Suspek Tuberkulosis Tuberkulosis Paru Putus Obat Linda Levina Dharmawan 102013086!" #akultas $edokteran %niversitas $risten $rida &a'ana (l)Terusan (l)Terusan !r*una +o)6 (akarta ,arat 11-10 Telp. Telp. /021 -666-2 -6 66-2
Pendahuluan Tuber Tuberkul kulosi osiss merupa merupakan kan masala masalah h kesehat kesehatan an masar masaraka akatt an4 an4 pentin4 pentin4 di dunia dunia termas termasuk uk 5ndonesia) 5ndonesia termasuk perin4kat keti4a setelah 5ndia dan hina dalam menumban4 T, di dunia)1 Perkemban4an pen4obatan tuberkulosis san4at lambat sehin44a pen4obatan an4 ada serin4kali tidak memberikan hasil maksimal *ika kuman tuberkulosis resisten baik terhadap satu obat maupun lebih) 7esistensi obat banak ter*adi akibat berba4ai aktor seperti pemberian obat an4 tidak sesuai baik dosis maupun lamana9 kuran4na kepatuhan pasien dan mutu obat itu sendiri) ,erba4ai usaha telah dilakukan untuk menekan resistensi9 diantarana den4an membuat sediaan khusus obat antituberkulosis dalam bentuk kombinasi)
Anamnesis !namnesa merupakan suatu bentuk wawan'ara antara dokter dan pasien den4an memperhatikan petun*ukpetun*uk verbal dan non verbal men4enai riwaat penakit pasien) Terdapat Terdapat 2 *enis anamnesa9 aitu autoanamnesis dan alloanamnesis)2 !utoanamnesis aitu bertana lan4sun4 kepada pasien itu sendiri untuk mendapatkan dia4nosis an4 tepat9 sedan4kan sedan4kan alloanamnesis alloanamnesis aitu anamnesis anamnesis an4 dilakukan dilakukan terhadap keluar4a dan kera kerabat bat dekat dekat pasi pasien en)) !lloan lloanam amne nesi siss dila dilaku kukan kan *ika *ika pasi pasien en an4 an4 bers bersan4 an4ku kuta tan n tidak tidak memun4k memun4kink inkan an kondisi kondisina na untuk untuk dianam dianamnesi nesis) s)2Pada Pada kasu kasuss ini9 ini9 pasi pasien en suda sudah h mend mender erit itaa
tuberkulosis dan in4in melakukan pen4e'ekan terhadap kondisi tuberkulosisna sekaran4 ini setelah sempat men4hentikan pen4obatan9 maka anamnesis dilakukan untuk men4etahui. !pakah ada penurunan berat badan: Demam: • !pakah pasien semakin sesak napas: ,atukbatuk: Disertai dahak: Darah: +eri • • • •
dada: !pakah ada keluhan penerta lainna: !pakah memiliki riwaat ;5<: !pakah pasien masih tidak merubah riwaat sosialna:
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan isik an4 harus dilakukan pada pasien Tuberkulosis adalah pertama keadaan umum pasien an4 mun4kin ditemukan kon*un4tiva mata atau kulit an4 pu'at karena anemia9 suhu demam /sub ebris9 badan kurus atau berat badan menurun)3 Pada pemeriksaan isik serin4 tidak menun*ukkan kelainan terutama pada kasuskasus dini atau an4 sudah teriniltrasi se'ara asimtomatik) Demikian *u4a bila saran4 penakit terletak didalam9 akan sulit menemukan kelainan isik9 karena hantaran atau 4etaran suara an4 lebih dari " 'm kedalam kedalam paru paru sulit sulit dinil dinilai ai se'ara se'ara palpas palpasi9 i9 perkus perkusi9 i9 dan auskul auskultas tasi) i) Se'ara Se'ara anamne anamnesis sis dan pemeriksaan isik9 Tuberkulosis Tuberkulosis paru sulit dibedakan den4an pneumonia biasa)3 Tempat kelainan lesi pada Tuberkulosis paru an4 palin4 di 'uri4ai adalah ape= paru) ,ila di'uri4ai adana iniltrate an4 a4ak luas9 maka didapat kan perkusi an4 redup dan auskultasi suara napas bronkial) bronkial) !kan didapat *u4a suara napas tambahan berupa ronki basah9 kasar dan narin49 tetapi bila iniltrat ini diliputi oleh penebalan pleura9 suara napasna men*adi vesikuler melemah) ,ila terdapat kavitas an4 'ukup besar9 perkusi memberikan suara hipersonor atau timpani dan auskultasi akan menimbulkan suara amorik)3 Pada Tuberkulosis paru an4 lan*ut den4an ibrosis an4 luas serin4 ditemukan atroi dan retraksi otototot inter'ostal) ,a4ian paru an4 sakit bisa *adi sirosis atau men'iut dan menarik isi mediastinum atau paru lainna) Paru an4 sehat akan men*adi lebih hiperinlasi) ,ila *arin4an ibrotik ibrotik amat luas akni lebih dari seten4ah seten4ah *umlah *umlah *arin4an *arin4an paruparu9 akan ter*adi ter*adi pen4e'ilan pen4e'ilan daerah aliran darah paru dan selan*utna menin4katkan tekanan arteri pulmonalis /hipertensi pulmonal diikuti ter*adina 'or pulmonal dan 4a4al *antun4 kanan seperti takipnea9 takikardia9 dan sianosis)3
Tuberkulosis men4enai pleura9 serin4 terbentuk eusi pleura) Paru an4 sakit terlihat a4ak tertin44al dalam pernapasan) Perkusi memberikan suara pekak) !uskultasi memberikan suara napas an4 lemah sampai tidak terden4ar sama sekali)3 Dalam penampilan klinis9 Tuberkulosis paru serin4 asimtomatik dan penakit baru di'uri4ai den4an didapatkanna kelainan radiolo4is dada pada pemeriksaan rutin atau u*i tuberkulin positi)3
