Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Studi AMDAL rencana pembangunan apartemen dan hotel oleh PT. Broadbiz Asia dilakukan setelah studi kelayakan teknis dan studi kelayakan ekonomi selesai dilakukan. Berdasarkan hasil studi tersebut diketahui, bahwa rencana pembangunan apartemen dan hotel ini secara teknis dan ekonomi layak dilakukan.
Lokasi rencana pembangunan apartemen dan hotel ini secara administratif berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi Banten (Peta lokasi disajikan pada
). Secara fisik batas-batas tapak
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
4. Pengembangan perumahan menengah-atas oleh pengembang swasta. 5. Mengembangkan Kecamatan Tangerang sebagai kawasan strategis dengan pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa komersial. 6. Peremajaan kawasan perkampungan sekitar pusat kota sebagai kawasan penunjang kegiatan perkotaan. 7. Memanfaatkan budaya lokal untuk pegembangan wisata Kota Tangerang. 8. Penataan lalulintas dan perparkiran yang memadai secara on street dan off street dengan kerjasama pengelolaan dengan swasta. Berdasarkan uraian arahan RDTR Kecamatan Tangerang dan RTRW Kota Tangerang di atas diketahui bahwa rencana pembangunan apartemen dan hotel di Kelurahan Babakan ini tidak bertentangan dengan rencana tata ruang tersebut.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-3
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Lokasi Proyek
Lokasi Proyek
II-4
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Luas tanah yang digunakan untuk pembangunan apartemen dan hotel ini seluas 8.200 m2. Status tanah adalah Hak Milik atas nama PT. Broadbiz Asia. Tanah tersebut diperoleh dengan cara membeli hak atas tanah dari masyarakat pemilik hak. Pengalihan hak atas tanah dituangkan dalam Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor: 22 Tanggal 25 Maret 2011. Status permodalan usaha PT. Broadbiz Asia adalah 100 % PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)
Pada lahan seluas 8.200 m2 tersebut direncanakan akan dibangun apartemen, hotel dan area komersial. Bangunan apartemen dan hotel terdiri atas 2 tower (Tower A dan Tower B). Total jumlah lapis lantai sebanyak 25 lapis, dengan rincian 23 lapis lantai di atas permukaan tanah ( ground floor hingga lantai 23) dan 2 lapis lantai di bawah permukaan tanah (lower ground dan basement) . Tinggi bangunan adalah 77,7 m ( ground floor -lantai 23). Luas bangunan adalah 4.141m2 ( ground floor ) dan luas lantai bangunan adalah 71.556,50 m2. Letak Lokasi kegiatan pembangunan Apartemen dengan ketinggian 77,7 m yang
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
1 2 3
Tower A Tower B Komersial
420,27 1.752,31 1.893,99
Hotel Apartemen Komersial
1 2 3
Jalan, saluran, dan parkir Lahan untuk pelebaran jalan Taman (ruang terbuka hijau) dan sarana (jalan setapak, dll)
2.466,92 1.049,05 597,46
Jalan, saluran, dan parkir Diserahkan ke Pemda Taman (ruang terbuka hijau) dan sarana (jalan setapak, dll)
Luas areal perencanaan KDB RTH
8.200,00 m2 50,50 % ( Building Covered yang diizinkan = 60%) 49,50 %
Bangunan Tower A diperuntukkan untuk hotel sebanyak 19 lantai (lantai 5 hingga
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Lantai 20 Lantai 21 Lantai 22 Lantai 23
12 12 12 12
0 0 0 0
1 1 1 1
1 1 1 1
37 37 37 37
16 16 16 16
Luas per unit tipe 2 BR A = 32,65 m2
Sumber: PT. Broadbiz Asia 2011
Untuk menunjang penyediaan kebutuhan sehari-hari di apartemen dan hotel akan disediakan area komersial seperti supermarket, cafe, dan restoran. Area komersial disediakan di lantai lower ground, ground floor, upper ground floor , lantai 3 dan lantai 5. Fasilitas penunjang lain yang akan disediakan yakni: kolam renang & pusat kebugaran, taman bermain anak, ruang serbaguna, sarana peribadatan, dan klinik dokter.
Basement
-
-
-
-
-
5.806,76
5.806,76
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-8
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-9
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Secara umum tahapan kegiatan rencana pembangunan apartemen dan hotel oleh PT. Broadbiz Asia terdiri atas: (1) tahap prakonstruksi, (2) tahap konstruksi, dan (3) tahap operasi. Adapun jenis-jenis kegiatan pada masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan. 2. Sosialisasi dan konsultasi publik rencana kegiatan. 3. Pengurusan perizinan. 4. Pemasaran.
1. Rekruitmen tenaga kerja konstruksi. 2. Mobilisasi alat dan material. 3. Penggalian basement . 4. Pekerjaan konstruksi bangunan. 5. Pemasaran.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
kebutuhan tenaga kerja, peralatan, biaya serta jadwal pelaksanaan kegiatan dan konsultan pengawas untuk membantu pemrakarsa memilih kontraktor pelaksana dan mengawasi pembangunannya dari awal sampai serah terima proyek ( hand over ) kegiatan pembangunan apartemen dan hotel oleh PT. Broadbiz Asia. Dengan adanya konsultan pengawas ini diharapkan kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan spesifikasi teknis dan lingkungan yang ditetapkan dalam perencanaan. Perencanaan meliputi pemilihan kontraktor yang akan melaksanakan usaha dan kegiatan. Kegiatan ini diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap komponen sosial, yaitu persepsi masyarakat.
Sosialisasi rencana kegiatan dan konsultasi publik dalam rangka penyusunan AMDAL rencana pembangunan apartemen dan hotel oleh PT. Broadbiz Asia dilakukan melalui pengumuman di media cetak lokal dan diskusi interaktif langsung dengan masyarakat di wilayah dampak yaitu di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, yang dihadiri juga oleh perwakilan masyarakat dan tokoh masyarakat. Pengumuman melalui media cetak dimuat di
Hari Selasa,
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
timbulnya getaran, dan kebisingan yang akan diterima oleh masyarakat sekitar proyek. (3) Masyarakat mengharapkan adanya komitmen dari pemrakarsa untuk memperhatikan apabila rencana kegiatan ini berdampak terhadap kerusakan rumah warga tentang ganti rugi yang akan diterima oleh warga. (4) Masyarakat mengharapkan agar proporsi penerimaan tenaga kerja dan peluang berusaha mengutamakan warga di sekitar tapak proyek. (5) Masyarakat mempertanyakan penggunaan air apabila apartemen dan hotel beroperasi bersumber dari mana? (6) Masyarakat menginginkan adanya kerjasama yang harmonis antara pemrakarsa dengan warga sekitar proyek selama masa konstruksi dan operasional dari rencana kegiatan apartemen dan hotel ini. Berita acara, daftar hadir, dan foto dokumentasi konsultasi publik disajikan pada
Untuk memenuhi legalitas usaha, maka sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
8
Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
No. AHU-21858.AH.01.02.Tahun 2010 Tanggal 28 April 2009
Departemen Kehakiman dan HAM
9
Surat Keterangan Domisili Usaha
No. 503/669-Perek.Cbds. Tanggal 13 Agustus 2010
Camat Cibodas Kota Tangerang
10
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
No. PEM00610/WPJ.08/KP.0803/2010 Tanggal 22 Maret 2010
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigakarsa
11
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perseroan Terbatas
N0. 09.05.1.51.43949 Tanggal 23 Agustus 2007
Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Madya Jakarta Pusat
12
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil
No. 503/30/-BP2T/3003/PK/VIII/2010 Tanggal 11 Agustus 2010
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tangerang
13
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
No. 503.2/38-Kel.Bng Tanggal 9 April 2010
Kelurahan Binong Kecamatan Curug
14
Rekomendasi Bangunan Apartemen
No.AOSH/94/TEK.05/III/2011 tanggal 14 Maret 2011
Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan
13
Kajian Teknis Penataan Drainase Hotel, Apartemen dan Pusat Perbelanjaan
No.611.13/0538.SDA/2011 tanggal 7 Juli 2011
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
teknik sipil (engineering ), tenaga administrasi, dan tenaga lapangan (mandor dan pekerja harian). Penciptaan kesempatan kerja selama tahap konstruksi diprakirakan mencapai 255 orang (
). Tingkat pendidikan tenaga kerja untuk mengisi posisi atau
bidang keahlian yang diperlukan meliputi strata sarjana (S1), diploma atau ahli madya (D3), SLTA (STM dan SMU), SLTP, dan SD. Seluruh pekerjaan konstruksi akan dikerjakan oleh pihak kontaktor. Pemrakarsa akan menyarankan kepada pihak kontraktor agar mengutamakan masyarakat setempat dalam perekrutan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
1
Manager
S1
5
2
Supervisor
S1 dan D3
10
3
Teknisi/Surveyor
S1 dan STM
5
4
Engineering
S1 dan STM
5
5
Tenaga Administrasi
STM/SMU
10
6
Mandor
STM/SMU
10
7
Pekerja Harian
SD/SLTP
200
8
Satpam
SMU
10
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Pekerjaan konstruksi rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel oleh PT. Broadbiz Asia dilaksanakan oleh kontraktor yang ditunjuk dengan struktur organisasi sebagaimana disajikan pada
. Struktur organisasi tersebut terdiri atas
tingkatan Project Manager (PM), Kepala Divisi, Kepala Seksi, dan Pelaksana.
