PATRA AKADEMIKA memuat tulisan-tulisan ilmiah berupa gagasan, teori, ringkasan hasil penelitian, dan aplikasi praktis dalam bidang perminyakan dan pertambangan batubara. PATRA PATRA AKADEMIKA A KADEMIKA diterbitkan diterbitkan dua kali setahun pada Juli dan Desember, oleh Politeknik Akamigas Palembang.
Penasihat Ir. H. Abdul Rozak, M.!. Penanggung Jawab H. Mu!htar "uth#ie, .H., M.M. Pimpinan Umum Drs. $artono Pimpinan Redaksi "ina Rianti, .%. Sekretaris Redaksi usanto &di Bendahara ri Hartati, .&. Staf Penunting ! Ineke 'ebrina A., M.i. Aliyah hahab, .%.,M.% .%.,M.%.. Azka Roby Antari, .%. .%. Roby (ahyadi, .%. Penunting Ah"i ! Pro#. Dr. &di Ibrahim )udhi *us+an usilo, M.%. Daid )ahrin, M.%. #a$ut%Design &ko )udi aputra, A.Md. &umas dan Pub"ikasi M. Ali Malik, .%.
A"amat Penunting dan Tata Usaha ! J"' Keb$n Jahe K$mp"ek Pertamina P"a(u) Pa"embang*+,-./ Te"p' ! ,011 0+-,/,,) 2a3'! ,011454454 ,011454454 Emai" ! admin6p$"iakamigasp"g'a7'id www'p$"iakamigasp"g'a7'id
KATA PE89A8TAR Redaksi ingin menyampaikan kabar gembira bah+a Jurnal Patra Akademika &disi ke-, Juni /0 telah terbit dan merupakan edisi kedua yang memiliki I1. 2ntuk itu, kami menga3ak para penulis untuk bersama-sama mempertahankan dan meningkatkan mutu tulisan. Penerbitan Jurnal Patra Akademika ini menampilkan 4 tulisan yang berasal dari penelitian, ke-4 tulisan itu adalah tudi %erhadap Dosis Penggunaan *apur %ohor 5!ao6 pada Proses Pengolahan Air Asam %ambang pada *olam Pengendap "umpur %ambang Air "aya P%. )ukit Asam 5Persero6, %bk ' Analisa "P7 Mi8 Menggunakan Peralatan 7as (hromatogra#i-bu!k 90/ yang dikalibrasi dengan standar mesa di P%.urya &sa Perkasa, &aluasi *adar "ogam 1atrium dalam !ontoh Long Residue (D I dengan pektro#otometri erapan Atom di P%. Pertamina 5Persero6 Re#inery 2nit III Pla3u-Palembang, :ptimalisasi *emampuan Produksi Alat 7ali-Muat dan Alat Angkut 2ntuk Memenuhi %arget Produksi )atubara 0/./// ton;bulan Pada Area Penambangan "ebong I P%. )ara Indah "estari Distrik %aba Penan3ung )engkulu 2tara, &aluasi 2n3uk *er3a Gas Chromatography berdasarkan Chromatogram dan Hasil Analisa 7as tandar sebagai ampel P%. Pertamina 5Persero6 Re#inery 2nit III Pla3u, &stimasi Jumlah (adangan Minyak berdasarkan Data tatistik *ura Penurunan Produksi berdasarkan Penerapan Metode Regresi "inier di "apangan P%.Pertamina &P Region umatera,&aluasi Pemenuhan %arget Pengupasan :erburden %ahun //9 di PI% M%)2 )lok 2tara oleh P%. Pamapersada 1usantara Distrik Mtbu %an3ung &nim < umatera elatan, Peluang 1aphtha-II (D- sebagai Pelarut Alternati# pada Analisa Sediment By Extraction A%M D-=>?. Penerbitan 3urnal ini diharapkan dapat memberikan man#aat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Redaksi 3uga menghimbau dan menga3ak para pemba!a untuk berperan akti# menyumbangkan tulisan dan memberikan masukan berupa kritik dan saran, demi perbaikan Jurnal Patra Akademika di masa datang.
STUDI TER&ADAP D:SIS PE899U8AA8 KAPUR T:&:R ;
A PT' Bukit Asam ;Perser$=) Tbk' 1=
Engga" 8urisman ) R$b
-=
) Imam &adriansah
-=
06 Jurusan %eknik *imia 2niersitas ri+i3aya Jalan Raya Palembang Prabumulih *M ? : gan Ilir, Indralaya, umsel 6 Program tudi %eknik Pertambangan )atubara Politeknik Akamigas Palembang ABSTRAK alah satu dampak negati# dari proses penambangan adalah terbentuknya air asam tambang. %imbulnya air asam tambang ini tentu tidak bisa diabaikan begitu sa3a karena dampaknya yang besar bagi kelestarian lingkungan serta bagi masyarakat sekitar, baik se!ara langsung maupun tidak langsung. :leh sebab itu untuk men!egah dan mengatasi air asam ini, di lakukanlah proses penetralan terhadap air asam tersebut dengan menggunakan kapur tohor. Proses netralisasi di lakukan pada skala laboratorium dan u3i lapangan pada saluran inlet dan outlet kolam pengendap lumpur . Dari hasil pengu3ian laboratorium di dapatlah dosis kapur /,4 gr;" mampu menetralkan air hingga sesuai dengan )aku Mutu "ingkungan. elain itu dapat diketahui bah+a proses penetralan dengan menggunakan kapur tohor pada u3i lapangan pada saluran inlet *olam Pengendap "umpur lebih e#ekti# dan e#isien dibandingkan penggunaannya pada saluran outlet dan skala laboratorium yaitu /,@ gr;" pada saluran inlet dan /,> gr;" pada outlet. Dari sisi aspek ekonomisnya, hal ini dapat lebih menghemat biaya operasional sebesar Rp. 9?.>/,-; 3am 3ika menggunakannya pada saluran inlet dibandingkan penggunaannya pada saluran outlet. *ata kun!i B Air Asam %ambang, *apur %ohor , *olam Pengendap "umpur
ABSTRA gr;" o# +ater #or outlet !hannel. o, by using dose o# !al!ium o8ide #or inlet !hannel is more e##e!tie and e!onomi!al about Rp. 9?.>/,-; hour. Keyword : acid mine, calcium oxide, settling pond
