STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI I
1. Kondisi Klien Para klien merupakan lansia yang berusia 60 tahun ke atas 2. Diagnosa keperawatan Belum dapat ditegakkan 3. Tujuan Tujuan umum Coners mampu beradaptasi dengan lingkungan panti tresna werdha teratai Tujuan khusus
Coners mampu membina hubungan saling percaya pada lansia
Mencari klien kelolaan
Coners mampu melakukan asuhan keperawatan dengan berkomunikasi teraupetik dalam melakukan tindakan keperawatan pada lansia
4. Rencana Tindakan Keperawatan
Orientasi ruangan
Membina hubungan saling percaya
5. Strategi Pelaksanaan a. Orientasi
Salam Teraupetik : -
Menyapa lansia
-
Perkenalan
Evaluasi/Validasi -
Menanyakan kabar dan keadaan, meminta lansia menyebutka kembali nama coners
Kontrak/topic : membuat kontrak pada lansia untuk jadi klien kelolaan, untuk dilakukan asuhan keperawatan pada lansia
-
Waktu
: kotrak waktu dengan lansia ±15 menit
-
Tempat
: kotrak tempat untuk berbincang dengan lansia di ruang nonton tv
b. Fase Kerja -
Membina hubungan saling percaya
-
Menyapa klien
-
Menanyakan kabar dan perasaan klien
-
Melakukan perkenalan dengan klien
c. Tahap Terminasi 1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi klien subjective -
Klien menjawab sapaan coners dengan ramah
-
Klien mengungkapkan perasaan senang pada coners
-
Klien menyebutkan namanya Ny.M pda coners
Evaluasi Klien Objective -
Klien tersenyum
-
Klien banyak bertanya pada coners
2. Tindakan lanjut pasien Menggali identitas, keluhan klien, mengungkapkan perasaan klien dan keinginan klien 3. Kontrak yang akan datang Topik : menggali identitas klien, melakukan pengkajian pada klien Waktu : pagi hari, pukul 09.00 WIB Tempat : teras ruang 4
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI 2
1. Kondisi Klien Klien berinisial Ny.M umur 64 tahun, asli palembang, ia berada dipanti tresna werdha diantar oleh adik kandungnya, Ny.M masih dapat melakukan aktivitas sendiri. 2. Diagnosa keperawatan Belum dapat ditegakkan 3. Tujuan Tujuan umum Coners mampu beradaptasi dengan lingkungan panti tresna werdha dank lien kelolaan Ny.M Tujuan khusus
Coners mampu membina hubungan saling percaya pada Ny.M
Coners mampu mengkaji Ny.M
Coners mampu melakukan asuhan keperawatan dengan berkomunikasi teraupetik dalam melakukan tindakan keperawatan pada lansia
4. Rencana Tindakan Keperawatan
Orientasi ruangan
Membina hubungan saling percaya pada Ny.M
Melakukan pengkajian identitas, fisik, riwayat kesehatan,pola p ersepsi pemeliharaan kesehatan, pola aktivitas, nutrisi, eliminasi istirahat, konsep diri, dll
5. Strategi Pelaksanaan a. Orientasi
Salam Teraupetik : -
Menyapa lansia
Perkenalan
Evaluasi/Validasi -
Menanyakan kabar dan perasaan klien, meminta lansia menyebutka kembali nama coners
Kontrak/topic : melakukan pengkajian pada Ny.M, untuk dilakukan asuhan keperawatan pada lansia -
Waktu
: kotrak waktu dengan lansia ±60 menit
-
Tempat
: kotrak tempat untuk berbincang dengan lansia di ruang nonton tv
b. Fase Kerja -
Membina hubungan saling percaya
-
Menyapa klien
-
Menanyakan kabar dan perasaan klien
-
Melakukan perkenalan dengan klien
-
Melakukan pengkajian sesuai kebutuhan data untuk mendapatkan diagnose keperwatan
c. Tahap Terminasi 1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi klien subjective -
Klien menjawab sapaan coners dengan ramah
-
Klien mengungkapkan perasaan senang pada coners
-
Klien menyebutkan namanya Ny.M pda coners
-
Klien menceritakan kehidupannya
-
Klien menjawab pertanyaan coners dengan terarah dan sesuai
Evaluasi Klien Objective -
Klien tersenyum
-
Klien banyak bertanya pada coners
-
Klien antusias dan aktif
2. Tindakan lanjut pasien Menggali lagi identitas, keluhan klien, mengungkapkan perasaan klien dan keinginan klien