Mobilisasi alat dan material dalam proses pembangunan fisik gedung Apartemen dan Hotel oleh PT. Broadbiz Asia akan dilakukan oleh kontraktor pelaksana yang akan menggunakan berbagai peralatan berat, seperti tractor, dump truck, buldozer, excavator, bore pile, tower crane, motor crane dan berbagai peralatan pendukung
lainnya. Peralatan tersebut digunakan untuk perataan lahan, pembangunan, dan pemeliharaan infrastruktur. Sedangkan beberapa peralatan tersebut juga digunakan dalam rangka pengadaan dan pengangkutan bahan-bahan yang berasal dari lokasi setempat atau dari luar seperi: pasir, batu, semen, besi, kawat beton, tiang besi, cat, dan lain-lain. Pada tahap awal beberapa alat berat yang dipergunakan dalam operasional diadakan secara sewa ( rental ) dan dilaksanakan oleh kontraktor yang sudah berpengalaman di bidangnya yang berasal dari sekitar Kota Tangerang dan sekitarnya.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
dengan Dinas perhubungan setempat. Standar pengangkutan galian dilakukan dengan cara menutup bak kendaraan dengan terpal dan membersihkan roda kendaraan agar rute jalan yang dilalui tidak kotor. Tahap pekerjaan yang dilakukan pada saat membuat basement yaitu: pengaturan stabilisasi tanah, pembuatan dinding, penyokongan gaya samping (lateral), pengaturan penggalian, pengeluaran air (dewatering ) dan pemindahan tumpukan tanah. Ketika dilakukan penggalian tanah untuk basement maka kecenderungan tanah mengalami keruntuhan meningkat. Keruntuhan ini terjadi karena adanya tekanan pasif dan aktif tanah. Keruntuhan tanah akan dicegah dengan membangun dinding penahan (retaining wall) di sekeliling sisi galian basement. Dinding penahan ini terbuat dari beton pracetak yang dipancang menggunakan alat pemancang. Selama proses penggalian tanah untuk basement maka air cenderung tergenang di dalam galian karena adanya proses pengaliran air ke dalam galian terutama pada musim penghujan. Hasil pengukuran kedalaman air tanah dangkal, bahwa di tapak proyek kedalaman air tanah sekitar 12 m, dengan demikian diperkirakan pada penggalian tanah hingga kedalaman 7 m belum ditemukan air tanah dangkal. Jika selama proses penggalian terdapat genangan air akibat hujan, air tersebut akan dikeluarkan (dewatering ). Pengeluaan air
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Pada bagian atas tiang pancang dibuatkan kepala tiang sebagai tatakan kolom. Jumlah lapisan tanah yang akan memikul semua beban yang bekerja akan didistribusikan melalui tiang pancang, sehingga tiang pancang harus dapat memikul beban tanpa terjadi penurunan. Penurunan tiang pancang terutama penurunan setempat (tidak rata) akan menimbulkan kemiringan bangunan dan pada akhirnya akan dapat menimbulkan keruntuhan bangunan. Untuk mencegah terjadinya penurunan tiang pancang maka sebelum tiang pancang dipancang, maka terlebih dahulu dilakukan uji pembebanan (loading test). Beban yang akan dipikul oleh tiang pancang adalah beban berat sendiri, beban angin, beban gempa dan beban hidup yang bergerak di atas bangunan. Oleh karena itu maka konstruksi tiang pancang harus dapat memikul kombinasi pembebanan yang bekerja. Beban yang bekerja pada bangunan adalah beban berat sendiri bangunan, beban hidup, beban angin, dan beban gempa. Bahan yang digunakan sebagai tiang pancang fondasi adalah prestress concrete yang dibuat di pabrik pembuatan beton prestress. Jumlah dan ukuran bahan prestress concrete dibuat di pabrik pembuatan prestress sesuai dengan pemesanan dan diangkut
dengan truk pengangkut ke lokasi proyek. Bahan tiang pancang prestressed dipancang dengan menggunakan alat pemancang tiang pancang. Tiang pancang dipancang
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
cor di tempat, kolom diletakkan terpusat di atas pondasi tiang pancang yang telah dipancang dan dibuatkan kepala tiangnya sebagai dudukan kolom. Kolom berfungsi untuk memikul semua beban yang bekerja pada konstruksi. Kolom dibentuk dari pembesian kolom yang di cor dengan beton ready mix yang dituangkan melalui selang besar ke dalam formwork kolom dari mobil pengangkut ready mix bila campuran beton didatangkan dari luar proyek. Dimensi dan kekuatan kolom disesuaikan dengan beban yang bekerja pada kolom. Kolom-kolom harus dirancang menerus dari bawah ke atas sehingga akan membuat kekakuan yang optimal. Sementara balok seminimal mungkin menerima beban terpusat di antara dua tumpuannya. Dengan demikian sambungansambungan harus menuju pada titik temu yang dapat diteruskan langsung vertikal ke bawah. Untuk merencanakan peletakan kolom, denah harus dirancang tepat dengan pola peletakan kolom. Pola peletakan kolom ini atau disebut juga dengan grid struktur dipakai untuk mengatur kesesuaian antara fungsi, bentuk ruang dan fasilitas struktur yang membentuk bangunannya. Bangunan dengan struktur beton bertulang direncanakan dan dirancang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Untuk merencanakan sebuah bangunan ini harus diketahui dahulu ketersediaan bahan material dan tenaga kerja pada lokasi bangunan.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Balok lantai ini terbuat dari beton bertulang dan dicor langsung di tempat dengan memakai formwork yang juga dapat dipasang dan dibongkar. Pemasangan kolom dan balok dilakukan sampai lantai tertinggi rencana gedung apartemen dan hotel setinggi 24 lantai. Tinggi tiap lantai kira-kira 3,1 m sudah termasuk tempat pemasangan plumbing yang diikat pada plat lantai. Kolom, balok, dan lantai harus kuat sehingga
tidak mengalami keruntuhan secara struktur. Pada saat pemasangan kolom, balok, dan lantai sampai dicapai kekuatan penuh maka konstruksi ditahan dengan menggunakan scafolding yang dapat dipasang dan dibongkar. Tebal plat lantai ± 12 cm. Dimensi
kolom ± 60 x 60 cm. Untuk membentuk sebuah sistem struktur, elemen-elemen beton (kolom, balok, pelat, dsb) harus disambung dengan cara yang sama dengan pembuatan elemen tersebut (dicor). Ketika proses pencoran dilakukan supaya hasil cor padat sering digunakan alat perojok yang bergetar. Ketika pembuatan kolom, balok, dan lantai dilaksanakan sekaligus juga cerobong tempat pemasangan pipa pembuangan saluran air kotor, air mandi, lift dan pembuangan sampah serta jaringan kabel yang dibutuhkan. Selama pelaksanaan konstruksi untuk bangunan tinggi memakai alat pengangkat tower crane yang dapat berputar bebas. Scaffolding dan tangga digunakan untuk naik
turunnya pekerja bangunan dan sekaligus penyangga. Pada bagian terluar dari
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
terbawah minimal 2 (dua) jam. Ketahanan api dinding luar bukan pemikul yang mempunyai risiko terkena api pada semua lantai minimal 1 (satu) jam. Ketahanan api dinding bukan pemikul pada bagian dalam semua lantai minimal 1/2 (setengah) jam.