Pemeriksaan Penunjang Pada saat ini pemeriksaan radiolo4is dada merupakan 'ara an4 praktis untuk menemukan lesi tuberkulosis) Pemeriksaan ini meman4 membutuhkan biaa lebih dibandin4kan den4an biaa pemeriksaan sputum9 tetapi dalam beberapa hal memiliki beberapa keuntun4an seperti pada Tuberkulosis anak dan Tuberkulosis milier)3 Lokasi lesi umumna berada di ape= paru9 tetapi dapat *u4a men4enai lobus bawah atau di daerah hillus an4 dapat menerupai tumor paru) Pada awal penakit saat lesi masih merupakan saran4saran4 pneumonia 4ambaran berupa ber'akber'ak seperti awan dan den4an batasbatas an4 tidak te4as) ,ila lesi sudah diliputi *arin4an ikat maka baan4an terlihat berupa bulatan den4an batas an4 te4as) Lesi ini di kenal seba4ai tuberkuloma )3 >ambaran lain an4 serin4 menertai Tuberkulosis paru adalah penebalan pleura9 massa 'airan diba4ian bawah paru / eusi pleuraempiema9 baan4an hitam radiolusen di pin44ir paru)3 Pemeriksaan radiolo4is dada an4 lebih 'an44ih dan saat ini sudah banak dipakai di rumah sakit ru*ukan adalah Computed Tomography Scanning /T S'an) Pemeriksaan ini lebih superior dibandin4 radiolo4is biasa) Perbedaan densitas *arin4an terlihat lebih *elas dan saatan dapat dibuat transversal)3 Pemeriksaan lain an4 lebih 'an44ih la4i adalah Magnetic Resonance Imaging /?75) Pemeriksaan ?75 ini tidak sebaik CT Scan9 tetapi dapat men4evaluasi prosesproses dekat apeks paru9 tulan4 belakan9 perbatasan dadaperut) Saatan bisa dibuat transversal9 sa4ital dan koronal)3 Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan darah9 saat T, baru mulai akti maka leukosit sedikit menin44i9 sedan4kan limosit masih dibawah normal9 dan L@D sedikit menin44i) ,ila penakit mulai sembuh9 *umlah
leukosit kembali normal9 limosit mulai menin44i dan L@D mulai kembali normal) Pemeriksaan serolo4is an4 pernah dipakai adalah Takahashi ) Pemeriksaan ini dapat menun*ukkan proses Tuberkulosis masih akti atau tidak) $riteria an4 dipakai di 5ndonesia adalah 1128) Pemeriksaan ini *u4a kuran4 dapat perhatian karena nilai positi palsu dan ne4ati palsu be sar)3 Lain halna den4an pemeriksaan darah9 pemeriksaan sputum 'ukup pentin4 karena den4an pemeriksaan sputum9 kita dapat melihat adana kuman ,T! *ika meman4 pasien menderita Tuberkulosis) Tetapi pemeriksaan sputum *u4a tidak mudah9 terutama pasien an4 tidak batuk atau batuk non produkti) ,iasana pasien di suruh minum air 2 liter dan dia*arkan releks batuk atau bisa *u4a diberikan mukolitik ekspektorant)3 Pemeriksaan ,T! masih merupakan pilihan utama dia4nosis Tuberkulosis9 karena beberapa aktor seba4ai berikut3 .
Dapat men4identiikasikan sumber ineksi an4 palin4 utama
epat
Tin44i spesiikasina di ne4ara high-prevalence Countries
?udah aksesbilitasina
?onitorin4 mudah dilakukan
Sementara ini9 diketahui bahwa pemeriksaan ,T! puna berba4ai kelemahan9 seperti3 .
Teknolo4i an4 telah berumur lebih dari 100 tahun
Sensivitasina sekitar 60A9 dapat turun men*adi 20A pada pasien ;5< /B
Diperlukan waktu sedikitna 6 min44u9 untuk dia4nosis pasti dilan*utkan den4an kultur)
Sensitivitasna relati rendah pada spesimen pau'iba'illar
7esiko penin4katan an4ka ne4ati palsu9 pada *umlah sampel an4 besar
Tidak dapat membedakan bakteri hidup atau mati
5nterpretasi hasil pemeriksaan ,T! berdasarkan Skala 5%!TLD / International Union Againts Tuberculosis and Lung Diseases adalah seba4ai berikut3 . 1) Tidak ditemukan ,T! dalam 100 lapan4 pandan4
. Tidak Ditemukan
2) Ditemukan 1 ,T! dalam 100 lapan4 pandan4
. Tulis *umlah ,T!
3) Ditemukan 10 ,T! dalam 100 lapan4 pandan4
. B atau /1B
") Ditemukan 110 ,T! dalam 1 lapan4 pandan4
. BB atau /2B
-) Ditemukan C10 ,T! dalam 1 lapan4 pandan4
. BBB atau /3B
Pemeriksaan Khusus
Dalam perkemban4an kini ada beberapa teknik baru an4 dapat mendeteksi kuman T, seperti3 . a) ,!T@. den4an metode radiometrik 9 dimana O2 an4 dihasilkan dari metabolisme asam lemak ?)tuber'ulosis dideteksi 4rowth inde=na) b) Polmerase 'hain rea'tion /P7 den4an 'ara mendeteksi D+! dari ?)tuber'ulosis9 hana sa*a masalah teknik dalam pemeriksaan ini adalah kemun4kinan kontaminasi) ') Pemeriksaan serolo4i . seperti @L5S!9 5T dan ?'odot
Diagnosis Kerja Tuberkulosis Paru
Tuber'ulosis adalah penakit menular lan4sun4 an4 disebabkan oleh kuman/?'oba'terium Tuber'ulosis) Seba4ian besar kuman T, meneran4 paru tetapi dapat *u4a men4enai or4an tubuh lainna)Tuber'ulosis merupakan penakit ineksi bakteri menahun an4 disebabkan oleh ?'oba'terium tuber'ulosis an4 ditandai den4an pembentukan 4ranuloma pada *arin4an an4terineksi) ?'oba'terium tuber'ulosis merupakan kuman aerob an4 dapat hidup terutama diparu berba4ai or4an tubuh lainna an4 bertekanan parsial tin44i) Penakit tuber'ulosis ini biasana meneran4 paru tetapi dapat menebar ke hampir seluruh ba4ian tubuh termasuk menin4es9 4in*al9 tulan49 nodus lime) 5neksi awal biasana ter*adi 210 min44u setelah pema*anan) 5ndividu kemudian dapat men4alami penakit akti karena 4an44uan atau ketidakeektian respon imun)193
Diagnosis Banding 1) ?ultidru4 7esitant Tuber'ulosis/?D7T, 7esistensi terhadap obat anti Tuberkulosis /O!T9 sudah lama men*adi salah satu kendala pentin4 dalam pen4obatan Tuberkulosis) Semula diperkirakan9 den4an tersediana obat Tuberkulosis an4 ampuh maka resistensi dapat ditekan) $enataanna9 tersedia obat an4 ampuh tetapi tidak diberikan se'ara baik ternata malah menimbulkan masalah resisten) ,ahkan resistensi 4anda /7> atau an4 lebih dikenal ?D7 /multiple dru4 resistan'e) !rtina9 kuman Tuberkulosis an4 resisten terhadap riampisin dan 5+;9 den4an atau tanpa resisten terhadap obat anti Tuberkulosis lainna) Laporan men4ehebohkan pertama tentan4 resistensi 4anda9 datan4 dari !merika serikat) $hususna pada penderita Tuberkulosis dan !5DS9 an4 menimbulkan an4ka kematian amat tin44i /0A0A dalam waktu hana "16 min44u9 antara dia4nosis sampai ter*adina kematian) Selain di !S9 