[Type the document title]
Tugas Pengantar ITP
Wahyu Erwin Firmansyah
FTP/THP/Kelas J
125100101111014
Tugas 1 AKG
Tabel Angka Kecukupan Gizi Indonesia
No
Kelompok Umur
Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
Energi (Kkal)
Protein (g)
AKG Energi (Kkal/kg/hari)
AKG Protein (g/kg/hari)
Anak
1
0-6 bln
6
60
550
10
91,67
1,67
2
7-12 bln
8,5
71
650
16
76,47
1,88
3
1-3 thn
12
90
1000
25
83,33
2,08
4
4-6 thn
17
110
1550
39
91,18
2,29
5
7-9 thn
25
120
1800
45
72,00
1,80
Pria
6
10-12 thn
35
138
2050
50
58,57
1,43
7
13-15 thn
46
150
2400
60
52,17
1,30
8
16-18 thn
55
160
2600
65
47,27
1,18
9
19-29 thn
56
165
2550
60
45,54
1,07
10
30-49 thn
62
165
2350
60
37,90
0,97
11
50-64 thn
62
165
2250
60
36,29
0,97
12
>60 thn
62
165
2050
60
33,06
0,97
Wanita
13
10-12 thn
37
145
2050
50
55,41
1,35
14
13-15 thn
48
153
2350
57
48,96
1,19
15
16-18 thn
50
154
2200
50
44,00
1,00
16
19-29 thn
52
156
1900
50
36,54
0,96
17
30-49 thn
55
156
1800
50
32,73
0,91
18
50-64 thn
55
156
1750
50
31,82
0,91
19
>60 thn
55
156
1600
50
29,09
0,91
Hamil (+an) --> 19-29 thn
20
Timester 1
52
156
2080
67
40,00
1,29
21
Timester 2
52
156
2200
67
42,31
1,29
22
Timester 3
52
156
2200
67
42,31
1,29
Menyusui (+an) --> 19-29 thn
23
6 bln pertama
52
156
2400
67
46,15
1,29
24
6 bln kedua
52
156
2450
67
47,12
1,29
*Sumber : Widiakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2004
Menghitung Kebutuhan Gizi (Individu)
Data : Laki-laki, umur 18 tahun, berat 48 kg
1) Kebutuhan Energi [(Berat Badan Anda/Berat Badan AKG) x Energi]
Hasil : (48/55) x 2600 = 2269 Kkal
2) Asupan Energi [(Kebutuhan Energi/AKG Energi) x 100%]
Hasil : (2269/2600) x 100% = 87.27 %
3) Kebutuhan Protein [(Berat Badan Anda/Berat Badan AKG) x Protein]
Hasil : (48/55) x 65 = 56.73 g
4) Asupan Protein [(Kebutuhan Protein/AKG Protein) x 100%]
Hasil : (56.73/65) x 100% = 87.27%
Mengulas Tabel
1) Kelompok Umur : Anak (0-9 tahun)
Berat badan ideal pada kelompok anak semakin naik pada usia 0-6 bulan 6 kg, 7-12 bulan 8.5 kg, 1-3 tahun 12 kg, 4-6 tahun 12 kg 7-9 tahun . Sama halnya dengan kebutuhan energi dan protein. Kebutuhan energi semakin meningkat dari 550 Kkal pada usia 0-6 bulan hingga 1800 kkal pada usia 7-9 tahun. Kebutuhan protein semakin meningkat dari 10 g pada usia 0-6 bulan hingga 45 g pada usia 7-9 tahun. Meningkatnya kebutuhan energi dan protein diiringi dengan perkembangan fisik dari bayi sampai umur sembilan tahun yang semakin besar, sehingga kebutuhan energi dan protein yang besar sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan otak dan tubuh.
2) Kelompok Umur : Pria (>10 tahun)
Pada kelompok ini berat badan ideal mengalami kenaikan pada usia 10-12 tahun 35 kg, 13-15 tahun 46 kg, 16-18 tahun 55 kg, 19-29 tahun 56 tahun, setelah itu mengalami keadaan yang tetap pada usia >30 tahun 62 kg. Untuk kebutuhan energi mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan kebutuhan energi terjadi pada usia 10-12 tahun 2050 Kkal, 13-15 tahun 2400 Kkal, 16-18 tahun 2600 Kkal, setelah itu kebutuhan energi menurun sedikit demi sedikit pada usia 19-29 tahun 2550 Kkal, 30-49 tahun 2350 Kkal, 50-64 tahun 2250 Kkal, dan usia >60 tahun 2050 Kkal. Kebutuhan energi paling besar adalah saat usia 16-18 tahun yakni 2600 Kkal. Hali ini disebabkan karena pada usia tersebut merupakan usia remaja (pubertas) menuju dewasa, dimana energi yang besar dibutuhkan untuk banyak aktivitas.