Bangunan bertingkat apartemen yang lebih dari lima lantai disyaratkan mengunakan transportasi vertikal untuk sampai ke lantai yang lebih tinggi. Untuk apartemen ini menggunakan lift sebagai transportasi vertikal yang beroperasi selama 24 jam/hari. Pada bangunan ini akan disediakan lift penumpang kapasitas 15 orang (1.000 kg) sebanyak 2 unit dan lift service kapasitas 24 orang (1.600 kg) sebanyak 3 unit. Lokasi lift ditempatkan pada area hall atau lobby bangunan sebagai simpul sirkulasi horizontal ataupun vertikal. Pada bangunan, lift memerlukan cerobong menerus yang menembus semua lantai dengan ukuran sesuai pesawat dan peralatan lain yaitu rell dan atau bandul pemberatnya. Lift barang (service) digunakan untuk mengangkut barang pada bangunan. Kapasitas angkat lift barang bisanya lebih besar dari lift penumpang walaupun dengan ukuran yang kurang besar. Lift barang biasanya diletakkan pada area service dimana delivery barang dilakukan. Lift barang ini tidak
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Untuk menghindari bahaya kebakaran, pada bangunan ini akan disediakan sistem untuk mencegah dan mematikan kebakaran. Untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran akan dipasang sistem sprinklers dan hydrant. Sistem springklers dipasang pada gedung dengan menggunakan media pemadam api air atau cairan khusus untuk efektifitas pemadaman. Hydrant dipasang pada setiap lantai dengan jarak 40 m dan posisi kegiatan usaha memungkinkan secara cepat mobil pemadam kebakaran masuk ke dalam lokasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sistem pemadam kebakaran dirancang untuk dapat mengendalikan kebakaran yang terjadi di dalam lokasi apartemen dan hotel. Pemadam kebakaran akan dirancang sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pemadaman api sudah harus terlaksana begitu terjadi kejadian. 2. Alat-alat pemadam kebakaran ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau/diakses. 3. Beberapa alat pemadam kebakaran portabel ditempatkan di lokasi-lokasi strategis. 4. Box hidran di tempatkan pada area dengan interval jarak maksimum 40 m. Kapasitas air hidran minimum 2.000 l/menit. 5. Pada bangunan apartemen dan hotel akan dipasang detektor panas.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Dibeberapa tempat juga dilengkapi dengan sarana kebakaran seperti pada ruang diesel disediakan portable fire extinguisher menggunakan CO2 23 Kg dan menggunakan troley , Ruang AHU juga dilengkapi fire extinguisher CO 2 5 Kg. Untuk lebih jelas tentang posisi dan jumlah alat pengendali kebakaran pada gedung dan bangunan Apartemen dan Hotel Paragon Square disajikan pada
Sumber listrik utama berasal dari PLN dan sebagai cadangan akan disediakan generator set (genset). Untuk itu akan dipasang trafo sebanyak 2 unit dengan kapasitas masing-masing 500 kVA (20 kV/30/50 Hz) dan genset dengan kapasitas 500 kVA (380/220/50 Hz). Dengan demikian sistem instalasi listrik gedung didesain dapat menggunakan keduanya. Hal utama yang harus disediakan adalah ruang panel. Panel ini berfungsi mengatur pasokan listrik ke dan di dalam bangunan. Selain sumber listrik dari PLN, juga diperlukan sumber cadangan untuk mengantisipasi bila pasokan listrik dari PLN padam. Genset akan ditempatkan di ruang khusus sehingga bila beroperasi tidak menyebabkan gangguan seperti getaran dan
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
berbeda. Air kotor (limbah cair domestik) ini akan diolah terlebih dahulu di STP ( Sewage Treatment Plant) sebelum dibuang ke saluran drainase/saluran kota. Ukuran pipa
dibuat untuk dapat mengalirkan semua air kotor yang dihasilkan, karena itu ukuran pipa dari lantai atas ke lantai dibawahnya mulai dari ukuran kecil dan besar. Dengan penyusunan ini diharapkan air tidak meluap dari dalam pipa. Pipa terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu melawan tekanan air di dalam pipa saluran. Air kotor yang berasal dari kamar mandi, air pencucian di wastafel akan diolah terlebih dahulu dalam IPAL sebelum dibuang ke saluran drainase. drai nase.
Mengingat bangunan apartemen dan hotel ini merupakan bangunan tingkat tinggi, sehingga rawan terkena sambaran petir, maka akan dipasang instalasi penangkal petir. Pemasangan instalasi penangkal petir akan mengikuti standar, standar, normalisasi teknik teknik dan peraturan yang berlaku. berlaku. Prinsip instalasi penangkal penangkal petir yang akan akan dipasang ; a. Harus dapat melindungi semua bagian dari bangunan termasuk juga manusia yang ada di dalamnya, terhadap bahaya sembaran petir. b. Harus
memperhatikan
arsitektur
bangunan,
perlindungan terhadap sambaran petir yang efektif.
tanpa
mengurangi
nilai
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
pencapaian yang mudah dan jelas untuk kendaraan pemadam kebakaran dan kendaraan pelayanan lainnya. Sirkulasi dibuatkan petunjuk arah supaya jelas. Akses keluar-masuk gedung direncanakan dibuat di sisi Jalan Sudirman (lihat layout bangunan). Pintu masuk (in) dibuat di sisi Selatan, pintu keluar ( out) dibuat dua yakni di sisi sisi Selatan dan dan Utara. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah aksesibilitas ke apartemen dan hotel.
Areal parkir kendaraan yang disediakan sebanyak 536 SRP (Satuan Ruang Parkir) untuk mobil dan 368 SRP untuk sepeda motor. Rincian lahan parkir yang disediakan disajikan pada
Basement Lower ground Ground floor
.
140 69 43
184 184
Apartemen = 1 SRP mobil untuk 5 unit (0,2 x 1117 = 223 SRP)
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
1.
Basement
140
184
2.
Semi Basement
69
184
3.
Ground FL
43
-
4.
P1/3rd FL
142
-
5.