3. Kontrak yang akan datang Topik : pengkajian lanjutan menggali pengkajian fungsional yang belum tergali. Waktu : pagi hari, pukul 09.00 WIB Tempat : teras ruang 4
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI 3
1. Kondisi Klien Klien berinisial Ny.M umur 64 tahun, asli palembang, ia berada dipanti tresna werdha diantar oleh adik kandungnya, Ny.M masih dapat melakukan aktivitas sendiri. Klien mengatakan bahwa ia sering menyapu dihalaman depan panti. Ny.M sering merasakan nyeri pada kaki dan tangan ketika malam hari. 2. Diagnosa keperawatan - Nyeri akut b.d peningkatan kadar asam urat -
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit
-
Resiko jatuh b.d Gangguan sistem sensori : pendengaran
3. Tujuan Tujuan umum Coners mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia sesuai dengan diagnose yang di angkat Tujuan khusus
Coners mampu membina dan mempertahankan hubungan saling percaya pada Ny.M
Coners mampu mengkaji Ny.M
Coners mampu melakukan asuhan keperawatan dengan berkomunikasi teraupetik dalam melakukan tindakan keperawatan pada lansia
4. Rencana Tindakan Keperawatan
Membina dan mempertahankan hubungan saling percaya pada Ny.M
Melakukan pelengkapan data pengkajian identitas, fisik, riwayat kesehatan,pola persepsi pemeliharaan kesehatan, pola aktivitas, nutrisi, eliminasi istirahat, konsep diri,pengkajian funsional dll
Menegakkan diagnosa
5. Strategi Pelaksanaan a. Orientasi
Salam Teraupetik : -
Menyapa lansia
-
Perkenalan
Evaluasi/Validasi -
Menanyakan kabar dan perasaan klien, meminta lansia menyebutka kembali nama coners
Kontrak/topic : melakukan pelengkapan data pengkajian pada Ny.M, untuk dilakukan asuhan keperawatan pada lansia -
Waktu
: kotrak waktu dengan lansia ±60 menit
-
Tempat
: kotrak tempat untuk berbincang dengan lansia di ruang nonton tv
b. Fase Kerja -
Membina hubungan saling percaya
-
Menyapa klien
-
Menanyakan kabar dan perasaan klien
-
Melakukan perkenalan dengan klien
-
Melakukan pengkajian sesuai kebutuhan data untuk mendapatkan diagnose keperwatan
-
Menegakkan diagnose
-
Merencanakan intervensi sesuai dengan diagnose dan kemapuan klien lansia
c. Tahap Terminasi 1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi klien subjective -
Klien menjawab sapaan coners dengan ramah
-
Klien mengungkapkan perasaan senang pada coners
-
Klien menyebutkan namanya Ny.M pda coners
-
Klien menceritakan kehidupannya
-
Klien menjawab pertanyaan coners dengan terarah dan sesuai
Evaluasi Klien Objective -
Klien tersenyum
-
Klien banyak bertanya pada coners
-
Klien antusias dan aktif
2. Tindakan lanjut pasien Memberikan intervensi sesuai dengan diagnose yang diangkat ( ketidakefektifan bersihan jalan nafan dan intoleransi aktifitas) 3. Kontrak yang akan datang Topik : melakukan intervensi yang pertama pada diagnos keperawatan yang telah ditentukan yaitu . -
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme, peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
-
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Waktu : pagi hari, pukul 09.00 WIB Tempat : teras ruang 4
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI KE 4
1. Kondisi Klien DS : -
Ny.M mengatakan bahwa ia sekarang berumur 64 tahun,
-
Ny.M mengatakan bahwa ia sering merasa pegal-pegal pada malam hari
-
Ny.M mengatakan pernah diberikan obat pilek
-
Ny.M mengatakan dia spegal-pegal sering kambuh akibat setelah ia menyapu halaman depan
-
Ny.M mengatakan memiliki kesulitan dalam pendengaran
DO : -
Klien tampak tenang
-
RR : 24 x/mnt
-
Klien tertawa
-
Klien tampak kesulitan dalam mendengar
2. Diagnosa Keperawatan -
Nyeri akut b.d peningkatan kadar asam urat
