apalagi kalau berat ringannya itu didasarkan atas deskripsi kasus yang barangkali belum lengkap. etiap kasus harus dipandang dan dihadapi secara serius. Apabila konselor memandang suatu kasus sebagai kasus yang ringan, boleh jadi konselor yang menyepelekannya, sehingga menjadi kurang tanggap dan kurang serius menghadapinya. ebaliknya, apabila konselor memandang suatu kasus sebagai kasus yang berat atau bahkan amat berat, barangkali konsleor akan bersikap dan bertindak berlebih – lebihan, atau merasa tidak s anggup menghadapinya, sehingga belum apa – apa sudah merasa kewalahan. ikap dan tindakan yang meremehkan ataupun berlebih – lebihan itu keduanya tidak wajar dan besar kemungkinan akan merugikan orang yang mengalami permasalahan itu sendiri dan mengurangi e!ekti"itas upaya penanggulangannya. B. Tujuan Studi Kasus Adapun tujuan studi kasus dilaksanakan adalah)
. ebagai dasar untuk mendiagnosa dan treatment pemecahan masalah &. alah satu metode penelitian -.
ebagai dasar untuk mempelajari seseorang dalam rangka membantu agar dapat berkembang secara optimal
(. engungkapkan !aktor yang berkaitan dengan masalah *. engungkapkan penyebab atau latar belakang masalah /. embantu seseorang agar terlepas dari masalahnya 0.
ebagai dasar dalam studi terhadap indi"idu yang tidak bermasalah dan hanya untuk tujuan atau maksud mengembangkan indi"idu secara tepat
C. an!aat Studi Kasus 1. Diri Sendiri
a+ enambah wawasan penulis b+ enambah pemahaman dan pengalaman penulis sendiri c+ 1apat bersosialisasi langsung dengan siswa, guru mata pelajaran, guru pembimbing, dan sekolah serta dengan kelompok masyarakat d+ 1apat menggali dan mengungkapkan !akta – !akta yang terkait serta sebab – akibat timbulnya masalah dan menetapkan langkah – langkah penangan masalah e+ Proses persiapan menjadi seorang konselor
2
!+
1apat memudahkan kita dalam memahami keanekaragaman perilaku setiap indi"idu yang ada di masyarakat
2. Kasus
a+
1apat membimbing kasus dalam rangka menemukan pribadinya untuk
mengenal kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri kasus b+ embantu kasus mengenal lingkungan, menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya serta alam yang ada c+ 1apat mengungkapkan penyebab masalah kasus d+ encarikan dan melakukan usaha – usaha penangan e+ 1apat terentaskannya masalah yang dialami oleh kasus ". Penge#$angan Il#u Pengeta%uan
Tantangan – tangan perubahan yang dibawa oleh ilmu pengetahuan, hendaknya tidak menggoyahkan optimalisasi pengembangan warga masyarakat. ebaliknya, unsur – unsur yang terdapat dalam ilmu pengetahuan, diman!aatkan untuk lebih meningkatkan lagi pengembangan diri indi"idu. 2lmu pengetahuan justru menjadi pemacu bagi pengembangan manusia seutuhnya. 2ndi"idu harus bisa dan dapat menyiapkan diri untuk menghadapi pengembangan ilmu pengetahuan dengan sikap dan kemampuan yang tepat dan memadai.