I' Pendahu"uan 1'1 #atar Be"akang alah satu dampak negati# dari proses penambangan adalah timbulnya air asam tambang. %imbulnya air asam tambang ini tentu tidak bisa diabaikan begitu sa3a karena dampaknya yang besar bagi kelestarian lingkungan serta bagi masyarakat sekitar baik se!ara langsung maupun tidak langsung, dan ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan pertambangan yang ber+a+asan lingkungan. Air asam tambang terbentuk dari proses tersingkapnya batuan sul#ida yang kaya akan pyrite dan mineral sul#ida lainnya yang bereaksi dengan air dan udara. Air asam tambang dapat terbentuk se!ara alamiah dimanapun pada setiap kondisi yang !o!ok. Dalam kegiatan penambangan terbentuknya air asam tambang tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya penambangan merupakan kegiatan pembongkaran mineral dari batuan induk untuk kemudian diangkut, diolah dan diman#aatkan sehingga dalam proses penambangan ini ter3adi penyingkapan batuan. 2ntuk penambangan batubara sangat potensial terbentuk air asam tambang karena si#at batubara yang berasosiasi dengan pyrite dan air asam tambang akan semakin besar dan akan terbentuknya pada sistem tambang terbuka karena si#atnya yang berhubungan langsung dengan udara bebas akan mempermudah bereaksi dengan udara dan air, serta dipengaruhi oleh kondisi !ua!a. istem penambangan yang digunakan di P%. )ukit Asam 5Persero6, %bk di %an3ung &nim, umatera elatan adalah sistem tambang terbuka, dimana ter3adi pembukaan lahan dan penggalian tanah dan batuan penutup. %anah dan batuan tersebut kemudian ditimbun pada suatu disposal area atau ditimbun kembali ke lubang bekas galian sebelumnya 5ba!k#illing6. Mineral < mineral sul#ida yang terkandung di batuan penutup dan batubara akan terekspos sehingga ter3adi peningkatan ke!epatan reaksi antara mineral < mineral trsebut dengan udara dan air asam yang kemudian menghasilkan air asam tambang. Pada daerah galian, penanganan dilakukan dengan memompakan air yang terakumulasi di dasar tambang kemudian menampungnya ke kolam pengendap lumpur. elan3utnya air tersebut diberi kapur tohor 5(a:6 yang bertu3uan untuk meningkatkan pH. edangkan pada daerah timbunan, penanganan dilakukan dengan pola pengaliran pada permukaan timbunan sehingga air limpasan mengalir ke dalam kolam pengendap lumpur. *emudian dilakukan dengan !ara yang sama seperti penanganan pada daerah galian. Air yang terakumulasi pada kolam pengendap lumpur tersebut memiliki nilai pH yang rendah, nilai pH yang rendah ini merupakan nilai yang masih diba+ah standar baku mutu lingkungan. 2ntuk menanggulanginya, dilakukan pengapuran dengan kapur tohor 5(a:6 pada saluran keluar 5outlet6 dari kolam pengendap lumpur tersebut untuk menaikkan nilai pH agar sesuai dengan baku mutu lingkungan. elain itu pengapuran 3uga ada yang dilakukan di saluran masuk 5inlet6 pada kolam pengendap lumpur. Penanganan air asam tambang dengan !ara pemberian kapur tohor se!ara langsung ke badan air !ukup e#ekti# dalam menaikkan pH, tetapi penambahan kapur tohor harus dilakukan se!ara terus menerus dan dengan dosis yang tepat. 1'- Ruang #ingkup Permasa"ahan Pembatasan masalah berkaitan dengan pemilihan dosis penggunaan kapur tohor yang e#ekti# dalam menetralkan air asam tambang pada saluran inlet dan outlet di kolam pengendap lumpur %ambang Air "aya P% )ukit Asam 5%bk6 sehingga sesuai dengan baku mutu lingkungan dan menghitung tingkat e#isiensinya terhadap biaya operasional dalam penggunaan kapur tohor.
1'+ Tu(uan Pene"itian Mengetahui perbandingan tingkat e#ekti#itas dosis u3i kapur tohor yang e#ekti# pada skala laboratorium dengan u3i lapangan Mempela3ari dosis penggunaan kapur tohor yang e#ekti# dalam menetralkan air asam tambang pada saluran inlet dan outlet di kolam pengendap lumpur sesuai dengan baku mutu lingkungan Membandingkan tingkat e#isiensi terhadap biaya operasional dalam penggunaan kapur tohor saluran inlet maupun saluran outlet •
•
•
II' -'1
Dasar Te$ri Pembentukan Air Asam tambang Air asam tambang atau dalam bahasa asing Acid ine !rainage 5AMD6 adalah air yang terbentuk di lokasi penambangan dengan pH rendah 5pH @6 sebagai dampak dibukanya suatu potensi keasaman batuan sehingga menimbulkan masalah bagi kualitas air, dimana pembentukannya dipengaruhi oleh tiga #a!tor utama yaitu air, oksigen, dan batuan yang mengandung mineral < mineral sul#ida seperti yang tertera pada tabel berikut 5%abel .06
Tabe" -'1' Minera" Su"fida ang Berp$tensi Menimbu"kan Air Asam Tambang
Mineral
Pyrite
(al!opyrite
(al!osite
palerit
Millerit
7alena
*omposisi
'e
(u'e
(u
En
1is
Pb
Air yang berasal dari tambang batubara akan memiliki karakteristik ber+arna merah ke!oklatan, kuning dan kadang - kadang putih. Air tersebut bisa sa3a bersi#at asam maupun basa tergantung dari tingkat konsentrasi sul#at 5: = 6, besi 5'e6, mangan 5Mn6 3uga di pengaruhi elemen-elemen seperti kalsium, sodium, potassium, dan magnesium. Air asam tambang timbul apabila mineral-mineral sul#ida yang terkandung dalam batuan terpapar sebagai akibat pembukaan lahan atau pembongkaran batuan pada saat penambangan berlangsung dan bereaksi dengan air dan oksigen. )akteria yang ada se!ara alami dapat memper!epat reaksi yang bisa menyebabkan ter3adinya air asam. %anpa kehadiran mineral sul#ida pada batuan seperti pyrite atau besi sul#ida, udara dan air, air asam tambang tidak akan mun!ul. e!ara umum reaksi pembentukan air asam tambang adalah sebagai berikut B
= 'e F 0 : F 0= H: "yrite # $xygen # %ater
G = 'e5:H6? F 4 H:= & '(ellow)oy* # Sul+uric Acid
Reaksi antara pyrite, oksigen, dan air akan membentuk asam sul#at dan endapan besi hidroksida. $arna kekuningan yang mengendap di dasar saluran tambang atau pada dinding kolam pengendap lumpur merupakan gambaran isual dari
endapan besi hidroksida 5yellow)oy- Didalam reaksi umum pembentukan air asam tambang, ter3adi empat reaksi pada pyrite yang menghasilkan ion - ion hidrogen yang bila berikatan dengan ion - ion negati# dapat membentuk asam. :ksida terhadap pyrite akan menghasilkan besi 5II6 dan sul#at. elan3utnya besi 5II6 teroksidasi lagi men3adi besi 5III6. Reaksi akan berlangsung lambat dalam kondisi asam dan semakin !epat dengan kenaikan besi hidroksida. )esi 5III6 yang belum mengendap akan 56 mengoksidasi pyrite yang belum mengalami oksidasi.
