SUKSESI PEMERINTAHAN di KOREA UTARA
PENDAHULUAN
Suksesi pemerintahan dalam arti umum adalah pergantian kekuasaan dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan yang baru. Suksesi pemerintahan ini lebih bersifat internal dalam artian pergantian kekuasaan terjadi dalam negara tersebut tanpa menghilangkan identitas negara tersebut, berbeda dengan suksesi negara yang negara baru membentuk suatu identitas baru yang lepas lepas atau tudak terikat dengan negara sebelumnya. Prinsip keberlangsungan suksesi pemnerintahan a.l : y
Suksesi pemerintahan terjadi terlepas dari segala perubahan internal yang dialami oleh negara tersebut, ia tetap terikat oleh hak-hak dan kewajiban yang telah mengikat negara tersebut.
y
Dan
oleh karena itu, pemerintah berikutnya menanggung segala konsekuensi
dari tindakan pemerintahan sebelumnya. sebelumnya. Jadi dalam prinip yang seperti diungkapakan di atas, suksesi pemerintahan bersifat kontinuitas, meneruskan pemerintahan sebelumya.Meskipum terjadi perubahan-perubahan internal dalam organisasi penerintahan, pemerintahan berikutnya tetap tetap bertanggung ±jawab terhadap segala hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Suksesi pemerintahan di Korea Utara menarik untuk dibahas karena negara korea utara adalah negara paham komusisnya amat sangat kuat serta sosok pemimpin kuat dibalik Korut yaitu, Kim K im Jong-Il. Di samping isu serangan korea utara pada pa da korea selatan a khir-akhir khir-akhir ini, masalah suksesi di Korut juga sedang ra mai dibahas. Beikut lebih jauh, saya akan menampilkan menanpilkan sebuah artikel kasus suksesi pemerintahan yang terjadi di Korea Utara.
Wacana
29 September 2010 Tajuk Rencana Suksesi Menarik di Korea Utara
Dalam waktu yang tidak terlalu lama Kim Jong-Un akan menggantikan Pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea Kim Jong-Il. Jong-Un sendiri merupakan anak bungsu Jong Il dari istri ketiga Ko Young-hee. Suksesi di negeri Korea Utara ini sangat menarik dilihat dari banyak sudut, terutama dari sisi misteri yang menyelimutinya. Meski pun dalam banyak hal negeri-negeri komunis selalu diliputi ketertutupan, tetapi negeri yang satu ini sungguh menampilkan wajah yang agak berbeda. Dari sisi pengambilan label saja sudah cenderung mengkamuflase diri. Menyebut diri sebagai negara demokrasi yang berbasis rakyat, tetapi kekuasaan sebenarnya hanya digenggam seorang saja. Jika pun ada unsur-unsur pimpinan partai dan jajara nnya, semua hanyalah pion-pion yang tak memiliki apa-apa kecuali kesetiaan tanpa batas. Bahkan, untuk urusan tepuk tangan saja tidak boleh berbeda. Apalagi untuk urusan yang lebih besar, strategis dan politis tidak akanpernah didapatkan secuilpun. Maka, ihwal tentang siapa calon pemimpin, sepak terjang dan kemampuannya seperti apa, rakyat tidak perlu diberi tahu. Tidak ada gunanya rakyat tahu, karena dinilai tidak akan memberikan apa-apa. Juga, tidak perlulah rakyat tahu bagaimana Jong-Un mendapatkan jenderal bintang tiga di usia yang masih relatif muda. Hak sepenuhnya ada di tangan Kim Il-Sung ketika menunjuk Kim JongIl, dan begitu seterusnya. Negara adalah aku, jadi akulah yang berhak menentukan semua. Kekuasaan para pemimpin otoriter seperti ini sangat membutuhkan daya dukung keluarga dan militer. Di lapisan-lapisan dan jaringan militer biasanya juga diisi oleh sanak keluarga, kerabat, perkoncoan yang kental. Model yang sama juga bisa dilihat di Kuba misalnya. Di negeri ini masa vakum kepemimpin Fidel Castro akibat dari sakit-sakitan,diberikan kepada adiknya Raul Castro untuk mengendalikan keadaan. Sampai seberapa lama mengendalikan, sinyal pun harus datang dari Fidel. Seberapa indah suksesi itu dilihat ? Sangat tergantung dengan kacamata yang digunakan. Jika suksesi itu dilihat dari kacamata Amerika Serikat tentu hal itu sebentuk bencana. Para aktivis demokrasi, atau pun yang mengaku-ngaku juga akan mengatakan hal yang sama. Tetapi, barangkali rakyat Korea Utara merasa bahagia dan nyaman-nyaman saja dengan model seperti itu. Toh, demokrasi juga tidak bisa menjanjikan dan memberikan jaminan apa pun untuk negeri berubah menjadi
lebih
baik.
