Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12 24 Bulan Studi Di Kecamatan Semarang TimurDeskripsi lengkap
proposal stunting kuliah metodolgi penelitian
penyuluhanFull description
proposal penelitian IKM JakartaFull description
dari sumber kementrian, pembangunan desa teringgal & transmigrasiFull description
Full description
Satuan acara penyuluhan pencegahan stunting pada anakFull description
Satuan acara penyuluhan pencegahan stunting pada anak
Kuesioner StuntingFull description
Deskripsi lengkap
kopo
nice
stuntingDeskripsi lengkap
makalah stunting
leafletDeskripsi lengkap
proposal penelitian IKM JakartaDeskripsi lengkap
InstrumenDeskripsi lengkap
makalah stuntingDeskripsi lengkap
5. Rajin mengukur tinggi badan dan berat badan anak setiap kali memeriksa kesehatan di Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.
2.4 Risiko Kesehatan pada Anak Stunting
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan pada anak stunting.
Stunting dikaitkan dengan otak yang kurang berkembang dengan konsekuensi berbahaya untuk jangka waktu lama, termasuk kecilnya kemampuan mental dan kapasitas untuk belajar, buruknya prestasi sekolah di masa kecil, dan mengalami kesulitan mendapat pekerjaan ketika dewasa yang akhirnya mengurangi pendapatan, serta peningkatan risiko penyakit kronis terkait gizi seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.
Memiliki risiko yang lebih besar untuk terserang penyakit, bahkan kematian dini.
Kekerdilan dapat menurun pada generasi berikutnya, disebut siklus kekurangan gizi antargenerasi.
Ketika dewasa, seorang wanita stunting memiliki risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi selama persalinan karena panggul mereka lebih kecil, dan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Untuk mencegah stunting, lakukan beberapa langkah berikut.
Seorang ibu harus mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan nutrisi yang dibutuhkan selama menyusui.
Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Buah Hati, seperti memberikan ASI eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia.
Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan, meminum air yang aman, mencuci peralatan makan dan peralatan dapur, membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil, serta memiliki sanitasi yang ideal (toilet yang bersih).