A. Defi Defini nissi Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak secara
akut dan dapat menimbulkan kematian (WHO, 2014 dalam atifah 201!"# Stroke adalah gangguan fungsi otak yang timbulnya mendadak, berlangsung selama 24 $am atau lebih, lebih, akibat akibat ganggu gangguan an pereda peredaran ran darah darah di otak otak (%ay (%ayasan asan Stroke Stroke &ndone &ndonesia, sia, 2010"# 2010"# Stroke Stroke diklas diklasifis ifisikan ikan men$ad men$adii dua yaitu yaitu stroke stroke iskemi iskemik k dan perdar perdaraha ahan n (Hemoragik"# Stroke adalah suatu keadaan yang mengakibatkan seseorang mengalami kelump kelumpuha uhan n atau kematia kematian n karena karena ter$adi ter$adiny nyaa ganggu gangguan an perdar perdarahan ahan di otak otak yang yang menyebabkan kematian $aringan otak ('atticaca, 200 dalam atifah 201!"# Stroke &skemik atau )on*Hemoragik merupakan stroke yang disebabkan oleh suatu gangguan peredaran darah otak berupa obstruksi atau sumbatan yang menyebabkan hipoksia pada otak dan tidak ter$adi perdarahan (+H+, 201"# Stroke &skemik atau non*hemoragik merupakan stroke yang disebabkan karena terdapat sumbatan yang diseba disebabka bkan n oleh oleh trombu trombuss (bekua (bekuan" n" yang yang terben terbentuk tuk di dalam dalam pembul pembuluh uh otak otak atau pembuluh organ selain otak (Syl-ia, 200 dalam atifa 201!"# B. Ep Epid ideemiol miolog ogii Stroke Stroke merupa merupakan kan penyeb penyebab ab kematia kematian n ketiga ketiga terserin tersering g di negara negara ma$u, ma$u, setelah setelah penyakit $antung dan kanker# &nsidensi tahunan adalan 2 per 1000 populasi# .i +merika +merika Serikat Serikat Stroke Stroke mendud menduduki uki pering peringkat kat ke*/ penye penyebab bab kematia kematian n setelah setelah penyakit $antung dan kanker# kanker# Setiap tahunnya 00#000 00#000 orang +merika +merika terserang stroke di antaranya 400#000 orang terkena stroke iskemik dan 100#000 orang menderita stroke stroke hemora hemoragik gik (termas (termasuk uk perdar perdaraha ahan n intrase intrasereb rebral ral dan subarak subarakhno hnoid" id" dengan dengan 1#000 orang mengalami kematian (ictor (ictor 3opper, 2001 dalam +gustina, +gustina, 2014"# .asar (3iskesdas" tahun 200, pre-alensi stroke di &ndonesia &ndonesia ditemukan ditemukan sebesar ,/ per 1000 penduduk, dan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah ! per 1000 penduduk# Hal ini menun$ukkan sekitar 2,/5 kasus stroke pada masyarakat telah telah didi didiag agno nosis sis oleh oleh tena tenaga ga keseh kesehat atan an## .ata .ata nasi nasion onal al yang yang dike dikelu luar arka kan n oleh oleh .epartemen .epartemen 6esehatan 6esehatan 3epublik 3epublik &ndonesia &ndonesia menyatakan menyatakan bah7a stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab pen yebab kematian untuk semua umur, dimana stroke men$adi penyebab kematian terbanyak (1,45" (.epkes 3&, 200 200 dalam Sofyan, 201"# 201"# C. Etio Etiolo logi gi 8enurut Smelt9er, 2002 penyebab stroke non hemoragik yaitu: 1# ;rombo ;rombosis sis (bekuan (bekuan darah darah di dalam pembu pembuluh luh darah darah otak otak atau leher" leher" Stroke ter$adi saat trombus menutup pembuluh darah, menghentikan aliran
darah darah ke $aringa $aringan n otak otak yang yang disedi disediakan akan oleh oleh pembul pembuluh uh dan menyeba menyebabka bkan n konges kongesti ti dan radang radang## ;rom ;rombos bosis is ini ter$ad ter$adii pada pada pembul pembuluh uh darah darah yang yang
mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemia $aringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya# ;rombosis biasanya ter$adi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur# Hal ini dapat ter$adi karena penurunan akti-itas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyeb menyebabk abkan an iskemi iskemiaa serebra serebral# l# ;anda anda dan ge$ala ge$ala neurol neurologi ogiss seringk seringkali ali memburuk pada 4 $am setelah trombosis# 2#
atau atau
penyumbatan pembuluh darah#
D. Fakt Faktor or Resi Resiko ko >aktor risiko yang dapat dimodifikasi pada penyakit stroke diantaranya adalah ri7ayat
stroke, hipertensi, penyakit $antung, diabetes melitus, penyakit karotis asimptomatis, transient ischemic attack, hiperkolesterolemia, penggunaan kontrasepsi oral, obesitas, mero meroko kok, k,
alko alkoho holik lik,,
peng penggu guna naan an
nark narkot otik ik,,
hipe hiperh rhom omos osis istei teine nemi mia, a,
anti antifo fosfo sfoli lipi pid, d, hipe hiperu ruris risem emia, ia, peni pening nggi gian an hema hemato tokri krit, t, dan dan
anti antibo bodi di
peni pening ngkat katan an kada kadar r
fibrinogen, sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi yaitu umur, $enis kelamin, herediter, dan ras?etnis (8isbach (8is bach dkk#, 2004 dalam Sofyan 201"# 'erbagai 'erbagai penelitian penelitian telah berhasil mengidentifik mengidentifikasi asi faktor*fakt faktor*faktor or risiko stroke antara lain heredi herediter ter,, usia, usia, $enis $enis kelamin kelamin,, sosioe sosioekon konomi omi,, letak letak geogra geografi, fi, makana makanan n tinggi tinggi lemak dan kalori, kurang makan sayur buah, merokok, alkohol, aktifitas fisik kurang, hipertensi, obesitas, diabetes melitus, aterosklerosis, penyakit arteri perifer, penyakit $antung (heart failure", dan dislipidemia (anny7ati, 201!"# >aktor risiko ter$adinya stroke secara garis besar dapat dikelompokkan men$adi 2 yaitu, faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi (+H+, 201"# 1# >aktor >aktor risiko risiko yang yang tidak tidak dapat dapat dimod dimodifik ifikasi asi >aktor*faktor tersebut terdiri atas faktor genetik dan ras, usia, $enis kelamin, dan ri7ayat stroke sebelumnya (+H+, 201"# a# >aktor >aktor genetik genetik seseoran seseorang g berpen berpengar garuh uh karena karena indi-i indi-idu du yang memilik memilikii ri7ayat keluarga dengan stroke akan memiliki risikotinggi mengalami
stroke, stroke, ras kulit hitam lebih sering mengalami mengalami hipertensi hipertensi dari pada ras kulit putih sehingga ras kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke# b# >aktor usia, stroke dapat ter$adi pada semua rentang usia namun semakin bertambahnya usia semakin tinggi pula resiko terkena stroke# @sia diatas 0 tahun risiko stroke men$adi berlipat ganda pada setiap pertambahan usia# c# Aeni Aeniss kelam kelamin in meru merupa paka kan n salah salah satu fakt faktor or risik risiko o strok stroke, e, laki laki*la *laki ki memiliki resiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan perempuan, hal hal ini ini terk terkai aitt kebi kebias asaa aan n mero meroko kok, k, risi risiko ko terh terhad adap ap hipe hipert rten ensi si,, hiperurisemia, dan hipertrigliserida lebih tinggi pada laki*laki# d# Seseo Seseora rang ng yang yang pern pernah ah meng mengal alam amii seran seranga gan n strok strokee yang yang dike dikena nall deng dengan an ;rans ransie ient nt &sch &schem emic ic +ttac ttack k (;&+ (;&+"" $uga $uga beri berisi siko ko ting tinggi gi mengalami stroke, +H+ (201" menyebutkan bah7a 15 ke$adian stroke ditandai oleh serangan se rangan ;&+ terlebih dahulu# 2# >aktor >aktor risiko risiko yang yang dapa dapatt diub diubah ah >aktor >aktor risiko risiko yang yang dapat dapat diubah diubah adalah adalah obesit obesitas as (kegem (kegemuka ukan", n", hiperte hipertensi nsi,, hiperlipidemia, kebiasaan merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat, dan pola hidup tidak sehat (+H+, 201"# 201"# a# Seca Secara ra tida tidak k lang langsu sung ng obes obesit itas as memi memicu cu ter$ ter$ad adin iny ya stro stroke ke yang yang dipe diperan ranta tarai rai oleh oleh sekel sekelom ompo pok k