ada laporan dari ne4arane4ara an4 ketika itu masih ber4abun4 dalam uni soviet)193 Dewasa ini9 lebih -0 *uta oran4 mun4kin telah terineksi kuman Tuberkulosis9 an4 resisten terhadap O!T) ,aik riampisin9 5+; dan mun4kin *u4a O!T an4 lain) 5nsiden 7>?D7 diperkirakan menin4kat 2A setiap tahunna) &;O memperkirakan9 hampir seten4ah *uta pasien ?D7T, didunia sekitar -A dari seluruh kasus Tuberkulosis baru di dunia)193 5ndonesia saat ini sedan4 men4umpulkan data resistensi di berba4ai provinsi) Data awal dari *awa ten4ah menun*ukan9 ?D7 pada pasien baru 191A dan pada pasien lama 1"92A) !n4ka ini masih dalam analisis dan belum inal) &;O memperkirakan9 ?D7 primer di ner4ara kita sekitar 2A) 193 Oran4 an4 kontak den4an pasien 7>?D7 berisiko menderita Tuberkulosis 8A dalam 2 tahun) Pada mereka an4 di'uri4ai tertular pasien ?D79 enter o disease 'ontrol /D !tlanta9 !S men4a*urkan pemberian kemoterapi proilaksis berupa PE! B @tambutol atau PE! B kuinolon selama 6 bulan /untuk an4 ;5< dan 1 tahun untuk an4 ;5< /B)193 #enomena resistensi 4anda9 kini men*adi salah satu batu sandun4an pentin4 dalam penan4anan Tuberkulosis) Pen4obatan kasus den4an resistensi 4anda men*adi *auh lebih sulit9 lebih mahal9 banak eek sampin4na dan den4an an4ka kesembuhan an4 lebih rendah) $aidah umum
pen4obatan ?D7T,9 antara lain men44unakan " obat an4 masih sensiti9 lama pen4obatan bisa sampai 182" bulan)193 2) Totall Dru4 7esistant Tuber'ulosis /TD7T, Totall dru4 resistant Tuber'ulosis /TD7T, adalah sebutan 4enerik untuk strain tuberkulosis an4 resisten pada *enis obat antibiotik an4 lebih luas) TD7T, se*auh ini dilaporkan 3 ne4ara aitu. 5ndia9 5ran dan 5tali) $emun'ulan TD7T, ini telah didokumentasikan dalam " publikasi utama akan tetapi hal ini belum di akui oleh &;O /&orld ;ealth Or4aniFation) TD7T, men*adi bukti bahwa ter*adi mutasi lebih *auh dari 4enom bakteri seba4ai pertahanan9 diluar dari GD7 dan ?D7) Perkemban4an resisten berkaitan den4an penan4anan an4 buruk pada beberapa kasus) Pen4u*ian resistensi obat ter*adi hana -A kasus Tuberkulosis di seluruh dunia) Tanpa pen4u*ian untuk menentukan proil resistensi obat9 pasien ?D7 atau GD7 dapat men4emban4kan resistensi terhadap obat tambahan) TD7T, relati kuran4 didokumentasikan9 karena banak ne4ara tidak men4u*i sampel pasien terhadap berba4ai 'ukup luas obat untuk mendia4nosis seperti arra an4 komprehensi perlawanan) Pro4ram $husus P,, untuk H7iset dan Pelatihan di Tropi'al DiseasesI telah mendirikan bank spesimen TD7T, untuk melakukan penelitian lebih lan*ut)193 3) @=tensivel Dru4 7esistant Tuber'ulosis/GD7T, Den4an perkemban4an waktu9 ilmu dan teknolo4i kedokteran dibidan4 Tuberkulosis terus menin4kat) Tetapi9 an4 berkemban4 bukan hana teknolo4i9 kuman *u4a ikut Jberkemban4J dan semakin JpintarJ) Setelah kebaltidak dapat dibunuh den4an riampisin9 5+; sehin44a ter*adi resistensi 4anda an4 telah dibahas di atas9 ternata kuman bisa kebal den4an semua obat lini pertama) (enis kuman ini disebut den4an super strain9 an4 *u4a sudah ditemukan di 5ndonesia) Selain itu9 ada strain kuman khusus an4 lebih J4anasJ dari strain pada umumna9 aitu antara lain strain ,ei*in4 dan strain ?anila) Pada september 20069 dunia dihadapkan pada satu *enis kuman Tuberkulosis baru9 an4 disebut GD79 aitu kuman ?D7 an4 *u4a resisten terhadap luorokuinolon dan obat suntik) 5ni situasi an4 men'emaskan karena praktis tidak dapat diobati) 193
Etiologi
Tuberkulosis disebabkan oleh ?'oba'teria tube'ulosis an4 merupakan an44ota amili ?'oba'teria'eae an4 merupakan ba4ian dari !'tinom'etales)1 ?'oba'teria merupakan kuman batan4 halus9 tidak dapat ber4erak9 tidak memiliki spora9 aerob9 serta tahan asam dan alkali) %kuran pan*an4 kuman ini adalah 1" µm dan tebalna adalah 093 096 µm) $has untuk ?'oba'teria tuberkulosis terdapat 4ranula ?u'h&eiss) Suhu tumbuh sekitar 30 )1 Dindin4 sel kuman ini terdiri dari1. 1) ?'oli'a'idK asam lemak rantai pan*an4 sehin44a pewarna biasa sulit tembus dan karena ini *u4a bakteri dapat menahan asam pada pewarnaan) 2) &a=D /lilin) 3) #osatida) $uman ini hana dapat dilihat den4an pewarnaan bakteri tahan asam Eiehl+eelsen atau $inoun >abbett)1 $uman ini dapat bertahan dalam enFim >5T9 hpo'hloride9 phenol9 tahan suasana alkali dan kekerin4an) Dalam sputum kerin4 dapat bertahan 810 hari) Tetapi ?) tb' peka terhadap ultraviolet9 panas /mati dalam pasteurisasi9 alkohol9 ormaldehde9 4lutaraldehde)1
Epidemiologi &alaupun pen4obatan Tuberkulosis an4 eekti sudah tersedia tapi sampai saat ini masih tetap men*adi problem kesehatan dunia an4 utama)1 Laporan &;O 2008 an4 men44ambarkan situasi dunia tahun 20069 menun*ukkan bahwa setiap tahun diperkirakan ada 92 *uta kasus Tuberkulosis baru /13100)000 penduduk9 "91 *uta di antarana /""A adalah pasien den4an ,asil Tahan !sam /,T! positi9 artina an4 menular dan 09 *uta pasien Tuberkulosis *u4a terineksi virus ;5< /8A) (umlah kasus baru ini menin4kat dari an4ka 200- aitu 91 *uta) ;al ini ter*adi karena menin4katna *umlah penduduk di - ne4ara penumban4 kasus Tuberkulosis terbesar di dunia aitu 5ndia9 ina9 5ndonesia9 !rika Selatan dan +i4eria) 5nsidens tertin44i di dunia adalah di !rika9 aitu 363100)000 penduduk)1
,ila disa*ikan dalam bentuk lain9 situasi epidemiolo4ik Tuberkulosis dunia.