-
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit
-
Resiko jatuh b.d Gangguan sistem sensori : pende ngaran
3. Tujuan Tujuan Umum :
-
Pada klien Ny.M Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x pertemuan diharapkan nyeri akut pada Ny.M dapat teratasi
-
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x pertemuan diharapka Ny.M dapat Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatannya
-
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x pertemuan diharapka Ny.M dapat menunjukkan prilaku yang aman untuk mencegah jatuh
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Nyeri akut b.d peningkatan kadar asam urat 1. Kaji dan observasi lokasi, intensitas, dan tipe nyeri. 2. Bantu pasien dalam mengidentifikasi factor pencetus. 3. Jelaskan dan bantu pasien pasien terkait dengan tindakan pereda nyeri non farmakologis. 4. Ajarkan teknik relaksasi terkait ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas. 5. Hindarkan klien meminum alkohol, kafein dan diuretic 6. Kolaborasi tim medis b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit 1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik 2. Tetapkan dan nyatakan batas TD normal,menjelaskan tentang hipertensi dan efek pada jantung 3. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat c. Resiko jatuh b.d Gangguan sistem sensori : pendengaran 1. Kaji ulang adanya factor-faktor resiko jatuh pada klien 2. Lakukan modifikasi lingkungan agar lebih aman 3. Ajarkan klien tentang upaya pencegahan jatuh (menggunakan pencahayaan yang baik, lantai tidak licin, menjauhkan benda yang berbahaya) 4. Strategi komunikasi a. Orientasi 1. Salam teraupetik : -
Menyapa klien
-
Memperkenalkan diri kembali
2. Evaluasi/validasi : -
Menanyakan kabar klien
-
Menanyakan keadaan klien
-
Menanyakan kembali nama klien dan meminta klien menyebutkan ulang namanya dan nama perawat
3. Kontrak/Topik : Mengenai penyakit asam urat yang diderita oleh klien -
Waktu
: Membuat kontrak waktu dengan klien pukul 09.00 selama ± 60
menit -
Tempat
: membuat kontrak tempat untuk memberikn edukasi ataupun terapi
dengan klien, membuat kontrak tepat berbincang-bincang di koridor
b. Fase Kerja - Nyeri akut b.d peningkatan kadar asam urat 1. Mengkaji dan mengobservasi lokasi, intensitas, dan tipe nyeri. 2. Membantu pasien dalam mengidentifikasi factor pencetus. 3. Menjelaskan dan bantu pasien pasien terkait dengan tindakan pereda nyeri non farmakologis. 4. Mengajarkan teknik relaksasi terkait ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas. 5. Hindarkan klien meminum alkohol, kafein dan diuretic 6. Kolaborasi tim medis -
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit 1. Memerikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik 2. Tetapkan dan nyatakan batas TD normal,menjelaskan tentang hipertensi dan efek pada jantung 3. Menginstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat
-
Resiko jatuh b.d Gangguan sistem sensori : penden garan 1. Mengkaji ulang adanya factor-faktor resiko jatuh pada klien 2. Melakukan modifikasi lingkungan agar lebih aman 3. Mengajarkan klien tentang upaya pencegahan jatuh (menggunakan pencahayaan yang baik, lantai tidak licin, menjauhkan benda yang berbahaya)
c. Tahap Terminasi 1. Evaluasi respon klien terhada tindakan keperawatan Evaluasi Klien (subjektif) a. klien mengatakan sering merasa pegal-pegal pada bagian tangan dan kaki ketika malam b. Klien mengatakan nyeri timbul akibat menyapu dihalaman depan c. Klien mengatakan ibu nya mempunyai riwayat hipertensi d. Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit apapun e. Klien mengatakan pernah meminum obat pilek yang dia minta pada petugas puskes yang datang .
