SOSIALISASI TUBERKULOSIS PARU
dr. MUHAMMAD FIKRI
INTERNSIP PUSKESMAS PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN 2016
PENDAHULUAN
Tuberkulosis menyebabkan 5000 kematian setiap hari atau 2juta pertahun di serluruh dunia. Menduduki peringkat ke-3 dari 22 negara di dunia yang memiliki beban penyakit TB tertinggi.
Program DOTS • • • • • •
Perluasan dan peningkatan DOTS berkualitas tinggi Mengatasi TB/HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya Penguatan sistem kesehatan Pelibatan semua pemberi pelayanan kesehatan Pemberdayaan pasien dan komunitas Mendorong dan meningkatkan penelitian
Dari Januari hingga Desember 2015 terdapat 49 kasus TB
Rumusan Masalah
• Masalah yang akan diangkat adalah kurangnya pengetahuan tentang penyakit TB Paru. di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
Tujuan
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan penderita TB tentang penyakit TB paru di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan
Manfaat
• Meningkatkan pengetahuan Masyarakat • Membantu program kerja Puskesmas Pangkalan Kuras dalam promosi kesehatan • Memotivasi penderita agar tetap konsisten dalam pengobatan.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
DEFENISI Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya
PENULARAN Sumber penularan adalah penderita dengan TB BTA positif, yang dapat menularkan TB kepada orang disekelilingnya, terutama kontak erat. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet nuclei (percikan dahak). Sekali batuk dapat dikeluarkan 3000 droplet. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
PENEMUAN DAN GEJALA KLINIS
Gejala Klinis
PEMERIKSAAN BTA
1. Batuk berdahak selama 2-3 minggu, dapat disertau batuk berdarah dan sesak nafas
1. Sewaktu : Dahak di ambil pertama kali datang, dan pulang membawa pot untuk mengambil dahal esok pagi.
2. Berat badan menurun
2. Pagi : dahak pada pagi kedua, segera setelah bangun tidur.
3. Berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik
3. Sewaktu : dahak pada saat ke UPK pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi
PENGOBATAN No.
Kategori
OAT
Keterangan
1.
I
2HRZE/4H3R3
- Penderita baru BTA (+) - Penderita baru BTA (-)/Ro (+) yang sakit berat - Pendeerita ekstra paru berat
2.
3.
II
III
2HRZES/HRZE/
- Kambuh (relaps) BTA (+)
5H3R3E3
- Gagal (failure) BTA (+)
2HRZ/4H3R3
- Penderita baru BTA (-)/Ro (+) - Penderita ekstra paru ringan
4.
IV
- H seumur hidup
- Penderita dengan TB kronis
- Obat yang masih
- Penderita dengan MDR - TB
sensitif + Quinolon 5.
Sisipan
HRZE
- Bila penderita oleh K I dan K II pada akhir fase awal/intensif masih BTA (+)
EFEK SAMPING OAT Nama Obat 1. Isoniazid (INH)
Efek Samping Neuritis perifer, ikterus, hipersensitivitas, mulut kering, nyeri epigastrik, tinitus, retensio urine dan methemoglobinemia
2. Rifampisin
Ikterus, flu-like syndrome, syndrome Redman, nyeri epigastrik, reaksi hipersensitivitas, dan supremi imunitas
3. Etambutol
Neuritis optik, gout, artralgia, anoreksia, mual muntah, disuria, malaise dan demam
4. Pirazinamid
Gangguan hati, gout, artralgia, anoreksia, mual muntah, disuria, malaise dan demam
5. Streptomisin
Hipersensitivitas, vertigo, tuli, gangguan fungsi ginjal
PENILAIAN HASIL PENGOBATAN Hasil Penilaian 1. Sembuh
Keterangan Pasien telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan pemeriksaan ulang dahak (follow-up) hasilnya negatif pada AP dan pada satu pemeriksaan follow-up sebelumnya
2. Gagal
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.
3.
Default
(Putus Adalah pasien yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau lebih
Berobat)
sebelum masa pengobatannya selesai.
4. Meninggal
Adalah pasien yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapun.
5. Pindah
Adalah pasien yang pindah berobat ke unit dengan register TB 03 yang lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui.
