STUDI KELAYAKAN BISNIS LABORATORIUM KESEHATAN
Pendahuluan
Studi kelayakan bisnis dimaksudkan untuk melihat apabila kita mendirikan laboratorium kesehatan di suatu tempat, apakah layak, apakah banyak pasien, apakah ada saingan, apakah peluang mendapatkan untung banyak, apakah jalannya di t empat yang mudah dijangkau oleh angkutan, apakah ekonomi setempat mampu membel i produk jasa laboratorium, apakah cepat kembali modal, apakah cukup untuk bertahan selama belum balik modal, semua itu muncul secara spontan bahwa akan ada suatu pertanyaan yang menggantung dalam benak, sehingga menuntun kita untuk melakukan studi kel ayakan suatu laboratorium yang akan didirikan. Topik 1 Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis A. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi Kelayakan Bisnis suatu usaha adalah suatu kegiatan analisis yang cermat, sistematis dan menyeluruh mengenai faktor-faktor atau aspek yang dapat mempengaruhi kemungkinan berhasilnya (layaknya) pelaksana gagasan suatu usaha. Dari batasan tersebut di atas, dapat dimengerti bahwa studi tersebut harus membahas semua aspek yang dapat menentukan layak tidaknya gagasan usaha. Usaha yang layak tersebut harus dianalisis dari segi : 1. Hukum, tidak bertentangan dengan peraturan dan norma yang berlaku. 2. Teknis, dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. 3. Sosial ekonomi, memberi manfaat terhadap masyarakat 4. Finansial, menghasilkan arus kas positif yang dapat menutup semua kewajiban dan memberikan keuntungan. 5. Manajemen, dapat dikelola dengan baik. Penyusunan studi kelayakan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di negara berkembang termasuk di Indonesia masih sangat jarang dilaksanakan. Hal ini disebabkan antara lain karena : 1. Kondisi modal terbatas sedangkan biaya untuk menyusun studi kelayakan relatif tinggi. 2. Kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya manfaat suatu studi kelayakan masih belum tumbuh dengan baik. 3. Pengusaha masih beranggapan bahwa studi kelayakan hanya perlu untuk mengajukan dana kredit kepada bank saja. Studi kelayakan merupakan ilmu yang dibangun atas disiplin ilmu lainnya, yaitu produksi/operasi, pemasaran, sumber daya manusia, aspek hukum dalam bisnis, dan keuangan.
Jika studi kelayakan merekomendasikan bahwa bisnis yang akan dikerjakan tidak layak, sebaiknya bisnis itu dihentikan. Apabila tetap ingin dilanjutkan, perbaiki lebih dulu aspekaspek yang dinilai tidak layak itu. B. TUJUAN DAN MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS Tujuan dilakukan studi kelayakan bisnis : 1. Menghindari Resiko Kerugian 2. Memudahkan Perencanaan 3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan 4. Memudahkan Pengawasan 5. Memudahkan Pengendalian Masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. Pihak pihak yang berkepentingan terhadap studi kelayakan pada umumnya adalah : 1. Pengusaha dan investor (wirausahawan/ pemilik perusahaan) 2. Lembaga keuangan (bank, perusahaan leasing ) 3. Pemerintah 4. Masyarakat Manfaat Studi Kelayakan Bisnis penting dilakukan :
C. PROSES STUDI KELAYAKAN BISNIS
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan st udi yang hendaknya dikerjakan. Proses dan Tahapan studi kelayakan bisnis dapat digambarkan sebagai berikut:
Topik 2 Penyusunan Proposal Studi Kelayakan Bisnis Laboratorium Kesehatan A. ASPEK DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Aspek-aspek yang penting dan menentukan terhadap kelayakan suatu rencana usaha, adalah 7 (tujuh) aspek yaitu aspek teknis produksi, aspek pasar dan pemasaran, aspe k hukum, aspek sosial ekonomi, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek lingkungan. Hasil analisis semua aspek tersebut di atas, harus sampai kepada kesimpulan kela yakan yang menyeluruh, meliputi kelayakan, sebagai berikut : 1. Kelayakan dari aspek pasar dan pemasaran 2. Kelayakan secara teknis dan produksi 3. Kelayakan secara hukum 4. Kelayakan dari aspek ekonomi, sosial dan budaya 5. Kelayakan dari aspek manajemen dan sumber daya manusia 6. Kelayakan secara keuangan/ finansial 7. Kelayakan dari aspek lingkungan
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Membaca pasar secara akurat merupakan langkah yang sangat penting sebelum memulai bisnis. Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada pertanyaan apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Aspek tersebut dapat dilihat melalui hal-hal berikut: a. Potensi pasar, dinilai berdasarkan bentuk pasar/ konsumen yang dipilih b. Jumlah konsumen potensial. Jumlah ini diketahui melalui proses mengukur dan meramal permintaan dan penawaran berdasarkan produk sejenis yang telah ada saat ini. c. Daya beli masyarakat dengan memperhitungkan perkembangan atau pertumbuhan penduduk. d. Segmentasi, target dan posisi produk di pasar e. Situasi persaingan di lingkungan industri f. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat ini g. Manajemen pemasaran, terdiri atas analisis persaingan dan bauran pemasaran h. Strategi, kebijakan dan program pemasaran Hal-hal yang menjadi acuan dalam menentukan bisnis dari analisis aspek pasar dan pemasaran adalah sebagai berikut: a. Produk yang dihasilkan perusahaan harus dapat dijual (marketable). Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan. b. Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan. c. Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan. d. Aspek teknis dan produksi sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin. Beberapa poin di atas menunjukkan bahwa kuatnya aspek pasar dan pemasaran dalam menentukan keputusan berbisnis, menjadikan aspek ini sebagai aspek awal yang perlu dianalisis sebelum melanjutkan studi kelayakan bisnis.
