PENDAHULUAN
Benda Benda asing asing merupa merupakan kan massa massa atau partikel partikel yang yang ditemu ditemukan kan di tempat tempat tidak tidak semestinya1. Benda asing di trakea (trakeobronkial) merupakan keadaan gawat darurat, dapat menimbulkan sumbatan jalan napas; dapat terjadi pada semua usia, terutama terutama pada bayi dan anak usia kurang kurang dari 3 tahun. Pada orang dewasa sering terjadi pada usia dekade ke enam atau ke tujuh karena proteksi jalan napas pada usia tersebut tidak adekuat. Selain itu masuknya benda asing ke dalam saluran napas napas sering sering terjadi terjadi pada pada keadaa keadaan n intoks intoksika ikasi si alkoho alkohol, l, penggu penggunaa naan n hipnot hipnotik ik sedati, keadaan gigi geligi buruk, retardasi mental serta a!tor ke!erobohan. " #aktor yang mempengaruhi ke!elakaan kemasukan benda asing adalah$ 1) umur, jenis kelamin. ") kegagalan mekanisme protekti$ mabuk, epilepsi, hilang kesadaran. 3) a!tor isik$ gerakan, akti%itas, &) gigi$ gigi yang belum tumbuh sempurna. ') siat benda asing. ) kurang hatihati atau !eroboh$ memasukkan benda ke dalam mulut, makan sambil tertawa atau bermain, pemberian makanan yang belum saatnya pada anak, saat tidur lupa melepas gigi palsu3. Setiap benda asing di saluran napas merupakan hal serius jika menyebabkan sumbatan jalan napas akut, baik total atau sebagian. Pada beberapa kasus tidak memberikan gejala khas sehingga sehingga dapat memperlambat memperlambat diagnosis diagnosis maupun maupun penanganan. penanganan. *iagnosis benda asing trakeobronkial dapat ditegakkan dengan anamnesis riwayat tersedak maka makana nan, n,
sesa sesak k
napa napas, s,
peme pemeri riks ksaa aan n
radi radiol olog ogis is
dan dan
dipa dipast stik ikan an
deng dengan an
bronkoskopi.&,' KEKERAPAN
Benda Benda asing asing dalam dalam trakeob trakeobron ronkial kial dapat dapat terjadi terjadi pada pada semua semua golong golongan an umur, umur, hampir + - anakanak.3 nakanak sering memasukkan sesuatu ke dalam mulut sehingga dapat tertelan. Benda asing di trakeobronkial bisa terjadi saat makan samb sambil il
menan enangi giss
atau atau
berm bermai ain nm main ain
sehi sehing ngga ga
ters tersed edak ak..&
/o%in o%in
dkk dkk
mengungkapkan, lebih dari +'- anak di merika yang didiagnosis mengalami aspirasi benda asing berusia di bawah & tahun, dan merupakan penyebab 'kematian mendadak pada anak berumur 1& tahun. 0asus aspirasi benda asing
lebih sering dijumpai pada anak lakilaki. *alam ' tahun (111') Sastrowiyoto S (12) melaporkan 1 kasus aspirasi benda asing organik trakeobronkial yang menjalani bronkoskopi, "2 di antaranya berumur kurang dari 3 tahun lokasi benda asing terbanyak di bronkus kanan ',2" -.+ skandar mendapatkan + kasus aspirasi benda asing di traktus trakeobronkial selama & tahun, ",2 - di bronkus utama kanan.2 *i Sub *epartemen Bronko esoagologi 454 #06 /S78 (9anuari "" sampai gustus "&) ter!atat &3 kasus aspirasi yang telah dibronkoskopi. Penderita terbanyak berusia di bawah 3 tahun, lebih sering pada anak laki laki dan ka!ang merupakan benda asing organik yang terbanyak teraspirasi. *i *epartemen 454 #0 6:8 /S *r Sardjito (1 "&) ter!atat 3" kasus benda asing di trakeobronkial. 0a!ang ("1), jarum ('), nasi ("), daging koyor ("), bakso (1) dan gigi palsu (1). Sebanyak "" kasus berumur kurang dari ' tahun, umur '1 tahun sebanyak & kasus, 1 " tahun sebanyak & kasus, umur "3 tahun sebanyak 1 kasus dan umur &' sebanyak 1 kasus. 5anya didapatkan satu kasus benda asing gigi palsu di saluran napas pada seorang lakilaki umur & tahun. PATOFISIOLOGI
