STUDY PREPARASI SAMPEL ENDAPAN NIKEL LATERIT HASIL PEMBORAN EKSPLORASI PADA PT. PT. WEDA BA BAY Y NICKEL KECAMAT KECAMATAN AN WEDA TENGAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Sebagai Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Oleh : Jumahir Badrun PM : !"!#$%!#"!"%#&%#!# 'smail (sri PM : !"!#$%!#"!"%#&%##&
JURUSAN TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMM ADIYAH MALUKU UTARA TERNATE 2011
K(T( P)*(T(+ Bismillahirahmanirahim Puji Syukur senantiasa kita ,anjatkan kehadirat Tuhan -ang Maha )sa karena lim,ahan rahmat. nikmat dan hidayah/ya yang telah diberikan ke,ada kita yang tidak te rhitung nilai dan harganya. sehingga kami da,at menyelesaikan ,enyusunan la,0ran Kerja Praktek 1KP2 ini disusun berdasarkan re3erensi yang dijadikan rujukan untuk ,enyusunan 4a,0ran Kerja Praktek 1KP2 5Study Pre,arasi Sam,el )nda,an ikel 4aterit 6asil Pemb0ran )ks,l0rasi5 yang di,er0leh langsung dari ,er,ustakaan dan buku/buk buku/buku u kuliah di berbagai ,erguruan tinggi% Maksud dan tujuan ,enulisan la,0ran Kerja Praktek 1KP2 usulan , enelitian ini adalah untuk memenuhi ,ersyaratan untuk melanjutkan ,enelitian Tugas (khir dalam Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara 1UMMU2 Ternate dan juga menjadi salah satu tuntutan kurikulum% kurikulum% Dengan selesainya selesainya ,enyusunan la,0ran Kerja Kerja Praktek 1KP2 ini% Dengan selesainya la,0ran ini. tak lu,a ,enulis mengu7a,ka terima kasih ke,ada : !%
Ba,ak Kasma H!. A"#ma$% S.A&% M.P$ . +ekt0r UMMU Ternate
"%
Ba,ak A'(! Ha)a% ST. Fakultas Teknik UMMU Ternate ST. M.E& . Dekan Fakultas
8%
Ba,ak M*#amma$ D+*a!$!% ST% MT . Ketua Jurusan Teknik Pertambangan UMMU
Ternate% T ernate% 9%
Ba,ak A(+a H!. Mas*a'a% ST% MT . Sebagai d0sen ,embimbing yang telah
meluangkan aktunya dalam ,enyusunan la,0ran ini%
%$Ba,ak R*s,a M. Uma'% ST. Sekertaris jurusan teknik ,ertambangan UMMU Ternate Ternate
&%
Ba,ak T#a,!( M. Uma'% ST Sebagai ,embimbing la,angan yang telah banyak
memberikan arahan dan bantuannya% ;%
Seluruh sta3 dan karyaan PT PT%%
,raktek berlangsung =%
Para Karyaan >0reshed PT PT%%
?% !#% !!%
Para Karyaan PT PT%%
,eng0rbananya yang tiada berkurang% !"%
Teman/teman se,rjuangan se,rjuangan (ngkatan @#&5 dan seluruh rekan A rekan teknik
,ertambangan yang selalu memberikan memberikan d0r0ngan m0ril demi demi terselesainya ,enyusunan la,0ran kerja ,raktek ini (khirnya segala saran dan kritikan yang k0nstrukti3 dari ,emba7a demi kesem,urnaan la,0ran ini akan diterima dengan segala kerendahan hati% Amin hati% Amin Ternate. T ernate.
!=
Februari "#!! "#!!
PENULIS
DAFTAR ISI Ha,ama Ha,ama Sam-*, Ha,ama P&sa#a Ka/a P&a/a' i Da/a' Is! % ii Da/a' Gam(a' %% vi Da/a' Ta(, vi BAB I. . PENDAHULUAN . 1 !%!
4atar Belakang % !
!%"
+umusan Masalah %% 9
!%8
Batasan Masalah %% 9
!%9
Tujuan Kerja Praktek % 9
!%$
Man3aat Penelitian % 9
!%$%! Man3aat Bagi Peneliti Peneliti 9 !%$%" Man3aat Bagi (kademisi (kademisi $ !%$%8 Man3aat Bagi Perusahaan Perusahaan $ !%&% Met0de Penelitian % $ !%&%! Teknik Teknik Pengambilan Pengambilan Data %% $ !%&%" Jenis/jenis Data%% $ !%&%8 Teknik Teknik Peng0lahan Data% & !%;% Bagan (lir Penelitian Penelitian %% ;
BAB II.. TINJAUAN UMUM "%!
40kasi dan Kesam,aian Daerah %% =
"%"
K0ndisi *e0l0gi %% !#
"%8
*e0graCs Daerah Penelitian !$
"%8%! T0,0graC T0,0graC dan M0r30l0gi% !$ "%8%" egetasi !;% "%9
'klim dan >urah 6ujan% !;
BAB III. . DASAR TEORI 1 8%! Kegiatan Pemb0ran )ks,l0rasi%% != 8%!%! Pengertian Pemb0ran )ks,l0rasi% !=
8%!%" Mengeluarkan dan Menyim,an >0re !? 8%!%8 Menghitung Kemajuan B0r dan >0re +e70very% "# 8%" Pre,arasi Sam,el% "" 8%"%! Pengertian Pre,arasi Sam,el%%"" 8%"%" Pr0sedur Pre,arasi Sam,el%%"8 8%8 Sam,ling dan (nalisa (yak%% "9 8%8%! Sam,ling%%"9 8%8%" (nalisa (yak%%"9 8%9 ikel 4aterit%% 8# 8%9%! Pengertian ikel 4aterit%% 8# 8%9%" Fakt0r/3akt0r -ang Mem,engaruhi Pembentukan Bijih ikel 4aterit%% 8" 8%9%8 Pr0Cl )nda,an ikel 4aterit% 89
BAB IV.
KEGIATAN LAPANGAN. 34
9%! Kegiatan )sk,l0rasi Pada PT%
0re dan Sam,ling% 9#
BAB V.
PEMBAHASAN.. 55
$%! Pre,arasi Sam,le% 99 $%" Pr0sedur dan Taha,an/taha,an Kegiatan Pre,arasi Sam,le%% 99 $%"%! Timbang 99 $%"%" DryingEPengeringan 9& $%"%8 >rusher% 9; $%"%9 Pulveriing%% 9= % $%"%$ +0ll MiG $# $%"%& Test Kehalusan Sam,le $# $%"%; Pa7king% $! $%"%; Target Penggilingan Sam,le%% $!
BAB VI.
PENUTUP. 62
&%! Kesim,ulan% $" $%" Saran%% $"
DAFTAR PUSTAKA. 63 LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Gam(a'
Ha,ama
!% Peta 40kasi Peneltian % ? "% Peta *e0l0gi +egi0nal Daerah 6almahera !! 8% Pr0Cl )nda,an ikel 4aterit %% 8&
DAFTAR TABEL Ta(, !% Data >urah 6ujan Dari Tahun "##=/"#!# % !;
Ha,ama
"% K0m,0nen Pemb0ran dan Fungsinya %%%% 8?