peny penyaki akitt
yangdi angditim timbu bulk lkan an akib akibat at
obes obesita itas, s, selain selain itu itu obesi obesita tass $uga $uga salah salah satu satu pemi pemicu cu utama utama dalam dalam peningkatan risiko penyakit kardio-askuler# kardio-askuler# b# Hipertensi merupakan penyebab utama ter$adinya stroke, beberapa studi menun$ukkan bah7a mana$emen penurunan tekanan darah dapat menurunkan resiko stroke sebesar 415# c# Hipe Hiperli rlipi pide demi miaa atau atau kond kondisi isi yang yang ditan ditanda daii deng dengan an ting tinggi giny nyaa kada kadar r lemak di dalam darah dapat memicu ter$adinya sumbatan pada aliran darah# d# &ndi &ndi-i -idu du yang yang mero meroko kok k dan dan meng mengko kons nsum umsi si minu minuma man n beral beralko koho holl memilik memilikii resiko resiko lebih lebih tinggi tinggi terken terkenaa stroke stroke karena karena dapat dapat memicu memicu terbentuknya plak dalam pembuluh darah# E. Tand nda a dan dan Geja Gejala la ;anda dan ge$ala yang timbul dapat berbagai macam tergantung dari berat ringannya
lesi dan $uga topisnya# ;anda dan ge$ala stroke non hemoragik secara umum yaitu: (=rakasita 8asayu, 2014" 1# Bang Banggu guan an 8oto 8otori rik k
2# Bang Banggu guan an Sen Senso sori rik k /# Banggu Bangguan an 6ogni 6ognitif, tif, 8emo 8emori ri dan +tens +tensii a# Banggu Bangguan an cara cara meny menyeles elesaik aikan an suatu suatu masal masalah ah 4# Banggu Bangguan an 6emamp 6emampuan uan >ungs >ungsion ional al Banggu Bangguan an dalam dalam berakt beraktifit ifitas as sehari* sehari*har harii seperti seperti mandi, mandi, makan, makan, ke toilet toilet dan berpakaian# 6esadaran seseorang dapat di nilai dengan menggunakan skala koma Blasgo7 yaitu: ;abel 2#1# Skala koma Blasgo7#
1#
Buka mata (E) 1# ;idak ada 1#
Respon motorik (M) ;idak ada gerakan
Respon er!al (")
1# ;idak dak ada ada suar suaraa
respons 2#
2# 3espons
2# 8engerang
dengan rangsangan nyeri
/# 'uka ma mata
/# 4# >lek >leksi si abno abnorm rmal al
'icara kacau
dengan perintah 4# # 'uka ma mata spontan
# 8en 8enghin hindari dari
.isorientasi tempat dan 7aktu
nyeri # !# 8elo 8eloka kali lisi sirr nyeri
# 8eng engiku ikuti perintah
=enilaian skor skala koma Blasgo7 :
Orientasi baik dan sesuai
a#
6oma (BCS D /*"
b#
6onfusi, lateragi atau stupor (BCS D *14"
c#
Sadar penuh, atentif dan orientatif (BCS D 1"
Bangguan yang biasanya ter$adi yaitu gangguan mototik (hemiparese", sensorik (anestesia, hiperestesia, parastesia/geringgingan, gerakan yang canggung serta simpang siur, gangguan nervus kranial, saraf otonom (gangguan miksi, defeksi, salvias", fungsi luhur (bahasa, orientasi, memori, emosi" yang merupakan sifat khas manusia, dan gangguan koordinasi ( sidrom serebelar ": 1# Disekuilibrium yaitu keseimbangan tubuh yang terganggu yang terlihat seseorang akan $atuh ke depan, samping atau belakang se7aktu berdiri 2# Diskoordinasi muskular yang diantaranya, asinergia, dismetria
dan
seterusnya# Asinergia ialah kesimpangsiuran kontraksi otot*otot dalam me7u$udkan suatu corak gerakan# Dekomposisi gerakan atau gangguan lokomotorik dimana dalam suatu gerakan urutan kontraksi otot*otot baik secara -olunter atau reflektorik tidak dilaksanakan lagi# Disdiadokokinesis tidak biasa gerak cepat yang arahnya berla7anan contohnya pronasi dan supinasi. Dismetria, terganggunya memulai dan menghentikan gerakan# /# Tremor (gemetar", bisa dia7al gerakan dan bisa $uga di akhir gerakan 4# Ataksia ber$alan dimana kedua tungkai melangkah secara simpangsiur dan kedua kaki ditelapakkanya secara acak*acakan# Ataksia seluruh badan dalam hal ini badan yang tidak bersandar tidak dapat memelihara sikap yang mantap sehingga bergoyang*goyang#
;abel 2#2# Bangguan ner-us kranial# #erus kranial
Fungsi
$enemuan
=enciuman
dengan lesi Anosmia (hilangnya daya
II: Optikus III:
=englihatan Berak mataE kontriksi
penghidu" Amaurosis Diplopia (penglihatan
Okulomotorius
pupilE akomodasi
kembar), ptosis
I: Olfaktorius
klinis
midriasis hilangnya I!: Troklearis !: Trigeminus
Berak mata Sensasi umum 7a$ah, kulit
akomodasi .iplopia Fmati rasaF pada 7a$ahE
kepala, dan gigiE gerak
kelemahan otot rahang
mengunyah Berak mata =engecapanE sensasi
Diplopia Hilangnya kemampuan
umum pada platum dan
mengecap pada dua
telinga luarE sekresi
pertiga anterior lidahE
kelen$ar lakrimalis,
mulut keringE hilangnya
submandibula dan
lakrimasiE paralisis otot
!III:
sublingualE ekspresi 7a$ah =endengaranE
7a$ah ;uliE tinitus(berdenging
!estibulokokleari
keseimbangan
terus menerus) vertigo
s I#:
=engecapanE sensasi
nitagmus Hilangnya daya
$losofaringeus
umum pada faring dan
pengecapan pada
telingaE mengangkat
sepertiga posterior lidahE
palatumE sekresi kelen$ar
anestesi pada faringsE
parotis =engecapanE sensasi
mulut kering sebagian Disfagia (gangguan
umum pada farings, laring
menelan" suara parauE
dan telingaE menelanE
paralisis palatum
!I: Abdusen !II: "asialis
#: !agus
fonasiE parasimpatis untuk $antung dan -isera #I: Asesorius
abdomen >onasiE gerakan kepalaE
Suara parauE kelemahan
%pinal
leher dan bahu
otot kepala, leher dan
Berak lidah
bahu 6elemahan dan pelayuan
#II: &ipoglosus
lidah Be$ala klinis tersering yang ter$adi yaitu hemiparese yang dimana =endeita stroke non hemoragik yang mengalami infrak bagian hemisfer otak kiri akan mengakibatkan ter$adinya kelumpuhan pada sebalah kanan, dan begitu pula sebaliknya dan sebagian $uga ter$adi &emiparese dupleks, pendeita stroke non hemoragik yang mengalami hemiparesesi dupleks akan mengakibatkan ter$adinya kelemahan pada kedua bagian tubuh sekaligus bahkan dapat sampai mengakibatkan kelumpuhan#
Bambaran klinis utama yang berkaitan dengan insufisiensi arteri ke otak mungkin berkaitan dengan pengelompokan ge$ala dan tanda berikut yang tercantum dan disebut sindrom neurovaskular : 1# +rteri karotis interna (sirkulasi anterior : ge$ala biasanya unilateral" a# .apat ter$adi kebutaan satu mata di sisi arteria karotis yang terkena, akibat insufisiensi arteri retinalis b# Be$ala sensorik dan motorik di ekstremitas
kontralateral
karena
insufisiensi arteria serebri media c# esi dapat ter$adi di daerah antara arteria serebri anterior dan media atau arteria serebri media# Be$ala mula*mula timbul di ekstremitas atas dan mungkin mengenai 7a$ah# +pabila lesi di hemisfer dominan, maka ter$adi afasia ekspresif karena keterlibatan daerah bicara motorik 'roa# 2# +rteri serebri media (tersering" a# &emiparese atau monoparese kontralateral (biasanya mengenai lengan" b# 6adang*kadang hemianopsia (kebutaan" kontralateral c# Afasia global (apabila hemisfer dominan terkena": gangguan semua fungsi yang berkaitan dengan bicara dan komunikasi d# Disfasi /# +rteri serebri anterior (kebingungan adalah ge$ala utama" a# 6elumpuhan kontralateral yang lebih besar di tungkai b# .efisit sensorik kontralateral c# Demensia, gerakan menggenggam, reflek patologis 4# Sistem vertebrobasilaris (sirkulasi posterior: manifestasi biasanya bilateral" a# 6elumpuhan di satu atau empat ekstremitas b# 8eningkatnya reflek tendon c# Ataksia d# ;anda 'abinski bilateral e# Be$ala*ge$ala serebelum, seperti tremor intention, vertigo f# Disfagia g# Disartria h# 3asa baal di 7a$ah, mulut, atau lidah i# Sinkop, stupor, koma, pusing, gangguan daya ingat, disorientasi $# Bangguan penglihatan dan pendengaran # +rteri serebri posterior a# 6oma b# &emiparese kontralateral c# Afasia visual atau buta kata (aleksia" d# 6elumpuhan saraf kranialis ketiga: hemianopsia, koreoatetosis.