BAB II IDENTI&IKASI HASIL STUDI
A. Kasus Di Sek'la% 1. Pe#ili%an Kasus 3atar belakang dari pemilihan kasus di sekolah ini adalah untuk membantu
indi"idu yang mengalami permasalahan dalam kehidupan sehari – hari %4$5T+ yang mengganggu proses belajar di sekolah. Tujuan umum dari pelaksanaan studi
3
kasus ini adalah untuk mengubah ketidake!ekti!an kehidupan sehari – hari %4$5 T+ menjadi kehidupan e!ekti! sehari – hari %4$+. 4asus yang dipilih penulis untuk distudi kasuskan adalah kasus seorang siswa yang tidak disiplin terhadap peraturan sekolah dan bermasalah dalam proses belajar. Penulis memilih kasus tersebut karena, kasus merupakan siswa binaan penulis di sekolah tempat penulis melakukan Praktek 3apangan Bimbingan 4onseling di ekolah %P3B4+, yaitu P - Bandar 3ampung. 4asus merupakan siswa kelas 622. 7uru pembimbing kasus menceritakan masalah kasus mulai dari masalah di sekolah kasus hingga masalah di luar sekolah kasus. 4emudian, penulis menarik kesimpulan dan mulai mencari tahu tentang kebenaran in!ormasi dari guru pembimbing tersebut. etelah mengobser"asi ke lapangan langsung, kemudian penulis mengambil keputusan untuk mendalami kasus tersebut. Hal yang menarik bagi penulis sehingga tertarik memutuskan untuk menerima permintaan guru pembimbing memilih kasus tersebut adalah karena, masalah dari kasus tersebut sangat penuh tanda tanya bagi penulis. Banyak hal yang perlu dipertanyakan dan didalami karena masalah kasus tersebut. mulai dari masalah perceraian kedua orang tua kasus, ketidakseriusan kasus untuk belajar, kurangnya minat belajar kasus, hingga kebencian kasus terhadap ayah kasus dan memunculkan kebiasaan kasus yang suka gonta ganti pasangan atau pacar. 2. Identitas Kasus Nama ) iti Aminah Tempat8Tgl.3ahir ) Bandar 3ampung, * #ktober &''( 9mur ) ( Tahun :enis 4elamin ) Perempuan Agama ) 2slam Anak ke 5 ) - %Tiga+ tatus dalam 4eluarga ) Anak 4andung Alamat ) 4edaton 4elas ) 6222 Hobi ) enonton T6, Tidur Nama #rang Tua ) a+ Ayah ) %Alm+ b+ 2bu ) iis Alamat #rangtua
) kedaton
No. Telp
)5
4
Pekerjaan #rangtua
)
a+ Ayah b+ 2bu
)5 ) 2bu ;umah Tangga
". (a#$aran asala%
4asus yang duduk dibangku kelas 6222 ini memang tampak memiliki sikap yang berbeda dengan siswa yang lain. 4asus memiliki beberapa sikap yang cukup berbeda dibandingkan dengan teman – temannya satu kelas. 4asus adalah siswa yang termasuk memiliki masalah dibidang belajar. 1ia sering terlihat tidak semangat untuk mengikuti kegiatan belajar dikelas. etiap kali belajar, dia selalu melakukan hal – hal yang melanggar peraturan saat belajar. 4asus biasanya memasang ipod mini dengan headsetnya sekaligus dan menggunakannya dibalik kerudungnya. etelah menghidupkan ipod mini tersebut, ia akan berpura – pura untuk memperhatikan guru yang sedang berbicara di depan. 2ni hal yang tidak biasa dilakukan siswa yang lain. Namun, beberapa kali penulis melakukan obser"asi di kelas, dia tidak sendiri mendengarkan musik tersebut, dia juga mengajak sahabat terdekatnya untuk mendengarkan musik melalui ipod mini tersebut, yaitu sahabatnya <$=. dan biasanya, sahabatnya itu pun tergoda untuk mengikuti apa yang dilakukan kasus. elain itu, kebiasaan kasus di sekolah adalah sering datang terlambat kesekolah. Hampir setiap hari ia datang kesekolah pasti terlambat. 9ntuk terlambatnya, terkadang hampir setengah jam setelah masuk, seperempat jam setelah masuk, atau bahkan terkadang ia terlambat hingga jam setelah bel sekolah berbunyi. 4asus yang setiap hari datang ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor, tetap saja datang terlambat ke sekolah. Padahal, jika dibandingkan dengan teman – temannya yang lain, kasus termasuk cukup beruntung bisa membawa kendaaraan, sementara temannya yang lain hanya menggunakan kendaraan umum seperti bus trans atau pun angkot. Tidak hanya sering datang terlambat, kasus juga memiliki beberapa catatan tidak hadir atau al!a, i>in, dan juga sakit. Namun yang paling banyak itu adalah catatan ketidakhadirannya atau al!a.