-'-' Pr$ses Penetra"an Air Asam Tambang pada K$"am Pengendap #umpur *olam pengendap lumpur ber#ungsi sebagai tempat mengendapkan lumpulumpur, atau material padatan yang ber!ampur dari limpasan yang disebabkan adanya akti#itas penambangan maupun karena erosi. Disamping tempat pengendapan, kolam pengendap 3uga akan dialirkan keluar kolam pengendapan, baik itu kandungan materialnya, tingkat keasaman maupun kandungan material lain yang dapat membahayakan lingkungan. Dengan adanya kolam pengendap lumpur diharapkan semua air yang ada keluar dari daerah penambangan benar - benar air yang sudah memenuhi ambang batas yang diizinkan sesuai dengan baku mutu lingkungan. Pemerintah telah menetapkan baku mutu air dan baku mutu limbah !air sebagai rambu - rambu dalam pengendalian kualitas air. Peraturan 7ubernur umatera elatan 1o. 0@ %ahun // tentang peruntukan air dan baku mutu air sungai mende#inisikan baku mutu air sebagai batas atau kadar makhluk hidup, zat, energy dan komponen lain yang ada atau harus ada unsur pen!emar yang dapat ditenggang dalam sumber air tertentu, sesuai dengan peruntukannya. Dalam menentukan kualitas air, digunakan beberapa parameter #isika dan kimia. Parameter #isika yang biasa digunakan dalam penentuan kualitas air adalah !ahaya, suhu, ke3ernihan dan kekeruhan, +arna konduktiitas dan padatan. edangkan parameter kimia yang digunakan adalah pH, asiditas, kesadahan, alkalinitas, potensi reduksi oksidasi, oksigen terlarut, karbondioksida dan bahan organi!. elain itu terdapat ion - ion didalam perairan yang dapat mempengaruhi kualitas air. Ion utama diantaranya adalah kalsium, magnesium, natrium, klorida dan sul#ur.
Dalam kegiatan penambangan batubara, pemerintah telah menetapkan )aku Mutu "ingkungan (air %ambang )atubara melalui keputusan menteri "ingkungan Hidup 1omor 00? tahun //? tentang baku mutu air limbah bagi usaha atau kegiatan pertambangan batubara pada pasal ayat 506. Parameter yang diamati antaranya adalah angka pH, residu tersuspensi, kadar besi total dan kadar mangan total 5%abel 6. Tabe" -' Baku Mutu Air #imbah Kegiatan Penambangan Batubara PARAM&%&R
A%2A1
*ADAR MA*IM2M @<9
pH Eat padat tersuspensi
Mg;liter
=//
)esi total
Mg;liter
>
Mangan total
Mg;liter
=
Pada umum nya Proses penetralan air asam ta mbang menggunakan kapur tohor. *apur merupakan salah satu batuan yan g dapat dipe rgunakan untuk menin katkan pH se!ar a praktis, murah dan a man sekalig us dapat m engurangi kandungan- kandungan logam berat yang terkandung dalam air asam tamba ng . Ada b eberapa ma!am kapur yang dapat digu nakan, yait u kapur pertanian 5(a(:?6, kapur tohor 5( a:6, kapur tembo k 5(a 5:H6 6, Dolomite 5(aMg 5(: ?66 dan kapur silika 5(ai:?6.
etiap 3enis tersebut memiliki tingkat penetrasi yang berb eda-beda. M akin tinggi nilai penetrasi sua tu kapur, M akin tinggi d aya peningkatan pH da n berarti m akin sedikit 3umla kapur yan g digunakan untuk meningkatkan p H dalam sat u satuan. *arbonat adalah
kapur, yang bila dibakar pada suhu
batuan
00//o
(
akan
meng hasilkan B
(a(:? G (a: F (: ,
C a$ cepat )erea.si dengan air
(a5: H6 F (: G (a(:? F H: (a: dan (a5:H6 stabilitasn ya tinggi. ( a: bereak si dengan air dan lang ung dapat menet ralkan larut an yang asa m. ( a: F H : G (a5:H6 F
(a5: H6 F H F
G (a
F
F H:
F
(a: F H G ( a F H: Reaksi di atas diperlakukan bila diperlukan perubahan pH yang !ep at. (a(: ? bereaksi lebih lam bat, tetapi b ila kondisi sangat asam dapat bere aksi !epat.
III' Met$d$"$gi +'1' A"at >ang D igunakan 2ntuk mengukur tingkat keasaman dan la3u alir dari air asa m tambang digunakan peralatan ut ama berupa pH meter dan #lo+ meter 1' p& mete r Alat yang digunakan u ntuk mengu kur pH pad a penelitian ini adalah $ aterproo# pH tester ?/.(ara me nggunakan alat ini adalah dengan !ara memasukkan bagian ba +ah dari alat ini ke dala m air. %ingk at keasama n dari air as am tambang t ersebut aka n langsung ertera se!ara digital.