F. $atofisiologi
+danya stenosis arteri dapatmenyebabkan ter$adinya turbulensi aliran darah#
=ada sumbatan kecil, ter$adi daerah iskemia yang dalam 7aktu singkat dikompensasidengan mekanisme kolateral dan -asodilatasi lokal# Secara klinis ge$ala yang timbuladalah transient ishemi attak (;&+" yang timbul dapat berupa hemiparesis yangmenghilang sebelum 24 $am atau amnesia umum sepintas#
2#
'ila sumbatan agak besar, daerah iskemia lebih luas# =enurunan C'> regional lebihbesar, tetapi dengan mekanisme kompensasi masih mampu memulihkan fungsineurologik dalam 7aktu beberapa hari sampai dengan 2 minggu# 8ungkin padapemeriksaan klinik ada sedikit gangguan# 6eadaan ini secara klinis disebut 3&).( eversible Ishemi *eurologi Defiit "#
/#
Sumbatan yang cukup besar menyebabkan daerah iskemia yang luas sehinggamekanisme kolateral dan kompensasi tak dapat mengatasinya# .alam keadaan ini timbuldefisit neurologi yang berlan$ut#
$at%&a' troke #on*emoragik
;rombosis cerebral
Sumbatan pembuluh darah otak
Suplai darah dan O2 ke otak menurun
8enurun 2*/0 ml?100 gr otak?menit
Bangguan perfusi arin an
&nfark serebri
&skemik otak
24 $am
8enurun I D 1 ml?100 r otak?menit
24 $am * 21 hari S;3O6< 6O8=&;
Transient Ishemi Attak
6elainan neurologik sementara
Sembuh total 24 am
%troke in +volution
Be$ala neurologik bertambah
Sembuh total beberapa hari
Cerebrum
=engobatan pera7atan tidak akurat
'atang otak
Cerebellum
G. +lasifikasi 6lasifikasi Stroke )on Haemoragik menurut =adila, (2012" adalah : a. ;ransient &schemic +ttack (;&+" ;&+ adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak sepintas
dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat dalam 7aktu tidak lebih dari 24 $am# !. 3e-ersible &scemic )eurological .eficit (3&)." 3&). adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak berlangsung lebih dari 24 $am dan menghilang tanpa sisa dalam 7aktu 1*/ minggu ,. Stroke in <-olution (=rogressing Stroke" Stroke in e-olution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan mencapai maksimal dalam beberapa $am sampe bbrpa hari d. Stroke in 3esolution Stroke in resolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan mencapai maksimal dalam beberapa $am sampai bbrapa hari e. Completed Stroke (infark serebri" Completed stroke adalah defisit neurologi fokal akut karena oklusi atau gangguan peredaran darah otak yang secara cepat men$adi stabil tanpa memburuk lagi# Sedangkan secara patogenitas menurut ;ar7oto dkk, (200" Stroke iskemik (Stroke )on Hemoragik" dapat dibagi men$adi : a. Stroke trombotik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh karena trombosis di arteri karotis interna secara langsung masuk ke arteri serebri media# =ermulaan ge$ala sering ter$adi pada 7aktu tidur,atau sedang istrirahat kemudian berkembang dengan cepat,lambat laun atau secara bertahap sampai mencapai ge$ala maksimal dalam beberapa $am, kadang*kadang dalam beberapa hari (2*/ hari", kesadaran biasanya tidak terganggu dan ada kecendrungan untuk membaik dalam beberapa hari,minggu atau bulan# b# Stroke embolik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh karena emboli yang pada umunya berasal dari $antung# =ermulaan ge$ala terlihat sangat mendadak berkembang sangat cepat, kesadaran biasanya t idak terganggu, kemungkinan $uga disertai emboli pada organ dan ada kecendrungan untuk membaik dalam beberapa hari, minggu atau bulan# *. +omplikasi 6omplikasi pada stroke non hemoragik adalah (>irdayanti, 2014":
-. 'erhubungan dengan imobilisasi: infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi# . 'erhubungan dengan paralise: nyeri punggung, dislokasi sendi, deformitas, ter$atuh# /. 'erhubungan dengan kerusakan otak: epilepsy, sakit kepala# 0. Hidrosefalus Sedangkan komplikasi yang paling umum dan penting dari stroke non hemoragik meliputi edema serebral, transformasi hemoragik, dan ke$ang (Aauch, 201!"# -.
terapi lain untuk
dimanfaatkan
dalam
situasi
mengurangi tekanan
darurat,
meskipun
intracranial dapat
kegunaannya
dalam
pembengkakan sekunder stroke non hemoragik lebih lan$ut belum diketahui# 'eberapa pasien mengalami transformasi hemoragik pada infark mereka# Hal ini diperkirakan ter$adi pada 5 dari stroke non hemoragik yang tidak rumit, tanpa adanya trombolitik# ;ransformasi hemoragik tidak selalu dikaitkan dengan penurunan neurologis dan berkisar dari peteki kecil sampai perdarahan hematoma yang memerlukan e-akuasi# /. &nsiden ke$ang berkisar 2*2/5 pada pasca*stroke periode pemulihan# =ost*stroke non hemoragik biasanya bersifat fokal tetapi menyebar# 'eberapa pasien yang mengalami serangan stroke berkembang men$adi hroni seiure disorders# 6e$ang sekunder dari stroke stroke non hemoragik harus dikelola dengan cara yang sama seperti gangguan ke$ang lain yang timbul sebagai akibat neurologis in$ury# 1. $emeriksaan $enunjang 8enurut 8uttaJin, (200" dalam >irdayanti (2014", pemeriksaan penun$ang yang
dapat dilakukan yaitu sebagai berikut : a# +ngiografi serebral
8embantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti perdarahan arterio-ena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisma atau malformasi -askular# +ngiografi otak adalah penyuntikan suatu bahan yang tampak dalam citra sinar*K kedalam arteri*arteri otak# =emotretan dengan sinar*K kemudian dapat memperlihatkan pembuluh*pembuluh darah di kepala dan leher# +ngiografi otak menghasilkan gambar paling akurat mengenai arteri dan -ena dan digunakan untuk mencari penyempitan atau perubahan patologis lain, misalnya aneurisma# )amun, tindakan ini memiliki resiko kematian pada satu dari setiap 200 orang yang diperiksa (Simangunsong, 2011"# =roses dari angiografi serebral yaitu pasien akan diinfus pada bagian lengan sehingga dokter dapat memberikan obat atau cairan kepada bila diperlukan# +lat yang disebut pulse oLimeter, yang berfungsi mengukur tingkat oksigen dalam darah, akan diselipkan pada $ari atau telinga +nda# Cakram kecil (elektorda" ditempatkan pada lengan, dada, atau kaki +nda untuk merekam denyut serta irama $antung# =asien akan berbaring telentang pada me$a sinar*K# Sebuah tali, perban, atau kantong pasir mungkin akan digunakan untuk membuat pasien tetap diam tidak bergerak# 'agian selangkangan pasien akan disterilkan dan akan dimasukkan katerer melalui pembuluh darah dan menu$u ke dalam arteri karotis, yang berada di leher# =e7arna kontras akan mengalir melalui kateter ke dalam arteri, di mana kemudian akan bergerak ke pembuluh darah di otak# 6etika pe7arna kontras mengalir dalam tubuh pasien maka pasien akan merasa hangat# 6emudian beberapa pencitraan sinar*K pada kepala dan leher akan diambil# Setelahnya,
katerer akan diangkat dan pen$ahitan akan dilakukan pada bagian terin$eksi tersebut# Seluruh prosedur membutuhkan 7aktu antara satu hingga tiga $am (Samiadi, 201"# b# umbal =ungsi umbal pungsi adalah tindakan memasukkan $arum pungsi ke dalam ruang sub arachnoid meninges medula spinalis pada daerah cauda eJuina melalui daerah segmen lumbalis columna -ertebralis dengan teknik yang ketat dan aseptik# =osisi pasien yaitu posisi tidur miring dengan fleksi maksimal dari lutut, paha, dan kepala semua mengarah ke perut, kepala dapat diberi bantal tipis# Hasil dari pemeriksaan lumbal pungsi yaitu tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal menun$ukkan adanya hemoragi pada subaraknoid atau perdarahan pada intrakranial# =eningkatan $umlah protein menun$ukkan adanya proses inflamasi# Hasil pemeriksaan likuor merah biasanya di$umpai pada perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya 7arna likuor masih normal (Lantokrom" se7aktu hari*hari pertama# c# C; Scan (Computeri9ed ;omography Scanning"