5
ikap lain yang dimunculkan klien di sekolah yaitu klien hanya dekat dengan & orang sahabatnya, yaitu $r dan $. Namun, belakangan ini, kasus sedang memiliki hubungan yang kurang mengenakkan dengan $r. Hingga sekarang mereka masih belum saling berbicara atau pun saling bermaa!5an. ementara itu, untuk hubungan dengan teman – teman sekelas yang lain, kasus tidak terlalu dekat dan tidak terlalu peduli dengan teman – temannya. Bahkan terkadang, jika ditanya, apakah kasus mengenali semua teman – teman di kelasnya, dia menjawab bahwa kasus tidak terlalu mengenali teman – temannya di kelas. elain itu, kebiasaan kasus di kelas, setiap pergantian jam belajar, kasus pasti keluar dan nanti masuknya, setelah ibu guru duduk di kelas barulah kasus masuk. 4asus sangat tertutup dengan teman – temannya. 4asus hanya terbuka kepada sahabatnya $ saja. Hal itu, terbukti ketika kasus sedang mengalami musibah, yaitu saat ayah kandungnya meninggal dunia. atu pun dari teman5 temannya tidak ada yang mengetahui hal tersebut, bahkan sahabatnya $, sehari sesudah di kuburkan barulah ia memberitahukan dan menceritakan kepada $ bahwa ayahnya telah meninggal dunia. elama ini, teman – temannya hanya mengetahui sebatas ayahnya sedang sakit parah saja, namun untuk kabar bahwa ayahnya telah meninggal, kasus tidak ada memberitahukan kepada teman – temannya. 4asus juga memiliki kebiasaan sering gonta – ganti pasangan 8 pacar. 4asus tidak pernah serius untuk menjalin hubungan dengan orang, ia hanya berniat untuk mempermainkan pasangannya itu saja. setelah merasa bosan, ia pun akan meninggalkan pasangannya tersebut. elain masalah hubungan muda – mudi, kasus juga memiliki kebiasaan melanggar peraturan berpakaian di sekolah, yang mana seharusnya kasus kasus harus berpakaian baju kurung dan putih abu – abu dan menggunakan jilbab warna putih, menggunakan sepatu warna hitam, dan kaos kaki putih. Akan tetapi kenyataannya, kasus lebih sering memakai sandal dan tidak memperdulikan penampilan. Terkadang, pakaian kasus ke sekolah itu berantakan, kusut, dan sepertinya tidak di setrika terlebih dahulu. ?ara berpakaian kasus kurang rapi dan tampak terlalu santai setiap kali masuk sekolah.
6
). Teknik Pengungka*an asala%
9ntuk memahami permasalahan kasus dan mendalami keadaan kasus secara lebih mendalam, maka dapat diungkapkan dengan menggunakan beberapa instrument untuk mendapatkan keterangan, in!ormasi, serta data yang dapat mendukung dengan permasalahan kasus. Adapun instrument yang digunakan untuk mengungkapkan dan mendalami permasalahan kasus adalah) a+ ,eka* A$sen ;ekap absen ini merupakan salah satu langkah untuk mengumpulkan data
tentang kehadiran kasus. ;ekap absen dilakukan setiap bulan, sehingga didapatkan rekapitulasi kehadiran kasus selama per bulannya. 1ata rekapitulasi absen ini, dilihat dari segi sebarapa banyak kasus absen8 al!a %a+, sakit %s+, i>in %i+, dan terlambat %t+. 1ari rekapitulasi tersebut, yang diperoleh oleh penulis adalah sakit sebanyak - kali , i>in sebanyak @ kali, al!a sebanyak * kali, dan terlambat sebanyak kali. Hasil rekapitulasi absen ini penulis peroleh dari guru piket yang merekap absen setiap harinya. elain itu, penulis juga memantau kehadiran kasus tersebut. pada awalnya, terjadi sedikit membingungkan dengan hasil rekapitulasi absen yang didapat dari guru piket tersebut. ebab, dari !akta atau dari hasil lapangan secara langsung, kasus memang terlihat sering datang terlambat, namun tidak tahu bagaimana mengapa dari hasil rekapitulasi tersebut berbeda dengan kenyataan. 4emudian penulis mencari tahu bahwa, hal ini terjadi karena kelalaian dari guru piket yang kurang teliti untuk merekap absen siswa, sehingga terjadi kesalahan seperti ini. Namun, berdasarkan pengamatan penulis, kasus sudah -' kali datang terlambat selama semester ini. $+ Leger Nilai Berdasarkan hasil rekapitulasi leger nilai keseluruhan dari kelas
6222
untuk semester 222 yang lalu, kasus %P+ berada di peringkat &0 dari -' siswa. P memiliki nilai yang rata – rata berada dinilai 44. Nilai tertinggi dari keseluruhan P yaitu @' di mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam, dan yang terendah yaitu 0* di mata pelajaran eni Budaya dan 4esenian dan 4ewirausahaan. ementara, mata pelajaran yang lain nilainya pas – pasan di nilai 44.