LAMPIRAN 4/!% M0isture Determinati0n +e,0rt 4/"% Test Kehalusan Sam,le "##H
BAB I PENDAHULUAN 1.1. La/a' B,a7a& Bahan galian adalah semua bahan atau substansi yang terjadi dengan sendirinya di alam dan sangat dibutuhkan 0leh manusia untuk ke,erluan industrinya% Bahan tersebut da,at beru,a l0gam mau,un n0n l0gam dan da,at beru,a bahan tunggal atau,un beru,a 7am,uran lebih dari satu bahan% Deasa ini ,enggunaan l0gam nikel diberbagai sekt0r industri di dunia semakin meningkat. bagi 'nd0nesia nikel meru,akan salah satu k0m0diti tambang yang utama hingga saat ini masih menjadi k0m0diti ,enghasil devisa 7uku, besar bagi egara. sehingga nikel laterit meru,akan 7adangan yang strategis. khususnya bagi egara kiata yang mem,unyai 7adangan nikel laterit yang 7uku, besar untuk da,at mem berikan k0nstribusi memas0k kebutuhan ni7kel di dunia% (Nickel Laterit, PT. Antam Tbk. Unit Gamin, 2003)% Oleh karena itu kegiatan eks,l0rasi meru,akan suatu kegiatan ,enting yang harus di lakukan sebelum suatu usaha ,ertambangan di laksanakan% 6asil dari kegiatan eks,l0rasi itu harus da,at memberikan in30rmasi yang lengka, dan akurat mengenai sumber daya mineralEbahan galian mau,uan k0ndisi ge0l0gi yang ada. agar u,aya kelayakan untuk ,embukaan usaha ,ertambangan yang di maksud da,at di lakukan dengan teliti dan benar 1akurat2% Pemb0ran adalah ,embuatan lubang eks,l0rasi yang daimeternya relative ke7il bila di bandingkan dengan kedalamannya% Pemb0ran ini biasanya di lakukan ,ada batuan atau 30rmasi batuan dalam rangka ,engum,ulan data in30rmasi dan ,engambilan 70nt0 1sample2% Pre,arasi meru,akan suatu rangkaian kegiatan dalam mem ,ersia,kan contoh untuk dianalisis. yang met0denya disesuaikan dengan keadaan contoh dan ke,entingan% Berdasarkan keadaan contohna. terda,at " jenis ,re,arasi: !%
>0nt0h ruah (b!lk samples)
Pre,arasinya meli,uti ,engeringan. ,enimbangan 1,engukuran v0lume2. ,en7u7ian. ,endulangan. ,engeringan. ,engayakan. ,emagnetan. dan ,enimbangan masing/masing 3raksi% "%
K0nsentrat dulang
Prinsi, ,re,arasinya adalah ,emisahan mineral berdasarkan si3at
kemagnetan 1ma"netic
separation2% Tingkat ke,astian dari ,enyebaran enda,an. jumlah 7adangan serta kualitas 7adangan meru,akan dasar dalam ,eren7anaan aktivitas ,ada industri ,ertambangan. sehingga ,eranan kegiatan eks,l0rasi menjadi hal yang sangat ,enting sebagai langkah aal dari seluruh rangkaian ,ekerjaan dalam industri ,ertambangan% Pada tahun "##;. terjadi ,eningkatan ,ermintaan ,asar terhada, bijih nikel% Tingginya ,ermintaan terhada, bijih nikel ini datangnya dari ,asar internasi0nal se,erti >hina. 'ndia. Je,ang dan )r0,a Timur% 6al inilah yang melatar belakang salah satu ,erusahan tambang sasta 'nd0nesia yaitu PT%
enda,an nikel laterit yang terda,at di 6almahera Tengah. yang gunanya untuk memulai usahanya di bidang ,ertambangan% Saat ini PT%
1.2. R*m*sa Masa,a# !%
Taha,an/taha,an dalam ,re,arasi sam,el%
"%
Peralatan yang digunakan ,ada kegiatan ,re,arasi sam,el
8%
6asil akhir 1,r0duk2 dari ,re,arasi sam,el%
1.3. Ba/asa Masa,a# (da,un dalam kegiatan kerja ,raktek ini. ,enulis membatasi m asalah ,ada kegiatan ,re,arasi sam,el enda,an nikel laterit hasil ,emb0ran eks,l0rasi di PT%
1.5. T*+*a P!,!/!a Tujuan dalam melakukan ,enelitian : !%
Untuk mengetahui taha,an/taha,an dalam kegiatan ,re,arasi sam,el
"%
Untuk mengetahui ,eralatan a,a saja yang digunakan dalam kegiatan ,re,arasi sam,el
8%
Untuk mengetahui se,erti a,a hasil akhir 1,r0duk2 dari ,re,arasi sam,el%
1.6.
Maaa/ P,!/!a
1.6.1. Maaa/ Ba&! -,!/! Untuk menambah ,engetahuan dan aasan bagi ,eneliti khususnya tentang kegiatan ,re,arasi sam,le hasil ,emb0ran eks,l0rasi nikel laterit. disam,ing itu ,enelitian ini juga dihara,kan da,at berguna bagi ,eneliti/,eneliti selanjutnya yang akan melakukan ,enelitian dengan t0,ik yang sama%
1.6.2. Maaa/ Ba&! A7a$m!s! 6asil ,enelitian ini meru,akan salah satu bahan masukan ke,ada ,ihak lembaga ,endidikan dalam rangka meningkatkan dan ,emberdayaan
,er,ustakaan di Fakultas Teknik. khususnya
Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara%
1.6.3. Maaa/ Ba&! -'*sa#aa 6asil ,enelitian ini dihara,kan da,at digunakan sebagai bahan
masukan bagi ,ihak
,erusahaan terutama di PT%
1.8 M/9$ P,!/!a 1.8.1. T7!7 P&am(!,a Da/a Teknik ,engambilan data dila,angan dilakukan bebra,a taha,an diantaranya adalah sebagai berikut: a%
Studi 4iteratur
Dilakukan dengan mengum,ulkan data. re3erinsi dan in30rmasi/in30rmasi lain yang terkait dengan judul ,enelitian% b% Penelitian langsung di la,angan meli,uti : Taha,an/taha,an serta met0de ,re,arasi sam,el yang digunakan%
1.8.2 J!s:+!s Da/a
a%
Data ,rimer. yaitu data yang dikum,ulkan baik melalui 0bservasi 1,engamatan2 mau,un
aan7ara% Observasi dilakukan untuk mengum,ulkan data antara lain : taha ,an/taha,an ,re,arasi sam,el. met0de. ,eralatan yang digunakan. serta hasil akhir dari ,re,rasi sam,el% Sedangkan aan7ara dilakukan dila,angan terhada, teknisi dila,angan untuk mengum,ulkan in30rmasi/in30rmasi yang begkaitan dengan kegiatan ,re,arasi sam,el% b% Data sekunder. data yang di,erl0leh dari hasil ,engum,ulan bebera,a da3tar ba7aan yang berhubungan dengan ,ermasalahan yang ada. antara lain : l0kasi dan kesam,aian daerah. k0ndisi ge0l0gi. iklim dan 7urah hujan. serta vegetasi dan t0,0graC%
1.8.3 T7!7 P&9,a#a Da/a Peng0lahan data didasarkan ,ada data yang diambil langsung dari la,angan. yaitu mendiskri,sikan seluruh kegiatan ,re,arasi sam,el mulai dari aal hingga akhir kegiatan%
P&am(!,a Da/a Wa;a"a'a < Mengum,ulkan data atau in30rmasi -ang berkaitan dengan kegiatan ,re,arasi sam,el%
O(s'=as! < > Taha,an ,re,arasi sam,el >Met0de ,re,arasi sam,el /Peralatan yang digunakan /6asil sam,el
P&9,a#a Da/a Aa,!sa Da/a Has!, P,!/!a
Ba&a A,!' P'9s$*' P,!/!a
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. L97as! $a Ksam-a!a Da'a# Daerah Tanjung Ulie 1
1. T'a/:Ta+*& U,! Ternate/Tanjung Ulie. Menggunakan ,esaat udara Mer,ati dengan aktu tem,uh !$ menit%
2. T'a/ > S9?? Ternate A S0CC. Di7a,ai dengan mengunakan trans,0rtasi laut 1#pee$ Boat 2 dengan aktu tem,uh kurang lebih 9$ menit%
3. S9?? > W$a
S0CC A
5. W$a:L,! @Ta+*& U,!
2.2. K9$!s! G9,9&! 2.2.1 G9,9&! R&!9a, P*,a* Ha,ma#'a Pulau 6almahera did0minasi 0leh batuan vulkanik dimana berjalannya aktu menjadi lingkungan batuan tertua. dibagian selatan tersingka, di ,ulau Ba7an juga ,ulau Obi dan sekitarnya yaitu batuan metam0r3 skis kristalin berumur jura%
Ka(. Ha,ma#'a T&a# %an$ala Geolo"i &almahera Tim!r . batuan tertua daerah ini dibentuk 0leh Satuan batuan ultra basa yang sebarannya 7uku, luas dan satuan batuan beku basa. serta satuan
•
batuan beku intermediate yang mengintrusi kedua satuan batuan sebelumnya% #at!an Bat!an Ultra Basa terdiri dari ser,entinit. ,ir0ksenit dan dunit. umumnya berarna hitam atau hitam kehijauan. getas. terbreksikan. mengandung asbes dan garnerit% Pada satuan ini teramati batuan metasedimen dan rijang. ,0sisinya diantara sesar dalam batuan ultra basa%Satuan batuan ini 0leh Bessho, '% dinamakan F0rmasi
•
ketidakselarasan atau bidang sesar naik% #at!an Bat!an Bek! Basa. terdiri dari gabr0 ,ir0ksen. gabr0 h0rnblende dan gabr0 0livine. tersingka, di dalam k0m,lek Satuan Batuan Ultra Basa dan ini dinamakan Seri
#at!an Bat!an *nterme$iate% terdiri dari batuan di0rit kuarsa dan di0rit h0rnblende.