=emindaian
ini
memperlihatkan secara
spesifik letak edema,
posisi hematoma, adanya $aringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya secara pasti# Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal, kadang pemadatan terlihat di -entrikel, atau menyebar ke permukaan otak# =ada C;, pasien diberi sinar K dalam dosis sangat rendah yang digunakan menembus kepala# Sinar K yang digunakan serupa dengan pada pemeriksaan dada, tetapi dengan pan$ang ke radiasi yang $auh lebih rendah# =emeriksaan memerlukan 7aktu 1 M 20 menit, tidak nyeri, dan menimbulkan resiko radiasi minimal
keculi pada 7anita hamil# C; sangat handal mendeteksi perdarahan intrakranium, tetapi kurang peka untuk mendeteksi stroke iskemik ringan, terutama pada tahap paling a7al# C; dapat memberi hasil negatif * semu (yaitu, tidak memperlihatkan adanya kerusakan" hingga separuh dari semua kasus stroke iskemik (Simangunsong, 2011"# d# 83&
83&
(8agnetic 3esonance &maging" menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan posisi dan besar ? luas ter$adinya perdarahan otak# Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat dari hemoragik# 8esin 83& menggunakan medan magnetik kuat untuk menghasilkan dan mengukur interaksi antara gelombang*gelombang magnet dan nukleus di atom yang bersangkutan (misalnya nukleus Hidrogen" di dalam $aringan kepala# =emindaian dengan 83& biasanya berlangsung sekitar /0 menit# +lat ini tidak dapat digunakan $ika terdapat alat pacu $antung atau alat logam lainnya di dalam tubuh# Selain itu, orang bertubuh besar mungkin tidak dapat masuk ke dalam mesin 83&, sementara sebagian lagi merasakan ketakutan dalam ruangan tertutup dan tidak tahan men$alani prosedur meski sudah mendapat obat penenang# =emeriksaan 83& aman, tidak in-asif, dan tidak menimbulkan nyeri# 83& lebih sensitif dibandingkan C; dalam mendeteksi stroke iskemik, bahkan pada stadium dini# +lat ini kurang peka dibandingkan
C; dalam mendeteksi
perdarahan
intrakranium
ringan
(Simangunsong, 2011"#
e# @SB .oppler @ntuk mengidentifikasi adanya penyakit arterio-ena (masalah sistem karotis"# f# <
=emeriksaan ini bertu$uan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari $aringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam $aringan otak# g# <6B <6B digunakan untuk mencari tanda*tanda kelainan irama $antung atau penyakit $antung sebagai kemungkinan penyebab stroke# =rosedur <6B biasanya membutuhkan 7aktu hanya beberapa menit serta aman dan tidak menimbulkan nyeri (Simangunsong, 2011"# h# =emeriksaan darah dan urine =emeriksaan ini dilakukan secara rutin untuk mendeteksi penyebab stroke dan untuk menyingkirkan penyakit lain yang mirip stroke# =emeriksaan yang direkomendasikan: 1" Hitung darah lengkap 8erupakan tes rutin untuk menentukan $umlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit dalam darah# Hematokrit dan hemoglobin adalah ukuran $umlah sel darah merah# Hitung darah lengkap dapat digunakan untuk mendiagnosis anemia atau infeksi# Hitung darah lengkap
digunakan
untuk
melihat
penyebab
stroke
seperti
trombositosis, trombositopenia, polisitemia, anemia (termasuk sikle cell disease"# 2" ;es koagulasi ;es ini mengukur seberapa cepat bekuan darah# ;es yang paling penting dan e-aluasi darurat stroke adalah glukosa (atau gula darah", karena tingkat glukosa darah yang tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan ge$ala yang ungkin keliru untuk stroke# Sebuah glukosa darah puasa digunakan untuk membantu dalam diagnosis diabetes yang merupakan faktor risiko untuk stroke# ;es kimia darah lainnya untuk mengukur serum elektrolit, ion M ion dalam darah (natrium, kalium, kalsium" atau memeriksa fungsi hati atau gin$al# /" Serologi untuk sifilis# 4" Blukosa darah untuk melihat .8, hipoglikemia, atau hiperglikemia# " ipid serum untuk melihat faktor risiko stroke (Breenberg, 2002 dalam Simangunsong, 2011"# +nalisis urine mencakup penghitungan sel dan kimia urine untuk mengidentifikasi infeksi dan penyakit gin$al (>eigin, 200 dalam Simangunsong, 2011 " #
2. $en,ega%an
=encegahan untuk stroke non*hemoragik ada dua yaitu (8ans$oer dkk, 2000": 1# =encegahan primer =encegahan primer dapat dilakukan dengan cara menghindari rokok, stres mental, alkohol, kegemukan (obesitas", konsumsi garam berlebih, obat*obat golongan amfetamin, kokain dan se$enisnya# 8engurangi kolesterol dan lemak dalam makanan, mengendalikan hipertensi, diabetes melitus, penyakit $antung, penyakit -askular aterosklerotik lainnya serta perbanyak konsumsi gi9i seimbang dan olahraga teratur# 2# =encegahan sekunder =encegahan sekunder dapat dilakukan dengan cara memodifikasi gaya hidup yang berisiko seperti hipertensi dengan diet dan obat antihipertensi, diabetes melitus dengan diet dan obat hipoglikemik oral atau insulin, penyakit $antung dengan antikoagulan oral, dislipidemia dengan diet rendah lemak dan obat anti dislipidemia, dan berhenti merokok, serta hindari kegemukan dan kurang gerak# +. $enatalaksanaan -. =enatalaksanaan medis ;erapi pada penderita stroke non hemoragik menurut
(2014" bertu$uan untuk meningkatkan perfusi darah ke otak, membantu lisis bekuan darah dan mencegah trombosis lan$utan, melindungi $aringan otak yang masih aktif dan mencegah cedera sekunder lain, beberapa terapinya adalah : a# ;erapi trombolitik : menggunakan recombinant tissue plasminogen acti-ator (r;=+" yang berfungsi memperbaiki aliran darah dengan menguraikan bekuan darah, tetapi terapi ini harus dimulai dalam 7aktu / $am se$ak manifestasi klinis stroke timbul dan hanya dilakukan setelah kemungkinan perdarahan atau penyebab lain disingkirkan b# ;erapi antikoagulan : terapi ini diberikan bila penderita terdapat resiko tinggi kekambuhan emboli, infark miokard yang baru ter$adi, atau fibrilasi atrial c# ;erapi antitrombosit : seperti aspirin, dipiridamol, atau klopidogrel dapat diberikan untuk mengurangi pembentukan trombus dan memperpan$ang 7aktu pembekuan d# ;erapi suportif : yang berfungsi untuk mencegah perluasan stroke dengan tindakannya
meliputi
penatalaksanaan
$alan
nafas
dan
oksigenasi,
pemantauan dan pengendalian tekanan darah untuk 1/ mencegah perdarahan lebih lan$ut, pengendalian hiperglikemi pada pasien diabetes sangat penting karena kadar glukosa yang menyimpang akan memperluas daerah infark# 2# =enalaksanaan 6epera7atan a# ;erapi )on >armakologi 1" =erubahan Baya Hidup ;erapeutik
8odifikasi diet, pengendalian berat badan, dan peningkatan akti-itas fisik merupakan perubahan gaya hidup terapeutik yang penting untuk semua pasien yang berisiko aterotrombosis# =ada pasien yang membutuhkan terapi obat untuk hipertensi atau dislipidemia, obat tersebut harus diberikan, bukannya digantikan oleh modifikasi diet dan perubahan gaya hidup lainnya (Bolds9midt et al#, 2011 dalam +gustina, 2014 "# .iet tinggi buah*buahan sitrus dan sayuran hi$au berbunga terbukti memberikan perlindungan terhadap stroke iskemik pada studi >ramingham (A+8+ 1E2/:111/" dalam +gustian (2014" dan studi )urses Health (A+8+ 1E22:12//" dalam +gustina (2014", setiap peningkatan konsumsi per kali per hari mengurangi risiko stroke iskemik sebesar !5# .iet rendah lemak trans dan $enuh serta tinggi lemak omega*/ $uga direkomendasikan# 6onsumsi alkohol ringan*sedang (1 kali per minggu hingga 1 kali per hari" dapat mengurangi risiko stroke iskemik pada laki*laki hingga 205 dalam 12 tahun ()