Evaluasi klien (Objektif) : a. Suhu 36,70 C Rr : 23 x/mnt b. HR: 86 x/mnt TD: 180/ 120
mmHg
c. Klien ketika istirahat lagi duduk dengan posisi nyaman bersandar d. Klien nampak tertawa 2. Tindakan Lanjut Pasien : -
ukur TTV
-
anjurkan klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam apabila nyeri datang
-
memberikan pengetahuan kepada pasien tenatang penyakit hipertensi
-
Menjelaskan pada klien pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan
-
anjurkan klien untuk banyak istirahat
-
anjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien
-
Membantu klien pilih posisi nyaman untuk istirahat
3. Kontrak yang akan datang -
Topik : mengajarkan nafas dalam, memeriksa TTV
-
Waktu : hari selasa
-
Tempat : di teras ruang 4
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI KE 5
1. Kondisi Klien DS : -
klien mengatakan kadang sesak, sesak bertambah jika banyak aktivitas dan mudah lelah
-
Klien mengatakan asma kambuh jika terjadi perubahan cuaca eksterm, debu, aktivitas berlebihan, klien mengtakan bahwa ia akan menjauhii penyebab sesak nafasnya muncul.
-
Klien mengatakan sputum susah dikeluarkan
-
Klien mengatakan sesak aktivitas berlebihan seperti berbicara banyak tanpa jedah,(bersemangat dalam bercerita),berjalan terlalu jauh dll klien mengtakan bahwa ia akan menjauhii penyebab sesak nafasnya muncul
-
Klien mengatakan akan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya, seperti menyapu dan membersihkan kamar semampunya, tidak berjalan-jalan terlalu jauh dan lama
-
Klien mengatakan sering terbangun tengah malam dan susah utuk tidur kembali
-
Klien mengatakan sering tidur siang > 60 menit
DO : -
Suhu 370 C Rr : 22 x/mnt
-
HR: 80 x/mnt TD: 110/ 70
-
Terdapat sputum susah dikeluarkan
-
Klien batuk
-
Klien ketika istirahat lagi duduk dengan posisi nyaman bersandar
-
Saat siang hari tn Ms sering istirahat tidur siang
mmHg
2. Diagnosa Keperawatan a. Ketidakefektifan
bersihan
jalan
nafas
berhubungan
dengan
bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen c. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
3. Tujuan Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas gangguan pola tidur dapat teratasi Tujuan Khusus :
-
Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt Sesak nafas berkurang Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
-
Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV TTV daalam batas normal Klien tampak tidak lemah
-
Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
4. Rencana Tindakan Keperawatan a. Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
berhubungan
dengan
bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental -
Auskultasi bunyi napas
-
Catat adanya bunyi napas, misal : mengi, krekels, ronchi
-
Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi
-
Catat adanya/derajat dispnea, misal : keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas, distres pernapasan, penggunaan otot bantu
-
Identifikasi penyebab asma
-
Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misal : peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
-
Pertahankan polusi lingkungan minimum, misal : debu, asap dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu
-
Dorong/bantu latihan napas dalam/abdomen/bibir/ batuk efektif Kolaborasi dalam pemberian obat, misal Bronkodilator : Biagonis, epinefrin, Xantin : aminofilin, oxtrifilin
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen -
Kaji TTV pasien
-
Diskusikan bersama klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu klien lakukan
-
Bantu klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kemamuan fisiknya
-
Jelaskan pada klien pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan
-
Bantu kklien pilih posisi nyaman untuk istirahat
-
Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan, berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama penyembuhan
-
Berikan lingkungan yang tenang
c. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur -
Identifikasi penyebab gangguan tidur
-
Atur pola tidur dan sepakati
-
Ciptakan suasana ruangan yang nyaman
-
Rapihkan dan bersihkan tempat tidur setiap hari
-
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi komunikasi a. Orientasi 1. Salam teraupetik : -
Menyapa klien
-
Memperkenalkan diri kembali
2. Evaluasi/validasi : -
Menanyakan kabar klien
-
Menanyakan keadaan klien
-
Menanyakan kembali nama klien dan meminta klien menyebutkan ulang namanya dan nama perawat
-
Menanyakan pada klien tentang pembahasan kemaren
3. Kontrak/Topik : Mengenai penyakit asma yang diderita oleh klien -
Waktu
: Membuat kontrak waktu dengan klien pukul 10.00 selama ± 60
menit -
Tempat
: membuat kontrak tempat untuk memberikn edukasi ataupun terapi
dengan klien, membuat kontrak tepat berbincang-bincang di ruang tv
b. Fase Kerja
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme, peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental 1. Mengukur TTV 2. Menganjurkan klien untuk minum air hangat khususnya setelah bangun tidur 3. Mengajarkan dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif 4.
