STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Inisial
:
No. CM
:
Ruang
:
Tgl.Interaksi :
Pertemuan/SP: 1/SP1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien Pasien berpenampilan menggunakan pakaian seragam RSJ Sambang Lihum, pasien terlihat kurang bersemangat. Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi n dan tertawa sendi 2. Diagnosa : waham kebesaran 3. Tujuan : a.
Pasien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan: a. Membina hubungan saling percaya: -
Mengucapkan salam
-
Mengajak pasien untuk berkenalan, menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
-
Menanyakan perasaan pasien hari ini
-
menjelaskan kontrak pertemuan hari ini
-
menunjukkan sikap empati kepada pasien
-
menanyakan kesediaan pasien untuk mengikuti kegiatan
B. Strategi pelaksanaan tindakan pelaksanaan tindakan keperawatan (SP) 1. Fase Orientasi “Assalamualaikum, selamat siang pak’ “ Bagaimana kabar bapak kabar bapak hari ini? hari ini? Aduh Aduh bapak hari ini tampak ini tampak segar sekali? Sudah makan pagi makan pagi apa belum apa belum?? Menunya masih Menunya masih ingat apa tadi ?”
“ Kenalkan, nama saya Tia Nurcahyani, biasa dipanggil Perawat Tia”. Nama bapak siapa?, suka dipanggil siapa? O…nama bapak H E, suka dipanggil pak H ya, baiklah.” “Saya mahasiswa Keperawatan UNLAM pak, Saya bertugas di sini selama 14 hari, saya akan merawat ibu selama saya bertugas di sini, tiap hari kita akan ketemu dan bincang- bincang” “ Hari ini kita akan bincang-bincang untuk lebih saling mengenal, waktunya ± 15 menit cukup tidak pak?”. Dimana kita bicara? Bagaimana kalau sambil duduk di teras?” “Di depan sana pak, ok baiklah kalau begitu.” 2. Fase Kerja “Bagaimana perasaan dan keadaan pak hari ini?” “Apakah ada yang dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang- bincang?” “ Pak nggak usah kawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya dan perawat perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu Pak parmin” “Pak parmin, bisa saya tahu sekarang identitas Bapak, baik alamat, keluarga, hobi atau mungkin keinginan sekarang?” “Wah terima kasih Pak parmin karena sudah mau berkenalan dengan saya dan sekarang
saya
akan
memberitahu
identitas
saya,
Pak
parmin
mau
kan
mendengarkan?” “Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi Pak Parmin tidak perlu sungkan lagi bila ada masalah bisa diceritakan pada saya, Pak parmin mau kan berteman dengan saya?” 3. Fase terminasi “Sementara itu dulu yang kita bicarakan ya Pak?” “Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa?” “ Wah, bagus sekali Pak bisa ingat nama saya.” “Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Pak parmin dan Pak Parmin sudah bisa mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan berteman dengan saya.”
“Besok kita ketemu lagi ya? Dan bincang-bincang lagi tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan orang lain dan membicarakan kemampuan yang dimiliki bu Is, jam 10.30 WIB, tempatnya disini lagi, bagaimana bapa parmin setuju?” “Baiklah, saya minta pamit dulu, terimakasih, sampai bertemu be sok ya?”