$uga
memaksimalkan
merupakan program
komponen penurunan
yang berat
berguna badan,
dalam
meskipun
pengaturan pola makan lebih efektif dalam menurunkan berat badan dan pengendalian metabolisme (S7eetman, 200 dalam +gustina, 2014"# b# 3ehabilitasi =emberian Stimulasi .ua .imensi 1" =engertian rehabilitasi 3ehabilitasi merupakan dasar dari program pemulihan penderita stroke (Wang, 2014 dalam >itriani, 201!"# 3ehabilitasi stroke merupakan
sebuah program komprehensif yang terkoordinasi antara medis dan rehabilitasi yang bertu$uan untuk mengoptimalkan dan memodifikasi keampuan fungsional yang ada (Stein, 200 dalam >itriani, 201!"# 3ehabilitasi dini diunit 21 penanganan stroke dapat berpengaruh kepada keselamatan hidup penderita stroke (Binsberg, 200 dalam >itriani, 201!"# 2" ;u$uan rehabilitasi ;u$uan 3ehabilitasi medis menurut Stein (200" dalam >itriani (201!" yaitu: a# 8engoptimalkan dan memodifikasi keampuan fungsional b# 8emperbaiki fungsi motorik, 7icara, kognitif dan fungsi lain yang terganggu c# 8embantu melakukan kegiatan akti-itas sehari M hari d# 3eadaptasi sosial dan mental untuk memulihkan hubungan interpersonal dan akti-itas sosial /" 6egiatan rehabilitasi pemberian stimulasi dua dimensi 8enurut (ingga, 201/" program rehabilitasi mencakup berbagai macam kegiatan untuk melatih kembali fungsi tubuh pasien yang lemah akibat stroke yang dialami# 6egiatan yang dapat dilakukan dalam rehabilitasi medik pasien stroke meliputi: a" atihan rentang gerak aktif dengan cylindrical grip =engertian latihan rentang gerak aktif asistif dengan cylindrical grip adalah latihan rentang gerak aktif merupakan latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki pergerakkan sendi untuk meningkatkan masa otot dan kekuatan otot (=otter =erry, 200 dalam >itriani, 201!"# atihan cylindrical grip merupakan suatu bentuk latihan fungsional tangan dengan cara menggenggam sebuah benda berbentuk silindris 22 seperti tisu gulung pada telapak tangan, yang bertu$uan untuk menun$ang pemulihan
kemampuan
gerak
dan
fungsi
tangan,
dengan
melakukan latihan dengan menggunakan cylindrical grip akan membantu proses perkembangan motorik tangan (&rfan, 2010 dalam >itriani, 201!"# Cylindrical grip merupakan salah satu dari po7er grip yang menggunakan benda berbentuk silindris berfungsi untuk menggerakkan $ari*$ari tangan dan membantu menggenggam dengan sempurna (&rfan, 2010 dalam >itriani, 201!"# 8acam* macam latihan dengan po7er grip dengan menggunakan pola menggenggam dan memegang terdiri atas cylindrical grip,
spherical grip, hook grip, dan lateral prehension (&rfan, 2010 dalam >itriani, 201!" ama latihan rentang gerak 8enurut (=otter =erry, 200 dalam >itriani, 201!" frekuensi latihan yang baik dalam sehari adalah dua sampai tiga kali sehari dan lama latihan minimal tiga menit setiap sendi dan 1*20 menit dalam satu kali sesi latihan# =enelitian yang dilakukan oleh Barber et al (2011" dalam $urnal yang ber$udul N uantity and uality of itness in +pparently Healthy +dults : Buidance for =rescribing
melibatkan
ketrampilan
motorik
meliputi
latihan
keseimbangan, latihan gerak, koordinasi, dan gaya ber$alan untuk meningkatkan fungsi fisik dengan frekuensi dua sampai tiga kali perminggu, tiap sesi lebih dari 20*/0 menit total lebih dari !0 menit latihan per minggu# b" ;erapi musik =engertian terapi musik adalah terapi yang menggunakan musik secara terapeutik terhadap fungsi fisik, fisiologis, kognitif dan fungsi sosial (+merican 8usic ;herapy +ssociation, 2011 dalam >itriani, 201!"# 8usik merupakan seni mengatur suara dalam 7aktu yang berkelan$utan, terpadu dan menggugah komposisi melalui melodi, harmoni, ritme, dan timbre atau 7arna nada (Snyder, 2010 dalam >itriani, 201!"# ;u$uan dan manfaat terapi musik ;u$uan dan manfaat dari terapi musik yaitu untuk mengembalikan fungsi indi-idu sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik, melakukan pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi dengan pemberian terapi karena musik dianggap mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan (Wigram, 2004 dalam >itriani, 201!"# Aenis musik yang diberikan untuk pasien stroke Aenis musik yang diberikan untuk pasien stroke adalah musik yang lembut dan getaran yang lambat (>orsblom, 2012 dalam >itriani, 201!"# =engolahan irama yang tepat dapat membantu proses motorik melalui sinkronisasi sensorimotorik dengan musik (>u$ioka et al,
2012 dalam >itriani, 201!"# Salah satu $enis musik yang lembut dan nada yang lambat adalah musik instrumental (Billen, 200 dalam >itriani, 201!"# ama pemberian terapi musik ;erapis dapat melakukan terapi musik selama kurang lebih /0 menit hingga satu $am tiap hari, namun 7aktu 10 menit dapat diberikan karena selama 7aktu 10 menit telah membantu pikiran klien beristirahat (Wigram, 2004 dalam
>itriani,
201!"#
=osisi
pasien
harus
nyaman
saat
mendengarkan musik, tempo sedikit lebih lambat !0*0 ketukan per menit dengan irama yang tenang (Schou, 200 dalam >itriani, 201!"# Salah satu contoh musik instrumental yang memiliki tempo lambat !0*0 ketukan per menit yaitu musik ethnic bali seperti gus te$a# =ola sensori musik diorganisir dalam pola irama, tidak hanya membantu pasien untuk berlatih mensinkronkan 7aktu gerak sesuai ketukan, tetapi $uga membantu terapis dalam perencanaan program yang disesuaikan dengan pola gerak pasien (.$ohan, 200! dalam >itriani, 201!"# 3. Diagnosa 'ang kemungkinan mundul pada pasien stroke non %emoragik 1# Hambatan mobilitas fisik b#d# gangguan neuromuskular (stroke" Setelah dilakukan tindakan kepera7atan diharapkan koordinasi gerakan
meningkat dengan kriteria hasil: a# 6ekuatan kontraksi otot meningkat b# 6ontrol gerakan meningkat c# 6etegangan otot menurun &nter-ensi: ;erapi latihan: kontrol otot a# 'erkolaborasi dengan terapis fisik, peker$aan, dan rekreasi dalam mengembangkan dan melaksanakan program latihan b# 6onsultasikan terapi fisik untuk mengetahui posisi optimal pasien selama latihan dan $umlah pengulangan untuk setiap pola gerakan c# &nstruksikan pasien untuk melancarkankan setiap gerakan 2# 6etidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b#d# ketidakmampuan makan karena kelemahan otot akibat stroke
Setelah dilakukan tindakan kepera7atan diharapkan status nutrisi meningkat dengan kriteria hasil: a# +supan nutrisi meningkat b# +supan makanan meningkat c# +supan cairan meningkat d#
b# 8emberikan penguatan positif c# 'erikan ru$ukan ke ahli patologi atau ahli terapi bicara d# 8engkoordinasikan kegiatan tim rehabilitasi
A4*A# +E$ERA5ATA# $ADA TR6+E #6# *EM6RAG1+
+A4
6lien )y# 8, berumur !2 tahun datang ke &B. 3S@. ;arakan Aakarta bersama keluarga, pada tanggal 08ei 201, pukul 0#/0 W&', dengan keluhan badan terasa lemas tidak mampu untuk duduk atau berdiri sendiri tangan dan kaki kanan tidak dapat digerakan# ;indakan yang dilakukan yaitu mengobser-asi ;;, ;. : 10?0 mmHg, ) : 4 L?menit, 3r : 21 L?menit, S : /!, 0C, infuse 3ing +sering? 12 $am, .iagnosa 8edis Stroke &skemik# Obat* obat yang didapatkan yaitu 8etformin / L 00 8g, Cpg 1 L 8g, 6sr 2 L 1 8g, =iracetam / L / gram# Hasil laboratorium pada tanggal 22 .esember 2014, yaitu Hb 12, g?dl, Ht /4, -ol5,
1.