Gambar 1. Waterpro of pH teste r -' 2"$w meter Pengukura n ke!epatan aliran pada penelitian ini menggu nakan alat ' P0/0 'lo+ Probe, !ara menggunakan alat ini sama dengan menggunakan !ara mengguna kan pH meter, hanya p rinsip ker3a alatnya sa3a yang berbeda.
Gamba r 2. 2P1,1 2"$w Pr$be
+'-
Kerangka Ker(a Pene "itian Pengambilan data ealuasi di lakukan dengan dua tahapan k r3a dalam rangk aian kegiatan penelitian, yaitu B
a. %a hap Pengu3ian di labora torium a itu pengu3ian yang di lakukan dengan !ara pengambilan sample air asam ter lebih dahulu, air yang di ambil sebanyak 0 liter kemudian untuk m engetahui dosis yang tepat untuk m enaikkan angka pH te rtentu maka dibutuhkan beberapa do sis kapur untuk melaku kan pengu3ian di laboratorium ters ebut terhadap sample air asam tadi, dari u3i !o ba tadi bisa di ketahui 3umlah dosis yang tepat untuk di aplikasikan di lapangan. b. %a hap Penga mbilan data di lapangan a itu men!ari data pengukuran ke!epatan alir air dan de bit air yang masuk ke kolam pengen dap lumpur. Hal ini di lakukan se bagai lang kah penent uan jumlah dosis kapur y ang tepat untuk prose s penetrala n air asam tambang. Setelah di la ukan peng ujian di ata s, maka da pat di ketah ui penggunaan dosis k apur yang
te pat setelah di u3ikan di laboratoriu m, selan3ut nya hasil p engu3ian laboratorium dapat di aplik asikan ke lapangan untuk menge tahui kee#e kti#itasan pengapuran yang baik dan tepat setelah di dapatkan perhitungan deb it air yang masuk ke kolam dan 3u a hasil pengukuran aliran air di lapangan. etela h diperoleh data tersebut maka tahapan berikutnya ialah m elakukan ta hapan analisis untuk me nentukan 0. Pe nentuan dosis kapur tohor se!ara teoritis Jumlah kapur tohor yang akan di gu nakan, dapa t di ketahui dari hasil perhitungan debit air dan k e!epatan aliran air yang masuk dalam +aktu s atu 3am, dan 3uga dari hasil pengu3ia n dosis kap ur di laborat orium, . Ap likasi terha dap estimasi dosis pene tralan se!ar a teoritis di lapangan e telah di ket ahui dosis kapur yang t epat dari hasil pengu3ia n di laborato rium maka pengu3ian sel an3utnya da pat di aplika sikan ke lapangan lan gsung yaitu di lakukan pennggunaan kapur pada saluran inle t dan outlet. ?. Pe ngamatan terhadap e#e kti#itas pen etralan di inlet dan outlet Da lam hal ini, hasil pengu 3ian di laboratorium di buktikan di lapangan untuk itu dari hasil pengu3ian akan di k etahui ke#ekti#an dosis kapurnya, dimana pen etralan air asam dengan kapur yang tepat. =. An alisis hasil akhir
Dari hasil kegiatan dan pengu3ian di lapangan maka akan di ketahui ke#ekti#an dosis kapur yang telah di lakukan pengu3ian di laboratorium, apa e#ekti# di saluran inlet atau di saluran outlet Identfkasi Masalah
Perumusan Masalah
Pengambilan Daa
Pengambilan Sample
Pengukuran Kecepatan
Pengujian Laboraorium Perhiungan Debi Air Pengamaan pH
Perhiungan Kapur ohor !ang Digunakan "eorits#
Pengujian Dosis eorits di Lapangan
Pengamaan $%ektfas Pengapuran di Inle & 'ule
Analisis Hasil
9ambar +' Bagan A"ir Pene"itian *egiatan di mulai pada tanggal 0> 3uli /00 pukul /9.// $I) hingga mendekati +aktu ker3a selesai pukul 0.// $I) di kolam pengendap lumpur tambang Air "aya pada saluran inlet dan terakhir pada saluran outlet yang di lakukan pada tanggal 09 3uli /00pukul /9.// $I) sampai selesai, kegiatan yg pertama adalah mengealuasi saluran inlet pada kolam pengendap lumpur, berikut adalah langkah kegiatan yang di lakukan di saluran inlet guna men!ari data untuk memastikan langkah dan pengamatan selan3utnya, berikut langkah < langkah dan kegiatan yang di lakukan, yaitu B 0. Pada saluran inlet a. Pengukuran pH dan pengambilan sample, dari hasil pengukuran dengan menggunakan pH meter di ketahui air asam pada saluran inlet mempunyai pH rendah, yaitu ?, dan untuk pengambilan sample hal ini di lakukan untuk u3i !oba di laboratorium sebelum di lakukannya langkah u3i di lapangan langsung. b. Mengukur luas area yang di aliri air pada gorong < gorong dan pengukuran ke!epatan aliran air, langkah ini di lakukan untuk menghitung 3umlah air yang
akan masuk pada kolam pengendap lumpur, +aktu yang di hitung untuk menghitung 3umlah air adalah dalam +aktu satu 3am. !. Melakukan pengapuran saluran inlet dan di kolam pengendap lumpur, untuk pengapuran ini di lakukan pada saluran parit atau aliran air yang akan menu3u ke kolam pengendap lumpur selan3utnya kapur 3uga di letakkan pada bagian aliran antar kolam sebagai langkah penetralan pada air yang masuk ke kolam dan total kapur yang di gunakan adalah 09 karung. d. Pengukuran pH di badan kolam, setelah di lakukan pengapuran maka langkah terakhir adalah melakukan pengukuran angka pH air kembali dan pengukuran yang di dapat dalam pengukuran setelah di lakukan pengapuran adalah pada angka pH .@>. Pengukuran ini sendiri di lakukan dengan !ara mengukur setiap menit sekali, hal ini di lakukan untuk mengetahui perubahan angka pH setiap menitnya. %erakhir, kegiatan penelitian untuk memperoleh data hasil penelitian di lakukan pada saluran outlet, berikut langkah < langkah dan kegiatan yang di lakukan, yaitu B . Pada saluran outlet a. Pengukuran pH di badan kolam pengendap lumpur, hasil pengukuran pH di kolam pengendap lumpur adalah pada angka pH @. b. Proses pengapuran, pada saluran outlet sendiri proses pengapuran sebenarnya di lakukan pada area sebelum daerah penyaringan atau material yang tersuspensi dan mengendap dalam air 5%etland 6 sebelum di alirkan ke perairan umum. !. Pengukuran pH setelah proses pengapuran, setelah di lakukan pengapuran lagi di badan kolam dan di dapat hasil pengukuran yang sesuai dengan baku mutu lingkungan yaitu pada angka pH >, total penggunaan kapur untuk saluran outlet ini adalah karung. d. Melakukan pengukuran pH air dalam +aktu menit sekali di lakukan pengukuran dengan lama +aktu 0 3am, hal ini di lakukan sebagai langkah untuk mengetahui perubahan pH pada saat air mengalir agar dapat di ketahui batas minimum pH air yang layak untuk di buang ke perairan umum. Dari hasil pengu3ian