Hal yang sama juga dinikmati rakyat Burma. Dunia seolah-olah gelisah melihat kekuasaan para jenderal di negeri penuh misteri itu. Toh, berapa jumlah orang yang turun ke jalan memprotes kekuasaan para jenderal ? Tidaklah terlalu banyak. Bukan orang lain untuk memberikan penilaian terhadap kebahagiaan suatu warga bangsa. Dan, menjadi pertanyaan serius adalah, apakah bangsa kini cukup merasa bahagia dengan keadaan mutakhir Indonesia sekarang ini ? Terlalu sulit menemukan jawabannya. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/09/29/125032/Suksesi -Menarikdi-Korea-Utara
PEMBAHASAN
Melihat dari potongan berita di atas mengenai kasus suksesi korea utara, pergantian kekuasaan di Korea Utara mengundang pro dan kontra dari mayarakat internasional. Pro dan kontra yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor penting seperti yang disebutkan diatas, yaitu; negara-negara komunis selalu bersifat tertutup, korea utara merupakan negara yang dipandang sangat otoriter dan sang pengganti Kim Jong-Il sendiri yaitu putranya Kim jong-un masih dianggap terlalu muda untuk menggantikan sang ayah dala m memimpin Korea Utara. Citra Korea Utara yang dianggap sebagai negara komunis akan tetap dipertahankan oleh penerusnya.
Dilihat
dari latar belakang sebelumnya, Kim Jong Il juga merupakan suksesi
dari sang ayah Kim il-sung, begitu pula pergantian dari Kim jong Il ke Kim jong-un akan tetap sama. Kekuatan basis militer akan tetap dipertahankan oleh suksesinya, kerana negara negara yang otoriter sangat mengandalkan kekuatan militernya. Meski begitu, proses suksesi yang sangat tertutup dan rahasia di negara komunis itu bukannya tanpa intrik. Penundaan jadwal kongres Partai Pekerja sebelumnya, dari yang seharusnya awal September, juga mengundang sejumlah spekulasi di kalangan pengamat. Mereka meyakini pada praktik proses suksesi di Korea Utara tidak berjalan semulus yang diduga selama ini.
Diyakini
tidak sedikit kalangan elite di tubuh partai yang menolak
rencana Jong Il mewarisi posisinya kepada Jong Un, yang saat ini dinilai masih sangat muda. Sejumlah spekulasi pun muncul, ada kemungkinan suksesi bakal berlangsung bertahap. Jong Il menyerahkan posisinya sementara waktu kepada saudara iparnya, Chang Song Taek, sampai menunggu Jong Un siap. Chang saat ini menjabat Wakil Kepala Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara. ´Ada kemungkinan kalangan elite Korut tidak selalu satu pemahaman seperti selama ini diasumsikan. Sejumlah faksi merasa sangat tidak senang pada pilihan penerus kepemimpinan sekarang (Jong Un). Mereka bahkan menginginkan komposisi kepemimpinan yang sama sekali baru,´ ujar Andrei Lankov, pengajar di Universitas Kookmin di Seoul, Korea Selatan.