Ri&a'at +epera&atan a# 3i7ayat 6esehatan Sekarang
6lien datang ke 3S@. ;arakan dengan 6eluhan badan terasa lemas tidak mampu untuk duduk atau berdiri sendiri tangan dan kaki kanan tidak dapat digerakan# >actor pencetus klien, darah tinggi yang meningkat akibat emosi yang tidak terkontrol dan .iabetes 8elitus, ;imbulnya keluhan pada klien secara bertahap, lama keluhan yang dirasakan P 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, upaya untuk mengatasi penyakit yang diderita klien, keluarga klien menga$ak klien untuk berobat ke 3S@. ;arakan Aakarta# b# 3i7ayat 6esehatan 8asa alu 3i7ayat penyakit sebelumnya klien mempunyai ri7ayat Hipertensi dan .m P / bulan, ri7ayat alergi tidak ada, ri7ayat pemakaian obat captropil 2 L 2 mg# c# 3i7ayat 6esehatan 6eluarga 6lien anak kedua dari lima bersaudara, klien mempunyai enam orang anak, 6lien tinggal serumah dengan suami dan dua orang anak yang pertama sudah menikah dan anak ke enam belum menikah# 3i7ayat penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga klien adalah ayahnya yang men$adi factor resiko hipertensi dan .8 d# 3i7ayat =sikososial dan Spiritual Orang yang terdekat dengan klien yaitu suami dan anaknya, interaksi dengan keluarga baik, pembuat keputusan dianggota keluarga yaitu suami, klien mengatakan bila ada masalah pada anggota keluarga klien selalu dimusya7arahkan kepada angota keluarga terutama suami dan anaknya# .ampak penyakit klien dengan keluarga klien sedih, masalah yang mempengaruhi klien, klien mengatakan tidak bias beraktifitas seperti biasanya, mekanisme koping terhadap stress, klien mengatakan dengan cara pemecahan masalah, persepsi klien terhadap penyakitnya, hal yang dipikirkan klien saat ini, klien ingin cepat sembuh, harapan setelah men$alanin pera7atan klien ingin cepat sembuh, dan mengikuti pengobatan di rumah sakit# perubahan yang dirasakan setelah $atuh sakit, klien tidak dapat beraktifitas seperti biasa dan dibantu keluarga# System nilai kepercayaan, nilai*nilai yang bertentangan dengan
kesehatan, klien mengatakan selalu berdoa kepada allah s7t agar diberi kesembuhan# 6ondisi lingkungan rumah klien bersih, nyaman lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan keluarganya yaitu klien tinggal didekat $alan raya ( berisik" dan banyak polusi kendaraan# e# =ola 6ebiasaan klien sebelum sakit atau sebelum di rumah sakit 1" =ola nutrisi Sebelum sakit frekuensi makan klien / L? hari, nafsu makan klien baik, setiap makan klien menghabiskan 1 porsi makan# 6lien mengatakan tidak ada makanan yang tidak disukai dan makanan yang membuat alergi# =antangan bagi klien adalah makanan yang mengandung garam mengandung lemak, makanan diit tidak ada dan penggunaan obat*obatan sebelum makan tidak ada# =engunaan alat bantu ( )B; dll" tidak ada atau tidak menggunakanya# 2" =ola eleminasi frekuensi buang air kecil 2 L?hari, 7arna kuning $ernih, klien mengatakan tidak ada keluhan pada saat buang air kecil klien tidak ada keluhan# =engunaan alat bantu ( )B; dll" tidak mengunakan# >rekuensi buang air besar klien 2 L?hari, 7aktu tidak tentu, 7arna kuning kecoklatan, konsistensi buang air besar padat# 6eluhan buang air besar tidak ada keluhan# =engunaan laLatif tidak ada# /" =ola personal Hygiene frekuensi klien saat mandi / L?hari, 7aktu mandi pada pagi dan sore hari, frekuensi oral hygiene / L?hari 7aktunya pagi hari dan sore hari, mengunakan shampo# 4" &stirahat dan tidur lama tidur siang 2 $am?hari, dan lama tidur pada malam hari adalah $am?hari# +dapun kebiasaan klien sebelum tidur adalah berdoa# " =ola akti-itas dan latihan klien tidak beker$a, klien berolah raga tidak ada, frekuensi olahraga tidak melakukan, keluhan dalam beartifitas , klien mengatakan tidak ada keluhan# !" 6ebiasaan yang mempengaruhi kesehatan klien mengatakan tidak ada ri7ayat merokok, minum minuman keras?)+=Q+ tidak mengkonsumsi#
11.
$engkajian Fisik a# Saat dilakukan pemeriksaan fisik umum didapatkan berat badan
sebelum masuk rumah sakit 4 kg, dan setelah sakit / kg, tinggi badan 1!0 cm, tekanan darah 10?0 mmHg, nadi 4 L?menit, frekuensi nafas 21 L?menit, suhu tubuh /!#0 C, keadaan umum klien tampak sakit sedang dan tidak teraba pembesaran kelen$ar getah bening# b# Sistem =englihatan, =osisi mata klien simetris, kelopak mata klien normal, pergerakan bola mata klien simetris, kon$ungti-a klien anemis, kornea klien normal, sklera klien ikterik, pupil saat diberikan cahaya pupil mengecil (isokor", otot mata klien tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik dan focus terhadap sasarannya, tanda*tanda radang tidak ada, klien mengatakan tidak memakai kaca mata? lensa kontak, reaksi terhadap cahaya positif# c# Sistem =endengaran, daun telinga klien kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen pada telinga klien, kondisi telinga tengah normal, cairan dari telinga tidak ada, tinitus tidak ada dan fungsi pendengaran normal# d# Sistem Wicara pada sistem 7icara klien mengalami -elo# e# Sistem =ernafasan, Aalan nafas klien bersih, klien tidak mengunakan alat bantu pernafasan, frekuensi nafas klien 21 L?menit, irama nafas klien teratur, klien bernafas spontan, kedalaman nafas dalam, klien mengatakan tidak ada batuk, sputum tidak ada, tidak ada darah, klien tidak mengunakan alat bantu pernapasan f# Sistem 6ardio-askuler, frekuensi nadi 4 L?menit, irama teratur, tekanan darah 10?0 mmHg, distensi -ena $ugularis kanan dan kiri tidak ada, temperatur kulit hangat, 7arna kulit kemerahan, pengisian kapiler / detik, tidak terdapat oedem pada tungkai ba7ah sebelah kiri, kecepatan denyut nadi apikal 4 L?menit, irama teratur dan tidak ada kelainan bunyi $antung# 6lien mengatakan ada ri7ayat penyakit $antung dan sakit dada pada saat berakti-itas yang berat#
g# Sistem Saraf =usat, klien mengatakan sakit kepala, kesadaran klien compos mentis, Blasgo7 Coma Scale : 1 ( <: 4 8: ! : " dan tidak ada peningkatan tekanan intrakranial pada klien (muntah proyektil, nyeri kepala hebat, pupil isokor"# Sistem persyarafan cranial, kelumpuhan ekstremitas pada tangan kanan dan kaki kanan# 3eflek fisiologis tidak normal pada tangan kanan dan kaki kanan# 3eflek patologis pada tangan kanan dan kaki kanan# h# Sistem =encernaan, keadaan mulut klien tidak ada caries, tidak menggunakan gigi palsu, klien tidak ada stomatitis# idah klien tampak kotor, sali-a normal, klien tidak ada muntah, klien mengatakan tidak ada nyeri pada bagian perut, bising usus klien 1 L?menit, tidak ada diare dan konstipasi padat# Saat dilakukan palpasi abdomen i#
lembek dan hepar tidak teraba# Sistem
$#
dan klien tidak ada luka# Sistem &ntegumen, turgor kulit klien elastis, dengan temperatur /!,0 C, 7arna kulit klien kemerahan, keadaan kulit baik, tidak terdapat
kelainan kulit pada klien# 6eadaan rambut klien baik dan bersih# k# Sistem 8uskoloskeletal, klien mengatakan kesulitan dalam pergerakan yaitu pada tangan dan kaki kanan, tidak ada kelainan bentuk tulang sendi# =ada ekstremitas atas dan ba7ah sebelah kanan# 6elainan l#
struktur tulang belakang tidak ada# .ata ;ambahan ( pemahaman tentang penyakit" 6eluarga klien mengatakan kurang mengerti tentang pengobatan penyakit yang diderita klien# 6eluarga selalu bertanya*tanya, meminta informasi dan pen$elasan dari dokter dan pera7at, klien tampak menyimak pen$elasan yang di berikan dokter dan pera7at#
111.