di laboratorium telah di ketahui bah+a dosis kapur yang tepat adalah /,@ gr;" pada inlet dan /,> gr;" pada outlet, setelah di lakukan aplikasi di lapangan di ketahui dari hasil pengamatan bah+a pengapuran pada saluran inlet lebih e#isien dan e#ekti# di bandingkan di saluran outlet, hal ini di karenakan air pada saluran inlet arusnya lebih deras sehingga proses pengapuran bisa lebih merata yang di sebabkan arus yang ikut membantu dalam melakukan pengadukan kapur dalam air sedangkan pada saluran outlet kapur !enderung terendapkan, sehingga proses pengapuran men3adi kurang e#ekti# yang di karenakan kapur yang di tebarkan tidak teraduk dengan merata. Dan untuk tindak lan3ut dari hasil pengamatan ini adalah, proses penetralan air asam tambang sebaiknya di lakukan pada saluran inlet kolam pengendap lumpur karena dari segi biaya 3uga lebih e#ekti# pada saluran inlet. *egiatan di mulai pada tanggal 0> 3uli /00 pukul /9.// $I) hingga mendekati +aktu ker3a selesai pukul 0.// $I) di kolam pengendap lumpur tambang Air "aya pada saluran inlet dan terakhir pada saluran outlet yang di lakukan pada tanggal 09 3uli /00pukul /9.// $I) sampai selesai, kegiatan yg pertama adalah mengealuasi saluran inlet pada kolam pengendap lumpur, berikut adalah langkah kegiatan yang di lakukan di saluran inlet guna men!ari data untuk memastikan langkah dan pengamatan selan3utnya, berikut langkah < langkah dan kegiatan yang di lakukan, yaitu B
?. Pada saluran inlet Pengukuran pH dan pengambilan sample, dari hasil pengukuran dengan menggunakan pH meter di ketahui air asam pada saluran inlet mempunyai pH rendah, yaitu ?, dan untuk pengambilan sample hal ini di lakukan untuk u3i !oba di laboratorium sebelum di lakukannya langkah u3i di lapangan langsung. Mengukur luas area yang di aliri air pada gorong < gorong dan pengukuran ke!epatan aliran air, langkah ini di lakukan untuk menghitung 3umlah air yang akan masuk pada kolam pengendap lumpur, +aktu yang di hitung untuk menghitung 3umlah air adalah dalam +aktu satu 3am. Melakukan pengapuran saluran inlet dan di kolam pengendap lumpur, untuk pengapuran ini di lakukan pada saluran parit atau aliran air yang akan menu3u ke kolam pengendap lumpur selan3utnya kapur 3uga di letakkan pada bagian aliran antar kolam sebagai langkah penetralan pada air yang masuk ke kolam dan total kapur yang di gunakan adalah 09 karung. Pengukuran pH di badan kolam, setelah di lakukan pengapuran maka langkah terakhir adalah melakukan pengukuran angka pH air kembali dan pengukuran yang di dapat dalam pengukuran setelah di lakukan pengapuran adalah pada angka pH .@>. Pengukuran ini sendiri di lakukan dengan !ara mengukur setiap menit sekali, hal ini di lakukan untuk mengetahui perubahan angka pH setiap menitnya. %erakhir, kegiatan penelitian untuk memperoleh data hasil penelitian di lakukan pada saluran outlet, berikut langkah < langkah dan kegiatan yang di lakukan, yaitu B •
•
•
•
=. Pada saluran outlet pH pada saat air mengalir agar dapat di ketahui batas minimum pH air Pengukuran pH di badan kolam pengendap lumpur, hasil pengukuran pH di kolam pengendap lumpur adalah pada angka pH @. Proses pengapuran, pada saluran outlet sendiri proses pengapuran sebenarnya di lakukan pada area sebelum daerah penyaringan atau material yang tersuspensi dan mengendap dalam air 5 %etland 6 sebelum di alirkan ke perairan umum. Pengukuran pH setelah proses pengapuran, setelah di lakukan pengapuran lagi di badan kolam dan di dapat hasil pengukuran yang sesuai dengan baku mutu lingkungan yaitu pada angka pH >, total penggunaan kapur untuk saluran outlet ini adalah karung. Melakukan pengukuran pH air dalam +aktu menit sekali di lakukan pengukuran dengan lama +aktu 0 3am, hal ini di lakukan sebagai langkah untuk mengetahui perubahan yang layak untuk di buang ke perairan umum. Dari hasil pengu3ian di laboratorium telah di ketahui bah+a dosis kapur yang tepat adalah /,@ gr;" pada inlet dan /,> gr;" pada outlet, setelah di lakukan aplikasi di lapangan di ketahui dari hasil pengamatan bah+a pengapuran pada saluran inlet lebih e#isien dan e#ekti# di bandingkan di saluran outlet, hal ini di karenakan air pada saluran inlet arusnya lebih deras sehingga proses pengapuran bisa lebih merata yang di sebabkan arus yang ikut membantu dalam melakukan pengadukan kapur dalam air sedangkan pada saluran outlet kapur !enderung terendapkan, sehingga proses pengapuran men3adi kurang e#ekti# yang di karenakan kapur yang di tebarkan tidak teraduk dengan merata. Dan untuk tindak lan3ut dari hasil pengamatan ini adalah, proses penetralan air asam tambang sebaiknya di lakukan pada saluran inlet kolam pengendap lumpur karena dari segi biaya 3uga lebih e#ekti# pada saluran inlet. •
•
•
•
I?' &asi" dan Pembahasan @'1' D$sis Penggunaan Kapur Ska"a #ab$rat$rium Dari per!obaan laboratorium diperoleh data perubahan pH terhadap dosis kapur. Dosis kapur yang digunakan dapat menaikkan pH air asam tambang di *olam Pengendap "umpur Air "aya dengan pH a+al ? sehingga air yang keluar sesuai dengan baku mutu lingkungan adalah kapur dengan dosis /,4 gr;".Hasil pengu3ian di laboratorium ter!antum pada tabel berikut B TABE# +' &ASI# PE89UJIA8 DI #AB:RAT:RIUM )erat *apur 5gr;"6
/,
/,@
/,>
/,4
/,9
0,/
pH akhir
=,49
,@>
@,/
>,0
4,>@
9,=9
Dari data diatas maka terlihat bah+a pada penambahan kapur tohor sebanyak /,4 gr;" pH akhir yang di!apai adalah >,0. Hal ini mengindikasikan bah+a tingkat keasaman mengalami penurunan dan mendekati nilai pH normal >. ebagaimana kita ketahui 3ika semakin ke!il pH 5 >6 maka tingkat keasaman meningkat sedangkan 3ika semakin tinggi pH 5 >6 maka karakteristik air akan berubah men3adi basa. Jadi semakin dekat range pH dengan angka pH normal 5pH K >6 maka akan semakin baik. elain pengu3ian pH di laboratorium, di lakukan 3uga pengukuran atau pengu3ian di saluran inlet *olam Pengendap "umpur. 2ntuk hasil pengukuran di saluran inlet dapat di lihat pada 5%abel =6 di ba+ah ini B TABE# @' P& SAMP#E DI I8#ET AIR #A>A
@'-'
1:
$A*%2
pH
0.