7
:ika dilihat berdasarkan 445nya nilai mata pelajaran yang tertinggi yaitu berada di atematika, dan untuk yang terendah yaitu pada & mata pelajaran yang berbeda adalah eni Budaya dan 4esenian dan 4ewirausahaan. -terla#*ir+ + /$ser0asi 4egiatan penulis untuk lebih mengungkapkan masalah kasus adalah
dengan melakukan obser"asi terhadap kegiatan kasus. #bser"asi dilakukan tidak hanya pada satu situasi saja. #bser"asi yang dilakukan oleh penulis yaitu) + #bser"asi saat belajar Berdasarkan obser"asi yang dilakukan terhadap kasus pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar berlangsung mendapatkan hasil sebagai berikut) Pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar, kasus memang tidak terlalu serius dalam mengikuti kegiatan belajar. 2a kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan. 1alam mengikuti kegiatan belajar mengajar, kasus terlihat lebih banyak bercanda dengan teman disebelahnya atau berbincang – bincang dengan temannya. Terkadang ia memang mendengarkan, namun berselang * menit kemudian, kasus akan sibuk lagi dengan kegiatan lain, misalnya kembali berbicara dengan teman yang disebelahnya, atau kembali memasang 2pod mininya dan mendengarkan musik. 1alam mengikuti proses belajar mengajar, kasus tidak terlalu semangat untuk mengikuti kegiatan proses belajar. 4asus juga tidak pernah bertanya8 mengajukan pertanyaan dalam belajar. Namun, jika disuruh untuk mencatat, kasus menuruti perintah guru dan mencatat setiap apa yang disampaikan guru apabila disuruh terlebih dahulu. elain itu, dari hasil obser"asi penulis terhadap kegiatan belajar kasus ini adalah kasus membutuhkan arahan yang khusus terhadap dirinya untuk menyelesaikan suatu soal atau masalah. ementara itu, untuk lokasi tempat kasus belajar, kasus tidak pernah memilih tempat duduk strategis untuk dia belajar. 4asus selalu duduk di bangku belakang dan tidak pernah mencoba untuk duduk di depan. Namun, setelah beberapa kali berbincang – bincang dengan penulislah, kasus mulai mencoba untuk duduk di bangku paling depan, dan itu pun setelah beberapa layanan yang diberikan kepadanya, barulah kasus mau mencobakan hal tersebut.
8
9ntuk masalah ketertiban dari hasil pengamatan penulis terhadap kasus, kasus tidak terlalu disiplin dan tidak tertib didalam kelas, seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya, kasus justru lebih memilih mendengarkan musik di 2podnya daripada mendengarkan penjelasan gurunya di depan. 4emudian, masalah strategi belajar kasus juga sangat buruk sekali. aat proses belajar mengajar berlangsung, kasus memang mencatat apa yang guru perintahkan, namun, kasus tidak pernah terlihat sedikit pun untuk memaknai apa yang disampaikan oleh gurunya. Bahkan, ketika gurunya menyampaikan tugas untuk
di rumah,
kasus hanya
sekedar mencatat, namun tidak pernah
mengerjakannya sama sekali. atu hal lagi yang penulis perhatikan dari kasus, saat belajar, kasus tidak hanya mendengarkan musik dari 2podnya saja, melainkan juga sms5an dengan temannya. Pada saat berinteraksi biasa dengan kasus, penulis sempat menanyakan dengan siapa kasus sms5an, dan kasus menjawab < samo uda – uda awak bu, uda awak banyak ma bu, tiok jam awak di hubungi dek urang tu, tu ba a lai tu buk,? Awak ko cantik, banyak fans ma buk”. aksud dari jawaban kasus terhadap pertanyaan penulis tersebut adalah kasus sms5an dengan pacar – pacarnya di luar sekolah tersebut, setiap saat mereka menghubungi kasus. 4asus mengatakan kalau dirinya cantik, oleh sebab itu banyak yang menghubungi dan menyukai dirinya. 9ntuk hal ini nanti akan penulis uraikan pada pengungkapan masalah dengan menggunakan wawancara. etiap kali penulis masuk ke kelas kasus pada matapelajaran selain B4, kasus bersikap sama terhadap hampir semua mata pelajaran. endengarkan musik, berbicara, tidak perhatikan guru, sms5an, bahkan mengusili teman – temannya, dll. Hal – hal itu yang teus kasus lakukan setiap hari di sekolah pada jam belajar. ementara itu, untuk jam B4 sendiri, saat penulis memasuki kelas kasus untuk mengisi jam B4, pada awalnya kasus melakukan hal yang sama seperti yang kasus lakukan dijam – jam mata pelajaran lain. Namun, setelah melakukan pendekatan dengan kasus, dan sering mengajak ngobrol, kasus mulai merubah sikapnya pada jam B4. 4asus mulai tidak menggunakan 2pod lagi pada jam B4, kasus juga sudah mulai mendengarkan dengan serius saat penulis sedang memberikan layanan kepada di kelas kasus.