Pengamat lain menilai Jong Un tidak cukup siap mewarisi takhta ayahnya, seperti ketika Jong Il mewarisi hal serupa dari ayahnya, Il Sung. Mereka meyakini kemunculan Jong Un justru malah terlalu dipaksakan menyusul kondisi kesehatan ayahnya yang semakin memburuk pascaserangan stroke Agustus dua tahun lalu. Terkait suksesi di Korea Utara ini adalah adanya indikasi serangan Korea Utara pada Korea Selatan yang terjadi akhir-akhir ini tidak lain disebabkan oleh suksesi yang terjadi di Korea Utara. Seperti yang dikatakan pengamat hubungan inetrnasional pada institut studi strategis internasional di London, Mark Fitzpatrick, yang saya kutip dari koran tempo terkait suksesi Kim jong-il ke Kim jong-un mengakatakan, ³Untuk memberi dia beberapa kecakapan.´ Kata-nya. Sebab, ³Ia bisa melalukan apa saja pada usia 27tahun. ³Fitzpartick menambahkan. Jadi menurut Fitzpatrick serangan Korut pada Korsel tersebut adanya indikasi hanya untuk melatih kecakapan Jong-un semata.. Who knows?? Suksesi di Korut ini tak akan membawa perubahan besa pada struktur dalam maupaun luar negeri yang dijalankan. Karena memang perpanjangan tangan yang dillakukan sang ayah terhadap anaknya yang merupakan pencitraan dirinya, sangat dipertimbangkan dala m suksesi di Korut ini. Kim jong il akan tetap berada di balik setiap keputusan meskipun dia sudah lengser.
Dan
tentu saja sikap negara-negara lain, terutama Amerika tak akan melepaskan
embargonya kepada Korut. Dengan
kata lain dipimpin oleh dang anak maupun sang ayah tak akan berdampak
signifikan terhadap kehidupan dalam aspek apapun di Korut. Mayarakat akan sama, sitem akan sama dan segalamya akan tetap sama.
PENUTUP
Korea Utara menurut saya, merupakan suatu negara yang unik.
Di
samping kita
menyangkut apa yangterjadi di Korea Utara sa mapi suksesi yang terjadi Korea Utara benar benar mempertahankan posisinya sebagai negara yang memiliki ciri yang kuat.
Di
sii dapat
diartikan bahwa, trah kekuasaan di Korea utara seaka n-akan sudah diatur sedemikian rupa, sehingga perwujudan Korut pada masa dulu, sekarang dan masa mendatang akan tetap sama, tetap pada kekuasaan dinasti Ki m. Terkait suksesi dapat disimpulkan bahwa, bagaimanapun suksesi tersebut dijalankan di Korut, hal itu tak akan pernah merubah wajah Korut itu sendiri yang penuh intriktif da penuh dengan misteri. Pandangn skeptis dari masyarakat Korut sendiri tak akan berubah. Masyarakat akan t etap berlaku seprti biasa, dengan ataupun tanpa ada nya suksesi, masyarakat akan Korut tetap akan hidup seperti sekarang, karena suksesi tersebut tak akan merubah mekanisme ³demokrasi´ ala Korut yang didengung-dengungkan tapi tak ada faktanya sama sekali, masyaraknya akan tetap terbelakang Pemerintahan Korut yang akan datang tetap akan berpegang pada masalah pembangunan militer atau yang lebih spesifik ³pembangunan nuklir´ tanpa mengindahkan kesejahteraan rakyatnya. Sistem internasiol mereka akan berjalan seperti biasanya, tetap realis dan tetap akan memperoleh embargo dari Amerika Serikat. Menarik dibahas atau diadakan penelitian lebih lanjut lagi mengenai Korut dan suksesinya. Apakah Korut bisa diubah ataupun Korut yang akan mengubah dunia?