Data $enunjang
Hematologi H' H;
Hasil 12, 41,
)ilai )ormal 1/*1 ?dl 40*2 ?dl
1".
".
4,0 0 2/4000 4 1,/ /, 2//
4,/*!,0 ?dl 4#00*10#00 u?l 10#000*400#000 u?l 20*0 mg 0,*1, mg
$enatalaksanaan ( T%erapi7 pengo!atan termasuk diet) -. 6lien dapat therapy infuse : 3ing +s 00 mg?12 $am, . Obat*obat yang didapat klien : a. 8etformin / L 00 8g !. Cpg 1 L 8g ( ;ablet" ,. 6sr 2 L 1 8g, d. =iracetam / L / gram Data Fokus
.+;+ >O6@S Sub$ektif
Ob$ektif
* ;angan dan kaki kanan tidak *6esadaran composmentis *emah dapat digerakan *6elumpuhan tangan dan kaki * =using * 'adan terasa lemas kanan * +ktifitas sehari* hari dibantu *kekuatan otot tangan dan kaki keluarga kanan klien 0 * =ersonal hygiene ( mandi, *dibantu keluarga '+',
'+6"
keluarga * 6lien dan mengatakan mengerti
dibantu
mandi, '+', '+6" dibantu
keluarga keluarga *klien dan keluarga tampak kurang mengenai
pera7atan penyakit yang diderita klien#
(makan,
bingung
saat
ditanya
mengenai penyakit stroke# *Hasil pemeriksaan ;; : ;. : 10?0
mmHg, ) : 4
L?menit, 3r : 21 L?menit, Suhu : /!,0C, terpasang &>. 3ing +s 00 8l?12 $am,
"1 .
)o 1#
A#A31 A DATA
Hari?;anggal
.ata >okus .S : * *
emah =using
8asalah =erubahan perfusi $aringan
.L# 6epera7atan =erubahan perfusi
obstruksi arteri
serebral
berhubungan penurunan aliran
serebral
darah obstruksi?bekuan arteri#
.O : *
6eadaan sedang,
klien kesadaran
*
compos mentis =aralis is tangan dan
*
kaki kanan Obser-asi ;; : ;. :10?0 mmHg ) : 4 L?menit 3r : 21 L?menit S : /!, 0C
2#
.S :
6elemahan
* *
emas neoromuskuler ;angan dan kaki kanan
*
tidak dapat digerakan +ktifitas sehari*hari seperti minum
makan
dan
dibantu
6eterbatasan aktifitas dan
6eterbatasan
aktifitas
mera7at diri
mera7at diri berubungan dengan kelemahan neoromuskuler
dan
keluarga =ersonal
*
hygiene
(8andi, '+6, '+'" dibantu keluarga .O: * *
emah =aralisis tangan dan kaki
*
kanan 6ekuatan
otot
tangan
dan kaki kanan klien *
/#
masih 0 .ibantu oleh keluarga (makan, minum, '+',
'+6" dibantu keluarga .O : *
6lien
dan
mengatakan mengerti
kurang rehabilitasi,
.S :
tampak ditanya
dan
keluarga
bingung
saat
mengenai
dan 6urang pengetahuan
pra7atan, tanda
mengenai ge$ala komplikasi
diderita klien
6lien
kondisi
keluarga pengobatan,
pera7atan penyakit yang
*
;entan
dan
6urang
pengetauan
tentang
kondisi, pengobatan, pera7atan, rehabilitas, tanda dan komplikasi#
ge$ala
penyakit stroke# "11.
1#
D1AG#6A +E$ERA5ATA# -. =erubahan perfusi serebral berhubungan penurunan aliran darah obstruksi?bekuan arteri# . 6eterbatasan aktifitas dan mera7at diri berubungan dengan kelemahan neoromuskuler /. 6urang pengetauan tentang kondisi, pengobatan, pera7atan, rehabilitas, tanda dan ge$ala komplikasi#
"111.
RE#CA#A T1#DA+A# +E$ERA5ATA#
4#
#
)o# 11#
?;gl 12#
Hari
!# #
.L 6epera7atan
-. =erubahan
#
;u$uan
dan
6riteria Hasil perfusi 14# Setelah dilakukan
berhubungan
kepera7atan / L 24 aliran $am,
tindakan
perubahan
perfusi
obstruksi?bekuan
$aringan
arteri#
adekuat dengan kriteria
serebral
dan
e-aluasi perubahan
tingkat kesadaran# -9. Tanda ital dalam !atas
*
serebral:
*
tingkat kesadaran# mengobser-asi tanda M
*
tanda -ital mengan$urkan
pasien
*
@ntuk
mengetahui
perubahan
selan$utnya
yang lebih baik @ntuk mengetahui tanda*tanda -ital yang
*
dialami pasien @ntuk
menggerakkan anggota
kelenturan
badan yang sakit 2 M 4
sebagai
*
L?$am men gan$u rkan
*
untuk bad rest mengolaborasikan
penganan :
3asional
perfusi
pasien
medis
pemeriksaan#
*
melatih
otot
penyembuhan 8engan$urkan
dan terapi pasien
untuk bed rest fungsinya agar pasien bisa istirahat
dengan dokter dalam
perfusi $aringan
mengka$i dan e-aluasi
$aringan
hasil : -8. +esadaran ,omposmentis * 6a$i
10#
perubahan
diharapkan
darah
1/#
&nter-ensi *
serebral
penurunan
#
dan
total
normal
Obsr-asi
tanda
M tanda -ital -:. Fungsi sensorik dan motorik meningkat
Obser-asi minta
dan klien
melaporkan sensasi
yang
tidak biasa?baru dirsakan berbeda misalnya kesemutan, kebas, penurunan kemampuan mengerakkan $ari, nyeri yang
tidak hilang# Obser-asi dan minta
klien
melaporkan akibat penurunan perfusi serebral
:
gangguan mental (cemas, binggung", pingsan, pupil
reaksi
terhadap
cahaya, penglihatan kabu r,
n yeri
kepala, gerakan
bola mata"# Cegah peningkatan
suhu tubuh pertahankan $alan n afas yang
adekuat,
beri
posisi head up / M 4 dera$at (leher
lurus
dengan
tulang
belakangan", monitor
status
neurology tanda
1# 2#
1#
20# 6eterbatasan aktifitas dan
M
dan tanda
;&6# +n$urkan untuk bed rest 21# Setelah
*
mengka$i keterbatasan
*
@ntuk
*
akti-itas yang di alami menga$arkan untuk
*
keterbatasan fisik pasien @ntuk melatih
dilakukan
mera7at diri
tindakan
berubungan
kepera7atan
dengan
selama / L
kelemahan
24
neoromuskul
diharapkan
er
peningkatan mobilitas sampai
melakukan rentang
latihan
*
yang sehat memberi
dorongan anggota
gerak
saki t
yang
*
akti-itas fisik pasien @ntuk membantu pasien dalam bergerak karena
penggunaan
lemah
perkembangan mobilitas
gerak
aktif?pasif pada anggota
$am
mengetahui
?