9
ikap kasus yang terlalu bijak menjawab – jawab kata – kata guru kini juga sudah mulai tidak seperti biasanya. 1an terkahir kali penulis melakukan obers"asi terhadap sikap kasus di kelas saat sedang belajar mata pelajaran lain, kasus sudah mulai memilih bangku tempat duduk yang lebih strategis dibandingkan dengan tempat duduknya selama ini di belakang. &+ #bser"asi saat bermain Berdasarkan hasil obser"asi penulis terhadap kasus pada saat bermain, yaitu sebagai berikut) Pada saat bermain, sikap kasus terlihat kurang bisa bergaul dengan orang lain. Pada jam – jam istirahat, kasus hanya bersama dengan sahabatnya $ dan $r saja. namun, setelah adanya salah paham dengan $r, kasus hanya dekat dengan $ saja. 1ari hasil pengamatan penulis terhadap kasus saat sedang bermain, penulis melihat bahwa tingkah laku yang ditampilkan oleh kasus terlihat cukup baik. 4asus tidak bertingkah seperti ke kanak – kanakan, kasus tidak menampilkan tingkah laku seperti berlari – larian di sekolah seperti anak kecil. 4asus hanya duduk di kelas, bersantai di teras ataupun koridor sekolah, dan terkadang terlihat kasus pergi ke kantin untuk membeli sesuatu yang bisa dimakan. 1an hal itu pun kasus lakukan bersama dengan temannya $. :ika $ tidak ada, atau asyik bermain dan berkumpul dengan teman – teman yang lain, kasus melakukan akti"itas saat istirahat itu hanya seorang diri saja. 4asus sama sekali tidak mau berbaur dengan teman – teman yang lain. ang kasus ketahui adalah sahabatnya $. %+ aanara 9ntuk mengungkapkan masalah kasus tersebut, penulis melakukan
awancara dengan 4asus 4egiatan wawancara berikutnya yaitu dengan kasus sendiri. 4asus yang sebelumnya belum mengetahui tentang dirinya sedang dilakukan studi kasus, kemudia mengetahui dan menyetujui hal tersebut. Hal ini bisa penulis dapatkan karena sebelum – sebelumnya penulis sudah berusaha untuk melakukan pendekatan dengan kasus, sehingga bisa meminta i>in kepada kasus bahwa dirinya dipilih untuk distudi kasuskan. Penulis memulai untuk menyakan kepada kasus tentang pemahamannya terhadap dirinya. 2a mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang biasa – biasa 10
saja. 4asus juga mengatakan, bahwa jika ada sesuatu hal yang tidak cocok baginya, maka dia akan membiarkan begitu saja, akan tetapi jika hal itu cocom bagi dirinya maka ia akan care dan perduli dengan suatu hal tersebut. 4asus mengatakan bahwa dirinya suka bicara banyak, tapi gampang merasa bosan, terlagi apabila melihat orang – orang yang rewel dan cengeng. 4asus mengatakan bahwa dia tidak menyukai hal tersebut. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan kasus, sangat jelas terlihat bahwa kasus memang memiliki si!at yang sangat keras dan berpendirian yang sangat kuat. Terlihat dari jawaban kasus akan pertanyaan penulis kepada kasus, kasus menjawab dengan penuh keyakinan dan pasti dalam mengemukakan pendapatnya. Baik itu pertanyaan tentang dirinya atau pemahaman tentang dirinya maupun tentang cara pandangnya keorang lain. :awaban dari kasus terlihat sangat keras, dan sulit untuk merubah pendiriannya. 4asus juga terlihat tidak begitu memiliki rasa peduli atau rasa saling memperhatikan karena kasus mengatakan bahwa apabila ada si!at yang tidak kasus sukai dari sikap orang lain, kasus akan biasa saja, dan tidak mengurusi masalah orang lain. 2nti dalam hidup kasus adalah santai saja. masalah apapun dilalui begitu saja, dan dibiarkan begitu saja jika memang tidak sesuai menurut cara pandangnya. Pada wawancara berikutnya penulis menanyakan kepada kasus tentang kebiasaan kasus yang sering terlambat. 