•
tersingka, juga dalam k0m,lek batuan ultra basa% Selain itu teramati sejumlah retas andesit •
dan di0rit yang tidak ter,etakan di daerah F0rmasi Ba7an% Se7ara tidak selaras. batuan tert ua ini ditutu,i 0leh F0rmasi D0daga yang tersusun 0leh ser,ih berselingan dengan batugam,ing 70klat muda dan sisi,an rijang yang berumur Ka,ur #at!an Bat!"ampin". dengan batuan yang lebih tua 1ultra basa2 0leh ketidakselarasan
•
dan dengan batuan yang lebih muda 0leh sesar. tebal kurang lebih 9## meter% Satuan ini •
berumur Pale0sen A )0sen +ormasi orosa"!% terdiri dari batu,asir berselingan dengan ser,ih merah dan batugam,ing.% 6ubungan dengan batuan yang lebih tua 1ultra basa2 beru,a ketidakselarasan
•
dan sesar naik. tebal "$# meter% F0rmasi ini diduga berumur Pale0sen A )0sen% #at!an -on"lomerat . tersusun 0leh batuan k0ngl0merat dengan sisi,an batu,asir. batulem,ung dan batubara yang tebalnya lebih dari $## meter% Satuan ini berumur Ka,ur (tas%
•
+ormasi Bacan% tersusun 0leh batuan gununga,i beru,a lava. breksi. dan tu3a dengan sisi,an k0ngl0merat dan batu,asir% Oleh adanya sisi,an batu,asir da,at diketahui umur
•
F0rmasi Ba7an yaitu Olig0sen A Mi0sen Baah% +ormasi e$a. terdiri dari batu,asir berselingan dengan na,al. tu3a. k0ngl0merat dan batugam,ing% F0rmasi Tingteng% F0rmasi ini identik dengan
•
#at!an -on"lomerat, berk0m,0nen batuan ultra basa. basal. rijang. di0rit. dan batusabak tebal !## meter. menutu,i satuan batuan ultra basa se7ara tidak selaras.
•
diduga berumur Mi0sen Tengah A (al Pli0sen% +ormasi Tin"ten". tersusun 0leh batugam,ing hablur dan batugam,ing ,asiran
•
dengan sisi,an na,al dan batu,asir. berumur (khir Mi0sen A (al Pli0sen. tebal # meter% +ormasi -aasa% beru,a batuan gununga,i terdiri dari breksi. lava dan tu3a diduga
•
berumur Pli0sen% #at!an T!/a. utamanya tu3a batua,ung berarna ,utih dan kuning%
2.2.2 G9,9&! L97a, Da'a# P,!/!a Mengenai adanya enda,an nikel se7ara ge0l0gi da,at disebutkan baha ,ela,ukan batuan ultra basa membentuk la,isan laterit yang menghasilkan residual serta ,engkayaan nikel yang tidak mudah larut dan membentuk enda,an nikel 1i2 dan Magnesium 1Mg2 dalam bentuk garnierite 1i Mg28 SiO" Os1O629 ,ada la,isan sa,r0lit terbentuk ,ula mineral himatit 1Fe" O8 2 ,ada la,isan laterit% Singka,an batuan ultra basa umumnya telah mengalami ,ela,ukan berarna kuning ke70klatan berbentuk hitam atau abu/abu ,utih dengan arna kehijauan ,ada bagian te,i atau ,inggir% Tam,ak ,ula batuan ultra basa ,ada ,enelitian ini telah mengalami ,r0ses ser,entinisasi yang 7uku, kuat selain 0leh keadaan m0r30l0gi% Pembentukan enda,an bijih nikel laterit bre7ia sangat banyak ,ula ter,engaruh 0leh t ekt0nik lem,eng% Pela,ukan batuan ,ada hakekatnya di,ermudah karena adanya bagian yang lemah se,erti ,erakahan. retakan. sesar dan sebagiannya% Pada la,angan terlihat baha banyak rekahan/rekahan ke7il yang umumnya telah terisi 0leh mineral/mineral sekunder 1sili7a dan magnetit2% 4it0l0gi enda,an nikel didaerah ini ham,ir seluruhnya berasal dari ,ela,ukan batuan ultra basa yang lebih dikenal dengan sebutan enda,an bijih nikel laterit : harburgit meru,akan batuan asal ,enghasil nikel tersebut. se7ara umum disusun 0leh mineral/mineral 0livine dan 0rt0,ir0ksine% Olivine itu sendiri mengandung nikel dalam jumlah ke7il #."$N. kemudian mengalami ,engayaan hingga men7a,ai kadar bijih tertentu% Pr0ses ,ela,ukan ,ada batuan
ultra maCk tersebut antara lain 0leh ,ensesaran. ,erli,atan. dan ,engkekaran yang terjadi dalam aktu yang 7uku, lama dan berulang/ulang sehingga mineral ,enyusunnya mengalami desintegrasi dan dek0m,0sisi% StratigraC daerah
Batuan Ultra Basa :
Dunit umumnya berarna hijau tua 3ranerik. granular eahedral dalam keadaan segar. dan mengandung 0livine ?#N dan ,ir0ksin% 6arburgit : berarna hijau tua. 3anerik sedang. granular subhedral mengandung ,ir0ksin dan 0livine% A
Batuan sedimen ka,ur
Beru,a batu gam,ing berarna ,utih kelabu dan merah. berbutir halus/sedang. mengandung banyak 30sil dan ,lankt0n. menunjukkan umur ka,ur akhir dengan ,engenda,an laut dalam%
2.3. G9&'a?s Da'a# P,!/!a 2.3.1 T9-9&'a? $a M9'9,9&! Se7ara umum 7iri khas yang men0nj0l ,ada l0kasi ,enelitian adalah T0,0graC yang landai dan ditandai dengan kemiringan lereng yang sangat 7uram dengan kemiringan lereng yang berkisar 8$I A 9$I% Daerah dataran hanya ditemukan ,ada bebera,a tem,at dise,anjng daerah ,esisir ,antai% #!mber PT.e$a Ba Nickel
Gam(a' 2.3 P/a T9-9&'a? $a M9'9,9&! K0ndisi m0r30l0gi daerah ,enelitian. meru,akan daerah ,erbukitan yang berlereng 7uram dengan ketingian men7a,ai 9## A $## meter diatas ,ermukaan laut% Pada tia, daerah ,erbukitan terlihat adanya ,ungungan utama yang kemudian di batasi 0leh lembah hingga lereng dengan kedalaman yang sangat ber3ariasi dan daerah ini di7irikan 0leh batuan ultra basa yang menjadi ,enyusun utama dari daerah ini%
2.3.2
V&/as! Da'a# P,!/!a
egetasi yang ada ,ada daerah ini sama halnya dengan daerah sekitarnya da,at dibedakan se7ara vertikal terdiri dari vegetasi bakau. vegetasi hutan ,antai. dan vegetasi hutan ,egunungan% egetasi hutan ,antai menem,ati ham,ir seluruh garis ,antai daerah PT%
2.5
I7,!m $a C*'a# H*+a
Keadaan iklim daerah Santa M0ni7a. PT%
TABEL 2.1 CURAH HUJAN TAHUN 200 > 2010 WBN > RAINFALL DATA a/ B*7!/ L!m(' @mm
A='a&
M9/#Ya'
200:2010
200
200
2010
January
!=!%9
8#;%"
89"%9
";;%#
February
8!=%9
9"=
88;%9
8&!%8
Mar7h
!99%&
"";
8##
""8%?
(,ril
9#=%=
8#=
9";%"
8=!%8
May
8?=%&
"?=%9
9""%=
8;8%8
June
$##%9
8=8%9
8!#%9
8?=%!