Setiap hari9 2-)20- oran4 *atuh sakit T, Setiap *am9 1)0-0 oran4 sakit T, Setiap menit9 sekitar 1 oran4 *atuh sakit T, Setiap 39- detik9 satu oran4 *atuh sakit T, Setiap hari9 ")6- oran4 menin44al akibat T, Setiap *am9 1" oran4 menin44al akibat T, Setiap menit9 3 oran4 menin44al akibat T, Setiap 20 detik9 1 oran4 menin44al karena T,
!da sekitar 2 miliar manusia atau seperti4a total penduduk dunia9 terineksi kuman Tuberkulosis) ?ereka disebut Tuberkulosis laten9 kuman T, sudah masuk dalam tubuh9 tetapi karena daa tahan tubuh an4 ba4us maka tidak *atuh sakit)1 %ntuk 5ndonesia9 masalah Tuberkulosis *u4a amat besar) 5ndonesia merupakan ne4ara den4an *umlah pasien T, terbesar keti4a di dunia9 sesudah 5ndia dan hina) Sampai sekaran4 an4ka ke*adian Tuberkulosis di 5ndonesia relati terlepas dari an4ka pandemi ineksi ;5< karena masih relati rendahna ineksi ;5< dari tahun ketahun)1 Patofisiologi Tuberkulosis Primer
Penularan tuberkulosis paru ter*adi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar men*adi dropletnuclei dalam udara sekitar kita) Partikel ineksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 12 *am9 ter4antun4 pada ada tidakna sinar ultraviolet9 ventilasi an4 buruk dan kelembaban) Dalam suasana lembab dan 4elap kuman dapat bertahan berharihari sampai berbulanbulan) ,ila partikel ineksi ini terisap oleh oran4 sehat9 ia akan menempel pada saluran napas atau *arin4an paru) Partikel dapat masuk ke alveolar bila ukuran partikel - µm) $uman akan dihadapi pertama kali oleh neutroil9 kemudian baru oleh makroa4) $ebanakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makroa4 keluar dari per'aban4an trakeobronkial bersama 4erakan silia dan sekretna)" ,ila kuman menetap di *arin4an paru dan berkemban4 biak dalam sitoplasma makroa4) Di sini ia dapat terbawa masuk ke or4an tubuh lainna) $uman an4 bersaran4 di *arin4an paru akan membentuk saran4 tuberkulosis pneumonia ke'il an4 disebut saran4 primer atau saran4 >hon
atau aek primer) Saran4 primer ini dapat ter*adi di setiap ba4ian *arin4an paru) ,ila men*alar sampai ke pleura9 maka ter*adilah eusi pleura) $uman dapat *u4a masuk melalui sistem 4astrointestinal9 *arin4an lime9 oroarin4 dan kulit9 ter*adi limadenopati re4ional kemudian bakteri masuk ke dalam vena dan men*alar ke semua or4an termasuk paru9 otak9 4in*al dan tulan4) ,ila masuk ke arteri pulmonalis maka ter*adi pen*alaran ke seluruh ba4ian paru men*adi Tuberkulosis milier)" Dari saran4 primer akan timbul peradan4an saluran 4etah benin4 menu*u hilus /liman4itis lokal dan *u4a diikuti pembesaran kelen*ar 4etah benin4 hilus /limadenitis re4ional) Saran4 primer liman4itis lokal B limadenitis re4ional disebut kompleks primer /7anke) Semua proses ini memakan waktu 38 min44u) $ompleks primer ini dapat berlan*ut men*adi" .
Sembuh sama sekali tanpa menin44alkan 'a'at) 5ni an4 palin4 serin4 ter*adi) Sembuh den4an menin44alkan sedikit bekas berupa 4aris4aris ibrotik9 kalsiikasi di hilus9 keadaan ini terdapat pada lesi pneumonia an4 luasna lebih dari - milimeter dan
10 persen di antarana dapat ter*adi reaktivasi karena ada kuman an4 dormant) ,erkomplikasi dan menebar se'ara perkontinuitatum /menebar ke sekitarna9 menebar se'ara bronko4en para paru an4 bersan4kutan maupun paru di sebelahna) $uman *u4a dapat tertelan bersama sputum dan ludah sehin44a menebar ke usus dan menebar se'ara limo4en ke or4an tubuh lainna9 dan dapat *u4a menebar se'ara hemato4en)
Tuberkulosis Pasca Primer (Tuberkulosis Sekunder)
$uman an4 dormant pada tuberkulosis primer akan mun'ul bertahuntahun kemudian seba4ai ineksi endo4en men*adi tuberkulosis dewasa /Tuberkulosis post primer Tuberkulosis pas'a primer M Tuberkulosis sekunder) ?aoritas reineksi men'apai 0A) Tuberkulosis sekunder ter*adi karena imunitas an4 menurun seperti malnutrisi9 alkohol9 penakit mali4na9 diabetes9 !5DS9 4a4al 4in*al) Tuberkulosis pas'a primer ini dimulai den4an saran4 dini an4 berlokasi di re4io atas paru /ba4ian apikalposteriorlobus superior atau inerior) 5nvasina adalah ke daerah parenkim paru bukan ke nodulhilus paru)"
Saran4 dini ini mulamula berbentuk saran4 pneumonia ke'il) Dalam 310 min44u saran4 ini men*adi tuberkel akni suatu 4ranuloma an4 terdiri dari selsel ;istiosit dan sel DatiaLan4hans an4 dikelilin4i oleh selsel limosit serta berba4ai *arin4an ikat)" Tuberkulosis pas'a primer dapat ter*adi atau berasal dari ineksi ekso4en dari usia muda dan men*adi Tuberkulosis usia tua9 ter4antun4 dari *umlah kuman dan virulensi serta imunitas pasien) Saran4 dini dapat men*adi" .