P2/4rd FL
142
-
Sumber: PT. Broadbiz Asia, 2011
dan penghijauan yang dilakukan adalah dengan membuat taman di Landscaping dan sekitar area pembangunan. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya menambah nilai estetika keberadaan “Apartemen dan Hotel”dan berfungsi sebagai daerah resapan air
saat terjadi hujan. Area yang digunakan dalam kegiatan ini adalah seluas 597,46 m2. Jenis vegetasi yang akan ditanam memiliki multifungsi: yaitu fungsi hidrologi (menjaga tata air), penguat tanah, dan menyediakan habitat fauna, seperti pohon
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Sumur resapan berfungsi untuk membantu infiltrasi air hujan ke dalam tanah sehingga mengurangi run off yang masuk ke saluran drainase utama. Kapasitas dan jumlah sumur resapan yang akan dibuat disesuaikan dengan volume air yang akan diresapkan (air hujan yang jatuh ke atap bangunan). Jumlah sumur resapan ditentukan satu unit untuk luasan kira-kira 50 m2 dengan ukuran mimimal 1 m x 3 m. Berdasarkan Permen LH No. 12 Tahun 2009, bahwa setiap tambahan 500 – 1.000 m2 luas tutupan bangunan
diperlukan
tambahan
1
(satu)
unit
sumur
resapan
dalam.
Pada
pembangunan apartemen dan hotel yang memiliki luas lahan 8.200 m2 maka wajib membuat 9 – 17 unit sumur resapan dalam. Area lokasi sumur resapan dapat dilihat pada Sumur resapan yang dibangun berupa lubang yang terdiri atas bagian-bagian:
Bak kontrol yang berfungsi untuk menyaring air sebelum masuk sumur resapan.
Pipa pemasukan atau saluran air masuk. Ukuran tergantung jumlah aliran permukaan yang akan masuk.
Bidang resapan. Pipa pembuangan yang bersungsi sebagai saluran pembuangan jika air dalam
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
kontainer. Kontainer TPS juga terdiri atas 2 macam, yaitu untuk sampah organik dan sampah anorganik. Wadah sampah harus dapat menampung jumlah sampah yang dihasilkan oleh penghuni apartemen. Wadah sampah ini ditempatkan pada bangunan yang ditempatkan di bagian bawah lantai. Ukuran dari bangunan tempat sampah disesuaikan dengan kebutuhan. Semua sampah yang ada di TPS kemudian diangkut oleh pengangkut sampah ke pembuangan akhir. Pengangkutan sampah dari TPS menuju ke TPA akan dikordinasikan dengan petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang. Kontainer sampah harus tertutup dan diangkut tepat waktu supaya sampah tidak menumpuk. Cara-cara mengurangi produksi sampah oleh penghuni harus disosialisasikan supaya kesehatan lingkungan dapat ditingkatkan. Selain itu pemrakarsa juga akan membuat TPS untuk limbah B3. Limbah padat B3 dari operasional Apartemen, Hotel dan fasilitas komersil lainnya seperti Lampu TL, Battery bekas, cartridge printer bekas, dan lain-lain dikumpulkan di TPS limbah B3 sebelum dikirim ke pengelola Limbah B3 berijin KLH. Untuk desain masih dalam proses pembuatan dan akan mengacu kepada Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 sedangkan proses perizinan penyimpanan limbah B3 akan segera diurus ke instansi
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
kitchen waste water grease trap dengan perlengkapannya meliputi influent box, submersible pumps, hydraulic piping, dan electric cabling ; dan (2) sistem pengolah air
limbah dengan perlengkapannya berupa tangki penampung air kotor dan teknik perlakuannya dengan sistem aerasi . Kapasitas IPAL yang terpasang akan menyesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan. Limbah cair dari dapur akan diperlakukan dengan sistem penangkap lemak, mulai dapur sampai pada tangki pusat penampungan (central grease trap) yang kemudian masuk Ke IPAL. Air kotor dari toilet langsung masuk ke IPAL
dengan perlakuan biologi aerasi. Limbah cair yang dihasilkan akan diolah kembali (recycle) untuk keperluan penyiraman tanaman dan keperluan lain seperti flushing toilet
sehingga diharapkan tidak semua air limbah terbuang ke drainase ataupun perairan kota.
Kegiatan promosi dan pemasaran apartemen dan hotel memegang peranan penting agar investasi yang ditanamkan dapat segera kembali dan dapat dimanfaatkan untuk rencana investasi kegiatan perekonomian lainnya. Mengingat hal tersebut maka kegiatan promosi dan pemasaran perlu dilakukan sejak tahap prakonstruksi, dengan harapan agar segera setelah tahap konstruksi selesai seluruh fasilitas komersial yang
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
orang. Keperluan tenaga kerja selama tahap operasi mencakup untuk posisi general manager, manager, staf, staf pemasaran dan tenaga penunjang lainnya baik sebagai tenaga tetap maupun harian.
Setelah bangunan apartemen selesai dibangun, maka ruangan di tiap lantai siap digunakan oleh para penghuninya. Apartemen akan dikelola oleh manajemen yang sama dengan pengelola hotel. Manajemen ini bertugas untuk memelihara, memperbaiki dan mengontrol kerusakan-kerusakan yang terjadi di apartemen.
Setelah bangunan hotel selesai dibangun, maka kamar di tiap lantai siap digunakan oleh para pengunjung.
Kegiatan ini merupakan pengaturan penyewaan
kamar dan pemanfaatan fasilitas oleh pengunjung. Kegiatan operasional hotel dan fasilitas yang ada akan diatur oleh pihak hotel. Untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan pengunjung akan dibuat tata-tertib, hak dan kewajiban penyewa kamar. Pengunjung hotel dapat menggunakan semua fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Bahan makanan akan disajikan dalam bentuk segar dan olahan sesuai dengan menu yang ada di Hotel. Frekuensi pengolahan disesuaikan dengan jumlah pesanan. Untuk mempermudah proses pengolahan makanan maka pada setiap meja pengunjung disediakan Buku Daftar Menu Makanan dan Minuman.
Hotel menyediakan kolam renang sebagai sarana pelayanan untuk memuaskan tamu hotel. Letak kolam renang berada di lantai 5. Untuk mempertahankan kejernihan air kolam, dilakukan dengan cara resirkulasi air secara kontinu. Selain untuk mempertahankan kejernihan air, cara ini dapat menghemat penggunaan air karena air dari kolam renang tidak langsung dibuang/dialirkan ke drainase, tetapi digunakan ulang. Apabila ada hujan atau kotoran yang terdapat dalam kolam renang seperti daun atau ranting tanaman yang berasal dari tanaman sekitar kolam, dilakukan pembersihan secara manual menggunakan tongkat penyaring. Proses pengurasan biasanya dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali. Untuk mencegah kecelakaan bagi pengguna kolam tersebut, disediakan petugas yang menjaga kolam renang dan siaga apabila ada keadaan darurat.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
penggunaak air untuk kolam renang sebesar 24,81 m 3 /hari. Rencana penggunaan air dapat dilihat pada
.
200
50 (*)
10.000
80%
8.000
209
283
250 (*)
70.750
80%
56.600
1025
2327
250 (**)
593.250
80%
474.600
5 (*)
9.469,95
80%
7.575,96
Karyawan Hotel Apartemen Area Komersil Kebersihan Gedung
1.893,99
1% total pemakaian air (***)
Kolam renang
Sumber : (*) SNI 03 7065 2005 (**) Soufyan et a/, 2009 (***) Asumsi
24,81 (***)
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
PDAM kota Tangerang
20 % terpakai pada kegiatan Dapur
Grease Trap
690 m3 / hr
Ground Water Tank
Roof Tank
683,2 m3 /hr
6,8 m3 /hr Hydrant
Domestik Hunian (Mandi, Cuci, Dapur, Laundry , dan Toilet
514 m3 / hr
Fasos / Fasum : Kebersihan Gedung Siram Tanaman
STP sistem Extended Aeration
Badan Air Penerima
Meresap ke tanah (loss) 6,8 m3 / hr
II-32
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Kegiatan pemeliharaan gedung dan fasilitas penunjangnya mencakup antara lain kebersihan lingkungan gedung sehari-hari, pemeriksaan berbagai peralatan dan fasilitas umum dan sosial yang ada, pengecatan, pemeliharaan saluran air, listrik telepon, tempat parkir, taman, sound system , MCFA, telephone /MDF/ server, dan lainnya. Untuk mengetahui tingkat keandalan struktur bangunan, akan dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan secara berkala sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman/Petunjuk Teknis Tata Cara Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung. Perbaikan atau perkuatan struktur bangunan akan segera dilakukan sesuai rekomendasi hasil pemeriksaan keandalan bangunan gedung, sehingga bangunan gedung selalu memenuhi persyaratan keselamatan struktur.