July
$==%9
!!#
9#?%=
8&?%9
(ugust
88&%8
8$8%"
8$$%!
89=%"
Se,tember
"!&
""%"
"#=%"
!9=%=
O7t0ber
8"9
!!#%=
!;=
"#9%8
0vember
""&%"
"=!
A
"$8%&
De7ember
988%=
"#$%&
A
8!?%;
T9/a, Ra!a,, @mm
5048.
3035.
321.
3
Ma M9/#,) Ra!a,,
6.5
52.0
524.2
51.2
A='a&
33.4
262.
32.1
304.3
Ra!$a)s @0.2mm
28
222
222
234.3
3584.4
#!mber (PT. e$a Ba Nickel 20'0)
BAB III DASAR TEORI 3.1
K&!a/a Pm(9'a E7s-,9'as!
3.1.1 P&'/!a Pm(9'a E7s-,9'as! )ks,l0rasi adalah suatu aktivitas untuk men7ari tahu keadaan suatu daerah. ruang atau,un suatu areal yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya% 'stilah eks,l0rasi ge0l0gi yang di ,ergunakan adalah men7ari tahu keberadaan suatu 0byek ge0l0gi yang ,ada umumnya beru,a 7ebakan mineral% Pemb0ran adalah ,embuatan lubang eks,l0rasi yang daimeternya relative ke7il bila di bandingkan dengan kedalamannya% Pemb0ran ini biasanya di lakukan ,ada batuan atau 30rmasi batuan dalam rangka ,engum,ulan data in30rmasi dan ,engambilan 70nt0 1sample2% Tujuan ,emb0ran se7ara umum adalah : !%
Untuk mengetahuiEmem,elajari dataEin30rmasi ge0l0gi 1batuan. stratigraC. struktur.
mineralisasi2% "%
)ks,l0rasi mineral dan batubara
8%
K0ntr0l ,ertambangan
9%
Ke,erluan ,erhitungan 7adangan
%$Penirisan tambang
&%
entilasi tambang
;%
*e0teknik
=%
Untuk Persia,an eks,l0itasi bahan tambang
?%
Sebagai sarana untuk eks,l0rasi dengan met0de lain 1ge0Csika2
!#% Untuk ,eledakan% Pelaksanaan ,emb0ran sangat ,enting jika kegiatan yang di lakukan adalah untuk menetukan 0na mineralisasi dari ,ermukaan sebaik mungkin. namun demikian kegiatan ,emb0ran da,at di hentikan jika telah da,at mengetahui gambaran ge0l0gi ,ermukaan dan mineralisasi baah ,ermukaan se7ara menyeluruh%
3.1.2 M&,*a'7a $a M)!m-a C9' a. Mm(*7am&,*a'7a "9' !%
Buka dengan menggunakan kun7i innert!be bagian head dan 70re li3ter 7ase
"%
Pastikan $op ter,asang
8%
Sambungan bagian yang ada $opna 1,0sisi hea$2 dengan 1oin ke ,0m,a air
9%
Berikan tekanan ,0m,a se7ara ,erlahan sehingga split innert!be terd0r0ng keluar
%$Pada split mulai terd0r0ng 0leh tekanan ,0m,a. ,egang s,lit tersebut jangan sam,ai
jatuh &%
Setelah 70re di keluarkan. bersihkan s,lit. innertube. 70re li3ter
;%
Pasang core li/ter case. lumuri s,lit dengan ,elumas dan masukan kedalam innertube
dengan did0r0ng. ,asang d0,. ,asang head innertube. m aka innertube assay sia, di ,ergunakan%
(. M)!m-a C9' !%
Sia,kan core bo
"%
Belah split innert!be tadi ,ada ,0sisi datar
8%
Ukur dan 7atat ,anjang core yang ada ,ada s,lit innertube
9%
Masukkan core ,ada core bo mulai dari bagian atasEhead innertube 1bagian core yang
,ertama masuk ,ada innert!be2
%$P0sisi core searah
&%
Tuliskan kedalaman b0r 1dari A sam,ai2 ,ada core bo dengan ,0sisi kedalaman aal
,ada bagian 70re sebelah atas dan kedalaman yang di 7a,ai ,ada ,0sisi core sebelah baah ;%
Tuliskan ,ada bagian muka 7ore bo . n0m0r bo . k0de titik b0r. sie ,enginti. dan tulis
,ada bagian sam,ing kedalaman b0r 1dari A sam,ai2 dimana bo ,enuh =%
Tia, bo terdiri dari lima alur ,enyim,anan core dengan ,anjang isi ! meter
?%
Sim,an core bo ,ada tem,at yang aman%
1.1.4 M!/*& Kma+*a B9' $a Core Recovery a. M!/*& 7ma+*a (9' !%
Sambungan Dalam #pin$el : Setelah b0r di hentikan mata b0r teta, ,ada
,0sisi bottom. spin$le,0sisikan ke n0l. beri tanda% (ngkat rangkaian r00ds sam,ai sam,ai sambungan terlihat di atas s,indle% Kun7i r00ds dengan ch!ck % Ukur dari batas tadi sam,ai sambungan. kurangi tinggi s,indle dengan hasil ,engukuran. maka selisihnya adalah ,anjang r00ds yang mun7ul di ,ermukaan tanah. jumlah rangkaian r00d dan 70re barrel dikurangi selisih ,engurangan tinggi s,indle. maka hasilnya adalah kedalaman b0r% Untuk menjumlahkan rangakaian. r00d yang belum masuk kebaah ,ermukaan tanahE7asing tidak dihitung
"%
Sambungan di baah ,ermukaan tanahE7asing : B0r ,0sisi netral. beri tanda ,ada r00d
sejajar ,ermukaan tanah atau 7asing. angkat rangakaian sam,ai terlihat sambungan. ukur dari batas sam,ai sambungan% 6itung rangkaian r0d dan 70re barel 1r0d bagian atas di abaikan2 dan jumlahkan dengan ,anjang r0d hasil ,engukuran 1,engukuran dari batas sam,ai sambungan2. maka hasilnya adalah kedalaman b0r 8%
Sambungan di baah spin$le. di atas ,ermukaan tanah atau 7asing dalam ,erhitungan
kedalaman dengan mengabaikan r0d bagian atas% Ukur dari sambungan ke ,ermukaan tanahEcasin"% Jumlah rangkaian ro$ dan core barel di kurangi hasil ,engukuran. itulah kedalaman b0r%
(. M!/*& Core Recovery 4ore reco5er . kemajuan dan kedalaman b0r dihitung dan di 7atat ,ada 30rm la,0ran. ini ,enting di karenakan kualitas ,r0du7t ,engeb0ran adalah besarnya core reco5er yang dihasilkan 1maG !##N2% Prinsi, menghitung core reco5er :
Pengukuran ,anjang 70re sebaiknya dalam s,lit tubeEinnertube% Kemajuan b0r adalah kedalaman akhir dikurangi kedalaman aal%
1.2 P'-a'as! Sam-, 3.2.1 P&'/!a P'-a'as! Sam-, Pre,arasi meru,akan suatu rangkaian kegiatan dalam mem ,ersia,kan contoh untuk dianalisis. yang met0denya disesuaikan dengan keadaan contoh dan ke,entingan% Berdasarkan keadaan contohna. terda,at " jenis ,re,arasi: !%
>0nt0h ruah (b!lk samples)
Pre,arasinya meli,uti ,engeringan. ,enimbangan 1,engukuran v0lume2. ,en7u7ian. ,endulangan. ,engeringan. ,engayakan. ,emagnetan. dan ,enimbangan masing/masing 3raksi% "%
K0nsentrat dulang
Prinsi, ,re,arasinya adalah ,emisahan mineral berdasarkan si3at kemagnetan 1magneti7 se,arati0n2%
3.2.2 P'9s$*' P'-a'as! Sam-, Sebelum dilakukan ,engamatan dengan mikr0sk0,. se7ara umum ,re,arasi untuk 70nt0h adalah sebagai berikut: !% Pengeringan 4ontoh yang diterima dalam keadaan basah dikeringkan terlebih dahulu di udara terbuka atau dalam 0ven dengan tem,eratur di baah !## # >%
"%
Penumbukan
Penumbukan hanya dilakukan terhada, contoh beru,a sedimen dan batuan ,adat untuk menda,atkan butiran mineral dan 3ragmen batuan yang halus. tan,a merusak bentuk aslinya% 8% Penimbangan 4ontoh yang sudah kering ditimbang dan di7atat dalam 30rmulir analisis% 9% Pembagian Pembagian contoh (cone 6!arterin"7splittin") dilakukan a,abila berat 70nt0h yang diterima melebihi kebutuhan 1 !### gram2% $% Pengayakan