INDENTIFIKASI MASALAH Aspek yang dinilai Pengetahuan masyarakat mengenai Kurangnya penyakit tuberculosis paru
Maslah pengetahuan
masyarakat Berdasarkan
mengenai penyakit tuberculosis paru
Evidance wawancara dengan
kepala
puskesmas dan pemegang program: -
Kurang optimalnya kegiatan sosialisasi tuberculosis paru pada masyarakay
-
Sulitnya mengajarkan kepada masyarakat tentang tuberculosis paru
Berdasarkan wawancara dengan masyarakat: -
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang tuberculosis paru
Factor resiko tuberculosis paru
Adanya rumah - rumah masyarakat yang Berdasarkan
wawancara
dengan
kepala
tidak termasuk dalam kategori rumah puskesmas dan pemegang program: sehat, sehingga beresiko tinggi terkena -
Kurang optimalnya sosialisasi faktor resiko
tuberculosis paru
tuberculosis paru Berdasarkan wawancara dengan masyarakat: -
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang factor resiko tuberculosis paru
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Masalah Kurang pengetahuan masyarakat Man
Faktor Resiko
Market
Evidance Based
Material
Methode
KERANGKA TEORI
Action
Plan
Check
Do
ALTERNATE PEMECAHAN MASALAH Masalah Masalah
Kurang pengetahuan ibu
Man Man
Faktor Resiko
Market Market
Material Material
Evidance Evidance Based Based
Methode Methode
PROFIL WILAYAH PUSKESMAS PANGKALAN KURAS Luas Wilayah : 839.795 km2 1 Kelurahan 16 desa 50.196 jiwa penduduk laki-laki sebanyak 25.063 jiwa (49,9%) dan perempuan sebanyak 25.133 jiwa (50,1%). Dengan batas wilayah: Utara
: Kec.Pangkalan Kerinci
Selatan : Kec.Pangkalan Lesung Timur
: Kec.Bandar PetalanganBarat : Kec. Indragiri Hilir
DATA KASUS BERDASARKAN PEMERIKSAAN BTA DI PUSKESMAS PANGKALAN KURAS Bulan
(+1)
(+2)
(+3)
Jumlah
Januari
8
2
-
10
Februari
4
-
-
4
Maret
2
-
-
2
April
4
-
-
4
Mei
2
-
-
2
Juni
3
-
-
4
Juli
3
1
-
4
Agustus
3
-
-
3
September
5
-
-
5
Oktober
3
-
-
3
November
4
-
-
4
Desember
3
1
-
4
PELAKSANAAN
PENYULUHAN TUBERKULOSIS PARU DI KELURAHAN SOREK SATU
Tujuan
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tuberkulosis paru baik pengertian, gejala, pemeriksaan, dan pengobatan
Out Put
• Tercapainya kegiatan penyuluhan mengenai tuberkulosis paru pada masyarakat. • Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman para masyarakat mengenai tuberkulosis paru.
RENCANA DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN (PLAN) • Membuat konsep penyuluhan mengenai TB paru didesa bukit horas. • Menetapkan jadwal penyuluhan • Mempersiapkan tempat penyuluhan di Desa Bukit Horas. • Memberikan penyuluhan mengenai TB paru di Desa Bukit Horas dan dilanjutkan dengan mengadakan sesi tanya jawab.
PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI (DO) 1. Pada hari Kamis, 24 Maret di Bukit horas 2016, pukul 10.00-Selesai
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI (CHECK) • Dari hasil kegiatan penyuluhan mengenai TB paru terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pengertian, gejala, pemeriksaan, dan pilihan pengobatan melalui tanya jawab yang benar.
ACTION • Menjadikan penyuluhan TB paru sebagai standar tetap dalam kegiatan optimalisasi promosi kesehatan Desa Bukit Horas pada khususnya dan di Kecamatan Pangkalan Kuras
KESIMPULAN • Kejadian TB paru masih cukup banyak di seluruh dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. • Di Kecamatan Pangkalan Kuras TB paru merupakan salah satu penyakit ynng membutuhkan perhatian khusus dari para petugas medis.
SARAN • Melakukan penyuluhan–penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai TB paru, mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. • Penyampaian informasi mengenai TB paru ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak Puskesmas Pangkalan Kuras untuk melakukan upaya promosi kesehatan secara berkala.
TERIMA KASIH Jangan Sampi Terjangkit TB Paru yaaa <3