2. Aspek Teknis dan Produksi
Persyaratan teknis lokasi dan administrasi usaha, pemasok (supplier) dan penyediaan bahan baku dan sistem pembayarannya, teknologi produksi, konstruksi bangunan dan fasilitas yang diperlukan, jadwal kegiatan dan proses produksi, faktor-faktor teknis produksi antara lain : syarat-syarat produksi (spesifik menurut komoditas/usaha), bahan penolong dan harga, input produksi lainnya dan harga, standarisasi produk. Ada dua langkah penting dalam proses ini, yaitu: a. Identifikasi spesifikasi teknis penting b. Pengembangan dan uji coba produk Aspek teknis dan produksi dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada hal-hal
teknis dan produksi yang akan dipakai pada perusahaan tersebut. Aspek-aspek tersebut antara lain terdiri dari: Pemilihan strategi produksi Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi Rencana kualitas Pemilihan teknologi, Mesin dan peralatan laboratorium harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang. Perencanaan kapasitas produksi, volume parameter pemeriksaan harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas. Perencanaan letak/ lokasi laboratorium, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien, baik bagi laboratorium i tu sendiri maupun bagi pasien pelanggannya. Perencanaan tata letak (layout ), Tata letak atau tata ruang berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses produksi. Perencanaan jumlah produksi Manajemen persediaan, Bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan harus cukup tersedia. Pengawasan kualitas produk Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya. 3. Aspek Hukum
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Ketentuan-ketentuan hukum tersebut meliputi: a. Izin lokasi b. Akte pendirian perusahaan dari notaris c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) d. Surat tanda daftar perusahaan e. Surat izin tempat usaha dari Pemerintah Daerah setempat f. Surat tanda rekanan dari Pemerintah Daerah setempat g. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 4. Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui kaca mata ekonomi, sosial dan budaya sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g.
Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam. Meningkatkan perekonomian pemerintah Pengembangan wilayah Komponen Demografi Komponen Budaya Kesehatan masyarakat
Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi, sosial dan budaya : Eksplorasi sumber daya yang berlebihan.
Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya. Meningkatnya kriminalitas. 5. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Aspek manajemen memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari manajemen sumber daya manusia (SDM) hingga manajemen finansial perusahaan. Semua hal yang terkait dengan bagaimana operasional perusahaan dapat dijalankan termasuk pada aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis. Sedangkan Aspekn SDM dalam Studi Kelayakan Bisnis adalah aspek analisis pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan bisnis atau organisasi yang direncanakan. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya finansial, manusia serta informasi suatu perusahaan untuk mencapai sasarannya. Fungsi - fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan se bagai berikut: a. Perencanaan (Planning). Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. b. Pengorganisasian (Organizing) . Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. c. Pelaksanaan (Actuating). Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. d. Pengawasan (Controlling). Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. e. Evaluasi (Evaluating). Jika seluruh kegiatan telah selesai, maka yang dilakukan selanjutnya adalah evaluasi. 6.
Aspek Keuangan/ Finansial
Aspek keuangan/ finansial dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada besaran modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah usaha serta kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan. Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu: a. Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/ permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran. b. Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga pokok produksi (bahan baku, Tenaga Kerja Langsung, bahan pembantu), dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan. c. Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain. d. Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (seperti perizinan dari departemen pemerintah), biaya perizinan operasional (Pemerintah Daerah) Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biaya biaya dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi berarti jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva tetap maupun modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang diperlukan selama umur investasi dan pendapatan. Jika diuraikan, maka aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi: a. Kebutuhan dana dan sumbernya
b. Aliran kas (cash flow) c. Biaya modal (cost of capital) Biaya utang Biaya modal sendiri d. Pemilihan investasi Pilihan sewa (leasing) atau beli Urutan prioritas bisnis KRITERIA KELAYAKAN USAHA Fisibilitas suatu proyek dapat diukur menggunakan beberapa kriteria. Terdapat 4 (empat) metode sebagai bahan pertimbangan pula untuk dipakai dalam penilaian arus kas dari investasi, yaitu: 1. Periode pengembalian (PBP). 2. Nilai tunai netto (NPV) 3. Internal Rate of Return (IRR) 4. Profitability Indeks (PI)
7.
Aspek lingkungan
Analisis aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang disusun oleh konsultan AMDAL. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu proyek (kegiatan) terhadap lingkungan hidup. Dampak adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar diakibatkan oleh kegiatan. Tujuan dilakukan AMDAL terutama adalah agar kualitas lingkungan dapat terjaga dengan baik dan tidak mengalami kerusakan dengan berdirinya proyek.
B. SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN BISNIS Pada umumnya laporan studi kelayakan bisnis laboratorium kesehatan mencakup hal-hal sebagai berikut : I. Ringkasan eksekutif II. Gambaran umum mengenai prospek usaha III. Profil usaha dan profil pola pembiayaan IV. Aspek Pasar dan Pemasaran V. Aspek Teknis dan Produksi VI. Aspek Hukum/ Yuridis VII. Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya VIII. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia IX. Aspek keuangan/ finansial X. Aspek Lingkungan XI. Kesimpulan dan saran XII. Lampiran – lampiran