Pengayakan dilakukan untuk menda,atkan mineral berdasarkan ,erbedaan ukuran besar butirnya% Sehingga di,er0leh & 3raksi butiran berukuran lebih besar dari " mm. ! mm. !E" mm. !E9 mm. !E= mm. dan lebih ke7il dari !E= mm% ;% Penghitungan k0m,0sisi 3raksi Setia, 3raksi dihitung ,ersentasenya terhada, berat 70nt0h asal%
3.3
Sam-,!& $a Aa,!sa A)a7
3.3.1 Sam-,!& Sam,ling atau ,engambilan sam,elEcontoh adalah taha, aal dari suatu analisis. 0leh karena itu ,engambilan contoh ini di,ilih se,erlunya saja teta,i re,resentati3% Pengambilan 70nt0h meru,akan ,ekerjaan ,engambilan sebagian ke7il dari material. sedemikian ru,a sehingga contoh meakili si3at seluruh material tersebut% Didalam melakukan ,engambilan. lebih baik mengambil contoh bebera,a kali dengan jumlah ke7il dari,ada mengambil contoh hanya sekali dengan jumlah yang banyak% Menurut Ja,annese 'ndustrial Standard M%=!#$/!?&&. ren7ana ,engambilan contoh meli,uti beber,a hal. diantaranya adalah : !%
Ukuran P0,ulasi
P0,ulasi adalah sekum,ulan besar material yang akan diambil contohna% Besarnya ,0,ulasi akan ber,engaruh ,ada kuantitas atau jumlah contoh yang harus diambil% Semakin besar ,engambilan dilakukan. maka semakin baik data yang di,er0leh. teta,i ,erlu diingat segi biaya. aktu. serta tenaga% 2. *ncrement (dalah jumlah satuan mineral yang dikum,ulkan dari ,0,ulasi sebagai bagian dari 70nt0h yang di,er0leh dengan sekali ,engambilan 70nt0h% 8%
Bentuk dan ukuran material
Bentuk dan ukuran material akan menentukan 7ara ,engambilan sam,elEsetia , increment8 na% Keberhasilan analisis terhada, bahan galian ditentukan berhasil tidaknya hasil sam,ling% (da dua mekanisme sam,ling. yaitu : '. &an$ samplin" &an$ samplin" adalah suatu 7ara ,engambilan 70nt0h yang dilakukan dengan tangan% >ara ini sangat sederhana. sehingga hasilnya sangat tergantung ,ada ketelitian 0,erat0rnya% >ara ,engambilan 70nt0h se7ara hand sam,ling ini ada bebera,a ma7am yaitu : a. Grab samplin" Grab samplin" adalah 7ara ,engambilan sam,el yang ,aling sederhana% >ara ini memerlukan ketelitian dari 0,erat0rnya dan dilakukan a,abila material yang akan diambil benar/benar h0m0gen 1serba sama2% >ara ,engambilannya dengan menggunakan sek0, tangan dengan jumlah yang sama dan dalam interval tertentu% Sam,el yang di,er0leh biasanya kurang re,resentati3% b. #ho5el samplin" #ho5el samplin" adalah 7ara ,engambilan sam,el dengan menggunakan sh0vel% Dengan 7ara ini mem,unyai keuntungan antara lain adalah lebih murah. aktu yang di,erlukan sedikit. dan memerlukan tem,at yang tidak begitu luas% Syarat ,engambilannya dengan met0de ini adalah baha sam,el yang diambil tidak b0leh lebih dari dua in7i ukuran butirnya% c. #tream samplin" #tream samplin" adalah 7ara ,engambilan 70nt0h dengan menggunakan alat yang disebut hand sam,el c!tter % Sam,el yang diambil harus beru,a p!lp basah dan diambil searah aliran yang ada ,ada stream tersebut%
$. Pipe samplin" Pipe samplin" adalah suatu 7ara ,engambilan sam,el dengan menggunakan alat ,i,a atau tabung dengan diameter in7hi. ! in7hi. !.$ in7hi% Bentuk dari alat ini beru,a ,i,a dengan ujung yang satu dibuat rin7i dan ujung lainnya dibuat untuk ,egangan% Pi,a tersebut terdiri dari dua buah ,i,a dimana yang ada dibagian dalam berukuran lebih ke7il. sehingga antara kedua ,i,a tersebut terda,at 7elah untuk tem,at sam,el nantinya% >ara ini di,akai a,abila material yang akan diambil beru,a material ,adat yang tidak terlalu keras dan halus% >ara ,engambilannya hanya dengan menekankan alat tersebut ,ada material yang akan diambil dengan ,0sisi tegak lurus. kemudian ,i,a di,utar kekanan dan kekiri kemudian diangkat% e. 4onin" an$ 9!arterin" >ara ini meru,akan 7ara yang tertua teta,i masih banyak digunakan dalam lab0rat0rium% 4angkah/langkah yang dilakukan dalam 7ara ini adalah : !%
Dilakukan ,en7am,uran (miin") terhada, material yang akan diambil sebagai 70nt0h%
2. Diambil se7uku,nya dan dibuat bentuk keru7ut (cone) 8%
Keru7ut tersebut ditekan hingga bagian atasnya rata membentuk keru7ut ter,0t0ng.
kemudian dibagi menjadi em,at bagian yang sama besarnya% 9%
Se,erem,at bagian yang bersilangan diambil sebagai sam,el untuk dianalisa
'. %echanical #amplin" Met0de ini biasanya di,ergunakan untuk mengambil 70nt0h dalam jumlah banyak dibandingkan dengan 7ara han$ samplin"% Disam,ing itu dengan 7ara ini akan dida,at hasil yang lebihrepresentati5e dari ,ada : &an$ #amplin" :% Dari hasil ,engambilan 70nt0h baik dengan met0de @6and sam,ling @ mau,un :mechanical samplin"; . sebagai langkah selanjutnya adalah melakukan ,engalisaan% >0nt0h alat t ermasuk me7hani7al sam,ling adalah : a. ein sampler (lat ini ,ada bagian dalamnya dilengka,i dengan @rev0lting 7utter5% -aitu ,em0t0ng yang da,at ber,utar ,ada ,0r0snya sehingga akan membentuk suatu area yang bulatEbundar sehingga dihara,kan da,at mem0t0ng seluruh alur dari bijih%
3.3.2 Aa,!sa A)a7 Tujuan dari analisa ayak adalah: !%
Mengetahui kuantitas ,r0duksi suatu alat%
"%
Mengetahui distribusi ,artikel ,ada ukuran tertentu%
3. Mengetahui :
Mengetahui :
Dalam analisa ayak ini di,erlukan ,eralatan yang menunjang antara lain adalah : A
#creen 1ayakan2
A
Timbangan
A
%icroscop
Standar ukuran yang di,akai dalam s7reen da,at dinyatakan dalam m esh mau,un dalam metrik 1mm2% untuk ukuran dalam mesh maka makin besar angkanya berarti makin halus material itu% Teta,i sebaliknya untuk metri7 1mm2. semakin besar angkanya maka akan semakin besar ,ula ukuran material itu%
Untuk mesh disini yang dimaksud adalah baha dalam satu in7hi ,ersegi s7reen terda,at lubang sebanyak sekian lubang. tergantung numeriknya. misalnya "# mesh berarti dalam satu in7hi ,ersegi terda,at "# lubang% Jadi dalam mesh ini bukan menunjukkan besarnya diameter dari ,artikel. teta,i m enunjukkan bera,a banyaknya lubang ,ada s7reen setia, in7hi ,ersegi% Pel0l0san material dalam ,engayakan di,engaruhi 0leh bebera,a hal antara lain adalah : a%
Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan%
b%
Ukuran rata/rata material yang menembus lubang ayakan%
7%
Sudut yang dibentuk 0leh gaya ,ukulan ,artikel%
d% K0m,0sisi air dalam material akan diayak% e%
4etak ,ela,isan material ,ada ,ermukaan sebelum diayak%