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
5. Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien 6. Menganjurkan klien untuk mem buang tisue dan menganjurkan untuk mencuci tangan, jika akan melakukan sesuatu (mis : makan)
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 1. Mengukur TTV 2. Menjelaskan pada klien pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan 3. Membantu klien pilih posisi nyaman untuk istirahat
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur 1. Mengukur TTV 2. mengidentifikasi penyebab gangguan tidur 3. mengatur pola tidur dan sepakati
c. Tahap Terminasi 1. Evaluasi respon klien terhada tindakan keperawatan Evaluasi Klien (subjektif)
klien mengatakan sesak masih dirasakan, sesak bertambah jika banyak aktivitas dan mudah lelah
Klien bersedia minum air hangat serta diajarkan nafas dalam dan batuk efektif
Klien bersedia untuk istirahat
Klien bersedia melakukan aktivitas semampunya klien
Klien bersedia melakukan anjuran yaitu mencuci tangan jika akan makan
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk mengurangi sesaknya
Klien bersedia untuk memilih dan melakukan posisi Nyman saat istirahat
klien mengatakan terbangun saat malam sehingga susah tidur lagi
Klien mengatakan terbangun dari tidurnya karena tidur awal saat malam terlalu cepat, kebanyakan tidur siang, karena sesak dan batuk.
Klien bersedia untuk mengikuti pola tidur yang disepakati
Evaluasi klien (Objektif) :
Suhu 36.50 C Rr : 24 x/mnt
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 90
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
Klien antusian mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
Klien meninggikan sandaran kepala saat istrahat
mmHg
2. Tindakan Lanjut Pasien :
ukur TTV
evaluasi dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif
anjurkan klien untuk banyak istirahat
anjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien dan membantu menyusun kegiatan klien (memasukkan senam assma untuk mengisi aktivitas)
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur untuk istirahat
3. Kontrak yang akan datang -
Topik : mengevaluasi nafas dalam dan batuk efektif , posisi nyaman untuk mengatasi intoleransi aktifitas
-
Waktu : hari sabtu
-
Tempat : di rung TV
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI KE 6
1. Kondisi Klien DS : -
klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
-
Klien bersedia untuk istirahat
-
Klien mengatakan ia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
-
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
-
klien mengatakan ia merapikan kamar tidurnya agar nyaman
-
klien mengatakan meninggikan sandaran senyaman mungkin saat istirahat tidur
-
klien mengatakan melakukan teknik relaksasi
-
klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat sebelum tidur ataupun saat terbangun
-
klien mengatakan mengurangi waktu tidur siang
-
klien mengatakan ia tidur pukul 23.00 namun tidak terbangun saat malam, dan saat bangun pagi ia merasa segar tidak pusing
DO : -
Suhu 36.50 C Rr : 22 x/mnt
-
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 80
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
-
Klien menyapu kamar, mencuci piring,
-
Klien beristirahat saat setelah beraktifitas
-
Klien antusian mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
2. Diagnosa Keperawatan
mmHg
-
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme, peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
-
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
-
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
3. Tujuan Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas gangguan pola tidur dapat teratasi Tujuan Khusus :
-
Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt Sesak nafas berkurang Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
-
Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV TTV daalam batas normal Klien tampak tidak lemah
-
Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
4. Rencana Tindakan a. Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
berhubungan
dengan
bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental -
Auskultasi bunyi napas
-
Catat adanya bunyi napas, misal : mengi, krekels, ronchi
-
Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi
-
Catat adanya/derajat dispnea, misal : keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas, distres pernapasan, penggunaan otot bantu
-
Identifikasi penyebab asma
-
Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misal : peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
-
Pertahankan polusi lingkungan minimum, misal : debu, asap dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu
-
Dorong/bantu latihan napas dalam/abdomen/bibir/ batuk efektif Kolaborasi dalam pemberian obat, misal Bronkodilator : Biagonis, epinefrin, Xantin : aminofilin, oxtrifilin
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen -
Kaji TTV pasien
-
Diskusikan bersama klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu klien lakukan
-
Bantu klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kemamuan fisiknya
-
Jelaskan pada klien pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan
-
Bantu kklien pilih posisi nyaman untuk istirahat
-
Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan, berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama penyembuhan
-
Berikan lingkungan yang tenang
c. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur -
Identifikasi penyebab gangguan tidur
-
Atur pola tidur dan sepakati
-
Ciptakan suasana ruangan yang nyaman
-
Rapihkan dan bersihkan tempat tidur setiap hari
-
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi Pelaksanaan a. Orientasi 1. Salam teraupetik -
Menyapa klien, mengucapkan salam
2. Evaluasi/validasi -
Menanyakan perasaan dan keadaan klien
3. Kontrak/topic : mengevaluasi intervensi nafas dalam dan batuk efektif serta aktivitas klien 4. Waktu : kontrak waktu melakukakan evaluasi ±60 menit 5. Tempat : kontrak tempat mengevaluasi di ruang TV b. Tahap kerja -
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
Mengukur TTV
Mengevaluasi dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien dan membantu menyusun kegiatan klien
-
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbanan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Mengukur TTV
Mengevaluasi aktivitas klien
Berikan lingkungan yang tenang
-
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
Mengukur TTV
menciptakan suasana ruangan yang nyaman dengan cara merapihkan dan bersihkan tempat tidur setiap hari
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur untuk istirahat
c. Tahap Terminasi 1. Evaluasi respon klien terhada tindakan keperawatan Evaluasi Klien (subjektif) -
klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
-
Klien bersedia untuk istirahat
-
Klien bersedia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
-
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
-
klien mengatakan ia akan merapikan kamar tidurnya agar nyaman
-
Klien bersedia untuk memilih dan melakukan posisi Nyman saat istirahat
-
klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat sebelum tidur ataupun saat terbangun
Evaluasi Klien (objektif) -
Suhu 36.50 C Rr : 22 x/mnt
-
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 80
-
Klien antusian mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
-
Klien meninggikan sandaran kepala saat istrahat
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
mmHg
2. Tindakan lanjut pasien -
Mengukur TTV
-
Berkolaborasi dengan tim medis membawa klien ke puskesmas
-
Menganjurkan dan mengedukasi klien alam tindakan keperawatan nonfarmakologi dan tindaan farmakologi secara teratur
-
Mengevaluasi klien melakukan tindakan keperawatan nonfarmakologi dan tindakan farmakologi
-
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
3.