0> J2"I /00
?,/0
.
04 J2"I /00
,94
?.
09 J2"I /00
?,//
=.
/ J2"I /00
?,/
.
0 J2"I /00
,94
Perhitungan Debit Air
2ntuk menghitung debit air yang masuk ke kolam pengendap lumpur terlebih dahulu harus diketahui ke!epatan aliran air dan luas permukaan saluran yang dialiri oleh air. Pengukuran ke!epatan aliran air yang masuk ke kolam pengendap lumpur Air "aya dapat dilihat pada tabel berikut
TABE# 4'PE89UKURA8 KE
?
ratarata
ratarata
5#t;s6
5#t;s6
5#t;s6
5#t;s6
5m;s6
0
@,4/
@,4
>,?>
@,9
,0/9
9,0?
4,>=
9,?=
9,/>
,>@==
?
>,@>
>,>0
4,??
>,9/
,=/>9
=
>,=/
@,4
>,?
>,//
,0??@/
aluran Air
Sum)er : Sat.er Keloling
TABE# .' KETI899IA8 AIR PADA Sa"uran Air aluran Air
H0
H
H?
H Rata-rata
5!m6
5!m6
5!m6
5!m6
0
4,
9
9,
9,//
.
9,
9,
0/,
9,4?
?
9
9,?
0/
9,=?
=
9
4,
9
4,4?
Sum)er : Sat.er Keloling
Pada gorong-gorong tersebut tidak seluruhnya dialiri oleh air, tapi hanya ketinggian tertentu yang dialiri oleh air. *etinggian air untuk masing-masing gorong-gorong dapat dilihat pada 5%abel I.=6 di atas, dan sedangkan untuk luas area setiap gorong-gorong yang di aliri air dapat di lihat pada 5%abel >6 diba+ah ini B
TABE# 0' #UAS AREA TIAP 9:R:89 >A89 DI A#IRI AIR aluran air
"uas Area 5A6
0
/,/?/ m
/,/?99 m
?
/,/?> m
=
/,/?=/ m
ehingga debit air 5L 6yang mengalir di tiap gorong-gorong yaitu dapt dihitung dengan menggunakan rumus LK8A *eterangan B K *e!epatan aliran air 5m;s6
A K "uas area yang di aliri air 5m 6 aluran Air
Debit 5L6 K A
0
0,0738 m /s
0,1103 m /s
?
0,0903 m /s
=
0,0725 m /s
%otal
0,3469 m /s
3
3
3 3 3
3
Sehina !ebit tota" #eempat sa"$ran air it$ sebesar 0,3469 m /s % 1.248.840 &/'am @'+' Perhitungan Kebutuhan Kapur se7ara Te$ritis Dari hasil analisa di laboratorium didapatkan dosis pengapuran yang e#ekti# untuk menaikkan pH air asam tambang di kolam pengendap lumpur Air "aya hingga men!apai batas baku mutu lingkungan yaitu dengan dosis /,4 gr;". Hasil perhitungan 3umlah debit air yang masuk ke kolam pengendap lumpur Air "aya yaitu sebesar 0.=4.4=/ ";3am, diperkirakan 3umlah penggunaan kapurnya adalah karung kapur. @'@' Pengu(ian D$sis di "apangan Per!obaan skala lapangan bertu3uan untuk mengetahui kee#ekti#itasan dari hasil penelitian di laboratorium terhadap dosis kapur /,4 gr;" 5 karung6 yang dapat menaikkan pH air asam tambang di kolam pengendap lumpur Air "aya sampai memenuhi kualitas air menurut baku mutu lingkungan. Dari hasil pengu3ian lapangan dapat diketahui bah+a dosis pengapuran yang e#ekti# untuk inlet yaitu /,@ gr;" 509 karung6, sedangkan untuk outlet yaitu /,> gr;" 5 karung6. Dari hasil pengamatan diketahui bah+a pemberian kapur pada saluran inlet lebih e#ekti# sebagai lokasi pengapuran. elain itu 3uga pengapuran dilakukan di inlet maka air yang keluar dari *P" akan lebih bening 3ika dibandingkan pengapuran di outlet. Hal itu di karenakan aliran di inlet lebih deras sehingga kapur lebih tersebar merata. @'4' Ea"uasi &asi" U(i #ab$rat$rium dan #apangan )erdasarkan hasil u3i antara analisa laboratorium dan aplikasi dilapangan ternyata terdapat perbedaan dosis e#ekti# kapur tohor dalam menaikkan pH air asam tambang di kolam pengendap lumpur Air "aya hingga men!apai standar baku mutu lingkungan. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada 5%abel 46 diba+ah ini.