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari apartemen, hotel, dan restoran seperti: plastik, kertas, daun-daunan, kaleng, dan sisa-sisa ma kanan. Untuk penanganan limbah padat ini pihak pengelola menyediakan tempat sampah di setiap sudut lantai. Sampah yang terkumpul dari setiap lantai selanjutnya dibuang ke TPS. Sampah selanjutnya dari
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
yang berasal dari mandi, cuci, dapur, laundry , dan WC langsung diolah dalam IPAL. Setelah limbah cair memenuhi BML maka dibuang menuju badan air penerima yang ada di depan lokasi proyek (saluran kota). Secara garis besar bagan alir proses pengolahan limbah cair pada IPAL disajikan pada
. dan lebih lengkapnya
bisa dilihat pada Untuk pengelolaan limbah B3 (padat dan cair) disimpan dalam TPS B3 sementara yang selanjutnya dibawa ke pengelola limbah B3 yang sudah mempunyai ijin dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Air Limbah Toliet
IPAL Air Limbah
Bak Pemisah
restoran
Lemak
Badan Air Penerima
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
. Pada tahap pascaoperasi akan dilakukan pengurusan perpanjangan izin beroperasi ketika izin HGB masih diberikan oleh Pemerintah. Namun demikian apabila izin tersebut tidak diperpanjang, maka kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
Dengan berakhirnya kegiatan apartemen dan hotel maka rasionalisasi tenaga kerja atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak dapat dihindari. Dalam kegiatan ini pihak pengelola akan mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku serta disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Pemrakarsa akan memberikan pesangon sesuai dengan peraturan yang berlaku..
Pada tahap pascaoperasi perusahaan PT. Broadbis Asia akan melakukan pengembalian lahan Hak Guna Bangunan (HGB) yang di pergunakan untuk kegiatan Apartemen, hotel dan komersil kepada pemerintah. Pada tahap ini bangunan fisik akan dilakukan pembongkaran atau dirobohkan. Adapun metode pengembaliannya
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Pemasaran Rekruitmen tenaga kerja konstruksi Mobilisasi alat dan material Penggalian basement Pekerjaan kontruksi bangunan Pemasaran Rekruitmen tenaga kerja operasi Aktivitas operasional gedung Penggunaan air Pemeliharaan saran dan prasarana Pengelolaan limbah padat dan cair Aktivitas perparkiran Pemasaran Pemutusan hubungan kerja
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Ada ruas – ruas jalan yang merupakan satu kesatuan dengan jalan Jend. Sudirman yaitu jalan terdekat dengan Kegiatan. Dari arah Timur terdapat Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan 2 jalur 2 arah yaitu: menuju Tanah Tinggi dan Cikokol sebaliknya. Jalan ini merupakan jalan Arteri Primer. Jarak dari lokasi proyek ± 10 meter dari pintu masuk calon lokasi proyek. Tingkat pelayanan jalan Jen Sudirman masuk pada tingkat pelayanan D dimana kondisi jalan mendekati arus tidak stabil. Kecepatan lalu lintas turun sampai 60 km/jam,
Volume lalu lintas dapat mencapai 85% dari
kapasitas (yaitu 1700 smp perjam, 2 a rah Alat alat perlengkapan jalan seperti rambu-rambu lalu lintas untuk pembatas kecepatan, dan. marka jalan sudah terpasang pada sebagian jalan yang dekat dengan kegiatan.
Lokasi dan luas rencana pembangunan Apartemen dan Hotel oleh PT. Broadbiz Asia yang akan dikaji dalam ANDAL ini adalah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tidak ada alternatif lokasi lain yang akan dikaji. Demikian halnya dengan teknologi
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Rona lingkungan awal yang akan dikaji meliputi komponen fisik-kimia, komponen biologi, komponen sosial ekonomi dan budaya (sosekbud), komponen kesehatan lingkungan masyarakat (keslingmas) serta komponen ruang dan lahan.
Kuantitas air permukaan di lokasi proyek tergambar dari kondisi iklimnya. Gambaran umum kondisi iklim di Kota Tangerang termasuk lokasi studi disajikan pada . Data hujan berasal dari Stasiun Pencatat BMG Kelas I Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Curah hujan rata-rata terendah terjadi pada Bulan Agustus yakni 25,8 mm dan curah hujan rata-rata tertinggi terjadi pada Bulan Februari yakni 416,2 mm. Terdapat lima bulan kering dengan intensitas kurang dari 100 mm/bulan dan tiga bulan basah dengan intensitas di atas 200 mm/bulan. Sehingga menurut klasifikasi Oldeman (1975) wilayah ini memiliki
dan berdasarkan klasifikasi Schmidt
Ferguson (1951) wilayah ini memiliki
.
Kondisi rata-rata beberapa peubah iklim di lokasi studi menggambarkan bahwa
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Juli
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
Curah Hujan Kelembaban Kecepatan Angin Curah Hujan Kelembaban Kecepatan Angin Curah Hujan Kelembaban Kecepatan Angin Curah Hujan Kelembaban Kecepatan Angin Curah Hujan Kelembaban Kecepatan Angin Curah Hujan Kelembaban Kecepatan Angin
mm % knot mm % knot mm % knot mm % knot mm % knot mm % knot
104 78 4 16 74 4 0 68 4 0 68 5 145 74 5 105 80 4
0 75 3 23 75 2 62 73 2 0 79 2 68 78 5 0 83 6
75 81 1 0 74 0 53 76 0 12 73 0 190 82 1 227 83 0
80 81 2 86 81 2 22 79 3 172 72 3 62 81 3 222 83 6
17 76 3 4 72 4 1 69 4 25 69 4 56 74 3 105 82 5
21.3 75 15.4 75 36.8 72 38.7 74 247.2 79 187.7 81 -
55,2 78,2 2,6 25,8 75,2 2,4 27,6 73 2,6 41,8 72,2 2,8 104,2 77,8 3,4 131,8 82,2 4,2
Sumber Data: BMG Kelas I Tanah Tinggi, Kota Tangerang.(Periode data tahun 2002-2006 dan 2009)
Secara umum geomorfologi daerah kajian dapat dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu: satuan dataran aluvium sungai dan satuan dataran vulkanik.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
batuan Kuarter yang terdiri atas Tuf Banten yang tersusun atas tuf, tuf batu lempung, batu pasir tufan; ditindih oleh endapan kipas aluvium yang terdiri atas pasir tufan berselingan dengan konglomerat tufan, cangkang moluska; serta endapan aluvium yang terdiri atas bongkah, kerakal, kerikil, pasir halus, dan lempung. Di Subcekungan Jakarta, berdasarkan data pemboran menunjukkan adanya endapan aluvium yang menebal ke arah utara, yang disusun oleh klastika halus hingga kasar, sedangkan cekungan di Barat Tangerang High memiliki ciri endapan pantai dan delta. Struktur-struktur tersebut, pada saat ini, sulit dijumpai di permukaan karena endapan Kuarter yang berumur lebih muda telah menutupi lapisan batuan tersebut. Endapan Kuarter yang menindihi batuan tersebut berupa batuan vulkanik yang berasal dari Gunung Gede-Pangrango dan Salak. Hampir seluruh daerah kajian ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari Gunung Gede-Pangrango dan Salak serta sebagian kecil ditindihi oleh endapan alluvium. Deskripsi singkat satuan batuan dari tua ke muda yang terdapat di daerah kajian dapat dilihat pada
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Endapan ini terdiri atas material batu pasir, batu lempung tufan, endapan lahar, dan konglomerat yang membentuk endapan kipas. Ukuran butiran berubah menjadi semakin halus (lempungan) dan menebal ke arah utara. Hal ini menunjukkan sumber material berasal dari selatan. Satuan ini terbentuk oleh material endapan vulkanik yang berasal dari gunung api di sebelah selatan Kabupaten Tangerang, seperti Gunung Salak dan Gunung Gede-Pangrango. Batuan ini diendapkan pada umur Plistosen (20.000 – dua juta tahun). Kipas vulkanik tersebut terbentuk pada saat gunung api menghasilkan material vulkanik dengan jumlah besar. Kemudian ketika menjadi jenuh air, tumpukan material tersebut bergerak ke bawah dan melalui l embah. Ketika mencapai tempat yang datar, material tersebut akan menyebar dan membentuk endapan seperti kipas.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-42
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-43
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Endapan batuan ini berasal dari material batuan yang terbawa oleh aliran sungai dan berumur antara 20.000 tahun hingga sekarang. Endapan tersebut tersusun oleh material lempung, pasir halus dan kasar, dan konglomerat serta mengandung cangkang moluska. Endapan aluvium tersebut dapat membentuk endapan delta dan endapan sungai dengan bentuk meander atau sungai teranyam.