Direabsorbsi kembali dan sembuh tanpa menin44alkan 'a'at)
Saran4 an4 mulamula meluas9 tetapi se4era menembuh den4an serbukan *arin4an ibrosis) !da *u4a an4 membun4kus diri dan men4eras ada *u4a an4 menimbulkan perkapuran) Saran4 dini an4 meluas seba4ai 4ranuloma berkemban4 men4han'urkan *arin4an ikat sekitarna dan ba4ian ten4ahna men4alami nekrosis men*adi lembek membentuk *arin4an ke*u) ,ila *arin4an ke*u dibatukkan keluar maka akan ter*adi kavitas)$avitas ini mulamula berdindin4 tipis9 lamalama dindin4na menebal karena iniltrasi *arin4an ibroblas dalam *umlah besar9 sehin44a men*adi kavitassklerotik /kronik) Ter*adi perki*auan dan kavitas adalah kerena hidrolisis protein lipid dan asam nukleat oleh enFim an4 diproduksi oleh makroa4 dan proses berlebihan sitokin den4an T+#na) ,entuk perki*auan lain an4 *aran4 adalah crypticdisseminate Tuberkulosis an4 ter*adi pada imunodeisiensi dan usia lan*ut)"
Klasifikasi
1) Tuberkulosis paru Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis an4 meneran4 *arin4an paru9 tidak termasuk pleura /selaput paru)39" Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak 9 T, paru diba4i dalam . •
Tuberkulosis Paru ,T! Positi o Sekuran4kuran4na 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilna ,T! positi)
o
•
1 spesimen dahak SPS hasilna ,T! positi dan oto ront4en dada
menun*ukkan 4ambaran tuberkulosis akti Tuberkulosis Paru ,T! +e4ati Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilna ne4ati dan oto ront4en o o
dada menun*ukkan 4ambaran tuberkulosis akti) T, paru ,T! ne4ati 7ont4en positi berdasarkan tin4kat keparahan penakitna9 aitu bentuk berat dan rin4an) ,entuk berat bila 4ambaran oto ront4en dada memperlihatkan 4ambaran kerusakan paru an4 luas /misalna proses Nar advan'ed atau milier9 danatau keadaan umum penderita buruk)
Berdasarkan tipe pasien
$lasiikasi berdasarkan riwaat pen4obatan sebelumna diba4i men*adi beberapa tipe pasien9 aitu. a) Kasus baru adalah pasien an4 belum pernah diobati den4an O!T atau sudah pernah menelan O!T kuran4 dari satu bulan /" min44u) b) Kasus kambuh (Relaps) adalah pasien tuberkulosis an4 sebelumna pernah mendapat pen4obatan tuberkulosis dan telah dinatakan sembuh atau pen4obatan len4kap9 didia4nosis kembali den4an ,T! positi /apusan atau kultur) ') Kasus setelah putus berobat (Default ) adalah pasien an4 telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih den4an ,T! positi) d) Kasus setelah gagal (Failure) adalah pasien an4 hasil pemeriksaan dahakna tetap positi atau kembali men*adi positi pada bulan kelima atau lebih selama pen4obatan) e) Kasus Pindahan (Transfer n) adalah pasien an4 dipindahkan dari %P$ an4 )
memiliki re4ister T, lain untuk melan*utkan pen4obatanna) Kasus lain adalah semua kasus an4 tidak memenuhi ketentuan diatas) Dalam kelompok ini termasuk kasus kronik9 aitu pasien den4an hasil pemeriksaan masih ,T! positi setelah selesai pen4obatan ulan4an
2) Tuberkulosis ekstra paru Tuberkulosis an4 meneran4 or4an tubuh lain selain paru9 misalna pleura9 selaput otak9 selaput *antun4 /peri'ardium9 kelen*ar lime9 tulan49 persendiaan9 kulit9 usus9 4in*al9
saluran ken'in49 alat kelamin9 dan lainlain) T, ekstra paru diba4i berdasarkan pada tin4kat keparahan penakitna9 aitu . •
•
T, ekstra paru rin4an ?isalna . T, kelen*ar lime9 pleuritis eksudativa unilateral9 tulan4 • /ke'uali tulan4 belakan49 sendi dan kelen*ar adrenal) T, ekstra paru berat ?isalna . menin4itis9 milier9 perikarditis9 pleuritis eksudativa duple=9 • T, tulan4 belakan49 T, usus9 T, saluran ken'in4 dan alat kelamin)
Tipe resistensi obat
7esistensi obat ada dua tipe aitu primer dan didapat. 7esistensi primer dapat dideinisikan seba4ai resistensi pada pasien an4 belum pernah mendapat terapi antituberkulosa sebelumna) 7esistensi an4 berkemban4 pada pasien an4 sebelumna sudah mendapatkan kemoterapi disebut resitensi didapat) Terapi terminolo4 resistensi pada kasus baru dan resistensi pada pasien an4 sudah pernah diterapi sebeluma telah diusulkan untuk diper4unakan karena kesulitan dalam men4konirmasi validitas pasien an4 sebelumna sudah pernah mendapatkan terapi) ,akteri penebab T, men*adi resisten ketika penderita T, tidak mendapatkan atau tidak men*alani pen4obatan den4an len4kap) 7esistensi obat T,9 seperti dru4 sensitive T, *u4a dapat menular melalui udara dari penderita kepada bukan penderita) ?D7T, merupakan bentuk an4 tidak merespon terhadap standar 6 bulan pen4obatan an4 men44unakan obat standar atau irst line/resisten terhadap isoniaFid dan
riampisin) $etika seseoran4 ra4u den4an resistensina
apakah primer atau didapat berdasarkan riwaat pen4obatan sebelumna9 disebut inisial dru4 resistant)-
Faktor terjadinya resistensi obat
T, resitensi O!T pada dasarna adalah suatu enomena buatan manusia seba4ai akibat dari pen4obatan pasien T, an4 tidak adekuat dan penularan dari pasien ?D7T,) Pen4obatan an4 tidak adekuat ini biasana akibat dari satu atau lebih kondisi berikut-.