$ika
kelemahan otot
dengan
memungkinkan#
maksimal
Bunakan lengan yang
diharapkan
tidak
pasien:
melatih
. Tampak peningkata
*
6a$i
alami Cegah komplikasi imobilitas:
ganti
posisi,
latih
pernafasaan,
$aga
kebersihan kulit# 8elakukan mobilisasi
progresif +$arkan
klien
tindakan ke7aspadaan keamanan: lindungi
daerah
untuk yang
sakit?lemah membantu pemenuhan klien,
libatkan keluarga $ika
keterbatasan
akti-itas yang di
lengan
kebutuhan
n mo!ilitas
sakit
*
perlu mengkolaborasi dengan medis untuk penangan medis dan fisioterapi#
yang
mengalami
penurunan sensasi dari
panas?dingin
yang
berlebihan,
latih
$atuh
dan
bagaimana bangun dari
$atuh,
meletakkan anggota
gera
dengan
tepat,
memeriksa bantu
alat yang
digunakan# /. +ekuatan otot meningkat
'eri
dorongan
penggunaan anggo ta
gerak
yang sakit ? lemah $ika memungkinkan#
Bunakan yang
lengan
tidak
untuk
melatih
lengan
sakit
yang
sakit?lemah Obser-asi status penyebab kerusakan mobilitas tingkat
fisik: kerusakan
neuromuskuler, kondisi
klien
akibat peningkatan
;&6 'antu pemenuhan kebutuhan libatkan
klien, keluarga
$ika perlu 8inimalkan perlukaan
dan
penekanan
pada
anggo ta
tubuh
yang sakit?lemah#
24#/ 2# #
2!# 6urang
2# Setelah
*
pengetahuan
dilakukan
tentang
kepera7atan selama L
tindakan
kondisi,
/
24
$am
pengobatan,
diharapkan klien dan
pera7atan,
keluarga
rehabilitasi,
mengerti
tentang
tand a
informasi
yang
ge$ala,
diberikan
dengan
komplikasi,
kriteria hasil : ;. +lien
dan
ditandai
keluarga
dengan
tahu
*
*
kep ada
informasi
dan tentang
pengetahuan Stroke )on *
Hemorogic +gar pasien
dan
keluarga
terfasilitasi
dan
sehingga
membantu
keluarga
untuk *
pengetahuannya memberikan
dan
bertanya
pengetahuan
melibatkan
yang
diketahui men$elaskan pasien
dan
mengenai
belum kepada keluarga
pera7atan
kebutuhan informasi
pasien, pengobatan apa
yang cukup untuk
yang harus dilakukan
klien dan keluarga 'eri pu$ian dan
serta tanda dan ge$ala yang
dalam pera7atan pasien +gar keluarga pasien dapat
pera7atan
keluarga pasien dalam
*
pas ien
keluarga d an
kesempatan
tingkat
8emberikan pengarahan
yang cukup untuk klien
pera7at
fasilitasi
?
menun$ang
terjadi 'ang suda%
keluarga 'eri dan
keluarga memb erik an
kebutuhan
dapat
pengetahuan klien ?
klien
*
memfasilitasi
ta%u pen'e!a! 'ang
dijelaskan 6a$i
tingkat
pengetahuan
dan
dan
menga$i
menyerang
lebihndalam /1#
menggali tentang pasien
doron gan
untuk
tindakan ? kegiatan positif
yang
menyangkut kesehatan dilakukan
yan g klien
?
keluarga# <. +lien mematu%i
aturan
pengo!atan
pera&atan 6lien mematuhi
aturan
dan
pengobatan
dan pera7atan &dentifikasi factor penyebab?penun$ang yang
dapat
menghalangi penatalaksanaan efektif (kesadaran?kemauan ,
pengetahuan,
dukungan,
dan
pasien# /0#
sumber"# 'eri kesempatan bertanya
dan
libatkan
dalam
pera7atan Aelaskan ? a$arkan tentang : pera7atan, rehabilitasi, dan
tanda ge$ala,
komplikasi, pengobatan,
dan
kondisi ( kolaborasi dengan dokter"#
/2# .+>;+3 =@S;+6+ //# /4#
+gustina 3#,3# 2014# '+' && ;in$auan =ustaka# .iakses pada tanggal 2 +pril 201 dalamhttp:??repository#7ima#ac#id?/1/?/?'ab5202#pdf
/#
atifah # 201!# '+' && ;in$auan =ustaka# .iakses pada tanggal 2 +pril 201 http:??repository#umy#ac#id?bitstream?handle?12/4!?422?4520'+'520&pdfR seJuenceD!is+llo7edDy
/!#
Sofyan +#,8# 201# Hubungan @mur, Aenis 6elamin, .an Hipertensi .engan 6e$adian
Stroke#
.iakses
pada
tanggal
2
+pril
201
dalam
file:???C:?@sers?.
Bhani # 201!# >aktor 3isiko .ominan =enderita Stroke .i &ndonesia ( Dominant isk "ators Of %troke In Indonesia"# .iakses pada tanggal 2 +pril 201 dalam http:??do7nload#portalgaruda#org?article#phpRarticleD4/44-alD42titleD>aktor 5203isiko520.ominan520=enderita520Stroke520di520&ndonesia
/#
Binsberg # 200# -eture *otes *eurologi.
/#
Smelt9er, Su9anne C# 2002, 'uku Aar epera0atan 1edikal 'edah 'runner dan %uddarth#
40#
=adila# 2012# 'uku Aar epera0atan 1edikal 'edah# %ogyakarta: )uha 8edika#
41#
;ar7oto, 200# epera0atan 1edikal 'edah : $angguan %istem 2ers3arafan # Aakarta: Sagung Seto
42#
=rakasita 8asayu# 2014# aporan 6arya ;ulis &lmiah '+' & .iakses dari: eprints#undip#ac#id =ada tanggal 1 8ei 201 =ukul 0#1/ W&'#
4/#
Wi$aya, +$i 6ristianto# 201/# =atofisiologi Stroke )on*Hemoragik +kibat ;rombus# .iakses pada 2 +pril 201, dari: http:??do7nload#portalgaruda#org?article#phpR articleD2-alD0
44#
>irdayanti# 2014# aporan =endahuluanStroke )on Hemoragik (S)H"# .iakses =ada 2
+pril
201,
dari:
https:??W77#+cademia#
Aauch,
4!#
8ans$oer +, Suprohaita, Wardhani W&, Setio7ulan W, editor# 6apita selekta kedokteran fkui $ilid 2# Aakarta: 8edia +esculapius, 2000E hal# 1*1#
4#
Simangunsong# (2011"# $ambaran 2rofil -ipid pada 2enderita %troke di umah %akit 4mum 2usat &ai Adam 1alik 1edan Tahun 5667 # .iakses pada /0 +pril 201 dari: http:??repository#usu#ac#id?bitstream?handle?12/4!?21421?Chapter 520&pdfE$sessionidD!./.>.4!/<04<.'021>1'002!RseJuenceD4
48. Samiadi. (2017). Angiograf Serebral. Diakses pada 10 Mei 2017 dari : https://hellosehat.com/angiogra!cere"ral/ 4#. Set$adi% &mam M. 2014. Kajian Asuhan Keperawatn Pasien Dengan Gangguan Mobilisasi Pada Penyakit Stroke Non Hemoragik di S!D Dr" Moewardi"
Diakses
pada
'0
pril
2017.
Diakses
dari
:
http://stikespk.com/digili"/les/disk1/2/stikes*20pk!!imammas$k! 8+!1!imammas!i.pd, 0#
+gustina, 3 3uth# 2014# %tudi 2enggunaan Angiostensi eseptor 'loker (A') 2ada pasien %troke a0at Inap di %4. Dr %aiful An0ar 1alang # .iakses pada /0 +pril 201# .iakses dari : http:??repository#7ima#ac#id?/1/?/?'ab5202#pdf
1#
>itriani, )i uh
+kstremitas
Denpasar..iakses
Atas
2asien
pada
/0
%troke *on &emoragik Di sup +pril
201#
.iakses
%anglah dari
:
erepo#unud#ac#id?1414?/?110210!0/*/*'+'520&pdf 2#
atifah # 201!# '+' && ;in$auan =ustaka# .iakses pada tanggal 2 +pril 201 http:??repository#umy#ac#id?bitstream?handle?12/4!?422?4520'+'520&pdfR seJuenceD!is+llo7edDy /#
4#
# !#
S;3O6< )O) H<8O3+B&6
# .isusun untuk memenuhi 8ata 6uliah 6epera7atan .e7asa && # .osen =embimbing: .r# @ntung Su$ianto, S#6p#8#6es # .isusun oleh: !0# &ndun Candra 6irana
220201112002
!1# 8elinda 6umalasari
22020111/002
!2# Halimah Wenny %uliana +
22020111200/2
!/# %ulita &ntananda =amungkas
220201112001
!4# &ka 3ahma7ati
220201112000
!# 8ulia7ati )ugrahaningtyas
220201112004
!!# %uni =urnama Sari
22020111/002
!# +nastari-a +mbar ianingsih
22020111200!
!# +ulia )ur =rasetya
22020111200/
!# +#1#1 :=. DE$ARTEME# +E$ERA5ATA# :-. FA+43TA +ED6+TERA#