Ka,asitas s7reen ,ada umumnya tergantung ,ada : a% 4uas ,enam,ang ,ermukaan s7reen b% Ukuran bukaan 7% Si3at lainnya dari 3eed : se,erti berat jenis. kandungan air. dan tem,erature% d% Ti,e dari me7hani7al s7reen yang di gunakan )Qsiensi s7reen dalam mechanical en"ineerin" dideCnisikan sebagai ,erbandingan dari energy 0ut ,ut dengan in,ut% Dengan demikian dalam s7reening bukannya eQsiensi melainkan ukuran kee3ekti3an dari 0,erasi% )Qsiensi se7ara umum dalam s7reen tergantung ,ada bebera,a hal sebagai berikut : a%
4amanya /ee$ didalam atau diatas screen
b%
Jumlah lubang yang terbuka
7%
Ke7e,atan /ee$
d%
Tebal la,isan /ee$
e%
>070knya lubang ayakan dengan bentuk dan ukuran rata/rata material yang di0lah%
3.5 N!7, La/'!/ 3.5.1 P&'/!a N!7, La/'!/ Batuan induk bijih nikel adalah batuan ,erid0tit% Menurut in0grad0v batuan ultra basa rata/ rata mem,unyai kandungan nikel sebesar #." N% Unsur nikel tersebut terda,at dalam kisi/kisi kristal mineral 0livin dan ,ir0ksin. sebagai hasil substitusi terhada, at0m Fe dan Mg% Pr0ses terjadinya substitusi antara i. Fe dan Mg da,at diterangkan karena radius i0n dan muatan i0n yang ham,ir bersamaan diantara unsur/unsur tersebut% Pr0ses ser,entinisasi yang terjadi ,ada batuan ,erid0tit akibat ,engaruh larutan hydr0thermal. akan merubah batuan ,erid0tit menjadi batuan ser,entinit atau batuan ser,entinit ,er0ditit% Sedangkan ,r0ses kimia dan Csika dari udara. air serta ,ergantian ,anas dingin yang bekerja k0ntinu. menyebabkan disintegrasi dan dek0m,0sisi ,ada batuan induk% Pada ,ela,ukan kimia khususnya. air tanah yang kaya akan >O " berasal dari udara dan ,embusukan tumbuh/tumbuhan menguraikan mineral/mineral yang tidak stabil 10livin dan ,ir0ksin2 ,ada batuan ultra basa. menghasilkan Mg. Fe. i yang larut Si 7enderung membentuk k0l0id dari ,artikel/,artikel silika yang sangat halus% Didalam larutan. Fe ter0ksidasi dan mengenda, sebagai 3erri/hydr0ksida. akhirnya membentuk mineral/mineral se,erti ge0thit. lim0nit. dan haematit dekat ,ermukaan% Bersama mineral/mineral ini selalu ikut serta unsur 70balt dalam jumlah ke7il% 4arutan yang mengandung Mg. i. dan Si terus menerus kebaah selama larutannya bersi3at asam. hingga ,ada suatu k0ndisi dimana suasana 7uku, netral akibat adanya k0ntak dengan
tanah dan batuan. maka ada ke7enderungan untuk membentuk enda,an hydr0silikat% ikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydr0silikat dengan k0m,0sisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengenda, ,ada 7elah/7elah atau rekahan/rekahan yang dikenal dengan urat/urat garnierit dan kris0,ras% Sedangkan larutan residunya akan membentuk suatu senyaa yang disebut sa,r0lit yang berarna 70klat kuning kemerahan% Unsur/unsur lainnya se,erti >a dan Mg yang terlarut sebagai bikarb0nat akan terbaa kebaah sam,ai batas ,ela,ukan dan akan dienda,kan sebagai d0l0mit. magnesit yang biasa mengisi 7elah/ 7elah atau rekahan/rekahan ,ada batuan induk% Dila,angan urat/urat ini dikenal sebagai batas ,etunjuk antara 0na ,ela,ukan dengan 0na batuan segar yang disebut dengan akar ,ela,ukan (
3.5.2 Fa7/9':a7/9' Ya& Mm-&a'*#! Pm(/*7a B!+!# N!7, La/'!/ 1. Ba/*a Asa, (danya batuan asal meru,akan syarat utama untuk terbentuknya enda,an nikel laterit. ma7am batuan asalnya adalah batuan ultra basa% Dalam hal ini ,a da batuan ultra basa tersebut: A terda,at elemen i yang ,aling banyak diantara batuan lainnya A mem ,unyai mineral/mineral yang ,aling mudah la,uk atau tidak stabil. se,erti 0livin dan ,ir0ksin A mem,unyai k0m,0nen/k0m,0nen yang mudah larut dan memberikan lingkungan ,engenda,an yang baik untuk nikel%
2. I7,!m (danya ,ergantian musim kemarau dan musim ,enghujan dimana terjadi kenaikan dan ,enurunan ,ermukaan air tanah juga da,at menyebabkan terjadinya ,r0ses ,emisahan dan akumulasi unsur/unsur% Perbedaan tem,eratur yang 7uku, besar akan membantu terjadinya ,ela,ukan mekanis. dimana akan terjadi rekahan/rekahan dalam batuan yang akan mem,ermudah ,r0ses atau reaksi kimia ,ada batuan%
3. Ra&:'a& K!m!a $a V&/as! -ang dimaksud dengan reagen/reagen kimia adalah unsur/unsur dan senyaa/senyaa yang membantu mem,er7e,at ,r0ses ,ela,ukan% (ir tanah yang m engandung >O" memegang ,eranan ,enting didalam ,r0ses ,ela,ukan kimia% (sam/asam humus menyebabkan dek0m,0sisi batuan dan da,at merubah ,h larutan% (sam/asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah% Dalam hal ini. vegetasi akan mengakibatkan: !%
Penetrasi air da,at lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar ,0h0n/
,0h0nan "%
(kumulasi air hujan akan lebih banyak
8%
6umus akan lebih tebal%
Keadaan ini meru,akan suatu ,etunjuk. dimana hutannya lebat ,ada lingkungan yang baik akan terda,at enda,an nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi% Selain itu. vegetasi da,at ber3ungsi untuk menjaga hasil ,ela,ukan terhada, er0si mekanis%
5. S/'*7/*' Struktur yang sangat d0minan yang terda,at d idaerah P0lamaa ini adalah struktur kekar (1oint)dibandingkan terhada, struktur ,atahannya% Se,erti diketahui. batuan beku mem,unyai ,0r0sitas dan ,ermeabilitas yang ke7il sekali sehingga ,enetrasi air sangat sulit. maka dengan adanya rekahan/rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti ,r0ses ,ela,ukan akan lebih intensi3%
6. T9-9&'a? Keadaan t0,0graC setem,at akan sangat mem,engaruhi sirkulasi air beserta reagen/reagen lain% Untuk daerah yang landai. maka air akan bergerak ,erlahan/lahan sehingga akan mem,unyai kesem,atan untuk mengadakan ,enetrasi lebih dalam melalui rekahan/rekahan atau ,0ri/,0ri batuan% (kumulasi anda,an umumnya terda,at ,ada daerah/daerah yang
landai sam,ai kemiringan sedang. hal ini m enerangkan baha ketebalan ,ela,ukan mengikuti bentuk t0,0graC% Pada daerah yang 7uram. se7ara te0ritis. jumlah air yang melun7ur (r!n o@) lebih banyak dari,ada air yang meresa, ini da,at menyebabkan ,ela,ukan kurang intensi3%
8. Wa7/*
3.5.3. P'9?, E$a-a N!7, La/'!/ Pr0Cl enda,an nikel laterit keseluruhan terdiri dari 9 0na gradsi sebagai berikut:
1. Iron Capping Berarna merah tua. meru,akan kum,ulan massa g0ethite dan lim0nite% 'r0n 7a,,ing mem,unyai kadar besi yang tinggi ta,i kadar nikel yang rendah% Terkadang terda,at mineral/ mineral hematite. 7hr0mi3er0us%