a) 7e4imen9 dosis9 dan 'ara pemakaian O!T an4 tidak tepat b) $etidakteraturan dan ketidakpatuhan pasien ') Terputusna persediaan obat
d) $ualitas obat an4 rendah e) ?enin4katna kasus ;5< dan 'o ineksi den4an T, *u4a mempen4aruhi resistensi obat
!anifestasi Klinis ?aniestasi klinis T, dapat diba4i men*adi 4e*ala umum dan 4e*ala khusus an4 timbul sesuai den4an or4an an4 terlibat) >ambaran se'ara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru9 sehin44a 'ukup sulit untuk mene4akkan dia4nosa se'ara klinik)"
>e*ala sistemikumum. • •
,atukbatuk selama lebih dari 3 min44u /dapat disertai den4an darah Demam tidak terlalu tin44i an4 berlan4sun4 lama9 biasana dirasakan malam hari disertai kerin4at malam) $adan4kadan4 seran4an demam seperti inluenFa dan bersiat
• •
hilan4 timbul Penurunan nasu makan dan berat badan Perasaan tidak enak /malaise9 lemah
>e*ala khusus. •
Ter4antun4 dari or4an tubuh mana an4 terkena9 bila ter*adi sumbatan seba4ian bronkus /saluran an4 menu*u ke paruparu akibat penekanan kelen*ar 4etah benin4 an4
•
membesar9 akan menimbulkan suara Nmen4i9 suara naas melemah an4 disertai sesak) $alau ada 'airan diron44a pleura /pembun4kus paruparu9 dapat disertai den4an keluhan
•
sakit dada) ,ila men4enai tulan49 maka akan ter*adi 4e*ala seperti ineksi tulan4 an4 pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasna9 pada muara ini akan keluar
•
'airan nanah) Pada anakanak dapat men4enai otak /lapisan pembun4kus otak dan disebut seba4ai menin4itis /radan4 selaput otak9 4e*alana adalah demam tin44i9 adana penurunan kesadaran dan ke*an4ke*an4)
Pada pasien anak an4 tidak menimbulkan 4e*ala9 T, dapat terdeteksi kalau diketahui adana kontak den4an pasien T, dewasa) $irakira 30-0A anak an4 kontak den4an penderita T,
paru dewasa memberikan hasil u*i tuberkulin positi) Pada anak usia 3 bulan - tahun an4 tin44al serumah den4an penderita T, paru dewasa den4an ,T! positi9 dilaporkan 30A terineksi berdasarkan pemeriksaan serolo4idarah)" ara Penularan
T, menular dari satu penderita ke penderita an4 lain melalui per'ikan dahak oran4 an4 menderita T,) +amun penularan T, tidak serta merta ter*adi9 terdapat beberapa aktor an4 menentukan seseoran4 dapat tertular T, atau tidak9 aitu ber4antun4 pada. 1) 2) 3) ")
(umlah or4anisme bakteri an4 keluar $onsentrasi *umlah bakteri dalam udara Lama waktu terpapar bakteri Daa tahan tubuh dari individu
5ndonesia memiliki iklim tropis dan subtropis sehin44a san4at 'o'ok untuk kelan4sun4an hidup bakteri T,) Den4an demikian dimana sa*a berada9 dapat berpotensi untuk terkena paparan bakteri T,) +amun9 *umlah bakteri dalam udara akan lebih terkendali *ika berada dalam tempat an4 kelembaban udarana rendah9 dalam artian wilaah an4 memiliki kelembaban udara tin44i dapat mempertahankan bakteri di udara lebih lama) Sehin44a penderita T, di wilaah tersebut bisa *adi lebih banak) Pada intina9 seseoran4 dapat tertular T, *ika di lin4kun4an sekitar terdapat penderita penakit T, an4 tidak mendapatkan pen4obatan dan berpotensi untuk menebarkan bakteri)193
Tatalaksana "ini pertama
a) sonia#id 5soniaFid bersiat bakterisid terhadap basil an4 sedan4 tumbuh pesat9 akti terhadap kuman an4 berada intraseluler dalam makroa4 maupun diluar sel /e!straseluler"#•
5ndikasi Obat ini diindikasikan untuk terapi semua bentuk tuberkulosis akti9 disebabkan kuman an4 peka dan untuk proilaksis oran4 berisiko tin44i mendapatkan
ineksi) Dapat di4unakan tun44al atau bersamasama den4an antituberkulosis •
lain.5 ?ekanisme ker*a Den4an men4hambat biosintesis asam mikolat /micolic acid" an4 merupakan unsur pentin4 din4din4 sel mikrobakterium)
•
@ek sampin4 ?en4akibatkan 4atal4atal dan ikterus *u4a polneuritis9 akni radan4 sara den4an 4e*ala ke*an4 dan 4an44uan pen4lihatan9 perasaan tidak sehat9 letih dan lemah serta anore!sia#
•
#armakokinetik Dari usus san4at 'epat diusina ke dalam *arin4an dan 'airan tubuh9 di dalam hati9 5+; diasetilasi oleh enFimasetiltrans$erase men*adi metabolit inakti) PP na rin4an sekali9 plasmat Q na antara 1 dan " *am ter4antun4 pada ke'epatan asetilasi)
@ksresina
terutama
melalui
4in*al
dan
seba4ian
besar
seba4aiasetilisonia%id# •
$ontraindikasi Penderita penakit hati akut9 Penderita den4an riwaat kerusakan sel hati disebabkan terapi isoniaFid9 Penderita an4 hipersensiti atau aler4i terhadap
isoniaFid) Sediaan dan Dosis • Tablet dan sirup. tablet B vit),6. 10m4k4,, Dosis. -10 m4k4,,/ma= 300 m4hr600 m4hr) Tun44al b) Rifampisin !ntibiotikum ini adalah derivat semi sintetis dari riampisin , /16- an4 dihasilkan oleh Streptomyces mediterranei#7iampisin berkhasiat bakterisid luas9 baik an4 berada diluar maupun di dalam sel /e!stra-intraseluler )•
•
5ndikasi Di 5ndikasikan untuk obat antituberkulosis an4 dikombinasikan den4an antituberkulosis lain untuk terapi awal maupun ulan4)?ekanisme ker*a ,erdasarkan
perintan4an
spesiik
dari
polymerase& sehin44a sintesa 7+! ter4an44u) •
@ek sampin4
suatu
enFim
bakteri
7+!