4asus mengkui bahwa ia terlambat itu dikarenakan, tidur terlalu larut malam. Pada malam hari ia tidak berada di rumah, melainkan berada di ka!e tempat ibunya yang berjualan. 4asus tidak dii>inkan untuk pulang terlebih dahulu ke rumah, dikarenakan ibunya khawatir jika kasus pulang terlebih dahulu, kasus akan tinggal bersama dengan saudara laki – lakinya. 2a hanya perempuan sendiri di rumah tersebut, dengan & saudara laki – lakinya. eskipun saudara, namun ibu kasus tidak mengi>inkan kasus pulang terlebih dahulu, karena khawatir dengan kondisi di rumah tersebut. 4emudian penulis juga menanyakan tentang mengapa kasus tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas. 4asus mengutarakan hal itu dikarenakan ia merasa bosan dengan cara guru menerangkan di depan. enurutnya, cara guru menerangkan didepan itu tidak menarik, dan membuat dia semakin mengantuk. elain itu, kasus kecewa dengan guru – guru yang mengaja didepan kelas. enurutnya, guru – guru tersebut hanya mau memperhatikan siswa
11
yang berada di depan saja, sementara mereka yang dibelakang tidak diperhatikan oleh guru tersebut. Hal tersebut juga menjadi alasan bagi kasus mengapa kasus lebih suka mendengarkan musik melalui 2podnya atau P-5nya dari pada ia mendengarkan guru yang tidak memperhatikannya. 4asus menganggap bahwa dengan mendengarkan musik tersebut, ia juga tidak akan mengganggu teman – teman yang sedang belajar, justru dengan mendengar musik ia akan diam, dan berpura – pura mendengarkan guru tersebut, meskipun kenyataannya tidak seperti demikian. 1alam belajar, kasus mengutarakan bahwa ia tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya tentag masalah belajarnya. 2bunya tidak pernah menanyakan apakah dia sudah mengerjakan P; atau belum, bagaimana harinya di sekolah, hal – hal yang seperti itu tidak pernah ia dapatkan dari ibunya di rumah. Namun, kasus memahami kondis ibunya yang sangat sibuk, sehingga tidak punya waktu untuk menanyakan hal – hal tersebut kepada dirinya. 4arena itu, kasus pun sudah terbiasa tidak merasakan kasih sayang seorang ibu atau pun moti"asi dari seorang ibu untuk dirinya bisa belajar lebih baik lagi. elain dikarenakan tidak mendapat moti"asi yang besar dari orang tuanya atau pun keluarga terdekatnya, kasus merasakan bahwa ia sangat tidak bersemangat untuk belajar di sekolah tersebut. Apalagi kasus yang sebenarnya tidak begitu menyukai sekolah di sekolah tersebut, hal ini juga yang membuat kasus semakin tidak ingin dan tidak memiliki minat belajar yang tinggi di sekolah. 1alam hubungan sosial, kasus mengutarakan bahwa ia hanya memiliki & orang sahabat yaitu $r dan $. Akan tetapi, sekarang ia hanya mengakui saja, yaitu $, sementara $r sudah menjadi mantan sahabat. enurutnya $r itu terlalu manja dan kekanak – kanakan. 2a tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. eperti yang kasus utarakan tadi, jika kasus memang tidak suka, maka ia memang tidak menyukai apapun itu, tapi jika kasus menyukai hal tersebut ia akan menyukainya. Begitu juga dengan cara pandang kasus terhadap mantan sahabatnya ini. 4asus sudah sangat jelas tidak menyukai anak – anak yang cengeng atau kekanak – kanakan, sementara menurutnya $r itu teralu kekanak – kanakan, sehingga kasus tidak mau lagi terlalu dekat dengan $r, bahkan hingga saat penulis wawancara mereka masih belum saling bicara.-terla#*ir+
12
B. Diagn'sa Pen3e$a$ Kasus
Berdasarkan data yang diperoleh penyebab siswa sering terlambat karena adalah ) . &.