Benda asing yang masuk ke saluran napas akan menimbulkan reaksi jaringan sekitar berupa inlamasi lokal, edema, ulserasi dan terbentuknya jaringan granulasi yang dapat menimbulkan obstruksi jalan napas. 1"1& kibat obstruksi, di bagian distal sumbatan akan terjadi air trapping , emi sema, atelektasis, pneumonia, abses paru dan bronkiektasis. ",,1' Selain itu benda asing yang masuk saluran napas akan menimbulkan reaksi radang jaringan sekitarnya menyebabkan bertambahnya %askularisasi mukosa, sehingga mukosa menjadi hiperemis, edema, bentuknya menjadi tidak teratur dan bertambahnya sekret mukoid. Berkurangnya gerakan silia mengakibatkan retensi lendir di ujung bronkiolus, sehingga dapat menyebabkan atelektasis dan komplikasi lain. Bila terdapat ineksi bakteri, akan terbentuk pus serta dapat terbentuk jaringan granulasi. ",,1",1& JENIS BENDA ASING
Benda asing dapat dibedakan atas benda asing eksogen dan endogen. Benda asing eksogen adalah benda asing yang berasal dari luar tubuh, bisa organik atau anorganik. Benda asing organik antara lain$ bijibijian misalnya ka!ang, jagung, beras dan lainlain. Benda asing anorganik antara lain$ uang logam, tulang, gigi palsu, jarum, peniti dan lainlain. Benda asing endogen yaitu benda asing yang berasal dari tubuh sendiri seperti darah, nanah, sekret dan lainlain.1 Benda asing organik di dalam saluran napas dapat !epat mengembang karena bersiat higroskopis sehingga dalam waktu sampai 1" jam dapat menyebabkan sumbatan jalan napas se!ara total. Sebaliknya pada benda asing anorganik, reaksi jaringan lebih sedikit bahkan kadang tidak menimbulkan gejala.
&,1
MANIFESTASI KLINIS
spirasi benda asing ke dalam saluran napas akan menimbulkan gejala sumbatan jalan napas. :ejala yang timbul tergantung dari jenis benda asing, lokasi tersangkutnya, ukuran dan siat iritasinya terhadap mukosa serta lamanya benda asing beada dalam saluran napas.",1",1+ 0emungkinan aspirasi benda asing harus diwaspadai bila terdapat riwayat tersedak atau kemungkinan tersedak yang diikuti oleh gejala batukbatuk, sesak napas, sianosis di sekitar mulut atau terdapat mengi unilateral.",,1,1"1',1+ Pada beberapa keadaan, diagnosis terlambat karena tidak ada saksi atau aspirasi benda asing tersebut tidak memberikan gejala khas. danya penyakit seperti pneumonia kronis, asma yang tidak jelas gejalanya atau timbul pertama kali, batuk kronis yang tidak sembuh dengan pengobatan adekuat harus diwaspadai disebabkan aspirasi benda asing walaupun tidak ada riwayat aspirasi. :ejala dan tanda aspirasi benda asing terdiri dari 3 stadium1,13$ 1. Stadium awal, yaitu adanya riwayat tersedak, batuk paroksismal, sulit bernapas dan napas berbunyi.
". Stadium asimptomatik, yaitu terjadinya kelelahan releksreleks sehingga gejala berkurang dan menjadi tersembunyi. Seringkali pasien datang dalam stadium ini sehingga sering salah didiagnosis. 3. Stadium komplikasi, yaitu telah terjadi komplikasi berupa obstruksi total atau ineksi. :ejala yang timbul dapat berupa demam, batuk darah, abses paru dan pneumonia. DIAGNOSIS
*iagnosis benda asing trakeobronkial dapat ditegakkan dengan anamnesis teliti atas saksi yang melihat kejadian tersebut; namun sering tidak ada saksi mata. namnesis khas seperti riwayat tersedak makanan, batuk paroksisimal, mendadak sesak napas, napas berbunyi atau kebiruan di sekitar mulut ditemukan lebih dari - kasus. Pada pemeriksaan isik didapatkan gejala sesuai dengan lokasi tersangkutnya benda asing tersebut. Pemeriksaan perkusi dan auskultasi di paru akan mendapatkan kelainan, sesuai dengan lokasi benda asing Benda asing di trakea memberikan gejala batuk paroksismal, rasa ter!ekik (choking ) , rasa tersumbat di tenggorokan ( gagging ), dan gejala patognomonik yaitu audible slap, palpatory thud dan asthmazoid wheeze.1&,1+ PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Setiap kasus yang diduga aspirasi benda asing harus diperiksa radiologis. Pemeriksaan oto paru harus dilakukan pada benda asing trakeobronkial untuk mengetahui komplikasi pada paru akibat dari sumbatan saluran napasnya Benda asing logam !ukup dengan pemeriksaan radiologi oto polos, sedangkan yang organik terutama pada esophagus diperlukan pemeriksaan dengan barium atau kontras untuk mengetahui letak benda asing. #oto rontgen toraks P dan lateral dibuat dengan posisi lengan di belakang, leher leksi dan kepala ekstensi untuk menilai saluran napas dari mulut sampai karina.. 