Kontrak yang akan datang Topik : Mengedukasi mengenai jadawal terapi farmakoloi Waktu : 09.00 Tempat : teras koridor ruang 5
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI KE 7
1. Kondisi Klien DS : -
klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
-
Klien bersedia untuk istirahat
-
Klien mengatakan ia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
-
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
-
klien mengatakan ia merapikan kamar tidurnya agar nyaman
-
klien mengatakan meninggikan sandaran senyaman mungkin saat istirahat tidur
-
klien mengatakan melakukan teknik relaksasi
-
klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat sebelum tidur ataupun saat terbangun
-
klien mengatakan mengurangi waktu tidur siang
-
klien mengatakan ia tidur pukul 23.00 namun tidak terbangun saat malam, dan saat bangun pagi ia merasa segar tidak pusing
DO : -
Suhu 36.50 C Rr : 22 x/mnt
-
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 80
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
-
Klien menyapu kamar, mencuci piring,
-
Klien beristirahat saat setelah beraktifitas
-
Klien antusian mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
mmHg
2. Diagnosa Keperawatan -
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme, peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
-
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
-
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
3. Tujuan Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas gangguan pola tidur dapat teratasi Tujuan Khusus :
-
Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt Sesak nafas berkurang Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
-
Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV TTV daalam batas normal Klien tampak tidak lemah
-
Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
4. Rencana Tindakan d. Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
berhubungan
dengan
bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental -
Auskultasi bunyi napas
-
Catat adanya bunyi napas, misal : mengi, krekels, ronchi
-
Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi
-
Catat adanya/derajat dispnea, misal : keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas, distres pernapasan, penggunaan otot bantu
-
Identifikasi penyebab asma
-
Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misal : peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
-
Pertahankan polusi lingkungan minimum, misal : debu, asap dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu
-
Dorong/bantu latihan napas dalam/abdomen/bibir/ batuk efektif Kolaborasi dalam pemberian obat, misal Bronkodilator : Biagonis, epinefrin, Xantin : aminofilin, oxtrifilin
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen -
Kaji TTV pasien
-
Diskusikan bersama klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu klien lakukan
-
Bantu klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kemamuan fisiknya
-
Jelaskan pada klien pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan
-
Bantu kklien pilih posisi nyaman untuk istirahat
-
Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan, berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama penyembuhan
-
f.
Berikan lingkungan yang tenang
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur -
Identifikasi penyebab gangguan tidur
-
Atur pola tidur dan sepakati
-
Ciptakan suasana ruangan yang nyaman
-
Rapihkan dan bersihkan tempat tidur setiap hari
-
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi Pelaksanaan d. Orientasi 6. Salam teraupetik -
Menyapa klien, mengucapkan salam
7. Evaluasi/validasi -
Menanyakan perasaan dan keadaan klien
8. Kontrak/topic : mengevaluasi intervensi nafas dalam dan batuk efektif serta aktivitas klien 9. Waktu : kontrak waktu melakukakan evaluasi ±60 menit 10. Tempat : kontrak tempat mengevaluasi di ruang TV e. Tahap kerja -
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
Mengukur TTV
Mengevaluasi dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien dan membantu menyusun kegiatan klien
-
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbanan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Mengukur TTV
Mengevaluasi aktivitas klien
Berikan lingkungan yang tenang
-
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
Mengukur TTV
menciptakan suasana ruangan yang nyaman dengan cara merapihkan dan bersihkan tempat tidur setiap hari
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur untuk istirahat
f.
Tahap Terminasi 6. Evaluasi respon klien terhada tindakan keperawatan Evaluasi Klien (subjektif) -
klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
-
Klien bersedia untuk istirahat
-
Klien bersedia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
-
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
-
klien mengatakan ia akan merapikan kamar tidurnya agar nyaman
-
Klien bersedia untuk memilih dan melakukan posisi Nyman saat istirahat
-
klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat sebelum tidur ataupun saat terbangun
Evaluasi Klien (objektif) -
Suhu 36.50 C Rr : 22 x/mnt
-
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 80
-
Klien antusian mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
-
Klien meninggikan sandaran kepala saat istrahat
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
mmHg
7. Tindakan lanjut pasien -
Mengukur TTV
-
Berkolaborasi dengan tim medis membawa klien ke puskesmas
-
Menganjurkan dan mengedukasi klien alam tindakan keperawatan nonfarmakologi dan tindaan farmakologi secara teratur
-
Mengevaluasi klien melakukan tindakan keperawatan nonfarmakologi dan tindakan farmakologi
-
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
8.
