال لىعس ز ز ى و ول ل ب عب ه س سس سسن س سس ا إ إ س سس سسى س الظسس س سس السسذي
سسو ر س سس ء لى ع ا ا د من ا ا ى ح ح ال لسس س سس مح سسن ع ع س سس سسوا ا ا سسس إإ س سس سسس ا ا ى ص ا ا ع ع د د ح ى صحمع “Al Laqqani berkata, Laqqani berkata, “Kaum khalaf -sering disebut orang-orang yang melakukan takwil- dan kaum salaf - sering disebut sebagai orang yang melakukan tafwidhtafwidh- telah sepakat untuk mensucikan mensucikan Allah dari lafaz literal literal yang mustahil bagi Allah, menakwil menakwil dan mengeluarkan mengeluarkan dari lafaz literal literal yang mustahil, mustahil, serta mengimani bahwa hl itu adalah dari Allah yang diturunkan kepada Rasulullah. Mereka hanya berbeda dalam menentukan Ruhul Ma’ani , Juz. 12, Hal. 103) atau tidak menentukan mana yang benar. “ ( Ruhul
Sikap Imam An Naisaburi
Berkata
Imam An Naisaburi dalam tafsirnya ketika menafsiri Al Maidah ayat
64:
ٌلَوُغ ْمَ ِّ د اُ َ ُوُ َلْا ِ لَ َ َ “Dan orang Yahudi berkata: tangan Allah terbelenggu ..”
ض سسو سثسس سس ا د من أ أ ا ا ف ل ال ق ق إلى اع مع “Adalah metode kaum salaf mereka mengimaninya, bahwa itu dari sisi Allah, kemudian tafwidh (menyerahkan) pengetahuan tentangnya kepada Allah.” (Tafsir An
Naisaburi, Juz. 3, Hal. 186. Al Maktabah Asy Syamilah)
Masih dalam kitab yang sama, ketika menafsirkan surat Asy Syura ayat 1-2:
(2) (1) Imam An Naisaburi berkata:
. ا واال ئ ئ ا إلى ا ضو لىا ا “Dan Yang paling utama adalah tafwidh (menyerahkan) ilmunya kepada Allah sebagaimana seluruh pembukaan lannya.” (Ibid, Juz. 6, hal. 459)
Sikap Adz Dzahabi
ه سس مع ض سسو ،ارمسا ،ارا ا : ل ل ل قول وعال ل ال ئ ئ إلى Adapun Adapun pendapat pendapat kami kami dalam dalam bab ini adalah adalah mengaku mengakui, i, membia membiarka rkan, n, dan Ibid ) menyerahkan (tafwidh) maknanya kepada pengucapnya yang benar dan ma’shum ( Ibid
Ini jelas-jelas Imam Adz Dzahabi melakukan murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Tafwidhul Ma’na, padahal dia
Sikap Syaikh Abu Bakar al Jaza’iri
Dalam Aysar at Tafasir , berkata tentang tafsir surat Hud ayat 1 yang berbunyi Alif Lam Ra ..
سسن ح س شسس م سسو سسس م س الحسس سسذا { س آلسس } لى عسس ل سسول ذل ها أ أ ا ا : ق ق ا ه إلى اع ض معو “Firman Allah Ta’ala (ALif Lam Ra), huruf –huruf ini termasuk ayat mutasyabih, dan yang baik adalah menyerahkan (tafwidh) maknanya kepada Allah, dikatakan: ‘Hanya Aysar at Tafasir , Juz. 2, Hal. 156) Allah yang tahu maksudnya.” ( Aysar
Syaikh Abdullah bin Abdul Muhsin at Turki Tu rki
Beliau berkata:
قسسف ، سسس سسن سسس سس ا ب ب أ م م َ ُ ع ًاد أ ّ ِ ض ُ س و ُ س سسو السذي سسذا ، هسس س صسس ا ا ى َ ّز ا ا إلىِ ع الع “Maka, sesungguhnya tak ada satu pun manusia yang mengetahui bagaimana carany caranya, a, tentan tentang g apa-apa apa-apa yang yang Allah Allah kabarka kabarkan n tentan tentang g diriNy diriNya, a, dan tidak tidak ada yang yang mengerti asalNya, DzatNya, SifatNya, selain diriNya, dan yang demikian itulah yang diwajibkan untuk menyerahkan (tafwidh (tafwidh)) ilmu tentang hal itu kepada Allah ‘Azza wa Mujmal I’tiqad A’immah As Salaf , Hal. 141. Al Maktabah Asy Syamilah) Jalla.” ( Mujmal
Jadi, tidak benar dan melampaui batas, jika Syaikh Hasan al Banna dicela dari sisi sisi ini, ini, sebab sebab apa yang yang dikata dikatakann kannya ya bahwa bahwa salaf salaf itu itu tafwidh (sekalipun (sekalipun tafwidhul tafwidhul ma’na) adalah benar adanya, bahkan kata Imam Al Alusi itulah yang masyhur dari salaf. Wallahu A’lam