4idak terdapatnya gambaran abnormal pada pemeriksaan radiologi tidak menyingkirkan adanya benda asing di trakeobronkial, karena diagnosis pasti hanya dengan bronkoskopi, juga untuk
terapi e%akuasi benda asingnya.& Pemeriksaan tomograi komputer dan 8/ berguna jika tidak terdeteksi pada pemeriksaan bronkoskopi.13 PENATALAKSANAAN
Prinsip penanganan benda asing di saluran napas adalah mengeluarkan benda tersebut dengan segera dalam kondisi paling maksimal dan trauma yang minimal.1",1& pabila pada saat kejadian pasien masih bisa batuk, berbi!ara atau menangis, jangan lakukan inter%ensi apapun di tempat kejadian. 0asus harus segera dirujuk ke rumah sakit yang memiliki asilitas bronkoskopi. Penentuan !ara pengambilan benda asing dipengaruhi oleh beberapa aktor, yaitu usia penderita, keadaan umum, lokasi dan jenis benda asing serta lamanya benda asing berada di saluran napas.1" Benda asing trakeobronkial harus segera die%akuasi karena akan !epat menimbulkan
edema
mukosa
jaringan
yang
menyumbat
jalan
napas,
mengakibatkan sesak napas yang akhirnya bisa menyebabkan kematian; terutama untuk benda asing organik yang higroskopis, karena akan mengembang sehingga menyumbat total lumen jalan napas. & Benda asing dapat dikeluarkan dengan bronkoskopi kaku karena dapat untuk mempertahankan jalan napas dan pemberian oksigen yang adekuat. Pemilihan bronkoskop yang sesuai dengan diameter lumen, berpedoman pada usia penderita dan disertai persiapan bronkoskop dengan ukuran yang lebih ke!il akan dapat meningkatkan angka keberhasilan. 1"1& ntibiotika dan steroid tidak rutin diberikan sebelum tindakan bronkoskopi, hanya pada kasuskasus yang terlambat diagnosisnya dan pada benda asing organik. 1" KOMPLIKASI
0omplikasi benda asing traktus trakeobronkial dapat disebabkan oleh benda asingnya, trauma tindakan bronkoskopi atau pengaruh anestesi. 1"1&
1. *orlands llustrated 8edi!al *i!tionary, "' th ed. Philadelphia$ B Saunders 1+. ". *ikensoy <, 6salan 7, #ili= . #oreign body aspiration$ 7lini!al utility o l e>ible bron!hos!opy. Postgrad 8ed 9 ""$+2$3&3. 3. Sudjarwadi, 5idayat , Sukardjo, gung B. 7orpus alineum di saluran napas dan saluran !erna atas. *iba!akan pada kegiatan ilmiah Smposium 0e!elakaan /umah 4angga ' #ebruari 1, 564 ke 2 /S6P *r. Sardjito. &. ?%ans 9@:. #oreign Bodies in the Aaryn> and 4ra!hea. n$ 0err : Paediatri! and 4ra!heobron!hial 4ree . n$ 0err :, Basi! S!ien!es. S!ottBrowns
1". lya D, Soepardi ?. Penyulit pada penataksanaan aspirasi benda asing di bronkus.0umpulan naskah ilmiah pertemuan ilmiah tahunan P?/54 8alang 1$'+. 13. 4amin S.Benda sing di Saluran @aas dan 7erna. *isampaikan pada$ Satelit simposium pananganan mutakhir kasus 454. P0B bagian 454 #06 /S78."3$1"2. 1&. Duni=a 8. Benda asing di saluran naas.*alam$ Soepardi ?, skandar @.Buku jar lmu 0esehatan 4540A.?d ' 9akarta$Balai Penerbit #06, "1$ "12"". 1'. Steen 5 et al. 4ra!heobron!hial aspiration o oreign bodies in !hildren$ study o & !ases. Aaryngos!ope 1; 1$ '"'3. 1. 7handra *, Samiadi *. Benda asing bronkus. 0umpulan @askah lmiah P4 Perhati di Batu 8alang 1 ; '2. 1+. *arrow *5, 5olinger A*. #oreign body o the laryn>, tra!hea and bron!hi. n$ Bluestone 7, Stool S, editors. Ped
8unter
.
#oreign
bodies,
http$www.emedi!ine.!omC?8?/:Ctopi! +'1.htm.
tra!hea.
%ailable
rom$