2. Limonite Layer Berarna merah 70klat atau kuning. la,isan kaya besi dari lim0nit s0il menyelimuti seluruh area% 4a,isan ini ti,is ,ada daerah yang terjal. dan sem,at hilang karena er0si% Sebagian dari nikel ,ada 0na ini hadir di dalam mineral manganese 0Gide. lithi0,h0rite% Terkadang terda,at mineral tal7. trem0lite. 7hr0mi3er0us. Ruart. gibsite. maghemite%
3. Silika Boxwork Berarna ,utih A 0range 7hert. Ruart. mengisi se,anjang 3ra7tured dan sebagian menggantikan 0na terluar dari unser,entine 3ragmen ,erid0tite. sebagian mengaetkan struktur dan tekstur dari batuan asal% Terkadang terda,at mineral 0,a l. magnesite% (kumulasi dari garnierite/,imelite di dalam b0G0rk mungkin berasal dari nikel 0re yang kaya silika% L0na b0G0rk jarang terda,at ,ada be$rock yang ser,entinied%
5. Sa-'9,!/ Meru,akan 7am,uran dari sisa/sisa batuan. butiran halus lim0nite. sa,r0liti7 rims. vein dari enda,an garnierite. ni7keli3er0us Ruart. mangan dan ,ada bebera,a kasus terda,at silika b0G0rk. bentukan dari suatu 0na transisi dari lim0nite ke be$rock % Terkadang terda,at mineral Ruart yang mengisi rekahan. mineral/mineral ,rimer yang terla,ukkan. 7hl0rite% *arnierite di la,angan biasanya diidentiCkasi sebagai k0ll0idal tal7 dengan l ebih atau kurang ni7keli3er0us ser,entin% Struktur dan tekstur batuan asal masih terlihat%
6. Bedrock Meru,akan bagian terbaah dari ,r0Cl laterit% Tersusun atas b0ngkah yang lebih besar dari ;$ 7m dan bl0k ,erid0tit 1batuan dasar2 dan se7ara umum sudah tidak mengandung mineral ek0n0mis 1kadar l0gam sudah mendekati atau sama dengan batuan dasar2% L0na ini ter3rakturisasi kuat. kadang membuka. terisi 0leh mineral garnierite dan silika% Frakturisasi ini di,erkirakan menjadi ,enyebab adanya r00t 0ne yaitu 0na high grade i. akan teta,i ,0sisinya tersembunyi%
BAB IV KEGIATAN LAPANGAN 5.1
K&!a/a E7s-,9'as! Pa$a PT. W$a Ba) N!"7,
Kegiatan eks,l0rasi ,ada PT%
5.2
P's!a-a 7&!a/a -m(9'a
Dalam ,ersia,an kegiatan ,emb0ran. dilakukan bebera,a ,ekerjaan antara lain :
5.2.1 P/*a /!/!7 (9' Penentuan titik b0r dilakukan 0leh tim survai dengan menggunakan alat ukur T0tal Stati0n sesuai dengan ,eren7anaan yang telah di buat terlebih dahulu 0leh de,artemen eks,l0rasi. kemudian di lakukan ,engukuran ulang setelah kegiatan ,emb0ran untuk mengetahui ,ergeseran titik b0r jika ada ,erubahan k00rdinat%
4.2.2 Drill site rill #ite adalah tem,at yang di,ersia,kan untuk melakukan aktivitas ,engeb0ran. luas drill site sesuai SOP adalah &= meter% #!mber ok!mentasi Pen!lis 20'0
Gam(a' 5.1 D'!,, s!/ -a$a ,97as! -,!/!a 4.2. !ater line -ang dimaksud dengan ?ater line adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan su,lai air dari sumbernya menuju $rill site untuk ke,erluan ,emb0ran%
5.2.5 Sa'aa -$*7*& ,a!)a Sarana ,endukung yang dibutuhkan untuk kegiatan ,emb0ran beru,a 4ore bo, core block . alat tulis dan meteran serta ,eralatan lainnya%
5.3
K&!a/a Pm(9'a D! La-a&a
Kegiatan ,emb0ran ,ada PT%
ALAT
FUNGSI
Mesin b0r
memutar r0d mengangkut r0d
Trans,0rtasi
Mesin
mengatur sirkulasi uida b0r
,0m,a
1,embilas2
DerekEmena ra
menyangga beban
SPESIFIKASI
-anmar TF/!$$
-anmar TF/$$
T0, 60le
A mengangkat ro$, casin", &oist
core barrel
A
A trans,0r alat
A mengantar r0d dan bit A meneruskan tenaga ke bit
A menyalurkan uida
Bit
mem0t0ngEmenghan7urkan
Diam0nd seri "
batuan
A&
4ore barrel
menam,ung core
4ore bo
,enyim,anan core
Tri,le 70re barrel A
A mengangkut c!ttin"s ke ,ermukaan A mendinginkan bit Fluida b0r
A membantu meme7ah batuan
P0limer
A menyangga dinding agar tidak ambruk A meredam getaran
4ore li/ter
mem,erbesar lubang
A
memegang ro$
A
mengatur
A
menambah
A
menahan core dalam core barrel
A
Dalam ,elaksanaan ,emb0ran. ,r0ses ,engambilan inti b0r 170re2 sesuai dengan #tan$ar$ perational Proce$!re 1SOP2 yang diteta,kan 0leh ,erusahaan% Dilakukan maksimal setia, kedalaman ! m. jikacore reco5er yang dida,at ?#N dan akan di,er,endek menjadi #.$# m. dan #.8# m jika core reco5er V?#N% 4ore yang dida,at selanjutnya diukur untuk mengetahui core reco5er . kemudian disim,an dalamcore bo dan di,isahkan sesuai kedalaman ,emb0ran dengan menggunakan core block % +angkaian ,r0ses ini disebut sebagai Perlakuan sam,el. dan hal yang harus di,erhatikan adalah ,engukuran 70re dan ,0sisi ,enyim,anan 70re jangan sam,ai terbalik%
5.5
Logging core dan sampling
Setelah ,emb0ran selesai dilaksanakan. maka selanjutnya sam ,el dikirim ke 4oreshe$ untuk di lakukan l0gging% (da,un ,r0sedur kerja l0gging 70re adalah : !%
Tentukan batasan lithotpe 1 lim0nite. sa,r0lite dan be$rock 2. dengan menggunakan
,ita berarna kuning% "%
Tentukan r!bble one 10na ,e7ahan2 dengan menggunakan ,ita ,utih% +ubble 0ne
meru,akan yang ,anjangnya V$ 7m yang berada dalam 0na sa,r0lite%
8%
Tentukan batasan 70rest0ne dengan menggunakan ,ita biru% Batuan diangga, sebagai
70rest0ne bila memiliki ,anjang W$ 7m. dan umumnya keras% 9%
Tentukan batasan yang akan disam,ling dengan menggunakan ,ita merah% Panjang
maksimalbreak samplin" adalah !.$ m dan minimal #.$ m% Tujuan dari lo""in" core adalah untuk mengetahui ketebalan setia, la,isan. serta deskri,si lainnya untuk inter,retasi baah ,ermukaan% Dan data lo""in" core nantinya akan dik0m,arasikan dengan data assa % #!mber ok!mentasi Pen!lis 20'0
Gam(a' 5.3 Sam-, )a& /,a# $! logging core Setelah di lo""in", selanjutnya dilakukan sam,ling yaitu kelanjutan dari lo""in" core. dimana kegiatan ini bertujuan mengambil setengah dari 70re yang telah dideskri,si dan diberikan tanda break sam,ling guna ke,erluan ,re,arasi sam,el. dan setengahnya disim,an untuk berbagai ke,erluan 1(rsi,2%
5.6 P'-a'as! Sam-, Pre,arasi sam,le meru,akan suatu ,ekerjaan untuk mem,ersia,kan sam,le dikirim kelab0rat0rium untuk dianalisis kadar nikelnya% Sebelum sam,le dianalisis. terlebih dahulu dilakukan ,re,arasi dengan tujuan untuk mereduksi baik jumlahnya mau,un ukuran butirnya sam,ai dengan kehalusan "## mesh
yang re,resentati3 dari sam,le itu sendiri%