TABE# /' PERBA8DI89A8 D:SIS UJI #AB:RAT:RIUM DA8 #APA89A8 Perbandingan
kala
kala "apangan
"aboratorium
aluran inlet
aluran outlet
Jumlah kapur
karung
09 karung
karung
Dosis
/,4 gr;"
/,@ gr;"
/,> gr;"
='.' Perhitungan Biaa :perasi$na" Pemakaian Kapur T$h$r Dari hasil u3i lapangan di atas dapat kita ketahui dosis pengapuran yang e#ekti# untuk inlet dan outlet yaitu /,@ gr;" dan /,> gr;" sehingga kita dapat mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk pengapuran di inlet dan outlet. 2ntuk perhitungan biaya pemakaian kapur tohor, harga satu kilogramnya kurang lebih Rp >/,-;kg, dalam penggunaan satu karung kapur adalah =/ kg. Maka untuk pembiayaan pengapuran pada saluran inlet dan outlet dalam +aktu satu 3am adalah Rp @.//; 3am pada inlet dan Rp @@./,-;3am pada outlet. TABE# /' PERBA8DI89A8 BIA>A UJI #AB:RAT:RIUM DA8 #APA89A8 Perbandingan
Skala Laboratorium
Skala Lapangan
Saluran inlet
Saluran outlet
Dosis kapur per liter air
0,8 gr/L
0,6 gr/L
0, gr/L
!ebutuhan kapur per jam
""",0# kg/jam + &000 kg/jam
$",%0$ kg/jam
8$,&88 kg/jam
+ 0kg/jam
+ 8kg/jam
'( air ) &.#$8.8$0 L/jam*
Harga '-p 0/kg*
-p.0.000,
-p.6#.00,
-p. 66.#0,
Dari hasil perhitungan telah di ketahui biaya pengapuran yang paling e#isien dan e#ekti# adalah pengapuran pada saluran inlet. Dan tingkat kee#ekti#an itu bisa di buktikan dari hasil pengamatan, di mana pengapuran pada saluran inlet lebih !epat dan kapur bisa bereaksi dengan !epat sehingga kapur yang di tebar lebih merata, dari pada pengapuran di saluran outlet di mana aliran airnya lebih pelan sehingga proses pengapuran tidak maksimal dan bisa menyebabkan kapur !enderung terendapkan bersama lumpur. Dari sisi e#iesiensi, biaya penggunaan kapur tohor se!ara akti# di saluran inlet memiliki selisih pembiayaan yang lebih ke!il sebesar Rp. 9?.>/,-; 3am 3ika dibandingkan pada saluran outlet.
?' Kesimpu"an 0. Penggunaan kapur tohor dapat menetralkan air asam tambang yang berasal dari kolam pengendap lumpur Air "aya yang semula pH ? hingga men!apai batas minimum baku mutu lingkungan . )erdasarkan hasil u3i dilapangan dosis kapur tohor yang e#ekti# lebih ke!il dibandingkan dengan dosis pada u3i laboratorium yaitu dosis kapur tohor di lapangan dengan perbandingan /,@ gr;" dan /,> gr;" pada saluran inlet dan outlet serta /,4 gr;" pada skala laboratorium. ?. Proses netralisasi pada saluran inlet lebih e#ekti# dari pengapuran di saluran outlet dan laboratorium disebabkan karena arus pada inlet lebih deras 5dinamis6 dari pada outlet dan di laboratorium sehingga kapur tohor dapat ber!ampur se!ara lebih merata dan lebih homogen. =. Penggunaan kapur tohor se!ara akti# di saluran inlet akan lebih menghemat pembiayaan sebesar Rp. 9?.>/,-; 3am 3ika dibandingkan 3ika menggunakannya pada saluran outlet. Daftar Pustaka Mu!h3idin, //@ NPengendalian Mutu dalam Industri )atubara, Penerbit I%), )andung Anonim, //@. NHimpunan Peraturan Perundang-2ndangan Di )idang Pengelolaan "ingkungan Hidup. Anonymous, //9. NPeren!anaan ipil dan HidrologiO, 2nit Pertambangan %an3ung &nim, P%. )ukit Asam 5Persero6, %bk. Anonymous, //9. NPengelolaan "ingkungan dan ReklamasiO, 2nit Pertambangan %an3ung &nim, P%. )ukit Asam 5Persero6, %bk. Anonymous, //9. NPenga+asan "ingkungan *?"O, 2nit Pertambangan %an3ung &nim, P%. )ukit Asam 5Persero, %bk. ayoga, Rudy, //0. N Pengetahuan "ingkungan N, *er3asama P%. )ukit Asam 5Persero6, %bk dengan Departemen %eknik Pertambangan *I*%*-I%) %an3ung enim.
BI:DATA PE8U#IS
Engga" 8urisman)ST')MT, lahir di Prabumulih tanggal Juni 0940. Penulis adalah dosen luar biasa di Politeknik Akamigas Palembang. Ia menyelesaikan pendidikan 0 pada 2niersitas ri+i3aya Jurusan %eknik *imia 5//?6, serta pendidikan di Pas!a ar3ana 21RI Palembang. Mata kuliah yang dia3arkannya adalah *imia Analisa, 2tilisasi dan *onersi )atubara. #et Trisna"iani)ST')MT, lahir di Palembang tanggal ? April 09>4. Penulis adalah dosen tetap di Politeknik Akamigas Palembang, Program tudi %eknik Analisis "aboratorium Migas. Ia menyelesaikan pendidikan 0 pada 2niersitas ri+i3aya Jurusan %eknik *imia 5//06, serta pendidikan di Pas!a ar3ana 21RI Palembang. Mata kuliah yang dia3arkannya adalah *imia :rganik I dan II. aat ini penulis men3abat sebagai ekretaris Program tudi %eknik Analisis "aboratorium Migas Politeknik Akamigas Palembang.