Endapan ini terdiri atas lempung, lanau, pasir (
Penampang geologi
utara - selatan berdasarkan data pemboran di Cekungan Jakarta. Sebaran akuifer dan pola aliran air tanah di Kecamatan Tangerang Kota Tangerang, Propinsi Banten (M.S.D. Hadian dkk.) kerikil, kerakal, dan bongkah yang berumur Kuarter dan tersebar pada daerah pedataran serta sekitar aliran sungai. Berdasarkan pembahasan terhadap data pemboran yang berada di sekitar Cengkareng (Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 3 September 2006: 115-128) yang mempunyai ketinggian 7 m di atas permukaan laut (dpl.) dengan kedalaman pemboran mencapai –200 m, menunjukkan urutan stratigrafi perselingan klastika halus dan kasar berupa batu lempung, batu pasir, batu pasir kuarsa, batu pasir tufaan, breksi,
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
dalam (kedalaman lebih dari 50 m) diperoleh permukaan air tanah antara 40 m – 60 m (bmt).
Akuifer yang berkembang di Kecamatan Tangerang ini berlitologi pasir tufaan, dan dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya menjadi akuifer dangkal dan akuifer dalam. Akuifer dangkal di sini dibatasi hanya untuk akuifer-akuifer yang terdapat hingga kedalaman sampai 50 m (bmt), dan akuifer dalam adalah akuifer yang terdapat pada kedalaman lebih dari 50 m (bmt). Ketebalan akuifer di kawasan Kecamatan Tangerang ini beragam mulai dari 5 m - 25 m untuk akuifer dangkal (kedalaman sampai 50 m), hingga ketebalan 4 - 80 m untuk akuifer dalam (kedalaman lebih dari 50 m). Akuifer dangkal (kedalaman kurang dari 50 m) adalah akuifer bebas (tak tertekan) dan pada tempat yang semakin dalam berubah menjadi akuifer semitertekan. Sedangkan akuifer dalam (kedalaman lebih dari 50 m) merupakan akuifer tertekan yang dibatasi oleh dua lapisan kedap air (impermeable layer) pada bagian atas dan bawahnya. Sistem air tanah tak tertekan di Kecamatan Tangerang dijumpai pada kedalaman antara 2 10 m di bawah permukaan tanah setempat (bmt). Batuan penyusun akuifer
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
yang mungkin menjadi penyebab kondisi tersebut adalah perkembangan alamiah geometri akuifer endapan delta yang cenderung membentuk lensa-lensa batu pasir. Sementara itu, depresi aliran juga terbentuk pada zona yang hampir sama dengan peta pola aliran air tanah dalam. Selain kondisi alamiah yang sama berupa endapan delta dengan lensa-lensanya, interpretasi yang lain adalah kondisi tersebut mungkin diakibatkan oleh pengambilan air yang melebihi kapasitas akuifer yang ada, mengingat pada lokasi ini industri memakai air tanah begitu besar. Hal tersebut terlihat pada hasil pengukuran sifat fisik dan hasil pengujian kimia air tanah pada sumur pantek dan sumur bor. Nilai daya hantar listrik pada akuifer dangkal (kedalaman kurang dari 50 m) memiliki nilai antara 500 – 6250 ìS/cm, dan pada akuifer dalam (kedalaman lebih dari 50 m) memiliki nilai daya hantar listrik antara 750 – 2600 ìS/cm. Besarnya nilai daya hantar listrik tersebut menunjukkan bahwa kecamatan Tangeraang merupakan daerah luahan (discharge zone). Akuifer dalam (kedalaman lebih dari 50 m) yang berkembang pada daerah kajian adalah akuifer produktif dengan aliran melalui ruang antarbutir. Akuifer dalam yang merupakan akuifer tertekan ini memiliki daerah resapan ( recharge area) di luar wilayah daerah kajian. Sedangkan akuifer dangkal (kedalaman kurang dari
50 m) yang berkembang pada Kecamatan Tangerang adalah akuifer produktif dengan
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-47
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Lahan tapak proyek yang akan digunakan sebagai lokasi kegiatan sudah mengalami pematangan lahan.
Ketinggian permukaan tanah sudah sesuai dengan
yang diperlukan. Tanah sudah tidak perlu lagi di urug, tetapi hanya perlu pemerataan sedikit. Lahan tapak proyek sebelumnya digunakan sebagai tempat pemancingan ikan (kolam ikan). Setelah usaha pemancingan ikan kurang berkembang, lahan tersebut beralih fungsi menjadi tempat parkir truk, dan usaha kios-kios serta warung. Saat ini kondisi tanah sudah bersih dan tidak ada bangunan lagi. Lahan sebagian ditumbuhi rumput-rumput liar dan beberapa pohon, seperti: Pohon Angsana, Kersen, Beringin, Mangga, Kelapa, Lamtoro, dan lain sebagainya yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
Secara umum keadaan vegetasi pada daerah kawasan rencana pembangunan apartemen dan hotel merupakan vegetasi budidaya berupa vegetasi kayuan, tahunan, dan rumput liar. Secara umum, dilihat dari jenis vegetasi yang tumbuh tersebut, maka dapat diketahui bahwa lahan pada lokasi proyek merupakan daerah permukiman, perdagangan, dan industri sehingga fungsi vegetasi adaklah sebagai tanaman
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Alang-alang
Imperata cylindrica
Gulma
Akasia
Acacia mangium
Pohon
Rumput pahit
Axonopus compressus
Gulma
Putri malu Enceng gondok Calopo Centrosema
Mimossa pudica
Perdu Gulma Perdu Perdu
Eichornia crassipes Calopogonium muconuides Centrosema pubescens
Sumber: Data Primer, 2011
Kondisi satwa/fauna di lokasi lahan yang akan diperuntukkan bagi rencana pembangunan Apartemen dan hotel adalah jenis-jenis burung yang menyenangi habitat kebun pekarangan dan sudah beradaptasi dengan permukiman. Semua jenis satwa yang ditemukan tidak ada yang memiliki nilai konservasi penting karena statusnya dilindungi maupun sifatnya endemik. Kebanyakan jenis satwa/fauna yang ditemukan merupakan jenis yang sangat umum dijumpai di habitat dekat pemukiman di seluruh
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Kecamatan Tengerang merupakan ibukota dari Kota Tangerang. Jarak antara kelurah-ke kekelurahan lainnya tidaklah terlalu jauh begitu juga jarak antar kelurahan ke Ke Kecamatan Tangerang. Secara geografis Kecamatan Tangerang mempunyai batas wilayah:
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan Pinang.
Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kecamatan Neglasari dan Kecamatan Batu Ceper.
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan Cipondoh.
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kecamatan Karawaci.
Adapun luas Kecamatan Tangerang yaitu 1.452,6 ha yang meliputi 8 Kelurahan. Kelurahan Cikokol (417 ha), Kelurahan Kelapa indah (180 ha), Kelurahan Babakan (185 ha), Kelurahan Sukasari (187 ha) dan Kelurahan Sukarasa (95,6 ha), terdiri dari 397 Rukun Tetangga dan 78 Rukun Warga (RW). Untuk lebih jelasnya disajikan pada
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Berdasarkan jumlah mutasi penduduk di Kecamatan Tangerang Tahun 2009 untuk penduduk yang datang baik laki-laki maupun perempuan sebesar 483 jiwa dan jumlah penduduk yang pindah laki-laki maupun perempuan sebesar 724 jiwa.
1 2
Cikokol Kelapa indah
4,17 1,80
26.63 10.114
6.388 5.786
4 5 6 7 8
Sukasari Buaran Indah Tanah Tinggi Sukaasih Sukarasa
1,87 1,60 1,80 0,48 0,96
19.698 22.226 33.214 3.940 5.128
10.534 13.891 18.452 8.208 5.342
Sumber: Kecamatan Tangerang Dalam Angka 2010
1 2
Cikokol Kelapa Indah
2.663 10.114
13.427 4.919
13.210 5.496
101,64 89,50
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
8 9 10 11 12 13 14 15
35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70+
6.075 4.647 3.530 3.439 2.987 1.399 1.091 1.593
5.133 4.880 3.382 3.875 2.737 1.917 1.384 2.122
11.208 9.527 6.912 7.314 5.724 3.316 2.475 3.715
Sumber: Kecamatan Tangerang Dalam Angka 2010
Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap manusia sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Kecamatan Tangerang memiliki 33 Sekolah Dasar Negeri dan 19 Sekolah Dasar Swasta dengan jumlah murid sebanyak 19.098 siswa dan ditunjang oleh 653 guru. Sedangkan jumlah guru dengan status PNS di Sekolah Dasar Negeri sebanyak 331 orang. Perguruan tinggi swasta di Kecamatan Tangerang cukup banyak yaitu berjumlah 11 buah yang terletak di Kelurahan Cikokol, Kelurahan Babakan dan Kelurahan
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Fasilitas beribadah merupakan salah satu indikator yang dapat di gunakan untuk melihat kerukunan beragama dan kebebasan beribadah. Untuk memenuhi kebutuhan rohani masyarakat di Kecamatan Tangerang telah tersedia 206 sarana ibadah yang terdiri atas 55 Masjid, 131 Mushola, 16 Gereja dan 4 unit Vihara. Untuk lebih jelasnya disajikan pada
.
Cikokol Kelapa Indah
12 1
27 5
1 2
0 0
0 0
40 8
Sukasari Buaran Indah Tanah Tinggi Sukaasih Sukarasa
8 8 11 5 5
10 47 28 5 4
5 0 2 2 4
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1
26 55 41 12 14
Sumber: Kecamatan Tangerang Dalam Angka 2010
Sebagian be
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
masih didominasi tamatan SLTA sebanyak 27.573 orang. pencari kerja wanita lebih sedikit dibandingkan pencari kerja laki-laki namun lowongan kerja yang tersedia untuk perempuan lebih banyak. Indikator lain untuk menggambarkan ketenagakerjaan adalah TPAK, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2009 tercatat sebesar 68,50 meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 58.24, hal ini menggambarkan tingkat penyerapan tenaga kerja yang cukup menggembirakan karena semakin banyak penduduk usia kerja yang bekerja atau berusaha mendapatkan pekerjaan.
Januari
0
21
134
800
74
72
2
1.103
Februari
0
9
165
1.022
45
93
0
1.314
Maret
0
21
184
976
51
71
0
1.303
April
0
26
155
936
48
88
0
1.253
Mei
0
17
213
1.004
72
111
1
1.418
Juni
0
13
150
1.159
62
124
1
1.509
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Sektor industri dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu Industri Besar, Industri Sedang, Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga. Perbedaan ini didasarkan dari banyaknya tenaga kerja yang bekerja di sector industri tersebut. Industri Besar jumlah tenaga kerjanya terdiri dari 100 orang atau lebih, Industri. Sedang jumlah tenaga kerjanya antara 20 sampai 99 orang, Industri Kecil jumlah tenaga kerjanya antara 5 sampai 19 orang dan Industri Rumah Tangga jumlah tenaga kerjanya kurang dari 5 orang. Perusahaan Industri yang terdapat di Kecamatan Tangerang berjumlah 27 perusahaan yang terdiri dari Industri yang berskala besar/sedang berjumlah 16 perusahaan dan Industri kecil berjumlah 11 perusahaan.
Perkembangan suatu wilayah dapat dilihat dari tiga variabel makro yang utama, yaitu jumlah output yang dihasilkan, tingkat pengangguran dan tingkat inflasi. Salah satu indikator yaitu jumlah output yang dihasilkan, suatu wilayah dapat dilihat dari besaran nilai Produk Domestik Bruto (PDB), pada level nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada level provinsi dan kabupaten/kota. Perkembangan
perekonomian
Kota
Tangerang
juga
dapat
dilihat
dari
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri Pengolahan
59,34
69,33
77,10
-
-
-
20.883,69
22.536,28
23.451,63
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
8. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya
766,25
9. Jasa-Jasa
502,22
880,18 560,49
991,65 620,85
Sumber: Kota Tangerang Dalam Angka 2010 Keterangan:*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Asimilasi sosial antara penduduk asli dengan pendatang dapat berjalan dengan baik, karena .adanya pandangan bahwa penduduk pendatang dapat ikut membangun dan mendukung kegiatan pembangunan di daerah ini. Konflik sosial kurang potensial terjadi, karena setiap anggota masyarakat masih kuat memiliki sifat toleransi dan kesamaan sosial, corak budaya. Sistem kelembagaan sosial dalam masyarakat menganut dua jalur, selain tunduk kepada para ulama juga mengakui kepemimpinan pejabat formal (Kepal Desa, Camat, dan Bupati).