Penakit kunin4 /i'terus9 terutama bila dikombinasikan den4an 5+; an4 *u4a a4ak toksis ba4i hati) 7iampisin *u4a dapat menebabkan 4an44uan saluran 'erna seperti mual9 muntah9 sakit ulu hati9 ke*an4 perut dan diare9 be4itu pula 4e*ala 4an44uan SSP dan reaksi hipersensitasi) •
#armakokinetik 7eabsorpsina di usus san4at tin44i9 distribusi ke *arin4an dan 'airan tubuh *u4a baik) PlasmatQ na berkisar antara 19- sampai - *am) @kskresina khusus melalui empedu9 sedan4kan melalui 4in*al berlan4sun4 se'ara akultati)
•
$ontraindikasi ;ipersensitiitas terhadap 7iampisin9 Penderita an4 pernah diketahui menderita
hepatitis akibat 7iampisin9 &anita hamil Sediaan dan Dosis • Tabletkapsulsuspense Dosis dewasa. ,,-0k4M"-0 m4hr K ,,C-0k4M600 m4hr Dosis tun44al/anak . 1020 m4k4,,hr ') Etambutol @tambutol bersiat bakteriostatik) Obat ini tetap menekan pertumbuhan kuman tuber'ulosis an4 telah resisten terhadap isoniaFid dan streptomisin)•
5ndikasi @tambutol di4unakan seba4ai terapi kombinasi tuberkulosis den4an obat lain9 sesuai re4imen pen4obatan *ika didu4a ada resistensi) (ika risiko resistensi rendah9 obat ini dapat ditin44alkan) Obat ini tidak dian*urkan untuk anakanak usia kuran4
•
6 tahun9 neuritis optik9 4an44uan visual)?ekanisme ker*a @tambutol beker*ana men4hambat sintesis metabolit sel sehin44a metabolisme
•
sel terhambat dan sel mati) @ek sampin4 @tambutol *aran4 menimbulkan eek sampin4) Dosis harian sebesar 1- m4k4 ,, menimbulkan eek toksis an4 minimal) Pada dosis ini kuran4 2A pasien akan men4alami eek sampin4 aitu penurunan keta*aman pen4lihatan9 ruam kulit dan
•
demam) #armakokinetik Pada pemberian oral sekitar -80A etambutol di serap dari saluran 'erna) $adar pun'ak dari plasma di 'apai dalam waktu 2" *am setelah pemberian) Dosis tun44al 1- m4k4 ,, men4hasilkan kadar plasma sekitar - ml pada 2" *am)
•
•
$ontraindikasi ;ipersensitivitas terhadap etambutol seperti neuritis optik Sediaan dan dosis Tablet. tun44alK ditambah 5+; Dosis. 1- m4k4,,hr . tun44al pada penderita 4a4al 4in*al dosis harus
disesuaikan oleh karena kemun4kinan akumulasi) d) Pira#inamid !nalo4on piraFin dari nikotinamida ini /1-2 beker*a bakterisid pada suasana asam atau bakteriostatik9 ter4antun4 pada p; dan kadarna di dalam darah) Spektrum ker*ana san4at sempit dan hana meliputi M#tuberculosis#' •
?ekanisme ker*a ,erdasarkan
pen4ubahanna
men*adi asam
pira%inat
oleh
enFim pyra%inamidase an4 berasal dari basil T,) ,e4itu p; dalam makroa4 di turunkan9 maka kuman an4 berada di Nsaran4 ineksi an4 men*adi asam akan mati •
@ek sampin4 $erusakan hati den4an ikterus /hepatoto!sis terutama pada dosis diatas 2 4 sehari) Dapat pula menimbulkan seran4an en'ok /4out *u4a 4an44uan pada lambun4usus9 otosensibilisasi9 artral4ia9 demam9 malaise dan anemia9 *u4a menurunkan kadar 4ula darah)
•
#armakokinetik 7eabsorpsina 'epat R sempurna9 kadar maksimal dalam plasma di'apai dalam waktu 12 *am ) Distribusina ke *arin4an dan 'airan serebrospinal baik) $uran4 lebih 0A piraFinamida diekskresikan lewat urin)
•
$ontraindikasi ;ipersensiti atau aler4i terhadap PiraFinamid9 >an44uan un4si hati atau 4an44uan un4si 4in*al9 ;iperurisemia dan atau 4out asam urat9 ;ipo4likemia /kadar 4ula darah rendah9 Penderita diabetes9 &anita hamil)
•
Dosis Oral . pen4obatan tuberkolosis !nakanak . Terapi harian 1- 30 m4k4hari /maksimum . 2 4hari Dewasa .
Terapi harian 1- 30 m4k4hari e) $treptomisin
Suatu aminogli!osida & diperoleh dari Streptomyces griseus/1""9 senawa ini bersiat bakterisid terhadap banak kuman >ram ne4ati dan >ram positi)-
•
5ndikasi Seba4ai kombinasi pada pen4obatan T, bersama isoniaFid9 7iampisin9 dan piraFinamid9 atau untuk penderita an4 dikontra indikasi den4an 2 atau lebih obat
•
kombinasi tersebut)?ekanisme ker*a ,erdasarkan pen4hambatan sintesa protein kuman den4an *alan pen4ikatan pada 7+!
ribosomal)
!ntibiotik
ini
toksis
untuk
or4an
penden4aran
dan
keseimban4an) •
@ek sampin4 >an44uan pen4lihatan berupa (euritis optica /radan4 sara mata dan bersiat reversible bila pen4obatan dihentikan) Sebaikna *an4an diberikan pada anak ke'il9 karena kemun4kinan 4an44uan pen4lihatan /visus sulit di deteksi)
•
#armakokinetik 7eabsorpsina baik /-80A 9 plasmatQ na 3" *am )@kskresina lewat 4in*al /80A)
•
•
$ontraindikasi ;ipersensiti terhadap amino4likosida lain) Sediaan dan dosis ,ubuk untuk in*eksi Dosis. 20 m4k4,,5?
Pemakaian !"T berdasarkan kate#ori Kategori
Penakit T, an4 ter4olon4 dalam kata4ori 5 ini ada lah -. 1)
T, Paru an4 test sputum den4an hasil ,T! /B
2)
T, Paru an4 test sputum den4an hasil ,T! / dan oto toraks /B
3)
T, ektra Paru berat
O!T an4 di berikan pada kate4ori ini adalah .
2;7E@";373
2;7E@";7
2;7E@6;@
Kategori
Penakit Tb an4 ter4olon4 dalam kate4ori 55 adalah- . 1)
Pasien kambuh
2)
>a4al terapi pen4obatan
3)
$asus putus obat
O!T an4 diberikan pada pasien kate4ori 55 ini adalah .
27;E@S7;E@-;373
2;7E@S;7E@-;7@
Kategori
Pasien an4 ter4olon4 dalam kate4ori 555 ini adalah- . 1)
T, Paru den4an pemeriksaan ,T! / den4an lesi minimal
2)
Pdr ekstra paru rin4anlimadenitis9 osteomielitis tb9 artritis tb9 nepritis tb
O!T an4 diberikan pada pasien kata4ori 555 adlah .
2 7;E"7;
2;7E";373
2;7E6;@
Kategori %
Pasien an4 termasuk dalam kate4ori 5< adalah-. 1) $asus kronik9 O!T an4 diberikan pada pasien ini adalah . 7;E@S sesuai hasil u*i resistensi /?inimal O!T an4 sensiti B O,!T L5+5 2 ?5+5?!L T 18 bulan) 2) ?D7 T, /multidrug resistant T) " 9 pen4obatan an4 diberikan pada pasien ini adalah . sesuai u*i resistensi B O!T L5+5 2 atau / ; seumur hidup) Tabel 1) 7in4kasan Panduan Obat)Kategori 5
Kasus T, paru ,T! /B
Panduan obat &ang dianjurkan 2 7;E@ " 7; atau
,T! / 9 lesi luas
$ambuh 55 >a4al pen4obatan
2 7;E@ 6 ;@ 2 7;E@ " 7 3;3 7;E@S 1 7;E@ sesuai u*i resistensi atau 2 7;E@S 1 7;E@ - 7;@ 36 kanamisin9 oloksasin9 etionamid9 sikloserin 1- 18 oloksasin9 etionamid9 sikloserin atau 27;E@S 1 7;E@ - 7;@ Sesuai lama pen4obatan sebelumna9 lama
55
555
5<
5<
T, paru putus berobat
T, paru ,T! / 9 lesi
berhenti minum obat dan keadaan klinis9 bakteriolo4i dan radiolo4i saat ini atau 2 7;E@S 1 7;E@ - 7 3;3@3 2 7;E@ " 7; atau 6 7;@ atau 2 7;E@
minimal
" 7 3;3 7;E@S sesuai hasil u*i resistensi /minimal
$ronik
O!T an4 sensiti B obat lini 2 /pen4obatan
?D7 T,
minimal 18 bulan Sesuai u*i resistensi B O!T lini 2 atau ; seumur hidup)
. Obat an4 disediakan oleh Pro4ram +asional T, ,ila aler4i streptomisin9 dapat di4anti kanamisin
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis Indonesia, IDI.