4angkah A langkah dalam melakukan ,re,arasi sam,le : !% >atat berat sam,le dari la,angan kemudian sam,le tersebut ditum,ahkan ke basin untuk dilakukan ,engeringan ,ada 0ven selama "9 jam dengan tem,eratur !#$ # >% "% Sam,le yang sudah dalam k0ndisi kering kemudian ditimbang untuk mengetahui berat keringnya 8% Setelah mengetahui berat keringnya sample langsung dimasukkan kedalam mesin ,enghan7ur 1 a? 4r!sher ) untuk dilakukan 7rushing sam,ai dengan 3raksi $ mm kemudian dimiGing dan direduksi sam,ai sam,le tersebut diangga, h0m0gen dengan menggunakan Pull,ress% 9% >ek hasil p!l5eriin" a,akah kehalusannya sudah men7a,ai "## mesh
1?$ N harus
l0l0s "## mesh2. bila tidak ter7a,ai maka dilakukan p!l5eriin" kembali dengan 7ara sam,le di,anaskan terlebih dahulu kemudian dilakukan p!l5eriin" dengan set aktu tambahan ! menit dan di7ek kehalusan sam,le kembali $% Setelah kehalusannya sudah men7a,ai "## mesh sam,le dimiGing dan dis,litting untuk kemudian diambil !## gram untuk dianalisis dan sisanya dijadikan du,likat% &% Sam,le hasil ,ulverier dimasukkan kedalam b0G sam,le sesuai dengan titik b0r dan k0de hasil ,re,arasi kemudian dikirim ke lab0rat0rium analisis di Jakarta%
BAB V PEMBAHASAN 6.1 P'-a'as! Sam-, Preaparasi #ample yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui bera,a kadar 0re yang ada ,ada l0kasi ,emb0ran atau yang akan ditambang. a,akah l0kasi tersebut layak untuk ditambang atau tidak. tergantung dari hasil kegiatan Pre,arasi Sam,le% Kegiatan Pre,arasi sam,le ,ada PT%
6.2 P'9s$*' $a Ta#a-a:Ta#a-a K&!a/a P'-a'as! Sample 6.2.1 T!m(a& #ample yang sudah dib0r dila,angan kemudian dimasukan ke core she$ untuk dil0gging dan disam,ling% #ample dil0gging dan disam,ling sesuain dengan n0m0r core bo % Kemudian di masukan ke lab0rat0rium untuk di ,re,arasi%
Setelah sample diterima dari core she$. langkah aal yang dilakukan yaitu sam,le ditimbang% Sebelumsample ditimbang. sam,le harus di7ek kembali% Pastikan sample sudah ,ada urutannya dimilai dari n0m0r yang terke7il sam,ai ,ada n0m0r terbesar dan lihat n0m0r digit ,ada lebel al!m!ni!m ta"yang ada didalam tra % Setelah sam,le 7ek dan tidak ada masalah. sample tersebut kemudian di timbang untuk mengetahui bera,a berat dan kadar air ,ada sample. dan untuk menghitung moist!re% Sebelum di masukkan kedalam 0ven ,engering% #ample di timbang. timbangan yang gunakan yaitu timbangan digital
(D
F* V 8# K(M. timbangan ini da,at menimbang sam,le dengan berat maGimal 8# kg% #!mber ok!mentasi Pen!lis 20'0
Gam(a' 6.1 P'9ss -!m(a&a sam-, Sam,le ditimbang sesuai dengan n0m0r urut sam,le yang sada di didalam tray. dimulai dari n0m0r yang ,aling ke7il% Sam,le yang sudah ditimbang kemudian diatur diatas tr0ly. sam,le yang beratnya lebih dari " kg dibagi menjadi dua tra . untuk mem,ermudah ,r0ses ,engeringan didalam 0ven
6.2.2 Dryin&P&'!&a Setelah semua sam,le ditimbang dan telah diatur diatas trol . sample tersebut kemudian dimasukan kedalam 0ven ,engering% Oven hanya mam,u menam,ung satu buah trol . sedangkan satu trol mam,u menam,ung sam,le sebanyak !$# sam,le yang sudah diletakan didalam tra % #ample yang diatur diatas trol tidak bias terlalu banyak. karena akan mem,erlambat ,r0ses ,engeringan% Sam,le dikeringkan selama ! X "9 jam atau satu hari. dengan suhu !#$ # >. dalam ,engeringan sam,le ini suhu tidak b0leh lebih dari !#$ # karena akan mengurangi elemen/elemen dari sam,le tersebut%
6.2.3 C'*s#' >rusher yaitu taha,an untuk menghan7urkan sam,le yang sudah dikeringkan didalam 0ven% Teta,i sebelum sam,le dihan7urkan. Sam,le yang sudah dikeringkan kemudian diditimbang lagi untuk mengetahui bera,a N kadar air yang hilang setelah sam,le dikeringkan. atau untuk menghitung m0isture% +umus menghitung moist!re :
6.2.5 "#lveri$ing Setalah semua sample sudah dihan7urkan. kemudian digiling dengan ukuran butir "## mesh 1"## lubang ayak2% #ample yang sudah dihan7urkan kemudian dituangkan ke dalam b0l dan selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin ,enggiling untuk digilling% Mesin ,enggiling yang digunakan yaitu mesinLAB TC4&N*- dari (ustralia 14M #"2% (da tiga jenis b0l yang digunakan ,ada taha,an ini yaitu : !%
Bo?l D00. b0l ini hanya digunakan untuk menggiling sample jenis tanah% Bo?l ini hanya
bisa menggiling sam,le dengan ukuran maksimal 9##/$## gr%
"%
Bo?l '000. bo?l ini bisa digunakan untuk menggiling sam,le jenis tanah dan batu.
namun untuk sam,le jenis tanah. aktunya tidak terlalu 7e,at. karena b0l ini menggunakan dis7 se,erti ,ada bo?l D00. bo?l ini menam,ung sam,le dengan ukuran maksimal ;## gr% 8%
Bo?l 2000. bo?l ini sama dengan bo?l '000 namun ukurannya lebih besar. sehingga
mam,u menggiling sam,le dengan ukuran maksimal
! A ".; kg%
6.2.6 Roll %ix
6.2.8 Ts/ K#a,*sa Sam-, kehalusan sam,le harus selalu di test setia, "# sample dan di7atat dalam buku yang telah disediakan% test kehalusan sam,le menggunakan ayakan "##H 1"## lubang ayak2 dengan ketentuan baha N kehalusan 1/"##H2:?$ N/!##N atau N kekasaran 1Y"##H2:#/$N% jumlah sam,le yang akan di ayak untuk di test tidak b0leh tidak terlalu sedikit. 1minimum 8# gr2 a,abila terlalu sedikit.diangga, tidak meakili% +umus test kehalusan sam,le : Dimana : ( B
Z Berat 6alus 1gr2 Z Berat Kasar 1gr2
(YB Z T0tal Berat 1gr2
6.2.4 "acking -aitu akhir dari taha,an ,re,arasi sample% #ample yang sudah di masukan ke kedalam ,a7ket ke7il. kemudian di masukan lagi kedalam kart0n ke7il lalu bungkus dengan karung yang sudah di sediakan untuk di,a7king% selanjutnya sam,le yang sudah di,a7king itu kemudian di timbang dan selanjutnya dibaa ke kant0r untuk dikirim ke Jakarta%
6.2. Ta'&/ P&&!,!&a Sam-, Target ,enggilingan sample yang diberikan PT%
Terlambatnya sam,le yang dimasukkan ke tem,at ,re,arasi
!%
Pr0ses ,engeringan sam,le yang 7uku, lama
"%
#ample dari la,angan kadar airnya 7uku, banyak
8%
0lume sam,le
9%
Kurangnya 7re yang bekerja
BAB VI PENUTUP 8.1 Ks!m-*,a Dari hasil Kerja Praktek. maka kami da,at menyim,ulkan baha: !%
langkah/langkah sebelum melakukan kegiatan ,re,arasi yaitu sebagai berikut:
!2
Persia,an kegiatan ,emb0ran%
"2
Kegiatan ,emb0ran%
82
40gging 70re%
92
Sam,ling%
$2
(nalisa 4ab0rat0rium%
8.2 Sa'a !%
Untuk men7a,ai target. ,ekerjaan di ,re,arasi di bagi dua shi3t yaitu shi3t siang dan
malam !%
Sam,le yang besar v0lumenya dan kadar air yang tinggi harus dibagi dua. agar mem,ermudah ,r0ses ,engeringannya
"%
>re yang bekerja harus di tambah%
mudah/mudahan la,0ran ini bisa beman3aat%