4urangnya perhatian dari kedua orang tua tidur larut malam
Ada*un gejala 3ang ti#$ul se$agai $erikut 4 1.
ikap datang terlambat
2.
uka tidak konsentrasi saat belajar
-. ering mengerjakan tugas di kelas8 P; C Pr'gn'sa
Adapun masalah yang dihadapi konseli yaitu masalah keluarga, dimana konseli tidak tidur tepat waktu dan tidak belajar diwaktu malam hari karena ikut ibunya bekerja, sehinggasering pulang larut malam asalah ini a pabila tidak diselesaikan dengan baik tentunya akan merugikan konseli karena masalah ini
D. La3anan 3ang Di$erikan
a+ :enis 3ayanan + 3ayanan 2n!ormasi enurut Prayitno %&'&) *'+
bahwa layanan in!ormasi berusaha
memenuhi kekurangan indi"idu akan in!ormasi yang mereka perlukan. 1alam layanan ini, peserta layanan disampaikan berbagai in!ormasi. 2n!ormasi itu kemudia diolah dan digunakan oleh indi"idu untuk kepentingan hidup dan perkembangannya. 3ayanan in!ormasi diselenggarakan oleh konselor yang diikuti oleh seseorang atau lebih peserta. &+ 3ayanan 4onseling Perorangan Prayitno %&'&) '*+ mengatakan
ateri 222 ) trategi Belajar &+ 3ayanan Penguasaan 4onten ateri 2 ) $tika berbicara • -+ 3ayanan 4onseling Perorangan 1alam pemberian layanan konseling perorangan, permasalahan yang •
dibahas dalam konseling tersebut adalah masalah yang berasal dari klien8 kasus sendiri
BAB III
14
PENUTUP
A.
Kesi#*ulan
4asus merupakan kesatuan kondisi yang didalamnya terkandung satu atau sejumlah masalah yang dialami oleh seorang indi"idu %anggota kelompok, keluarga, lembaga+. asalah5masalah tersebut dapat berkenaan dengan berbagai aspek perkembangan dan kehidupan indi"idu dalam kaitannya dengan keempat dimensi kemanusiaannya. edangkan studi kasus studi kasus dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan !akta5!akta yang terkait dengan permasalahan yang ada serta sebab5sebab timbulnya masalah dan selanjutnya untuk dapat menetapkan langkah5langkah penanganan masalah tersebut. 4onselor perlu memiliki wawasan pemahaman dan penyikapan terhadap kasus pada umumnya serta pemahaman dan cara5cara penanganan masalah5 masalah yang terkandung dalam setiap kasus secara khusus. #leh karena itu, studi kasus yang dilakukan harus komprehensi!, intensi!, integrati! dan sistematis. 4omprehensi! maksudnya adalah studi kasus memuat diskripsi yang lengkap tentang keadaan seseorang, seperti identitas pribadi, latar belakang keluarga, catatan masa kanak5kanak, kemampuan dasar, prestasi yang dicapai, penyesuaian sosial personal, usaha5usaha yang telah dikerjakan dan sebagainya. 2ntensi! maksudnya adalah studi kasus harus bersi!at mendalam. 2ntegrati! maksudnya studi kasus mengintegrasikan beberapa metode pengumpulan data sedangkan sistematis B.
Saran5saran
.
elaksanakan studi kasus dengan komprehensi!, integrati!, intensi! dan sistematis.
&.
Perlunya meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan studi kasus.
-.
3ebih memahami dan mendalami layanan dan kegiatan pendukung B4 agar kasus dapat terbantu optimal.
15
KEPUSTAKAAN
Prayitno. &'&. :enis 3ayanan dan 4egiatan Pendukung 4onseling. Padang) PPP4 B4 C2P 9NP
16