Nama : Ina Widia NPM : 260112170576 260112170576
STUDI KASUS KOMPLIKASI PENYAKIT HIPERTENSI & HIPERLIPIDEMIA PADA PEDIATRIK
KASUS :
Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan pusing, merasa berat di tengkuk belakang, sakit kepala, anak tersebut biasanya menghabiskan waktunya di rumah dengan bermain game dan jarang berolahraga, anak tersebut gemar jajan gorengan saat pulang sekolah. Ayahnya mempunyai riwayat obesitas, jantung dan perokok aktif. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan BMI anak tersebut 28, kadar trigliserida 190 mg/dL, konsentrasi LDL130 mg/dL, konsentrasi HDL 30 mg/dL, tekanan darah 140/90 mmHg. Dokter mendiagnosis bahwa pasien menderita hipertensi dan hiperlipidemia, kemudian meresepkan obat berikut : Amlodipin 10mg Simvastatin 20mg Sibutramin HCl 10mg
PENYELESAIAN KASUS DENGAN METODE SOAP : 1.
Subjektif :
Jenis kelamin : laki-laki
Gejala : mengeluh pusing, merasa berat di tengkuk belakang, sakit kepala
Kebiasaan : menghabiskan waktunya di rumah dengan bermain game, jarang berolahraga, dan anak tersebut gemar jajan gorengan saat pulang sekolah
Riwayat keluarga : ayahnya mempunyai riwayat obesitas, jantung dan perokok aktif
Dokter meresepkan obat berikut : - Amlodipin 10mg - Simvastatin 20mg - Sibutramin HCl 10 mg
2.
Objektif
Usia : 7 tahun
Hasil pemeriksaan laboratorium : BMI sebesar 28, kadar trigliserida 190 mg/dL, konsentrasi LDL130 mg/dL, konsentrasi HDL 30 mg/dL, dan tekanan darah 140/90 mmHg.
3.
Assassment
Berdasarkan kasus diatas, pasien didiagnosis oleh dokter menderita penyakit hipertensi dan hiperlipidemia. Sebelumnya diperlukan dulu assessment untuk memaparkan patofisiologis penyakit yang diderita oleh pasien dengan melihat hubungannya dengan gejala atau keluhan pasien. Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien menunjukkan BMI sebesar 28, menurut WHO nilai tersebut termasuk ke dalam kategori pradiabet. Hal ini disebabkan oleh karena pasien gemar mengkonsumsi gorengan serta jarang sekali berolahraga sehingga lemak-lemak jahat yang berasal dari gorengan pada akhirnya tertimbun di dalam tubuh sehingga menyebabkan berat badan bertambah dan terbentuknya plak pada pembuluh darah arteri.
Kadar trigliserida mengalami peningkatan yaitu sebesar 190 mg/dL, konsentrasi LDL juga meningkat yaitu sebesar 130 mg/dL, sedangkan konsentrasi HDL menurun menjadi 30 mg/dL, hasil ini menyatakan bahwa benar pasien mengalami penyakit hiperlipidemia. Ciri khas dari penyakit
hiperlipidemia
adalah
pasien
mengalami
peningkatan
konsentrasi
trigliserida dan LDL yang diikuti oleh penurunan kadar HDL.
Penyakit hiperlipidemia yang dialami pasien merupakan penyakit degeneratif, karena sebelumnya ayah pasien mempunyai riwayat obesitas, jantung dan perokok aktif. Kadar kolesterol yang berlebihan di dalam darah akan menyebabkan tumpukan plak yang dapat menghambat aliran darah arteri pembuluh darah.
Tumpukan plak pada arteri pembuluh darah dapat menyebabkan saluran arteri menyempit sehingga terbentuklah bekuan darah dan komplikasi
penyakit
hipertensi.
Hiperlipidemia
menjadi
salah
satu
komponen dalam trias sindrom metabolik selain diabetes dan hipertensi. Hal ini dibuktikan dengan pemeriksaan tekanan darah pada pasien yaitu 140/90 mmHg termasuk ke dalam kategori hipertensi derajat pertama.
Jadi apabila dibuat skenario patofisiologis pada pasien diatas adalah sebagai berikut :
Konsumsi makanan kurang sehat dan mengandung banyak lemak jahat (gorengan) serta jarang berolahraga
lemak jahat tertimbun dalam tubuh menyebabkan gemuk
BMI meningkat, kadar trigliserida meningkat, kadar LDL meningkat, kadar HDL menurun (hiperlipidemia)
penumpukkan plak dan penyempitan pembuluh darah arteri
terbentuk bekuan darah dan terjadilah hipertensi
Assessment resep yang diberikan dokter menggunakan analisis DRP: 1.
Obat tanpa indikasi Sibutramin HCl 10mg
karena pasien masih termasuk ke dalam kategori pra-diabet maka pemberian sibutramin HCl tidak diperlukan, dimana indikasi sibutramin ini adalah untuk
mengatasi
obesitas.
Selain
itu
efek
sampingnya memperparah gejala yaitu sakit kepala dan sakit punggung. 2.
Indikasi tanpa obat -
3.
Dosis berlebih Amlodipin 10mg
karena umur pasien diatas 6 tahun maka harusnya dilakukan penurunan dosis yang diberikan sekitar 2,55 mg/hari.