$%aluasi pen#obatan
$linis) ,iasana pasien dikontrol dalam 1 min44u pertama9 selan*utna setiap 2 min44u selama tahap intensi dan seterusna sekali sebulan sampai akhir pen4obatan) Se'ara klinis hendakna terdapat perbaikan keluhankeluhan pasien seperti batukbatuk berkuran49 batuk darah hilan49 nasu makan bertambah9 berat badan menin4kat dan seba4aina) ,akteriolo4is) ,iasana setelah 23 min44u pen4obatan sputum ,T! mulai men*adi ne4ati) Pemeriksaan kontrol sputum ,T! dilakukan sebulan sekali) ,ila sudah ne4ati sputum ,T! tetap diperiksakan sedikitna sampai 3 kali berturutturut) 7adiolo4is) @valuasi radiolo4is *u4a diperlukan untuk melihat kema*uan terapi)
,ila se'ara bakteriolo4i ada perbaikan tetapi se'ara klinis dan radiolo4is tidak9 harus di'uri4ai penakit lain di sampin4 tuberkulosis paru),ila se'ara klinis9 bakteriolo4i dan radiolo4is tetap tidak ada perbaikan padahal pasien sudah diobati den4an dosis adekuat serta teratur9 perlu dipikirkan adana 4an44uan imunolo4is pada pasien tersebut9 antara lain !5DS)-
Komplikasi Penakit tuberkulosis paru bila tidak ditan4ani den4an benar akan menimbulkan komplikasi) $omplikasi diba4i atas komplikasi dini dan komplikasi lan*ut) $omplikasi dini 'ontohna pleuritis9 eusi pleura9 empiema9 larin4itis9 usus9 *oncet+sarthropathy) $omplikasi lan*ut 'ontohna obstruksi *alan napas SOPT /Sindroma Obstruksi Pas'a Tuberkulosis9 kerusakan parenkim berat men*adi ibrosis paru9 kor pulmonal9 amiloidosis9 karsinoma paru9 sindrom 4a4al napas dewasa /!7DS9 serin4 ter*adi pada T, milier dan kavitas T,)
Pen'egahan %aksinasi
$ini9 vaksin T, dalam bentuk ,> dikenal seba4ai vaksin an4 palin4 luas di4unakan di dunia9 tapi 'ukup kontroversial dan banak dibi'arakan) $eterbatasan kemampuan vaksin ,> merupakan salah satu mata rantai pentin4 sulitna upaa eradikasi T,) Selain eektivitasna an4 terbatas9 utamana hana untuk melindun4i T, an4 berat seperti T, milier dan menin4itis T,9 *u4a berapa lama seba4ai persistence o$ )C,-inducedimmuneresponses& *u4a masih belum *elas)1
diberikan pada usia 0 2 bulan) !pabila ,> akan diberikan pada umur lebih dari 3 bulan sebaikna dilakukan u*i tuberkulin terlebih dahulu dan ,> diberikan apabila u*i tuberkulin ne4ati)1 $ini telah dikemban4kan kemun4kinan vaksin baru untuk T,9 antara lain dalam bentuk 1 .
Recombinant $usion protein inaduvant
.ectoredvaccines&
aitu
?
re'ombinant9
!denovirusre'ombinant
dan
oral
shi4ellaau=otrophds7+!e=pressionsstem /eatshoc!associated protein
,arubaru ini9para ahli O=ord9 5n44ris9 menatakan mereka menemukan kandidat vaksin T, baru an4 diberi nama ?)1 Pro#ram penan##ulan#an
Pro4ram penan44ulan4an an4 kini dianut luas adalah an4 dikenal den4an pro4ram DOTS / Directly 0bserved Treatment Short Course9 an4 men4andun4 lima komponen)6 1) $omitmen pemerintah untuk mendukun4 pen4awasan tuberkulosis) 2) Penemuan kasus den4an pemeriksaan mikroskopik sputum9 utamana dilakukan pada mereka an4 datan4 ke pasilitas kesehatan karena keluhan paru dan pernapasan) 3) ara pen4obatan standard selama 6 8 bulan untuk semua kasus den4an pemeriksaan sputum positi9 den4an pen4awasan pen4obatan se'ara lan4sun49 untuk sekuran4 kuran4na dua bulan pertama) ") Penediaan semua obat anti tuberkulosis se'ara teratur9 meneluruh dan tepat waktu) -) Pen'atatan dan pelaporan an4 baik sehin44a memun4kinkan penilaian terhadap hasil pen4obatan untuk tiap pasien dan penilaian terhadap pro4ram pelaksanaan pen4awasan tuberkulosis se'ara keseluruhan
Prognosis Pada pasien den4an kepatuhan an4 baik pro4nosis umumna baik) Tetapi9 ada banak *u4a aktor an4 memen4aruhi seperti usia9 daa tahan tubuh9 4aa hidup9 dan lain seba4aina)
Kesimpulan Tuberkulosis sampai saat ini masih men*adi masalah kesehatan di dunia dan diperparah den4an
timbulna masalah resisten obat) $ebanakan ter*adi karena kekuran4 patuhan dalam pen4obatan Tb) 7esistensi an4 ter*adi dapat berupa resistensi primer dan resistensi sekunder) Deteksi awal resitensi dan memulai terapi sedini mun4kin merupakan aktor pentin4 untuk ter'apaina keberhasilan terapi)
Daftar Pustaka 1) !ditama TU) Tuberkulosis9 masalah9 dan perkemban4anna) @thi'al Di4est 2008 +ovK -. h)612) 2) >leadle () !t a 4lan'e. anamnesis dan pemeriksaan isik) (akarta. Penerbit @rlan44aK 2008)h)63) 3) !min E9 ,ahar !) ,uku a*ar ilmu penakit dalam) @disi ke-) (akarta. 5nterna Publishin4K 200)h)2230") ") $umar <9 !bbas !$9 #austo +) 7obbind) Dasar patolo4is penakit) @disi ke) (akarta. @>K 2010)h)32) -) $aliat @+9 !lwinsah !) Penatalaksanaan tuberkulosis den4an resistensi obat anti tuberkulosis) Pulmonolo4i !ler4i 5munolo4i) %niversitas Sumatra %taraK2006)h)"3" 6) !mi S) Pelaksanaan DOTS) Temu 5lmiah 7espirolo4i) SurakartaK2006)