By. Franly Onibala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Melahirkan merupakan puncak peristiwa dari serangkaian proses kehamilan. Oleh karena itu, banyak wanita hamil merasa khawatir, khawatir, cemas dan gelisah menanti saat kelahiran kelahiran tiba. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi yang yang sempur sempurna. na. Sepert Sepertii yang yang telah telah diketah diketahui, ui, ada dua cara persali persalinan nan yaitu yaitu persali persalinan nan pervaginam yang lebih dikenal dengan persalinan normal atau alami dan persalinan dengan operasi asi
Caesa esar
dapat apat
disebu ebut
juga
dengan
beda edah
sesa sesarr
ata atau
secti ctio
caes aesari aria.
(digilib.unimus.ac.id, 2!2" Sectio caeseria adalah cara persalinan melalui pembedahan di perut dan di dinding uterus. Seharusnya keadaan ini dilakukan jika ibu dan janinnya dalam keadaan darurat dan hanya dapat diselamatkan melalui operasi. #edah caesar yang tidak direncanakan biasanya baru diputuskan pada saat atau ketika persalinan berlangsung. $emilihan persalinan melalui operasi dengan alasan yang beragam antara lain tidak tahan atau takut terhadap nyeri pada saat melahirkan. #anyak wanita yang tidak tahan memilih untuk menjalani operasi bahkan ada yang begitu mengetahui dirinya hamil sudah merencanakan untuk tidak bersalin normal dan melahirkan bayi dengan caesar (O%orn, 2&". ! 'ematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin dan nias masih merupakan masalah besar di negara berkembang termasuk )ndonesia. Sekitar 2*+ *+ kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nias. (-epkes ), 2!!" 2 /ahun /ahun 2* 0') di -unia 1!. kelahiran hidup, dinegara maju 3!. kelahiran hidup dan dinegara berkembang 1*!*. kelahiran hidup. #erdasarkan laporan
45O 26, pada tahun 2* 0') di )ndonesia 2&!. kelahiran hidup, sedangkan data Survei -emograi 'esehatan )ndonesia (S-')" tahun 26 bahwa 0') sebesar 227!. kelahiran hidup. ()8bal, 2!2 9 -epkes ), 2!!". -alam upaya pencapaian dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan 0') (0ngka 'ematian )bu" menjadi !2!. kelahiran hidup pada tahun 2!* dari 12*!. kelahiran hidup pada tahun !332 (S'/". :ntuk menurunkan 0') diperlukan upaya;upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nias. -i negara;negara maju, angka sectio caesarea meningkat dari * + pada 2* tahun yang lalu menjadi !* + (45O, 26" sedangkan hasil riskesdas (iset 'esehatan -asar" menunjukkan bahwa terdapat !*+ persalinan dilakukan melalui operasi. (-epkes ), 2!!" Saat ini persalinan dengan sectio caesaria bukan hal yang baru lagi bagi para ibu dan golongan ekonomi menengah keatas. 5al ini terbukti meningkatnya angka persalinan dengan sectio caesaria di )ndonesia dari *+ menjadi 2+ dalam 2 tahun terakhir. -an tercatat dari !6.<<* angka kelahiran terdapat &*.6+ ; **.&+ ibu melahirkan dengan proses sectio caesaria. $eningkatan persalinan dengan sectio caesaria ini disebabkan karena berkembangnya indikasi dan makin kecilnya risiko dan mortalitas pada sectio caesaria yang didukung dengan teknik operasi anastesi serta ampuhnya anti biotika (Mochtar, 2". & Menurut statistik &.*3 kasus sectio caesarea yang disusun oleh $eel dan Chamberlain, indikasi untuk sectio caesaria adalah disproporsi janin panggul 2!+, gawat janin !1+, plasenta previa !!+, pernah sectio caesaria !!+, kelainan letak janin !+, pre eklampsi dan hipertensi 6+ dengan angka kematian ibu sebelum dikoreksi !6+ dan sesudah dikoreksi ,*+ sedangkan kematian janin !1,*+ (4iknjosastro, 2*". =amun demikian operasi sectio caesarea bukan tanpa adanya risiko. 'omplikasi sectio caesarea antara lain perdarahan, ineksi (sepsis", dan cedera di sekeliling struktur (usus besar, kandung kemih, pembuluh ligament yang lebar,ureter" (5acker, 2!", sedangkan menurut #ensons dan $ernolls cit. 0djie ( 2* " angka kematian secara sectio caesaria adalah 1;7 tiap !. kelahiran hidup. 0ngka ini menunjukkan resiko 2* kali lebih besar
dibanding persalinan pervaginam. Malahan untuk kasus karena ineksi mempunyai angka 7 kali lebih tinggi dibandingkan persalinan pervaginam. 'omplikasi tindakan anestesi sekitar ! + dari seluruh angka kematian ibu. >rigeletto !37 melaporkan, di #oston Hospital for women angka kematian ibu nol pada !.2&! kasus. /etapi mereka juga mengemukakan bahwa angka kesakitan dan kematian lebih tinggi pada persalinan dengan sectio caesaria dibandingkan persalinan pervaginam, karena ada peningkatan resiko yang berhubungan dengan
proses
persalinan
sampai
pada
keputusan
dilakukan
sectio
caesaria
(www.inoibu.com , 2!2"
1 -ata yang penulis peroleh dari kamar operasi S:- /asikmalaya dari bulan ?anuari sd ?uni 2!2, jumlah pasien yang di sectio caesarea adalah *67 orang dan indikasi terbanyak adalah karena gagal drips. 0tas dasar uraian di atas, maka penulis mengambil judul laporan ini@ A0suhan 'ebidanan pada =y. dengan Sectio Caesarea atas indikasi gagal drip di umah Sakit :mum -aerah /asikmalayaB. B. Rumusan Masala
#agaimana melakukan 0suhan 'ebidanan pada =y. dengan Sectio Caesarea atas indikasi gagal drip di umah Sakit :mum -aerah /asikmalaya