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Salah satu kekayaan budaya warisan nusantara adalah keberagaman suku bangsa dengan aneka karakteristik dan khasanah adat istiadatnya masing-masing, namun mampu hidup berdampingan secara damai. Kehidupan semacam ini melambangkan semangat persatuan dan kesatuan Bhineka Tunggal Ika yang kokoh. Secara garis besar komposisi penduduk Kota Tangerang terdiri atas etnik Sunda, Jawa, Betawi dan Cina. Pada masa itu kelompok etnik Sunda sebagian besar menempati daerah Tangerang Selatan dan Tangerang Tengah yang meliputi wilayah Kecamatan Tangerang, Cikupa, Serpong, Curug, Tigaraksa dan Legok. Mereka umumnya penganut agama Islam yang taat. Kelompok etnik Betawi sebagian besar menempati wilayah sepanjang perbatasan Batavia seperti wilayah Kecamatan Teluknaga, Batuceper, Ciledug, dan Ciputat. Mereka ini juga umumnya pemeluk agama Islam yang sangat taat. Kelompok etnik Jawa menempati wilayah Tangerang Barat Laut dan Tangerang Utara terus menyusur pantai utara pulau Jawa, yang meliputi Kecamatan Mauk, Kresek, dan Rajeg. Mereka sehari-hari menggunakan bahasa Jawa dan pada umumnya hidup sebagai petani nelayan. Tangerang juga memiliki jumlah komunitas Tionghoa yang cukup signifikan. Budaya mereka berbeda dengan komunitas Tionghoa
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Sarana kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di Kecamatan Tangerang yang berada di sekitar lokasi rencana pembangunan Apartemen dan Hotel oleh PT. Broadbiz Asia adalah berupa Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Posyandu, dan Klinik. Kecamatan Tangerang mempunyai 5 unit Rumah Sakit yang sangat memadai dalam hal fasilitas maupun Pelayanan kesehatannya dan tersebar di 5 kelurahan, yaitu kelurahan Cikokol, Kelurahan Kelapa Indah, Kelurahan Buaran Indah, Kelurahan Suka asih dan Kelurahan Sukarasa. Fasilitas kesehatan lain di Kecamatan Tangerang ialah RS bersalin, Tenaga kesehatan di Puskesmas Sukasari berjumlah 20 orang dan 17 orang di Puskesmas Tanah Tinggi. Secara keseluruhan tenaga kesehatan di Puskesmas kecamatan berjumlah 37 orang yang terdiri dari 2 orang analis lab, 1 tenaga farmasi, 2 tenaga gizi, 23 perawat dan bidan, 5 dokter umum dan 4 dokter gigi. Untuk lebih jelasnya disajikan pada
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kesehatan Masyarakat Sanitasi Analis Laboratorium TEM dan P. Rongt P. Anestesi Fisiotherapis Tenaga Farmasi Tenaga Gizi Perawat dan Bidan Dokter spesialis Dokter Umum Dokter Gigi
1 1 1 12 3 2
1 1 11 2 2
2 1 2 23 5 4
Sumber: Kecamatan Tangerang Dalam Angka 2010
Jenis penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di Kecamatan Tangerang adalah
penyakit
dilihat pada
Diare, Disentri, Typoid dan Pnumonia. Untuk lebih jelasnya dapat
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Vektor
adalah
organisme
yang
tidak
menyebabkan
penyakit
tetapi
menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu inang ke yang lainnya (Safitri, P.D. 2011). Vektor juga merupakan anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor dapat merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit. Penyakit yang ditularkan melalui vektor masih menjadi penyakit endemis yang dapat menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian atas penyebaran vektor tersebut. Adapun dari penggolongan binatang yang dapat dikenal dengan 10 golongan yang dinamakan phylum diantaranya ada 2 phylum yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak sebagai perantara penularan penyakit malaria, dan phylum chodata yaitu tikus sebagai pengganggu tanaman dan manusia, serta sekaligus sebagai tuan rumah (hospes), pinjal Xenopsylla cheopis yang menyebabkan penyakit pes. Untuk dilokasi studi sumber vektor
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Pengertian sanitasi adalah sesuatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap
berbagai
faktor
Sedangkan yang dimaksud
lingkungan
yang
mempengaruhi
derajat
kesehatan.
Sanitasi lingkungan adalah Status kesehatan suatu
lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya (Notoadmojo, 2003).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari aparat Kecamatan Tangerang, tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang berarti di daerah tersebut. Tidak ada aksi premanisme maupun perbuatan anarkis. Belum pernah terjadi konflik horisontal antar kelompok. Demikian juga sikap penerimaan penduduk setempat terhadap pekerja pendatang juga baik. Hal ini dikarenakan penduduk setempat yang telah menetap bertahun-tahun umumnya juga merupakan pendatang
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
1. Pembunuhan 2. Penganiayaan berat
10 37
11 19
3 123
4 123
5 134
3. Pencurian dengan pemberatan
143
46
378
512
389
57
14
111
89
40
159
211
616
582
484
6. Kebakaran
33
36
26
25
29
7. Perjudian
81
36
32
46
49
8. Pemerasan dengan acaman
18
35
43
53
28
9. Perkosaan
7
13
21
9
19
10. Narkotika
239
345
357
337
258
11. Kenakalan remaja
0
0
0
0
0
12. Kekerasan dalam rumah tangga
0
0
0
77
108
4. Pencurian dgn kekerasan 5. Pencurian kendaraan bermotor
Sumber: Kota Tangerang dalam Angka 2010
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Kota Bumi Lio Baru Batu Ceper Kober
1390 352 836 2059
1721 438 1046 2569
1.239 1.245 1,251 1,248
Karakteristik tipe jalan pada segmen jalan yang dikaji adalah jalan tidak terbagi 4 jalur satu arah (4/1UD) untuk jalan menuju kota. Pada sisi utara terdapat perumahan, Jalan sudirman dengan jalan tak terbagi 2 jalur satu arah (4/1 UD) dan Jalan menuju Kota Tangerang dengan terbagi 2 jalur satu arah (2/1 D). Jenis perkerasan permukaan badan jalan menggunakan perkerasan lentur (hot mix ). Jalan menuju tapak proyek sudah dilengkapi dengan rambu lalu lintas (traffic light) dan marka jalan. Jembatan layang (play over) ada satu di depan rencana studi. Sistem drainase sebagai perangkat jalan sudah tersedia di jalan menuju kota sedangkan untuk jalan Sudirman sudah dilengkapi dengan saluran terbuka. Fasilitas trotoar bagi pejalan kaki sudah tersedia sehingga pejalan kaki berjalan dapat dengan aman. Lalu lintas kendaraan yang mungkin masuk ke jalan Jenderal Sudirman di depan kegiatan Hotel adalah dari jalan Teuku Umar dan jalan Husni Thamrin. Selanjutnya akses jalan dapat
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Komposisi
kendaraan
adalah
Kendaraan
ringan
(LV)
(termasuk
mobil
penumpang, minibus, sedan, van, kijang, pik-up, truk kecil dan jeep). Kendaraan berat (HV) (termasuk truk besar dan bus besar) sepeda motor (MC). Sepanjang ruas Jalan Sudirman terdapat beberapa titik jalan masuk ke lokasi perumahan dan perkantoran serta pertokoan. Kapasitas jalan ruas Jalan Raya Kota Tangerang diperkirakan 2.842 smp/jam/arah. Ada persimpangan menuju tapak proyek yang merupakan titik kritis sebagai sumber tundaan.
1. Kecelakaan (kasus)
824
501
348
351
378
470
2. Meninggal Dunia (orang)
341
185
66
69
50
35
664
339
337
171
104
189
455
337
276
335
465
507
3. Luka Berat (orang) 4. Luka Ringan (orang) 5. Kerugian Material (Rp.000)
2.206.205 1.324.085 916.650
Sumber: Kota Tangerang dalam Angka 2010
770.750 1.044.840 624.400
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Batas wilayah studi AMDAL meliputi batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administratif. Batas tersebut diperoleh dengan cara menumpangsusunkan (overlay ) batas wilayah proyek, batas sosial, batas administrasi, dan batas ekologis sehingga merupakan resultante batas terluar yang merupakan batas wilayah studi (
).
Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan operasi. Batas proyek rencana pembangunan Apartemen dan Hotel oleh PT. Broadbiz Asia adalah seluas 8.200 m 2. (
)
Batas administrasi adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di dalam ruang (wlayah) administrasi tersebut. Batas administrasi dalam kegiatan studi AMDAL Apartemen dan Hotel PT. Broadbiz Asia
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
Batas waktu kajian merupakan batas yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam kajian studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Batas waktu kajian tersebut minimal dilakukan selama rencana umur rencana usaha dan/atau kegiatan berlangsung. Penentuan batas waktu kajian ini selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana usaha dan/atau kegiatan atau dengan adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Batas waktu kajian selama beroperasinya Apartemen dan Hotel oleh PT. Broadbiz Asia, yaitu selama 20 tahun.
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-68
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-69
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-70
Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Rencana Pembangunan Apartemen dan Hotel
II-71