Simvastatin 20mg
karena
dapat
mempunyai interaksi dengan simvastatin yang menyebabkan
miopati
diturunkan, baiknya 10mg/hari 4.
Dosis kurang -
maka
dosis
harus
5.
Interaksi obat Interaksi antara amlodipin dengan simvastatin yaitu amlodipin dapat meningkatkan kadar simvastatin serta dapat menyebabkan miopati yang serius.
6.
Efek samping obat -
Amlodipin : Nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah memerah, edema, gangguan tidur, sakit kepala, pusing, letih.
-
Simvastatin : Ruam kulit, alopesia, anemia, pusing, depresi, parestesia, neuropati perifer, hepatitis, sakit kuning, pankreatitis; sindrom hipersensitivitas (termasuk angioedema) jarang dilaporkan.
-
Sibutramin HCl : Sakit kepala, isomnia, konstipasi, migrain, depresi, hipertensi, takikardia, mulut kering.
7.
Ketidaktepatan pemilihan obat Dalam tatalaksana pengobatan hipertensi, pemberian obat hipertensi lini pertama untuk anak-anak bukanlah amlodipin golongan ACEI, melainkan obat antihipertensi diuretik atau penghambat adrenergik α atau β.
Gambar Tatalaksana Hipertensi pada Anak Dalam pengobatan hiperlipidemia, obat yang diberikan sudah benar yaitu simvastatin, dimana simvastatin merupakan pengobatan hiperlipidemia lini pertama golongan statin. Sibutramin HCl tidak diperlukan karena BMI pasien masih berada dalam kategori gemuk, bukan obesitas. 8.
Kepatuhan pasien Kepatuhan pasien merupakan hal sangat penting dalam mendukung keberhasilan terapi obat, maka dari itu perlunya peran Apoteker dalam hal memberikan informasi, konseling serta monitoring penggunaan obat oleh paien.
4.
Plan Terapi Farmakologi :
a. Obat hipertensi : Furosemid PIO : Bentuk sediaan
karena pasien adalah anak-anak maka dibuat sediaan sirup (kocok dahulu sebelum diminum)
Dosis
1-3 mg/kg bb sehari sebelum atau sesudah makan pada pagi atau siang hari
Peringatan
hipotensi, diabetes melitus, gout, sindrom hepatorenal, hipoproteinemia, bayi prematur, pasien dengan resiko penurunan tekanan darah, hati-hati bagi pasien dengan gangguan gijal, prostat, hati, asam urat, lupus dan diabetes. Hindari penggunaan obat jika alergi antibiotik golongan sulfa. Dapat meningkatkan kadar gula darah, maka pasien harus memeriksa kadar gula darah secara rutin.
Kontraindikasi
gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, defisiensi elektrolit, hipovolemia, hipersensitivitas
Interaksi
tidak ada interaksi dengan simvastatin
Cara
disimpan pada suhu ruang, jauhkan dari cahaya
penyimpanan
langsung dan tempat yang lembap.
Info tambahan
Jika tanpa sengaja pasien melewatkan jadwal satu dosis, segera konsumsi dosis yang tertinggal tersebut begitu
pasien ingat. Tapi jika sudah sangat mendekati jadwal minum obat berikutnya, jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus untuk menggantikan dosis yang dilewati.
b. Obat hiperlipidemia : Simvastatin Bentuk sediaan
serbuk/tablet
Dosis
20 mg sehari, sebelum atau sesudah makan pada malam hari
Peringatan
jangan mengkonsumsi buah aatau jus anggur karena dapat meningkatkan kadar simvastatin dalam darah, hati-hati bagi pasien dengan gangguan ginjal, hati, hipotiroid, dan nyeri otot.
Kontraindikasi
porfiria, penyakit lver, hipersensitivitas, kehamilan, ibu menyusui.
Interaksi
tidak ada interaksi dengan furosemid
Cara
disimpan pada suhu ruang, jauhkan dari cahaya
penyimpanan
langsung dan tempat yang lembap.
Info tambahan
Jika tanpa sengaja pasien melewatkan jadwal satu dosis, segera konsumsi dosis yang tertinggal tersebut begitu pasien ingat. Tapi jika sudah sangat mendekati jadwal minum obat berikutnya, jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus untuk menggantikan dosis yang dilewati.
Terapi Non-Farmakologi :
-
Diet rendah garam yang dikombinasikan dengan buah dan sayuran
-
Diet rendah lemak dan makanan mengandung kalium dan kalsium
-
Diet rendah karbohidrat
-
Olahraga
-
Istirahat cukup
DAFTAR PUSTAKA
Dharmawan, Bobby S. 2014. Tata Laksana Hipertensi Pada Anak . Jakarta : Divisi Nefrologi KSM Kesehatan Anak RSUP Fatmawati. PERKI. 2018. Pedoman Tata Laksana Hiperlipidemia. Jakarta : Perki. PIONAS. 2015. Furosemid. pionas.pom.go.id/monografi/furosemid 2017].
Tersedia online di [Diakses pada tanggal 7 Maret
PIONAS. 2015. Simvastatin. Tersedia online di pionas.pom.go.id/monografi/simvastatin [Diakses pada tanggal 7 Maret 2017]. PIONAS. 2015. Amlodipin. pionas.pom.go.id/monografi/amlodipin 2017].
Tersedia online di [Diakses pada tanggal 7 Maret