Kontrak yang akan datang Topik : Mengedukasi mengenai jadawal terapi farmakoloi Waktu : 09.00 Tempat : teras koridor ruang 5
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARI KE 8
1. Kondisi Klien DS : -
klien mengatakan sesak berkurang namun ia mampu menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
-
klien mengatakan ia teratur minum obat
-
klien mengatakan batuknya berkurang
-
Klien bersedia untuk istirahat
-
Klien mengatakan ia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
-
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
-
klien mengatakan ia merapikan kamar tidurnya agar nyaman
-
klien mengatakan meninggikan sandaran senyaman mungkin saat istirahat tidur
-
klien mengatakan melakukan teknik relaksasi
-
klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat sebelum tidur ataupun saat terbangun
-
klien mengatakan mengurangi waktu tidur siang
-
klien mengatakan ia tidur pukul 23.00 namun tidak terbangun saat malam, dan saat bangun pagi ia merasa segar tidak pusing
DO : -
Suhu 36.50 C Rr : 22 x/mnt
-
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 80
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
-
Klien menyapu kamar, mencuci piring,
-
Klien beristirahat saat setelah beraktifitas
-
Klien antusias mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
mmHg
2. Diagnosa Keperawatan -
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme, peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
-
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
-
Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
3. Tujuan Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas gangguan pola tidur dapat teratasi Tujuan Khusus :
-
Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt Sesak nafas berkurang Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
-
Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV TTV daalam batas normal Klien tampak tidak lemah
-
Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
4. Rencana Tindakan a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental -
Auskultasi bunyi napas
-
Catat adanya bunyi napas, misal : mengi, krekels, ronchi
-
Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi
bronkospasme,
-
Catat adanya/derajat dispnea, misal : keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas, distres pernapasan, penggunaan otot bantu
-
Identifikasi penyebab asma
-
Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misal : peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
-
Pertahankan polusi lingkungan minimum, misal : debu, asap dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu
-
Dorong/bantu latihan napas dalam/abdomen/bibir/ batuk efektif Kolaborasi dalam pemberian obat, misal Bronkodilator : Biagonis, epinefrin, Xantin : aminofilin, oxtrifilin
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen -
Kaji TTV pasien
-
Diskusikan bersama klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu klien lakukan
-
Bantu klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kemamuan fisiknya
-
Jelaskan pada klien pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan
-
Bantu kklien pilih posisi nyaman untuk istirahat
-
Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan, berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama penyembuhan
-
Berikan lingkungan yang tenang
c. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur -
Identifikasi penyebab gangguan tidur
-
Atur pola tidur dan sepakati
-
Ciptakan suasana ruangan yang nyaman
-
Rapihkan dan bersihkan tempat tidur setiap hari
-
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi Pelaksanaan a. Orientasi 1. Salam teraupetik -
Menyapa klien, mengucapkan salam
2. Evaluasi/validasi -
Menanyakan perasaan dan keadaan klien
3. Kontrak/topic : mengevaluasi intervensi nafas dalam dan batuk efektif serta aktivitas klien 4. Waktu : kontrak waktu melakukakan evaluasi ±60 menit 5. Tempat : kontrak tempat mengevaluasi di ruang TV b. Tahap kerja
Mengukur TTV
Mengevaluasi dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif, dan jadwal minu obat
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien dan membantu menyusun kegiatan klien
Berikan lingkungan yang tenang
menciptakan suasana ruangan yang nyaman dengan cara merapihkan dan bersihkan tempat tidur setiap hari
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur untuk istirahat
c. Tahap Terminasi d. Evaluasi respon klien terhada tindakan keperawatan Evaluasi Klien (subjektif) -
klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
-
Klien bersedia untuk istirahat
-
Klien bersedia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
-
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
-
klien mengatakan ia akan merapikan kamar tidurnya agar nyaman
-
Klien bersedia untuk memilih dan melakukan posisi Nyman saat istirahat
-
klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat sebelum tidur ataupun saat terbangun
Evaluasi Klien (objektif) -
Suhu 36.50 C Rr : 22 x/mnt
-
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 80
-
Klien antusian mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
-
Klien meninggikan sandaran kepala saat istrahat
-
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
-
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
mmHg
e. Tindakan lanjut pasien -
Mengukur TTV
-
Berkolaborasi dengan tim medis membawa klien ke puskesmas
-
Menganjurkan dan mengedukasi klien alam tindakan keperawatan nonfarmakologi dan tindaan farmakologi secara teratur
-
Mengevaluasi klien melakukan tindakan keperawatan nonfarmakologi dan tindakan farmakologi