Selain kebutuhan energi, kebutuhan protein juga paling banyak saat usia 16-18 tahun yaitu 65 g. Kebutuhan protein pada usia 10-12 tahun 50 g, kemudian naik menjadi 60 g saat usia 13-15 tahun, dan naik lagi menjadi 65 g, lalu turun menjadi 60 g pada usia >19 tahun.
3) Kelompok Umur : Wanita (>10 tahun)
Sama halnya dengan pria, pada kelompok ini berat badan ideal mengalami kenaikan pada usia 10-12 tahun 37 kg, 13-15 tahun 48 kg, 16-18 tahun 50 kg, 19-29 tahun 52 tahun, setelah itu mengalami keadaan yang tetap pada usia >30 tahun 55 kg. Kebutuhan energy kelompok ini mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan kebutuhan energi terjadi pada usia 10-12 tahun 2050 Kkal, 13-15 tahun 2350 Kkal, setelah itu kebutuhan energi menurun sedikit demi sedikit pada usia 16-18 tahun 2200 Kkal, 19-29 tahun 1900 Kkal, 30-49 tahun 1800 Kkal, 50-64 tahun 1750 Kkal, dan usia >60 tahun 1600 Kkal. Berbeda dengan pria, wanita membutuhkan energi yang banyak pada usia 13-15 tahun yaitu 2350 Kkal. Hal ini dikarenakan wanita pada usia 13-15 sudah mengalami pubertas sehingga kebutuhan energi sangat besar.
Selain itu kebutuhan protein juga paling banyak saat usia 13-15 tahun yaitu 57 g. Kebutuhan protein pada usia 10-12 tahun 50 g, kemudian naik menjadi 57 g saat usia 13-15 tahun, dan lagi turun menjadi 50 g pada usia >16 tahun.
4) Kelompok Umur : Wanita Hamil dan Menyusui (19-29 tahun)
Pada wanita hamil kebutuhan energi dan protein lebih besar dari biasanya. Pada timester 1 kebutuhan energi 2080 Kkal, kemudian meningkat pada timester 2 dan timester 3 sebesar 2200 Kkal. Kebutuhan protein pada timester 1 hingga timester 3 sebesar 67 g. Ini membuktikan bahwa ibu hamil membutuhkan energi dan protein yang banyak dari biasanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan bayi yang dikandungnya. Kebutuhan energi dan protein yang besar sangat diperlukan apalagi untuk si bayi dalam kandungan agar tetap sehat dan normal.
Pada wanita menyusui kebutuhan energi lebih banyak dibandingkan saat hamil, sedangkan kebutuhan protein tetap sama saat hamil yaitu 67 g. Pada 6 bulan pertama menyusui kebutuhan energi sebesar 2400 Kkal dan meningkat lagi menjadi 2450 Kkal pada 6 bulan kedua menyusui. Hal ini disebabkan karena wanita yang menyusui sedang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sehingga kebutuhan energi jauh lebih besar dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui.
Tugas 2 Definisi Ketahanan Pangan
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 68 TAHUN 2002
TENTANG
KETAHANAN PANGAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan/atau sumber lain.
Cadangan pangan nasional adalah persediaan pangan di seluruh wilayah untuk konsumsi manusia, bahan baku industri, dan untuk menghadapi keadaan darurat.
Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk pangan.
Perdagangan pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penjualan dan/atau pembelian pangan, termasuk penawaran untuk menjual pangan, dan kegiatan lain yang berkenaan dengan pemindahtanganan pangan dengan memperoleh imbalan.
Peredaran pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran pangan kepada masyarakat, baik diperdagangkan maupun tidak.
Pengangkutan pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka memindahkan pangan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara atau sarana angkutan apapun dalam rangka produksi, peredaran, dan/atau perdagangan pangan.
Penganekaragaman pangan adalah upaya peningkatan konsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang.
Masalah Pangan adalah keadaan kelebihan pangan, kekurangan pangan, dan/atau ketidak mampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Keadaan darurat adalah keadaan kritis tidak menentu yang mengancam kehidupan sosial masyarakat yang memerlukan tindakan serba cepat dan tepat di luar prosedur biasa.
Terjangkau adalah keadaan di mana rumah tangga secara berkelanjutan mampu mengakses pangan sesuai dengan kebutuh-an, untuk hidup yang sehat dan produktif.
Pemerintah Pusat adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para Menteri.
Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah.
Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun tidak.