#ina Rianti) S'T, lahir di "umpatan, ekayu tanggal 0? eptember 0944. Penulis adalah dosen tetap di Politeknik Akamigas Palembang, Program tudi %eknik Pertambangan )atubara. Ia menyelesaikan pendidikan 0 pada 2niersitas ri+i3aya 'akultas %eknik Pertambangan 5/0/6. Mata kuliah yang dia3arkannya adalah 7eologi, Perpetaan, Petrologi, Metode Penelitian dan Ilmu 2kur %ambang. aat ini penulis men3abat sebagai Pimpinan Redaksi Jurnal Patra Akademika dan ekretaris Program tudi %eknik Pertambangan )atubara Politeknik Akamigas Palembang.
Ineke 2ebrina' A)ST')M'Si, lahir di Palembang tanggal = 'ebruari 094/. Penulis adalah tetap di Politeknik Akamigas Palembang, Program tudi %eknik Analisis "aboratorium Migas. Ia menyelesaikan pendidikan 0 pada 2niersitas ri+i3aya Jurusan %eknik *imia 5//?6, serta pendidikan di 2niersitas Muhammadyah Palembang dengan bidang keahlian Mana3emen umber Daya Manusia 5//46. Mata kuliah yang dia3arkannya adalah *imia 2mum, 'ilsa#at Ilmu, *imia 'isika, Praktikum *imia 2mum, Praktikum 'isika Dasar, praktikum *imia :rganik I dan II. aat ini penulis men3abat sebagai *etua Program tudi %eknik Analisis "aboratorium Migas Politeknik Akamigas Palembang. Sri Ardhian)S'T' lahir di Palembang tanggal 4 April 094?. Penulis adalah dosen tetap di Politeknik Akamigas Palembang, Program tudi %eknik Pengolahan Migas. Ia menyelesaikan pendidikan 0 pada 2niersitas Muhammadiyah Jurusan %eknik *imia 5//6. Mata kuliah yang dia3arkannya adalah *imia 2mum, *imia :rganik. aat ini penulis men3abat sebagai ta## Program tudi %eknik Pertambangan )atubara Politeknik Akamigas Palembang. ainuddin 2at$ni) lahir di Pla3u pada tanggal /@ April 09=. Masuk Pertamina tahun 09>, tiga tahun kemudian mendapat kesempatan mengikuti pendidikan Akamigas di (epu Ja+a "aboratorium tengah, 3urusan Pengolahan. Mengikuti berbagai pelatihan keakhlian dibidang teknik, laboratorium, mana3emen, komputer, ekonomi dan lain-lain. Priode 0994 Q //? akti# menulis artikel yang diterbitkan oleh "embaran Publikasi Ilmiah PP% Migas (epu. %ahun 099@ pernah mendapat penghargaan N*arya PatraO dari Dirut Pertamina sebagai peker3a berprestasi. Pensiun tahun /0/, 3abatan terakhir sebagai Senior Super/isor Research and !e/elopment . Dosen luar biasa di Politeknik Akamigas Palembang se3ak tahun //@ sampai sekarang.
Indah Agus Seti$rini) A'Md. lahir di *aryadadi tanggal 4 Agustus 0944. Penulis adalah sta# di Politeknik Akamigas Palembang, Program tudi %eknik Analisis "aboratorium Migas. Ia menyelesaikan pendidikan D? pada Politeknik Akamigas Palembang Program tudi Pengolahan Migas 5//96. K' M$h' Ade Isnaeni) S'T , lahir di )ogor,
tanggal ?/ Agustus 0940. Penulis adalah dosen tetap di Politeknik Akamigas Palembang, Program tudi %eknik &ksplorasi Produksi Migas. Ia menyelesaikan pendidikan 0 pada 2niersitas ri+i3aya 'akultas %eknik Pertambangan 5//6. Pada saat ini sedang melaksanakan %eknik Pertambangan 2nsri. Mata kuliah yang dia3arkannya adalah %ambang )a+ah %anah, entilasi %ambang, *eselamatan dan *esehatan *er3a. aat ini penulis men3abat sebagai Pembantu Direktur )idang *emahasis+aan Politeknik Akamigas Palembang.
Sarat tu"isan ang bisa masuk ke Jurna" PATRA AKADEMIKA 0. Artikel dapat diangkat dari hasil penelitian atau ka3ian analitis kritis di bidang Ilmu Perminyakan dan Pertambangan )atubara. . Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris 0/ - 0 halaman A= spasi 0. margin kiri,kanan,atas,dan ba+ah masing-masing ? !m, menggunakan Arial 00. ?. Artikel diketik dengan komputer program M $ord. Penulis dimohonkan mengirimkan satu print out dan satu (D yang berisi artikel. (antumkan alamat,email dan nomor telepon;HP penulis untuk keperluan kon#irmasi tentang tulisan yang dikirimkan ke redaksi. =. Artikel dilengkapi abstrak maksimum 0/ kata, dan kata-kata kun!i. )iodata singkat penulis dan identitas penelitian di!antumkan sebagai !atatan kaki pada halaman pertama artikel. . Penulisan Da#tar Pustaka mengikuti urutan 5a6 last name, +irst name, middle name, 5b6 tahun penerbitan, 5!6 3udul buku 5huru# miring6, 5d6 kota penerbitan, dan 5e6 nama penerbit 5bila buku6 atau 3udul artikel, 3udul 3urnal, beserta olume, nomor edisi, dan halaman 5bila artikel6. @. Artikel hasil penelitian memuat B Judul 1ama penulis Alamat email yang dapat dihubungi Abstrak *ata-kata kun!i Pendahuluan 5 latar belakang masalah,sedikit tin3auan pustaka, dan masalah;tu3uan penelitian6 Dasar teori Metode penelitian Hasil dan Pembahasan *esimpulan dan aran Da#tar Pustaka "ampiran 5bila perlu6 >. Artikel ka3ian analitis kritis di bidang Ilmu Perminyakan dan Pertambangan )atubara Judul 1ama penulis Alamat email yang dapat dihubungi Abstrak *ata-kata kun!i Pendahuluan Dasar teori Pembahasan Penutup Da#tar pustaka "ampiran 5bila perlu6 4. Artikel dikirim ke redaksi paling lambat dua bulan sebelum bulan penerbitan 5 Juli dan Desember6 9. Alamat redaksi B Jl. *ebon3ahe gedung diklat 2P III *omplek Pertamina Pla3u, %elp. />00 >?/4//, 'a8. />00 99, &-mail B adminpoliakamigasplg.a!.id, -
-
-
$ebsite B +++.poliakamigasplg.a!.id.